Anda di halaman 1dari 33

Imam suharto

228 Jilid 2

PENGENDALIAN BIAYA PROYEK


DG METODE ANALISA VARIAN

Analisis varian = pengendalian biaya dengan


membandingkan antara biaya/jadwal yg telah
direncanakan dg biaya/jadwal sesuai laporan
pelaksanaan proyek pada kurun waktu tertentu.

Membandingkan antara lain sbb :

1. Biaya pelaksanaan dg anggaran


2. Waktu pelaksanaan dg jadwal
3. Tanggal mulai dg rencana
4. Tanggal akhir dg rencana
5. Angka kenyataan pemakaian TK dg anggaran.
6. Jumlah penyelesaian pekerjaan dg rencana.
Tabel 27.1 varian biaya konstruksi

Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul Ag


NO Macam pek
Kumulatip dlm jutaan rupiah
1. Penyiapan lahan Anggar 60 140 240
Keluar 90 210 350
Varian -30 -70 -110
2. Pondasi Anggar 40 90 120
Saat pelaporan
Keluar 60 150 200
Varian -20 -60 -80
3. Tiang &dinding Anggar 150 180 320
Keluar 140 150
Varian +10 +30
4. Atap Anggar 120 310
Keluar 140
Varian -20
5. Interior Anggar 240 150
Keluar
Varian
6. Lainnya Anggar 240 240
Keluar 350 350
Varian -110 -110
Jumlah komlatif Anggar 60 140 280 480 660 870 1020 1080
Keluar 90 210 410 640 840
Contoh tabel 27.1.

Memperlihatkan :

 Alokasi anggaran bermacam (kode) kegiatan/jadwal


penggunaan.

 Varian biaya masing2 pekerjaan pd setiap bulan


(perbedaan antara anggaran & pengeluaran aktual)

 Pd saat laporan besar varian komulatif yg dominan


pd bulan Mei yaitu (180)*(1 juta) = Rp 180 juta atau
180 Jt/660(100%) = 27,2% dr anggaran
A. Mendorong mencari penyebab

1. Melacak & mengkaji dimana, kapan terjadi varian


yg paling dominan & mencari penyebab.

Kemungkinan penyebab :
Rencana penggunaan/jmlh anggaran tdk
tepat/kemajuan terlalu cepat.

2. Selain cari sebab, berguna pula :

a. Memantau kemajuan proyek.


b. Kegiatan akuntansi & audit proyek
c. Apakah pembebanan biaya tlh sesuai prosedur
& alokasi
d. Verifikasi & penelitian bhw pelaksanaan
sesuai rencana & anggaran.
B. Varians dg Grafik “S”, digunakan dlm hal :

1. Analisis kemajuan proyek secara keseluruhan.


2. Analisis kemajuan utk satuan unit pekerjaan
3. Analisis persentase (%) kegiatan eng &
pembelian.
4. Menganalisis kegiatan konstruksi, yaitu :

a. Pemakaian TK atau jam orang


b. Persentase (%) penyelesaian
c. Pekerjaan yg diukur dlm unit versus waktu.
% realisasi
fisik
awal Akhir selesai
100

75

50

25

Waktu
0 (bulan)
4 8 12 16 20 24 28 32

Gambar 27.1. membuat grafik “S”


Contoh Penggunaan Grafik “S”

1. Grafik “S” utk menunjukan varians biaya thd waktu


Gambar 27.2.

2. Gambar pek kontruksi dg angka anggaran &


pengeluaran Tabel 27.1.

3. Penyajian Grafik “S” lbh jelas menunjukan


“membengkaknya” varians biaya d/p tabel.
Tabel 27.1 varian biaya konstruksi

Ket Jan Feb Mar Apr Mei Jun jul Ag


NO Macam pek
Kumulatip dlm jutaan rupiah

1. lahan Anggaran 60 140 240


Keluar 90 210 350
Varian -30 -70 -110
Saat pelaporan
2. Pondasi Anggaran 40 90 120
Keluar 60 150 200
Varian -20 -60 -80
3. Tiang &dinding Anggaran 150 180 320
Keluar 140 150
Varian +10 +30
4. Atap Anggaran 120 320
Keluar 140
Varian -20
5. Interior Anggaran 240 150
Keluar
Varian
Jumlah komlatif Anggaran 60 140 280 480 660 870 1020 1080
Keluar 90 210 410 640 840
Varian -30 -70 -130 -160 -180
Rp
Rp 1080
Saat laporan
1000

840
Anggaran
800
pengeluaran

660 Varians biaya =


660 – 840 = - 180 atau
600
180 Jt/660(100%) =
27,2% dr anggaran
400
Bisa varian biaya posisif,
karena pengeluaran lebih
200 kecil dari anggaran

0
Mar Mei jun Jul Ags Sep Ok
jan Feb Ap
KONSEP NILAI HASIL
(EARNED VALUE CONCEPT)

Metode pemantauan & pengendalian proyek selain


tsb di atas juga dpt menunjukan kinerja yaitu
metode Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept)

Metode tsb dpt dikembangkan utk membuat


prakiraan atau proyeksi keadaan masa depan
proyek, dg memakai asumsi.
Misal :

Dengan menjawab pertanyaan :

a. Dapatkah proyek diselesaikan dg sisa


dana?

b. Brp prakiraan biaya utk menyelesaikan


proyek?

c. Brp besar proyeksi keterlambatan pd akhir


proyek, bila kondisi masih seperti saat
pelaporan?
A. Biaya Pekerjaan Berdasarkan Anggaran.

a. Konsep Nilai Hasil =


konsep menghitung biaya yg menurut anggaran
sesuai dg pek yg tlh diselesaikan/dilaksanakan.

b. Mengukur pek yg tlh diselesaikan pd suatu waktu


dinilai dr jumlah anggaran.

c. Perhitungan utk mengetahui hubungan antara yg


sesungguhnya dicapai (fisik) thd jmlh anggaran
yg dikeluarkan. Seperti gambar 27.3.
Contoh :

 Pekerjan mengecor pondasi beton dg volume 300 m3,


 Anggaran Rp 80 juta.
 Pd minggu pertama dilaporkan selesai 75 m3.
 Berapa nilai hasil (earned value) pd saat pelaporan.

Jawaban :

Yg sdh selesai 75 m3 atau (75/300) x 100% = 25%


Pengeluaran = (25%)(80 jt) = Rp 20 jt.
Jadi nilai hasil adalah Rp 20 jt
dengan asumsi persentasi pengeluaran sama dengan
realisasi fisik.
Pengeluaran aktual bisa :

 < Rp 20 Jt (Rp 15 jt)


 > Rp 20 jt (Rp 35 jt)
 = nilai hasil (Rp 20 jt)

Tergantung efisiensi dlm pelaksanaan.

Rumus “nilai hasil “ = (% penyelesaian) x (anggaran)

Berikut Gambar 27.3 menilai pekerjaan yg telah


diselesaiakan dilihat dr bagian anggaran yg terpakai.
GAMBAR 27.3 300 m3 beton
a) Jumalah pekerjaan

Rp 80 jt
Anggaran

75/300 m3x100% beton= 25%


b) Pek terselesaikan
25%

?
Anggaran yg terpakai
Rp 20 jt

Rp 15 Jt Rp 35 jt
Pengeluaran aktual

Tergantung efisiensi
B. Pekerjaan yg masih berlangsung

Contoh :

1. Paket pekerjaan terdiri dr beberapa pekerjaan


a, b, c, dg kemajuan :

a. Pek a, selesai 100%


b. Pek b, dlm proses blum 100% selesai.
c. Pek c. blum dimulai.

2. Utuk menghitung nilai hasil, dng :


a. Pembobotan pekerjan2 tsb thd total a,b,c,
b. Komponen2 nilai hasil sbb :

1) Komponen a selesai 100% = 100


2) Komponen b = penyelesaian fisik
sesungguhnya.
1) Komponen c blm dimulai = 0
GAMBAR 17.4 SATU PAKET KERJA TERDIRI 3 JENIS PEK DG
KEMAJUAN YG BERLAINAN

Saat laporan

keterangan
Pekerjaan selesai
Belum selesai/belum mulai
Contoh

Perhitungan paket pek, teridiri dr beberapa pek dg


tingkat penyelesaian berbeda Tabel 17.2.

Pd saat pelaporan diketahui realisasi fisik masing2


komponen, shg dpt dihitung “nilai hasil” paket kerja,
yaitu :
Rumus Nilai hasil :
bobot (%) penyelesaian fisik dikalikan anggaran,
kemudian dijumlahkan, diperoleh 46% x 2.000 jt = Rp
920 jt
Tabel 17.2 CONTOH PERHITUNGAN NILAI HASIL PADA SAAT
PELAPORAN
NO JENIS PEKERJAAN Anggar Bobot % *) Penyelesaian fisik %
an (4)=(3)/ (TA)*
Bagian Konstruks
(jt Rp) 100%
**)
(6)=(4)/TB
x(5)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
11 Penyiapan lahan 400 20 100 20
12. Civil & bangunan 300 15 100 15
13. Memasang peralatan 400 20 40 8
14. Pek. Pipa 600 30 10 3
15. Listrik & instrumen 200 10 - -
16. Isolasi & cat 100 5 - -
Total 2.000 100 46
Total Total Biaya Total
Anggar (TB) Fisik
an (TA) (TF)
*) Bobot % = anggaran kegiatan/total anggaran x 100%
**) Penyelesaian fisik = bobot /total bobot X bagian
Jadi sisa pekerjan & dana
Penyelesaian fisik total konstruksi = 46% = 2.000 – 920 = 1.080 jt =
Nilai hasil = Anggaran X % penyelesaian fisik 100% – 46% = 54%
= (Rp 2.000 jt) x (46%) = Rp. 920 jt
C. Indikator2 ACWP, BCWP, DAN BCWS

Konsep dasar Nilai hasil dpt digunakan :

a. Menganalisis kinerja
b. Perkiraan pencapaian sasaran.

Tiga indikator :

a. ACWP = Actual Cost of Work Performed


(biaya pekerjan sebenarnya)
b. BCWP = Budgeted Cost of Work Performed
(biaya pekerjaan dianggarkan)
c. BCWS = Budgeted Cost of Work scheduled
(biaya kerja yang dianggarkan dijadwalkan)
Penjelasan :

ACWP = Biaya ini diperoleh dari data2 akuntansi/keuangan


pd tgl pelaporan.
Jumlah biaya aktual dr pek yg tlh dilaksanakan.

BCWP = Nilai hasil dr nilai pekerjaan yg diselesaikan thd


angaran yg disediakan utk melaksanakan
pekerjaan tsb.
Bila angka ACWP dibandingkan dg BCWP, akan
terlihat perbandingan antara biaya yg telah
dikeluarkan utk pekerjaan yg telah terlaksana thd
biaya yg seharusnya dikeluarkan utk maksud tsb

BCWS = Anggaran utk suatu paket pek, ttp disusun &


dikaitkan dg jadwal pelaksanaan.
Terjadi perpaduan antara biaya, jadwal, & lingkup
kerja, di mana pada setiap elemen pek telah
diberi alokasi biaya & jadwal yg dpt menjadi tolok
ukur dlm pelaksnaan pekerjaan.
Dng 3 indikator tsb, dpt dihitung bebagai faktor yg
menunjukkan kemajuan & kinerja pelaksanaan proyek,
misal :

a. Varians biaya (CV) & varians jdwal terpadu (SV)


b. Memantau perubahan varians thd angka standar.
c. Indek produktifitas & kinerja.
d. Prakiraan biaya penyelesaian proyek.
VARIANS BIAYA & VARIAN JADWAL TERPADU

Metode varians sederhana dinilai tdk cukup, krn tdk


mengintegrasikan aspek biaya & jadwal.

Maka digunakan metode nilai hasil dg indikator BCWS,


ACWP, BCWP.

Varian yg dihasilkan :

1. Varians biaya terpadu (Cost Varians/CV)


2. Varians Jadwal terpadu (Varians Scadule/SV)
Contoh :

Gambar 17.5 berdasarkan tabel 17.3

Ketiga indikator digambarkan dlm grafik :

- Sumbu vertikal = biaya


- Sumbu horisontal = waktu.

Berbagai kombinasi antara varians jadwal &


varians biaya disajikan tabel 17-4.

Rumus :

Varians biaya (CV) = BCWP – ACWP


Varians jadwal (SV) = BCWP - BCWS
TABEL 17-3 Data Varians Biaya & Jadwal

INDIKATOR Jan Feb Mart April Mei Jun Jul Agus


Anggaran (BCWS) 60 140 280 480 660 870 1.020 1.080

Pengeluaran (ACWP) 90 210 410 640 840

Nilai hasil (BCWP) 40 100 210 380 530

Varians Biaya (CV) = -50 -110 -200 -260 -310


BCWP – ACWP

Varians Jadwal (SV) -20 -40 -80 -100 -130


= BCWP - BCWS

Rumus :

Varians biaya (CV) = BCWP – ACWP


Varians jadwal (SV) = BCWP - BCWS
Rp biaya
Tgl Laporan
1080

840
VARIANS BIAYA (CV)
BCWS (anggaran) =BCWP-ACWP = 530 -
660 840 = -Rp 310

ACWP(pengeluaran) VARIANS JADWAL


(SV) = BCWP –BCWS)
530 = 530 – 660 =
- Rp 130
BCWP(nilai Hasil)

indikator Jan Feb Mart April Mei Juni Jul Agus

BCWS (anggaran) 60 140 280 480 660 870 1.020 1.080


ACWP 90 210 410 640 840
(pengeluaran)
BCWP (nilai hasil) 40 100 210 380 530
TABEL 17.4 ANALISIS VARIANS TERPADU

VARIAN VARIAN KETERANGAN


JADWAL BIAYA
SV=BCWP- CV=BCWP-
BCWS ACWP
Positif positif Pelak Lebih cepat dari jadwal, & biaya lebih
kecil dari anggaran
Nol Positif Pelak sesuai jadwal, & biaya lebih rendah dr
anggaran
Positif Nol Pelak lbih cepat dr jadwal, & biaya = anggaran
Nol nol Pelak = jadwal, & biaya = anggaran
Negatif Negatif Pelak terlambat, biaya melebihi anggaran
Nol Negatif Pelak sesuai jadwal, & biaya melebih
anggaran
Negatif Nol Pelak terlambat, & biaya = anggaran
Positif Negatif Pelak lebih cepat dr rencana, & biaya
melebihi> anggaran.
INDEK PRODUKTIVITAS & KINERJA
CONTOH TABEL 17.3

Mengetahui efisiensi penggunaan SD, dinyatakan sbg


indeks produktivitas atau indeks kinerja.

RUMUS-RUMUS :
BCWP 530
Indek Kinerja Biaya (CPI) = ---------- = ------ = 0,63
ACWP 840

BCWP 530
Indek Kinerja Jadwal (SPI) = ---------- = ------- = 0,80
BCWS 660

CPI = Cost performance indek


SPI = Schedule performance INdek
ANALISIS
INDEK KINERJA BIAYA & INDEK KINERJA JADWAL

1. Angka indek kinerja (CPI) kurang dari 1 =

a. Pengeluran lebih besar dari anggaran


b. Pelak lebih lambat dari rencana

Kesimpulan ada sesuatu yg tidak benar

2. Angka indek kinerja (SPI) lebih besar dari 1 =

a. pengeluaran lebih rendah dari anggaran


b. Pelaksanaan lebih cepat dari rencana.

Kesimpulan penyelenggaraan proyek lebih baik dari


rencana
c. Semakin besar perbedaan dri angka 1, maka semakin
besar penyimpangannya dr perencanaan & anggaran.

Angka di atas 1 terlalu tinggi, prestasi sangat baik, ttp


dimungkinkan perencanaan & anggaran tdk realistis.
Misal ada pertanyaan dari pimpinan = sesuai rencana pada minggu ke 6 pekerjaan apa saja yang
harus sudah selesai
BAR CHARTS DAN KURVA S MINGGU
DESKRIPSI DURA BO
NO PEKerjaan SI BOT
SU MING (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
AT
U
GU
1,11 1,11
1 Persiapan 2 2,22
0,55 0,55
2 Galian tnh 2 1,11
1,11 1,11 1,11
3 Pondasi 3 3,33
Beton btulang 11,11 11,11
4 2 22,22

5 pasangan 3 4,44 1,48 1,48


1,48, 1,45

6,67 6,67
6,67
6 Pintu jndela 2 13,33
KURVA S
7 Atap 2 15,56 7,78 7,78

2,22 2,22
8 Langit-langit 2 4,44
5,56 5,56
9 Lantai 2 11,11
11,11 11,11
10 finishing 2 22,22

nilai 100
1,11 1,66 1,66 12,22 13,7 8,15 15,93 15,57 18,9 11,11
Prestasi perminggu
1,11 2,77 4,43 16,65 30,35 38,5 54.43 70 88,9 100
Prestasi komulatif
URUTAN/MINGGU JADWAL SELESAI 10 MINGGU
PERTAMAN
SOAL LATIHAN

Salah satu dari kegiatan manajer proyek adalah melakukan monitoring, pengendalian pelaksanaan fisik proyek, dan
melaporkan kemajuan proyek, dari hasil monitoring dan pembukuan diperoleh data varian biaya dan varian jadwal sebagai
berikut :

indikat bulan
or JAN FEB MAR APRIL MEI JUNI JULI AGUS

BCWS 60 140 280 480 660 870 1.020 1.080

ACWP 65 120 300 500 700

BCWP 70 160 350 600 800

Taruna diminta untuk menganalisis kinerja proyek yang berupa :


a. Analisis varians terpadu
b. Analisis indek kinerja biaya dan indek kinerja jadwal
c. Tunjukan dalam bentuk kurva BCWS, BCWP DAN ACWP.
Sekian dulu  latihan study kasus

Anda mungkin juga menyukai