Anda di halaman 1dari 4

ANALISA JURNAL INTERNASIONAL

INSTALASI PELAYANAN KESEHATAN JIWA TERPADU


DI RUANG NAKULA
RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH:
1. MADIYA LUHUR INANDIYA NIM.1811040037
2. BAGUS FADHILAH NIM.1811040008
3. INDRI SUCI LESTARI NIM.1811040056
4. IKA RIZKY AGUSTIN Y NIM.1811040073
5. RETNO INDRIYAN NIM.1811040004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
Effects Of Relaxation Exercises And Music Therapy On The Psychological
Symptoms And Depression Levels Of Patients With Schizophrenia

Judul : Pengaruh Latihan Relaksasi dan Terapi Musik pada Gejala Psikologis
dan Tingkat Depresi Pasien dengan Skizofrenia
Penulis : Kavak, F1, Unal, S2, Yilmaz, E3.
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Departemen Keperawatan Jiwa, Inonu
University, Malatya, Turki. Email : funda-kavak@hotmail.com.
2
Fakultas Kedokteran, Departemen Psikiatri, Inonu University, Malatya,
Turki. Email : suheyla.unal@inonu.edu.tr.
3
Fakultas Ilmu Kesehatan, Departemen Keperawatan Jiwa, Bingol
University, Turki. Emai,: emine.tog@hotmail.com.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek dari latihan
relaksasi dan terapi musik pada gejala psikologis dan tingkat depresi
pasien dengan skizofrenia kronis.
Metode dan : Relaksasi merupakan salah satu bentuk terapi perilaku, relaksasi sebagai
Pembahasan upaya untuk mengendurkan teganggan, pertama-tama jasmaniah, yang
pada akhirnya dapat merilekskan keteganggan jiwa.
Dengan menggunakan uji eksperimental ukuran sampel pada penelitian
ini 0,7 kekuatan representasi populasi 0,95 ukuran sampel penetapan
berjumlah 70 ( 35 sebagai kelompok percobaan dan 35 sebagai group
kontrol) antara bulan Mei 2015 sampai September 2015 dipilih dari
pusat Kesehatan mental Komunitas Elazg dan kelompok kontrol dipilih
dari Komunitas Malatya Mental. Dengan menggunakan kriteria inkhlusi
dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi (pasien dengan diagnosa
skizofrenia) dan kriteria eksklusi ( pasien dirawat di rumah sakit untuk
pertama kali, memiliki gangguan mental, gangguan kecanduan narkotika
atau alkohol, pasien dengan sindrom atau keterbelakangan mental) yang
dipilih secara acak berdasarkan analisis daya. Pasien mengisi “Formulir
Informasi Pasien” yang berisi " Brief Psychiatric Rating Scale (Rentang
Skala Kejiwaan) (BPRS)" menggunakan versi fied adalah skala
psikometrik yang di gunakan untuk menilai tingkat hejala klinis pada
pasien skizofrenia. 18 komponen item yang dapat di ukur : perhatian
somatik, kecenasan, emosional, penarikan, disorganisasi konseptual,
perasaan bersalah, ketegangan, perilaku dan postur, kemegahan,
suasana hati, depresi, permusuhan , kecurigaan, perilaku halusinasi,
keterbelakangan motor, tidak kooperatif. Konteks pemikiran yang tidak
biasa, pengaruh tumpul, kegembiraan dan disorientasi (Aydemir,2014)
dan "Skala Depresi Calgary untuk Skizofrenia (CDSS)" yang digunakan
untuk pengumpulan data. Pasien dalam kelompok eksperimen
berpartisipasi dalam latihan relaksasi dan terapi musik 5 kali seminggu
selama 4 minggu. Kelompok eksperimen dari 35 orang dibagi menjadi
tiga kelompok sekitar 10-12 orang untuk memungkinkan semua peserta
untuk mengikuti program tersebut. Tidak ada intervensi diaplikasikan
pada pasien dalam kelompok kontrol. Data dievaluasi menggunakan
distribusi persentase, berarti aritmatika, standar deviasi, Chi-square dan
sampel independen t-tes.
Hasil : Studi ini menemukan bahwa pasien dalam kelompok eksperimen
menunjukkan penurunan total nilai rata-rata pada rentang skala kejiwaan
(BPRS) dan Skala Depresi Calgary untuk Skizofrenia (CDSS);
perbedaan antara skor post-test dari kelompok eksperimen dan skor
post-test dari kelompok kontrol adalah signifikan secara statistik (p
<0,05). Praktek latihan relaksasi dan terapi musik terbukti efektif dalam
mengurangi gejala psikologis pasien skizofrenia dan tingkat depresi.
Dalam versi skor untuk kelompok kontrol dan eksperimen penurunan
skor kelompok eksperimen secara statistik lebih tinggi secara signifikan
dari pada peningkatan pada kelompok kontrol
Kesimpulan : Terapi musik dan latihan relaksasi dapat di gunakan sebagai terapi
komplementer dan untuk melengkapi pengobatan pada gejala psikotik
dan depresi yang berhubungan dengan skizofrenia metode ini sebagai
pelengkap dalam praktek keperawatan untuk meningkatkan perawatan
yang efektif.
.
Kelebihan : Efektif dalam mengurangi gejala gejala psikologis yaitu menunjukkan
perilaku menarik diri, cemas, terisolasi dan sulit diatur, sehingga akan
mempengaruhi status mental klien, dan menurunkan tingkat depresi
pasien skizofrenia. Latihan relaksasi yang diberikan yaitu latihan
relaksasi otot progresif dengan gerakan otot yang berfokus pada
relaksasi sangat mudah dilakukan. Cara relaksasi dapat bersifat
respiratoris yaitu dengan mengatur mekanisme atau aktivitas pernafasan
atau bersifat otot, dilakukan dengan tempo atau irama dan intensitas
yang lebih lambat dan untuk meningkatkan pelayanan perawatan yang
lebih efektif
Kekurangan : Latihan relaksasi dan terapi musik hanya dapat dilakukan pada pasien
yang sudah dapat berkomunikasi secara terarah, karena dibutuhkan
konsentrasi saat latihan relaksasi
Penerapan : Latihan relaksasi dan terapi musik dapat diterapkan diruang Nakula,
pada pasien yang sudah dapat berkomunikasi secara terarah, dengan
dibimbing oleh perawat ruangan yang sudah dapat melakukan relaksasi
otot progresif. Latihan relaksasi ini juga dapat diterapkan saat olahraga
pada tahap pemanasan, sehingga dapat dilakukan secara bersamaan.

Anda mungkin juga menyukai