Anda di halaman 1dari 2

SLOOF

Secara singkat, Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di
atas pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata
pada seluruh pondasi.

Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang diletakkan
secara horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang.
Namun berdasarkan konstruksinya ada beberapa macam sloof, antara lain :
1. Konstruksi Sloof dari Kayu. Pada konstruksi rumah panggung dengan
pondasi tiang kayu (misalnya di atas pondasi setempat), sloof dapat dibentuk
sebagai balok pengapit. Jika sloof dari kayu terletak di atas pondasi lajur dari batu
atau beton, maka dipilih balok tunggal
2. Konstruksi Sloof dari Batu Bata. Rolag dibuat dari susunan batu bata yang
dipasang secara melintang dan yang diikat dengan adukan pasangan ((1 bagian
portland semen : 4 bagian pasir). Konstruksi rolag tidak memenuhi syarat untuk
membagi beban.
3. Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang. Konstruksi sloof ini dapat
digunakan di atas pondasi batu kali apabila pondasi tersebut dimaksudkan untuk
bangunan tidak bertingkat dengan perlengkapan kolom praktis pada jarak
dinding kurang lebih 3 m. Ukuran lebar / tinggi sloof beton bertulang adalah >15 /
20 cm. Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai
balok pengikat pada pondasi tiang.

Adapun fungsi sloof adalah sebagai berikut :


1. Sebagai pengikat kolom.
2. Meratakan gaya beban dinding ke pondasi.
3. Menahan gaya beban dinding.
4. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari pondasi
lajur
4. KOLOM

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis
yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh
total (total collapse) seluruh struktur
Dalam buku struktur beton bertulang (Istimawan dipohusodo, 1994) ada tiga jenis kolom
beton bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu
diikat dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang
tulangan pokok memanjang agar tetap kokoh pada tempatnya.
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja
sebagai pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan
keliling membentuk heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral
adalah memberi kemampuan kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum
runtuh, sehingga mampu mencegah terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum
proses redistribusi momen dan tegangan terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang
tulangan pokok memanjang.

Anda mungkin juga menyukai