Dikerjakan oleh :
Veronica Christina Yunita Sari / 19.A1.0111
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. 2
BAB I – SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN……………………………………………… 3
2
BAB I
SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN
Dalam proyek MK PSSB VI bangunan umum bentang lebar ini memiliki fungsi utama,
dimana merupakan sebuah Concert hall untuk konser musik. Ke khas an dari Concert hall ini
adalah terdapat panggung tempat para pemain berada disertai dengan ruangan auditorium dimana
para penonton menyaksikan konser. Untuk kapasitas Concert Hall ini dapat menampung
sebanyak 1000 penonton.
1. STRUKTUR BANGUNAN
Bangunan pada umumnya terdiri dari 3 bagian struktur yakni bagian atas, tengah
dan bawah. Struktur atas yang dimaksud merupakan struktur atap, yang dalam proyek
Concert Hall ini menggunakan 2 jenis atap yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur
tengah bangunan yang dimaksud terdiri dari penyangga bangunan yang terdiri dari
dinding, curtain wall, balok, kolom, dan juga pelat lantai. Untuk bagian struktur
bawah yang dimaksud adalah pondasi bangunan.
A. Struktur Atas
Pada bagian concert hall ini, untuk struktur yang digunakan yakni
struktur atap berjenis spaceframe dan struktur shell. Keduanya membentuk
unsur yang simetris antara bagian bangunan kanan dan kiri, dimana atap
spaceframe sebagai konstruksi atap utama yang menutupi area ruangan
auditorium konser. Sedangkan konstruksi atap shell digunakan pada bagian
samping bangunan, dan membentuk unsur yang simetris, baik dalam jumlah
lengkung maupun bentuk, sehingga struktur atap yang digunakan tampak rata.
3
Gambar 1. Isometri bangunan Concert Hall
Struktur Spaceframe
Spaceframe pada bangunan Concert Hall ini digunakan pada area sekitar
lobby dan area auditorium pada bangunan Concert Hall ini. Alasan dari
diletakkannya spaceframe di area tersebut karena berkaitan dengan peletakan
reflector pada ruangan auditorium dan juga kepentingan lobby yang
membutuhkan ruang yang monumental sehingga tepat untuk meletakkan
konstruksi atap spaceframe di area ini.
4
Spaceframe yang digunakan pada bangunan Concert Hall ini merupakan
struktur spaceframe jenis double layer dengan material penutup atap Zincalume
panel. Keuntungan menggunakan atap zincalume ini adalah memberikan
perlindungan yang prima dan lebih tahan lama dibandingkan dengan atap
galvanis. Pada lapisannya memiliki lapisan resin sehingga permukaannya
mudah untuk di cat dan mampu untuk mencegah goresan serta bercak tangan.
Daya tahan panas nya mencapai 315 derajat celcius tanpa mengalami perubahan
warna pada permukaannya sehingga cocok untuk dipergunakan pada lokasi
tapak yang relative panas karena berada di dekat laut.
Struktur Shell
Struktur shell yang digunakan dalam bangunan Concert Hall ini
merupakan struktur plat beton bertulang dimana ketebalannya 20 cm dilapisi
dengan waterproofing untuk melindungi serta mencegah konstruksi ini dari
curah hujan yang cukup tinggi.
5
B. Struktur Tengah
Pada bangunan Concert Hall ini terdiri dari beberapa struktur tengah yang
meliputi :
Dinding
Dinding yang digunkana pada bangunan ini terdiri dari beberapa jenis dinding,
diantaranya merupakan dinding setebal 15 cm, dinding partisi setebal 10 cm,
dinding masif yang menjadi bearing wall, dan beberapa partisi lainnya seperti
partisi dinding toilet dan partisi dengan menggunakan Tempered Glass setebal 0.3
mm.
Curtain Wall
Untuk jenis curtain wall yang digunakan adalah menggunakan panel kaca
tempered glass setebal 20mm.
Balok
Balok yang digunakan dalam bangunan ini terdiri dari 2 jenis balok induk,
dimana 40x80 cm yang menghubungkan antar kolom struktur itu sendiri dengan
balok anak berukuran 20x40 cm
Kolom
Kolom struktur yang digunakan yaitu kolom struktur yang menopang beban
struktur space frame, berukuran 60x60.
6
Plat lantai
Plat lantai yang digunakan ketebalan 20 cm.
C. Struktur Bawah
Struktur bawah terdiri dari beberapa bagian, terdiri dari :
Tie Beam
Tie Beam atau yang baisa disebut dengan sloof ini menggunakan ukuran
40x80cm
Pondasi
Jenis pondasi yang digunakan pada bangunan ini adalah pondasi tiang pancang,
karena berdasarkan site memungkinkan untuk penggunaan pondasi tinag
pancang, disamping mendukung daya dukung tanah.
7
- Pondasi yang digunakan merupakan pondasi tiang pancang, dimana digunakan
untuk menahan seluruh beban atap, baik spacemframe maupun atap shell.
- Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
a. Pondasi beton yang telah terpasang dihindarkan dari jamahan orang/benturan
dari benda keras minimal 3x24 jam setelah pengecoran.
b. Pondasi beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan lain.
c. Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki namun tetap
tidak menurunkan mutu pekerjaan.
B. Pekerjaan Struktur Tengah (Pekerjaan Struktur Balok, Plat Lantai dan Dinding)
Pekerjaan Beton
- Lingkup dari pekerjaan beton yang tersedia meliputi beberapa hal berikut, seperti
penyediaan tenaga, bahan-bahan material dan peralatan yang diperlukan sehingga
secara keseluruhan pekerjaan kolom dan plat lantai ini dapat terselesaikan. Untuk
pekerjaan beton sendiri meliputi beberapa pekerjaan seperti pembuatan kolom
struktur. Kolom yang digunakan merupakan kolom dengan ukuran 60x60, plat
lantai tebal 20 cm, dan pekerjaan beton lainnya.
8
- Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipergunakan merupakan batang baja dengan tegangan
lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 (untuk diameter kurang dari 13
mm) dan untuk mutu baja U 39 (untuk diameter lebih besar dari 13 mm)
b. Penyimpanan baja tulangan perlu diatur sehingga mudah dikenali ukurannya
dengan jalan mengelompokkan sesuai dengan ukurannya.
c. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar karena blok penyangga
tulangan perlu sesuai dengan tebal penutup beton. Serta minimal kekuatannya
sama dengan beton yang dituang berdekatan. Semua baja tulangan beton harus
baru dari mutu dan ukuran yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
Indonesia untuk beon NO-2 PBI-1971 atau ASTM Designation A-5 dan harus
disetujui oleh Konsultan/Direksi lapangan.
- Selimut
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan, dan harus memiliki jarak yang tetap untuk setiap bagian kontruksi
tertentu, seperti :
a. Balok : 2.5 cm
b. Pelat Beton : 2 cm
c. Kolom : 3.5 cm
- Konstruksi Cetakan
a. Cetakan untuk balok, pelat, kolom, listplank dan bagian kontruksi lain dibuat
dari papan tebal minimal 2,5 cm dengan diperkuat dengan kaso secukupnya.
Sehingga menghasilkan beton yang lurus serta rata sesuai dengan gambar dan
tentunya tidak menggelembung.
9
b. Stut untuk balok dan pelat harus berasal dari Dolken yang terbaik, ada di
pasaran atau bahan lain yang memenuhi syarat.
c. Multipleks hanya diperbolehkan dipakai 2 (dua) kali bolak-balik atau setiap
permukaan hanya 1 (satu) kali.
d. Alat alat yang sesuai harus tersedia serta cocok untuk membuka cetakan
tanpa merusak permukaan beton yang telah selesai.
d. Untuk lantai dengan kerikikil timbul atau beton sikat digunakan kerikil kali
yang halus dan tidak runcing.
Pekerjaan Pasangan
10
yang digunakan adalah ukuran 5 x 11 x 22 rusuk-rusuknya tajam dan ukurannya
sama besar berasal dari sati produk dan langsung didatangkan dari pabrik atau
penjual.
b. Semen/Portland Cement(PC)
Semen PC yang digunakan adalah merk Semen Gresik, dan disimpan tidak
lebih dari 30 hari sejak keluar dari pabrik. Penyimpanan harus dilakukan di
gudang dengan lantai kering minimal 30 cm lebih tinggi dari muka tanah.
Semen yang lembab tidak dapat digunakan.
c. Pasir Pasang
Masih sama dengan pasir yang digunakan untuk konstruksi beton, pasir
yang digunakan dalam pembangunan harus bersih dari segala macam kotoran,
bahan-bahan kimia dan bebas dari lumpur. Khusus untuk plesteran, pasir yang
digunakan lebih lembut. Setiap pekerjaan harus didahului dengan contoh
sebelum disetujui untuk digunakan.
- Finishing plesteran cat tembok eksterior dan interior sedangkan pada bagian kamar
mandi finishing keramik 20x20 cm.
11
b. Mengukur kembali jarak untuk persiapan pemasangan penutup atap agar hasil
akhir pemasangan dapat terlaksana secara sempurna.
c. Penutup atap pada bagian tertentu pada bagian ini menggunakan alumunium
composite panel dengan spesifikasi sama dengan genteng beto pada
Spesifikasi Alumunium Composite Panel
d. Penutup atap yang digunakna pada bagian tertentu menggunakan atap shell
dengan spesifikasi yang sama dengan digunakan pada spesifikasi shell
struktur.
- Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua pemasangan dari produk harus rapi, tidak ada kerusakan yang berasal
dari penutup atap, baik yang telah terpasang seperti retak maupun pecah.
Setelah pengerjaan selesai, semua penutup atap harus dibersihkan dari sisa
kotoran dari material lain.
b. Seluruh kerusakan pada struktur atap pada waktu pengerjaan kemudian
menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya.
c. Kontraktor mengajukan sample material, spesifikasi teknis, sertifikasi dan
juga dokumen material kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
12
- Referensi dan Standart Atap Space Frame :
Dalam pengerjaan struktur spaceframe dihasilkan akurasi dengan toleransi ukuran
di bawah diameter 0,1 mm dan juga tingkat akurasi sudut lubang 0,2 derajat.
b. Ball Joint
13
c. Batang (Member)
Material baja JIS G3444 STK400 dengan tegangan leleh 235 N/mm
Diameter pipa: 1,25” – 12”
Panjang sesuai pada gambar kerja
Finishing: sand blasting dan cat
d. Pelat suport
Material baja low carbon steel JIS G3101 SS400 atau AISI 1021
dengan titik leleh240 N/mm2
Dimensi disesuaikan dengan desain.
Dibentuk menggunakan mesin bubut CNC; Toleransi tingkat akurasi
0,1mm di semua dimensi.
Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron (DIN 50961)
dan cat
- Lingkup pekerjaan atap shell meliputi : penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan serta
peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
struktur atap shell sesuai dengan yang terdapat pada Gambar Kerja dan memenuhi
syarat yang tertera pada Rencana Kerja dan Syarat Syarat.
- Persyaratan
a. Harus memiliki bentuk lengkung sesuai dengan yang terdapat pada Gmabar Kerja
b. Permukaan atap shell harus tipis sesuai dengan yang terdapat di Gambar Kerja.
c. Bahan harus merupakan sesuai standar pada Gambar Kerja
14
d. Beton harus mengikuti standar yang ditetapkan pada Peraturan beton Bertulang
Indonesia (PBI) 1971, Standart Beon Indonesia 1991, Gambar Kerja ataupun
Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS) ini.
- Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pemborong wajib untuk memeriksa kembali gambar yang akan digunaka pada saat
pelaksanaan seperti yang dinyatakan pada Gambar Kerja dan pengukuran
dilakukan apabila diperlukan.
b. Pemborong wajib untuk menyediakan gambar shop drawing yang menampakkan
sambungan dari satu bahan dengan bahan yang lain.
c. Sebelum pemasangan, permukaan semua gording atau rangka bidang, bila
diperlukan mengganjal atau menyetel bagian ini terhadap rangka penumpuknya.
d. Dalam keadaan apapun, ganjal tidak diperbolehkan untuk dipasang langsng
dibawah play kait untuk mengatur kemiringan atas.
e. Pada saat pelaksanaan harus selalu diperiksa dengan seksama untuk menghindari
penggeseran pada pemasangan serte meminimalisir kesalahan yang tidak
diinginkan.
f. Keseluruhan sisa pekerjaan yang merupakan sisa potongan dan lain yang berupa
kotoran harus dibersihkan dari atas permukaan atap agar tidak terjadi perkaratan.
Hasil pemasangan harus datar dengan menyesuaikan kelandaian yang cukup agar
tidak terjadi kebocoran.
3. UTILITAS BANGUNAN
A. Sistem Penghawaan ruangan
Bangunan Concert Hall ini menggunakan 2 jenis penghawaan, yaitu
penghawaan buatan dan penghawaan alami.
15
1. Penghawaan Buatan
Penghawaan buatan pada bangunan ini menggunakan Air
Conditioner atau AC. AC merupakan alat buatan manusia sebagai teknologi
penghawaan buatan yang berfungsi untuk menurunkan suhu atau menjaga
ruangan agar tetap nyaman bagi para pengguna.
2. Penghawaan Alami
16
Penghawaan alami pada bangunan memanfaatkan lingkungan hijau yang
berada di sekeliling tapak, terkhusus bagi pergerakan angina melalui ventilasi
dengan sistem ventilasi silang.
1. Penerangan Buatan
Penerangan buatan yang digunakan pada bangunan ini meggunakan lampu
dengan berbagai macam lux dan tipe seperti lampu LED, lampu sorot, display, dll.
Penerangan buatan ini juga diperlukan karena pada bangunan bentang lebar,
meskipun dengan cahaya matahari, tetap membutuhkan bantuan penerangan
buatan terkhusus pada malam hari.
17
Gambar 8. Contoh penerangan buatan dalam Concert Hall
2. Penerangan Alami
Penerangan alami pada bangunan ini memanfaatkan jendela, lubang
ventilasi, dan pemanfaatan curtain wall. Bukaan ini lebih efektif agar cahaya
matahari dapat masuk dan menjadi penerangan alami bangunan ini.
C. Sistem Keamanan
Sistem keamanan yang digunakan di dalam bangunan ini berupa perangkat
CCTV atau kamera video digital yang berfungsi untuk dapat mengirim sinyal berupa
gambar menuju layar monitor yang berada di ruang terpisah.
18
Gambar 10. CCTV merk Kris Dome AHD 2mp
D. Jaringan listrik
Bangunan ini menggunakan aliran jaringan listrik yang berasal dari PLN
dan kemudian ditransformasikan melalui beberapa komponen listrik seperti yang
tertera pada diagram di bawah ini.
Gambar 11. Skema jaringan utilitas listrik yang terdapat pada bangunan
19
LVDP : Low Voltage distribution panel, berisi tegangan 380 volt yang
berada
didalam gedung untu didistribusikan, bisa saja memiliki beberapa
LVDP yang digunakan terpisah tiap jenis kelistrikan. Seperti
penerangan, alat besar, computer, dll.
Generator-set : Guna Backup Ketika malfungsi dari PLn atau terputus. Pergantian
listrik
secara otomatis menggunakan ATS (automatic transfer switch) yang
berada di dalam CPGS.
SDP : Sub distribution panel, SDP sendiri penerima dari MDP sehingga
teradapat control di tiap lantainya. Yang memiliki MCB mengontrol
Panel Box.
20
Ground
PDAM Meteran Water Pompa Rooftank Ruang
Tank
= 1000 x 0.025 m3
= 25 m3/hari
21
Perhitungan kebutuhan air bersih cadangan untuk dua kali pertunjukan :
= 25 m3/hari x 2
Utilitas air kotor yang tersedia dibagi menjadi 2 jenis, yaitu saluran yang
digunakan untuk grey water atau air wastafel, floor drain, dan air hujan. Dan juga
saluran untuk black water atau yang merupakan air limbah toilet.
Pipa Sumur
Toilet Septictank
Pembuangan
Resapan
= 540 x 0,06 m3
22
= 32,4 m3
Pemisahan yang dilakukan atara penggunaan saluran black water dan grey
water ini dikarenakan tingkat kontaminasi kotoran yang berbeda sehingga untuk
black water perlu septic tank untuk mengendapkan kotoran terlebih dahulu.
Sumur
Resapan
23
Pengelolaan sampah ini dapat melibatkan berbagai zat, seperti zat padat,
cair, gas atau radioaktif dengan menggunakan metode yang berasal dari keahlian
khusus untuk masing-masing jenis zat. Limbah sampah yang dihasilkan merupakan
buangan dari bangunan seperti pabrik, hotel, retoran dan supermarket.
Gambar 17. Hydrant Pillar Two Way Firefix Main Valve & Ball Valve model
Machino size 4” x 2.5” x 2.5”
Pemadam dalam bangunan
Dalam bangunan terdapat alat utilitas untuk pemadam kebakaran, yaitu :
Sprinkler : Berfungsi sebagai pemadam kebakaran di dalam
bangunan yang menyemprotkan air bertekanan
24
Gambar 18. Sprinkler Viking Pedant
25
Gambar 20. HOOSEKI Fire Extinguisher Carbon Dioxide HCO-5
I. Penangkal Petir
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin tinggi resiko untuk dapat
tersambar petir. Maka dari itu, dibutuhkan proteksi terhadap kemungkinan
tersebut dengan memasang penangkal petir. Penangkal petir ini merupakan
susunan dari besi konduktor pada atap bangunan yang dilengkapi kabel untuk
dapat menghubungkan konduktor dengan bumi atau tanah.
26
Gambar 21. Penangkal Petir External Lightning Protection Viking V6
Tipe R-132
27
BAB II
A. Tribun / Seat
Sebagai upaya untuk meningkatkan kenyamanan pengguna atau penonton
dalam hal penglihatan, maka layout tribun dirancang secara berbaris dan
berundak. Untuk idealnya super elevation pada 12-15 mm.
28
Gambar 23. Construkction of Sightlines
Sumber : Neufert – Data Arsitek Jilid 3 halaman 494
Ukuran standar yang digunakan dalam dimensi tempat duduk dalam pengguna
Concert hall pada ruang auditorium in I kemudian menjadi acuan utama untuk
dimensi dalam mendesain tata ruang. Dimensi tempat duduk bagi penonton
memiliki standar ukuran panjang 84 hingga 100 cm x lebar 50 cm (Ernst,
Architect Data, hal.351)
29
Perhitungan minimal luasan area tempat duduk/ seating ruang auditorium
adalah :
= Kapasitas x luas permukaan
= 1000 x (1 m x 0,5 m)
= 500 m2 (Belum termasuk tangga dan koridor)
B. Panggung
Standar ukuran panggung mengikuri kelas dari pementasan yang akan
dipertunjukkan. Dengan menggunakan skala kota, maka dari itu panggung
memerlukan lebar minimal 12-25 meter, dengan rata rata panggung selebar 18
meter.
30
Fire curtain : berfungsi sebagai pemisah antara panggung dengan
auditorium, menggunakan korden tahan api dengan material kain
anyaman kabel asbestos yang terbentang dengan pipa baja. Korden harus
dalam 1 lembar yang harus dapan menutup seluruhnya dalam 30 detik.
Jalur keluar : sirkulasi keluar dari area panggung sekurang kurangnya
ada 2 jalur keluar, yang salah satunya dapat menuju lobby lalu ruang
terbuka.
AC Central
31
Gambar 27. Tabel data kenyamanan termal
32
Perhitungan Termal AC
Berdasarkan hasil perhitungan Cooling Load, maka diperoleh beban total dari AC
yang digunakan dalam bangunan Concert Hall sebesar
Fasilitas Concert Hall = 741,711 kW (R)
Fasilitas Penunjang = 267,119 kW (R)
Fasilitas Servis = 186,276 kW (R)
33
Gambar 29. Table Standar Ruang AHU
Berdasarkan table standar ruang AHU diatas, maka kebutuhan ruang AHU
untuk masing-masing fasilitas concert Hall adalah berikut :
Data diatas meninjukkan perhitungan total kebutuhan ruang AHU yang bila
dijumlah mencapai 52.462,61 L/s, maka ruang AHU yang dibutuhkan sebanyak 5
buah berukuran 3,7 x 4,0 dengan luasan 14,8 m2.
A. Pencahayaan alami
Pencahayaan alami diterapkan dalam bangunan ini dengan penggunaan curtain wall
kaca serta jendela di beberapa sisi yang mendukung masuknya pencahayaan alami
di dalam bangunan.
34
Gambar 30. Tampak depan dan samping bangunan yang menggunakan curtain
wall kaca material tempered sebagai pencahayaan alami
35
serta menghindari cacat akustik. Panel diffuser biasanya dibuat tidak rata dan
berpola maju mundur dengan bentuk hexagon atau persegi.
Absorber
Absorber merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap suara yang erada
pada ruangan sehingga dapat meminimalisir suara yang berlebihan serta
mengurangi waktu dengung. Pada bangunan Concert Hall ini material berada
pada lantai Concert Hall yang merupakan karpet bertekstur lunak dan berpori
yang berfungsi sebagai peredam suara agar tidak bocor ke ruangan lain.
Gambar 31. Potongan instalasi reflector pada bangunan dan dinding difusi suara.
36
Untuk kejelasan dalam hal penangkapan suara di dalam gedung bergantung
kepada akustik ruang.Akustik sendiri terdiri dari dua faktor, yang pertama adalah
mengenai kuat suara yang dikehendaki diterima oleh telinga kita, dan kurang
adanya gangguan suara lain yang tidak dikehendaki. Dikarenakan kuat suara yang
dikehendaki diterima telinga kita pada jaman sekarang dapat diperoleh dengan
mudah maka perhatian utama harus dipusatkan untuk menghilangkan gangguan
suara yang tidak dikehendaki. Suara tersebut terkadang merupakan suara dengung
akibat pantulan. Salah satu gangguan yang harus dikendalikan yaitu pengendalian
Waktu Dengung (RT=Reverberation Time).
RT = 0,16 X V / Abs
Keterangan :
RT : reverbation Time (s)
V : Volume Ruang (m3)
Abs : Jumlah seluruh penyerapan di dalam ruang (m2) Diagram dan rumus
waktu dengung (RT)
37
Perhitungan volume ruang
V = Luas Alas x Tinggi
V = 1196 m2 x 17 m
V = 20.332 m3
4. Kinerja Visual
Pencahayaan alami diterapkan dalam bangunan ini dengan penggunaan curtain wall kaca
serta jendela di beberapa sisi yang mendukung masuknya pencahayaan alami di dalam
bangunan.
38
Gambar 32. Tampak depan dan samping bangunan yang menggunakan curtain
wall kaca material tempered sebagai pencahayaan alami
39
Dalam perencanaan pencahayaan, terdapat hal hal yang perlu diperhatikan
E = (F x U x M x K) : (W x S)
Keterangan :
W = Lebar Jalan
Keterangan :
40
Berdasarkan penjelasan diatas, yang mempengaruhi Utilization Factor ada beberapa
hal seperti ukuran ruang, warna, tekstur bidang plafon, lantai, dinding, perbandingan
luas antara bidang plafon, lanti, dan dinding dengan luminer, serta bentuk distribusi
intensitas cahaya dari luminer distribusi cahaya lampu yang digunakan.
Untuk dapat menghitung kebutuhan pencahayaan Fasilitas Concert Hall adalah sebagai
berikut :
E = 300 LUX
P = 59 m
L = 25 m
T = 17 m
Area = 1196 m2
K = P X L : (T x (P +L))
K = 1.475 : 1428
K = 1,03
41
Gambar 33. Coefficient of lamp flux life
Interpolasi
K = 1,03
K1 = 1 – 0,42 = 0,58
Design Factor
UF = 0,504
DF = UF x MF
= 0,504 x 0,8
= 0,4032
42
Lumen
Lumen = E x A /DF
Jumlah lampu
= 889.880 : 20000
= 44,4 ~ 45 lampu
43
Dinding Luar
Jarak dinding luar bangunan terhadap batas tahanan dengan
memperhatikan batas relevan, bidang referensi, segi empat penutup, daerah
terlindung meliputi dinding luar, jendela atau pintu dan dinding luar yang
ditempeli bahan mudah terbakar.
Jalan Lingkungan
Jalan lingkungan harus memenuhi unsur luas bangunan dengan lebar,
perkerasan, minimum dengan mengikuti model cul desac, model T, rotary
atau melingkar.
Tempat parkir
Meliputi jarak, luas, dan letak tempat parkir yang setiap saat harus
dibebaskan dari kesulitan lalu lintas mobil unit pmeadam kebakaran.
Hydrant
Harus mempunyai jarak maksimal 3 meter dari garis tepi jalan.
Berdasarkan SNI-1745-1989-F mengenai instalasi sitem Hydran untuk
pencegahan bahaya kebakaran. Perlu diperhatikan beberapa hal terkait dengan
sistem hidram yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
- Peralatan dan komponen sistem hydrant gedung: hydrant yang terdiri
dari kotak hidran dan kopling pengeluaran aliran air; pompa dan
instalasinya, perpipaan.
44
- Debit air: minimal 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik
tertinggi sebesar 4,5 kg/cm2
45
B. Sistem Keamanan Bangunan
Untuk memperkuat sistem keamanan bangunan Concert Hall ini dirancang dengan
adanya CCTV yang menyebar di beberapa titik di dalam bangunan. Kemudian
CCTV ini akan terhubung dengan sistem BMS (Building Management System) dan
BAS (Building Automatic System) pada ruang keamanan.
Gambar 34. Koneksi CCTV hingga dapat dipantau, melalui DVR dan monitor
46
D. Sistem Transportasi
Untuk sistem transportasi yang digunakan dalam bangunan ini berupa tangga
dan ramp yang memudahkan kaum difabel. Alasan tidak adanya penggunaan lift
dalam bangunan karena lantai 2 pada bangunan hanya merupakan podium tambahan
untuk tempat duduk penonton. Sehingga untuk kaum difabel diprioritaskan untuk
menempati tempat duduk di lantai 1, yang didukung dengan adanya ramp.
47