RSUD. OTANAHA
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Anak Dalam Mengikuti
Profesi Ners
Oleh :
Kelompok 11
2021
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perawatan di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan hal baru:
lingkungan baru, orang-orang asing, kebiasaan baru, dan kegiatan baru. Selain itu
beberapa kondisi juga menyebabkan ketidaknyamanan, antara lain: nyeri dan perlukaan,
pembatasan aktifitas, menjalankan program terapi yang traumatik. Situasi ini
mengharuskan perawat mampu melakukan pengkajian yang spesifik sebagai dampak
hospitalisasi. Diagnosis keperawatan yang diidentifikasi juga seharusnya mampu
mendiskripsikan dengan teliti seluruh respon yang terjadi selama proses adaptasi
hospitalisasi.
Dampak hosptalisasi pada anak adalah merupakan pengalaman yang penuh dengan
stress yang mana akan menimbulkan reaksi pada anak yang sesuai dengan
perkembangannya,diantaranya anak akan merasa cemas dan akan timbul ketakutran
akibat perpisahan dengan keluarga ataupun linkungan terutama pada anak yang di rawat
lama.
Terapi bermain ini sangat dibutuhkan oleh seorang anak, dimana ini merupakan
kebutuhan psikososial anak baik keadaan sehat maupun sakit. Bermain pada anak yang
dihospitalisasi dapat meningkatkan kecerdasannya dalam berfikir dan membantu anak
untuk mengembangkan imajinasinya serta melatih daya motorik halus dan kasar pada
anak.
Pada anak usia sekolah umumnya perkembangan motorik kasar dan motorik halusnya
sudah baik pula dalam berkomunikasi verbal dan non verbal. Dengan mengerti tentang
dunia anak terutama usia anak prasekolah, maka dengan ini kami bermaksud untuk
melaksanakan program terapi bermain karena dengan bermain akan membuat anak
menjadi lebih rileks.
Adapun tempat pelaksanaan TAK yaitu diruang bermain perawatan anak RSUD
Otanaha. Alasan kelompok kami mengadakan terapi kelompok bermain pada anak usia
sekolah karena lebih kooperatif dan memungkinkan untuk diajak bermain dan alasan
kelompok kami mengadakan terapi bermain origami karena pada usia sekolah adalah
untuk mengembangkan motorik halus, intelektual, keterampilan kognitif dan kemampuan
berbahasa, selain itu pada usia ini merupakan usia awal dalam berimajinasi serta sudah
lebih kooperatif untuk di ajak bermain.
B. TUJUAN TERAPI BERMAIN
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 45 menit agar dapat mencapai
tugas perkembangan secara optimal sesuai tahap perkembangan walaupun dalam
kondisi sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan hubungan perawat–klien
b. Meningkatkan kreativitas pada anak
c. Membina tingkah laku positif
d. Mengalihkan perhatian dari nyeri dan ketidaknyamanan
e. Membantu eksplorasi perasaan gembira/senang, sedih, dan bosan
f. Menimbulkan rasa kerjasama perawat-klien-keluarga.
g. Sebagai alat komunikasi antara perawat– klien
BAB II TINJAUAN TEORITIS
1. Aspek fisik
2. Aspek motorik
3. Aspek bahasa
4. Aspek kognitif
5. Aspek sosialisasi
Bermain dengan cara menyusun pazel pada dasarnya tidak hanya membantu
mengembangkan kemampuan motorik anak saja tetapi juga berperan penting dalam
proses pengembangan kognitif klien dan emosional klien, serta membantu klien untuk
menggunakan kemampuan bahasanya dengan bertanya sehingga klien akan terbiasa
dengan proses sosialisasi dengan orang, lingkungan dan kondisi disekitarnya.
Ketika anak sudah mampu bermain menyusun pazel secara lancar maka dia sudah
siap untuk meningkatkan kemampuannya ke tingkat yang lebih lanjut seperti
bersosialisasi dengan orang lain seperti mengenalkan diri.
Tujuan
1. Membantu perkembangan motorik dan sensorik anak
2. Meningkatkan kreativitas anak
3. Untuk mengurangi ketegangan dan stress yang dialami anak pada saat
dirumah sakit
Sasaran
Untuk anak usia school (6 – 12 tahun)
Persiapan Alat
Kertas origami atau kertas lain yang berbentuk persegi dengan ukuran sedang
tiap sisi 16 cm, ukuran kecil 8 cm per sisi dan ukuran besar 20 cm per sisi.
Prosedur Kerja
1. Siapkan kertas berbentuk persegi
2. Lalu lipat menjadi bentuk persegi panjang begitupun dengan sisi yang satunya.
3. Kemudian lipatlah kertas berbentuk segitiga begitupun sisi yang lainnya.
4. Lipatlah kertas seperti gambar 4 dibawah pada setiap sudut kertas (total 4 kali).
5. Satukanlah tiap pojok kertas tersebut sehingga membentuk gambar 5 seperti di
bawah.
6. Setelah tiap pojok disatukan, lalu buka lipatan bagian depan dan belakang.
7. Lipatlah masing – masing sudut disisi kanan dan kiri ketengah.
8. Sudut yang sudah dilipat kemudian disatukan sehingga membuka sisi yang lain.
9. Lipatlah kertas yang tidak bercabang keatas.
10. Setelah dilipat, bukalah lipatan disisi yang lain.
11. Bukalah lipatan depan dan belakang sehingga terbentuk sayap.
12. Lipatlah kertas bagian tengah sehingga membentuk kepala dan ekor burung.
Keterangan
Leader :
Moderator :
Fasilitator :
Orang Tua :
I. STRATEGI BERMAIN
N
KEGIATAN TERAPI BERMAIN KEGIATAN PESERTA WAKTU
O
Pembuka
1. Membuka dan mengucapkan
Menjawab salam
salam
2. Memperkenalkan diri
Mendengarkan
3. Memperkenalkan
Mendengarkan
1 pembimbing 5 Menit
4. Memperkenalkan anak satu
Mendengarkan dan
persatu dan anak saling
saling berkenalan
berkenalan dengan temannya
5. Kontrak waktu dengan anak
Mendengarkan
6. Mempersilahkan leader
Mendengarkan
2 Pelaksanaan Mendengarkan 45 Menit
1. Menjelaskan tata cara
pelaksanaan terapi bermain
origami kepada anak
2. Memberikan kesempatan Menjawab pertanyaan
kepada anak untuk bertanya
jika belum jelas
3. Mulai memutar musik Mendengarkan dan menari
4. Fasilitator mendampingi anak Bermain
dan memberikan motivasi
kepada anak.
5. Setelah bermain patung musik, Bermain
fasilitator mendampingi anak
melakukan permainan tempel
pola
5. Memberitahu anak bahwa Mendengarkan
waktu yang diberikan telah
selesai.
6. Memberikan pujian d a n Memperhatikan
s t i k e r terhadap anak yang
mampu melakukan permainan
dengan baik
Penutup
1. Memberikan motivasi dan
pujian kepada seluruh anak Memperhatikan
yang telah mengikuti program
3 5 Menit
terapi bermain
2. Mengucapkan terima kasih Mendengarkan
kepada anak dan orang tua Menjawab salam
3. Mengucapkan salam penutup
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Alat-alat yang digunakan lengkap
b. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
a. Terapi dapat berjalan dengan baik
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
Chamidah, A.N. (2018). Deteksi Dini Perkembangan Balita Dengan Metode DDST II Di
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Samarinda. Jurnal Endurance, 3(2),
367-374.
Deki, P. (2015). Factors Affecting Early Childhood Growth and Development : Golden
1000 Days.Journal of Advanced Practices in Nursing, 01(01), 1-7.
Veltman M,W Browne K.D. (2018). An Evaluation of Favorite Kind of Day Drawing
from Psychially Maltreated Children. Child Abuse and Neglect.