Anda di halaman 1dari 10

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
1 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
R
Nomor : 820 K/Pid/2002

si
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah mengambil putusan sebagai

berikut :

In
A
Mahkamah Agung tersebut ;
ah

lik
Membaca putusan Pengadilan Negeri Cilacap tanggal 8 April 2002 Nomor

: 60/Pid.R/2002/PN.Clp. dalam putusan mana Terdakwa :


am

ub
SUPRIYANTO, tempat lahir di Cilacap, umur 41 tahun, jenis kelamin

laki-laki, kebangsaan Indonesia, tempat tinggal di Jalan Tanjung No.62


ep
k

RT.01 RW.11 Cialacap, agama Islam, pekerjaan wiraswasta ;


ah

Termohon Kasasi berada di luar tahanan ;


R

si
yang diajukan dimuka persidangan Pengadilan Negeri tersebut karena didakwa :

ne
ng

Bahwa pada hari Rabu, tanggal 27 Februari 2002 jam 19.00 WIB telah

melakukan pelanggaran menjual minuman keras berupa Bir Bintang, me-

do
gu

langgar Pasal 5 jo Pasal 10 Perda Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000 ;

Dengan memperhatikan Pasal-Pasal dalam KUHAP dan peraturan perundangan


In
A

yang bersangkutan, khususnya Keputusan Presiden No.3 Tahun 1997 dan

Keputusan Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997 Terdakwa telah


ah

lik

dibebaskan dari semua dakwaan seperti tercantum dalam putusan Pengadilan


m

ub

Negeri tersebut yang amar lengkapnya berbunyi sebagai berikut :

- Menyatakan Terdakwa Supriyanto tidak terbukti secara sah dan


ka

ep

meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan ;

- Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari dakwaan tersebut ;


ah

- Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat


es
M

serta martabatnya ;
ng

on

- Memerintahkan ……
gu

-
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
2 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Memerintahkan barang bukti berupa 10,5 botol bir bintang

a
R
dikembalikan kepada Terdakwa ;

si
- Membebankan biaya perkara kepada Negara ;

ne
ng
Mengingat akta permohonan kasasi Nomor : 01/Ks/Akta.Pid/2002/

PN.Clp. jo No.60/Pid.R/2002/PN.Clp. yang dibuat oleh Panitera Pengganti pada

do
gu Pengadilan Negeri Cilacap yang menerangkan, bahwa pada tanggal 15 April 2002

Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Cilacap telah mengajukan permo-

In
A
honan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut ;
ah

lik
Memperhatikan memori kasasi bertanggal 15 April 2002 dari Jaksa/

Penuntut Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan


am

ub
Pengadilan Negeri Cilacap pada tanggal 18 April 2002 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


ep
k

Menimbang terlebih dahulu, bahwa karena berdasarkan Pasal 67 Kitab


ah

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8 Tahun 1981) jo


R

si
Pasal 244 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Undang-Undang No.8

ne
ng

Tahun 1981) terhadap putusan Pengadilan Negeri Cilacap tersebut tidak dapat

dimintakan banding, maka terhadap putusan tersebut secara langsung dapat

do
gu

dimintakan kasasi ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan


In
A

dengan hadirnya Pemohon Kasasi pada tanggal 8 April 2002 dan Pemohon Kasasi

mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 15 April 2002 serta memori


ah

lik

kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Cilacap pada tanggal


m

ub

18 April 2002 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-

alasannya telah diajukan dalam tenggang-tenggang waktu dan dengan cara


ka

ep

menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formil

dapat diterima ;
ah

Menimbang, bahwa Pasal 244 KUHAP menentukan bahwa terhadap


es
M

putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat terakhir oleh Pengadilan lain
ng

on

selain ……….
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
3 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
selain dari pada Mahkamah Agung, Terdakwa atau Jaksa Penuntut Umum dapat

a
R
mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali terhadap

si
putusan bebas ;

ne
ng
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa

selaku badan peradilan tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan

do
gu menjaga agar semua hukum dan Undang-Undang di seluruh wilayah Negara

diterapkan secara tepat dan adil, Mahkamah Agung wajib memeriksa terhadap

In
A
putusan Pengadilan bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna
ah

lik
menentukan sudah tepat dan adilkah putusan Pengadilan bawahannya itu ;

Menimbang, bahwa namun demikian sesuai yurisprudensi yang sudah ada


am

ub
apabila ternyata putusan Pengadilan yang membebaskan Terdakwa itu merupakan

pembebasan yang murni sifatnya, maka sesuai ketentuan Pasal 244 KUHAP
ep
k

tersebut, permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ;


ah

Menimbang, bahwa sebaliknya apabila pembebasan itu didasarkan pada


R

si
penafsiran yang keliru terhadap sebutan tindak pidana yang dimuat dalam surat

ne
ng

dakwaan dan bukan didasarkan pada tidak terbuktinya suatu unsur perbuatan yang

didakwakan, atau apabila pembebasan itu sebenarnya adalah merupakan putusan

do
gu

lepas dari segala tuntutan hukum, atau apabila dalam menjatuhkan putusan itu

Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya (meskipun mengenai hal ini


In
A

tidak diajukan sebagai keberatan kasasi)., Mahkamah Agung atas dasar

pendapatnya bahwa pembebasan itu bukan merupakan pembebasan yang murni


ah

lik

harus menerima permohonan kasasi tersebut ;


m

ub

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon

Kasasi pada pokoknya adalah sebagai berikut :


ka

ep

1. Hakim tidak menerapkan peraturan hukum, atau menerapkan tetapi tidak

sebagaimana mestinya, hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :


ah

Memperhatikan pertimbangan Hakim dalam putusannya yang pada pokoknya


es
M

menyatakan bahwa perbuatan Terdakwa Supriyanto menjual Bir Bintang


ng

on

minuman ……….
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
4 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
minuman beralkohol kategori golongan A di Restoran Hotel Nusantara

a
R
Cilacap tidak termasuk perbuatan yang dilarang berdasarkan Kepres. No.3

si
Tahun 1997 dan Keputusan Meneri Perindustrian dan Perdagangan. R.I.

ne
ng
No.359/MPP/Kep/10/1997 hanya didasarkan kepada bunyi Pasal 5 ayat (1)

Kepres. No.3 Tahun 1997 dan bunyi Pasal 22 ayat (1) huruf a Keputusan

do
gu Menperindag No.359/MPP/Kep/10/1997 serta bunyi Pasal 37 ayat (3) Kep.

Menperindag R.I. sehingga pada akhirnya Hakim berpendapat bahwa Pasal 5

In
A
jo Pasal 10 Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000 dinyatakan
ah

lik
tidak dapat diberlakukan kepada Terdakwa dengan alasan karena Pasal 5 jo 10

Perda No.7 Tahun 2000 tersebut bertentangan dengan Kepres No.3 Tahun
am

ub
1997 dan Kep. Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997, maka kami

berpendapat bahwa pertimbangan Hakim sedemikian itu sangatlah keliru,


ep
k

kekeliruan tersebut antara lain disebabkan :


ah

Hakim didalam mengadili perkara tersebut tidak memperhatikan bunyi Pasal 5


R

si
ayat (1) (2) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I. Nomor

ne
ng

359/MPP/Kep/10/1997 yang bunyinya sebagai berikut :

Pasal 5 ayat (1) berbunyi : Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha

do
gu

perdagangan minuman beralkohol golongan B dan C wajib memperoleh SIUP

dan SIUP MB ;
In
A

Pasal 5 ayat (2) berbunyi : Bagi perusahaan yang melakukan kegiatan usaha

perdagangan minuman beralkohol golongan A cukup memiliki SIUP dan


ah

lik

tidak diwajibkan memperoleh SIUP MB;


m

ub

Dari bunyi pasal tersebut mudah dimengerti bahwa bagi siapapun tidak

terkecuali termasuk diri Terdakwa dalam perkara ini yang melakukan usaha
ka

ep

perdagangan minuman beralkohol wajib memiliki Surat Ijin Usaha

Perdagangan (SIUP atau SIUP MB );


ah

Bahwa oleh karena itu Terdakwa dalam perkara ini yang terbukti telah
es
M

menjual minuman beralkohol di Restoran Hotel Nusantara disamping memi-


ng

on

liki ………..
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
5 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
liki Surat Ijin Usaha Hotel juga diwajibkan memiliki Surat Ijin Usaha

a
R
Perdagangan (SIUP) karena kedua Surat Ijin Usaha tersebut satu sama lain

si
sangat berlainan, didalam SIUP tidak disinggung sama sekali mengenai

ne
ng
masalah perhotelan, sebaliknya didalam surat Ijin Usaha Hotel juga sama

sekali tidak disinggung masalah penjualan minuman beralkohol ;

do
gu Bahwa memang benar didalam Pasal 25 ayat (1) huruf a Keputusan Direktur

Jenderal Pariwisata Nomor : 14/U/II/88 tanggal 25 Februari 1988 disebutkan

In
A
sebagai berikut : Pencegahan penjualan dan penyerahan minuman keras
ah

lik
kepada mereka yang belum dewasa serta penjualan minuman keras oleh Hotel

hanya dilakukan secara eceran untuk diminum dilingkungan Hotel ;


am

ub
Dari bunyi pasal tersebut memang pimpinan Hotel diperbolehkan untuk

menjual minuman keras secara eceran untuk diminum dilingkungan


ep
k

Hotelnya, akan tetapi perlu diketahui bahwa ketentuan tersebut didasarkan


ah

kepada Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata yang berlaku sejak tanggal 25


R

si
Februari 1988, padahal sejak tanggal 31 Januari 1997 telah timbul peraturan

ne
ng

baru yang mengatur tentang pengendalian minuman beralkohol yaitu

Keputusan Presiden No.3 Tahun 1997 yang diikuti dengan peraturan

do
gu

pelaksanaannya sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Perindustrian

dan Perdagangan R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997 yang secara tegas


In
A

menentukan bahwa bagi siapa saja yang melakukan usaha perdagangan

minuman beralkohol wajib memiliki Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)


ah

lik

untuk minuman beralkohol golongan A dan SIUP dan SIUP MB untuk


m

ub

penjualan minuman beralkohol golongan B dan C ;

Mengingat bahwa Keputusan Presiden dan Keputusan Menteri kedudukannya


ka

ep

lebih tinggi dari pada Keputusan Direktur Jenderal, terlebih-lebih lagi dalam

Pasal 42 Kep. Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997 ditegaskan bahwa


ah

semua ketentuan yang mengatur tentang pengawasan, pengendalian produksi


es
M

dan penjualan minuman beralkohol yang bertentangan dengan Keputusan


ng

on

Menperindag ……..
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
6 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menperindag tersebut dinyatakan tidak berlaku, dengan dikeluarkannya

a
R
Keputusan Menperindag tersebut, maka kami berpendapat bahwa ketentuan

si
Pasal 25 ayat (1) huruf a Keputusan Dirjen Pariwisata tersebut sudah tidak

ne
ng
berlaku ;

Bahwa oleh karena Pasal 25 ayat (1) huruf a Keputusan Dirjen Pariwisata

do
gu No.14/U/II/1988 sudah dinyatakan tidak berlaku dengan timbulnya Keputusan

Presiden No.3 Tahun 1997 dan Keputusan Menperindag R.I.

In
A
No.359/MPP/Kep/10/1997, dan oleh karena terbukti Terdakwa telah
ah

lik
melakukan usaha perdagangan minuman beralkohol di Restoran Hotel

Nusantara di Cilacap tanpa memiliki Surat Ijin usaha Perdagangan (SIUP)


am

ub
untuk penjualan minuman beralkohol golongan A sebagaimana diatur dalam

Pasal 5 ayat (2) Keputusan Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997,


ep
k

maka jelaslah pula bahwa dengan demikian perbuatan Terdakwa Supriyanto


ah

telah bertentangan dengan Kepres No.3 Tahun 1997 dan sekaligus


R

si
bertentangan pula dengan bunyi Pasal 5 jo Pasal 10 Peraturan Daerah

ne
ng

Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000, karena menurut kami Pasal 5 jo Pasal

10 Perda Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000 tersebut tidak bertentangan

do
gu

dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Kepres No.3 Tahun 1997

maupun Kep. Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997, bahkan kami


In
A

berpendapat ketentuan Pasal 5 jo Pasal 10 Perda Kabupaten Cilacap No.7

Tahun 2000 selaras dengan ketentuan Kepres No.3 Tahun 1997 maupun Kep.
ah

lik

Menperindag R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997 tanpa ada satu kalimatpun yang


m

ub

menyatakan bahwa Pasal 5 jo 10 Perda Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000

bertentangan dengan Kepres No.3/1997 ;


ka

ep

2. Cara mengadili tidak dilaksanakan sebagaimana ditentukan Undang-Undang,

hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut :


ah

Bahwa sesuai bunyi Pasal 205 ayat (1) KUHAP maka untuk persidangan
es
M

perkara tindak pidana ringan atas nama Terdakwa Supriyanto harus


ng

on

dilaksanakan ……..
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
7 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dilaksanakan dengan acara pemeriksaan cepat ;

a
R
Yang membedakan antara acara pemeriksaan cepat dengan acara pemeriksaan

si
singkat dan acara pemeriksaan biasa, antara lain yaitu bahwa untuk acara

ne
ng
pemeriksaan cepat perkara harus disidangkan pada hari persidangan itu juga

dengan tujuan tentunya pada hari sidang itu juga pemeriksaan selesai (vide

do
gu Pasal 207 ayat (1) b KUHAP) ;

Bahwa dalam kenyataannya Hakim dalam mengadili perkara tersebut

In
A
bukannya menggunakan acara pemeriksaan cepat melainkan sudah
ah

lik
menggunakan acara pemeriksaan singkat,. bahkan acara pemeriksaan biasa.

Hal ini terbukti dalam persidangan tersebut Hakim telah menunda-nunda


am

ub
persidangan sampai 3 kali yaitu pertama sidang hari Kamis tanggal 28 Maret

2002, kedua hari Senin tanggal 1 April 2002 dan ketiga hari Senin tanggal 8
ep
k

April 2002 dengan alasan memberi kesempatan kepada Terdakwa/Penasehat


ah

Hukum Terdakwa untuk membuat pembelaan ;


R

si
Mengingat bahwa semenjak Terdakwa diperiksa oleh Penyidik PPNS dalam

ne
ng

kasus tersebut Terdakwa telah didampingi 6 (enam) orang Penasehat Hukum

dengan surat kuasa Nomor :32/BS/SK/2002 tertanggal 27 Maret 2002, dan

do
gu

mengingat lagi bahwa perkara yang diadili ini termasuk perkara pidana

ringan, seharusnya Terdakwa/Penasehat Hukumnya pada kesempatan sidang


In
A

pertama tanggal 28 Maret 2002 harus sudah siap dengan surat pembelaan

dimaksud, dengan demikian kami berpendapat bahwa tindakan Hakim yang


ah

lik

menunda-nunda persidangan tersebut dengan alasan memberi kesempatan


m

ub

Terdakwa/Penasehat Hukum untuk membuat surat pembelaan merupakan

pelanggaran terhadap tata cara mengadili sebagaimana yang ditentukan


ka

ep

Undang-Undang ;

Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan kasasi tersebut


ah

Mahkamah Agung berpendapat bahwa Jaksa Penuntut Umum dapat membuktikan


es
M

bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut adalah merupakan pembebasan yang


ng

on

tidak murni karena atas dasar bahwa ketentuan yang didakwakan adalah ketentuan

dengan peraturan yang lebih tinggi, seharusnya Pengadilan Negeri menyatakan


gu

bahwa ……
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
8 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
bahwa meskipun perbuatan yang didakwakan terbukti, tetapi bukan merupakan

a
R
tindak pidana karena itu Terdakwa harus dilepaskan dari segala tuntutan hukum ;

si
Bahwa mengenai alasan ad.1. dapat dibenarkan, karena judex facti salah

ne
ng
menerapkan hukum, dalam hal ini Mahkamah Agung sependapat dengan memori

kasasi Jaksa Penuntut Umum, bahwa ketentuan yang didakwakan tersebut harus

do
gu dibatalkan dengan Pasal 5 ayat (1) dan (2) Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan R.I. No.359/MPP/Kep/10/1997, yang pokoknya menentukan bagi

In
A
setiap perusahaan melakukan kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol
ah

lik
golongan B dan C wajib memperoleh SIUP dan SIUP MB, sedangkan bagi

perusahaan yang melakukan kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol


am

ub
golongan A cukup memiliki SIUP dan diwajibkan memperoleh SIUP MB ;

Bahwa in casu ternyata Terdakwa tidak mempunyai SIUP untuk melakukan


ep
k

kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol, karena itu ia harus dinyatakan


ah

terbukti dengan sah dan meyakinkan telah bersalah melakukan tindak pidana
R

si
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 jo Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah

ne
ng

Kabupaten Cilacap No.7 Tahun 2000 berkaitan dengan Keppres No.3 Tahun 1997

dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdaganganin R.I. No.359/MPP/Kep/

do
gu

10/1997, oleh karena itu ia harus dipidana ;

Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan, menurut Mahkamah Agung perlu


In
A

dipertimbangkan, bahwa akibat perbuatan Terdakwa menjual minuman keras di

Hotel dapat menggangu ketertiban umum ;


ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan diatas


m

ub

Mahkamah Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Negeri Cilacap

tanggal 8 April 2002 Nomor : 60/Pid.R/2002/PN.Clp.tidak dapat dipertahankan


ka

ep

lagi, oleh karena itu harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili

sendiri perkara tersebut, seperti tertera dibawah ini ;


ah

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dikabulkan dan


es
M

Termohon Kasasi/Terdakwa dihukum maka biaya perkara dalam semua tingkat


ng

on

peradilan ……..
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
9 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
peradilan dibebankan kepada Termohon Kasasi/Terdakwa tersebut ;

a
R
Memperhatikan Pasal-Pasal dari Undang-Undang No.14 Tahun 1970,

si
Undang-Undang No.8 Tahun 1981, Undang-Undang No.14 Tahun 1985 dan

ne
ng
Undang-Undang lain yang bersangkutan ;

MENGADILI :

do
gu Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : JAKSA/

PENUNTUT UMUM pada Kejaksaan Negeri Cilacap tersebut ;

In
A
Membatalkan putusan putusan Pengadilan Negeri Cilacap tanggal 8 April
ah

lik
2002 Nomor : 60/Pid.R/2002/PN.Clp. ;

MENGADILI SENDIRI :
am

ub
- Menyatakan Terdakwa Supriyanto tersebut diatas terbukti dengan sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “tanpa hak melakukan


ep
k

kegiatan usaha perdagangan minuman beralkohol” ;


ah

- Menghukum karena itu Terdakwa dengan pidana denda sebesar


R

si
Rp.2.500..000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) ;

ne
ng

- Menentukan apabila denda tersebut tidak dibayar akan diganti dengan pidana

kurungan selama 2 (dua) bulan ;

do
gu

- Menetapkan barang bukti berupa 10,5 botol minuman beralkohol jenis Bir

Bintang golongan A dirampas untuk dimusnahkan ;


In
A

Membebani Termohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya

perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan
ah

lik

sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;


m

ub

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Mahka-

mah pada hari : KAMIS TANGGAL 6 FEBRUARI 2003 oleh Bagir Manan,
ka

ep

Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, H. Parman Suparman, SH. dan

H. German Hoediarto, SH. Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang


ah

es
M

ng

on

terbuka ………
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah
10 Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Sidang tersebut dengan

a
R
dihadiri oleh H. Parman Suparman, SH. dan H.German Hoediarto, SH. Hakim-

si
Hakim anggota, Shirley P. Widodo, SH. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri

ne
ng
oleh Pemohon Kasasi.-

do
gu
Anggota-Anggota : Ketua :

Ttd./ H. Parman Suparman, SH. Ttd.

In
A
Ttd./ H. German Hoediarto, SH. Bagir Manan
ah

lik
Panitera Pengganti :

Ttd./
am

ub
Shirley P. Widodo, SH.

Untuk Salinan
ep
k

MAHKAMAH AGUNG R.I.


ah

KEPALA DIREKTORAT PIDANA


R

si
ne
ng

( MOEGIHARDJO, SH. )

Nip : 040013664

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Anda mungkin juga menyukai