Anda di halaman 1dari 23

HIKMAH PUASA RAMADHAN

Oleh Ustaz Syed Hasan Alatas

"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang
bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)

PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa
(seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai
terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan
redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.

RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati


mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan
menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat
ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang
menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang
salah.

Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan


kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak
dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan
minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah
Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi
mematuhi perintah Allah s.w.t.

Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi
dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita
puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri
kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari
perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu
daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai
perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:

"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah
menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor."
(H.R.Ibnu Khuzaimah)

Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu
bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani
manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita
senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam.
Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang
selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita
dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.

Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak
maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.

Allah berfirman yang maksudnya:

"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)

Nabi s.a.w.juga bersabda:

"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."

Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita
makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita.
Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung,
darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah
secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan
Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan
bertemu kembali.

Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran


pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran
itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan
(bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa.

(s.al-Baqarah:185)

000000000000000

Definisi TAQWA

Mei 25

Posted by effendy akmal

Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib k.w. tentang apa
itu taqwa. Beliau menjelaskan bahwa taqwa itu adalah :

1. Takut (kepada Allah) yang diiringi rasa cinta, bukan takut karena adanya neraka.
2. Beramal dengan Alquran yaitu bagaimana Alquran menjadi pedoman dalam kehidupan
sehari-hari seorang manusia.

3. Redha dengan yang sedikit, ini berkaitan dengan rezeki. Bila mendapat rezeki yang
banyak, siapa pun akan redha tapi bagaimana bila sedikit? Yang perlu disedari adalah
bahawa rezeki tidak semata-mata yang berwujud uang atau materi.

4. Orang yg menyiapkan diri untuk “perjalanan panjang”, maksudnya adalah hidup sesudah
mati.

Al- Hasan Al-Bashri menyatakan bahwa taqwa adalah takut dan menghindari apa yang
diharamkan Allah, dan menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah. Taqwa juga bererti
kewaspadaan, menjaga benar-benar perintah dan menjauhi larangan.

Seorang sahabat Rasulullah SAW, Ubay bin Ka’ab pernah memberikan gambaran yang jelas
tentang hakikat taqwa. Pada waktu itu, Umar bin Khaththab bertanya kepada Ubay tentang
apa itu taqwa. Ubay balik bertanya : “Apakah Anda tidak pernah berjalan di tempat yang
penuh duri?” Umar menjawab : “Ya.” Ubay bertanya lagi : “Lalu Anda berbuat apa?” Umar
menjawab: “Saya sangat hati-hati dan bersungguh-sungguh menyelamatkan diri dari duri
itu.” Ubay menimpali : “Itulah (contoh) taqwa.”

Menghadapi duri di jalanan saja sudah takut, apalagi menghadapi siksaan api neraka di
akhirat kelak, seharusnya kita lebih takut lagi. Permasalahan yang dihadapi biasanya adalah
“duri” semacam apakah yang dihindari oleh orang-orang bertaqwa itu dan sejauh manakah
kita mampu untuk menghindari “duri” itu.

Syekh Abdul Qadir pernah memberikan nasihat :

”Jadilah kamu bila bersama Allah tidak berhubungan dengan makhluk dan bila bersama
dengan makhluk tidak bersama nafsu. Siapa saja yang tidak sedemikian rupa, maka tentu ia
akan selalu diliputi syaitan dan segala urusannya melewati batas.”

Seseorang yang bertaqwa akan meninggalkan dosa-dosa, baik kecil maupun besar. Baginya
dosa kecil dan dosa besar adalah sama-sama dosa. Ia tidak akan memandang remeh dosa-
dosa kecil, kerana gunung yang besar tersusun dari batu-batu yang kecil (kerikil). Dosa yang
kecil, jika dilakukan terus-menerus akan berubah menjadi dosa besar.

Tidak hanya hal-hal yang menyebabkan dosa saja yang ditinggalkan oleh orang-orang
bertaqwa, hal-hal yang tidak menyebabkan dosa pun, jika itu meragukan, maka ditinggalkan
pula dengan penuh keikhlasan.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menyatakan bahwa orang bertaqwa adalah orang yang telah
menjadikan tabir penjaga antara dirinya dan neraka. Pernyataan ulama besar salaf ini
memiliki kandungan yang lebih spesifik lagi. Orang bertaqwa berarti dia telah mengetahui
hal-hal apa saja yang menyebabkan Allah murka dan menghukumnya di neraka. Selain itu, ia
juga harus mengetahui batasan-batasan (aturan-aturan) Allah yang diturunkan kepada
Rasul-Nya.

Di sinilah peran penting dari perintah Rasul SAW untuk menuntut ilmu dari mulai lahir
hingga liang lahad. Ketaqwaan sangat memerlukan landasan ilmu yang benar dan lurus,
sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT sangat mencela kepada orang-orang
yang tidak memiliki ilmu pengetahuan tentang batasan-batasan yang telah disampaikan
kepada Rasul-Nya. Hal ini sejalan pula dengan firman Allah bahwa Alah akan meninggikan
orang-orang berilmu beberapa darjat.

Dalam perjalanan meraih darjat taqwa diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh untuk
melawan hawa nafsu, bisikan syaithaniyah yang sangat halus dan sering membuat manusia
terpedaya. Sikap istiqamah dalam memegang ajaran Allah sangat diperlukan guna
menghantarkan kita menuju darjat taqwa.

Sumber: http://sicksolemnsoul.blogspot.com/2011/05/definisi-taqwa.html

000

Wasiat Rosul Tentang Taqwa, Taubat dan Akhlaq Baik

Mei 16

Posted by effendy akmal

Ada satu hadits Nabi yang cukup masyhur dan sering kita dengar, berisikan wasiat beliau
kepada umatnya, yakni sebagai berikut:

” Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringkanlah perbuatan jahat itu
dengan perbuatan baik, mudah-mudahan yang baik itu akan memadam yang jahat. Dan
bergaullah kepada manusia dengan akhlaq yang bagus. “

Penjelasan singkat dari hadist ini adalah sebagai berikut:

Wasiat #1. Bertaqwalah Kepada Alloh Di mana Saja Kamu Berada

Istilah taqwa sering kita dengar, bahkan sudah hapal artinya. Yakni, melaksanakan segala
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sebagian ulama mengartikan Taqwa sebagai
sikap Wara’ (hati-hati), sebagaimana tercermin dalam kisah Abdullah ibnu Mubarak,
seorang penjaga kebun anggur.

Suatu ketika, saat buah anggur telah membesar, sang majikan meminta Abdullah Ibnu
Mubarak memetikkan anggur masak untuknya. Lantas Abdullah memetik anggur dan
memberikannya kepada majikan tersebut. Setelah dicicip, ternyata buah anggur tersebut
rasanya asam. Karena asam, sang majikan menyuruh kembali untuk memetik anggur lain.
Abdullah pun kembali ke kebun, memetik dan memberikan anggur yang lain. Ternyata,
anggur ini pun rasanya asam. Sampai tiga kali majikan menyuruh memetik anggur dan selalu
yang diberikan Abdullah rasanya asam.

Sang majikan marah, dan berkata, “Kenapa engkau tidak bisa membedakan mana anggur
yang manis dan mana yang asam?”. Abdullah menjawab, “Saya tidak bisa membedakan
rasa, karena saya hanya disuruh menjaga dan memelihara kebun anggur, tidak pernah saya
disuruh mencicipi apalagi merasakan anggur”. Inilah sikap wara’ atau hati-hati yang
tercermin dari sikap Abdullah ibnu Mubarak, dan sebagian ulama mengartikan Taqwa
sebagai sebagai sikap wara.

Kisah lain tentang taqwa dapat kita pahami dari dialog Umar bin Khattab ra dengan Ubay bin
Ka’ab ra. Umar bin Khattab ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab ra : “ Tahukah kamu apa itu
taqwa ? “ Ubay bin Ka’ab ra balik bertanya : “ Pernahkah kamu berjalan di suatu jalan yang
penuh duri ? Lalu apa yang akan kamu lakukan ? “ Umar menjawab : “ Saya akan berhati-
hati. Saya teliti dengan seksama dan saya lihat tempat berpijak. Saya majukan satu kaki dan
saya mundurkan kaki lainnya khawatir terkena duri “. Ubay berkata : “ Itulah taqwa “.

Sikap taqwa yang diwasiatkan rosul dalam hadits di atas, haruslah berlaku kapan saja dan
dimana saja kita berada. Taqwa harus tercermin saat berada di mesjid, rumah, tempat
bekerja, sekolah, dan lain sebagainya. Jangan hanya bertaqwa di saat sulit, namun lupa saat
dikasih kelebihan rizki. Taqwa haruslah dibangun di mana saja, sampai saat beribadah
sekalipun. Misalnya saat melaksanakan sholat, puasa, haji, zakat, dll, taqwa berarti
memperhatikan syarat dan rukun dari ibadah tersebut.

Wasiat #2. Ikutilah Keburukan Dengan Kebaikan

Wasiat nabi kedua dalam hadits ini adalah ikutilah setiap keburukan dengan kebaikan.
Maksudnya perbanyaklah taubat dan amal sholeh sebagai cara untuk menghapus dosa yang
telah diperbuat. Setiap manusia pasti tidak luput dari dosa, dan setiap dosa akan terhapus
jika pelakunya melakukan taubat dan amal sholeh.

Ucapan istighfar (taubat) akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya, begitu pula antara
sholat satu ke sholat lainnya, antara sholat jum’at ke jum’at lainya, antara puasa Romadhan
yang satu ke yang berikutnya, antara umrah dan umrah, akan menghapus dosa di antaranya.
Untuk itu, perbanyaklah taubat dan amal sholeh lainnya, karena ia akan menghapus dosa.

Wasiat #3. Bergaullah orang lain dengan akhlaq yang baik

Jika wasiat #1 dan #2, terkait hubungan antara manusia dengan Alloh, maka wasiat yang ke
#3 terkait hubungan antara manusia dengan manusia (misalnya istri, suami, anak, orang tua,
tetangga, saudara, teman, dll). Belumlah dikatakan sempurna iman seseorang, kalaulah
akhlaq (tutur kata dan sikap)-nya belum baik. Sesorang yang berakhlaq baik akan dicintai
dan disenangi orang lain. Sebagaimana tersirat dalam do’a nabi Ibrahim as;
“Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-
orang yang saleh, dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang)
kemudian, dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang memusakai surga yang penuh
kenikmatan, dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan
orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka
dibangkitkan.”

Demikianlah uraian singkat dari salah satu hadits nabi yang berisikan wasiat beliau tentang
taqwa, taubat dan akhlaq baik.

“Sumber: Pengajian Sabtu Shubuh, 18 Desember 2010, Mesjid Darussalam Kota Wisata,
Cibubur”

Sumber: http://www.nasehatislam.com/

Share this:

 Cetak

 Surat elektronik

 Facebook

Mengapa Kita Harus Bertakwa


Jan 13

Posted by effendy akmal

Oleh: DR. Amir Faishol Fath

ْ ُ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن ي‬
‫ض ِل ْل‬ ِ ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬
ِ ‫سيّئ َا‬َ ‫ش ُر ْو ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو‬ ُ ‫ِإ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ نَحْ َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغ ِف ُرهُ َو َنعُ ْوذ ُ ِباهللِ ِم ْن‬
ُ ‫س ْولُه‬ ُ ‫ِي لَهُ أ َ ْش َهد ُ أ َ ْن الَ إِلهَ إِالّ هللاُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫فَالَ هَاد‬
‫ان إِلَى يَ ْو ِم الدّيْن‬ ٍ ‫س‬ َ ْ‫ص َحابِ ِه َو َم ْن تَبِعَ ُه ْم بِإِح‬ َ
ْ ‫سل ْم َعلى ُم َح ّم ٍد َو َعلى آ ِل ِه ِوأ‬ ّ َ ‫ص ّل َو‬ َ ‫اَلل ُه ّم‬
َ‫َياأَيّ َها الّذَيْنَ آ َمنُ ْوا اتّقُوا هللاَ َح ّق تُقَا ِت ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ّن ِإالّ َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َكثِي ًْرا َونِ َسا ًء َواتّقُوا هللاَ الَذِي‬ ّ َ‫احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َوب‬ ِ ‫َاس اتّقُ ْوا َر ّب ُك ُم الّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍس َو‬ ُ ‫يَاأَيّ َها الن‬
‫سا َءلُ ْونَ ِب ِه َواْأل َ ْر َحام َ ِإ ّن هللاَ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬ َ َ‫ت‬
َ ُ ُ ُ َ ُ َ َ
ُ ‫ص ِل ْح لك ْم أ ْع َمالك ْم َويَ ْغ ِف ْرلك ْم ذنُ ْو َبك ْم َو َم ْن ي ُِطعِ هللاَ َو َر‬
‫س ْولهُ فَقَدْ فَازَ فَ ْو ًزا‬ ُ َ ْ ُ‫س ِد ْيدًا ي‬ َ ‫يَاأَيّ َها ال ِذيْنَ آ َمنُ ْوا اتقوا هللاَ َوق ْول ْوا قَ ْوال‬
ً ُ ُ ُ ّ ّ
ُ ‫ أ َ ّما بَ ْعد‬،‫ َع ِظ ْي ًما‬.
َ
َ‫ـن اِال َوانـْتـ ُ ْم ُمـسْـ ِلمـ ُ ْون‬َّ َّ ‫فَـيَـا ِعـبـَادَ اللَّـه اِتـقـُوا اللـهَ َحـق تـُقـَاتِـ ِه َوالتـَمـ ُ ْوت‬.
ُ َ َّ َّ َّ

Saudaraku…
Risalah pokok para nabi adalah bertakwa kepada Allah. Tanpa takwa, hidup manusia tidak
ada artinya. Apapun harta yang ia punya, apapum kedudukan yang ia capai, semua itu
hanyalah main-main ketika tidak dibarengi dengan ketakwaan kepada Allah. Karenanya
Allah swt. dalam Al Qur’an selalu mengajak kepada takwa. Dalam surah Ali Imran 102,
Allah swt berfirman:

”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

Saudaraku…

Bila semua Al Qur’an diringkas, intinya adalah takwa. Maka setiap cerita tentang hari kiamat
dalam Al Qur’an adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Supaya manusia tahu bahwa dunia
bukan tujuan. Melainkan tempat berbekal amal saleh menuju alam akhirat. Setiap cerita
tentang para nabi, juga tujuannya takwa. Supaya manusia belajar bahwa kalau ingin menjadi
manusia muttaqiin tidak ada lain kecuali ikut jejak para nabi. Perhatikan Nabi Nuh mengajak
kaumnya: Nuh berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang
menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertaqwalah kepada-Nya dan
taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan
menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah
apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui”.

Saudaraku…

Jadi bertakwa kepada Allah adalah merupakan pesan dakwah yang harus senantiasa diulang-
ulang di atas mimbar. Rasulullah saw. selalu memulai pesan-pesannya dengan takwa. Imam
Abu Daud, At Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits, di dalamnya
diceritakan bahwa Rasulullah saw. memberikan nasihat dengan wajah yang sangat serius.
Para sahabat mengira bahwa itu adalah nasihat terakhir. Banyak para sahabat yang menangis.
Isi nasihatnya ternyata hanya mengajak kepada takwa: ushikum bitaqwallahi bissam’I wath
thaa’ah.. (aku berpesan agar kalian bertakwa kepada Allah dengan bersungguh-sungguh
mentaatinya).

Saudaraku…

Pesan takwa adalah tema yang harus senantiasa dihidupkan dalam jiwa. Sebab tidak ada lain
tugas kita di dunia ini kecuali hanya menataati Allah swt. Mengapa?

(1) Sebab alam semesta yang kita tempati adalah milikNya. Maka dialah yang paling berhak
diikuti aturanNya. Dan untuk itu Dia telah mengutus nabi-nabi supaya manusia tahu
bagaimana cara menjalankan kewajiban kepadaNya. Jadi tidak ada alasan untuk menghidari
ajaranNya.

(2) Bahwa manusia tidak Allah bekali pengetahuan kecuali sedikit. Dalam urusan dunia Allah
bekalkan akal dengannya manusia bisa mengembangkan pengetahuannya. Tetapi untuk
urusan kahirat akal harus tunduk kepada wahyu. Dan memang akal tidak diberi kemapuan
untuk mengarang-ngarang sendiri dalam masalah cara beribadah kepada Allah. Karenanya ia
harus ikut apa kata Allah dan rasulNya.
(3) Bahwa kita semua sangat tergangtung kepada nikmat-nikmatNya. Tidak ada yang kita
miliki kecuali dari Allah swt. Maka alasan apa lagi untuk tidak ikut Allah. Fabiayyi aalaai
rabbikuma tukadzdzibaan.

(4) Bahwa kita semua adalah milik Allah. Karenanya kita pasti kelak akan kembali lagi
kepadaNya. Dan kita pasti akan dimintai pertanggungjawab atas segala nikmat yang telah
diberikan kepada kita. Bukan hanya nikmat harta dan fasilitas kebutuhan sehari-hari. Tetapi
juga nikmat anggota tubuh seperti mata, tangan dan lain sebagainya.

Allah berfirman:

”Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka. Kemudian Sesungguhnya kewajiban


Kami-lah menghisab mereka.”

Dalam surah Yasin 65 Allah berfirman:

”Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”

ّ ‫ت فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬


‫الر ِحي ِْم‬ ِ ‫سائِ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما‬
َ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي هَذا أ َ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ِلي َولَ ُك ْم َو ِل‬

(2)

‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ِ َ‫ َوب‬.ٌ ‫ إِنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫صلَّيْتَ َعلَى إِب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل إِب َْرا ِهي َْم‬ َ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
ٌ ‫ ِإنَّكَ َح ِم ْيد ٌ َم ِج ْيد‬،‫ار ْكتَ َعلَى ِإب َْرا ِهي َْم َو َعلَى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم‬ َ ‫آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َب‬.
َ ْ
ِ ‫ إِنَّكَ َس ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجيْبُ الدّ َع َوا‬،ِ‫اء ِم ْن ُه ْم َواأل ْم َوات‬
‫ت‬ َ
ِ َ‫ت األحْ ي‬ ْ ِ ‫ َوال ُمؤْ ِمنِيْنَ َوال ُمؤْ ِمنَا‬،ِ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوال ُم ْس ِل َمات‬.
ْ ْ ْ
َ‫طاقَة‬َ َ‫ص ًرا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَََ ى اّل ِذيْنَ ِم ْن قَ ْب ِلنَا َربّنَا َوالَ ت ً َح ّم ْلنَا َماال‬ ْ ‫طأْنَا َربّنَا َوالَ تَحْ ِم ْل َعلَ ْينَا ِإ‬َ ‫اخذْ نَا ِإ ْن نَ ِس ْينَا أ َ ْو أ َ ْخ‬
ِ ‫َربّنَا الَت ُ َؤ‬
ْ ْ َ
َ‫ص ْرنَا َعلى القَ ْو ِم الكَافِ ِريْن‬ َ
ُ ‫ار َح ْمنَا أ ْنتَ َم ْوالَنَا فَا ْن‬ َ ْ
ْ ‫ْف َعنّا َواغ ِف ْر لنَا َو‬ ُ ‫لَنَا بِ ِه َواع‬.
‫ والحمد هلل رب العالمين‬.‫ار‬ ِ ّ‫اب الن‬َ َ‫سنَةً َوقِنَا َعذ‬ َ ‫سنَةً َوفِي اْأل َ ِخ َرةِ َح‬ َ ‫َربَنَا َءاتِنَا فِي الدّ ْنيَا َح‬

(Sumber:http://www.dakwatuna.com)

Ayat-ayat Al-Quran tentang TAQWA


Feb 13

Posted by effendy akmal

Kedudukan Taqwa :

Wasiat seluruh Nabi :

An-Nisa : 131 :
Dan sesungguhnya kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu
dan kamu juga, untuk bertaqwa kepada Allah

26 : 10 -11

Dan ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), ” Datangilah kaum yang
Zalim itu”

Yaitu kaum Fir’aun, mengapa mereka tidak bertaqwa ?

26 : 123-124

Kaum Aad telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Hud berkata, ” Mangapa
kamu tidak bertaqwa ?”

26 :141-142

Kaum Tsamud telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Saleh berkata, ”
Mangapa kamu tidak bertaqwa ?”

26 : 160-161

Kaum Luth telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Luth berkata, ” Mangapa
kamu tidak bertaqwa ?”

26 :176-177

Kaum Aikah telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Syu’aib berkata, ”
Mangapa kamu tidak bertaqwa ?”

37 : 123-124

2 : 21,

Wahai orang-orang yang beriman, sembahlah Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-
orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa

Taqwa sebaik-baik bekal

49 : 73

Persiapkanlah bekal, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa

7 ; 26

Taqwa : keselamatan

27 :53

demikianlah telah kami selamatkan orang yang beriman dan mereka itu selalu bertaqwa
Yang diterima dari amal : taqwanya

Daging-daging dan darah-darah unta itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah,
tetapi taqwamulah yang mencapainya

CIRI-CIRI TAQWA

2 : 2- 5

Itulah kitab yang tiada keraguan di dalamnya. Petunjuk bagi orang yang bertaqwa,

yaitu orang-orang beriman kepada yang ghaib, dan mendirikan shalat dan menafkahkan
sebagian rizkinyat,

dan orang-orang yang yang beriman kepada apa-apa yang diturunkan kepadamu
(Muhammad), dan kepada orang-orang sebelum kamu

dan yaqin kepada hari akhir

2 :177

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke barat dan ke timur itu suatu kebaikan. Melainkan
kebaikan itu ialah barang siapa yang beriman kepada Allah , malaikat, kitab, dan para Nabi,
dan memberikan harta yang dicintai kepada kerbat dekat, anak-anak yatim, orang miskin,
orang yang dalam perjalanan, dan memerdekakan budak, dan mendirikan shalat, menunaikan
zakat , dan menepati janji apabila berjanji, dan sabar baik dalam kesulitan, penderitaan dan
peperangan, yang demikan itulah yang benar, dan yang demikian itu lah orang-orang yang
bertaqwa

3 : 133-135

dan bersegeralah kepada ampunan Tuhanmu dan surga seluas langit dan bumi, yang
disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa,

Yaitu orang-orang menginfaqkan rizkinya baik dalam kemudahan maupun kesusahan, yang
menahan marahnya, dan memaafkan kepada manusia. Dan Allah menyukai orang yang
berbuat baik

Dan orang-orang yang apabila berbuat kekejian atau zalim kepada diri sendiri, maka ia segera
ingat kepada Allah, dan beristighfar kepada Allah atas dosa-dosanya. Dan siapakah yang
lebih mengampuni dosa selain ALlah ? Kemudian dia tidak meneruskan perbuatannya,
meskipun dia mengetahuinya

3 : 15-17

Untuk orang-orang yang bertaqwa pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan ada istri yang suci serta keridaan
Allah. dan Allah Maha Melihat hamba-hambanya.
Yaitu orang yang berdoa, ” ya Tuhan kami, sesunguhnya kami telah beriman, maka
ampunilah kami dan peliharalah kami dari siksaan neraka”

Dan orang orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di
jalan Allah) dan memohon ampun di waktu sahur

21 :48- 49

Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan
serta pengajaran bagi orang yang bertaqwa,

Yaitu orang yang takut akan azab Tuhan mereka sedang mereka tidak melihatnya dan mereka
takut akan tibanya hari kiamat

51:15-19

sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam taman-taman dan di mata air-mata
air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka
itu orang-orang yang berbuat baik.

Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam

Dan mereka di akhir-akhir malam mohon ampun kepada Allah

Anugerah bagi Orang taqwa

8 : 29

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan
memberi kamu furqon*, dan menghapus kesalahan-kesalahan kamu dan menghapus dosa-
dosamu

(*furqon : petunjuk membedakan baik dan buruk, petunjuk)

65 : 2-3

Barang siapa bertaqwa kepada Allah, nisaya Allah memberikan kepada mereka jalan keluar
(atas segala persoalan), dan diberi rizki dari tempat yang tidak terduga

65 :4

Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan
dalam segala urusan

65 :5

Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya
dan melipat gandakan pahala baginya

7 ; 96
Jika seandainya penduduk suatu negeri Iman dan taqwa, pastilah Kami akan melipatgandakan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi,

000

Buah dari Taqwa

Mar 23

Posted by effendy akmal

Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang taqwa. Jadi di pandangan Allah orang-
orang seperti inilah yang mulia. Allah lah yang tahu siapa diantara hambaNya yang taqwa.
Allah lah yang memahami siapa yang taqwa itu. Jadi taqwa merupakan ukuran kemuliaan
disisi Allah, bukan disisi manusia.

Orang yang bertaqwa akan senantiasa berdzikir kepada Allah dalam perjalanan hidupnya.
Dzikir kepada Allah merupakan tanda senantiasa ingat kepada Allah. Dan ingat kepada Allah
merupakan tanda bahwa dirinya dicintai Allah. Jadi disinilah terasakan bagaimana
ketaqwaan ini akan dibimbing oleh Allah sehingga kehidupannya senantiasa penuh berkah.

Harta bukan satu-satu jalannya menuju taqwa kepada Allah. Demikian juga ilmu, keturunan
dan kedudukan. Orang bertaqwa menempatkan ketundukan dirinya kepada Allah sebagai
sebuah tanda bahwa dirinya adalah hamba Allah. Hamba yang tergantung kepada Allah.
Hamba yang ruhnya ketika dipanggil Allah akan ridha. Hamba yang merasa tenang dalam
segala keadaan baik di masa sulit dan senang, masa berkdudukan atau tidak, masa kaya atau
kekurangan, karena berdzikir kepada Allah menimbulkan ketenteraman.

Merasakan bagaimana taqwa ini menjadikan Allah sebagai pembimbing, sebagai gantungan
dan harapan. Semuanya tidak hanya sampai kepada akal dan logika tetapi taqwa juga
melingkupi dan terutama dalam qalbu. Sehingga orang bertaqwa ketika disebut nama Allah
bergetar hatinya, terasakan sekali bagaimana kehadiranNya di dunia ini.

Mereka yang bertaqwa akan mendapatkan buahnya di dunia maupun di akhirat.


1. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.
(65:2)

2. Mendapatkan rezeki tanpa diduga-duga

dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (65:3)

3. Mendapatkan kemudahan dalam urusannya

….dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya. (65:4)

4. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan

Barangsiapa epada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar. (65: bertakwa
k2)

5. Mendapatkan sikap furqan

Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan
kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan
mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar. (8:29)

6. Mendapatkan berkah dari langit dan bumi

Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (7:96)

7. Menerima penghapusan dan pengampunan dosa

29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan
kepadamu Furqaan. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan
mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang besar. (8:29)
…. Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-
kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. (65:5)

Mereka yang Allah masukkan sebagai orang bertaqwa niscaya mendapat keberuntungan
dan kebahagiana hidup di dunia dan akhirat. Namun demikian tidak selalu menjadi indikator
bahwa orang-orang bertaqwa itu kaya dan tinggi kedudukannya. Allah lah yang akan
menentukan semuanya, kewajiban kita adalah bertaqwa hanya kepada Allah Swt.

Sumber: www.oasetarbiyah.com

Tanda-Tanda Orang Taqwa (1)


Feb 23

Posted by effendy akmal

Kalimat takwa sudah sering kita dengar dan banyak diantara kita yang sudah memahami
tentang makna takwa tersebut. Juga kemungkinan ada yang belum mehamaminya secara
dalam. Kenapa begitu penting masalah takwa ini, karena memang orang yang mulya disisi
Allah adalah orang yang paling takwa, sebagaimana firmannya; ‫َّللاِ أَتْقَا ُك ْم‬
َّ َ‫ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْند‬. takwa
ada yang mengartikan takut, tapi yang dimaksud bukan takut seperti kita kepada makhluk,
seprti takut kepada orang yang akan mengancam kita. Tapi takut dalam arti takwa adalah
takut kepada Allah, takut meninggalkan peritahnya dan takut mengerkalan larangan-Nya.
Kalau takut kepada manusia kita menjauh tapu takut kepada Allah justru kita mendekat, yang
selalu kita istilah kan dengan Taqoruban Ilallah.

Takwa secara umum mengerjakan perintah dan larangan Allah, itu sudah disebut takwa.
Namun dalam masa ke Khalifahan Umar ibnul Khattab pernah ada seorang yang bertanya
kepadanya; ya Amirul mukminin, apa makna takwa? Umar menjawab, tetapi justru Umar
balik bertanya kepadanya, kalau anda berjalan disuatu jalanan yang dalam jalanan itu ada
halangan mungkin ada duri dan lain-lain, bagaimana cara anda berjalannya? Orang yang
bertanya itu lalu menjawabnya, ya tentu saya akan berhati-hati. Lalu Umar berkata; itulah dia
makna takwa. Artinya dalam kita menjalankan ajaran agama Islam itu kita harus berhati-hati
baik itu yang ada kaitannya dengan Ibadah perintah Allah ataupun yang terlebih lagi
larangannya.

Kita melihat ada orang yang sedang beribadah, menurut pandangan kita itu baik. Kita tidak
boleh langsung mengikuti, tapi mari kita teliti, sedikit. Apakah yang dikerjakan oleh orang itu
ada peritnahnya dari Allah dan rasul ataukah tidak ada?!. Kalau memang tidak ada
perintahnya maka kita teliti lagi apakah ada manfaatnya? Kalau memang tidak ada
manfaatnya jangan kita lakukan dan jangan kita kerjakan walaupun menurut pandangan kita
itu baik itulah dia orang yang bertakwa. Tidak sembarangan melakukan ibadah tanpa
mengetahui asal-usulnya. Karena ibadah yang dilakukan tanpa didasari dengan ilmu maka
sia-sialah pengamalannya itu. Syaikh Ibnu Ruslan mengatakan dalam kitab Mattan Jubad ;
‫ فَ ُك ُّل َم ْن ِبغَي ِْر َع ْل ٍم يَ ْع َم ُل أ َ ْع َمالُهُ َم ْرد ُْودَة ٌ الَ يُ ْقبَ ُل‬segala amal ibadah yang dilakukan tanpa didasari
dengan ilmu maka ditolak (tidak diterima).

Jadi dipelajari dulu dari ibadah itu, apalagi dia larangan. Orang menganggap mungkin ini
menguntungkan tapi dilarang oleh Allah sebagai mana dalam Al-Quran Allah menjelaskan, “
Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. Sama-sama menguntungkan, jual beli
juga untung pun riba begitu. Jual beli menguntungkan dihalalkan oleh Allah, tapi ketika riba
menguntungkan namun diharamkan oleh Allah. Oleh karena itu jangan karena kita melihat
untungnya saja, ini bermanfaat tetapi diharamkan. Apabila orang bisa berhati-hati dalam
dalam mengerjakan amal itu maka dia sudah masuk orang yang bertakwa.

Mungkin sudah ada yang melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah,
tapi hanya berkaitan dengan Hablun minallah dia belum melaksanakan yang berkaitan
dengan manusia atau hablun minannas, maka belum sempuna takwanya. Bahkan dalam
surat3:112 Allah menjelaskan; ditimpakkan kepada kamu kehinaan dimanapun kamu berada,
kecualu bagi kita kalau tidak mau ditimpakkan kepada kita maka harus selalu mengadakan
hubungan vertikal kepada Allah, yaitu segala perintah yang Allah perintahkan kepada kita,
kita kerjakan. Tapi tidak cukup kata Allahm harus juga berhubungan dengan manusia
(horizontal) bahkan tidak hanya kepada sesama manusia kepada seluruh alam ini. Kita tetap
berbuat baik.

Oleh karena itu kalau kita baru mengerjakan peritah Allah meningalkan larangan-Nya saja
yang kaitannya dengan Allah maka belum sempurna kita. Untuk lebih sempurna agar kita
bisa taka maka kita diperintahkan untuk berhubungan dengan manusia yang mana tanda-
tandanya adalah yang bertakwa kepada Allah. Telah dijelaskan dalam Quran surat 3:133-135.
Bila kita melihat orang itu berbuat sesuai dengan surat Ali-Imran mereka yakin bahwa orang
itu termasuk orang-orang takwa menurut pandangan kita. Menurut pandangan Allah
tergantung keihklasannya dalam melaksanaka ibadahnya.

Tanda-tanda orang yang bertakwa

Orang orang yang menginfakkan hartanya baik dalam keadaan senang maupun ketka susah
(kaya dan miskin). Tinggal kadarnya saja yang berbeda.orang-orang yang mempunyai harta
yang banyak tentu saja dia lebih banyak berinfak, bukan sebaliknya karena kaya takut
kehabisan hartanya maka dia bakhil enggan untuk mengeluarkann sebagian hartanya. Bahkan
sebaliknya orang yang tidak terlalu kaya, tapi dia ingin mendapatkan nilai-nilai pahala justru
dia lebih banyak mengeluarkan hartanya. Demikian yang diperintahkan Allah senang atau
susah terus tetap berinfak. Karena amal inilah yang kelak bisa menolong kita diyaumil
mahsyar. Karena harta yang kita miliki didunia ini tidak akan kita bawa. Janganlah sampai
keyaumil mahsyar keliang kubur pun tidak sampai. Bagaimana Rasul dalam sabdanya; bila
anak Adam meninggal maka tiga perkara yang mengikutinya, yang dua kembali Cuma satu
yang akan menemaninya yaitu amal shalehnya ketika didunia. Hartanya berapapun
banyaknya tidak akan bisa menemaninya dialam kubur, tetap saja didunia tidak ada satupun
yang ikut kepadanya. Begitupun dengan keluarganya, oleh karenanya bila kita memiliki yang
berkelebihan harta keluarkanlah sebahagian dari padanya karena pada harta itu ada yang
bukan milik kita. Firman Allah ; dan pada hartamu itu ada milik orang lain, ‫َوفِى أ َ ْم َوا ِل ِه ْم َح ُّق‬
‫ ِللسَّائِ ِل َو ْال َمحْ ُر ْو ِم‬baik itu yang diminta ataupun yang tidak diminta (kalau mau berinfak jangan
menunggu orang meminta) terlebih lebih untuk kemaslahatan umat
Orang yang bisa mengendalikan emosinya. Memang sifat marah itu pasti ada pada setiap
manusia, karena memang manusia memiliki nafsu yang mengajak kepada hal-hal yang tidak
baik “ Sesungguhnya nafsu itu selalu mengajak kepada hal-hal yang tidak baik, kecuali nafsu
yang mendapatkan rahmat dari Allah”. Karena itu ketika dalam kondisi marah maka
kendalikan, jangan sampai mencari kesalahan-kesalahan orang, mengejek, mencaci,
menghina. Barang kali kita sakit hati, kalau timbul marah kita tak terkendali ini sangat
bahaya. Karena itu Allah mengingatkan bahwa orang yang bertakwa adalah yang bsia
mengendalikan amarahnya
Suka memaafkan kesalahan orang lain. Yang namanya manusia tidak ada yang tidak punya
kesalahan, pasti ada saja kesalahan padanya dan kelupaan. Oleh karenanya kalau ada orang
yang bersalah dan belum minta maaf tapi kita diperintahkan untuk menaafkannya. Kalau kita
tidak memaafkannya maka nanti kita akan melakukan transaksi dipadang mahsyar kita akan
meninta kepada orang yang pernah membuat kesalahan kepada kita agar dia memberikan apa
yang pernah dia buat salah ketika didunia. Jika kita tidak bisa memaafkan kesalahan orang
lain, ketika sudah diberikan tiket untuk masuk syorga maka kita tidak bisa masuk karena kita
masih bertransaksi kepada orang-orang yang dahulu didunia tidak pernah kita maafkan.
Akhirnya orang-orang sudah pada masuk syorga kita masih sibuk mencari cari orang yang
belum kita maafkan. Padahal kita sudah mendapat izin untuk masuk syorga. Kerugian bagi
kita walaupun didunia memang hak kita untuk tidak memaafkan, tapi Allah menjelaskan
bahwa salah satu tanda orang yang bertakwa adalah memaafkan kesalahan orang lain. Karena
perbuatan ini adalah perbuatan baik dan Allah menutup ayatnya bahwa Allah sangat suka
kepada orang yang berbuat baik.

Dalam ayat 135 ada dua dosa yang besar;

Fahisyah; seperti mencelakakan orang lain, membunuh, mencuri, menipu dan lain-lain.
Zhalim (dosa diri sendiri) ketika melanggar larangan Allah, yang dilarang kita kerjakan.
Bahkan belakanagan ini kita mendengar orang yang berangkat haji akan disuntik yang
didalam suntikan itu mengandung, lemak babi (sutik menihitis).

Ini perlu ketegasan dari Departemen agama, menteri Agama, dan majlis ulama, untuk segera
menetapkan itu haram atau halal. Apakah mengandung babi atau tidak karena ini berkaitan
dengan menzhalimi diri sendiri. Kedua dosa ini kita lakukan dan ktia sadar maka cepat-
cepatlah bertaubat kepada Allah. Segera memohon ampun dari dosa-dosa yang kita perbuat.
Tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa itu kecuali kita langsung mohon kepada Allah.
Jangan diulangi perbuatan tersebut karena tidak menyukai orang-orang yang mengulang-
ulang dalam berbuat dosa padahal kamu tahu.

Demikianlah tanda-tanda orang yang bertakwa dalam kaitannya dengan hubungan dengan
manusia. Semoga kita bisa mengintrospeksi diri kita ini, sehingga kita bisa lebih bertakwa
kepada Allah SWT.

Taqwa Tujuan Akhir Puasa


Agu 21

Posted by effendy akmal


Oleh: ALI AHMAD FAUZI

“HAI orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orangorang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183).

Ayat ini menjadi terkenal pada bulan Ramadan, karena memang merupakan dalil Naqly
diwajibkannya shoum/puasa/puasa yang saat ini sedang kita ja-lani. Ada yang sangat menarik
dari ayat ini, beberapa kata yang menarik bagi kita adalah kata aamanuu(telah beriman) dan
tattaquun (bertaqwa).

Dari beberapa literatur yang saya temukan, kata aamana( beriman) atau kata-kata lain yang
serumpun dan memiliki arti dasar beriman merupakan formula mengantarkan pada predikat
tattaquun(bertaqwa). Di antaranya ada ungkapan dalam bahasa arab yang artinya “Makhluk
yang paling mulia adalah manusia, dan sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah
hatinya, dan yang paling mulia pada hatinya adalah imannya, dan yang paling mulia dalam
imannya adalah takqanya”. Dalam suatu hadis juga disinyalir, iman itu “telanjang” sedangkan
takwa adalah bajunya dan ilmu sebagai buahnya.

Dari penelusuran di atas, jelas bahwa takwa merupakan intisari dari iman, iman tidak hanya
percaya, tetapi meyakini dan melaksanakan apa yang kita percayai. Takwa bagaikan mutiara
yang akan indah setelah melalui proses yang panjang dan berkesinambungan. Salah satu
proses menjadikan seseorang bertakwa adalah melalui puasa (puasa) Ramadan seperti yang
tertera dalam ayat di atas.

Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang beriman yang sudah baligh
setiap tahunnya yang akan memberikan ciri khusus bagi mereka yang melaksanakannya.
Salah satu cirinya adalah selalu ingin menjadi lebih baik, lebih saleh dari hari ke hari. Tetapi
tidak semua yang melaksanakan puasa akan mendapat predikat bertakwa, manakala puasanya
banyak dihiasi dengan hal yang mengurangi nilai puasa tersebut. Puasa Ramadan bagaikan
diklat atau pelatihan satu bulan penuh untuk menahan segala hal yang negatif yang dilarang
Allah swt untuk dimanifestasikan dan direfleksikan pada sebelas bulan selanjutnya.

Predikat takwa akan terlihat setelah berakhirnya bulan Ramadan, manakala di bulan ramdalan
ini kita melaksanakan qiyamullail, tadarrus al-quran, sedekah, menghidari ghibah, fitnah dan
hal hal lain yang akan mengurangi nilai-nilai ketakwaan kita sebagai seorang yang beriman.

Seorang yang bertakwa akan selalu menjaga kualitas ketakwaannya kepada Allah melaluli
pelatihan rohani dan jasmani di bulan suci ini. Seseorang yang bertakwa akan merasa rindu
pada kedatangan kembali bulan suci Ramadan dan merasa gembira bertemunya bulan
Ramadan. Rasulullah sangat menantinantikan kedatangan bulan Ramadan dan menangisi
kepergiannya. Hal ini tentunya dengan alasan bahwa di bulan Ramadan Allah melimpahkan
rahmatnya kepada mereka yang benar-benar melaksanakan puasa.

Rahmat Allah di bulan ini banyak sekali, khususnya bagi mereka yang benar-benar
melaksanakan puasa dengan sebenar-benarnya. Rahmat Allah yang paling besar adalah
nikmat iman dan Islam yang mengantar kita menuju gerbang ketakwaan. Inilah tujuan akhir
Allah mewajibkan puasa dengan segala aturannya yaitu bertakwa. Bertakwa dengan sebenar-
benarnya, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya. (Penulis, Kepala MTs
Pondok Pesantren Al-Furqon, Singaparna, Tasikmalaya)**
Oleh: ALI AHMAD FAUZI
0000000000

Keutamaan/Kegunaan/Manfaat Puasa Ramadhan & Fungsi/Tujuan Puasa Di Bulan


Ramadan Yang Suci

Submitted by godam64

on Tue, 02/09/2008 - 01:42

Puasa wajib ramadhan adalah puasa dengan hukum wajib 'ain yang harus dilakukan oleh
setiap orang islam beriman di bulan ramadan yang telah dewasa (akil balig), waras, mampu,
merdeka dan tidak dalam safar sesuai dengan perintah langsung dari Allah SWT dalam
firmanNya di dalam Kita Suci Al-Qur'an.

Puasa merupakan ibadah wajib yang ada dalam rukun islam dengan menahan lapar dan
haus serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar di timur hingga
terbenam matahari di barat. Orang yang melanggar aturan puasa akan batal puasanya dan
wajib mengganti puasanya dengan hari lain di luar romadon.

-----

Firman Allah Mengenai Puasa Ramadhan :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa"
(Q.S. Al-Baqarah: 183)

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari
yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat
menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah
yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(Q.S. Al-Baqarah: 184).

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena
itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki
kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah
kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian
bersyukur.”
(Q.S. Al-Baqarah: 185)

-----

Fungsi / tujuan puasa selama satu bulan penuh di bulan suci ramadhan adalah sangat baik,
yaitu untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Tuhan yang menciptakan kita Allah SWT.
Di samping itu juga terdapat banyak sekali guna dan manfaat dari melaksanakan puasa
ramadhan yaitu baik untuk jasmani maupun rohani.

Berikut ini adalah beberapa Manfaat dan Hikmah Puasa Ramadhan :

1. Membuat kita lebih taqwa kepada Allah SWT.


2. Mendapatkan pahala yang melimpah ruah.
3. Memberikan efek yang menyehatkan tubuh kita dan dapat menyembuhkan berbagai
penyakit.
4. Melatih kita untuk menahan nafsu bejat selama hidup di dunia fana.
5. Mendorong kita untuk selalu berbuat kebajikan.
6. Bisa memasukkan kita ke dalam surga jika kita telah mati.
7. Melatih sabar, pengendalian diri, disiplin, jujur, emosi, dll.
8. Mempersempit jalan aliran darah di mana setan berlalu-lalang.
9. Mempererat tali silaturahmi dengan sahur dan buka puasa bersama.
10. Menghilangkan dosa di antara manusia dengan saling maaf-memaafkan di hari lebaran
idul fitri kembali ke fitrah manusia.

Berikut ini adalah beberapa Keutamaan Puasa Ramadhan :

1. Orang yang berpuasa ramadhan bisa masuk ke dalam surga ar-raiyan.


2. Puasa bisa menjadi penebus dosa.
3. Orang yang berpuasa akan mendapatkan kegembiraan.
4. Puasa adalah penangkal.
5. Mendapatkan ganjaran dari Allah tanpa hitungan.
6. Bau mulut orang yang melakukan puasa bagi Allah SWT wanginya lebih wangi dari bau
kesturi.
7. Puasa dan Al-quran memberikan syafaat.

Puasa hanya wajib bagi orang islam yang beriman kepada Allah SWT. Jika anda tidak
beriman, maka anda tidak wajib puasa. Selamat menunaikan ibadah Puasa bagi yang
menjalankannya. Semoga pol puasanya dan jangan lupa niat puasa sebelum menjalankan
ibadah puasanya

Category:
Agama Islam

 Log in to post comments

Comments

Puasa Ramadhan

Wed, 03/09/2008 - 10:50 — Tamu (not verified)

Wed, 03/09/2008 - 10:50am — Tamu Puasa Ramadhan

Puasa merupakan exercise yang baik sekali bagi pengendalian diri, sekaligus menguji
keimanan terhadap Sang Pencipta dengan menjalankan segala perintah dan menjauhkan
diri dari larangan-laranganNYA. Akan tetapi, sayang sekali banyak yang lupa, bahwa selama
menjalankan ibadah puasa, aturan yang dibuat oleh al amir juga harus dipatuhi, seperti
bertingkah laku yang baik saat mengendara di jalan raya, tidak membuang sampah
sembarangan, dan hal-hal kecil lainnya yang berkaitan dengan hablim minna naas. Karena
ini merupakan dosa-dosa kecil yang dapat mengurangi nilai dari puasa yang sedang
dijalankan.

Wassalam, Pratiwi Ibnu Tadji

delete edit reply

Tue, 26/07/2011 - 9:56pm — Tamu bagaimana jika dokter tidak

bagaimana jika dokter tidak membolehkan puasa karena penyakit, bagaimana ketentuan
fidyahnya??

0000000000000

10 fakta Yang Tidak Banyak Diketahui


Tentang Mata
Jan 2

Posted by effendy akmal

1. Setiap Orang Membutuhkan Kaca Mata Pada Usia Tua

Jika Anda membaca artikel ini dan berada di bawah 40 tahun dengan visibilitas yang
sempurna, saya dapat mengatakan dengan kepastian yang mutlak bahwa Anda akan
memerlukan kacamata baca di saat-saat tertentu di masa depan. Sekitar 99% dari penduduk
dunia, usia pertama kali Anda akan mulai membutuhkan kacamata baca adalah antara 43 dan
50 tahun. Hal ini karena lensa mata Anda secara bertahap kehilangan kemampuan mereka
untuk fokus seiring bertambahnya usia. Untuk focus melihat benda2 yg jaraknya dekat lensa
mata Anda telah berubah bentuk dari bentuk flat ke bentuk yg lebih bulat sehingga akan
kehilangan kemampuan untuk melakukan hal ini ketika Anda beranjak lebih tua.

2. Lensa Mata Bergerak Lebih Cepat Daripada Lensa Kamera Manapun

Di belakang pupil mata terdapat sebuah lensa alami yang yang berfungsi untuk memfokuskan
pandangan pada objek yang Anda lihat. Luangkan waktu sebentar untuk melihat ke sekeliling
ruangan dan berpikir tentang berapa banyak jarak benda yang berbeda yang Anda fokuskan.
Setiap kali Anda melakukan ini, lensa di mata Anda segera mengubah fokus tanpa Anda
menyadarinya! Bandingkan dengan lensa kamera yang mengambil beberapa detik untuk jarak
dan fokus yang berbeda antara satu sama lain.

3. Mata Akan Berkembang Sempurna Pada Usia 7 Tahun

Pada usia 7 tahun mata kita telah berkembang sempurna dan secara fisiologis telah mirip
dengan mata orang dewasa. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai alasan yg penting untuk
menyembuhkan “mata malas” (=adalah suatu keadaan dimana tajam penglihatan tidak dapat
optimal tanpa adanya kelainan organik ) sebelum kita mencapai umur ini. Semakin awal
“mata malas” didiagnosis maka semakin besar kesempatan untuk menyembuhkannya, karena
mata masih berkembang dan masih dapat berubah dalam penglihatan. Setelah usia 7 tahun
tidak ada perawatan yg mampu mengubah penglihatan mata.

4. Mata Berkedip Sekitar 15.000 Kali Setiap Hari

Berkedip merupakan fungsi mata yg semi disengaja, ini berarti bahwa berkedip tidak hanya
dilakukan secara otomatis, tetapi orang juga dapat memaksa untuk berkedip bila diperlukan.
Mata berkedip kira-kira 15.000 kali per hari .Berkedip adalah fungsi yang sangat penting dari
mata Anda karena membantu menghilangkan kotoran pada permukaan mata Anda, dengan
menyebarkan air mata segar di atas mereka. Air mata ini membantu untuk menyehatkan mata
Anda dengan oksigen dan juga memiliki sifat anti-bakteri penting. Anda dapat
mengasumsikan fungsi berkedip mirip dengan fungsi wiper pada mobil anda, membersihkan
dan menghapus segala sesuatu untuk membuat Anda melihat dengan jelas.

5. Setiap Orang Akan Mengalami Katarak Ketika Mereka Tua

Orang tidak menyadari bahwa katarak merupakan sebuah konsekuensi normal ketika
mencapai usia tua dan setiap orang akan mengalaminya pada saat tertentu pada usia tua
mereka. Anda dapat menganggap katarak sama dengan rambut yg berubah menjadi putih
seiring bertambahnya usia yang merupakan perubahan alami seiring bertambahnya usia.
Rata-rata usia orang pertama kali mendapatkan katarak adalah sekitar usia 70 tahun dan 80
tahun, Anda dijamin akan memiliki katarak! Ini sama dengan Anda tidak mungkin
menemukan orang berusia 80 tahun tanpa rambut putih, begitupun anda tidak akan
menemukan orang berusia 80 tahun tanpa menderita katarak.

6. Diabetes Sering Dideteksi Pertama Kali Dengan Melakukan Tes Mata


Orang yang menderita diabetes tipe 2 (jenis yang akanb erkembang di kemudian hari) sering
mengalami gejala-bebas, yang berarti mereka sering tidak tahu bahwa mereka menderita
diabetes. Jenis diabetes ini biasanya dapat diketahui dengan tes mata, karena dapat dilihat
sebagai perdarahan kecil dari pembuluh darah yang bocor di belakang mata Anda. Hal ini
tentu merupakan alasan yang baik untuk melakukan tes mata secara rutin

7. Orang Melihat Dengan Menggunakan Otak, Bukan Mata

Fungsi mata Anda adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang
obyek yang ingin anda lihat. Informasi ini kemudian akan diteruskan dari mata Anda ke otak
melalui saraf optik. Ini adalah otak (korteks visual) dimana semua informasi ini dianalisis
untuk memungkinkan Anda untuk ‘melihat’ benda-benda dalam bentuk jadi nya. Ini bukan
untuk mengatakan bahwa mata anda tidak memainkan peran penting karena tentu saja mereka
mempunyai peran yg penting.

8. Mata Anda Dapat Beradaptasi Dengan Blindspot (Titik Buta) Pada Penglihatan Anda

Kondisi mata tertentu seperti glaukoma dan kondisi kesehatan tertentu seperti mengalami
serangan stroke, dapat menyebabkan Anda untuk mengembangkan blindspot dalam
penglihatan Anda. Ini bisa sangat melemahkan jika bukan karena otak dan kemampuan Anda
untuk beradaptasi untuk membuat blindspot ini menghilang. Hal ini dilakukan dengan
menekan blind spot pada mata yg mengalami gangguan dan membiarkan mata lainnya yg
sehat untuk “mengisi kekosongan” yg tercipta oleh mata yg mengalami gangguan.

9. Penglihatan 20:20 Bukanlah Penglihatan Terbaik Yang Bisa Anda Miliki

Ketika orang mendengar frase penglihatan 20:20* mereka menganggap bahwa ini adalah
ukuran penglihatan yg terbaik. Namun hal ini tidak benar bahwa penglihatan 20:20 merujuk
pada apa yang rata-rata orang dewasa harus dapat melihat. Jika Anda membayangkan grafik
uji khas mata, penglihatan 20:20mungkin hanya merupakan garis kedua dari bawah. Garis
bawah ini bahkan lebih rendah dari penglihatan 20:20 dan ini berarti Anda mungkin memiliki
memiliki penglihatan 20:16. Jadi jangan terlalu terkesan ketika seseorang memberitahu Anda
bahwa mereka memiliki penglihatan 20:20!

* Yang dimaksud dengan penglihatan 20:20 adalah: angka 20 yg di depan menunjukkan jarak
anda dengan benda yg anda lihat, yaitu 20 feet atau 6 meter. Sedangkan angka 20 yg
dibelakang menyatakan bahwa benda tersebut masih bisa dilihat dengan jelas oleh
penglihatan normal dari jarak 20 meter. Dan penglihatan 20:20 ini dianggap sebagai ukuran
pandangan yg terbaik. Tapi kenyataannya berbeda.

10. Mata Akan Berair Ketika Mereka Kering

Mungkin terdengar gila, tapi ini adalah salah satu fakta aneh tentang mata Anda. air mata
Anda terdiri dari 3 komponen yang berbeda yaitu air, lendir dan lemak. Jika ketiga komponen
ini tidak persis dalam jumlah yang tepat, maka mata Anda bisa menjadi kering. Otak Anda
menanggapi kekeringan itu dengan memproduksi air ekstra.

(Sumber: http://www.eocommunity.com)

Anda mungkin juga menyukai