Anda di halaman 1dari 13

PEMAKAI TEKNOLOGI BAHAN PADA BANGUNAN BERTINGKAT

Kusdiman Joko Priyanto

ABSTRAK

Kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang perencanaan maupun pelaksanaan


konstruksi, mempunyai keterkaitan dengan kemajuan teknologi bahan bangunan, kemajuan
teknologi produksi komponen struktur dan peralatan konstruksi, serta kemajuan teknik
analisa struktur maupun rekayasa konstruksi.

Perkembangan teknologi bahan diawali dengan adanya bahan yang bersifat


konvensional. Setelah mengalami perjalanan panjang akhirnya ditemukan sistem konstruksi
gabungan seperti komposit, struktur tabung baja yang diisi dengan beton yang merupakan
gabungan dari beberapa sistem struktur dan bahan yang berbeda membentuk suatu struktur
baru, yang memanfaatkan kelebihan/keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing sistem
struktur dan bahan pembentuknya.

Penerapan konstruksi gabungan pada umumnya dimaksudkan untuk mendapatkan


keuntungan dari segi ekonomis (biaya) dan efisiensi dalam pelaksanaan kontruksi serta
mencapai daktilitas yang besar. Karena sistem gabungan ini mempunyai kelebihan bila
dibandingkan dengan sistem konvensional dari segi kekuatan, kekakuan daktilitas, redaman
terhadap beban dinamik gempa serta kemudahan dalam pelaksanaan kontruksi sehingga
hemat dalam biaya dan wakktu, maka sistem gabungan ini sering dipakai untuk
pembangunan gedung bertingkat tinggi (seperti : gedung pertokoan, hotel, dan
perumahan/aparteman).

Kata-kata kunci : teknologi bahan, sistem gabungan, konstruksi, konvensional.

1. Pendahuluan
Pada dasarnya perkembangan Sebelumnya beberapa tahun silam
teknologi bahan terus mengalami adanya bahea konstruksi konvensional, misalnya
suatu kemajuan sesuai dengan tuntutan dan seperti: kayu, pasangan beton bertulang, dan
perubahan jaman. Hal ini dapat dibuktikan baja. Pada bangunan-bangunan rumah
dengan kemajuan ilmu dan teknologi dalam tinggal atau gedung sederhana biasanya
bidang perencanaan dan pelaksanaan sering mempergunakan kayu dan pasangan
kontruksi bangunan, yang biasanya sangat bata sebagai struktur utamanya. Sedangkan
erat hubungannya dengan kemajuan untuk bangunan bertingkat sering
teknologi bahan bangunan, kemajuan mempergunakan struktur utama dari bahan
teknologi produksi komponen struktur dan beton bertulang dan atau bahan baja.
kontruksi, serta dibarengi dengan kemajuan
teknik analisa struktur yang mendukung. Bahkan pada waktu dulu kita baru
mengenal teknik membangun gedung
bertingkat, dengan menggunakan mutu
bahan beton atau kuat desak beton sekitar 00 dan estetika serta dengan harga yang mudah
kg/cm2 sampai 150 kg/cm2 serta bahan terjangkau oleh semua lapisan.
utama yang digunaka masih memakai
struktur dari pasangan bata tanpa adanya Berkat adanya kebutruhan yang
perkuatan baja atau beton bertulang. mendasarkan khususnya dalam kebutuhan
bahan untuk konstruksi bangunan yang
Saat ini telah mampu diciptakan tinggi, maka muncul pemikiran-pemikiran
adanya suatu mutu beton atau mutu desak untuk menciptakan sistem struktur gabungan
beton mutu tinggi yaitu bisa menjadi kuat atau struktur campuran yang layak
tekan melebihi 500 kg/cm2. Bahkan saat ini dipergunakan untuk bangunan tinggi.
para ahli teknik konstruksi telah mampu
merencanakan dan melaksanakan bangunan Tingkat kebutuhan terhadap gedung
gedung setinggi 50 tingkat atau lebih, jalan- dan ruanga untuk kebutuhan perkantorean
jalan layang atau elevated highway. Dengan atau bidang usaha khususnya di kota-kota
adanya kemajuan yang pasti di bidang besar di negara-negara maju, mendorong
konstruksi yang berkaitan dengan teknologi munculnya gedung-gedung yang tinggi di
bahan, semuanya itu berkat adanya atas 50 tingkat tersebut di dorong oleh
kerjasama yang baik serta didukung oleh adanya beberapa faktor yaitu :
adanya para pakar konstruksi yang berbakat a. Faktor Ekonomi
dan berkualitas serta berdedikasi tinggi pemanfaatan lahan yang tersedia secara
terhadap bidang ilmu yang ditekuni. maxsimal, dengan antipasi perkembangan
kedepan dan mengoptimalkan beaya.
Sejalan dengan bertambahnya b. Faktor Psikologis
jumlah penduduk, maka kebutuhan akan Adanya rasa kebanggaan, prestasi, status
tempat tinggal yang layak merupakan suatu simbol dan aspirasi manusia.
kebutuhan yang sangat mendesak dan
menjadi idaman bagi masyarakat banyak, Untuk mengantisipasi adanya kebutuhan
khususnya mereka yang berada di kota-kota tersebut, maka para ahli struktur mencoba
besar. Kesulitan yang di hadapi dalam untuk mengembangkan struktur gabungan
memoeroleh tempat tinggal serta adanya atau struktur campuran, yang
harga tanah yang relatif mahal, maka solusi mengkombinasikan bahan-bahan struktur
yang dapat diterima dan diterapkan adalah konvensional tersebut sedemikian sehingga
dengan membangun rumah atau gedung keunggulan masing-masing komponen
kearah vertikal, yaitu berupa rumah susun tersebut dapat di manfaatkan semaksimal
dengan ketinggian mencapai 20 tingkat mungkin. Sehingga akan didapatkan hasil
sampai dengan 30 tingkat. yang bermutu dan mempunyai keunggulan
yang meliputi : kekuatan, kekauan,
Untuk mewujudkan gagasan tersebut daktilitas, metode konstruksi serta adanya
merupakan suatu tantangan bagi para pakar penghematan tenaga dan biaya.
konstruksi dalam mewujudkan adanya
rumah susun tingkat dengan tidak Pemakaian konstruksi gabungan atau
mengurangi tingkat keamanan, kenyamanan, konstruksi campuran biasanya digunakan
ekonomis sistem pelaksanaan yang mudah untuk mendapatkan suatu keuntungan dari
untuk dikerjakan, memenuhi syarat hunian segi pembiayaan (ekonomis) dan segi efisien
dalam pelaksanaan konstruksi serta memakai atau memperlakukan beton
mencapai diktilasi yang lebih besar. tersebut.
Struktur tabung baja yang diisi dengan
beton ( concrete filled steel tabular Standar atau peratutan yang dipakai
structures, CFST ) mertupakan konstruksi meliputi Standar Nasional seperti SK-SNI
campuran yang paling terkenal dan atau Standar Internasional seperti ASTM,
mempunyai beberapa keunggulam, antara British Standard dan Australian Standard.
lain :
1. kolom dengan sistem tersebut mempunyai Dalam pemakaiannya ada beberapa jenis
kapasitas dukung yang sangat besar. bahan beton yang sering dipakai dalam
2. Beton yang mudah di cor kedalam tabung pelaksanaan di lapangan, antara lain yaitu :
baja tanpa alat bantu tambahan (acuan). a. 1. Beton Normal
3. Bahan pengisi tabung baja, mampu Bahan campuran antara semen portland
mencegah terjadinya tekuk lokal dari atau sembarang semen hidrauluk yang
tabung baja. lain, dengan atau tanpa bahan campuran
4. Bahan pengisi rongga tabung tambahan. Sedangkan agregat yang
meningkatkan kekuatan kolom, sehingga dipergunakan adalah agregat normal
dapat mengurangi vibrasi terhadap beban bukan agregat ringan.
gempa dan angin. 2. Beton Ringan Struktural
5. Bahan pengisi rongga tabung Beton yang mengundang adanya agregat
memperkecil dimensi tabung baja untuk ringan yang mempunyai persyaratan
daya dukung rencana yang sama, bila agregat dan mempunyai unit massa
dibandingkan dengan tabung baja tanpa seperti disaratkan oleh : “Test Method for
diisi dengan beton. Unit Weight of Structural Light Weight
Concrete” (ASTM C 56) tidak lebih dari
I. PEMAKAIAN TEKNOLOGI BAHAN 1900 kg / m3 . sedangkan beton ringan
1.1. Teknologi Bahan Beton tanpa pasir disebut sebagai beton ringan
total dan beton ringan dimana seluruh
Perlu diketahui bahwa kekuatan dari agregat halusnya terdiri dari pasir dengan
pada beton dan kondisi (performnce) sangat berat normal dinamakan beton ringan
tergantung bagaimana cara kita pasir.
memperlakukannya, serta bagaiman cara c. Beton Bertulang
memeliharanya (handling and curing). Beton yang ditulangi dengan luas dan
jumlah tulangan yang tidak kurang dari
Sehubungan dengan kualitas dan nilai minimum yang disyaratkan, dengan
konsistensi produk beton, maka setiap atau tanpa pratekan, dan direncanakan
aktifitas mulai dari seleksi material sampai sesuai dengan asumsi bahwa kedua
dengan cara penyampaian beton kepada material bekerja secara bersama-sama
pemakai, sangat terikat pada kedisiplinan dalam menahan gaya yang bekerja.
dalam memenuhi standar dan spesifikasi d. Beton Pracetak
yang telah ditentukan. Selain itu Adalah suatu elemen beton yang tanpa
keberhasilan untuk mencapai produk yang atau dengan besi tulangan yang dicetak di
bagus juga sangat ditentukan oleh cara tempat yang berbeda dan posisi akhir
elemen dalam struktur.
e. Beton Pratekan

Adalah suatu beton bertulang telah diberikan suatu tegangan tarik potensial dalam beton
akibat pemberian beban yang bekerja.

Dengan berpedoman pada standar / peraturan, maka dalam seleksi material sebagai bahan
bangunan ditentukan sesuai dengan jenis dan tingkat ketersediaan material yang ada, dimana
beton akan diproduksi serta memperhatikan ketentuan / kebutuhan yang telah direncanakan.

Tabel – 1
Kelas dan Kekerasan Kekerasan
Mutu beton dengan Bejana, dengan
Rudeloff, bagian bejana
hancur geser Los
menembus Angelos,
ayakan 2 mm, bagian
maximum (%). hancur
menembus
ayakan 1.7
mm,
maximum
Fraksi Fraksi (%).
butir butir
19-30 9.5-19
mm mm
Beton kelas 22-30 24-32 40-50
dan mutu
Bo serta
mutu B1
Beton kelas 14-22 16-24 27-40
II dan atau
beton mutu
K125,
K175 dan
K225
Beton kelas Kurang Kurang Kurang
III dan atau dari 14 dari 16 dari 27
mutu beton
diatas
K225 atau
beton
pratekan

2.2.Teknologi Bahan Logam / Baja Tulangan


Setelah adanya bahan besi yang kemudian diolah menjadi bahan baja, maka sangatlah jelas
banyak bangunan-bangunan yang pada akhirnya menggunakan bahan tersebut sebagai bahan
struktur bangunan.

Bahan baja sebagai bahan untuk struktur bangunan mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan bahan yang lainnya, misalnya :
 Struktur dari kayu (terlalu lemah)
 Struktur dari batu (volumenya besar)
 Struktur dari batu dan beton (kurang mempunyai daya tahan terhadap kekuatan tarik dan
terlalu getas terhadap lenturan)

Dengan demikian bahan baja mempunyai beberapa sifat dan keuntungan bila dipakai
sebagai bahan bangunan disamping kekuatannya yang besar untuk menahan tarik dan tekan
tanpa banyak membutuhkan volume, juga mempunyai sifat-sifat lain yang lebih menguntungkan
bila dibandingkan dengan bahan dari jenis yang lain.

a. Mempunyai kekuatan tinggi


Baja mempunyai tegangan tekan lelah ( ) atau tegangan tarik batas ( u ). Walaupun dari
jenis kekuatan yang paling rendahpun baja tetap mempunyai perbandingan kekuatan per-volume
yang lebih tinggi. Dengan demikian dimungkinkan adanya perencanaan konstruksi baja yang
menerima beban mati lebih kecil untuk bentang yang lebih panjang.

b. Mempunyai Keseragaman
Sifat-sifat yang dimiliki dari baja, baik sebagai bangunan maupun dalam bentuk struktur
dapat terkendali dengan baik, sehingga dapat diharapkan adanya elemen-elemen dari konstruksi
bisa bertingkah laku sesuai dengan yang diduga dalam suatu perencanaan. Dengan demikian
dapat dihindari adanya proses pemborosan yang sering terjadi dalam perencanaan akibat adanya
berbagai ketidak pastian.
c. Mudah Pelaksanaan
Bagian-bagian dari konstruksi baja sebelumnya dapat disiapkan di bengkel atau di tempat
lain sehingga tidak mengganggu proses pekerjaan yang sedang berlangsung. Sedangkan satu-
satunya pekerjaan yang dilakukan di lapangan adalah kegiatan perakitan dan pemasangan
bagian-bagian konstruksi yang telah disiapkan sebelumnya.

Keuntungan-keuntungan lain yang didapat dari pemakaian struktur baja antara lain adalah :
a. Proses pemasangan dilapangan berlangsung dengan cepat.
b. Komponen-komponen strukturnya dapat digunakan lagi untuk keperluan yang lainnya.
c. Cara penyambungannya sangat mudah dengan menggunakan las atau di baut.
d. Komponen-komponen yang sudah tidak digunakan lagi masih mempunyai nilai sebagai besi
tua.
e. Struktur yang dihasilkan bersifat permanen.
f. Cara pemeliharaan yang tidak terlalu rumit.
Sedangkan kelemahan yang didapatkan darin pemakaian struktur baja untuk bahan
bangunan adalah :
a. Komponen-komponen yang dibuat dari bahan baja perlu diusahakan supaya tahan terhadap
bahaya api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.
b. Diperlukan adanya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah dari bahaya korosi atau karat.
c. Akibat dari kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun
dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak dapat mencegah terjadinya pergeseran
horisontal.

2.3. Bentuk dan Tampang Baja


Baja struktur produksi dengan berbagai macam bentuk dan ukurannya yanga mana
komponen-komponen tersebut mudah untuk didapat.

Ada beberapa metode pembuatan campuran bahan beton yang pada akhirnya akan didapatkan
proporsi campuran yang tidak jauh berebeda. Dimana kebiasaan pemakaian suatu metode mix
design yang didukung oleh adanya data empiris yang sesuai dengan kondisi setempat

Spesifikasi beton biasanya mengandung beberapa hal antara lain adalah :


a. Tegangan Tekan (compressive strenght)
b. Maksimum ukuran aggregat yang disyaratkan .
c. Slump (workability)
d. Kandungan semen (semen content)
e. Material penyususnan beton (semen, agregat kasar/halus, air)
f. Bahan tambahan (chemical admxturees).
g. Bahan Pozzolan (fly ash, silica fume)

Bahan tambahan kimia adalah semua bahan yang ditambahkan pada saat pelaksanaan
pembuatan beton, dengan tujuan memperbaiki sifat-sifat tertentu campuran beton. Dengan
demikian dapat diuraikan bahwa pekerjaan beton untuk berbagai jenis konsruksi sebaiknya
mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Bahan beton mudah untuk dicampur .
b. Spesi beton mudah dilaksanakan pengecorannya.
c. Mempunyai kekuatan tekan hancur yang tinggi atau sesuai dengan rancangan campuran
betonnya.
d. Mudah diselesaikan.
e. Mempunyai kerapatan yang baik terhadap air.
f. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap bahaya kerusakan.
g. Mempunyai daya keawetan yang cukup lama.

III. PERENCANAAN STRUKTUR GABUNGAN


Dalam perencanaan struktur gabungan yang ditujukan terhadap kontraktor pelaksana, kantor
perencanaan teknik, pabrik-pabrik baja pengamatan dipusatkan / dititik beratkan pada masalah-
masalah antara lain :
a. Jumlah / banyaknya gedung yang sudah dibangun
b. Struktur gabungan tersebut sudah dipergunakan.
c. Luas lantai dari gedung yang sudah dibangun.
d. Jumlah tingkat (tinggi bangunan) yang dikerjakan
e. Besarnya bentangan yang ada.
f. Ketentuan / pedoman yang digunakan dalam perencanaan.

Pada dasarnya bahwa pemakaian / penggunaan struktur gabungan didorong oleh adanya
motivasi untuk memperoleh keunggulan-keunggulan/kelebihan, seperti peningkatan dari segi
kekauan, kekuatan, daktilitas, ketahanan terhadap bahaya api, penghematan bahan, penampang
yang seragam, sistem struktur kerangka dengan bentang yang besar / lebar dan bertingkat banyak
serta penghematan waktu dan biaya pelaksanaan.

Dengan demikian pengamatan struktur ditujukan untuk memperoleh data dan informasi
lengkap tentang : cara menentukan kekakuan, kekuatan, daktilitas struktur dan nilai karakteristik
koefisien Ds dan penyerapan energi pada saat menerima beban dinamik gempa, problem
pelaksanaan dilapangan seperti pemadatan beton yang tidak sempurna (berongga disekitar join
kolom-balok) pada struktur CFST (concrete filled steel tube).

Dengan adanya perkembangan perencanaan dan teknik konstruksi, para ahli merasa puas
terhadap kemampuan kolom concrerte filled steel tube (CFST), join kolom beton dan balok baja,
dinding struktur dengan bracing dari baja dengan terbungkus beton (concrete encase steel brace)
struktur rangka gabungan steel reinforced concrete (SRC) atau tabung RC (rangka baja dan
komponen semi precase).

Konsep dasar ketentuan dalam standar SRC adalah “konsep kuat gabungan” yaitu : kekuatan
komponen struktur SRC adalah gabungan dari kuat individual komponen baja dan balut beton
bertulang. Semula konsep ini berlaku pada komponen lentur, baik pada kolom maupun, namun
selanjutnya dikembangkan untuk perhitungan perencanaan dengan metode : desain kuat-ijin dan
ultimate struktur SRC dan CFST, join kolom-balok, alas kolom dan dinding struktural.

IV. PENERAPAN STRUKTUR GABUNGAN


Pada prinsipnya bahwa dalam pemakaian bahan untuk bangunan perlu memperhatikan adanya
beberapa hal yang dapat menunjang, untuk mewujudkan bangunan tersebut. Hal-hal yang perlu
untuk diperhatikan antara lain adalah dari segi biaya (ekonomis), keamanan (struktur),
kenyamanan, dan keindahan.

Dengan demikian untuk mewujudkan hal tersebutperlu dipikirkan adanya sistem yang tepat.
Sistem gabungan adalah salah satu solusi untuk ikut andil dalam mewujudkan hal tersebut.

Konstruksi komposit merupakan sistem yang paling populer dan sering dipakai untuk
bangunan gedung tinggi di negara-negara maju, yaitu konstruksi baja yang dibalut dengan beton
bertulang atau yang sering disebut steel reinforced concrete (SRC).

Konstruksi hybrid (konstruksi gabungan) merupakan konstruksi gabungan dari beberapa


sistem, bahan dan struktur yang berbeda membentuk suatu struktur baru, yang memiliki dan
memanfaatkan kelebihan / keunggulan masing-masing sistem struktur serta bahan
pembentuknya. Sehingga membentuk dan menghasilkan struktur yang memiliki keunggulan-
keunggulan dari masing-masing sistem yang membentuknya. Pemakaian struktur gabungan pada
umumnya dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan dari segi biaya (ekonomis)
dan efisiensi dalam pelaksanaan konstruksi, serta mencapai daktilitas yang lebih besar.

Struktur tabung baja yang didalamnya diisi dengan beton concrete filled steel tabular
structures (CFST), merupakan konstruksi gabungan yang paling populer dan sering dipakai serta
memiliki beberapa kelebihan / keunggulan, antara lain adalah :
a. Beton pengisi rongga tabung dapat meningkatkan adanya kekakuan kolom, sehingga dapat
mengurangi adanya vibrasi terhadap beban gempa atau angin.
b. Beton pengisi rongga tabung dapat memperkecil dimensi tabung atau baja untuk daya dukung
rencana yang sama, bila dibandingkan dengan tabung baja yang tanpa diisi dengan beton.
c. Kolom CFST memiliki kapasitas dukung yang sangat besar.
d. Beton segar sangat mudah dicorkan kedalam tabung baja tanpa adanya alat bantu tambahan
(acuan).
e. Beton untuk pengisi tabung baja, mampu mencegah terjadinya tekuk lokal dari tabung baja.

Disamping keunggulan / kelebihan tersebut, kontruksi gabungan memiliki kelemahan dalam


pelaksanaan konstruksi, antara lain : biaya konstruksi sedikit lebih tinggi dan pengecoran beton
sedikit agak sulit khususnya disekitar join kolom balok, yang menggunakan penyekat atau
pengaku dalam (inner diaphragma).

Keunggulan struktur gabungan lebih memberikan keuntungan dibandingkan kelemahannya,


bila digunakan untuk struktur bangunan gedung bertingkat banyak (di atas 25 lantai) pada daerah
yang sering terjadi bahay gempa sedang sampai gempa kuat.
Struktur gabungan sering digunakan bila kondisi yang timbul adalah sebagai berikut :
a. Biaman kapasitas tahanan terhadap gempa (sedang-kuat) tidak dapat diwujudkan oleh struktur
beton bertulang yang diakibatkan sangat besranya stress (gaya-gaya yang bejerja pada bagian
struktur) pada tingkat bawah bangunan tinggi, maka struktur gabungan memberikan solusi
yang sangat memuaskan.
b. Story drift sangat besar akibat adanya kekakuan struktur baja yang relatif rendah.
c. Bila struktur beton bertulang tidak mampu lagi mewujudkan daya dukung besar, sementara
alternatif penggunaan struktur baja akan menimbulkan masalah vibrasi.
d. Bila beban akibat kolom sangat besar, misalnya kolom yang menumpu pada bentangan besar
dari lantai / balok.
e. Bilamana keruntuhan regas (brittle) pada kolom mungkin terjadi, misalnya kolom menahan
konsentrasi gaya geser sangat besar pada kolom pendek.
f. Bila dikehendaki dimensi kolom lebih ramping, namun harus tetap mampu mendukung beban
yang besar.

V. MACAM DAN JENIS STRUKTUR


Kemajuan teknologi bahan serta perkembangan analisa struktur yang begitu pesat, diharapkan
akan mampu untuk ikut memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan dan tempat
tinggal manusia, terutama menyangkut masalah bangunan di kota- kota besar.

Kesulitan lahan pada daerah perkotaan serta kota-kota besar, orang sudah mulai membuat
bangunan kearah vertikal atau bangunan bertingkat banyak, maka untuk itu perlu diciptakan
suatu teknologi bahan serta sistem analisa struktur yang memadai. Salah satunya adalah dengan
menggunakan struktur gabungan.

Ada tiga jenis struktur gabungan yang sering dipakai pada saat ini yaitu :
a. Struktur Concrete Filled Steel Tube (CFST)
b. Struktur rangka yang diperkuat dan diperkaku dengan Shear wall komposit (Shear wall yang
badannya diperkuat lagi dengan diagonal bracing dari baja atau pelat).
c. Struktur rangka dengan kolom dari beton bertulang dan balok dari baja.

5.1. Struktur Tabung Baja Berisi Beton


Struktur tabung baja berisi beton (Concrete Filled Steel Tube / CFST) merupakan suatu
struktur yang sering digunakan. Sedangakan penggunaannya tidak terbatas, dan pemakainnya
sering dipergunakan pada gedung-gedung perkantoran dan hotel bertingkat tinggi. Shear wall
pada CFST sangat jarang dipakai (kurang diperlukan karena CFST sudah cukup kaku).
Keunggulan struktur CFST dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa Steel
Reinforced Concrete (SRC) adalah kemampuannya dari segi kekuatan, kekakuan dan daktilitas,
sehingga sangat cocok untuk bangunan-bangunan tinggi, dan bentang yang lebar (mis. 20 m).

Sedangkan keunggulan yang lain adalah hemat tenaga kerja (prefab) dan tanpa cetakan
(tabung baja yang sekaligus berfungsi sebagai cetakan dan confining steel), pengekangan yang
meningkatkan kuat tekan beton pada kolom.

Tabung berbentuk persegi dan bundar sering digunakan dalam praktek di lapangan. Tabung
baja persegi dan segi empat tersebut mempunyai ukuran 400 mm sampai 900 mm dengan rasio
lebar sisi penampang terhadap tebal 10 s/d 54, yang biasanya digunakan untuk bangunan dengan
bentuk denah beraturan.

Tabung baja dengan bentuk bundar, ukuran diameter 450 mm s/d 1000 mm, rasio diameter
terhadap tebal 17 s/d 65, yang sering dipergunakan untuk bangunan dengan bentuk denah tidak
beraturan. Untuk memudahkan penyelesaian pada join balok kolom, dipakai baja tuang (cast
steel tube), atau dengan sistem pengaku tertentu.

Kolom komposit tipe tabung baja dan beton, dapat diklasifikasikan / dikelompokkan menjadi
4 yaitu :
a. Kolom tabung baja terbungkus beton (concrete encased stell tabular colums, atau tipe
encased)
b. Kolom tabunng baja terbungkus dan terisi baton (concrete encased and filled steel tabular,
atau tipe encasedand filled)
c. Kolom tabung baja terisi beton (concrete filled steel tabular columns)
d. Kolom beton bertulang terkekang baja (steel confined R/C columns, atau tipe confined)

Mutu beton sebagai pengisi tabung baja, pada umumnya mempunyai kuat tekan fc’ = 20 Mpa
s/d 27 Mpa sama dengan harga 200 kg/cm2 s/d 270 kg/cm2. Pembatasan ini mungkin disebabkan
oleh ketentuan di dalam standar SRC bahwa kuat tekan beton tidak boleh melebihi 26.5 Mpa,
walupun hal ini tidak dinyatakan secara tegas. Diperlukan adanya ijin khusus bila digunakan
beton melebihi 35,3 Mpa (360 kg/cm2).

Pada saat ini kuat tekan beton tertinggi oleh standar AIJ ditentukan sebesar 85.3 Mpa (870
kg/cm2) dimana beton harus dipadatkan dengan cara sentrifugal dan dicuring dengan autoclave
(uap air
+ tekanan).

Perilaku karakteristik struktur CFST ditentukan oleh kapasitas balok, karena biasanya frame
diproporsikan sedemikian rupa agar frame mengalami kegagalan melalui mekanisme balok leleh.
Namun para ahli struktur menentukan nilai Ds berdasarkan karakteristik struktur rangka secara
keseluruhan. Karakteristik restoring force terhadap beban untuk analisa dinamik, diperkirakan
mendekati tipe tri linier, yang didasarkan pada tipe bi linier untuk kolom CFST dan balok baja.

Faktor redaman diperhitungkan sebesar 2 %. Kriteria design ditentukan sebagai berikut :


1. Respons elastis dan sudut simpangan antar tingkat tidak lebih dari 1/200 terhadap beban
beban gempa sedang.
2. Rasio deformasi plastik (faktor daktilitas = ) tidak lebih dari 2 dan sudut simpangan antar
tingkat tidak lebih dari 1/100 pada beban gempa kuat.

5.2. Dinding Struktur


Dinding struktur dengan Bracing Baja atau Pelat Terbungkus Beton (ESB, Encased Steel
Braces of Plates) yaitu dinding struktur yang didalamnya diperkuat dengan elemen baja, (lihat
gbr. 3.2) digunakan pada bangunan gedung untuk perumahan, hotel dan perkantoran.

Elemen baja tipe unbond dan tipe bond digunakan untuk gedung perumahan atau apartemen,
sedang pada gedung perkantoran selalu menggunakan tipe bond.

Sedangkan tipe unbond sering digunakan pada bangunan tinggi untul hotel. Rasio beban
lateral yang ditahan oleh dinding >50%. Kekakuan dinding pada bangunan gedung
perumahan/hotel diperhitungkan terhadap bajanya saja (peran beton diabaikan), sedangkan pada
bangunan umum (perkantoran) peran beton diperhitungkan bersama baja.

Hal ini disebabkan tebal dinding struktur pada hotel / apartemen tipis (sebagai dinding
partisi), sedangkan pada bangunan kantor cukup tebal, yang mampu meneruskan gaya pada
struktur baja ( di bagian atas ) pada struktur beton bertulang (RC) pada bagian bawah dengan
sempurna.

V1. Kesimpulan
Setelah dikembangkannya teknologi bahan dengan Struktur Gabungan / Struktur Hybrid,
maka teknologi bahan tersebut banyak dimanfaatkan untuk struktur bangunan gedung bertingkat
yang than terhadapa bahaya gempa.
1. Teknologi bahan dengan sistem konstruksi gabungan sudah mencapai tingkat yang
memuaskan. Bagian penting dari struktur frame (komponen struktur) yang perlu untuk
dicermati adalah :
a. Join balok-kolom Concrete Filled- Steel Tubular
b. Kolom Concrete Filled-Steel Tubular
c. Detail join kolom beton bertulang (R/C) dan balok saja (S)
d. Shear wall yang diperkuat dan diperkaku dengan bracing baja/pelat encased concrete
e. Penyelesaian detail beam-column joint yang mampu mentransfer gaya-gaya dari balok ke
kolom dengan sempurna
2. Penguasaan secara lengkap kinerja join balok-kolom dan struktur rangka secara keseluruhan
akan dapat menjamin perkembangan teknik struktur gabungan / struktur hybrid.
3. Struktur gabungan / hybrid bila dibandingkan dengan struktur konvensional : baja (s), beton
bertulang (R/C), dan SRC mempunyai keunggulan sebagai berikut :
a. Daya dukung yang tinggi terhadap beban aksial dan momen
b. Kekakuan dan daktilitas
c. Dimensi komponen struktur lebih kecil, hal yang positip terhadap perencanaan pondasi
d. Kecepatan waktu pelaksanaan konstruksi
e. Redaman terhadap bahaya dinamik, cocok untuk daerah gempa atau angin kencang (Cyclone,
topan, tornado dll).

VII. DAFTAR PUSTAKA


1. Charles W Roeder, 1984, Composite and Mix Construction Japan.
2. Aswito Amaningprojo, 1994, Problem of Fire Prevention in Big Cities of Developing Country
Tokyo Japan.
3. Wiratman Wangsadinata, 1995, Struktur Mega Untuk Menjawab Kebutuhan Ruang Hidup
Masa Depan Bandung.
4. Suwandojo Siddiq, 1995, Struktur Hybrid Untuk Bangunan Gedung Tinggi Tahan Gempa dan
Angin Dep. Pekerjaan Umum Bandung.
5. Puslitbang Pemukiman, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia Dep.
Pekerjaan Umum Bandung.
6. Singh, G, 1979 Materials of Construction Standart Book Service, Delhi.

Biodata Penulis
Kusdiman Joko Priyanto, ST : Lahir Surakarta 3 Agustus 1967. Lulus SI Jurusan Teknik Sipil
Fak. Teknik UTP Surakarta tahun 1993. Dosen pada Fak. Teknik Jurusan Teknik Sipil UTP
Surakarta. Jabatan Struktural Ketua Jurusan T. Sipil. UTP Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai