Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

“BASEMENT”

DIKERJAKAN OLEH :

KELOMPOK 1

1. ZULKARNAIN (311 17 029)


2. ASRIH AINUN ARIEF (311 17 039)
3. DELGUS TANDI LILING (311 17 040)
4. RYAN NOVRIANZA (311 17 044)
5. JIHAN FAHIRA AMIR (311 17 046)

KELAS 1B
PROGRAM STUDI D3 KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
BASEMENTKATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan rahmat, hidayah, kekuatan dan kesehatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Basement” . Selanjutnya
shalawat dan salam kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa syiar Islam di atas muka bumi ini.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun
penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dalam isi maupun teknis penulisannya. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan adanya pandangan pikiran, berupa kritik
dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan ini.

Makassar, 11 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .... ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A. Pengertian basement ................................................................................. 3
B. Pemilihan tipe Basement....................................................................... 3
C. Proses Pembuatan Pondasi Cakar Ayam .................................................. .....
4

BAB III PENUTUPAN................................................................................. 8


A. Kesimpulan............................................................................................ 8
B. Saran...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di daerah perkotaan, terutama di kota-kota besar di Indonesia, peningkatan
jumlah penduduk menjadi permasalahan kompleks yang sulit untuk dipecahkan
sehingga mengakibatkan kebutuhan akan lahan yang semakin meningkat. Seiring
dengan kemajuan jumlah penduduk, perkembangan pembangunan mengakibatkan
semakin sempitnya lahan yang tersedia. Untuk menjawab tantangan kelangkahan
lahan, tuntutan adanya area parkir di basement pada Pembangunan gedung-
gedung komersial adalah sudah merupakan suatu keharusan. Karena masalah
parkir ini juga masalah kunci dalam penetuan sukses atau tidaknya penjualan dan
pengoperasian gedung tersebut. Dengan transportasi umum kita yang sangat
kurang, kebutuhan akan luas lahan parkir pada kenyataannya telah melampaui
ketentuan yang telah disyaratkan di dalam izin mendirikan bangunan. Hal ini akan
berakibat buruk bukan hanya pada gedung itu sendiri, juga berpengaruh buruk
pada sistem jaringan jalan, dimana gedung tersebut berada.
Untuk mengatasi masalah parkir, jalan yang ditempuh adalah membangun
area parkir, disamping gedung utama, membangun area parkir di atap gedung atau
membangun area parkir di basement. Membangun gedung parkir di lokasi pusat
perdagangan adalah tidak flexible, karena harga tanah sudah mahal. Membangun
area parkir diatap, mempunyai keuntungan dimana akses bagi toko-toko diatas
lebih mudah. Namun terdapat kekurangan, antara lain perlu ramp panjang atau
melingkar yang menghabiskan sebagian luas lantai, disamping kurang nyaman
bagi pengunjung. Sedangkan di gedung tinggi seperti hotel atau apartemen, adalah
tidak mungkin membangun lahan parkir ke atas.
Membangun lantai parkir ke bawah (basement) adalah pilihan yang
terbaik, selain memberi akses yang mudah bagi pengunjung. Dengan demikian,
bisa menjual lantai basement untuk keperluan komersial (supermarket atau

1
hypermarket). Secara jangka panjang menghemat konsumsi listrik, karena
pemakaian AC (dan heater di negara empat musim) akan lebih hemat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari basement?
2. Bagaimana cara pemilihan tipe basement?
3. Bagaimana tipe-tipe basement?

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian dari basement, cara pemilihan tipe
basement, dan tipe-tipe basement.

2
BAB II

ISI

A. Pengertian Basement
Basement adalah sebuah tingkat atau beberapa tingkat dari bangunan yang
keseluruhan atau sebagian terletak di bawah tanah. Basement adalah ruang bawah
tanah yang merupakan bagian dari bangunan gedung. Pada masa ini basement
dibuat sebagai usaha untuk mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin
padat dan mahal. Tidak semua bangunan memiliki basement. Untuk bangunan
yang memilikinya biasanya digunakan sebagai tempat tungku perapian (furnace),
alat pemanas air (water heater), pelataran mobil dan sistem pengaturan suhu dari
suatu rumah atau bangunan . sehingga menjadi suatu kenyamanan tersendiri untuk
pemasangan dan aplikasi bagian seperti sistem distribusi elektrik, dan titik
distribusi televisi kabel.
Basement memberikan satu kesempatan untuk ahli bangunan untuk
mencapai suatu titik balik dalam pengeluarannya, dan costumer/klien untuk
mendapatkan keuntungan dengan membangun sebuah bangunan yang bernilai
potensi lebih. Dalam pelaksanaan konstruksi basement. Ada tiga hal penting yang
perlu diperhatikan, yakni metode konstruksi, retaining wall dan dewatering.

B. Pemilihan tipe Basement


Sebelum menentukan tipe basement seperti apa yang akan dibangun,
terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan demi kesempurnaan bangunan.
Faktor – faktor tersebut antara lain:

 Ketinggian air tanah di lokasi


 Kemungkinan kontaminasi dari air tanah
 Drainase alami
 Jenis tanah

3
 Akses ke lokasi

Kebutuhan dari tembok di bawah tanah :

 Kemantapan struktural
 Ketahanan
 Pengeluaran kelembaban
 Buildability

C. Tipe – Tipe Basement

1.Tipe A – Perlindungan Tanki (Tanked Protection)


Struktur tidak memiliki perlindungan integral untuk melawan penetrasi air
tanah dan selanjutnya sangat bergantung pada lapisan membran kedap air
(waterproofing membrane). Sistem struktur anti air yang dipilih harus dapat
mengatasi tekanan hidrostatik dari air bawah tanah, bersama dengan lapisan yang
ada sesuai dengan beban yang ditumpu.
Struktur tembok dapat menggunakan pratekan (prestressed), beton yang
dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras dengan sistem struktural kedap
air digabungkan secara eksternal selama konstruksi. Atau dapat diterapkan secara
internal pada basement yang telah selesai dibangun. Tembok batuan keras
(masonry) bisa jadi memerlukan penambahan semen untuk menghasilkan
permukaan yang cukup bagus untuk mendapatkan sistem kedap air yang
diharapkan.
Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari sistem kedap air
(waterproofing) yang dipakai, juga menghasilkan ketahanan yang tingggi dari
pergerakan air tanah. Seperti pada [gambar 2.1].

4
Gambar 2.1 Contoh Tipe A (Perlindungan Tanki)

2. Tipe B – Perlindungan integral terstruktrur (structurally integral protection)


Struktur membutuhkan pembangunan struktur itu sendiri untuk dibangun
sebagai kulit integral tahan air. Pembangunan beton yang dikuatkan atau pratekan
yang tanpa alternatif lain, struktur basement haruslah dirancang dengan parameter
yang pasti dan ketat untuk memastikan ketahanan airnya. Kebanyakan rancangan
harus dibangun sesuai dengan rekomendasi BS 8007 atau BS 8110, yang
memberikan petunjuk kwalitas beton dan jarak antar tulangan.
Tanpa adanya tambahan membran yang terpisah, bentuk konstruksi ini
bisa dikatakan tidak sama tahannya terhadap air dan pergerakan uap air seperti
tipe A atau C. Seperti pada [gambar 2.2].

5
Gambar 2.2 Contoh Tipe B (Integral Terstruktur)

3. Tipe C – Perlindungan dengan pengaliran (drained protection)


Struktur menggabungkan rongga alir di antara struktur basement.
Ketergantungan permanen daripada rongga ini untuk mengumpulkan air tanah
sepanjang palung rembesan struktur dan langsung meneruskan air tersebut ke
pembuangan air dari drainase atau dengan pemompaan. Seperti yang terlihat pada
[gambar 2.3].

Gambar 2.3 Struktur penggabungan rongga alir

6
Struktur tembok dapat menggunakan pratekan (prestressed), beton yang
dikuatkan atau beton polos ataupun batuan keras. Tembok basement bagian luar
harus memiliki ketahanan yang cukup terhadap air untuk memastikan rongga air
yang ada hanya mendapatkan limpahan air yang terkontrol. Jika tidak, sistem
rongga ini tidak dapat mengatasi air bah melewati batas limpahan air terutama
selama kondisi badai/banjir. Seperti yang terlihat pada [gambar 2.4].
Bentuk konstruksi ini cukup mumpuni tergantung dari sistem kedap air
(waterproofing) yang dipakai, juga menghasilkan ketahanan yang tingggi dari
pergerakan air tanah.

Gambar 2.4 Contoh Tipe C (Perlindungan dan Pengaliran)

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Basement adalah ruang bawah tanah yang merupakan bagian dari
bangunan gedung. Pada masa ini basement dibuat sebagai usaha untuk
mengoptimalkan penggunaan lahan yang semakin padat dan mahal. Dalam
pelaksanaan konstruksi basement. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan,
yakni metode konstruksi, retaining wall dan dewatering.
Sebelum menentukan tipe basement terdapat beberapa faktor dan
kebutuhan dari tembok untuk mencapai hasil yang maksimal. Terdapat tiga tipe
basement yaitu Tipe A, B, dan C.

B. Saran
Menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepanya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah dengan
sumber-sumber yang lebih banyak lagi dan tentunya dapat di pertangung
jawabkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/29656548/Struktur_basement

http://sipill.blogspot.co.id/2013/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

9
1

Anda mungkin juga menyukai