Anda di halaman 1dari 18

Laporan

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III


ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM
MUSKULOSKELETAL
(OSTEOPOROSIS)

OLEH:

KELAS D SEMESTER V
KELOMPOK 9
1. Harnum Aswadi (841417047)
2. Nurfadillah Abuthalib (841417149)
3. Rini Rahim (841417152)
4. Helda Cristiana Tomasong (841417156)
5. Nurhayati U. Lamasay (841417170)
6. Sri Pebrianika I. Nggilu (841417174)
7. Auliya Nurkamiden (841417177)
8. Nur Fajriatika Lihawa (841417181)
9. Aida Riyant Salamanja (841417183)
10. Zulfikal R. Lihawa (841417186)
11. Nurlaila Lasulika (841417189)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Laporan yang membahas
tentang”ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM MUSKULOSKELETAL :
OSTEOPOROSIS ” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas
dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 3.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari harapan, yang mana di
dalamnya masih terdapat berbagai kesalahan baik dari sistem penulisan maupun isi.
Oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
sehingga dalam Laporan berikutnya dapat diperbaiki serta ditingkatkan
kualitasnya.

Gorontalo, September 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menjadi


permasalah global di bidang kesehatan termasuk di Indonesia. Osteoporosis
merupakan penyakit ditandai dengan massa tulang yang rendah atau berkurang,
disertai gangguan mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas tulang yang
dapat menimbulkan kerapuhan tulang (Wardhana, 2012 dan Hikmiyah dan
Martin, 2013).
Osteoporosis memiliki dampak yang cukup parah bagi kesehatan. Dampak
dari penderita osteoporosis yaitu beresiko mengalami fraktur. Osteoporosis
juga menyebabkan kecacatan, ketergantungan pada orang lain, gangguan
psikologis sehingga menurunkan kualitas dan fungsi hidup serta menigkatkan
mortalitas (Hikmiyah dan Martin, 2013).
Prevalensi osteoporosis di dunia masih cukup tinggi. World Health
Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 200 juta orang menderita
Osteoporosis di seluruh dunia. Pada tahun 2050, diperkirakan angka patah
tulang pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada wanita dan 3 kali lipat pada
pria (Kemenkes RI, 2012).
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010,
angka insiden patah tulang paha atas tercatat sekitar 200/100.000 kasus pada
wanita dan pria diatas usia 40 tahun diakibatkan osteoporosis.
World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa 50% patah
tulang paha atas ini akan menimbulkan kecacatan seumur hidup dan
menyebabkan angka kematian mencapai 30% pada tahun pertama akibat 2
komplikasi imobilisasi. Data ini belum termasuk patah tulang belakang dan
lengan bawah serta yang tidak memperoleh perawatan medis di Rumah Sakit
(Kemenkes RI, 2012).
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya osteoporosis, yaitu faktor risiko
yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat
diubah antara lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, sedangkan
faktor risiko yang dapat diubah antara lain adalah status gizi, asupan kalsium,
konsumsi alkohol, kopi, merokok, hormon endogen seperti estrogen,
menopause dini, aktifitas fisik, dan penggunaan steroid jangka Panjang
( Wardhana, 2012 ).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut
rumusan masalah makalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Osteoporosis?
2. Bagaimana etiologi terjadinya Osteoporosis?
3. Bagaimana Tanda & gejala dan Prognosis dari Osteoporosis?
4. Bagaimana Klasifikasi dari Osteoporosis?
5. Bagaimana patofisiologi dari Osteoporosis?
6. Apakah terdapat komplikasi Osteoporosis?
7. Bagaimana Penatalaksanaan Osteoporosis?
8. Bagaimana pengaplikasian Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal : Osteoporosis?

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami apa itu Osteoporosis
2. Mahasiswa paham dan mengerti apa yang dapat menjadi factor pencetus dari
Osteoporosis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui secara dini apa Tanda dan gejala dan prognosis
terkait dengan Osteoporosis.
4. Mahasiswa dapat membedakan sesuai dengan Klasifikasi Osteoporosis yang
ada.
5. Mahasiswa memahami bagaimana patofisiologi terjadinya Osteoporosis.
6. Mahasiswa mengetahui apa saja komplikasi yang dapat beresiko terjadi bila
adanya Osteoporosis.
7. Mahasiswa mampu mengaplikasikan Penatalaksanaan baik medis maupun
Non medis untuk mengatasi Osteoporosis.
8. Mahasiswa dapat mengimplementasikan secara mandiri Asuhan
Keperawatan Gangguan Sistem Muskuloskeletal : Osteoporosis.
BAB II

KONSEP MEDIS

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN

3.1. PENGKAJIAN

a. Identifikasi kebutuhan dasar yang mengalami gangguan

Kategori dan Subkategori Masalah Normal

Fisiologis Respirasi DS: Pernapasan Normal:

- Klien tidak megeluh sesak, 16-24x/menit.

namun klien mengeluh

hidung serasa tersumbat

adanya sekret

DO: - RR: 16 x/menit.

Sirkulasi DS : - Tidak terdapatnya sumbatan baik

DO : TD: 120/70 mmHg. emboli, thrombus maupun

aterosklerosis.

Nutrisi dan Tidak terkaji Peristaltik Usus Normal, dan

cairan metabolism tidak terhambat.

Bising Usus :5-12x/menit


Eliminasi Tidak terkaji BAB:

Frekuensi: 2-3x dalam seminggu.

Warna Kecoklatan khas.

Bau khas feces.

BAK:

Frekuensi: 3-4 x dalam sehari

Warna Kuning jernnih

Bau Khas Urine.

Aktivitas dan Tidak terkaji Beraktivitas sebagaimana biasanya

istirahat dan tidak disertai sesak ataupun

gangguan yang bermakna.

Neurosensori Tidak terkaji Bertindak dan berpikir serta

melakukan dengan apa yang

diinginkan dan diperintahkan oleh

otak

Reproduksi Siklus menstruasi normal disetiap

dan bulan dan tidak mengalami

Seksualitas Tidak terkaji infertilisasi

Psikologis Nyeri dan DS: Mampu menggerakan Persendian

Kenyamanan 1. Mengeluh nyeri secara normal dan kekuatan otot 5


DO: (dari 1-5) sehingga tidak mengalami

1. Tampak meringis ketidaknyamanan.

2. Bersikap protektif (mis,

waspada, posisi

menghindari nyeri)

3. Gelisah

Integritas ego Merasa dapat berinteraksi dengan

normal, diandalkan, untuk

Tidak terkaji menjalani kehidupan dan

membentuk pengalaman realita.

Pertumbuhan Mengalami pertumbuhan dan

dan Tidak terkaji perkembangan sesuai dengan usia

perkembangan dan fase perkembangan normal.

Perilaku Kebersihan Personal Hygiene baik dan tidak

diri mengalami perilaku yang abnormal/

Tidak terkaji yang dapat mempengaruhi

seseorang sehingga mempengaruhi

personal hygiennya.

Penyuluhan DS: Tidak terkaji Memiliki pengetahuan sesuai

dan DO: dengan Pendidikan dan pengalaman

pembelajaran 1. Menunjukkan persepsi yang yang sudah ia tempuh.

keliru terhadap masalah


2. Menjalani pemeriksaan

yang tidak tepat

Relasional Interaksi Mampu berinteraksi dengan orang-

social orang disekitar lingkungan tanpa

Tidak terkaji ada hambatan

Lingkungan Keamanan DS: Tidak terkaji Mampu beradaptasi dengan

dan proteksi DO: lingkungan dengan baik.

Kekuatan otot menurun

3.2.Analisa Data

Data Subjektif dan Analisis Data Masalah Keperawatan


Data Objektif
DS: Pasien mengeluh Genetik, masa tulang,ras, factor
nyeri mekanis(usia),menopause, protein,
DO: obat-obatan,gaya hidup
- Tampak
meringis Penurunan masa tulang total
- Bersikap
protektif (mis. osteoporosis Nyeri Akut
Waspada,proses
menghindari Tulang menjadi rapuh &dan mudah
nyeri) patah
- Gelisah
Fraktur

Pergeseran Fragmen Tulang


DS: Pasien mengeluh Genetik, masa tulang,ras, factor
sulit menggerakan mekanis(usia),menopause, protein,
ekstremitas obat-obatan,gaya hidup
DO:
- nyeri saat Penurunan masa tulang total
bergerak
- kekuatan otot osteoporosis Hambatan mobilitas fisik
menurun
- Gerakan terbatas Tulang menjadi rapuh &dan mudah
- Fisik lemah patah

Fraktur

Pergeseran fragmen tulang

Gangguan ekstremitas atas

Deformitas
DS: Genetik, masa tulang,ras, factor
- Klien mengeluh mekanis(usia),menopause, protein,
tidak obat-obatan,gaya hidup
mengetahui
penyakitnya dari Penurunan masa tulang total Deficit pengetahuan
awal
DO: osteoporosis
- Menjalani
pemeriksaan kurangnya informasi
yang tidak tepat
- Menunjukkan terlambat melakukan intervensi
persepsi yang
keliru terhadap
masalah

DS: klien mengeluh Genetik, masa tulang,ras, factor


lemah mekanis(usia),menopause, protein,
DO: obat-obatan,gaya hidup
Klien tampak
tidak seimbang Penurunan masa tulang total
saat melakukan Resiko jatuh
aktivitas osteoporosis

Gangguan keseimbangan
penurunan & kebutuhan otot

3.3. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik ditandai dengan
Klien mengeluh nyeri, Klien tampak meringis, dan bersifat protektif, gelisah.
2. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Kerusakan Integritas
Struktur Tulang ditandai dengan mengeluh sulit menggerakan ekstremitas,
nyeri saat bergerak, kekuatan otot menurun, Gerakan terbatas, fisik lemah
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya paparan infomasi
ditandai dengan menunjukan persepsi yang keliru terhadap masalah dan
menjalani pemeriksaan yang tidak tepat.
4. Resiko Jatuh berhubungan dengan Kekuatan otot menurun
3.4. Pathway Protein
Genetik, Faktor mekanis (Usia) Menopause Obat-obatan Gaya hidup
Masa Tulang
Penurunan
Ketidakseimbangan Larutnya
TGF B
Kecepatan Regenarasi kalsium Kurang Kafein Merokok
Dan Penyerapan dalam urine olahraga
Bone marrow
Tulang stroma cell
Penurunan
Devesiensi vit. D penyerapan
Penurunan GH Kompresi kalsium
dan IGF sumsum
Penurunan Reabsorbsi Penurunan
tulang
Kalsium Di Ginjal estrogen damn
Gangguan fungsi
memepercepat
osteoblast
osteoclast
Hipokalsemia

Penyerapan Tulang Lebih Banyak Daripada


Pembentukan Baru

Penurunan masssa tulang total

Osteopenia

Tulangnya menjadi rapuh


OSTEOPOROSIS
Gangguan Leseimbangan
Dan mudah patah Penurunan Aktivitas &
Kurangnya Informasi Kelemahan Otot
Fraktur
Terlambat melakukan Intervensi
Nyeri Akut
Pergeseran Fragmen Tulang Resiko Jatuh
Defisit
Gangguan Fungsi Ekstremitas Deformitas Pengetahuan

Gangguan Mobilitas Fisik


3.5. Rencana Tindakan Keperawata

No Diagnosia Keperawatan Luaran Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional


(NOC) (NIC)
1. 1. -

2. 1.

3. 1. 1. 1.

4. 1. 1.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya osteoporosis, yaitu faktor


risiko yang dapat diubah dan yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak
dapat diubah antara lain adalah usia, jenis kelamin, riwayat keluarga,
sedangkan faktor risiko yang dapat diubah antara lain adalah status gizi, asupan
kalsium, konsumsi alkohol, kopi, merokok, hormon endogen seperti estrogen,
menopause dini, aktifitas fisik, dan penggunaan steroid jangka Panjang

4.2. Saran
Saran dari kelompok kami yaitu agar kita semua tetap menjaga
kesehatan dan berpola hidup yang sehat. Hindari makanan-makanan,
kegiatan-kegiatan yang dapat menjadi pencetus terjadinya suatu penyakit.
Dan menghindari komplikasi lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai