Anda di halaman 1dari 9

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 2 125

ARTIKEL TINJAUAN: AKTIVITAS BIOLOGIS TANAMAN BANDOTAN (AGERATUM


CONYZOIDES LINN.) SEBAGAI TERAPI LUKA TERBUKA

Yunistya Dwi Cahyani, Soraya Ratnawulan Mita


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
Email korespondensi: yunistya.nys@gmail.com

ABSTRAK
Tanaman bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) dikenal sebagai salah satu tanaman liar yang berasal
dari familia Asteraceae dan memiliki berbagai aktivitas biologis dan farmakologis. Salah satu aktivitas
farmakologis yang menjadi fokus utama para peneliti adalah sebagai terapi luka. Penggunaan berbagai
bagian tanaman bandotan dalam terapi luka terbuka sudah dimulai sejak beberapa tahun silam dan masih
sering digunakan sampai saat ini. Berdasarkan penelitian sebelumnya, tanaman bandotan memiliki
beberapa senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas biologis spesifik berperan dalam terapi luka
terbuka. Studi kali ini akan membahas kandungan senyawa dan aktivitas biologis ekstrak tanaman
bandotan sebagai terapi luka terbuka, beserta mekanisme kerja setiap golongan senyawa metabolit
sekunder tersebut.
Kata kunci: Ageratum conyzoides, aktivitas biologis, tanaman bandotan, terapi luka terbuka

ABSTRACT
The ‘bandotan’ plant (Ageratum conyzoides Linn.) is known as one of the wild plants from Asteraceae
family and has various biological and pharmacological activities. One of the pharmacological activities
that the researchers focus on is wound healing therapy. Using various parts of ‘bandotan’ plants in
open-wound therapy has started since several years ago and it’s still frequently used today. Based on
previous research, ‘bandotan’ plants have some secondary metabolite compounds with specific
biological activity plays a role in open-wound therapy. This study will discuss the natural compound
and biological activity of ‘bandotan’ plant extract as open-wound therapy, along with the working
mechanism of each class of secondary metabolite compound.

Keywords: Ageratum conyzoides, bandotan plant, biological activity, open-wound therapy..

Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018


Pendahuluan Pada terapi luka terbuka yang sudah
Luka merupakan peristiwa rusaknya bertahan lama (lebih dari tiga hari), umumnya
struktur dan jaringan epitel normal, baik pada pasien diberikan obat analgesik dan antibiotik
kulit, otot, saraf, dan pembuluh darah, yang yang sesuai untuk mencegah terjadinya infeksi
disebabkan oleh berbagai faktor internal maupun selama masa penyembuhan luka. Namun, saat
eksternal yang mengenai jaringan tersebut. Luka ini pengobatan luka terbuka dengan obat sintesis
terbuka termasuk dalam salah satu jenis luka antimikroba (antibiotik) telah banyak
yang sangat mudah terkontaminasi paparan mengalami resistensi sehingga mengakibatkan
dunia luar, seperti bakteri, sinar matahari, debu, berkurangnya efektivitas pengobatan itu sendiri.
dll. Apabila tidak segera ditangani dengan baik, Hal ini memunculkan banyak penelitian terbaru
luka terbuka dapat menimbulkan infeksi yang mengenai penemuan senyawa lain yang efektif
cukup serius, misalnya abses dan sepsis (Jain et dan bermanfaat dalam penanganan luka secara
al., 2009). langsung (Kamboj dan Saluja, 2011).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 126
Tumbuhan menjadi salah satu fokus 2011). Oleh karena itu, studi kali ini bertujuan
utama bagi para peneliti dalam menemukan untuk menjelaskan beberapa kandungan
kandungan senyawa kimia yang berpotensi senyawa dan aktivitas biologis tanaman
sebagai sumber alternatif agen antimikroba dan bandotan (Ageratum conyzoides Linn.) sebagai
agen antiinflamasi untuk penyembuhan luka. terapi luka terbuka.
Minimnya efek samping, mudah diperoleh dan
diolah, serta multikhasiat menjadi faktor Bahan dan Metode
pendukung dalam pengembangan senyawa obat Pencarian dan Strategi Pencarian
yang berasal dari tumbuhan. Beberapa penelitian
Strategi yang digunakan untuk mencari data
menunjukkan bahwa tanaman babandotan atau
acuan dalam review artikel ini yaitu menelusuri
bandotan (Ageratum conyzoides Linn.)
internet menggunakan browser Google Chrome
berpotensi kuat untuk mempercepat proses
pada situs Google Scholar
penyembuhan luka terbuka (Dash dan
(http://scholar.google.com). Kata kunci yang
Narasimha Murthy, 2011; Arulprakash et al.,
digunakan diantaranya, “Ageratum conyzoides
2012; Prajapati et al., 2014; Panicker et al.,
for wound healing”, “wound healing treatment
2017).
from Ageratum conyzoides”, “biological activity
Tanaman bandotan (Ageratum
of Ageratum conyzoides”, dan “pharmacological
conyzoides Linn.) adalah herba dari famili
activity of Ageratum conyzoides”.
Asteraceae yang dapat tumbuh pada wilayah
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
subtropis dan tropis. Tanaman ini memiliki
tinggi 10-120 cm, berbatang tegak atau Data yang didapat diseleksi berdasarkan kriteria
terbaring, berdaun tunggal dan menyirip dengan inklusi, yaitu aktivitas biologis tanaman

bentuk bulat bergerigi dan ujung lancip, serta babandotan, seperti antiinflamasi, antibakteri,

memiliki mahkota bunga berbentuk lonceng dan antiprotozoa, berkaitan dengan aktivitas

berwarna ungu atau putih (Bamidele et al., farmakologisnya dalam penyembuhan luka

2010). Sejak beberapa tahun silam, tanaman terbuka; jenis pelarut pada ekstrak uji yang

bandotan telah digunakan dalam mengobati digunakan dapat bervariasi, sedangkan kriteria

berbagai macam penyakit di benua Afrika, Asia, eksklusi yaitu jenis tanaman yang digunakan

dan Amerika Selatan. Banyaknya kandungan sebagai ekstrak uji bukan hanya tanaman

senyawa dalam setiap bagian tumbuhan babandotan (ekstrak campuran) dan tahun

menimbulkan aktivitas biologis dan publikasi jurnal acuan lebih dari 10 tahun yang

farmakologis yang beragam, seperti antidiare, lalu (di bawah tahun 2008). Berikut bagan alir

antiplasmodik, antikanker, antioksidan, dari pencarian literatur dalam review artikel.

antiinflamasi, antiprotozoal, antimikroba, Berdasarkan 42 jurnal yang berhasil ditemukan,

antihelmintik, dan sebagainya. Namun, tidak terseleksi 17 jurnal yang memenuhi kriteria.

seluruh aktivitas biologis tersebut dapat


memberikan manfaat bagi perkembangan
penemuan senyawa baru yang berperan dalam
penyembuhan luka terbuka (Dash dan Murthy,
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 127
Eksklusi (n = 25) Hasil dan Pembahasan

Berikut ini hasil penelusuran yang


- Ekstrak yang digunakan adalah
didapatkan dari jurnal yang memenuhi kriteria.
ekstrak campuran dengan
tumbuhan lain (n = 5)
- Aktivitas biologis lainnya yang
tidak berkaitan dengan topik (n =
11)
- Tahun publikasi lebih dari 10
tahun yang lalu (n = 9)

Bagian Jenis Pelarut Aktivitas Referensi


No Kandungan Senyawa
Tumbuhan Ekstrak Biologis
1 Herba Metanol 97% Alkaloid, almarin, Antimikroba (Ndip et al.,
minyak esensial, tanin, 2009; Kaur
agerto-chromone, 2, 6- dan Dogra,
dimefloya- 2014).
geratochromone,
eugenol, chromene.
Petroleum Steroid (stigmasterol Antimikroba (Kamboj dan
Eter dan β‐sitosterol). (lemah) Saluja,
2011).
Etanol 50% Tanin, flavonoid, Re-epitelisasi (Arulprakash
terpenoid-sterol luka et al., 2012).
Diklorometana Trans-β-caryophyllene; Antifungi (Prajapati et
cis-β-farnesene; al., 2014).
precocene I dan II;
transsqualene.
n-heksana Germacrene (D), trans- Antifungi
β-caryophyllene
epoxide, cis-β-
farnesene, precocene I
dan II, transsqualene,
hexadecanoic acid.
- β-caryophyllene, 1.8- Antifungi; (Singh et al.,
(minyak cineole dan limonene, antiinflamasi 2013).
esensial) benzofuran, chromene,
chromone, coumarin,
poly-oxygenated
flavonoids, friedeline,
β-sitosterol,
stigmasterol.
2 Akar Etanol 95% Alkaloid, terpenoid Antimikroba; (Jain et al.,
(karo-tenoid), saponin, antioksidan; 2009).
glikosida, tanin. hemostatik
- Precocene I dan II; Antimikroba (Kouame et
(minyak trans-cadina-1(6),4- al., 2017).
esensial) diene; (E)-nerolidol;
1,10-di-epi-cubenol;
hexanal; α-calacorene.
3 Daun Metanol 70% Tanin, flavonoid. Hemostatik; re- (Bamidele et
epitelisasi luka al., 2010).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 128

Bagian Jenis Pelarut Aktivitas Referensi


No Kandungan Senyawa
Tumbuhan Ekstrak Biologis
Petroleum Steroid, triterpenoid. Antimikroba (Dash dan
Eter (lemah) Narasimha
Kloroform Alkaloid, steroid, Antimikroba Murthy,
triterpenoid. (sedang) 2011).
Metanol 97% Alkaloid, tanin, Antimikroba
polifenol, flavonoid. (kuat);
hemostatik
Air Karbohidrat, gom dan Antimikroba
musilago, protein dan (sedang)
asam amino, flavonoid.
Etanol 97% Lycopsamine; O- Antimikroba, (Igbinosa
glucopyranosyl- antiinflamasi dan Eribo,
pcoumaric 2015; Vigil
acid; ethyl caffeate; de Mello et
1,2-benzopyrone; al., 2016;
agecony-flavone C; 3'- Faqueti et
hidroxy-5,6,7,8,4',5'- al., 2016)
hexamethoxy-flavone;
5,6,7,3',4',5'-
hexamethoxyflavone;
nobiletin; 5’-methoxy
nobileti; eupalestin.
Metanol 90% Asam fenolat, Antimikroba; (Neelabh et
flavonoid, tanin, antioksidan al., 2017).
kurkuminoid, kuinin.
Etanol 70% Flavonoid (ekivalen de- Antiinflamasi; (Harfiani et
ngan kuersetin), tanin, antiedema al., 2017);
alkaloid, terpenoid- (Bahtiar et
sterol, saponin. al., 2017).
4 Bunga - 6- Antimikroba (Kouame et
(minyak demethoxyageratochro- al., 2017).
esensial) mene, β-caryophyllene,
trans-cadina-1(6),4-
diene, caryophylla-
4(12),8(13)-diene-5-β-
ol, (E)-nerolidol, 1,10-
di-epi-cubenol.

Tanaman bandotan (Ageratum agar terlindung dari paparan dunia luar. Hal ini
conyzoides Linn.) sudah lama digunakan dapat dilakukan 3-4 kali dalam sehari dan
menjadi salah satu tanaman yang paling ampuh diulangi kembali sampai sembuh (Dalimartha,
dalam mengobati luka. Tanaman ini termasuk 2008).
dalam rangkaian pengobatan tradisional India Efektivitivitas dari penggunaan empiris
(Ayurveda) dan China. Umumnya, masyarakat herba atau daun tanaman bandotan selama
menggunakan bagian daun tanaman yang telah bertahun-tahun menjadi latar belakang
ditumbuk hingga halus dan ramuan ini banyaknya penelitian dalam satu dekade
diaplikasikan langsung pada bagian tubuh yang terakhir untuk mengetahui kelompok
luka. Selanjutnya, luka dapat dibalut perban kandungan senyawa yang berperan di
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 129

dalamnya. Kandungan senyawa pada herba zona hambat pada percobaan berada pada
bandotan didominasi oleh flavonoid, terpenoid, kisaran 10-11,5 mm yang tergolong dalam
dan steroid, lalu pada bagian daunnya aktivitas antimikroba kategori sedang.
didominasi oleh alkaloid, tanin, flavonoid, Staphylococcus aureus merupakan flora normal
triterpenoid dan steroid. kulit dan termasuk dalam penyebab utama
Senyawa terpenoid dan steroid terbukti infeksi luka terbuka (luka bedah dan
memiliki aktivitas antimikroba yang dapat kecelakaan). Pseudomonas aeruginosa adalah
memicu pertumbuhan jaringan epitel pada flora normal kulit dan saluran pencernaan
jaringan luka. Beberapa penelitian manusia. Kedua bakteri tersebut dapat bersifat
menyebutkan adanya sejumlah parameter yang patogenik pada kondisi kulit yang mengalami
diamati untuk mengetahui sejauh mana luka kerusakan jaringan dan lembab, misalnya pada
terbuka dapat disembuhkan dengan ekstrak kondisi luka terbuka.
tanaman bandotan. Pada penelitian Dash dan Selain itu, kombinasi kandungan
Narasimha Murthy (2011) menggunakan tikus terpenoid dan alkaloid sebagai adstringen dan
putih yang kulitnya telah dilukai (luas area luka antimikroba efektif untuk membantu proses
500 mm2 dan kedalaman 2 mm2) serta reepitelisasi jaringan yang terluka. Hal ini
diinokulasikan bakteri Staphylococcus aureus, ditunjukkan dengan meningkatnya bobot
dipilih metode dengan parameter histopatologi, jaringan granulasi kering dan produksi enzim
pengurangan luas jaringan luka terbuka, hidroksiprolin yang disebabkan tingginya
lamanya proses reepitelisasi sel, jumlah kematangan jaringan kolagen pada area luka.
jaringan granulasi kering, berserta sejumlah Umumnya, jumlah bobot granulasi kering akan
enzim seperti hidroksiprolin, SOD (super sebanding dengan jumlah protein (enzim) yang
oksida dismutase), dan katalase. Ekstrak dihasilkan. Peningkatan jumlah keduanya
metanol daun bandotan menujukkan hasil menghasilkan proses reepitelisasi yang sangat
reepitelisasi jaringan luka yang paling baik dan signifikan. Enzin hidroksiprolin banyak
kuat apabila dibandingkan dengan ekstrak terkandung pada jaringan kolagen sehingga
dalam pelarut lainnya, di mana luka dapat semakin tinggi jumlah hidroksiprolin, semakin
tertutup seluruhnya lebih cepat 3-4 hari bila tinggi pula produksi kolagen dan jumlah
dibandingkan dengan kontrol. granulasi kering pada area luka. Pada
Penelitian tersebut didukung oleh reepitelisasi jaringan juga ditemukan adanya
penelitian Igbinosa dan Eribo (2015) yang peningkatan produksi enzim SOD dan katalase.
menyatakan konsentrasi hambat minimum dan Enzim ini merupakan antioksidan endogen yang
konsentrasi bakteriosidal minimum ekstrak berperan penting sebagai lini utama dalam
etanol bandotan sebesar 3.125 mg/mL dan 6.25 melawan kerusakan sel atau jaringan dari
mg/mL efektif dalam menghambat paparan oksigen. Apabila proses reepitelisasi
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus jaringan terjadi secara cepat dan kotinu, luka
and Pseudomonas aeruginosa pada infeksi akan terhindar dari proses inflamasi lebih lanjut.
luka. Hal ini dibuktikan dengan hasil diameter
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 130

Flavonoid turut serta sebagai Hasil histopatologis jaringan luka


antioksidan untuk membantu mengurangi dermal pada fase awal penyembuhan luka
jumlah peroksidasi lipid yang terkonsentrasi terbuka yang dalam adalah menyerupai kulit
pada area luka terbuka karena terkena paparan embrionik, di mana terdapat proporsi kolagen
dunia luar. Mekanisme ini tidak hanya tipe III yang lebih tinggi dibandingkan dengan
bermanfaat untuk mencegah ataupun kolagen tipe I. Keberadaan kolagen tipe III
memperlambat onset nekrosis sel, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan sintesis kolagen
dapat meningkatkan vaskularitas jaringan luka. secara dini, yang dapat berfungsi dalam
Kandungan alkaloid cenderung berperan dalam memulihkan struktur jaringan luka dan
proses penguatan fibril kolagen yang terbentuk mendukung penyembuhan luka lebih cepat.
dengan mencegah kerusakan sel melalui sintesis Kolagen tipe III memiliki aktivitas agregasi
DNA sehingga pertumbuhan jaringan baru pada platelet yang jauh lebih besar bila dibandingkan
luka menjadi lebih cepat, padat, dan kuat (Dash dengan tipe I kolagen. Hal itu memainkan peran
and Narasimha Murthy, 2011). penting dalam aktivitas hemostatiknya. Seluruh
Kemudian, pada penelitian proses di atas diperantarai oleh senyawa fenolik
Arulprakash et al. (2012) juga dijelaskan bahwa pada ekstrak metanol dan etanol tanaman
proses reepitelisasi jaringan luka secara bandotan, misalnya asam fenolat, flavonoid,
fisiologis bergantung pada kecepatan migrasi tanin, kurkuminoid, dan kuinin (Neelabh et al.,
dan pembelahan keratinosit pada lapisan kulit 2017).
bagian bawah yang mengakibatkan kontraksi Aktivitas antiinflamasi flavonoid jenis
area luka. Kontraksi adalah gerakan sentripetal 5’-metoksinobiletin, 1,2-benzopiron, dan
yang terjadi pada bagian tepi luka sebagai eupalestin dapat diamati pada penelitian Vigil
akumulasi serat kolagen pada maktriks de Mello et al. (2016) yang menggunakan
ekstraseluler dalam rangka menutup area luka. induksi agen inflamasi karagenan terhadap
Dalam penelitian ini digunakan parameter pleura tikus putih. Induksi karagenan tersebut
biokimia lain, seperti jumlah DNA, menyebabkan migrasi leukosit, mediator
heksosamin, dan asam uronat pada matriks proinflamasi seperti IL-17A, IL-6, TNF, IFN-γ
ekstraseluler area luka. Peningkatan jumlah dan NOx, serta enzim proinflamasi seperti MPO
DNA mengindikasikan adanya hiperplasia sel dan ADA ke rongga pleura sehingga
yang berkaitan juga dengan pembentukan mengakibatkan edema. Kandungan flavonoid
protein dan kolagen. Heksosamin dan asam pada ekstrak etanol tanaman bandotan terbukti
uronat termasuk dalam bahan dasar penyusun dapat menghambat migrasi leukosit melalui
maktriks ekstraseluler. Keduanya menarik adanya penurunan produksi enzim MPO
fibroblas dan menstimulasi sintesis kolagen (mieloperoksidase) dan ADA (adenosin
dengan menyediakan lebih banyak cairan pada aminase) sebagai penanda biokimia yang
matriks ekstraseluler. Hal ini menyebabkan memicu aktivasi neutrofil. Pembentukan
jaringan luka sembuh lebih cepat tanpa eksudat protein dalam edema berhasil dicegah
terbentuk bekas luka. melalui penekanan produksi enzim NOx dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 131

inaktivasi enzim iNOS (inducible nitric oxide Simpulan


synthase). Selain itu, flavonoid ini juga Kandungan senyawa flavonoid,
meningkatkan produksi sitokin IL-10, mediator terpenoid-sterol, alkaloid, dan tanin pada herba
antiinflamasi yang paling berperan dalam dan daun tanaman bandotan (Ageratum
sistem imun untuk mengambat pelepasan TNF- conyzoides Linn.) terbukti memiliki berbagai
α, IL-1β, IL-6, IL-8, dan IL-12 dari makrofag. aktivitas biologis yang berperan penting dalam
Pada penelitian lainnya disebutkan penyembuhan luka, seperti antimikroba,
bahwa kuersetin, salah satu jenis flavonoid, antiinflamasi, antifungi, antioksidan,
yang terkandung dalam ekstrak etanol daun hemostatik, dan reeptilasisasi luka.
tanaman bandotan mampu menurunkan
produksi TNF-α sebagai agen proinflamasi Daftar Pustaka
pada tikus putih yang terlebih dahulu di induksi Arulprakash, K., et al. “Efficacy of Ageratum
natrium iodoasetat. Hasil histopatologis Conyzoides on Tissue Repair and
menujukkan bahwa luka dan edema pada pasien Collagen Formation in Rats.” Clinical
osteoarthritis dapat sembuh dengan cepat. Hal and Experimental Dermatology, vol. 37,
ini terjadi karena flavonoid dapat menghambat no. 4, 2012, pp. 418–24,
mediator proinflamasi yang menjadi penyebab doi:10.1111/j.1365-2230.2011.04285.x.
kondrosit mengeluarkan enzim Bahtiar, Anton, et al. “Ethanolic Extracts of
metalloproteinase. Enzim ini dapat merusak Babandotan Leaves (Ageratum
sendi dan jaringan, serta memperparah Conyzoides L.) Prevents Inflammation
terjadinya edema dan luka persendian (Harfiani and Proteoglycan Degradation by
et al., 2017; Bahtiar et al., 2017). Inhibiting TNF-α and MMP-9 on
Pelarut ekstrak yang paling berperan Osteoarthritis Rats Induced by
dalam proses penyembuhan luka didominasi Monosodium Iodoacetate.” Asian Pacific
oleh etanol dan metanol. Hal ini dapat Journal of Tropical Medicine, vol. 10, no.
disebabkan beberapa senyawa metabolit 3, Elsevier B.V., 2017, pp. 270–77,
sekunder cenderung memiliki karakteristik doi:10.1016/j.apjtm.2017.03.006.
sebagai senyawa polar, seperti flavonoid dan Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat
terpenoid-sterol sehingga kedua senyawa ini Indonesia. 2nd ed., Trubus Agriwidya,
lebih banyak larut dalam pelarut polar. Lalu, 2008.
keduanya juga merupakan golongan senyawa Dash, Gouri Kumar, and P. Narasimha Murthy.
dengan aktivitas antibakteri dan antiinflamasi “Wound Healing Effects of Ageratum
yang cukup tinggi. Karakteristik ini sangat Conyzoides Linn.” International Journal
bermanfaat dalam pengembangan kandungan of Pharma and Bio Sciences, vol. 2, no.
senyawa metabolit tanaman bandotan untuk 2, 2011, pp. 369–83.
diaplikasikan menjadi bentuk sediaan terapi Faqueti, Larissa G., et al. “Antinociceptive and
luka yang sesuai. Anti-Inflammatory Activities of
Standardized Extract of
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 132

Polymethoxyflavones from Ageratum & Biological Archives, vol. 5, no. 5,


Conyzoides.” Journal of 2014, pp. 33–45.
Ethnopharmacology, vol. 194, Elsevier, Kouame, B. K. F. P., et al. “Chemical
2016, pp. 369–77, Constituents and Antibacterial Activity
doi:10.1016/j.jep.2016.09.025. of Essential Oils from Flowers and Stems
Harfiani, Erna, et al. “Functional Analysis of of Ageratum Conyzoides from Ivory
Ageratum Conyzoides L. (Babandotan) Coast.” Records of Natural Products, vol.
Leaves Extract on Rheumatoid Arthritis 12, no. 2, 2017, pp. 160–68,
Model Rat.” Asian Journal of doi:10.25135/rnp.22.17.06.040.
Pharmaceutical and Clinical Research, Ndip, R. N., et al. “In-Vitro Antimicrobial
vol. 10, no. 3, 2017, p. 429, Activity of Ageratum Conyzoides (Linn)
doi:10.22159/ajpcr.2017.v10i3.16428. on Clinical Isolates of Helicobacter
Igbinosa, Etinosa O., and Osagie A. Eribo. Pylori.” African Journal of Pharmacy and
COMBINATION OF AGERATUM Pharmacology, vol. 3, no. 11, 2009, pp.
CONYZOIDES LEAF EXTRACTS 585–92,
WITH ANTIBIOTICS AGAINST http://www.academicjournals.org/ajpp.
STAPHYLOCOCCUS AUREUS AND Neelabh, Choudhury, et al. Study on
PSEUDOMONAS AERUGINOSA Methanolic Extract of Ageratum
ISOLATED FROM WOUND Conyzoides for Its Ability to Act as an
INFECTION. Vol. 14, no. 2, 2015, pp. Antioxidant and to Suppress the
88–95. Microbial Growth. Vol. 6, no. 11, 2017,
Jain, S., et al. “Simple Evaluation of Wound pp. 170–73.
Healing Activity of Poly Herbal O.Bamidele. “Haemostatic Effect of
Formulation of Ageratum Conyzoides Methanolic Leaf Extract of Ageratum
Linn.” Asian Journal Research Chem, Conyzoides in Albino Rats.” Journal of
vol. 2, no. 2, 2009, pp. 135–38. Medicinal Plants Research, vol. 4, no. 20,
Kamboj, Anjoo, and Ajay Kumar Saluja. 2010, pp. 2075–79.
“Isolation of Stigmasterol and β- Panicker, V. P., et al. “Evaluation of Wound
Sitosterol from Petroleum Ether Extract Healing Properties of Methanolic Extract
of Aerial Parts of Ageratum Conyzoides of Ageratum Houstonianum-Mill.”
(Asteraceae).” International Journal of Journal of Livestock Science, vol. 8,
Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 2017, pp. 201–03.
vol. 3, no. 1, 2011, pp. 94–96. Prajapati, Rajmani, et al. “Formulation
Kaur, R., and N. K. Dogra. “A Review on Development, Standardization and
Traditional Uses , Chemical Constituents Antimicrobial Activity of Ageratum
and Pharmacology of Ageratum Conyzoides Extracts and Their
Conyzoides L . ( Asteraceae ).” Formulation.” International Journal of
International Journal of Phaemaceutical
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 133

Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vigil de Mello, Silvana Virgínia Gagliotti, et al.
vol. 6, no. SUPPL. 2, 2014, pp. 369–74. “Beneficial Effect of Ageratum
Singh, S. Brojendro, et al. “Ethnobotany , Conyzoides Linn (Asteraceae) upon
Phytochemistry and Pharmacology of Inflammatory Response Induced by
Ageratum Conyzoides Linn ( Asteraceae Carrageenan into the Mice Pleural
).” Journal of Medicinal Plants Research, Cavity.” Journal of Ethnopharmacology,
vol. 7, no. 8, 2013, pp. 371–85, vol. 194, Elsevier, 2016, pp. 337–47,
doi:10.5897/JMPR12.897. doi:10.1016/j.jep.2016.09.003.

Anda mungkin juga menyukai