Anda di halaman 1dari 39

Tinjauan anatomi dan fisiologi struktur manusia

“Ilmu anatomi dan fisiologi sangat erat kaitannya, anatomi akan memberikan dasar untuk fungsi,
keduanya akan memberikan dasar yang baik utuk memahami tubuh manusia”.

a. Tinjauan anatomi struktur tubuh


Anatomi berasal dari kata Yunani ana dan tome yang berarti memotong dan memisahkan. Oleh
karenanya didefisinikan menjadi ilmu mengenai struktur tubuh. Untuk memahaminya akan
dibagi menjadi (subdivisi anatomi secara general) :
Anatomi maskroskopik, yaitu ilmu mengenai struktur tubuh yang dipelajari melalui observasi
atau pembedahan tanpa menggunakan mikroskop. Bagian ini terbagi menjadi :
1) Anatomi regional, yaitu ilmu mengenai ciri-ciri anatomis bagian tubuh tertentu.
2) Anatomi sistematik, yaitu ilmu yang mempelajari sistem organ tubuh satu per satu.
Anatomi miskroskopik (histologik), yaitu ilmu mengenai struktur tubuh yang dipelajari
melalui observasi dengan menggunakan mikroskop cahaya (pembesaran 1.000 sampai 2.000
kali). Organ tubuh yang dapat dilihat melalui cara ini misalnya sel, jaringan dan organ tubuh yang
lain.
Anatomi ultraskopik yaitu ilmu yang mempelajari ultrastruktur sel dengan menggunakan
mikroskop elektron (pembesaran lebih dari 1.000.000 kali)
Anatomi radiografi (radiologi) adalah ilmu mengani struktur tubuh dengan menggunakan
sinar X atau teknik penyinaran lain. Misal USG.
b. Tinjauan fisiologi struktur tubuh
Ilmu mengenai fungsi dari tubuh yang hidup
Ilmu mengenai fisiologis didasarkan pada fungsi seluler dan molekuler dan untuk
mempelajarinya, diperlukan pengetahuan mengenai prinsip dasar kimia dan fisika
Bidang khusus mengenai fungsi sistem organ tertentu misalnya neurofisiologi, kardiologi
(jantung), dan lainnya.
c. Tingkat struktural organisasi tubuh
Organisasi struktural tubuh manusia berkembang dari tingkat terendah (atom dan molekul)
sampai tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompleks untuk membentuk keseluruhan tubuh.
Selàjaringanàorganàsistem organàorganisme
J Tingkat kimia. Contoh : atom hidrogen, oksigen, karbon, nitrogen dan natrium yang bergabung
membentuk molekul. Contoh : air dan garam serta makromolekuler. Contoh : karbohidrat,
protein dan lemak.
J Sel adalah unit dasar makhluk hidup dan struktur seluler seperti nukleus, ribosom, mitokondria
dan lisosom. Menjalankan fungsi pertahanan hidup sel.
J Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama (epitel, otot,
saraf, dan ikat)
J Organ adalah 2 jaringan atau lebih yang bergabung membentuk satu organ. Contoh : perut dan
ginjal.
J Sistem organ adalah gabungan beberapa organ yang bekerja sama untuk melakukan fungsi
yang saling berkaitan. Contoh : endokrin, saraf, limfa, kardiovaskuler.
d. Bidang struktural tubuh
Terminologi dan arah mengenai posisi dan arah anatomi tubuh anatara lain adalah bidang, seksio
dan posisi anatomis.
Bidang seksio tubuh : bidang tubuh merupakan bidang imajiner yang menembus tubuh untuk
menunjukkan point-point rujukan. Bidang ini terdiri :
1) Bidang segital : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri.
2) Bidang frontal/koronal : bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian, yaitu depan dan
belakang.
3) Bidang transfersal : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.
Posisi anatomis tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian tubuh
dapat dijelaskan, posisi in antara lain adalah :
1) Bagian anterior dari tubuh : bagian depan tubuh atau bagian perut (hidung merupakan
bagian anterior keseluruhan bagian wajah)
2) Bagian posterior : bagian belakang tubuh (bokong merupakan bagian posterior dari
abodemen)
3) Bagian superior : bagian dari tubuh yang mengarah ke atau bagian yang tertinggi (kepala
merupakan bagian superior dari leher).
4) Bagian inferior : bagian dari tubuh yang menjauhi kepal dan mengarah ke bagian bawah
tubuh (merupkan inferior dari leher)
5) Bagian medial: bagian dari struktur tubuh yang terdekat dengan garis imajiner tubuh
(hidung bagian medial dari mata)
6) Lateral : mengarah kesamping, menjauhi garis imajiner tubuh (telinga merupakan bagian
lateral dari mata)
7) Proksimal : mengacu pada bagian suatu struktur yang mendekati garis tengah tubuh.
Tungkai mendekatti titik asal titik perlekatan terdekat dengan trunkas. Siku bagian proksimal dari
pergelangan tangan.
8) Distal :paling jauh dengan garis tengah imajiner.
9) Superfisal : bagian manapun yang dekat dengan permukaan tubuh (kulit merupakan
superfisial dari otot).
10) Dalam berarti terletak dibagian internal, di dalam tubuh (usus halus terletak jauh lebih ke
dalam tubuh dari otot-otot dan kulit abdominal)
e. Rongga tubuh
Ruang bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera internal. Ada 2 rongga utama :
1) Rongga dorsal
Terletak dibagian posterior (dorsal)terbagi menjadi rongga kranial (dikelilingi tulang dan berisi
otak) dan rongga spinal (vertebral : terbentuk dari susunan tulang belakang dan berisi medula
spinallis).
2) Rongga ventral
Terletak dibagian anterior (ventral) dan terbagi menjadi rongga thorak dan abdomen yang
dipisahkan oleh diafragma.
Rongga thorak : rongga dada yang terbagi menjadi rongga pleural kanan dan kiri serta
mediastinum.
Rongga abdominopeluis (peritoneal) : berisi visera abdomen dan bidang pelvis.
Rongga kecil : tambahan dibagian kepala yang meliputi rongga oral, rongga nasal, rongga telinga
tengah dan rongga orbital untuk mata.
Regio abdomenpelvis : terdapat 9 regio yang digunakan dalam ilmu anatomi.
Regio umbilival, pusat abdomen
Regio epigarium : pada superior dan regio umbilikus.
Regio hipogastrium : dibagian inferior regio umbilikus.
Regio hipokondrium : kanan dan kiri berposisi lateral terhadap regio epigastium.
Regio tumbal : kanan dan kiri yang terletak lateral terhadap regio umbilikar.
Regio inguinalisasi (iliaka): kanan dan kiri yang terletak lateral dan regio hipogastrium.

Struktural organisasi tubuh

Jaringan otot terdiri dari pita-pita dari sel-sel yang berkontraksi dan memungkinkan gerakan.
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang merasakan rangsangan dan mengirimkan sinyal.
Jaringan saraf ditemukan dalam saraf, sumsum tulang belakang, dan otak.

Tubuh Anda memiliki empat jenis utama jaringan: jaringan saraf, jaringan epitel, jaringan ikat,
dan jaringan otot. Mereka ditemukan di seluruh tubuh Anda.
Kelompok Jaringan membentuk Organ

Sebuah jaringan tunggal saja tidak dapat melakukan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
membuat Anda hidup dan sehat. Dua atau lebih jaringan yang bekerja bersama-sama dapat
melakukan lebih banyak. Organ adalah struktur yang terbuat dari dua atau lebih jaringan yang
bekerja sama. Jantung (Gambar di bawah) terdiri dari empat jenis jaringan.

Empat jenis jaringan yang berbeda bekerja sama dalam jantung seperti yang mereka lakukan
pada organ lain.

Kelompok Organ membentuk Sistem Organ

Jantung Anda memompa darah ke seluruh tubuh Anda. Tapi bagaimana jantung Anda
mendapatkan darah ke dan dari setiap sel dalam tubuh Anda? Jantung Anda terhubung ke
pembuluh darah seperti pembuluh darah dan arteri. Organ yang bekerja bersama-sama
membentuk sistem organ. Bersama-sama, jantung, darah, dan pembuluh darah membentuk
sistem kardiovaskular Anda.

Apa sistem organ lain yang dapat Anda pikirkan?

Sistem Organ Bekerja Sama

12 sistem organ tubuh Anda ditampilkan di bawah ini (Tabel di bawah). Sistem organ Anda tidak
bekerja sendirian dalam tubuh Anda. Mereka semua harus dapat bekerja sama.

Sebagai contoh, salah satu fungsi yang paling penting dari sistem organ adalah untuk
menyediakan sel dengan oksigen dan nutrisi dan untuk menghilangkan produk-produk limbah
beracun seperti karbon dioksida. Sejumlah sistem organ, termasuk sistem kardiovaskular dan
pernapasan, semua bekerja sama untuk melakukan hal ini

Sistem organ Jaringan utama dan Organ Fungsi

Mengangkut oksigen,
hormon, dan nutrisi ke sel-
Jantung, pembulu darah,
Kardiovaskular sel tubuh. Memindahkan
darah
limbah dan karbon dioksida
dari sel.

Membela melawan infeksi


Kelenjar getah bening, dan penyakit, kelenjar getah
Limfatik (getah bening);
pembuluh getah bening memindahkan antara
jaringan dan aliran darah.

Mencerna makanan dan


kerongkongan; perut; usus
Pencernaan menyerap nutrisi, mineral,
kecil; usus besar
vitamin, dan air.

Kelenjar hipofisis, Menghasilkan hormon yang


Endokrin hipotalamus; kelenjar mengkomunikasikan antara
adrenal; ovarium; testis sel-sel.

Memberikan perlindungan
dari cedera dan kehilangan
air, pertahanan fisik
Integumen Kulit, rambut, kuku
terhadap infeksi oleh
mikroorganisme, dan kontrol
suhu.

Jantung (jantung) otot; otot Terlibat dalam


Otot
rangka; otot polos; tendon gerakandanproduksi panas.

Otak, sumsum tulang Mengumpulkan, transfer,


Saraf
belakang; saraf dan memproses informasi.

Perempuan: rahim; Vagina; Menghasilkangamet(sel


Reproduksi
saluran tuba; ovariumLaki- kelamin) danhormon seks.
laki: pen is; testis; vesikula
seminalis

Membawa udara ke situs di


mana pertukaran gas dapat
Trakea,laring, faring, paru-
Pernapasan terjadi antara darah dan sel-
paru
sel (seluruh tubuh) atau
darah dan udara (paru-paru).

Mendukung dan melindungi


Tulang, tulang rawan; jaringan lunak tubuh;
Rangka
ligamen menghasilkan sel darah;
menyimpan mineral.

Menghilangkan kelebihan
air, garam, dan produk-
produk limbah dari darah
Urinari ginjal; kandung kemih dan tubuh; mengontrol pH;
mengendalikan
keseimbangan air dan
garam.

Sumsum tulang; limpa; sel


Imunitas Membelaterhadap penyakit.
darah putih

kosa kata

 Sistem kardiovaskular: Sistem Organ yang terdiri dari jantung, darah, dan pembuluh
darah.
 Sel: Unit dasar dari struktur dan fungsi organisme hidup; unit dasar kehidupan.
 jaringan ikat: Kelompok sel yang semuanya terlibat dalam mendukung dan mengikat
jaringan lain dari tubuh; yaitu tendon, tulang rawan, tulang, dan darah.
 jaringan epitel: Lapisan sel padat yang melapisi permukaan tubuh.
 Hormon: Sebuah molekul pembawa pesan kimia.
 jaringan otot: pita sel yang berkontraksi dan memungkinkan gerakan.
 jaringan saraf: Kelompok sel-sel saraf yang merasakan rangsangan dan mengirimkan
sinyal; ditemukan di otak, sumsum tulang belakang, dan saraf.
 organ: Struktur yang terbuat dari dua atau lebih jaringan yang bekerja sama.
 sistem organ: Organ yang bekerja sama untuk melayani tujuan yang sama.
 jaringan: Kelompok sel yang sama bekerja sama.

Ringkasan

Tingkat organisasi dalam tubuh manusia meliputi: sistem sel, jaringan, organ, dan organ.
Ada empat jenis jaringan dalam tubuh: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.

BIDANG STRUKTURAL TUBUH


Bidang
1. BidangSagital: mmbagi tubuh mnjdi 2 kanan dan kiri sma besar.2. BidangFrontal: mmbagi
tubuh mnjdi 2 bgian dpn dan belakang.3. BidangTransversal: mmbgi tubuh mnjdi 2 bgian
atas dan bawah.
Posisi Anatomis
1.
Anterior: Bagian depan tubuh.
2.
Posterior:Bagian belakang tubuh.
3.
Superior:Bagian atas tubuh.
4.
Inferior: Bagian bawah tubuh.
5.
Medial: Bagian tubuh yg terdekat dengan garis tengah.
6.
Lateral: Bagian tubuh yg mnjauh dri garis tengah/ke samping.
7.
Proximal: Bagian yg lebih dekat dgn titik pangkal.
8.
Distal: Bagian yg letaknya lebih jauh dari titik pangkal.
9.
Superficial:Bagian yg letaknya dekat dgn permukaan tubuh.
10.
Profunda: Bagian yg letaknya lebih dlm dri prmukaan tubuh.
11.
Dorsal: Bagian yg letaknya mndkti arah blkng/tulang belakang.
12.
Ventral: Bagian yg letaknya mndkti bagian depan/perut.
Rongga Tubuh
1.
Rongga Tubuh Dorsal:
a
. Rongga Cranial/Tengkorakb. Rongga Spinal/Tlg Blkng
2.
R o n g g a T u b u h V e n t r a l : a . R o n g g a T h o r a x / D a d a b. Rongga Peritoneal/Perutc. Rongga
kecil lainnya
Membrana Serosa
1.
Membran
Pleura
: membran yg membungkus paru-paru.
2.
Membran
Peritoneal
: membran yg mmbungkus organ2 dlm perut.
3.
Membran
Pericardial
: membran yang mmbungkus jantung.Masing* mambrana trdri dri Membr Perietal & Membr
Visceral.
Fisiologi
adlhilmu yg mempljri fungsi dri tubuh yg hidup.
Regio Abdominopelvis
1.Hipokondrium Kanan.2.E piga striu m. 3.Hipokondrium Kiri.4
.Lumbal Kanan.5 . U m b i l i k a l . 6.Lumbal
Kiri.7.Inguinal Kanan.8.Hipogastrium.9.Inguinal Kiri.
Karakteristik Mahluk Hidup
1.Iritabilitas.2.Konduktivitas.3 . B e r g e r a k

4 . B e r t u m b u h . 5.Berkembang biak.
6.Adanya metabolisme.
SEL

Sel adalah unit kehidupan yang secara struktural dan fungsional adalah terkecil dalam mahluk
hidup.

Sel merupakan tempat hampir semua metabolisme.


FUNGSI SEL:
1.
Pertahanan dirimelalui membran plasma
2. Membawa materi hereditas melalui nukleus.
3. Melakukan aktivitas metabolik melalui mitokondria
Komponen Sel
Ada 4 bagian dasar :
1. Membran Plasma
2. Sitoplasma
3. Organel
4. Nukleus/inti
Jumlah Sel :Triliunanmis : jumlah sel darah merah +/-25 triliun.
Bentuk Sel :
•Bentuk dasar : bulat.
•Mengalami deferensiasi sesuai tempat dan fungsi.
Ukuran SelDiameter 10 – 30 mikron.
Komponen Sel Ada 4 bagian dasar :
1. Membran Plasma
2. Sitoplasma
3. Organela
4. Nukleus/inti

Membran Plasma
Tersusun dari molekul lemak dan protein.Tebalnya 6 – 10 nanometer.Fungsi : Reseptor dan
Barier permiabel.2.
Sitoplasma
Cairan di dalam sel.3.
Organela
terdiri dari :
a. Mitocondria,Tidak ada di sel darah merah.
Bentuk : Batang.Fungsi : Produksi energi.
b. RibosomBentuk : granula kecil.Fungsi : sintesa protein.
c. Retikulum endoplasmaBentuk : Seperti jaring-jaring.Fungsi : Sintesis produksi sel.
d. Aparatus Golgi

Bentuk : Seperti kantong.Fungsi : Sekresi.e. LisosomBentuk : Kantong-kantong kecil.Fungsi :


Pencernaan intra seluler.4.
Nukleus
- Rata-rata jumlah nukleus tiap sel ada satu.-
Fungsi :
a. Penting unt keseluruhan aktivitas sel.
b. Memuat materi genetic

P r i n s i p
a. Ada pergerakan materi keluar masuksel.
b. Nutrisi harus masuk.
c. Sampah harus keluar.
d. Ion bergerak keluar masuk.

2. Mekanismea. Transpor pasif


- Difusi : Pergerakan partikel/molekul/ion terlarut dari tempat yang konsentrasinya tinggi
ke tempat yang konsentrasinya lebih rendah.
- Osmosis : Pergerakan cairan pelarut melalui membran semipermeabel dari tempat yang
konsentrasinya lebih rendah, ke tempat yang konsentrasinya lebih tinggi.b. Transpor aktif
Pergerakan molekul/ion melawan gradien konsentrasinya dengan menggunakan energi
yang dihasilkan sel itu sendiri.
Mis : Pompa NatriumPompa CalsiumEndo/EksositosisMetabolisme Sel1. Katabolisme :
Menguraikan molekul yang besar menjadi yang lebih kecil menghasilkan energi.2. Anabolisme :
Membentuk molekul yang lebih besar dari molekul yang lebih kecil.PEMBELAHAN SEL1. Mitosis-
Terjadi pada sel somatik.- Terjadi pembelahan nuklear dan sitoplasma.2. MeiosisPembelahan sel
untuk membentuk sel telur dan sperma.
JARINGAN
Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang bentuknya sama, untuk menjalankan fungsi tertentu.Ada
4
:1 . J a r i n g a n E p i t e l 2 . J a r i n g a n I k a t 3 . J a r i n g a n O t o t 4 . J a r i n
g a n S a r a f . 1. Jaringan Epitela. Pembagian

1. Epitel pelapis/penutup.2. Epitel glandulair.b. Struktur :- Salah satu permukaan epitel


bersifat bebas.- Tidak memiliki suplai darah.- Tersusun rapat.- Reproduksi cepat.c. Fungsi-
Perlindungan- Absorbsi.- Transpor.- Sekresi/ekskresi.- Sensoris. d. Klasifikasi- Epitel
Squamosa- Epitel Kuboid- Epitel Kolumnermasing-masingada simplek &kompleks2. Jaringan
Ikata. Klasifikasi1. Jaringan ikat embrionik.Mis : jar mesenkim pada embrio jar mukoid
pada jelli warton.2. Jaringan Ikat Biasa.3. Jaringan Ikat Spesialisasi.Mis : Kartilago, tulang,
vasculer.b. KomponenJaringan ikat terdiri dari sel hidup yang tertanam pada substansi
dasar yang tidak hidup yang disebut MATRIKS.Matriks ada 3
:1 . K o l a g e n 2 . E l a s t i k 3 . R e t i k u l e r c. Fungsi Jar
Ikat1 . M e m b e r i b e n t u k t u b u h . 2 . M e n g i k a t / m e m b u n g k u s j a r i n g a n
lain.3.Sebagai jalur pembuluh darah dan
s a r a f . 4 . B a r i e r . 3. Jaringan Otot- Jaringan otot adalah daging.-
2. Merupakan sel-sel serabut yang mengandung miofibril yang tersusun dari miofilamen.-
Berdasarkan struktur dan fungsi dibagi menjadi:1. Otot PolosSifat : involunter, tidak
berlurik.2. Otot RangkaSifat : Volunter dan lurik.

3. Otot Jantung.Sifat : involunter dan lurik.4. Jaringan Saraf- Untuk menerima stimulus dan
menghantarkan impuls ke seluruh
tubuh.- Terdiri Dari :1 . N e u r o n . 2 . N u e r o g l i a .
HOMEOSTASIS
Arti : Berbagai proses yang dilakukan oleh sistem fisiologis untuk mempertahankan
agar lingkungan internal konstan.

Ada 3 konsep
utama:1 . K e m o s t a s i s 2 . H e m o s t a s i s 3 . T e r m o s t a s i s
1.
Kemostasis : Pemeliharaan keseimbangan elektrolit dan pH.
2.
Hemostasis : Pemeliharaan sistem sirkulasi yang memadai untuk mempermudah penyaluran zat
gizi dan oksigen untukmasuk, dan zat sisa untuk keluar dari organisme.
3.
Termostasis : Pemeliharaan suhu internal yang tetap.

Pelaku Homeostasis :

Sistem saraf

Sistem endokrin

Perilaku
 Introduksi Sel

Sel merupakan tingkatan struktur terendah yang mampu melakukan semua aktivitas
kehidupan. Semua organisme terbentuk dari sel. Sel merupakan unit terkecil di dalam tubuh.
Robert Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada tahun
1665. Ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon oak dengan menggunakan
mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali). Walaupun meyakini bahwa kotak kecil atau ‘sel’,
yang ia lihat hanya dimiliki oleh potongan gabus tersebut. Hooke tidak pernah menyadari betapa
pentingnya penemuannya ini.
Penerusnya seorang saintis Belanda bernama Anton van Leeuwenhoek, menemukan
organisme yang sekarang kita kenal sebagai organisme bersel tunggal. Dengan menggunakan
butiran-butiran pasir yang telah ia ubah menjadi kaca pembesar berkekuatan 300 kali.
Leeuwenhoek menemukan suatu dunia mikroba di dalam tetesan-tetesan air kolam dan juga
meneliti sel-sel darah dan sel sperma hewan. Pada tahun 1839, hampir dua abad setelah
penemuan Hooke dan Leeuwenhoek, sel akhirnya diakui sebagai unit kehidupan yang terdapat di
mana saja oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann, dua ahli biologi Jerman.
Dalam kasus klasik tentang penalaran induktif – pencapaian suatu kesimpulan umum
berdasarkan pengamatan-pengamatan khusus – ini, Schleiden dan Schwann merangkum
penelitian mikroskopik mereka sendiri dan hasil-hasil penelitian saintis lainnya dengan
menyimpulkan bahwa semua bentuk kehidupan tersusun dari sel. Kesimpulan umum ini menjadi
dasar bagi teori sel. Teori ini kemudian dikembangkan untuk memasukkan gagasan bahwa semua
sel berasal dari sel-sel lain. Kemampuan sel untuk membelah diri menghasilkan sel-sel yang baru
adalah dasar bagi semua reproduksi dan bagi pertumbuhan dan perbaikan organisme-organisme
multiseluler, termasuk manusia. Semua sel diselimuti oleh suatu membran yang mengatur
perjalanan materi antara sel tersebut dan lingkungan sekelilingnya. Setiap sel pada tahapan
tertentu dalam hidupnya mengandung DNA, yaitu materi yang dapat diwariskan yang
mengarahkan aktivitas-aktivitas sel tersebut.

 Ultra Struktur Sel

a. Membran Sel
Membran sel merupakan struktur elastik tipis yang mempunyai ketebalan hanya 7,5
sampai 10 nanometer. Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri dari protein dan lipid. Perkiraan
komposisi adalah protein 55%, fosfolipid 25%, kolesterol 13%, lipid lain 4%, dan karbohidrat 3%.
b. Sitoplasma
Sitoplasma dipenuhi oleh partikel-partikel dan organel-organel berukuran besar dan kecil
yang tersebar, berkisar dari beberapa nanometer sampai beberapa mikrometer. Bagian cairan
bening dari sitoplasma yang merupakan tempat dimana partikel-partikel itu tersebar disebut
sebagai sitosol, yang terutama terdiri atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa, serta
sejumlah kecil senyawa lipid.
c. Retikulum Endoplasmik
Jaringan berbentuk tubular dan struktur vesikular gepeng. Tubulus dan vesikel ini saling
berhubungan satu sama lain. Dinding retikulum juga terbentuk dari membran berlapis lipid ganda
yang terdiri atas banyak sekali protein, mirip dengan membran sel. Total daerah permukaan
struktur ini pada beberapa sel-sel hati, misalnya-dapat mencapai ukuran 30-40 kali lebih besar
daripada daerah membran sel.
d. Aparatus Golgi
Aparatus golgi erat hubungannya dengan retikulum endoplasmik. Aparatus golgi memiliki
membran yang mirip dengan membran pada retikulum endoplasmik agranular. Aparatus golgi
biasanya terdiri atas empat atau lebih tumpukan lapisan vesikel tipis dan gepeng yang terletak
dekat dengan nukleus. Aparatus ini penting pada sel sekretoris. Pada sel sekretoris aparatus golgi
terletak di sebelah sel tempat substansi sekretorik akan dikeluarkan. Aparatus golgi ini dalam
fungsinya bekerjasama dengan retikulum endoplasmik. Vesikel pengangkut kecil yang juga disebut
vesikel retikulum endoplasmik (vesikel RE) secara terus menerus ditarik dari retikulum
endoplasmik dan segera setelah itu bergabung dengan aparatus golgi. Dengan cara ini, substansi
yang terjerat dalam vesikel RE diangkut dari retikulum endoplasmik menuju ke aparatus golgi.
Substansi yang diangkut ini selanjutnya diproses di dalam aparatus golgi untuk membentuk
lisosom, vesikel sekretoris, atau komponen sitoplasmik yang lainnya.
e. Lisosom
Lisosom merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus golgi yang kemudian
tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom ini merupakan sistem pencernaan intraselular yang
memungkinkan sel untuk mencernakan bahan-bahan dan struktur intraseluler, khususnya struktur
sel yang telah rusak, partikel-partikel makanan yang telah dicernakan sel, dan bahan-bahan yang
tidak diinginkan tubuh, misalnya bakteri.
f. Peroksisom
Peroksisom secara fisik mirip dengan lisosom, tetapi berbeda dalam dua hal penting;
Pertama, peroksisom diyakini dibentuk dari replikasi-sendiri (atau mungkin melalui pertunasan
dari retikulum endoplasmik halus) dan bukan dibentuk oleh aparatus golgi. Kedua, peroksisom
lebih mengandung oksidase daripada hidrolase. Beberapa oksidase mampu menggabungkan
oksigen dengan ion hidrogen dari zat kimia intraseluler yang berbeda untuk membentuk hidrogen
peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida sendiri sebaliknya merupakan suatu substansi yang sangat
mudah beroksidasi, dan dipergunakan berkaitan dengan katalase, suatu enzim oksidase lain yang
ditemukan dalam jumlah besar di dalam peroksisom, untuk mengoksidasi banyak substansi yang
bila tidak akan menjadi racun bagi sel.
g. Vesikel Sekretoris
Salah satu fungsi penting dari banyak sel adalah menyekresi substansi-substansi khusus.
Hampir semua substansi sekretorik dibentuk oleh retikulum endoplasmik. Vesikel sekretoris
khusus di dalam sel-sel asini pankreas yang menyimpan proenzim protein (enzim yang belum
aktif); proenzim kemudian akan disekresikan ke membran sel bagian luar, masuk ke duktus
pankreatikus dan kemudian ke duodenum, dimana proenzim akan menjadi aktif dan melakukan
fungsi pencernaan.
h. Mitokondria
Mitokondria disebut sebagai rumah energi sel. Tanpa mitokondria sel tidak akan dapat
menyadap jumlah energi yang bermakna dari bahan makanan dan oksigen, dan sebagai akibatnya
semua fungsi sel akan berhenti. Pada dasarnya, mitokondria terdapat di semua bagian sitoplasma,
tetapi jumlah total per sel sangat bervariasi, mulai kurang dari seratus sampai beberapa ribu
bergantung pada jumlah energi yang dibutuhkan oleh masing-masing sel. Selanjutnya mitokondria
terkonsentrat dalam bagian-bagian sel yang bertanggung jawab terhadap metabolisme energi.
Mitokondria juga bervariasi dalam ukuran dan bentuk, beberapa mitokondria diameternya hanya
beberapa ratus nanometer dan bentuknya granula, sedangkan yang lain lebih panjang –
diameternya 1 mikrometer dan panjangnya 7 mikrometer – dan yang lain bercabang dan
berbentuk filamen.
i. Struktur Filamen dan Tubular Sel
Biasanya protein fibrilar sel disusun membentuk filamen atau tubulus. Keduanya
merupakan molekul protein prekursor yang disintesis oleh ribosom di dalam sitoplasma. Molekul
prekursor berpolimerisasi membentuk filamen. Sebagian besar filamen aktin seringkali terdapat di
sisi luar sitoplasma yang merupakan daerah yang disebut sebagai ektoplasma, untuk membentuk
suatu penunjang elastik bagi membran sel. Juga, di dalam sel-sel otot, filamen aktin dan miosin
tersusun menjadi suatu mesin kontraktil khusus yang merupakan dasar timbulnya kontraksi otot
di seluruh tubuh. Ada satu filamen khusus yang terdiri atas molekul-molekul tubulin yang
digunakan dalam semua sel untuk membentuk struktur tubulus, yaitu mikrotubulus. Sebagian
mikrotubulus mengandung 13 protofilamen tubulin yang terletak sejajar satu sama lain dalam satu
lingkaran untuk membentuk sebuah silinder panjang sempit yang kira-kira berdiameter 25
nanometer dan panjang 1 sampai beberapa mikrometer. Silinder ini sering tersusun dalam bentuk
berkas yang menyebabkan mikrotubulus seluruhnya merupakan suatu massa struktural yang
sangat kuat. Akan tetapi, mikrotubulus merupakan suatu struktur kaku yang akan pecah bila terlalu
dibengkokkan. Jadi fungsi primer mikrotubulus adalah sitoskeleton, yang membentuk suatu
struktur fisik yang kaku untuk beberapa bagian sel yang khusus. Juga, sitoplasma sering mengalir
di sekitar mikrotubulus, yang mungkin disebabkan oleh pergerakan lengan yang menonjol keluar
dari mikrotubulus.
j. Nukleus
Nukleus merupakan pusat pengaturan sel. Secara singkat, nukleus mengandung sejumlah
besar DNA, yang telah kita sebut bertahun-tahun sebagai gen. Gen menentukan karakteristik
protein sel, termasuk enzim-enzim sitoplasma yang mengatur aktivitas sitoplasma. Nukleus juga
mengatur reproduksi. Penampilan nukleus di bawah mikroskop cahaya tidak memberikan
gambaran yang cukup mengenai mekanisme nukleus melakukan kerja pengontrolannya.
Penampilan sebuah nukleus dalam fase interfase (periode di dalam mitosis) dengan menggunakan
mikroskop cahaya, memperlihatkan bahan kromatin yang terpulas gelap di seluruh nukleoplasma.
Selama mitosis, bahan kromatin menjadi sangat mudah diidentifikasi sebagai kromosom yang
tersusun baik, yang dapat dilihat dengan mudah dengan mikroskop cahaya.
k. Membran Nukleus
Membran nukleus disebut selubung inti. Merupakan dua membran yang terpisah, satu
membran terdapat di dalam membran yang lain, Membran luar bersambung dengan retikulum
endoplasmik. Ruang antara kedua membran nukleus juga bersambung dengan ruang di sebelah
dalam retikulum endoplasmik. Kedua lapisan membran nukleus ditembus oleh beberapa ribu pori-
pori nukleus. Pori-pori ini besar, hampir berdiameter 100 nanometer. Akan tetapi, kompleks
molekul protein yang besar berlekatan di sekitar tepi pori sehingga bagian pusat pori hanya
berdiameter kira-kira 9 nanometer. Walaupun demikian, ukuran ini cukup besar sehingga
memungkinkan sejumlah molekul sampai dengan berat molekul 44.000 dapat lewat dan molekul
dengan berat molekul kurang dari 15.000 lewat dengan sangat cepat.

 Jenis-jenis Sel

Sel mempunyai dua jenis yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel-sel dari
mikroorganisme yang biasa disebut bakteri adalah sel prokariotik. Semua bentuk kehidupan
lainnya tersusun dari sel-sel eukariotik. Sel eukariotik jauh lebih kompleks daripada sel prokariotik,
karena dibagi-bagi oleh membran-membran internal menjadi ruangan-ruangan fungsional. Pada
sel eukariotik, DNA tersusun bersama-sama dengan beberapa jenis protein tertentu menjadi
struktur yang disebut sebagai kromosom yang terdapat di dalam sebuah nukleus, organel terbesar
pada sebagian besar sel eukariotik. Cairan kental yang mengelilingi nukleus tersebut adalah
sitoplasma. Beberapa sel eukariotik termasuk sel eukariotik tumbuhan, memiliki dinding kokoh
yang terletak di luar membran sel. Sel hewan tidak memiliki dinding. Pada sel prokariotik yang jauh
lebih sederhana, DNA tidak terpisah dari bagian-bagian lain sel tersebut yang ada di dalam nukleus.
Sel prokariotik juga tidak memiliki organel sitoplasma seperti yang dimiliki oleh sel eukariotik.
Hampir semua sel prokariotik (bakteri) memiliki dinding sel eksternal yang kuat. Walaupun sel
eukariotik dan sel prokariotik memiliki kompleksitas yang jauh berbeda, keduanya ternyata
memiliki beberapa kesamaan yang penting. Sel memiliki ukuran, bentuk, dan ciri-ciri struktural
khusus yang sangat bervariasi, tetapi kesemuanya merupakan struktur yang sangat teratur yang
bertugas menjalankan proses-proses rumit yang harus berlangsung demi kelangsungan hidup sel
tersebut.
 Fungsi khusus sel adalah:
1. Sel kelenjar sistem pencernaan mampu mengeksresikan enzim-enzim pencernaan.
2. Sel-sel saraf membentuk dan meyalurkan impuls listrik yang menyampaikan informasi mengenai
perubahan-perubahan ke bagian lain di dalam tubuh.
3. Sel otot dapat menghasilkan gerakan intrasel.
 Transport Trans Membran
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif
untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor Pasif
Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.
Transpor pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari
transpor pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan
sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler
yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif
yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut
berpindah menurut gradien konsentrasinya. Contoh molekul yang berpindah dengan transpor
pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa
terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi dengan bantuan protein transpor.

Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan
carrier protein, serta ionophore. Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven
pumps, dan light driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah,
yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua
substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan.

Sel Bakteri
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
pe
A. PENGERTIAN SEL

Sel adalah segumpalan protoplasma yang berinti, sebagai individu yang berfungsi
menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Sel juga merupakan unit terkecil
dari makhluk hidup. Bila ingin hidup, sel harus dapat perawatan atau dijaga untuk bisa hidup di
lingkungannya. Sel dilindungi oleh membran plasma ( dinidng sel ) yang permeable untuk
membungkus cairan yang disebut dengan sitoplasma.Semua fungsi kehidupan diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi.

B. JENIS-JENIS SEL

1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga dan saluran baik di luar maupun di dalam tubuh. Jaringan epitel dapat
dibagi kedalam dua klasifikasi yaitu:
a. Epitelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal
dari permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
1) Endotelium adalah epitelium yang melapisi pembuluh darah.
2) Mesotelium adalah epitelium yang melapisi beberapa rongga tubuh.
b. Epitelium glandular atau epitel kelenjar berasal dari epitelium yang melapisi atau menutupi sel-
sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang. Epitel kelenjar tersusun atas beberapa
jaringan epitel yang memiliki peran dalam penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa
kimia. Misal sel-sel epitel yang terdapat pada rongga (lumen) pencernaan memiliki kemampuan
untuk membersihkan mukus. Mukus tersebut berfungsi dalam menjaga kelembapan permukaan
organ pencernaan
1) Kelenjar eksokrin memepertahankan duktus atau suatu hubungan kepermukaan tubuh. Hasil
serkresi kelenjar eksokrin langsung menuju permukaan epitel tanpa melalui pembuluh. Cantoh
kelenjar eksokrin adalah kelenjar air liur di dalam mulut dan kelenjar keringat.
2) Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang berhubungan dengan kelenjar darah sehingga hasil
sekresi kelenjar ini masuk ke pembuluh darah dan mengalir bersama darah. Contoh kelenjar
endokrin adalah kelenjar tiroid. kelenjar yang tidak memiliki duktus keluar; kelenjar ini kehilangan
hubungan dengan permukaan tubuh dan menjadi massa padat yang terpisah (misalnya, kelenjar
hipofisis, kelenjar adrenal).

Karakteristik Umum Jaringan Epitel


a. Struktur
1) Pada umumnya, salah satu permukaan epitelium bersifat bebas dan menghadap ke cairan atau
udara.
2) Epitelium tidak memiliki suplai darah. Nutrisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah
di bawah jaringan ikat, tempatnya terikat dengan membran dasar (lamina basalis) yang tidak
hidup.
3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interselular.
4) Sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang.
b. Fungsi jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi, antara lain:
1) Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksik
2) Absorpsi gas atau nutrien, seperti dalam paru-paru atau saluran pencernaan.
3) Transpor cairan, mukus, nutrien atau zat partikulat lain.
4) Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti hormon, enzim, dan perspirasi yang
dihasilkan dari epitelium glandular.
5) Ekskresi sisa metabolisme seperti urine melalui filtrasi.
6) Penerimaan sensorik oleh sel-sel epitel khusus pada ujung pengecap, hidung, dan telinga.
Sel epitel berdasarkan bentuknya yaitu: epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris.
a. Jenis-jenis Epitel Pipih
1) Epitel pipih selapis
Jaringan epitel pipih selapis tersusun atas sel-sel dengan bentuk pipih dan hanya satu lapis.
Terletak pada pembuluh limfa dan alveoli di paru-paru. Fungsinya adalah sebagai filter darah pada
ginjal serta berperan dalam proses difusi oksigen dan karbon dioksida.
2) Epitel pipih berlapis
Epitel pipih berlapis tersusun atas berlapis-lapis sel-sel pipih. Sel-sel epitel piph memiliki
sitoplsma yang jernih dan inti sel berbentuk bulat. Jaringan ini di antaranya terdapat pada rongga
mulut, rongga hidung dan kerongkongan. Lapisan sel-sel yang palingdalam biasanya berbentuk
kubus. Semakin menuju ke permukaan, bentuknya semakin pipih. Struktur ini untuk melindungi
gesekan yang memungkinkan terjadi pengelupasan.
b. Jenis-jenis Epitel Kubus
1) Epitel kubus selapis
Jaringan ini di susun atas selapis sel-sel yang berbentuk kubus. Sitoplasma sel epitel kubus
ada yang jernih, ada yang mengandung butir-butir halus yang di sebut granula. Inti sel berukuran
besar dan bulat serta terletak di tengah. Epitel kubus selapis di antaranya ada pada kelenjar ludah,
kelenjar keringat, dan saluran pada ginjal. Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi
dan sekresi.
2) Epitel kubus berlapis
Jaringan epitel kubus berlapis tersusun atas dua atau lebih lapisan sel-sel berbentuk kubus.
Epitel kubus berlapir terdapat pada mulut,kerongkongan , folikel pada ovarium dan buah zakar,
serta kelenjar keringat pada kulit. Sesuai strukturnya jaringan ini berperan sebagai pelindung dari
gesekan selain itu juga berfungsi untuk sekresi dan eksresi.
c. Jenis-jenis Epitel Silindris
1) Epitel silindris selapis
Epitel silindris selapis tersusun atas selapi sel-sel berbentuk slindris. Pada jaringan ini biasanya
terdapat sel-sel goblet. Sel goblet berfungsi menghasilkan lendir(mukus) yang berperan dalam
mempermudah penyerapan makanan(absorpsi) jaringan ini terdapat pada saluran pencernaan.
2) Epitel silindris berlapis
Epitel silindris berlapis tersusun atas dua atau lebih sel-sel berbentuk silindris. Epitel silindris
berlapis terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra, dan laring. Jaringan ini
berperan dalam proses sekresi dan pergerakan.
3) Epitel silindris berlapis semu bersilindris
Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun atas sel-sel yang memiliki inti sel itu tidak sejajar
sehingga epitel tersebut seperti berlapis-lapis. Jaringan ini memiliki silia yang berfungsi
menggerakan partikel yang berbeda.
d. Epitel transisi
Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi sel-sel penyusun jaringan ini selalu
berubah bentuknya. Pada keadaan tengah sel-sel tersebut berbentuk lebih pipih dan panjang.
Adapun dalam keadaan normah (relaksasi), sel-selnya berbentuk bulat dan besar sehingga epitel
ini tidak dapat di golongkan berdasarkan bentuknya. Jaringan ini banyak terdapat di kandung
kemih, saluran ureter dan ginjal.
2. Sel Saraf (Neuron)
Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan
sitoplasma. Sel-sel neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badan sel, dendrit, dan neurit
(akson) yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda. Ketiga bagian sel saraf tersebut
membentuk satu kesatuan yang menyusun sel saraf dan membuatnya bekerja dengan
baik. Komponen-komponen neuron adalah sebagai berikut :
a. Badan sel
Badan sel, berwarna kelabu, terdiri atas membran sel, sitoplasma (neuroplasma), nukleus,
nukleolus, dan retikulum endoplasma. Badan sel merupakan bagian yang mengendalikan
keseluruhan metabolisme neuron.
b. Akson
1) Suatu proses tunggal, yang lebih tipis dan lebih panjang dari dendrit. Bagian ini mengantar impuls
menjauhi badan sel ke neuron lain, ke sel lain atau ke badan sel neuron yang menjadi asal akson
(arah menuju ke luar sel)
2) Semua akson dalam sistem syaraf perifer dibungkus oleh lapisan schwann (neurolema) yang
dihasilkan oleh sel-sel schwann.
3) Myelin berfungsi sebagai insulator listrik dan memepercepat hantaran impuls syaraf.

c. Dendrit
Dendrit, merupakan lanjutan atau percabangan badan sel saraf. Dendrit berfungsi menerima
impuls yang datang dari ujung akson lain, selanjutnya membawa impuls tersebut ke dalam badan
sel saraf. Dendrit disebut juga serabut pendek neuron.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :

a. Sel saraf sensorik


Fungsi sel saraf sensorik adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu
otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori
berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).

b. Sel saraf motorik


Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar
yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di
sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi,
sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.

c. Sel saraf intermediet


Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem
saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet
menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya. Kelompok-kelompok serabut
saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan
badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
3. Sel Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat
berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan
memendek.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
1. 1. Jaringan Otot Polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di
bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah
pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang,
reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada
saluranpencernaan, dinding pembuluh darah,
saluran pernafasan.

2. Jaringan Otot Lurik


Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada
kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan
terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot
lurik adalah otot bergaris melintang.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima
rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak
dan di bawah pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik
untuk menggerakkan tulang dan melindungi
kerangka dari benturan keras.
3. Jaringan Otot Jantung/Miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah
dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot
lurik,meskipun begitu kontraksi otot jantung secara
refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.
Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke
luar jantung.

(dari jantung orang dewasa)

4. Sel Tulang

Pembentukan tulang dimulai dari osteoblas (sel tulang) yang merupakan sel-sel mesenkim
khusus. Osteoblas mensekresi substantia intersel, osteoit yang pada mulanya terdiri atas
substantia dasar yang lembut dan serabut-serabut kolagen. Osteoblas berkembang menjadi
osteosit-osteosit, sel-sel tulang defenitif. Pada masa yang sama, osteoklas multinuclear
berkembang, sel-sel yang berkaitan dengan reabsorpsi dan pembentukan kembali tulang.
Membezakan ossificasi langsung atau intermembranosa adalah dari ossificasi indirect atau
ossificasi chondral ( klasifikasi pengganti ).
Ossificasi Intermembranosa adalah perkembangan tulang dari tisu penghubung yang akhirnya
mengandungi banyak sel-sel mensekim yang berkembang melalui osteoblas menjadi osteosit.
Pada masa yang sama osteoklas berkembang dan serabut-serabut kolagen juga timbul. Tulang
yang asli adalah fibrosa dan selanjutnya ia dibentuk kembali menjadi tulang lameller. Mangkuk
tengkorak, tulang-tulang wajah dan clavicula berkembang sebagai tulang membranosa. Bagian-
bagian rangka yang sebelumnya merupakan tulang rawan perlu mengalami ossificasi kondral
apabila ia ingin diganti oleh tulang. Pertumbuhan hanya mungkin selama tulang rawan tetap ada.
Persyaratan untuk penggantian pembentukan tulang adalah kondroblas, sel-sel tisu penghubung
yang telah mengalami differensiasi ( Pembezaan ) yang menyingkirkan tulang rawan dan
memungkinkan osteoblas untuk membentuk tulang.
Dikenal ada 2 jenis penggantian pembentukan tulang, yaitu :
a. Enkondral, yaitu dimulai dengan tulang rawan, dan terjadi pada epifisis.
b. Perikondral, yaitu berasal dari pericondrium, terbatas pada diafisis.
Discus Epifisis (lempeng pertumbuhan) yang diperlukan untuk pertumbuhan panjang,
membentuk lapisan antara epifisis dan diafisis.Didalam tulang rawan epifisis, terjadi proses-proses
ossificasi dalam zona-zona yang terpisah. Pertama, pada epifisis terdapat zona capping, zat tulang
rawan hialin yang tidak dipengaruhi oleh pembentukan tulang. Dekat daerah ini “ tulang rawan
istirahat ”, ini adalah zona kolum-kolum sel tulang rawan, zona pertumbuhan. Disini sel-sel tulang
rawan membelah sehingga jumlahnya bertambah. Lapisan berikutnya, yang terletak lebih dekat
dengan batang adalah zona sel-sel tulang rawan vasicular besar, dimana terjadi clasivicasi. Ini
dilanjutkan dengan zona distruksi tulang rawan, dimana tulang rawan dipecahkan oleh kondroklas-
kondroklas dan diganti oleh osteoblas yang membentuk tulang. Sisa tulang rawan yang menetap,
yang memungkinkan dibezakannya tulang endokondral dari tulang perikondral pada diafisis. Ia
secara skunder diganti oleh tulang perikondral. Tulang endokondral dihancurkan oleh osteoklas-
osteoklas yang mengalami imigrasi.
Penambahan tebal pada darah diafisis diakibatkan oleh pengendapatan bahan tulang baru
pada permukaan luar dibawah lapisan kembium periosteum. Rongga sumsum tulang menjadi lebih
besar sebagai akibat destruksi tulang. Semua proses pertumbuhan diatur oleh hormon-hormon.
Bakal tulang pada epifisis pertama timbul setelah lahir, kecuali untuk epifisis distal femur dan
epifisis proksimal tibia. Pada kedua epifisis ini dan pada oscuboideum, osteogenesis mulai tepat
sebelum kelahiran pada bulan kesepuluh intrauteri (tanda kematangan). Berdasarkan jenisnya,
ada dua macam tulang, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).

a. Tulang Rawan

Tulang rawan merupakan rangka penyangga tahapan embrio manusia. Namun setelah dewasa,
sebagian besar tulang rawan diganti dengan tulang keras. Pada manusia dewasa, tulang rawan
hanya terdapat pada bagian yang memerlukan elastisitas seperti daun kuping, cuping hidung, dan
cincin trakea. Tulang rawan terdiri atas anyaman serat dimana terdapat sel-sel tulang rawan
(kondrosit) yang membuat matriks kondrin.

Ada tiga jenis tulang rawan yaitu sebagai berikut :

1) Tulang Rawan Hialin


Tulang rawan hialin merupakan bentuk tulang rawan terbanyak. Tulang rawan hialin
mempunyai matriks yang homogen dan besifat halus serta transparan. Terdapat pada cincin
batang tenggorokan (trakea), cuping hidung, persendian, dan antara tulang rusuk, dan tulang
dada.
2) Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya mengandung serat elastis bercabang-cabang,
dan terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.

3) Tulang Rawan Fibrosa


Tulang rawan fibrosa bersifat kurang lentur, matriksnya mengandung serat kolagen yang tidak
lentur, dan terdapat pada antarruas tulang belakang.
b. Tulang Keras

Rangka yang menyokong sebagian besar manusia dewasa terbuat dari tulang keras. Bagian
luar tulang keras dilapisi oleh periosteum yang merupakan tempat melekatnya otot. Sel tulang
keras disebut osteosit. Sel - sel tulang keras membentuk lingkaran konsentris berlapis-lapis.
Berdasarkan sifat matriksnya, tulang keras dibedakan sebagai berikut.

1) Tulang Kompak
Merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padat dan rapat, misalnya lapisan luar tulang
pipa.
2) Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks berongga, misalnya tulang pipih dan tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya, tulang keras dibedakan menjadi empat, yaitu:
a) Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terbagimenjadi tiga
bagian, yaitu bagian tengah (diafise), kedua ujung (epifise), dan antara epifise dengan diafise
(cakraepifise).
b) Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan berongga. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk, tulang
belikat, dan tulang tengkorak.
c) Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk silindris dan ditemukan pada pergelangan kaki dan pergelangan
tangan.
d) Tulang tak beraturan
Tulang tak beraturan mempunyai bentuk yang tidak beraturan dan terdapat di wajah dan
tulang belakang.

Pembentukan Tulang
Pembentukan tulang dimulai setelah terbentuk tulang rawan. Di dalam tulang rawan, terdapat
rongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas akan membentuk osteosit dari arah dalam ke luar
(konsentris). Osteosit mensekresikan protein yang akan menjadi matriks tulang keras. Kemudian,
matriks tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga matriks tulang mengeras. Proses perubahan
tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

5. Sel Darah

Tubuh manusia tersusun dari milyaran sel darah yang memiliki fungsi yang vital. Terdapat tiga
tipe sel darah pada manusia, sel darah merah yang merupakan jumlah sel darah terbanyak, sel darah
putih, dan trombosit, yang masing-masing memiliki fungsi dan kadar yang berbeda dalam tubuh.
Salah satunya adalah penghitungan jumlah sel darah dimana terdapat standar jumlah sel darah
untuk mengindikasikan kondisi tubuh manusia. Standar jumlah sel darah tergantung beberapa
faktor, yaitu jenis kelamin, usia, dan lain-lain. Sehingga, penghitungan jumlah sel darah menjadi
salah satu metode untuk mendeteksi jenis penyakit tertentu dengan gejala yang hampir mirip
dengan penyakit lainnya. Penghitungan sel darah yang selama ini dilakukan secara manual, beresiko
terjadinya kesalahan serta tidak efisiensi waktu Perkembangan pengolahan citra digital,
memungkinkan untuk melakukan penghitungan sel darah secara otomatis. Sehingga, didapatkan
hasil penghitungan yang lebih akurat dalam waktu yang relatif singkat.
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang
disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara
keseluruhan kira-kira merupakan 1/12 berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan,
sedangkan 45 % sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematocrit atau
volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Di waktu sehat volume darah
adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotic dalam pembuluh darah dan
dalam jaringan.

Pemeriksaan darah yang paling sering dilakukan adalah hitung jenis sel darah lengkap
(cbc, complete blood cell count), yang merupakan penilaian dasar dari komponen sel darah. Selain
untuk menentukan jumlah sel darah dan trombosit, persentase dari setiap jenis sel darah putih dan
kandungan hemoglobin; hitung jenis sel darah biasanya menilai ukuran dan bentuk dari sel darah
merah. Dengan mengetahui bentuk atau ukuran yang abnormal dari sel darah merah, bisa
membantu mendiagnosis suatu penyakit
Sel darah adalah semua sel dalam segala bentuk yang secara normal ditemukan dalam darah.
Pada mamalia, sel-sel darah terdiri dari :
a. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi
membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari
warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi. Pada manusia, sel darah merah dibuat
di sumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf. Di dalam sel darah merah tidak
terdapat nukleus. Sel darah merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.Sel
darah merah atau yang juga disebut sebagai eritrosit berasal dari Bahasa Yunani,
yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung/sel).
Fungsi lainnya, yaitu ketika eritrosit berada dalam tegangan di pembuluh yang sempit,
eritrosit akan melepaskan ATP yang akan menyebabkan dinding jaringan untuk berelaksasi dan
melebar.
Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin terdeoksigenasi, yang juga
berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah supaya darah menuju
ke daerah tubuh yang kekurangan oksigen. Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Ketika sel darah merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin di
dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan menghancurkan dinding dan
membran sel patogen, serta membunuhnya.
b. Sel darah putih (leukosit)
Leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat
menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga
11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel
per tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel
darah putih

C. FUNGSI SPESIFIK SEL

1. Fungsi Masing-masing Struktur Sel

a. Selaput Plasma
Selaput Plasma (Plasmalemma) yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang
tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa
Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya
adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer.
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut
dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori
dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu
saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke
sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu
struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel
tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga
yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti
Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang
terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang
disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.

2. Sitoplasma
Sitoplasma dan Organel Sel merupakan bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma
khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang
padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta
sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di
dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).

Organel Sel tersebut antara lain :

a. Retikulum Endoplasma (RE) yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu RE. Granuler (Rough E.R)• RE. Agranuler (Smooth E.R) Fungsi R.E. adalah
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma). Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil,
ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel
terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Mitokondria (The Power House). Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis
membran.Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan KristaFungsi mitokondria adalah
sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) karena itu mitokondria
diberi julukan “The Power House”.
d. Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan
seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom). Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel,
dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa.Organel ini banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
f. Sentrosom (Sentriol). Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis
maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur
ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
g. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.
Dikenal tiga jenis plastid,yaitu:
1) Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri dari:
a) Amiloplas (untak menyimpan amilum)
b) Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak)
c) Proteoplas (untuk menyimpan protein).

2) Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai
tempat berlangsungnya fotosintesis.
3) Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya:
a) Karotin (kuning)
b) Fikodanin (biru)
c) Fikosantin (kuning)
d) Fikoeritrin (merah)

3. Vakuola (RonggaSel).
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut
TonoplasVakuola berisi :
a. Garam-garam organic

b. Glikosida

c. Tanin (zat penyamak)

d. Minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe)

e. Alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain)

f. Enzim

g. Butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non
kontraktil.
4. Mikrotubulus.
Mikrotubulus berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel
dan sebagai “rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan
Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.

5. Mikrofilamen
Mikrofilamen mirip dengan Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen
utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro)Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini
senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase
(banyak disimpan dalam sel-sel hati).

6. Inti Sel (Nukleus)


Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
a. Selaput Inti (Karioteka)

b. Nukleoplasma (Kariolimfa)

c. Kromatin / Kromosom

d. Nukleolus(anak inti).

Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :

1) Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang
biru.

2) Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti). Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas
(kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis
protein.

2. Metabolisme Sel
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai
makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan,
hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini,
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk
mempertahankan hidupnya.
Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup..Semua reaksi metabolisme dikatalis oleh
enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam penawaracunan atau
detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun
yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anabolisme dibedakan dengan katabolisme dalam beberapa hal:
a. Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul kimia yang lebih
besar, sedangkan katabolisme merupakan proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil
b. Anabolisme merupakan proses membutuhkan energi, sedangkan katabolisme melepaskan
energi
c. Anabolisme merupakan reaksi reduksi, katabolisme merupakan reaksi oksidasi
Pengertian, Macam-Macam Jaringan Pada Manusia dan Hewan Beserta Fungsinya –
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai suatu bentuk dan struktur yang sama untuk
suatu fungsi tertentu. Ilmu yang mempelajari tentang jaringan disebut yaitu histologi. Disini akan
membahas tentang pengertian jaringan, macam-macam jaringan, dan fungsi nya didalam jaringan
manusia dan hewan. Untuk itu mari simak ulasan dibawah berikut.

Pengertian Jaringan
Jaringan Merupakan kumpulan dari beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama.
jaringan pada manusia dan tumbuhan berbeda. Apabila sel bergabung menjadi satu oleh karena
itu akan membentuk jaringan, untuk melakukan fungsi tertentu. Sel-sel epitel yang bergabung
menjadi satu membentuk jaringan epitel, sel-sel otot akan bergabung membentuk sebuah jaringan
otot, demikian seterusnya pada sel-sel yang lain.

Macam-Macam Jaringan
1. Jaringan Epitel

Jaringan efitel berfungsi untuk


pelindung jaringan dibawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu eptel berlapisa
tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal contohnya epitel pipih selapis terdapat
pada alveoli, sedangkan, contoh berlapis banyak adalah epitel pipih pada epdermis kulit
vertabrata.

Ciri-ciri Jaringan epitel


 jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
 Jaringan ini melapisi berbagai macam rongga dan tabung pada suatu tubuh, dan
membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan dibawahnya agar mencegahnya dari kerusakan
karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan bakteri, melapisi seluruh kelenjar didalam
pencernaan pada tubuh, tabung air, dan terakhir pada rongga paru-paru serta menghasilkan sel-
sel kelamin yang akan dilepaskan oleh tubuh.

2. Jaringan Konektif
 Jaringan Konektif Penunjang, Berfungsi memberi kekuatan, bantuan, dan perlindungan
kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contoh tulang rawan.
 Jaringan konektif Pengikat, berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh. contoh : tendon
 Jaringan Konektif Berserat, berfungsi sebagai bahan pengemas dan pengikat bagi sebagian
besar organ, dan jalan untuk pembuluh darah. Contoh : Selaput otot (fasia) merupakan
jaringan konektif berserat yang mengikat otot-otot untuk menjadi satu dan untuk mengikat
kulit pada bagian dibawahnya.
 Jaringan Hematopoietik/sumsum tulang belakang merupakan suatu sumber dari semua sel
yang ada dalam darah, meliputi sel-sel darah merah, 5 macam sel darah putih, dan
palatelet.
3. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi untuk alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam yaitu :

 Otot Polos/halus, Otot polos terdapat pada dinding alat-alat dalam, berfungsi melapisi
dinding organ berongga pada tubuh, contohnya usus dan pembuluh darah kontraksinya
menciutkan ukuran organ-organ tubuh yang berongga.
 Otot Lurik, Otot lurik terdapat pada rangka, menimbulkan gerak pindah (locomotion) dan
juga terjadinya macam-macam gerak tubuh lainnya.
 Otot Jantung, terdapat pada dinding jantung.
4. Jaringan Darah
Jaringan darah berfungsi untuk transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah
terdiri dari darah merah, darah putih, dan trombosit.

5. Jaringan Saraf
Jaringan saraf ini memiliki fungsi untuk mengalirkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri
atas sel-sel saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.

Itulah ulasan tentang Pengertian, Macam-Macam Jaringan Pada Manusia dan Hewan Beserta
Fungsinya. Semoga bermanfaat bagi pembaca. sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai