Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

PENGUMPULAN DATA

4.1. Data Work Sampling


4.1.1. Penelitian Pendahuluan
Pengamatan work sampling dilaksanakan di UKM Kripik Singkong
Kreasi Lutvi yang berada di Jl. Tunas Mekar No.285 A Desa Tuntungan II
Kec.Pancur Batu. Dari sampling pendahuluan ini dapat diperoleh operator mulai
bekerja dari pukul 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat dari pukul 12.00-
14.00 WIB, kemudian dilanjutkan pada pukul 14.00-16.00 WIB. Jumah produksi
per hari adalah sekitar 1 ton.

4.1.1.1. Defenisi Work dan Idle


Terdapat dua kategori pengamatan dari aktivitas yang dilakukan oleh
operator yaitu work dan idle. Aktivitas yang termasuk work adalah segala aktivitas
yang sesuai prosedur pengerjaan dari UKM tersebut sedangkan aktivitas yang
termasuk idle adalah aktivitas selain daripada work. Adapun aktivitas dari
operator pada stasiun kerja pemotongan dan pencucian adalah sebagai berikut:
1. Work
Work adalah pekerjaan yang dilakukan operator menurut standar pekerjaan.
a. Mengambil ubi dari stasiun pengupasan
b. Mencuci singkong yang telah dikupas
c. Mengiris singkong yang telah dicuci menggunakan mesin pengiris
d. Meniriskan keripik yang telah diiris
e. Mengantar keripik yang telah ditiriskan ke tempat penggorengan
2. Idle
Idle adalah kegiatan/aktivitas selain work.
a. Minum
b. Ke toilet
c. Berbicara
4.1.1.2. Penentuan Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SRS (simple
random sampling).

4.1.1.3. Penentuan Jam Kerja


Operator mulai bekerja dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu
istirahat dari pukul 12.00 – 14.00 WIB, kemudian dilanjutkan pukul 14.00 – 16.00
WIB. Pola Jam Kerja Operator dapat dilihat pada Gambar 4.1.

08.00 12.00 14.00 16.00


0 1 4 1
Sumber : Pengumpulan Data
8.00 6.00
Gambar2.00 .00 Kerja dari Operator
4.1. Pola Jam
0
4.1.2.
8.00 Penentuan Populasi
Sebelum melakukan perhitungan jumlah sampel, maka terlebih dahulu
dilakukan perhitungan populasi pengamatan dengan interval waktu yang telah
ditentukan. Dalam menghitung populasi pengamatan digunakan rumus sebagai
berikut:

Populasi pengamatan (a) = selang waktu pengamatan x 60


t
2 x 60
Populasi pengamatan (a) = = 120
1
Maka jumlah populasi pengamatan adalah sebanyak 120 pengamatan.
Tabel 4.1. Form SP-00 Susunan Populasi Pengamatan
Bil. Bil. Bil. Bil.
No. Waktu No. Waktu No. Waktu No. Waktu
Random Random Random Random
1 1 09.00 31 31 09.30 61 61 10.00 91 91 10.30
2 2 09.01 32 32 09.31 62 62 10.01 92 92 10.31
3 3 09.02 33 33 09.32 63 63 10.02 93 93 10.32
4 4 09.03 34 34 09.33 64 64 10.03 94 94 10.33
5 5 09.04 35 35 09.34 65 65 10.04 95 95 10.34
6 6 09.05 36 36 09.35 66 66 10.05 96 96 10.35
7 7 09.06 37 37 09.36 67 67 10.06 97 97 10.36
8 8 09.07 38 38 09.37 68 68 10.07 98 98 10.37
9 9 09.08 39 39 09.38 69 69 10.08 99 99 10.38
10 10 09.09 40 40 09.39 70 70 10.09 100 100 10.39
11 11 09.10 41 41 09.40 71 71 10.10 101 101 10.40
12 12 09.11 42 42 09.41 72 72 10.11 102 102 10.41
13 13 09.12 43 43 09.42 73 73 10.12 103 103 10.42
14 14 09.13 44 44 09.43 74 74 10.13 104 104 10.43
15 15 09.14 45 45 09.44 75 75 10.14 105 105 10.44
16 16 09.15 46 46 09.45 76 76 10.15 106 106 10.45
17 17 09.16 47 47 09.46 77 77 10.16 107 107 10.46
18 18 09.17 48 48 09.47 78 78 10.17 108 108 10.47
19 19 09.18 49 49 09.48 79 79 10.18 109 109 10.48
20 20 09.19 50 50 09.49 80 80 10.19 110 110 10.49
21 21 09.20 51 51 09.50 81 81 10.20 111 111 10.50
22 22 09.21 52 52 09.51 82 82 10.21 112 112 10.51
23 23 09.22 53 53 09.52 83 83 10.22 113 113 10.52
24 24 09.23 54 54 09.53 84 84 10.23 114 114 10.53
25 25 09.24 55 55 09.54 85 85 10.24 115 115 10.54
26 26 09.25 56 56 09.55 86 86 10.25 116 116 10.55
27 27 09.26 57 57 09.56 87 87 10.26 117 117 10.56
28 28 09.27 58 58 09.57 88 88 10.27 118 118 10.57
29 29 09.28 59 59 09.58 89 89 10.28 119 119 10.58
30 30 09.29 60 60 09.59 90 90 10.29 120 120 10.59
Sumber : Pegumpulan Data

4.1.3. Penentuan Jumlah Sampel


Untuk mengetahui jumlah sampel dari waktu kerja yang ada maka
diperlukan perhitungan jumlah sampel yang tepat dengan menggunakan metode
Slovin, yaitu:
N
n=
1+Ne2
Dimana,
n = Sampel
N = Populasi
e = Galat (5%)
Maka:
120
n=
1+120(0.05)2
120
n =
1.3
n = 92.3≈93
Hal ini berarti jumlah sampel yang dibutuhkan minimal 93 data. Maka
untuk pengamatan ini akan digunakan sampel sebanyak 93 data.

4.1.4. Penentuan Bilangan Acak


Bilangan random dibuat dengan bantuan program Microsoft Excel dengan
menggunakan rumus RANDBETWEEN (1,120). Bilangan random dibuat
sebanyak 93 buah. Bilangan random awal yang dibentuk dapat dilihat pada Tabel
4.2 dibawah ini:
Tabel 4.2. Bilangan Random Awal
88 93 49 33 2 56 32 23 117 46
46 120 45 54 53 69 16 47 30 19
15 27 44 77 115 26 103 10 109 96
97 67 46 94 68 103 79 37 35
66 23 12 40 66 117 110 43 40
32 17 82 30 81 68 105 33 54
58 80 7 110 69 81 94 18 47
64 58 96 2 112 54 96 61 73
108 44 48 86 20 73 63 3 45
39 42 47 64 48 72 83 83 120
Sumber : Microsoft Excel
Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan
bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Pembangkitan Bilangan Random Kedua
65 8 16 96 117 78 81
100 107 77 112 93 27 108
2 33 4 38 59 7 21
31 20 74 101 84 43 2
4 1 41 106 79 21 51
64 16 118 5 40 93 109
38 64 53 45 66 41 31
41 49 41 1 3 41 65
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Bilangan Random yang Ketiga
111 77 93 6 99 111 37
53 93 88 110 37 114
103 53 58 46 49 8
108 4 89 111 33 35
96 71 71 5 30 27
45 106 85 37 32 115
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5. Bilangan Random yang Keempat
111 88 26 68 59
72 67 14 33 1
80 114 116 45 43
21 88 19 82 95
5 118 66 12 119
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Bilangan Random yang Kelima
104 50 16 82 26 64
99 31 110 64 85 40
92 59 90 69 34
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Bilangan Random yang Keenam
64 18
103 111
106 10
27 79
16 107
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Bilangan Random yang Ketujuh
4 9
3 59
21 114
43 65
26
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Bilangan Random yang Kedelapan
28 114
60 120
36 8
47
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10. Bilangan Random yang Kesembilan
87 38
Sumber : Microsoft Excel

Karena masih terdapat angka yang sama, maka dilakukan pembangkitan


bilangan random kembali dan didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Bilangan Random yang Kesepuluh
88 93 49 12 53 79 10 18 103 6
15 27 17 82 115 105 37 61 85 110
97 67 80 7 112 63 43 100 4 99
108 42 77 86 20 109 19 5 46
39 56 26 72 16 35 3 81 58
8 74 96 101 59 78 51 117 89
107 118 45 106 84 66 40 33 30
111 21 14 68 1 95 116 119 32
104 50 90 31 92 69 34 64 114
65 9 28 60 36 120 47 87 38
Sumber : Microsoft Excel

Karena sudah tidak terdapat bilangan random yang sama lagi, maka
pembangkitan bilangan random dihentikan. Bilangan random yang didapat
kemudian diurutkan dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Bilangan Random yang Sudah Diurutkan


1 14 28 39 53 67 82 95 107 118
3 15 30 40 56 68 84 96 108 119
4 16 31 42 58 69 85 97 109 120
5 17 32 43 59 72 86 99 110
6 18 33 45 60 74 87 100 111
7 19 34 46 61 77 88 101 112
8 20 35 47 63 78 89 103 114
9 21 36 49 64 79 90 104 115
10 26 37 50 65 80 92 105 116
12 27 38 51 66 81 93 106 117
Sumber : Microsoft Excel
4.1.5. Penetapan Jadwal Kunjungan
Untuk mengambil sampel dari pengamatan yang telah dilakukan
digunakan dengan pembangkitan bilangan random, maka sampel tersebut yang
ditetapkan sebagai jadwal kunjungan pada UKM tersebut. Adapun penetapan
jadwal dari pengamatan pukul pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Tabel 4.13. Form SP-01 Penetapan Jadwal Pengamatan
Bil. Bil. Bil.
No. Waktu No. Waktu No. Waktu
Random Random Random
1 1 09:00 22 30 09:29 43 58 09:57
2 3 09:02 23 31 09:30 44 59 09:58
3 4 09:03 24 32 09:31 45 60 09:59
4 5 09:04 25 33 09:32 46 61 10:00
5 6 09:05 26 34 09:33 47 63 10:02
6 7 09:06 27 35 09:34 48 64 10:03
7 8 09:07 28 36 09:35 49 65 10:04
8 9 09:08 29 37 09:36 50 66 10:05
9 10 09:09 30 38 09:37 51 67 10:06
10 12 09:11 31 39 09:38 52 68 10:07
11 14 09:13 32 40 09:39 53 69 10:08
12 15 09:14 33 42 09:41 54 72 10:11
13 16 09:15 34 43 09:42 55 74 10:13
14 17 09:16 35 45 09:44 56 77 10:16
15 18 09:17 36 46 09:45 57 78 10:17
16 19 09:18 37 47 09:46 58 79 10:18
17 20 09:19 38 49 09:48 59 80 10:19
18 21 09:20 39 50 09:49 60 81 10:20
19 26 09:25 40 51 09:50 61 82 10:21
20 27 09:26 41 53 09:52 62 84 10:23
21 28 09:27 42 56 09:55 63 85 10:24
Tabel 4.13. Form SP-01 Penetapan Jadwal Pengamatan (Lanjutan)
Bil. Bil. Bil.
No. Waktu No. Waktu No. Waktu
Random Random Random
64 86 10:25 76 101 10:40 85 111 10:50
65 87 10:26 77 103 10:42 86 112 10:51
66 88 10:27 78 104 10:43 87 114 10:53
67 89 10:28 79 105 10:44 88 115 10:54
68 90 10:29 80 106 10:45 89 116 10:55
69 92 10:31 81 107 10:46 90 117 10:56
70 93 10:32 82 108 10:47 91 118 10:57
71 95 10:34 83 109 10:48 92 119 10:58
72 96 10:35 84 110 10:49 93 120 10:59
73 97 10:36
74 99 10:38
75 100 10:39
Sumber : Microsoft Excel

4.1.6. Pengamatan Sampling Aktivitas


4.1.6.1. Penentuan Jam Kerja
Pada UKM Kreasi Lutvi, kedua operator memiliki jam kerja yang sama
yakni pukul 08.00-16.00 WIB dengan waktu istirahat dari pukul 12.00-14.00
WIB, kemudian dilanjutkan pada pukul 14.00-16.00 WIB.

4.1.6.2. Pengamatan
Pengamatan sampling aktivitas dilakukan pada dua orang operator.
Adapun pengamatan sampling aktivitas pada operator I dapat dilihat pada Tabel
4.14.
Tabel 4.14. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 1
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
1 1 09:00 √ Mengiris Singkong
2 3 09:02 √ Mengiris Singkong
3 4 09:03 √ Mengiris Singkong
4 5 09:04 √ Mengiris Singkong
5 6 09:05 √ Mengiris Singkong
6 7 09:06 √ Mengiris Singkong
7 8 09:07 √ Mengiris Singkong
8 9 09:08 √ Meniriskan Kripik
9 10 09:09 √ Mengantar Kripik
10 12 09:11 √ Meniriskan Kripik
11 14 09:13 √ Mencuci Singkong
12 15 09:14 √ Mencuci Singkong
13 16 09:15 √ Mengiris Singkong
14 17 09:16 √ Mengiris Singkong
15 18 09:17 √ Mengiris Singkong
16 19 09:18 √ Mengiris Singkong
17 20 09:19 √ Mengiris Singkong
18 21 09:20 √ Mengiris Singkong
19 26 09:25 √ Ke Toilet
20 27 09:26 √ Mengantar Kripik
21 28 09:27 √ Mengantar Kripik
22 30 09:29 √ Mengiris Singkong
23 31 09:30 √ Mengiris Singkong
24 32 09:31 √ Mengiris Singkong
25 33 09:32 √ Mengiris Singkong
26 34 09:33 √ Mengiris Singkong
27 35 09:34 √ Mengiris Singkong
28 36 09:35 √ Mengiris Singkong
29 37 09:36 √ Mencuci Singkong
30 38 09:37 √ Mencuci Singkong
31 39 09:38 √ Mencuci Singkong
32 40 09:39 √ Mencuci Singkong
33 42 09:41 √ Minum
34 43 09:42 √ Berbicara
35 45 09:44 √ Mengiris Singkong
36 46 09:45 √ Mengiris Singkong
37 47 09:46 √ Mengiris Singkong
38 49 09:48 √ Mengiris Singkong
39 50 09:49 √ Mengambil Ubi
40 51 09:50 √ Mencuci Singkong
Tabel 4.14. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 1
(Lanjutan)
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
41 53 09:52 √ Ke Toilet
42 56 09:55 √ Mengantar Kripik
43 58 09:57 √ Mengantar Kripik
44 59 09:58 √ Meniriskan Kripik
45 60 09:59 √ Mengiris Singkong
46 61 10:00 √ Mengiris Singkong
47 63 10:02 √ Mengiris Singkong
48 64 10:03 √ Mengiris Singkong
49 65 10:04 √ Mengiris Singkong
50 66 10:05 √ Mengiris Singkong
51 67 10:06 √ Mengiris Singkong
52 68 10:07 √ Mengiris Singkong
53 69 10:08 √ Mengiris Singkong
54 72 10:11 √ Mengantar Kripik
55 74 10:13 √ Meniriskan Kripik
56 77 10:16 √ Ke Toilet
57 78 10:17 √ Ke Toilet
58 79 10:18 √ Ke Toilet
59 80 10:19 √ Mengiris Singkong
60 81 10:20 √ Mengantar Kripik
61 82 10:21 √ Mengantar Kripik
62 84 10:23 √ Mengantar Kripik
63 85 10:24 √ Mengiris Singkong
64 86 10:25 √ Mengiris Singkong
65 87 10:26 √ Mengiris Singkong
66 88 10:27 √ Mengiris Singkong
67 89 10:28 √ Mengiris Singkong
68 90 10:29 √ Mengiris Singkong
69 92 10:31 √ Mengiris Singkong
70 93 10:32 √ Mengiris Singkong
71 95 10:34 √ Mencuci Singkong
72 96 10:35 √ Mencuci Singkong
73 97 10:36 √ Meniriskan Singkong
74 99 10:38 √ Meniriskan Singkong
75 100 10:39 √ Mengantar Kripik
76 101 10:40 √ Mengantar Kripik
77 103 10:42 √ Mengantar Kripik
78 104 10:43 √ Mengiris Singkong
79 105 10:44 √ Mengiris Singkong
Tabel 4.14. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 1
(Lanjutan)
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
80 106 10:45 √ Mengiris Singkong
81 107 10:46 √ Mengiris Singkong
82 108 10:47 √ Mengiris Singkong
83 109 10:48 √ Mengiris Singkong
84 110 10:49 √ Meniriskan Singkong
85 111 10:50 √ Meniriskan Singkong
86 112 10:51 √ Mengiris Singkong
87 114 10:53 √ Mengiris Singkong
88 115 10:54 √ Mengiris Singkong
89 116 10:55 √ Mengiris Singkong
90 117 10:56 √ Mencuci Singkong
91 118 10:47 √ Meniriskan Singkong
92 119 10:48 √ Mengantar Kripik
93 120 10:49 √ Mengantar Kripik
Sumber : Pengumpulan Data

Adapun pengamatan sampling aktivitas pada operator II dapat dilihat


pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 2
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
1 1 09:00 √ Mengiris Singkong
2 3 09:02 √ Meniriskan Kripik
3 4 09:03 √ Mengantar Kripik
4 5 09:04 √ Berbicara
5 6 09:05 √ Minum
6 7 09:06 √ Mengambil Ubi
7 8 09:07 √ Mencuci Singkong
8 9 09:08 √ Mencuci Singkong
9 10 09:09 √ Mencuci Singkong
10 12 09:11 √ Mengiris Singkong
11 14 09:13 √ Mencuci Singkong
12 15 09:14 √ Mencuci Singkong
13 16 09:15 √ Mengantar Kripik
14 17 09:16 √ Meniriskan Kripik
Tabel 4.15. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 2
(Lanjutan)
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
15 18 09:17 √ Mengiris Singkong
16 19 09:18 √ Mengiris Singkong
17 20 09:19 √ Meniriskan Kripik
18 21 09:20 √ Mengantar Kripik
19 26 09:25 √ Mengiris Singkong
20 27 09:26 √ Mengiris Singkong
21 28 09:27 √ Mengiris Singkong
22 30 09:29 √ Mengiris Singkong
23 31 09:30 √ Mengiris Singkong
24 32 09:31 √ Mengiris Singkong
25 33 09:32 √ Mengiris Singkong
26 34 09:33 √ Mengiris Singkong
27 35 09:34 √ Mengantar Kripik
28 36 09:35 √ Ke Toilet
29 37 09:36 √ Ke Toilet
30 38 09:37 √ Berbicara
31 39 09:38 √ Meniriskan Kripik
32 40 09:39 √ Meniriskan Kripik
33 42 09:41 √ Mengiris Singkong
34 43 09:42 √ Mengiris Singkong
35 45 09:44 √ Ke Toilet
36 46 09:45 √ Mencuci Singkong
37 47 09:46 √ Berbicara
38 49 09:48 √ Mengantar Kripik
39 50 09:49 √ Mengantar Kripik
40 51 09:50 √ Mengantar Kripik
41 53 09:52 √ Mengantar Kripik
42 56 09:55 √ Mencuci Singkong
43 58 09:57 √ Mencuci Singkong
44 59 09:58 √ Meniriskan Kripik
45 60 09:59 √ Mengiris Singkong
46 61 10:00 √ Mengiris Singkong
47 63 10:02 √ Mengiris Singkong
48 64 10:03 √ Mengiris Singkong
49 65 10:04 √ Mengiris Singkong
50 66 10:05 √ Mengiris Singkong
Tabel 4.15. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 2
(Lanjutan)
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
51 67 10:06 √ Mengiris Singkong
52 68 10:07 √ Mengiris Singkong
53 69 10:08 √ Mengiris Singkong
54 72 10:11 √ Mengiris Singkong
55 74 10:13 √ Mengiris Singkong
56 77 10:16 √ Mengiris Singkong
57 78 10:17 √ Mengiris Singkong
58 79 10:18 √ Mengiris Singkong
59 80 10:19 √ Mengiris Singkong
60 81 10:20 √ Mengambil Ubi
61 82 10:21 √ Mencuci Singkong
62 84 10:23 √ Mencuci Singkong
63 85 10:24 √ Mengiris Singkong
64 86 10:25 √ Mengiris Singkong
65 87 10:26 √ Mengiris Singkong
66 88 10:27 √ Mengiris Singkong
67 89 10:28 √ Mengiris Singkong
68 90 10:29 √ Mengiris Singkong
69 92 10:31 √ Mengiris Singkong
70 93 10:32 √ Mengiris Singkong
71 95 10:34 √ Mengiris Singkong
72 96 10:35 √ Minum
73 97 10:36 √ Berbicara
74 99 10:38 √ Mengiris Singkong
75 100 10:39 √ Mengiris Singkong
76 101 10:40 √ Mengiris Singkong
77 103 10:42 √ Mengiris Singkong
78 104 10:43 √ Mengiris Singkong
79 105 10:44 √ Mengiris Singkong
80 106 10:45 √ Mengiris Singkong
81 107 10:46 √ Meniriskan Singkong
82 108 10:47 √ Meniriskan Singkong
83 109 10:48 √ Meniriskan Singkong
84 110 10:49 √ Mengantar Kripik
85 111 10:50 √ Mengantar Kripik
86 112 10:51 √ Mengantar Kripik
Tabel 4.15. Form SP – 02 Pengamatan Sampling Pekerjaan Operator 2
(Lanjutan)
Bilangan Waktu Aktivitas
No. Keterangan
Random Pengamatan Work Idle
87 114 10:53 √ Mencuci Singkong
88 115 10:54 √ Mencuci Singkong
89 116 10:55 √ Mencuci Singkong
90 117 10:56 √ Mencuci Singkong
91 118 10:57 √ Mencuci Singkong
92 119 10:51 √ Mencuci Singkong
92 120 10:59 √ Mencuci Singkong
Sumber : Pengumpulan Data

4.1.7. Layout UKM


Layout dari UKM yang diamati dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Sumber : Pengumpulan Data


Gambar 4.1. Layout UKM

4.2. Pengolahan Work Sampling


4.2.1. Perhitungan Proporsi Aktivitas
Setelah didapatkan data dari pengamatan pada UKM Kreasi Lutvi maka
akan dilakukan rekapitulasi pengumpulan data untuk mempermudah pengolahan
data. Data rekapitulasi kegiatan operator dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.
Tabel 4.16. Rekapitulasi Kegiatan Operator I
Work 86
Pengamatan Kegiatan
Idle 7
Jumlah 93
Sumber : Pengumpulan Data
Tabel 4.17. Rekapitulasi Kegiatan Operator II
Work 84
Pengamatan Kegiatan
Idle 9
Jumlah 93
Sumber : Pengumpulan Data

Setelah dilakukan rekapitulasi kegiatan operator maka selanjutnya akan


dilakukan rekapitulasi persentase kegiatan dari masing-masing operator.
Rekapitulasi persentase kegiatan pada masing-masing operator dapat dilihat pada
tabel 4.18 dan 4.19.
Dari data pada Tabel 4.16 dan 4.17 di atas maka dapat dihitung nilai
proporsi work dan idle untuk setiap operator adalah sebagai berikut.
Tabel 4.18. Perhitungan Proporsi Work dan Idle
Operator Work Idle Total P 1-p
I 86 7 93 0,9247 0,0753
II 84 9 93 0,9032 0,0968
Sumber : Pengolahan Data

4.2.2. Perhitungan Akurasi


Perhitungan akurasi dilakukan untuk mengetahui berapa persen batas
variasi data yang diperbolehkan. Perhitungan ini dilakukan untuk setiap operator
serta jumlah hari yang sama. Rumus yang digunakan yaitu:

k p(1  p)
S
p N
Dimana:
S = tingkat akurasi
P = persentase terjadinya kejadian yang diamati dan juga dinyatakan dalam
bentuk decimal.
N = jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja.
k = harga ketetapan yaitu 40<N<100 = 2
1. Perhitungan akurasi operator I
k p(1  p)
S
p N
2 0,9247(0,0753)
S
0,9247 93
S  0,0591
S  5,91%
Dengan tingkat kepercayaan 95% maka waktu work berada dalam rentang
(92,47 ± 5,91%) persen.

2. Perhitungan akurasi untuk operator II


k p(1  p)
S
p N
2 0,9032(0,0968)
S
0,9032 93
S  0,0678
S  6,78%
Dengan tingkat kepercayaan 95% maka waktu work berada dalam rentang
(90,32±6,78%) persen.

Untuk lebih jelasnya, data akurasi work dan idle dapat dilihat pada Tabel
4.19.
Tabel 4.19. Akurasi Work dan Idle
Operator Work Idle Total Derajat Tingkat
Ketelitian Akurasi
I 86 7 93 5% 5,91%
II 84 9 93 5% 6,78%
Sumber : Pengolahan Data
4.2.3. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data
4.2.3.1. Uji Keseragaman Data
Untuk mengetahui apakah data yang diambil seragam, maka dilakukan
uji keseragaman data. Untuk mengetahui batas-batas kontrol maka terlebih dahulu
dicari nilai P dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑ 𝑝𝑖
̅p =
𝑘
1. Perhitungan uji keseragaman operator I
∑ pi 0,9247
p
̅̅̅= =
k 1
= 0,9247

Maka dapat dihitung nilai BKA dan BKB

P(1–P)
BKA = P+3√
n

0,9247 (1- 0,9247)


= 0,9247 +3√
93

= 1,0067

P(1–P)
BKB = P–3√
n

0,924 7(1- 0,9247)


= 0,9247 –3√
93

= 0,8426
Karena BKA > P > BKB (1,0067> 0,9247> 0,8426) maka data seragam.

2. Perhitungan uji keseragaman operator II


∑ pi 0,9032
p =
̅̅̅ =
k 1
= 0,9032
Maka dapat dihitung nilai BKA dan BKB
P(1–P)
BKA =P+3√
n

0,9032 (1- 0,9032)


= 0,9032+3√
93

= 0,9951

P(1–P)
BKB = P–3√
n

0,9032 (1- 0,9032)


= 0,9032 –3√
93

= 0,8112
Karena BKA > P > BKB (0,9951> 0,9032> 0,8112) maka data seragam.

4.2.3.2. Uji Kecukupan Data


Setelah melakukan uji keseragaman data maka selanjutnya dilakukan uji
kecukupan dari data pengamatan yang diperoleh dengan besar tingkat
kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5%. Pengujian kecukupan data ini
digunakan untuk memastikan apakah jumlah sampel yang diambil sudah cukup
atau tidak dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil
sudah representatif atau mewakili sampel. Untuk melakukan uji kecukupan data
digunakan rumus:
k2 p (1- p)
N'=
(Sp)2
Dimana:
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
k = Tingkat kepercayaan 95% sehingga harga k adalah 1,96
s = Tingkat ketelitian/ akurasi
1. Perhitungan uji kecukupan operator I
(1,96)2 x 0,9247(1 - 0,9247)
𝑁′ = = 89,56 = 89
(0,0591 x 0,9247)2
N > N’ (93> 89), maka data yang dikumpulkan sudah mencukupi.
2. Perhitungan uji kecukupan operator II
(1,96)2 x 0,9032 (1 - 0,9032)
N' = = 89,56 = 89
(0,0678 x 0,9032)2
N >N’ (93>89), maka data yang dikumpulkan sudah mencukupi.

4.2.4. Rekapitulasi Hasil Pengamatan dan Jumlah Objek yang Diamati


Dari hasil pengamatan diperoleh jumlah objek yang diamati dalam periode
pengamatan. Rekapitulasi hasil pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Rekapitulasi Hasil Pengamatan
Operator Work Idle Total %P
I 86 7 93 0,9247
II 84 9 93 0,9032
Sumber : Pengolahan Data

4.2.5. Penentuan Allowance


Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa lelah dan hambatan-hambatan yang tidak dapat terhindarkan.
Allowance untuk operator 1 dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21.Allowance Operator 1
No. Allowance Kondisi Allowance (%)
1 Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 3
2 Sikap kerja Duduk 0,5
3 Gerakan kerja Normal 0
Pandangan yang terputus-
4 Kelelahan mata 0,3
putus
Keadaan temperatur tempat
5 Normal 9
kerja
6 Keadaan atmosfer Baik 0
Bersih,sehat,cerah dengan
7 Keadaan lingkungan yang baik 0
kebisingan rendah
Jumlah 12,8%+3% = 15,8%
Sumber : Pengolahan Data

Hasil perolehan allowance tersebut harus ditambah lagi dengan


kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita sebesar 3%, sehingga diperoleh:
Allowance Total = 12,8% + 3%
Allow = 15,8%
Allowance untuk operator 2 dapat dilihat pada Tabel 4.22.
Tabel 4.22. Allowance Operator 2
No. Allowance Kondisi Allowance (%)
1 Tenaga yang dikeluarkan Dapat diabaikan 4
2 Sikap kerja Duduk 0,7
3 Gerakan kerja Normal 0
Pandangan yang terputus-
4 Kelelahan mata 0,3
putus
Keadaan temperatur tempat
5 Normal 10
kerja
6 Keadaan atmosfer Baik 0
Bersih,sehat,cerah dengan
7 Keadaan lingkungan yang baik 0
kebisingan rendah
Jumlah 15%+3%=18%
Sumber : Pengolahan Data

Hasil perolehan allowance tersebut harus ditambah lagi dengan


kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita sebesar 3%, sehingga diperoleh:
Allowance Total = 15% + 3%
Allow = 18%

Anda mungkin juga menyukai