Anda di halaman 1dari 10

KONTRUKSI BANGUNAN

(PLAT LANTAI DAN TANGGA)

Disusun Oleh :
Bagus Alfa Rizki (3336150016)
Ahmad Rizal S. (3336180042)
Aulia Wulandari Koesnarka (3336180044)
Alvin Nathanael (3336180045)
Ersalan Elang Kusuma (3336180039)
Giant Muhammad Satrio N. (3336180036)
 Nada Shafa Soraya G. (3336180035)
Shenantiasya Goldhand Chirstopher (3336180043)
TB. Candra Trisna (3336180038)
Vini Vihawianty (3336180037)
Walid Khoirul Ramadhan (3336180041)

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
Tahun Ajaran 2019
Kata Pengantar 

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita
semua sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana
makalah ini membahas tentang pelat lantai dan tangga.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat
 bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.

ii
Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................................ ............. i
Kata Pengantar ................................................. .......................................................... ii
Daftar Isi ................................................. .................................................. ................ iii

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah ............................................. ....................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................. ...................................................... 2
1.4 Manfaat ................................................ ................................................... .. 2
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Plat Lantai ............................................... ................................................. 3
2.2.Fungsi Plat Lantai .................................................. ................................... 3
2.3 Jenis-jenis Plat Lantai ............................................................................... 3
2.4 Metode Struktur Plat Lantai pada Bangunan Gedung .............................. 8
2.5 Sistem Perencanaan tulang.................................................. ...................... 9
2.6 Tangga ........................................ ............................................................. 12
2.7 Bahan bangunan Tangga ........................................... .............................. 12
2.8 Susunan Bentuk Tangga ........................................... ............................... 13
2.9 Ukuran Tangga ............................................. ........................................... 18
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................. .............................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

Didalam kenyataan masyarakat terdapat bermacam-macam plat lantai


dan tangga. Engineer muda yang mengambil jurusan Teknik sipil masih belum
mengerti akan hal itu. Akibatnya, banyak engineer muda yang membuat
kontruksi plat lantai dan tangga tidak sesuai standar NSI.

Gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan k ostruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam
tanah / air yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya.
(KEPPRES No. 28/2002) Pembangunan gedung diselenggarakan melalui
 berbagai tahapan pekerjaan konstruksi.

Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan


 pelaksanaan serta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur,
mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan, beserta kelengkapannya
masing-masing dalam mewujudkan suatu bangunan. (KEPPRES No. 19/1999)
Plat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada suatu
 bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa dan juga
menjadi struktur konstruksi pada jembatan. Umumnya, pelat lantai dibangun
dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar utamanya.

Plat lantai adalah struktur yang pertama kali menerima beban, baik itu
 beban mti maupun beban hidup yang kemudian menyalurkannya ke sistem
struktur rangka yang lain. Plat lantai berdasarkan sistem konstruksi materialnya

1
dapat dibedakan menjadi bermacam-macam jenis, antara lain plat lantai kayu,
 plat lantai beton, plat lantai baja dan plat lantai yumen.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari plat lantai dan tangga itu sendiri?

2. Apa saja fungsi dari plat lantai dan tangga?

3. Apa saja jenis jenis plat lantai dan tangga?

4. Metode apa saja pada struktur plat lantai dan tangga pada bangunan
gedung?

1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang Kontruksi
 plat lantai dan tangga. Baik dari pengertian, kegunaan, jenis-jenis, serta
ketentuan dalam pembuatan plat lantai dan tangga itu sendriri

1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
a) Pembaca dapat mengetahui pentingnya plat lantai dan tangga
 b) Pembaca dapat mengetahui jenis jenis plat lantai dan tangga
c) Pembaca dapat mengetahui ketentuan-ketentuan pembuatan plat lantai
dan tangga
d) Pembaca dapat menerapkan ilmu ini di masa yang akan datang

2
Macam-macam metode struktur plat lantai gedung ini yaitu:

a. Metode Konvensional Yaitu pengerjaannya dilakukan ditempat, dengan


 bekisting yang menggunakan polywood dengan perancah scaffolding. Ini
adalah cara yang masih terbilang ‘kuno’ dan memakan banyak waktu dan
 biaya, sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk mendapatkan inovasi
terbaru dan untuk mendapatkan waktu yang cepat dan biaya yang murah.

 b. Metode half slab Metode ini disebut metode half slab karena sebagian struktur
 plat lantai dikerjakan dengan sistem precast. Bagian tersebut dibuat di pabrik
untuk kemudian dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang, yang kemudian
dipasang besi tulangan atas, kemudian di cor sebagian plat yang dilakukan di
tempat proyek. Kelebihan dari metode half slab ini yaitu terdapat penghematan
waktu dan biaya untuk pekerjaan bekisting. Akan tetapi, tidak semua bagian
 plat gedung bisa dibuat dengan sistem ini, contohnya yaitu area toilet, yang
tetap dipasang dengan cara konvensional untuk menghindari kebocoran di
dalamnya.

c. Metode Full precast Metode ini bisa disebut metode yang paling cepat
 pengerjaannya. Akan tetapi, perlu diperhatikan juga, metode ini harus
memperhatikan kekuatan alat angkat, dimana kuat angkat ujung tower crane
harus lebih besar dari total beton precast.

d. Metode Bondek Yaitu metode dengan mengganti tulangan bawah diganti oleh
 plat bondek, dengan harapan mampu menghemat besi tulangan dan bekisting
dibawahnya. Tulangan atas bisa dibuat dalam bentuk batangan atau bisa juga
diganti dengan besi wiremesh agar lebih cepat dalam pemasangannya.

2.5 Sistem Perencanaan tulang


Sistem perencanaan tulangan pada dasarnya dibagi menjadi 2 macam yaitu :
8
■ Sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok satu arah (pelat satu arah/ one
way slab)
■ Sistem perencanaan pelat dengan tulangan pokok dua arah (arah/two way slab)

1) Penulangan pelat satu arah

a) Konstruksi pelat satu arah.

Pelat dengan tulangan pokok satu arah ini akan dijumpai jika pelat beton
lebih dominan menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang
satu arah saja.Contoh pelat satu arah adalah pelat kantilever (luifel) dan
 pelat yang ditumpu oleh 2 tumpuan.

Gambar 1.4 Pelat Kantilever & Pelat 2 tumpuan

 b) Simbol gambar penulangan.

Pada pelat kantilever, karena momennya negatif, maka tulangan pokok (dan
tulangan bagi) dipasang di atas. Jika dilihat gambar penulangan Tampak
depan (gambar (a)), maka tampak jelas bahwa tulangan pokok dipasang
 paling atas (dekat dengan tepi luar beton), sedangkan tulangan bagi
9
menempel di bawahnya. Tetapi jika dilihat pada gambar Tampak Atas
(gambar (a)), pada garis tersebut hanya tampak tulangan horizontal dan
vertikal bersilangan.

Gambar 1.5 Simbol gambar penulangan

2) Penulangan pelat 2 arah

Sistem pelat dua arah dapat terjadi pada pelat tunggal maupun menerus, asal
 perbandingan panjang bentang kedua sisi memenuhi. Persyaratan jenis pelat
lantai dua arah jika perbandingan dari bentang panjang terhadap bentang
 pendek kurang dari dua.

Beban pelat lantai pada jenis ini disalurkan ke empat sisi pelat atau ke empat
 balok pendukung, akibatnya tulangan utama pelat diperlukan pada kedua arah
sisi pelat. Permukaan lendutan pelat mempunyai kelengkungan ganda.

Konstruksi pelat 2 arah pelat dengan tulangan pokok 2 arah ini akan dijumpai
 jika pelat beton menahan beban yang berupa momen lentur pada bentang 2
10
DAFTAR PUSTAKA
21
 ___________..Efisiensi Tata Letak Fasilitas dan Penggunaan Alat Berat Pada Proyek
Gedung Bertingkat. Semarang.2009.

Lestari, Dwi. Plat Lantai (Floor Plate).

Putra, Hendra. Tabel Perhitungan Kebutuhan Tulangan Pelat Lantai Beton Bertulang
Dengan menggunakan SNI 03-2847-2002, PBI 1971 dan Pemodelan SAP. 2000.

http://aarsitek.blogspot.com/2012/08/mengenal-plat-lantai.html

http://achmadnutsnun123.blogspot.com/2013_08_01_archive.html

 ___________.. Kontruksi Tangga. Bandung.2010

Anda mungkin juga menyukai