Anda di halaman 1dari 7

PEMROGRAMAN, PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BANGUNAN UMUM BENTANG LEBAR

TUGAS INDIVIDU
BUILDING INTEGRITY EXHIBITION HALL

DISUSUN OLEH:
JENISIA PERMATA PUTRI (14.A1.0082)

DOSEN KOORDINATOR: Dr. Ir. A. Rudyanto Soesilo, MSA, IAI


PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
PERIODE 2018/2019
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/38101037_ANALISIS_HUBUNGAN_SISTEM_BANGUNAN_DENGAN_KINERJA_TOTAL_DAN_INTEGRAS
I_BANGUNAN_PADA_BERBAGAI_GEDUNG_BERTINGKAT_DI_SURABAYA

BUILDING INTEGRITY
Building integrity adalah kemampuan bangunan untuk menyokong material, komponen, dan bagian-bagian struktur yang menopang bangunan
agar dapat bertahan dari serangan alam dan buatan manusia baik dari dalam maupun luar selama bangunan tersebut masih layak digunakan.Building
integrity dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu yaitu :
 Mempertahankan gedung dalam aspek structural properties.
 Mempertahankan gedung dalam aspek physical properties
 Mempertahankan gedung dalam aspek visible properties
Melindungi bangunan terhadap beban, kelembaban, suhu udara, pergerakan udara, radiasi, serangan biologis dan kimia, api, bencana alam dan
buatan manusia.
A. STRUKTUR BANGUNAN

SHELL
Dengan mengembangkan bentuk permukaan
geseran (translation surface,yaitu bidang yang
SPACE FRAME diperoleh jika suatu garis lengkung digeser sejajar
terhadap garis lengkung cembung lain dan FOLDED PLATE
Bentukan baru yang dinamis terhadap pelingkup pergeserannya terjadi secara pararel.Sebagai
lainnya dengan menggunakan struktur space sebuah icon atau identitas dari gedung Mengembangkan bentuk atap kawasan industri di
frame.sistem kontruksi rangka ruang dengan Exhibitiion Hall,yang nantinya akan menjadi kawasan BSB,dengan menggunakan konstruksi
menggunakan sistem sambungan antar batang. pelingkup dari Hall Utama di gedung Exhibtion. folded plate.Struktur pelat dilipat adalah rakitan
Batang - batang tersebut disambungkan pelat datar , atau lempengan, cenderung ke arah
menggunakan bola baja atau ball joint. Sistem yang berbeda dan bergabung sepanjang tepi
sambungan space frame akan membentuk memanjang. Dengan cara ini sistem struktural
segitiga dengan joint-joint bola baja. mampu membawa beban tanpa perlu tambahan
balok pendukung sepanjang tepi timbal balik.

Pemberian jendela-jendela besar pada fasad bagian lobby untuk memberikan pencahayaan alami
dan memberikan kesan ruangan yang tidak sempit. Sebagian pelingkup pada bangunan
menggunakan curtain wall, penggunaan kaca double glass sebagai curtain wall untuk memasukkan
cahaya pada siang hari.Kaca double glass sendiri merupakan kaca yang dibentuk atau digabung
oleh 2 panel kaca dengan terciptanya ruang antara panel yang memiliki ketebalan beberapa
milimeter. Ruang antara panel bersifat kedap udara dan memilki kelembaban yang rendah, sehingga
pemasangan kaca dobel glassing pada sebuah ruangan menyebabkan ruangan tersebut kedap suara
dan suhu ruangan dapat terjaga dengan baik dan stabil.Menggunakan kaca tempered 10 mm dengan
rangka spider fitting.
 Lower Structure

1. PONDASI
Pondasi Tiang Pancangg
Pondasi yang digunakan pada bangunan bandara yaitu ponadasi tiang pancang dengan ukuran pilecap 400 x 400 x 150 cm dengan
diameter pancang 50cm untuk tiang pancang utama dengan jumlah masing-masing 6 tiang pancang.

2. TIE BEAM
Tie beam yang digunakan berdimensi 25/50 dan 35/70 menyesuaikan dengan bentang
antar kolom pada bangunan.

3. SLAB BETON
Slab (pelat) adalah sebuah elemen struktur horizontal yang berfungsi menyalurkan
beban mati maupun beban hidup menuju rangka pendukung vertical dari suatu sistem
struktur. Elemen-elemen horizontal tersebut dapat dibuat bekerja dalam satu arah
ataupun bekerja dua arah yang saling tegak lurus (biaksial)., berguna untuk menahan
desakan air tanah.
Sumber : www.ilmutekniksipil.com
4. PENUTUP LANTAI
a) Keramik
Bahan keramik digunakan untuk ruang-ruang seperti lavatory,kantor, dan ruang ruang
yang privat.
Sumber : http://www.brickform.com

b) Polished Concrete Floor


Penggunaan Polished Concrete Floor dipilih untuk digunakan agar agar tidak perlu
banyak maintenance dan tidak mudah rusak/pecah. Penggunaan Polished Concrete
Floor digunakan untuk ruang – ruang seperti entrance, ruang pemanasan, dan ruang-
ruang yang banyak dilewati pengunjung.
Sumber : http://www.brickform.com

6. KOLOM
Kolom merupakan elemen struktural yang meneruskan tekanan, yaitu berat struktur di bagian atas ke elemen struktur lain di
bawahnya.Kolom yang digunakan menggunakan beton bertulang dengan dimensi 80 X 80 cm.
Sumber : http://pu.bantulkab.go.id

7. DINDING
a) Dinding Bata ringan
Bata ringan merupakan material yang hampir sama / menyerupai beton dan
memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durabel) yang diproses dan
dibuat di pabrik menggunakan mesin. Sesuai namanya bata ini cukup
ringan, halus, serta memiliki tingkat kerataan yang baik.Dinding bata
ringan digunakan paling banyak sebagai penyekat antar ruang pada
bangunan. Seperti hall,lavatory, kantor, dan ruang penunjang lain.
Sumber : www.qhomemart.com
B. STRUKTUR BANGUNAN
5.1.1 Aspek Kinerja
a. Sistem Pengkondisian Udara
Sistem pengkondisian udara yang diterapkan pada bangunan konvensi adalah :
1) Pengkondisian udara alami
Dapat berupa ventilasi yang diterapkan pada kelompok ruang service.
2) Pengkondisian udara buatan
Diterapkan pada kelompok ruang ekshibisi, dan ruang-ruang utama lainnya, dengan penerapan sistem AC sentral pada ruang ekshibisi
dan ruang-ruang yang berkapasitas besar. Karena berdasarkan studi banding, penerapan AC sentral sangat cocok untuk digunakan
pada ruang eksibisi karena dapat menyebarkan udara secara merata. Sedangkan untuk ruang-ruang kecil menggunakan AC central dengan
panel thermostat agar dapat diatur suhu ruangan sesuai kehendak. Exhaust fan, diterapkan pada kamar mandi/WC, gudang, dan ruang-
ruang mekanikal elektrikal.
b. Sistem Pencahayaan
1) Pencahayaan Alami
Pencahayaan alami diterapkan pada ruangan-ruangan yang memungkinkan memperoleh sinar matahari pada saat siang hari dan tidak
membutuhkan pencahayaan khusus. Sun shading digunakan untuk mengatasi tingginya intensitas cahaya matahari.
2) Pencahayaan Buatan
Pencahayaan buatan direncanakan di semua ruang dalam dan di tempat-tempat di luar bangunan seperti tempat parkir. Pemberian efek-efek
cahaya akan menambah estetika pada ruang seperti pada restoran lobby, ruang ekshibisi dan lain - lain. Lampu yang dipakai adalah lampu
TL, dengan cahaya putih maupun kuning.

c. SistemAkustik
Sistem akustik diterapkan pada ruang eksibisi untuk menghindari adanya cacat bunyi. Penerapannya berupa melapisi bahan lantai, dinding,
plafon pada ruang eksibisi dengan bahan peredam bunyi.

d. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi berupa :
1) Komunikasi internal, merupkan komunikasi di dalam bangunan dengan menggunakan pengeras suara dan interkom.
2) Komunikasi eksternal, menggunakan PABX (Private Automatic Branch Exchange) untuk kemudahan pelayanan telekomunikasi
dengan sistem manual dengan bantuan operator.
e. JaringanListrik
Sumber listrik yang utama di dalam bangunan disuplai dari PLN dan menggunakan genset sebagai pemasok listrik cadangan yang berfungsi
secara otomatis menggantikan aliran listrik dari PLN saat mengalami pemadaman atau kerusakan.

f. Sistem Air Bersih


Sumber air adalah berasal dari PAM, atau menggunakan sumur dalam, yang kemudian ditampung dalam reservoir atau tanki. Tanki ini bisa
diletakkan di atas atau di bawah, atau di keduanya. Dapat menggunakan dua sistem distribusi yang digunakan untuk air bersih, yaitu :
1) Sistem Up Feedyaitu air dipompakan dari bawah ke outlet air.
2) Sistem Down Feedyaitu air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, untuk kemudian disalurkan ke outlet air secara
gravitasi.Kebutuhan pompa akan tergantung dari tinggi/jarak dari sumber penampungan air di bawah ke sumber penampungan air di
atas / outlet air.Pipa untuk air bersih biasanya di cat biru.

g. Sistem Air Kotor


Pembuangan air kotor yang berasal dari air hujan dan pembuangan lavatory disalurkan melalui saluran tertutup ke saluran pembuangan
kota. Sedangkan untuk pembuangan kotoran dalam bentuk padat yang berasal dari WC disalurkan ke septictank kemudian ke sumur
peresapan.

h. SistemPemadamKebakaran
Sistem detector fire dipasang pada semua ruangan untuk menanggulangi kebakaran. Selain itu juga terdapat sistem pemadam kebakaran
lain yang digunakan, yaitu :
1) Sprinkler diletakkan di langit-langit. Sprinkler digunakan dengan heat dan smoke detector.
2) Hydrant box terhubung dengan jaringan air sistem down feed.
3) Fire extinguisher diletakkan di dalam atau di luar ruangan.
4) Hydrant pillar, alat pemadam kebakaran di luar bangunan yang terhubung dengan ground reservoir atau rooftank.

i. SistemPenangkalPetir
Sistem penangkal petir yang digunakan dapat berupa sistem thomas yang biasanya digunakan pada bangunan bentang lebar yang
membutuhkan radius yang lebar.

j. SistemTransportasiBangunan
Sistem transportasi vertikal antara lain adalah tangga, escalator dan ramp karena bangunan konvensi ini hanya dua lantai.

Anda mungkin juga menyukai