An. K usia 6 tahun datang ke RS Hidayah dengan keluhan demam dan kejang, disertai mual
muntah yang menyebabkan pasien mengalami dehidrasi. Klien demam sejak 2 hari sebelum masuk
RS. Klien kejang di rumah 2 kali selama 5 menit setiap kejang. Saat pengkajian, klien mengalami
kejang 1 kali. Suhu tubuh : 38,5˚C. Klien tampak mengantuk, lemah, kulit teraba panas dan tampak
kemerahan. Klien selalu gelisah dan menangis ketika akan dilakukan injeksi obat. Orang tua
terlihat kurang pengetahuan dan mengalami ansietas, terlihat panik dan selalu bertanya pada
perawat.
1. Pengkajian
a. Data Objektif
a) TTV :
TD : 90/70 mmHg
Nadi : 124 x/menit
Suhu : 40 ˚C
RR : 30 x/menit
b) Antropometri :
Lingkar Kepala : 48 cm
Lingkar Lengan atas : 16 cm
BB : 11 Kg
TB : 80 cm
c) Kepala : mesosepal
d) Mata : konjungtiva anemis, sklera Anikterik, tampak mengantuk
e) Hidung : tidak ada polip, tidak terlihat pernafasan cuping hidung
f) Mulut : bibir terlihat pucat
g) Telinga : normal, tidak ada sekret dan darah
h) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe
i) Dada :
Paru
• Inspeksi : pergerakan dada cepat, terdapat tarikan dinding
dada ke dalam
• Palpasi : retraksi dinding dada sama kanan dan kiri, terdapat
vocal fomitus kanan kiri
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : terdapat bunyi vesikuler
Jantung :
Abdomen :
2. Diagnosa
1) Hipertermia b.d. dehidrasi d.d. suhu tubuh di atas nilai normal, kulit kemerahan,
kejang, kulit terasa hangat.
2) Resiko cedera b.d. aktivitas kejang
3) Gangguan rasa nyaman b.d. ketidakadekuatan sumber daya d.d. gelisah, mengeluh
mual, tampak menangis.
4) Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan
dengan kurang pengetahuan (orang tua) tentang kondisi, pengobatan dan aktifitas
kejang selama episode kejang.
3. Intervensi
1) Manajemen hipertermia
• Observasi tanda vital tiap 4 jam atau lebih.
• Kaji saat timbulnya demam
• Berikan penjelasan pada keluarga tentang hal-hal yang dapat dilakukan.
2) Manajemen kejang :
• Pandu gerakan klien untuk mencegah terjadinya cedera
• Tetap di sisi klien selama ( klien mengalami ) kejang
3) Manajemen ketakutan :
• Teknik menenangkan
• Dukungan emosional
• Manajemen lingkungan
• Persiapan informasi sensorik
• Sentuhan
• Fasilitasi kehadiran keluarga
4) Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan
dengan kurang pengetahuan :
• Yakinkan keluarga bahwa pasien sedang diberikan perawatan terbaik
• Berikan pengetahuan yang dibutuhkan bagi keluarga untuk membantu
mereka membuat keputusan terkait pasien
• Beritahu keluarga pasien mengenai rencana medis dan keperawatan.
• Bantu keluarga untuk mendapat pengetahuan , keterampilan, dan alat yang
diperlukan untuk mendukung keputusan mereka terhadap perawatan pasien
• Fasilitasi komunikasi akan kekhawatiran/perasaan antara pasien dan
keluarga atau antar anggota keluarga
• Tingkatkan hubungan saling percaya dengan keluarga
• Jawab semua pertanyaan dari keluarga atau bantu untuk mendapatkan
jawaban
• Kenalkan keluarga dengan keluarga lain yang mengalami masalah serupa,
jika diperlukan.
• Beritahu anggota keluarga bagaimana cara menghubungi perawat