Anda di halaman 1dari 4

Penjelasan bangunan bertingkat Tinggi : adalah bangunan yang memiliki lebih dari

10 lantai yang mempunyai ketinggian mencapai lebih dari 20 meter.

Bangunan tingkat tinggi memiliki fungsi ruang sebagai berikut:


Bangunan untuk rumah tinggal tunggal, rumah
tinggal deret, rumah susun, dan rumah tinggal
Fungsi Hunian

sementara

Fungsi Keagamaan

Masjid, gereja, pura, wihara, dan kelenteng


Bangunan gedung untuk perkantoran, perdagangan,
perindustrian, perhotelan, wisata dan rekreasi,

Fungsi Usaha

terminal, dan penyimpanan


Bangunan gedung untuk pendidikan, kebudayaan,

Fungsi Sosial dan

pelayanan kesehatan, laboratorium, dan pelayanan

Budaya

umum
Bangunan gedung untuk reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan, dan bangunan sejenis

Fungsi Khusus
yang diputuskan oleh menteri
Sumber: http://konstruksimania.blogspot.co.id/2012/08/fungsi-bangunangedung.html

B. Bahan Struktur
1. Beton
Untuk struktur kolom, sloof, balok lantai dan plat lantai digunakan beton dengan kuat tekan beton
yang disyaratkan, fc = 25 MPa (setara dengan beton K-300). Modulus elastis beton, Ec = 4700(fc')
= 2,35.104 MPa = 2,35.107 kN/m2 dengan angka poison = 0,20.

2. Baja Tulangan
Untuk baja tulangan dengan D 12 mm digunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan tegangan
leleh baja, fy = 400 MPa. Untuk baja tulangan dengan D < 12 mm digunakan baja tulangan polos
BJTP 24 dengan tegangan leleh baja, fy = 240 MPa. Modulus elastis baja, Es = 2,1.105 MPa.
3. Baja Profil
Mutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ37.
Sumber: http://www.perencanaanstruktur.com/2011/08/tahap-perencanaanbangunan-bertingkat.html

Kolom Portal
Kolom portal harus dibuat menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak kolom - kolom
portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat kekakuan dari
struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak sama untuk tiap - tiap
lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan beban bangunan yang
didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perobahan dimensi kolom harus dilakukan pada lapis
lantai, agar pada satu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.

sumber:
http://civilengineeringreview.blogspot.co.id/2013/05/sistem-struktur-bangunanbertingkat.html
Dinding yang dipakai:
Sistem rangka kaku murni dalam perkembangannya tidak praktis untuk bangunan yang lebih tinggi dari
30 lantai. Berbagai sistem telah diterapkan dengan menggunakan dinding geser didalam rangka untuk
menahan beban lateral. Dinding ini terbuat dari beton atau rangka baja. Bentuknya bisa berupa inti
interior tertutup, mengelilingi ruang lift atau ruang tangga, atau bisa berupa dinding sejajar di dalam
bangunan, bahkan bisa juga berupa rangka fasade vertikal.
Sumber: http://civilengineeringreview.blogspot.co.id/2013/05/sistem-struktur-bangunanbertingkat.html

Struktur atap yang di pakai:

f. Beton Bertulang.
Atap beton bertulang banyak digunakan pada gedung-gedung bertingkat tinggi, dan pada rumah
tinggal yang di desain untuk dapat ditingkat dalam waktu yang akan datang atau biasa dIsebut
dengan model rumah mengambang atau rumah tumbuh. Konstruksi beton bertulang yang
difungsikan sebagai atap pada rumah dan bangunan biasa juga kita kenal sebagai dak beton. Dak
beton terbuat dari kombinasi besi dan cor beton. Dak beton banyak digunakan pada banguna rumah
modern atau rumah minimalis. Jenis penutup atap ini cukup kuat menahan perubahan cuaca dan
konstruksinya pun cukup kuat.

Komponen-komponen yang dipakai dibagi menjadi 2:


1. Sistem elektrikal
Bangunan 10 lantai menggunakan energi yang besar. Sumber energi pada umumnya adalah melalui
PLN atau melalui generator. Oleh karena itu dibutuhkan ruangan panel untuk menampung panel
listrik utama dan meterannya, genset dan kelengkapannya, termasuk ruang teknisinya. Setiap lantai
sebaiknya diberi ruang elektrikal yang berisi panel-panel pembagi untuk ruangan di lantai tersebut.
Ruangan sebaiknya tidak diakses untuk umum karena sifatnya servis. Sebisanya, manfaatkan
sistem alami untuk mengurangi penggunaan energi listrik berlebihan. Sebisanya pisahkan panel
untuk kebutuhan pencahayaan, kebutuhan peralatan/mesin besar, dan kebutuhan lingkungan.
2. Sistem mekanikal
Yang dimaksud sistem mekanikal disini adalah sistem penghawaan AC, air bersih, air kotor, air
limbah dan air buangan.
Sumber: http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2011/02/sistem-struktur-pada-bangunangedung_14.html

Anda mungkin juga menyukai