Hemorrhoid
Oleh:
Pembimbing:
2018
1
Kasus 1
Topik : Hemorhoid
Tanggal Presentasi :
Deskripsi :
Tujuan :
Umur : 47 tahun
2
Data untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis
Hemorhoid
2. Riwayat Kesehatan/Penyakit
nyeri pada lubang anus. Pasien mengeluhkan keluhan tersebut sejak ± 3 hari SMRS.
Nyeri dirasakan muncul perlahan-lahan. Nyeri dirasakan seperti rasa panas dan
muncul nyeri jika duduk. Pasien mengeluhkan BAB keras dalam 2 hari terakhir.
5. Lain-lain :
a. Pemeriksaan Fisik
3
Thorax :
(-/-)
Status lokalis
Regio anus
ani, terdapat udem dan permukaan kulitnya rata. Hiperemis (+). Tidak
- Rectal toucher: Mukosa licin, TSA normal, massa (-), prostat dbn
Nyeri (+)
Hasil Pembelajaran
1. Diagnosis Kerja
Hemorhoid eksterna
4
2. Subyektif
nyeri pada lubang anus. Pasien mengeluhkan keluhan tersebut sejak ± 3 hari
panas dan muncul nyeri jika duduk. Pasien mengeluhkan BAB keras dalam 2
Anamnesis
Pada pasien Tn. J, didapatkan keluhan berupa nyeri pada lubang anus. Yang
dirasakan seperti rasa panas dan muncul nyeri jika duduk. Pasien mengeluhkan
pasien sering duduk berjam-jam di WC, dan dapat disertai rasa nyeri bila terjadi
peradangan.
hubungannya dengan gejala pada rektum atau anus yang khusus. Nyeri yang hebat
jarang sekali didapatkan pada hemoroid interna dan hanya timbul pada hemoroid
5
pertama dari hemoroid interna akibat trauma oleh faeces yang keras. Darah yang
keluar berwarna merah segar dan tidak tercampur dengan faeces, atau dapat hanya
berupa garis pada faeces atau kertas pembersih sampai pada perdarahan yang
keluar menyebabkan prolaps. Pada tahap awal, penonjolan ini hanya terjadi
pada waktu defekasi dan disusul reduksi spontan setelah defekasi. Pada stadium
yang lebih lanjut, hemoroid interna ini perlu didorong kembali setelah defekasi agar
prolaps menetap dan tidak bisa didorong masuk lagi. Keluarnya mukus dan
terdapatnya faeces pada pakaian dalam merupakan ciri hemoroid yang mengalami
prolaps menetap. Iritasi kulit perianal dapat menimbulkan rasa gatal yang dikenal
sebagai pruritus anus dan ini disebabkan oleh kelembaban yang terus menerus dan
rangsangan mukus.
Pemeriksaan fisik
Pada Inspeksi dapat dilihat pada kulit di sekitar perineum dan dilihat secara teliti
adakah jaringan / tonjolan yang muncul. Pada palpasi akan memberikan gambaran
Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal tidak dapat
diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan biasanya tidak
6
hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan fibrosis
dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid eksterna yang merupakan pelebaran dan
Bentuk ini sangat nyeri dan gatal karena ujung-ujung syaraf pada kulit merupakan
reseptor nyeri. Hemoroid eksterna kronik atau skintag berupa satu atau lebih lipatan
kulit anus yang terdiri dari jaringan penyambung dan sedikit pembuluh darah.
7
• Derajat I : Tonjolan masih di lumen rektum, biasanya keluhan
• Derajat II : Tonjolan keluar dari anus waktu defekasi dan masuk sendiri setelah
selesai defekasi.
• Derajat III : Tonjolan keluar waktu defekasi, harus didorong masuk setelah
kebiruan pada sphincter ani, terdapat udem kemerahan dan permukaan kulitnya
hemorrhoid ekserna.
8
Pemeriksaan Penunjang (1-3)
Pemeriksaan Anoskopi
Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak menonjol keluar.
terlihat sebagai struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita
diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan penonjolan
atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya, letak ,besarnya dan
keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan tumor ganas harus
diperhatikan.
Pemeriksaan proktosigmoidoskopi
disebabkan oleh proses radang atau proses keganasan di tingkat tinggi, karena
hemoroid merupakan keadaan fisiologik saja atau tanda yang menyertai. Faeces
4. Tatalaksana
- PO Paracetamol 3x500mg
- PO Lactulosa 3x1 C
9
Terapi non bedah
ditolong dengan tindakan lokal sederhana disertai nasehat tentang makan dan
penghindaran faktor resiko. Makanan sebaiknya terdiri atas makanan berserat tinggi
seperti sayur dan buah-buahan. Makanan ini membuat gumpalan isi usus besar,
karena udem umumnya dapat dimasukkan kembali secara perlahan disusul dengan
- Skleroterapi
Penyuntikan dilakukan di sebelah atas dari garis mukokutan dengan jarum yang
panjang melalui anoskop. Apabila penyuntikan dilakukan pada tempat yang tepat
prostat), dan reaksi hipersensitivitas terhadap obat yang disuntikan. Terapi suntikan
bahan sklerotik bersama nasehat tentang makanan merupakan terapi yang efektif
untuk hemoroid interna derajat I dan II, akan tetapi tidak tepat untuk hemoroid yang
10
- Ligasi dengan gelang karet
Hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps dapat ditangani dengan
ligasi gelang karet menurut Barron. Dengan bantuan anoskop, mukosa di atas
hemoroid yang menonjol dijepit dan ditarik atau dihisap ke tabung ligator khusus.
Gelang karet didorong dari ligator dan ditempatkan secara rapat di sekeliling
mukosa pleksus hemoroidalis tersebut. Pada satu kali terapi hanya diikat satu
4 minggu.
Penyulit utama dari ligasi ini adalah timbulnya nyeri karena terkenanya garis
mukokutan. Untuk menghindari ini maka gelang tersebut ditempatkan cukup jauh
dari garis mukokutan. Nyeri yang hebat dapat pula disebabkan infeksi. Perdarahan
Hemoroid dapat pula dibekukan dengan suhu yang rendah sekali. Jika
digunakan dengan cermat, dan hanya diberikan ke bagian atas hemoroid pada
sambungan anus rektum, maka krioterapi mencapai hasil yang serupa dengan yang
terlihat pada ligasi dengan gelang karet dan tidak ada nyeri. Tindakan ini cepat dan
mudah dilakukan dalam tempat praktek atau klinik. Terapi ini tidak dipakai secara
luas karena mukosa yang nekrotik sukar ditentukan luasnya. Krioterapi ini lebih
11
Pada terapi ini, arteri hemoroidalis diikat sehingga jaringan hemoroid tidak
Terapi bedah
Terapi bedah dipilih untuk penderita yang mengalami keluhan menahun dan
pada penderita hemoroid derajat III dan IV. Terapi bedah juga dapat dilakukan
dengan perdarahan berulang dan anemia yang tidak dapat sembuh dengan cara
yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-benar berlebihan. Eksisi sehemat
mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu
sfingter anus. Eksisi jaringan ini harus digabung dengan rekonstruksi tunika
mukosa karena telah terjadi deformitas kanalis analis akibat prolapsus mukosa.
Ada tiga tindakan bedah yang tersedia saat ini yaitu bedah konvensional (
menggunakan pisau dan gunting), bedah laser ( sinar laser sebagai alat
pemotong) dan bedah stapler ( menggunakan alat dengan prinsip kerja stapler).
DAFTAR PUSTAKA
12
2. Linchan W.M, Sabiston Buku Ajar Bedah Jilid II,EGC, Jakarta,2000
13