Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Tingginya angka kelahiran di Indonesia merupakan salah satu masalah
besar dan memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Salah satu
bentuk perhatian khusus pemerintah dalam menanggulangi angka kelahiran
yang tinggi tersebut, adalah dengan melaksanakan pembangunan dan keluarga
berencana secara komprehensif (Saifuddin, 2006). Program Keluarga
Berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
keluarga.
Berdasarkan hasil pelaksanaan sub sistem pencatatan dan pelaporan
pelayanan kontrasepsi secara nasional tahun 2013, dilihat per mix kontrasepsi
maka persentasenya adalah MOW (Metode Operasi Wanita) (1,16%), MOP
(Metode Operasi Pria) (0,16%) dan kondom (6,38%). Mayoritas peserta KB
baru tahun 2013, didominasi oleh peserta KB yang menggunakan Non Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (Non MKJP), yaitu sebesar 85,41% dari seluruh
peserta KB baru. Sedangkan peserta KB baru yang menggunakan metode
jangka panjang seperti IUD, MOW, MOP dan Implant hanya sebesar 14,59%
(BKKBN, 2013).

Penggunaan metode kontrasepsi modern pria di Indonesia kurang


dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan. Rendahnya keterlibatan pria
dalam penggunaan metode kontrasepsi vasektomi diakibatkan oleh adanya
kekhawatiran para bapak/ suami setelah vasektomi mereka akan kehilangan
kejantanannya. Belum membudayanya penggunaan vasektomi sebagai alat
kontrasepsi disebabkan antara lain karena kondisi lingkungan sosial, budaya,
masyarakat dan keluarga yang masih menganggap partisipasi pria belum atau
tidak penting dilakukan, pengetahuan dan kesadaran pria dan keluarganya
dalam ber KB rendah dan keterbatasan penerimaan dan aksesbilitas pelayanan
kontrasepsi pria masih terbatas ( BKKBN, 2008).
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Definisi Kontrasepsi Mantap?

1|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
1.2.2. Apa yang dimaksud dengan Pengertian Vasektomi?
1.2.3. Bagaimana Tujuan dari dilakukannya Kontrasepsi Vasektomi?
1.2.4. Bagaimana Klasifikasi dari Jenis-Jenis Vasektomi?
1.2.5. Apakah Keuntungan Dan Kerugian dari Kontrasepsi Vasektomi?
1.2.6. Bagaimanakah Syarat-Syarat dilakukannya tindakan Vasektomi?
1.2.7. Jelaskan Indikasi Kontraindikasi & Efek Samping Vasektomi?
1.2.8. Apa sajakah Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi
Vasektomi?
1.2.9. Bagaimanakah Prosedur Tindakan Kontrasepsi Vasektomi?

1.3. TUJUAN
1.3.1. Mengetahui Definisi Kontrasepsi

1.3.2. Mengetahui Pengertian Vasektomi


1.3.3. Memahami Tujuan dari dilakukannya Kontrasepsi Vasektomi
1.3.4. Mengerti perbedaan dari Klasifikasi dari Jenis-Jenis Vasektomi
1.3.5. Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian dari Kontrasepsi Vasektomi
1.3.6. Memahami Syarat-Syarat sebelum dilakukannya tindakan Vasektomi
1.3.7. Mampu menjelaskan Indikasi Kontraindikasi & Efek Samping Vasektomi
1.3.8. Mengetahui Faktor Yang Memengaruhi Pemakaian Alat Kontrasepsi
Vasektomi
1.3.9. Mampu memahami Prosedur Tindakan Kontrasepsi Vasektomi.

BAB II

2|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI KONTASEPSI MANTAP

Kontrasepsi mantap adalah salah satu metoda kontrasepsi yang


mempunyai banyak kelebihan dan beberapa kekurangan. Kelebihannya antara
lain bahwa kontap merupakan salah satu metoda kontrasepsi yang sangat efektif
bagi pria dan perempuan, pengaruhnya jangka lama dengan sekali tindakan saja,
usia tidak menjadi faktor utama, dan tidak memiliki efek samping klinis karena
bersifat non hormonal (BKKBN, 2003).

Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi


keturunan dalam jangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap
salah seorang dari pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan,
secara mantap dan sukarela (Zietraelmart, 2010).

2.2. PENGERTIAN VASEKTOMI

Vasektomi adalah melakukan tindakan mengikat/memotong saluran


spermatozoid yang berasal dari testis, sehingga semen (air mani) tidak lagi
mengandung spermatozoid (sel kelamin pria). Dalam keadaan vasektomi testis
melalui sel Leydig masih memproduksi hormon testosteron yang akan beredar
ke seluruh tubuh. Hormon ini memengaruhi fungsi seksual pada pria sehingga
gairah seks tidak akan luntur/menurun dan penis akan masih tetap jaya
sepanjang masa. alat kontrasepsi ini permanen bagi pria yang sudah memutuskan
tidak ingin mempunyai anak lagi. Klien harus mempertimbangkan secara
matang sebelum mengambil keputusan. operasi ini aman dan mudah hanya
memerlukan beberapa menit di rumah sakit atau klinik KB yang terstandar untuk
melakukan pembedahan ringan (Hartanto, 2009).

Vasektomi merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi yang dilakukan


oleh banyak negara di dunia untuk menekan angka pertambahan penduduk.

3|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
Dalam kenyataannya, vasektomi memang kurang populer dibanding metode
kontrasepsi lainnya seperti suntik KB, minum pil KB, memakai kondom,
maupun kontrasepsi alami dengan cara menghitung kalender. Secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa vasektomi adalah operasi kecil mengikat saluran
sperma pria sehingga benih pria tidak mengalir ke dalam air mani pria.

Dengan vasektomi, seorang pria tidak bisa lagi menghamili wanita


karena saat ejakulasi air mani pria tidak mengandung sel sperma. air mani pria
yang terpancar ke dalam vagina saat berhubungan intim bukan hanya
mengandung sel sperma, tetapi juga terdapat cairan seminal dan getah yang
dihasilkan oleh prostat. Percampuran ketiga cairan tersebut menjadikan air
mani berbentuk kental dan memiliki volume yang banyak. Saat ejakulasi
seorang pria pada umumnya menghasilkan 5 cc air mani, volume air sperma
bisa bertambah atau berkurang tergantung kesehatan pria tersebut. dari 5 cc air
sperma tersebut yang berisi sel sperma hanya 5 persen saja. Artinya, hanya
0.15 cc saja air sperma yang mengandung sel sperma.

2.3. TUJUAN VASEKTOMI

Pria yang melakukan vasektomi adalah ayah yang memiliki kesadaran


untuk terlibat langsung dalam hal mengatur kelahiran anak. Lebih dari itu, hal
ini adalah sebagai bentuk kepedulian seorang pria untuk aktif memilih
kontrasepsi selain partisipasi dari pihak wanita. Alasan yang umum diambil
mengapa pria vasektomi adalah karena isteri mengalami alergi terhadap metode
kontrasepsi tertentu sehingga pria mengambil alih tugas kontrasepsi. Operasi
vasektomi dilakukan dengan tujuan agar pria tidak bisa menghamili wanita
secara permanen.

2.4. KLASIFIKASI VASEKTOMI

4|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
Jenis-jenis vasektomi antara lain adalah sebagai berikut :
1. Vasektomi Tanpa Pisau (VTP atau No-scalpel Vasectomy)
Vasectomi tanpa pisau (diciptakan Key-Hole), di mana hemostat tajam,
bukan pisau bedah, digunakan untuk tusuk skrotum dapat mengurangi
waktu penyembuhan serta menurunkan kesempatan infeksi (sayatan).
2. Vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional).
Vasektomi dengan insisi skrotum, dimana dilakukan pembedahan kecil
pada deferentia vasa manusia yang terputus, dan kemudian diikat / ditutup
dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran mani
(ejakulasi).
3. Vasektomi semi permanen.
Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka
kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan
lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi
diikat, maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah
lama tidak dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing
dan akan menghancurkan benda asing.

2.5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONTRASEPSI VASEKTOMI

1. KEUNTUNGAN
a) Efektif, kemungkinan gagal tidak ada karena dapat di check kepastian
di laboraturium.
b) Aman, Morbiditas rendah dan tidak ada mortalitas.
c) Cepat, hanya memerlukan 5-10 menit dan pasien tidak perlu dirawat di
Rumah Sakit.
d) Menyenangkan bagi akseptor karena hanya memerlukan anastesi lokal
saja.
e) Tidak mengganggu hubungan seksual selanjutnya.
f) Biaya rendah

2. KERUGIAN

5|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
a) Harus dengan tindakan operatif
b) Kemungkinan ada komplikasi seperti perdarahan dan infeksi.
c) Tidak seperti sterilisasi wanita yang langsung menghasilkan steril
permanen, pada vasektomi beberapa hari, minggu atau bulan sampai sel
mani menjadi negatif.
d) Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak
lagi.
e) Pada orang-orang yang mempunyai problem-problem psikologis yang
memengaruhi seks, dapat menjadikan keadaan semakin parah.

2.6. SYARAT-SYARAT VASEKTOMI


Pemasangan kontrasepsi vasektomi dapat dilakukan pada pria :
a) Mendapatkan persetujuan istri
b) Pasangan yang tidak lagi ingin menambah jumlah anak.
c) Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan.
d) Harus secara sukarela.
e) Mengetahui akibat-akibat vasektomi.
f) Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.
g) Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain.
h) Pria yang akan melakukan MOP harus melakukannya secara sukarela dan
menandatangani surat persetujuan.
i) Pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang dan anak
paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun.

2.7. INDIKASI KONTRAINDIKASI & EFEK SAMPING VASEKTOMI

6|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
1. Indikasi
a) Menunda kehamilan
b) Mengakhiri kesuburan
c) Membatasi kehamilan
d) Setiap pria, suami dari suatu pasangan usia subur yang telah memiliki
jumlah anak cukup dan tidak ingin menambah anak.

2. Kontra Indikasi
a) Obesitas berlebihan
b) Infeksi kulit lokal, misalnya Scabies
c) Infeksi traktus genitalia.
d) Kelainan skrotum dan sekitarnya : varicocele, hydrocele besar, filariasis,
hernia inguinalis, orchiopexy, luka parut bekas luka operasi hernia,
skrotum yang sangat tebal.
e) Penyakit sistemik : penyakit-penyakit perdarahan, Diabetes Miellitus,
penyakit koroner yang baru.
f) Riwayat perkawinan, psikologis atau seksual yang tidak stabil.

3. Efek Samping Tindakan Vasektomi


a) Infeksi
b) Hematoma
c) Granuloma Sperma
d) Rekanalisasi Spontan
e) Pendarahan

4. Komplikasi
Komplikasi jangka pendek termasuk sementara memar dan perdarahan,
yang dikenal sebagai hematoma. Komplikasi jangka panjang utama adalah
kondisi sakit permanen, vasektomi sakit sindrom-post. Selain itu, berat bukti
tentang prostat dan kanker testis menunjukkan bahwa pria dengan
vasektomi yang tidak mengalami peningkatan risiko kanker tersebut.

7|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
2.8. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMAKAIAN ALAT
KONTRASEPSI VASEKTOMI

Menurut Abadi (2010), rendahnya kesertaan pria ber-KB di Indonesia karena


berbagai faktor, yaitu :
1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran pria terhadap KB dan
kesehatan reproduksi.
berbagai faktor yang memengaruhi antara lain : pendidikan,
pekerjaan, keterpaparan, media massa, kondisi lingkungan, pengalaman
menggunakan alat kontrasepsi (Abadi, 2010).
2. Kondisi sosial budaya masyarakat dan agama yang belum optimal
MOP atau vasektomi sebagai salah satu dari dua pilihan cara kb pria yang
masih diperbincangkan dan diperdebatkan.
3. Ketersediaan fasilitas kb pria masih belum memadai
a. Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam kualitas pelayanan
vasektomi yaitu :
b. Tempat pelayanan yang belum memadai.
c. Tenaga ahli untuk vasektomi masih terbatas, masih kurangnya tenaga
kesehatan yang terampil untuk melakukan medis operasi pria.
4. Kurangnya konseling dari tenaga kesehatan kepada masyarakat akan
penjelasan kontrasepsi vasektomi
5. Keterjangkauan pelayanan KB Pria dan Kesehatan Reproduksi.
6. Informasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi bagi
Pria masih sangat terbatas.
7. Dukungan Isteri

8|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
2.9. PROSEDUR TINDAKAN KONTRASEPSI VASEKTOMI
Sebelum dilakukannya tindakan Vasektomi maka aseptor/klien akan
Dilakukan pemeriksaan lanjutan terlebih dahulu untuk mengetahui indikasi,
kontraindikasi dan hal - hal lain yang diperlukan untuk kepentingan calon
peserta kontrasepsi mantap. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan:
1. ANAMNESIS
a) Identitas calon peserta serta pasangannya.
b) Umur peserta.
c) Jumlah anak hidup dan umur anak terkecil yang ada.
d) Metode kontrasepsi yang pernah digunakan istri serta metode
kontrasepsi yang saat ini digunakannya.
e) Riwayat penyakit yang pernah diderita.
f) Perilaku seksual calon peserta dan pasangannya.
g) Adakah pengalaman perdarahan yang terlalu lama apabila luka.

2. PEMERIKSAAN FISIK
Lakukan pemeriksaan fisik dengan lengkap termasuk tanda vital,
kardiovaskuler, paru - paru, ginjal, serta genetalia. Apabila ditemukan
keadaan yang abnormal lakukan rujukan sesuai dengan keluhan dan
kelainan yang ditemukan.

3. PEMERIKSAAN LABORATURIUM
a) Pemeriksaan urine lengkap (minimal protein dan reduksi).
b) Pemeriksaan darah lengkap minimal hemoglobin, leukosit, blooding
time dan closing time.
Hasil pemeriksaan pra operasi harus disimpulkan, untuk menetapkan ada
tidaknya kontraindikasi tindakan pembedahan.

9|Kontrasepsi Mantap
VA S E K TO M I
4. PERSIAPAN PRA OPERASI
a) Jelaskan secara lengkap mengenai tindakan MOP termasuk mekanisme
dalam mencegah kehamilan dan efek samping yang mungkin terjadi.
b) Berikan nasehat untuk perawatan luka bekas pembedahan kemana minta
pertolongan bila terjadi kelainan atau keluhan sebelum waktu kontrol.
c) Berikan nasehat tentang cara menggunakan obat yang diberikan sesudah
tindakan pembedahan.
d) Klien dianjurkan membawa celana khusus untuk menyangga skrotum.
e) Anjurkan calon peserta puasa sebelum operasi atau sekurang - kurangnya 2
jam sebelum operasi.
f) Datang ke klinik dengan diantar anggota keluarga atau teman yang telah
dewasa.
g) Rambut pubis yang cukup panjang digunting pendek dan dibersihkan
dengan sabun dan air serta dilanjutkan dengan cairan antiseptik.

5. PROSEDUR TINDAKAN
Mula-mula kulit skrotum di daerah operasi dibersihkan. Kemudian
dilakukan anastesia local dengan larutan xilokain. Anastesia dilakukan di
kulit skrotum dan jaringan sekitarnya di bagian atas, dan pada jaringan di
sekitar vas deferens. Vas dicari dan stelah ditentukan lokasinya, dipegang
sedekat mungkin di bawah kulit skrotum. Setelah itu, dilakukan sayatan
pada kulit skrotum sepanjang 0,5 – 1 cm di dekat tempat vas deferens.
Setelah vas kelihatan, dijepit dan dikeluarkan dari sayatan ( harus
diyakinkan bahwa vas yang dikeluarkan itu ), vas dipotong sepanjang 1 – 2
cm dan kedua ujungnya diikat. Setelah kulit dijahit, tindakan diulangi pada
sebelah yang lain.

10 | K o n t r a s e p s i M a n t a p
VA S E K TO M I
6. PERAWATAN PASCA OPERASI
a. Akseptor diminta untuk beristirahat dengan berbaring selama 15 menit
sebelum dibenarkan pulang.
b. Amati perdarahan dan rasa nyeri pada luka.
c. Beri nasehat sebelum pulang :
1) Istirahat selama 1 - 2 hari dengan tidak bekerja berat dan naik sepeda.
2) Menjaga bekas luka operasi jangan basah dan kotor, gunakan celana
dalam yang bersih.
3) Anjurkan untuk menghabiskan obat yang diberikan sesuai dengan
petunjuk dokter.
4) Datang ke klinik 1 minggu kemudian, 1 bulan dan 3 bulan kemudian
untuk pemeriksaan.
5) Segera kembali apabila terjadi perdarahan, badan panas, nyeri yang hebat
atau ada muntah dan sesak nafas.
6) Boleh berhubungan seksual dengan istri tetapi harus menggunakan alat
kontrasepsi kondom, paling tidak 15 kali senggama atau sampai hasil
pemeriksaan sperma nol. Setelah itu boleh berhubungan bebas tanpa
kondom.

11 | K o n t r a s e p s i M a n t a p
VA S E K TO M I
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan Vas Deferens sehingga
saluran transportasi sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum
tidak bekerja. Seorang pria yang sudah divasektomi, volume air maninya
sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena
scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Sperma yang sudah
dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap & dihancurkan oleh
tubuh.

Jenis-jenis Vasektomi, yaitu vasektomi tanpa pisau (VTP atau No-


scalpel Vasectomy) , vasektomi dengan insisi skrotum (tradisional), vasektomi
semi permanen. Kelebihan dari vasektomi, yaitu teknik operasi kecil yang
sederhana dapat dikerjakan kapan saja, komplikasi yang dijumpai sedikit dan
ringan, biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat. Kekurangannya ada
sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi.

Untuk mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis


biasanya dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi, dan vasektomi tidak
memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual termasuk HIV.

Vasektomi merupakan salah satu pilihan alat kontrasepsi untuk pria


yang aman dan tentunya diperuntukan untuk pria yang tidak ingin punya anak.
Prosedur yang dilakukan untuk vasektomi pun sangat aman karena ini adalah
operasi kecil..

3.2. SARAN

Lakukan pengamatan dan pemeriksaan setelah melakukan vasektomi


(pasca tindakan vasektomi) sesuai dengan nasehat dokter atau prosedur yang
telah diberikan. Dan lakukan perawatan luka supaya tidak terjadi infeksi
yang pada bagian luka bekas operasi.

12 | K o n t r a s e p s i M a n t a p
VA S E K TO M I

Anda mungkin juga menyukai