Anda di halaman 1dari 7

Hak Asasi Pribadi/Personal Rights

Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi pribadi ini
sebagai berikut.
1. Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
2. Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
3. Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
4. Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini
masing-masing.

Contoh kasus pelanggaran hak asasi pribadi

Kasus Pembunuhan Munir

Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Munir
lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam
pesawat Garuda Indonesia ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Spekulasi mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal di pesawat
karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun, sebagian orang percaya bahwa Munir
meninggal karena diracuni dengan Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat.
Kasus ini sampai sekarang masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke Amnesty
Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus Budihari Priyanto selaku Pilot
Garuda Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka
dari kasus pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan Munir dan
meninggal di pesawat.
Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya (CPS) yang terletak di
Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika Marsinah bersama dengan teman-teman sesama
buruh dari PT. CPS menggelar unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah buruh pada
tanggal 3 dan 4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah memuncak ketika Marsinah
menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya pada tanggal 8 Mei 1993
Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong,
Kecamatan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Menurut hasil
otopsi, diketahui bahwa Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.
Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths
Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi ekonomi ini sebagai
berikut.
1. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
2. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
3. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.
4. Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.
5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

Tragedi Trisakti

Ekonomi Indonesia mulai goyah pada awal 1998, yang terpengaruh oleh krisis finansial Asia
sepanjang 1997 - 1999. Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung
DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti.
Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul
12.30. Namun aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer datang kemudian.
Beberapa mahasiswa mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri.
Akhirnya, pada pukul 5.15 sore hari, para mahasiswa bergerak mundur, diikuti bergerak majunya
aparat keamanan. Aparat keamanan pun mulai menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para
mahasiswa panik dan bercerai berai, sebagian besar berlindung di universitas Trisakti. Namun
aparat keamanan terus melakukan penembakan. Korban pun berjatuhan, dan dilarikan ke RS
Sumber Waras.
Satuan pengamanan yang berada di lokasi pada saat itu adalah Brigade Mobil Kepolisian RI,
Batalyon Kavaleri 9, Batalyon Infanteri 203, Artileri Pertahanan Udara Kostrad, Batalyon
Infanteri 202, Pasukan Anti Huru Hara Kodam seta Pasukan Bermotor. Mereka dilengkapi
dengan tameng, gas air mata, Styer, dan SS-1.
Pada pukul 20.00 dipastikan empat orang mahasiswa tewas tertembak dan satu orang dalam
keadaan kritis. Meskipun pihak aparat keamanan membantah telah menggunakan peluru tajam,
hasil otopsi menunjukkan kematian disebabkan peluru tajam. Hasil sementara diprediksi peluru
tersebut hasil pantulan dari tanah peluru tajam untuk tembakan peringatan.
Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights
Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi sosial budaya
ini sebagai berikut.
1. Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.
2. Hak mendapatkan pengajaran.
3. Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

Contoh pelanggaran hak asasi social budaya

Tragedi sampit

Tidak sedikit kasus pembunuhan orang dayak (sebagian besar disebabkan oleh aksi premanisme Etnis
Madura) yang merugikan masyarakat Dayak karena para tersangka (kebetulan orang Madura) tidak bisa
ditangkap dan di adili oleh aparat penegak hukum. Etnis madura yang juga punya latar belakang budaya
kekerasan ternyata menurut masyarakat Dayak dianggap tidak mampu untuk beradaptasi (mengingat
mereka sebagai pendatang). Sering terjadi kasus pelanggaran “tanah larangan” orang Dayak oleh
penebang kayu yang kebetulan didominasi oleh orang Madura. Orang Dayak merasa sangat tersudut
ditanahnya sendiri. Mereka seolah tidak dilindungi dari pihak hukum. Sementara orang Madura semakin
merasa diatas angin di kota Sampit. Seakan mereka tidak peduli akan perasaan warga lokal disana. Situsi
semakin hari semakin panas. Orang Madura mempunyai keinginan untuk menjadikan kota Sampit
sebagai kota Sampang ke-2. Mereka melupakan pepatah di tanah Borneo tersebut yaitu, ''dimana tanah
dipijak,disitu langit dijunjung''. Pada tanggal 18 februari 2002 di sebuah pasar di kota Sampit,seorang ibu
yang sedang hamil dibunuh dengan kejam. Perutnya dibelah dan janin dalam perut ibu tersebut
dikeluarkan lalu dibuang. Darah dari seorang ibu dan janinnya tadi dijadikan tinta untuk menulis di
sebuah spanduk besar yang bertuliskan, ''Sampit sebagai Sampang kedua''. Kejadian ini memang
sepertinya telah direncanakan oleh pihak Madura.Mereka juga berkeliling kota Sampit sambil
meneriakkan ''Matilah kau Dayak''. Bom molotof pun berjatuhan di rumah-rumah orang Dayak. Tidak
sedikit juga mereka membakar rumah orang Dayak. Orang Dayak menjadi takut dan mereka berlari
masuk ke dalam hutan. Kepala suku mereka telah sangat murka dan memberi ultimatum kepada orang
bahwa apabila dalam 3 hari mereka tidak keluar dari Sampit, maka Dayak akan memerangi warga
Madura. Sudah sangat banyak pengungsi dari pihak Madura dan Dayak. Lebih dari 10.000 pengungsi
telah diungsikan ke Surabaya dan ke Palangkaraya. Ultimatum tadipun tidak dihiraukan oleh warga
Madura sehingga terjadilah perang etnis disana. Suku Dayak berhasil mengambil kembali rumahnya
yang hampir diambil oleh suku lain.Banyak rumah yang terbakar, toko-toko milik kedua etnis tadi lenyap
serta kurang lebih 500 korban tewas. Tidak ada yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Dalam
kata lain perang hanya meninggalkan tangis dan air mata, dan juga kenangan yang sangat menyakitkan.
Hak Asasi Politik/Political Rights
Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi politik ini sebagai
berikut.
1. Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
2. Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
3. Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.
4. Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

Kasus korupsi Kementrian ESDM

Jero wacik

Pada hari Rabu, 3 September 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Jero
Wacik yang sedang menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai
tersangka.Jero diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait dengan pengadaan proyek dan
Dana Operasional Menteri (DOM) di Kementerian ESDM pada tahun 2011-2013.Surat perintah
penyidikan Jero Wacik dikeluarkan pada tanggal 2 September 2014.

Penetapan status tersangka ini merupakan hasil pengembangan proses penyidikan kasus dugaan
korupsi pengadaan di Sekretarian Jendral ESDM yang menjerat mantan Sekretaris Jenderal
ESDM Waryono Karno.Sebelum penetapan, Ketua KPK Abraham Samad pernah menyebutkan
bahwa KPK menemukan adanya indikasi penyalahgunaan wewenang dan pemerasan di
Kementerian ESDM.KPK juga telah melakukan ekspose atau gelar perkara terkait dugaan
keterlibatan Jero, dan meminta keterangan dari berbagai pihak, termasuk Wayono, Staf Khusus
Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa, serta istri Jero Wacik, Triesnawati Jero
Wacik.

Indikasi penyelewengan muncul setelah KPK menemukan adanya perintah Jero kepada Waryono
Karno saat Waryono masih menjabat sekretaris jenderal untuk "memainkan" anggaran di
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.Jero sendiri membantah dan menyatakan bahwa
anggaran DOM sudah ditetapkan dalam APBN melalui surat keputusan Menteri Keuangan. Ia
juga mengaku baru menjabat menteri ESDM pada Oktober 2011 sehingga tidak mengetahui apa
yang terjadi di dalam kementrian ESDM pada 2010 hingga Oktober 2011.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan bahwa sejak menjabat sebagai Menteri
ESDM pada 2011, Jero mengeluhkan kecilnya anggaran Dana Operasional Menteri. Jero diduga
berusaha meningkatkan anggaran ini dengan setidaknya tiga modus, yang pertama adalah
mengambil dana sisa kegiatan di lingkungan ESDM, kedua mengumpulkan dana dari rekanan-
rekanan atas program-program tertentu, dan ketiga dengan mengadakan rapat-rapat fiktif. Total
kerugian negara akibat korupsi ini ditaksir mencapai 9,9 milyar.
Hak Asasi Persamaan hukum/Procedural Rights
Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi peradilan ini
sebagai berikut.
1. Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
2. Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan penyelidikan di
muka hukum.

Contoh pelanggaran hak asasi persamaan hukum

Seorang nenek bernama Asiyani (63), warga Dusun Krastal, Desa Jati Banteng, Kecamatan Jati Banteng,
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, dituduh mencuri kayu milik Perhutani yang berada di resor pemangku
hutan Jati Banteng Situbondo.

Menurut keterangan Kanit Intel Polsek Jati Banteng, Abdullah, bahwasanya nenek yang bernama Asiyani ini
mengaku memiliki pohon jati yang ditebangnya, akan tetapi sesuai hasil penyidikan bahwasanya pohon jati
tersebut adalah milik Perhutani.

Kasus ini melibatkan empat orang, yaitu nenek Asyani yang mengaku memiliki, Ruslan yang merupakan
menantu dari nenek Asyani, dan Abdus Salam selaku sopir, serta Cipto alias Pak Pit yang menerima titipan.

Awal kasus ini terungkap ketika pada tanggal empat Juli 2014 ada informasi dari warga setempat bahwa ibu
Asyani memiliki kayu jati yang diduga milik Perhutani yang hilang.

"Setelah kita lakukan penyelidikan dan penyidikan ternyata barang ditemukan dirumah Pak Pit, tukang mebel
warga Jati Banteng. Setelah ditelusuri, mereka mengaku kalau pohon jati tersebut diambil dari kebun milik Ibu
Bsiyani. Namun, ketika diminta surat bukti kepemilikan berupa petok lahan milik Bu Ssiyani yang beralamatkan
daerah Kedawung Dusun Secangan, Desa Jati Banteng, Kecamatan Jati Banteng, ternyata di kebun tersebut
tidak ada tanda bekas pemotongan pohon jati, akhirnya kita menahan tersangka," jelas Abdullah.

Saat ini, perkara tersebut sudah dilimpahkan ke kajaksaan oleh pihak kepolisian. Keempat tersangka terancam
hukuman minimal satu tahun maksimal lima tahun, karena telah melanggar Undang-Undang RI No. 18 Tahun
2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Pengrusakan Hutan. (Diana/HF)
Hak Asasi tata cara peradilan dan perlindungan hukum
Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang berkaitan dengan
kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi hukum sebagai berikut.
1. Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
2. Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
3. Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

Kasus TKI Sumiati yang disiksa Di Arab Saudi

Kisah tragis tenaga kerja Indonesia (TKI) terulang lagi di Arab Saudi. Kali ini yang menjadi
korban adalah Sumiati. Sang majikan di Madinah, Arab Saudi, tega memotong bibir Sumiati.

Pemerintah Indonesia mengutuk aksi potong bibir yang menimpa Sumiatii. “Pemerintah
Indonesia mengutuk penganiayaan terhadap Sumiati,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
Michael Tene dalam jumpa pers di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (15/11).

Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Madinah telah menerima laporan
penganiayaan Sumiati, 8 November 2010. Perwakilan KJRI langsung mengunjungi Sumiati yang
tengah dirawat di RS Kings Fahd Madinah.

Sumiati (23), TKI asal Dompu, Bima, Nusa Tenggara Barat. Sejak bekerja 18 Juli 2010, Sumiati
kerap menerima penyiksaan dari istri dan anak majikannya.

Dari kunjungan itu diketahui, kondisi Sumiyati sangat memperihatinkan. Hampir seluruh bagian
tubuh, wajah, dan kedua kakinya mengalami luka-luka. Media massa setempat memberitakan
Sumiati mengalami luka bakar di beberapa titik, kedua kaki nyaris lumpuh, kulit tubuh dan
kepala terkelupas, jari tengah tangan retak, alis mata rusak. Paling mengenaskan, adalah bagian
atas bibir putus.

Pemerintah Indonesia menyebut perbuatan majikan Sumiati sangatlah tidak berperikemanusiaan.


Karena itu, Kemlu telah memanggil Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta,
Abdulrahman Mohammad Amen Al Khayyat. Dalam pertemuan itu, Kemlu mendesak
pemerintah Arab Saudi untuk membawa pelaku ke pengadilan.

Langkah konkrit pemerintah Indonesia lainnya, yakni melalui KJRI telah melaporkan kasus ini
ke kepolisian setempat dan mempersiapkan pendamping pengacara kepada korban untuk proses
hukum lebih lanjut.

“Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri akan terus memastikan
langkah-langkah efektif untuk perlindungan WNI di luar negeri,” tegas Michael.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa telah memberikan informasi ke keluarga mengenai
langkah-langkah yang telah dan akan diambil pemerintah Indonesia atas pengaitaan Sumiati.
“Secara khusus, Kementerian Luar Negeri akan memfasilitasi wakil keluarga, didampingi
pejabat Kemlu, ke Madinah untuk memberikan dukungan terhadap saudari Sumiati,” kata
Michael Tene.

Pengganti Juru Bicara Teuku Faizasyah yang dipromosikan menjadi juru bicara kepresidenan
bidang luar negeri ini menegaskan, pemerintah akan memberikan perhatian yang sama kepada
setiap WNI yang terkena masalah ataupun kasus di negara mana pun.

Lebih lanjut Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Tatang Budi Utama Razak, mengatakan
keluarga Sumiati baru tiba di Jakarta dari Nusa Tenggara Barat pada Selasa (16/11).
Pascapenyelesaikan dokumen keberangkatan, diharapkan keluarga Sumiati bisa berangkat
secepatnya. “Tadi Menlu (Marty Natalegawa) telah bicara ke ibu dan kakaknya Sumiati.
Mungkin yang akan berangkat itu kakaknya,” ujar Tatang.

Senada dengan Michael, Tatang juga menyatakan Kemlu maupun Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di luar negeri tidak
membeda-bedakan penanganan kasus TKI. Kemlu memberikan perhatian kepada Sumiati lantara
korban mengalami penyiksaan yang tidak berperikemanusiaan dari majikannya.

Jika ada KBRI atau KJRI yang tidak merespons laporan WNI di luar negeri, Tatang minta agar
hal itu dilaporkan ke Kemlu agar bisa diambil tindakan. “Kalau memang ada temuan seperti itu,
yah laporkan. Kami sering terima laporan, tapi terkadang itu berdasarkan penilaian pelapor dan
tidak bisa dipertanggunjawabkan,” katanya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Syaifuddin meminta kepada pemerintah,
melalui kementrian luar negeri dan kementrian tenaga kerja dan transmigrasi untuk segera
bertindak, terkait kabar yang mengungkapkan salah seorang TKI di Arab Saudi, Sumiati,
mengalami siksaan oleh majikannya. Lukman mengingatkan, penganiyayaan TKI di luar negeri
sudah kerap kali terjadi hingga saat ini.

“Untuk kesekian kalinya, penyiksaan terhadap TKI di Saudi oleh majikannya. Ini, tentu amat
memukul rasa kemanusiaan dan harga diri bangsa. Oleh karena itu, kemenlu dan kemenaker
harus segera bertindak. Akhiri penderitaan TKI di luar negeri, akhiri martabat anak bangsa yang
selalu dilecehkan,” kata Lukman.

Lukman mengingatkan, pemerintah RI tak boleh diam, harus segera mendesak pemerintah Arab
Saudi untuk menghukum majikan itu seberat-beratnya. “Tingkatkan perlindungan hukum TKI
kita agar kasus ini tak terulang lagi.

Diberitakan, Sumiati binti Mustapa asal Malang berusia 23 tahun mengalami penyiksaan oleh
majikannya di Madinah, Arab Saudi. Sumiati mengalami luka berat di sekujur tubuhnya. Kini,
Sumiati sudah dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi.

Solusi dari kasus ini adalah sebaiknya pihak KBRI ( Kedutaan Besar Republik Indonesia) harus
cepat dan tanggap menyikapi masalah tersebut agar tidak ada lagi kejadian seperti kasus sumiati.

Anda mungkin juga menyukai