PEMBAHASAN
kelompok kasus maupun kontrol sebagian besar terdapat pada umur 49-
sering terjadi pada dewasa muda sampai usia produktif, karena sering
sebagi petani. Jenis Pekerjaan berisiko antara lain petani, dokter hewan,
1
Berdasarkan hasil analisis univariat diketahui bahwa responden
sampah, pekerja selokan, buruh tani, tentara dan pekerja yang selalu
p value 1,000 > 0,05). Nilai estimasi faktor risiko diperoleh sebesar
leptospirosis.
Dari penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwa responden pada
2
yang tidak berisiko 6 orang (24%), sedangkan responden pada
kejadian leptospirosis
Memakai alat pelindung diri seperti sepatu bots, sarung tangan saat
melakukan kerja bakti atau aktivitas yang berhubungan dengan air atau
p value 0,003 atau < 0,05).Nilai estimasi faktor risiko pemakaian alat
3
pelindung seperti sepatu bots ketika beraktivitas ke sawah dan kaki
terkena luka .
Dari penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwa responden pada
yaitu 21 orang (84%) dan memakai alat pelindung yaitu 4 orang (16%),
kurang baik. Pada responden kontrol yang memakai alat pelindung dan
4
pori-pori kulit yang lunak, selaput lendir, kulit kaki, tangan dan tubuh
yang lecet.
diartikan bahwa mandi di sungai akan berisiko 5,412 kali untuk terkena
leptospirosis.
kelompok kasus yang sering mandi disungai yaitu 8 orang (32%) dan
orang (8%) dan tidak mandi di sungai 46 orang (92%). Hal ini
kontrol banyak yang tidak mandi disungai, namun beberapa ada yang
mandi sungai.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
5
sungai terhadap kejadian leptospirosis dengan nilai p-value 0,020 dan
leptospirosis
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diketahui tidak ada
wilayah kabupaten Boyolali (nilai p value 1,000 atau > 0,05). Nilai
estimasi yang diperoleh Odd Ratio sebesar 1,143 (95% CI= 0,284-
kasus yang tidak terkena luka 2 orang (8%) dan yang terkena luka 23
tergolong kurang baik. Begitu pula pada kontrol, banyak yang tidak
6
luka tergolong baik. Hal tersebut belum cukup untuk menjadi penentu
kejadian leptospirosis
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diketahui ada hubungan
kabupaten Boyolali (nilai p value 0,001 atau < 0,05). Nilai estimasi
terjadinya leptospirosis.
Dari penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwa responden
kontrol yang tidak memiliki hewan yaitu 33 orang (66%) dan yang
7
Responden yang mempunyai hewan, pada kelompok kasus semua
kontrol yang tidak memakai alat pelindung diri 5 (29,4%) dan yang
leptospirosis
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Squaremenunjukkan bahwa
Nilai estimasi yang diperoleh Odd Ratio sebesar 3,500 (95% CI=0,982-
8
yaitu 5 orang (10%) dan yang mempunyai kebiasaan cuci tangan/kaki
45 orang(90%).
Hasil penelitian dapat menggambarkan bahwa hal tersebut belum
responden kontrol.
K. Hubungan antara kebiasaan menyimpan makanan terhadap
kejadian leptospirosis
Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Squaremenunjukkan bahwa
bermakna.
Dari penelitian di lapangan didapatkan hasil bahwa pada responden
(86%).
Hasil penelitian dapat menggambarkan bahwa kebiasaan
9
Hal ini disebabkan karena kebiasaan menyimpan makanan pada
10