Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
Pengembangan Desa Siaga telah dimulai sejak tahun 2006. Sampai dengan
saat ini, tercatat sudah 42.295 Desa dan Kelurahan Siaga Aktif (56,1%) dari 75.410
Desa dan Kelurahan yang ada di Indonesia. Pengembangan desa dan kelurahan siaga
aktif yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) Nomor
1529/Menkes/ SK/X/2010 dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu
upaya memfasilitasi proses belajar masyarakat desa dan kelurahan dalam
memecahkan masalah-masalah kesehatannya (Kemenkes, 2010).
Apa yang dimaksud dengan desa atau kelurahan siaga aktif dan bagaimana
cara pembentukan program tersebut?
Mengetahui apa yang dimaksud dengan desa atau kelurahan siaga aktif dan
bagaimana cara pembentukan program tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri.
Desa dan kelurahan siaga aktif adalah pembangan dari desa siaga yang telah
dimulai sejak tahun 2006. Kriteria dari suatu desa atau kelurahan aktif adalah:
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desa atau kelurahan siaga aktif
memiliki komponen:
2.3 Kriteria
Kriteria yang harus dipenuhi dalam pengembangan desa atau kelurahan siaga
aktif adalah:
3. Penyelenggaraan
Dilakukan dengan mengkaji data profil desa atau profil kelurahan dan
hasil analisis situasi perkembangan desa dan kelurahan siaga aktif yang
menggambarkan criteria desa dan kelurahan siaga aktif yang sudah dapat
atau belum dapat dipenuhi oleh desa atau kelurahan yang bersangkutan.
3) Musyawarah desa/kelurahan
4. Perencanaan partisipatif
Setelah diperoleh kesepakatan dari warga desa atau kelurahan, KPM dan
lembaga kemasyarakatan yang ada mengadakan pertemuan-pertemuan secara intensif
guna nenyusun rencana pengembangan desa dan kelurahan siaga aktif untuk
dimasukkan ke dalam rencana pembangunan desa/kelurahan.
5. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan yang dapat dibentuk dahulu sebelum dana dari pemerintah keluar:
- Membentuk UKBM-UKBM yang diperlukan
- Menetapkan kader-kader pelaksananya
- Melaksanakan kegiatan swadaya atau yang sudah diperoleh dananya dari
donatur.
- Promosi kesehatan melalui dasawisma
- Pertemuan RT, RW atau forum kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan
2.5 Pentahapan
Berdasarkan kriteria desa dan kelurahan siaga aktif yang telah ditetapkan,
maka perlu dilakukan pentahapan, sehingga dapat dicapai kategori desa siaga aktif
atau kelurahan siaga aktif. Kategori tersebut diantaranya:
2.6 pembinaan
2.7 Pemantauan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Peran fasilitator sangat besar diawal pembentukan desa atau kelurahan siaga
aktif, namun seiring berjalannya program diharapkan peran fasilitator semakin
minimal dan KPM/ kader kesehatan yang telah ditunjuk dapat melaksanakan tugas
semaksimal mungkin dalam membina desa atau kelurahan siaga aktif.
DAFTAR PUSTAKA