Anda di halaman 1dari 3

Operator –operator proyeksi

Tinjau operator T: R2 → R2 yang memetakan setiap vektor ke proyeksi ortogonalnya pada


sumbu x (gambar 3)
y
(x,y)

(gambar 3)
w
(x,0)

persamaan –persamaan yang menghubungkan komponen-komponen x dan w =T(x) adalah

w1 = x = x + 0y (12)

w2 = 0 = 0x + 0y

atau dalam bentuk matriks


𝑤 1 0 𝑥
[ ]=[ ][ ] (13)
𝑤 0 0 𝑦
Persamaan dalam (12) adalah linier, maka T adalah suatu operator linier dan dari (13)matriks
standar untuk T adalah

1 0
[𝑇] = [ ]
0 0
Secara umum, sebuah operator proyeksi (atau lebih tepatnya operator proyeksi ortogonal )
pada R2 atau R3 adalah sembarang operator yang memetakan setiap vektor keproyeksi
ortogonalnya pada suatu garis atau bidang yang melalui titik asal .Dapat ditunjukkan bahwa
operator-operator seperti itu adalah linier.Beberapa operator proyeksi dasar pada R2 dan R3
dibuat daftar pada tabel 4 dan 5.

TABEL 4

Operator Ilustrasi Persamaan Matrik


standar
Proyeksi y
W1 = x 1 0
[ ]
ortogonal W2 = 0 0 0
Pada sumbu x

(x,0) x
Proyeksi W1 = 0 0 0
[ ]
ortogonal W2 = y 0 1
Pada sumbu y

TABEL 5

Operator Ilustrasi Persamaan Matrik


standar
Proyeksi ortogonal W1 = x 𝟏 𝟎 𝟎
Pada bidang xy W2 = y [𝟎 𝟏 𝟎 ]
W3 = 0 𝟎 𝟎 𝟎

Proyeksi ortogonal W1 = x 𝟏 𝟎 𝟎
Pada bidang xz W2 = 0 [𝟎 𝟎 𝟎]
W3 = z 𝟎 𝟎 𝟏

Proyeksi ortogonal W1 = 0 𝟎 𝟎 𝟎
Pada bidang yz W2 = y [𝟎 𝟏 𝟎]
W3 = z 𝟎 𝟎 𝟏

Operator-operator pada rotasi


Operator yang merotasikan setiap vektor dalam R2 melalui sudut 𝜃 disebut operator rotasi
pada R2 .Tabel 6 memberikan rumus-rumus untuk operator-operator rotasi pada R2 . Untuk
menunjukkan bagaimana hasil-hasil ini diturunkan , tinjau operator rotasi yang merotasikan
setiap vektor berlawanan arah dengan jarum jam pada suatu sudut tetap 𝜃.Untuk mencari
persamaan yang menghubungkan x dan w = T(x), anggap ∅ adalah sudut dari sumbu x
positip ke x , dan anggap panjang x dan w masing-masing adalh r (gambar 4) .
y
(x,y)

(gambar 4)
w
(x,0)

maka dari trigonometri dasar

x = r cos ∅, y = r sin ∅

dan w1 = r cos (𝜃 +∅) , w2 = r sin (𝜃 +∅)


dengan menggunakan identitas trigonometri pada (15) kita dapatkan

w1 = r cos 𝜃 cos ∅ - r sin 𝜃 sin ∅

w2 = sin 𝜃 sin∅ + r cos 𝜃 cos ∅

dengan mensubstitusikan (14)menghasilkan

w1 = x cos 𝜃 - y sin 𝜃

w2 = x sin 𝜃 + y cos 𝜃

persamaan- persamaan dalam (16) adalah linier sehingga T adalah sebuah operator linier ;
lebih jauh ,dari persamaan ini kita dapati bahwa matriks standar untuk T adalah

[𝑇]= [𝑐𝑜𝑠𝜃 −sin 𝜃


]
sin𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃

TABEL 6

Operator Ilustrasi Persamaan Matrik


standar
Rotasi dengan w1 = x cos 𝜃 - y sin 𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃 −sin 𝜃
[ ]
sudut 𝜃 w2 = x sin 𝜃 + y cos 𝜃 sin𝜃 𝑐𝑜𝑠𝜃

Contoh 5: jika setiap vektor pada R2 dirotasikan dengan sudut 𝜋⁄6 = (30°) maka bayangan w
dari suatu vektor
𝑥
X = [𝑦]

Adalah

𝑐𝑜𝑠 𝜋⁄6 −sin 𝜋⁄6 𝑥 √3⁄2 𝑥 − 1⁄2


W=[ ] [𝑦 ] =
sin 𝜋⁄6 𝑐𝑜𝑠 𝜋⁄6 1⁄
2 √3⁄2𝑦
[ ]

Misalnya , bayangan vektor

1
X =[ ]
1
Adalah

√3 − 1
W= [ 2 ]
1 +√3
2

Anda mungkin juga menyukai