Anda di halaman 1dari 7

PPS PONEK

Langkah Pemenuhan Metode Perbaikan Indikator Perbaikan Waktu PJ Ket


1. Ada kebijakan tertulis 1. Pelaksanaan program dengan  Revisi SK Tim 28 Februari 2018  Ketua Tim
manajemen yang penerapan 10 langkah perlindungan PONEK PONEK dr.
mendukung pelayanan ibu dan bayi secara terpadu dan Supanji
kesehatan ibu dan bayi peripurna Raharja, Sp.
termasuk Inisiasi Menyusu 2. Penetapan pokja / Komite di Rs yang OG (K)
Dini ( IMD) , pemberian ASI bertanggung jawab terhadap
eksklusif dan pemberian pelaksanaan dan evaluasi program  Direktur RS
SUFOR serta Perawatan 3. Pemberian ASI termasuk IMD yang
Metode Kangguru untuk secara rutin dikomunikasikan kepada
BBLR petugas kesehatan
4. Pelaksanaan PMK bagi BBLR
5. Ada pemberian keringanan/
pmbebasan atas biaya perawatan /
tindakan/rujukan kasus risiko tinggi
dan kasus gawat darurat obstetric
dan neonatal bagi penderita yang
tidak mampu
6. System rujukan pelayanan ibu dan
bayi dengan system regionalisasi
7. Kerjasama dengan kelompok
pendukung ASI dan Posyandu di
wilayahnya tentang proses rujukan
pasca persalianan dalam rangka
monev ASI eksklusif dan PMK pada
BBLR
8. Semua kebijakan di atas harus
dikomunikasikan kepada seluruh
petugas Rs
2. Menyelenggarakan 1. Adanya pelayanan ANC sesuai  Melengkapi 28 Februari 2018  Ketua Tim
Pelayanan ANC , termasuk standar pelayanan- PONEK dr.
edukasi dan konseling 2. Melakukan penapisan dan pelayanan yang Supanji
kesehatan Maternal dan pengenalan dini kehamilan resiko belum ada sesuai Raharja, Sp.
Neonatal, serta konseling tinggi dan komplikasi kehamian dengan pedoman OG (K)
Pemberian ASI 3. Mengadakan kegiatan senam ibu pelayanan  Managemen RS
hamil
4. Memberikan informasi kepada ibu
hamil mengenai keuntungan
pemberian ASI( ibu/by), manajemen
laktasi termasuk IMD dan Rawat
Gabung, penyuluhan gizi dan
penyuluhan “perubahan pada ibu
hamil dan janin serta kebutuhan
setiap trimester kehamilan,
persiapan persalian, tanda- tanda
bahaya”
5. Mempertimbangkan tindakan
tindakan yang dilakukan ibu berlatar
belakang kepercayaan/ agama dan
tradisi/ adat setempat
6. Diterapkannya upaya pencegahan
infeksi dalam pelayanan antenatal
7. Melibatkan suamai saat pemeriksaan
dan konseling
8. Memberikan konseling kepada ibu
hamil yg terinfksi HIV
9. Semua petugas dibagian kebidanan
dan anak dapat memberikan
informasi kepada ibu- pasca
persalinan mengenai cara menyusui
yang benar dan pentingnya ASI
# RS dapat mengembangkan
pelaksanaan program
3. Menyelenggarakan 1. Melakukan penapisan risiko  Pelaksanaan 28 Februari 2018  Ketua Tim
persalinan bersih dan aman persalinan dan pemantauan pelayanan sesuai PONEK
serta penanganan pada BBL persalinan buku pedoman  Unit Terkait
dengan IMD dan kontak kulit 2. Diterapkannya standar pelayanan yang ada  PSDM
ibu –bayi kebidanan pada persalinan  Melengkapi
3. Adanya fasilitas kamar bersalin kompetensi
sesuai standar pelaksana
4. Adanya fasilitas pencegahan infeksi pelayanan sesuai
sesuai standar standar
5. Adanya fasilitas peralatan resusitasi
dan perawatan bayi baru lahir
6. Adanya fasilitas kamar operasi
sesuai standar
7. Inisiasi Menyusu Dini : skin to skin
contact, biarkan bayi mencari puting
ibu dan
biarkan di dada ibunya minimal 1
jam.
8. Perawatan bayi baru lahir termasuk
pemberian vitamin K1 injeksi &
tetes/salep
mata (tetrasiklin/eritromisin) setelah
selesai IMD
9. Adanya pelatihan berkala bagi
dokter, bidan dan perawat (in house
training)
dalam penanganan persalinan aman
dan penanganan pada bayi baru
lahir.
10. Adanya pelatihan IMD neonates
11. Adanya pelatihan Manajemen laktasi
12. Penanggung jawab program
perinatal risiko tinggi dan program
RSSIB
berkoordinasi melalui pertemuan
lintas sektor maupun lintas program
secara
rutin

4. Menyelenggarakan 1. Stabilitas di IGD dan Persiapan untuk  Memberikan 28 Februari 2018  Ketua Tim
pelayanan Obstetrik dan pengobatan 4efinitive pelayanan sesuai PONEK
Neonatal emergency 2. Penanganan kasus gawat darurat oleh standar  Unit Terkait
Komperhensif (PONEK) tim PONEK RS di ruang tindakan.
selama 24 jam sesuai 3. Penanganan operatif cepat dan tepat
standar Minimal berdasarkan meliputi laparatomi dan seksio saesaria.
tipe RS Tipe B 4. Perawatan intermediate dan intensif ibu
dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko
Tinggi.
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa
di Indonesia terdapat beberapa kelas
RS. Oleh karena itu, maka penilaian Kinerja
Klinis disesuaikan dengan kelas
RS tersebut.
Syarat minimal pelayanan yang harus
disediakan oleh RS PONEK adalah:
a. Mampu memberikan Pelayanan
Kesehatan Maternal Fisiologis dan
Risiko Tinggi
pada masa antenatal, intranatal dan
post natal.
b. Mampu memberikan Pelayanan
Neonatal Fisiologis dan Risiko Tinggi
pada level
IIB (Asuhan Neonatal dengan
Ketergantungan Tinggi).

5. Menyelenggarakan a. Praktekkan rawat gabung-ibu dan bayi  Pelaksanaan sesuai 30 Maret 2018  Ketua Tim
pelayanan adekuat untuk bersama 24 jam sehari dengan buku PONEK dr.
nifas,RG,membantu ibu b. Membantu ibu menyusui yang benar pedoman Supanji
menyusui dengan benar, c. Melaksanakan pemberian ASI sesuai  Melengkapi Raharja, Sp.
mengajarkan ibu cara kebutuhan bayi atau sesering semau kompetensi OG (K)
memerah ASI bagi bayi yang bayi(tidak dijadwal) pelaksana  Managemen RS
tidak bisa menyusu langsung d. Tetap mempertahankan laktasi pelayanan sesuai  DKK
dari ibu dan tidak walaupun harus terpisah dari bayinya standar
memberikan ASI perah dengan mengajarkan  Melibatkan
melalui botol, serta ibu cara memerah ASI, menyimpan ASI pelaksanaan
pelayanan Neonatus sakit perah dan memberikan ASI perah tanpa dengan masyarakat
menggunakan botol/dot. ASI perah dapat tim penggerak ASI
diberikan dengan cara lain seperti
dengan cangkir,
pipet, sonde lambung.
e. Tidak memberikan minuman dan
makanan kepada bayi baru lahir selain
ASI kecuali ada indikasi medis
f. Memberitahu ibu bagaimana cara
menyusui yang benar dengan
mengajarkan posisi dan perlekatan yang
baik.
g. Adanya larangan promosi susu formula
di RS dan lingkungannya
h. Melaksanakan Perawatan Metode
Kanguru untuk bayi kurang bulan/BBLR
(Kangaroo Mother Care)
i. Adanya tata tertib/jam kunjungan ibu dan
bayi
j. Adanya fasilitas ruang nifas sesuai
standar
k. Melakukan Perawatan nifas
l. Melakukan Hygiene perineum
m. Pencegahan dan pemantauan infeksi
nosokomial pada ibu dan bayi yang
dirawat
gabung.

6. Menyelenggarakan  Penertiban pendokumentasian  Terdokumentasi 30 Juni 2018  Ketua Tim


pelayanan rujukan dua arah pelayanan pasien rujukan 2 arah semua pasien PONEK dr.
dan membina jejaring  Evaluasi SPO rujukan Supanji
rujukan pelayan ibu dan  Membinaan dengan jejaring  Jejaring terpapar Raharja, Sp.
anak dengan saran informasi system OG (K)
kesehatan lain rujukan yang benar
 SPO rujukan
uptodate

7. Melayani pelayanan a. Memantau tumbuh kembang bayi sejak  Melengkapi fasilitas 30 Juni 2018  Ketua Tim
imunisasi bayi dan tumbuh pelayanan sesuai PONEK dr.
lahir (stimulasi, deteksi dan intervensi
kembang dengan buku Supanji
dini tumbuh kembang) pedoman Raharja, Sp.
 Melengkapi OG (K)
b. Memantau dan mengusahakan
kebutuhan SDM  Managemen RS
pemberian ASI eksklusif pada bayi sesuai standar  PSDM
pedoman
pelayanan
 Melibatkan
pelaksanaan
c. Penanganan penyakit bayi sesuai standar dengan masyarakat
tim penggerak ASI
8. Menyelenggarakan audit a. RS dapat ikut aktif dalam pelaksanaan  Tim dan Setiap akhir bulan  Ketua Tim
medik internal dan eksternal Managemen aktif atau insidentil PONEK dr.
AMP tingkat Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan Supanji
permasalahan kasus maternal dan perinatal MONEF Raharja, Sp.
OG (K)
b. Melakukan intervensi dan tindak lanjut
 Unit terkait
dalam menurunkan Angka Kematian Ibu  Managemen RS
dan Angka Kematian Bayi
c. Menyebarluaskan laporan hasil kajian
AMP dan tindak lanjutnya secara rutin.

Anda mungkin juga menyukai