Anda di halaman 1dari 5

Using Singularity Functions to

Determine Shear and Bending Moment


in a Beam
( Penggunaan Fungsi Singularitas
untuk Menentukan Momen Geser dan
Momen Lentur dalam Balok)

Faras Sugeng Yulianto 21050118130091


Billy Boazter Sebastian Siregar 21050118130092
Muhammad Arief Hakim 21050118130094
Muhammad Zahran Ramadhan 21050118130095
Metode Fungsi Singularitas
  fungsi singularitas merupakan metode yang paling sederhana untuk perhitungan defleksi. Metode ini diperkenalkan
Metode
oleh Clebsch (1883) dan Macaulay (1919). Metode ini didasari atas fungsi singularitas yaitu dengan menghitung sekaligus
seluruh gaya-gaya yang bekerja pada batang (M,V dan w) dengan memperhatikan F(X) = (X – a)ⁿ.
Fungsi singularitas disebut juga fungsi tak menerus (discontinuous function). Fungsi singularitasnya bernilai pada argument
positif.
Atau

Hal penting adalah definisi dari fungsi singularitas


W(x) → beban *(x-a) dipangkatkan sesuai beban
Wn(x) = F(x-a)ⁿ
untuk :
Beban terpusat :
Beban momen :
Beban merata :
Beban segitiga :
Perhitungan dengan metode ini dilakukan dengan membuat persamaan momen untuk seluruh gaya yang bekerja pada batang.
Persamaan defleksi didapatkan dengan cara mengintegrasikan 2 kali persamaan fungsi singularitas tersebut. Pada metoda ini
hanya dua konstanta yang dicari nilainya. Konstanta dicari dengan memanfaatkan kondisi-kondisi tertentu: y = 0 pada
tumpuan batang
Hubungan antara Intensitas Gaya w(x), Gaya Geser V(x) dan Momen
Lentur M(x)

  𝑑𝑉 𝑑𝑀
𝑤= 𝑉  =
𝑑𝑥 𝑑𝑥

 Penurunan rumus:

Untuk dx yang kecil(dx)2 ≈ 0

Persamaan momen pada batang :


Contoh soal
Untuk balok dan muatan yang ditunjukkan (Gambar5.20a) dan menggunakan fungsi
singularitas, tentukan momen geser dan momen lentur sebagai fungsi jarak x dari dukungan
di A. pertama-tama menentukan reaksi pada A dengan menggambar diagram benda bebas
dari balok (Gambar 5.20b) dan persamaan :

Selanjutnya,
  mengganti pembebanan terdistribusi yang diberikan dengan dua
pembebanan ujung terbuka yang setara (Gambar 5.20c) dan menyatakan beban
terdistribusi w (x) sebagai jumlah dari fungsi langkah yang sesuai:
w(x) = +w0(x - 0,6)0 – w0(x – 1,8)0
Fungsi V (x) diperoleh dengan mengintegrasikan w (x), membalikkan tanda 1 dan 2, dan
menambahkan ke hasil konstanta Ay dan 2PHx 2 0,6 I0 yang mewakili kontribusi masing-
masing pada geser reaksi pada A dan dari beban terkonsentrasi. (Tidak ada konstanta
integrasi lainnya yang diperlukan.) Karena pasangan terkonsentrasi tidak secara langsung
mempengaruhi geser, itu harus diabaikan dalam perhitungan ini. Dituliskan :
V(x) = -w0(x - 0,6)1 – w0(x – 1,8)1 + Ay –P(x – 0,6)0
Dengan cara yang sama, fungsi M (x) diperoleh dengan mengintegrasikan V (x) dan
menambahkan ke hasil konstanta 2M0Hx 2 2.6I0 yang mewakili kontribusi pasangan
terkonsentrasi terhadap momen lentur. Dituliskan :
M(x) = -w0(x – 0,6)2 + w0(x – 1,8)2 + Ayx – P(x – 0,6) 1 –M0(x – 2,6)0
Mengganti nilai numerik dari reaksi dan memuat ke dalam ekspresi yang diperoleh untuk V (x) dan M (x) dan
berhati-hati untuk tidak menghitung produk apa pun atau memperluas kuadrat apa pun yang melibatkan braket,
kami memperoleh ungkapan berikut untuk momen geser dan tekuk di setiap titik balok:
V(x) = - 1,5(x – 0,6)1 + 1,5(x – 1,8)1 + 2,6 – 1,2(x – 0,6)0
M(x) = - 0,75(x – 0,6)2 + 0,75(x – 1,8)2 + 2,6x – 1,2(x – 0,6)1 – 1,44(x – 2,6)0

Anda mungkin juga menyukai