PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan pembungkus yang elastis yang terletak paling luar yang melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan hidup manusia dan merupakan alat tubuh yang
terberat dan terluas ukurannya, yaitu kira kira 15% dari berat tubuh dan luas kulit
orang dewasa 1,5 m2. Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif, serta sangat
bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh
serta memiliki variasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya. Rata-rata tebal kulit 1-
2m. Paling tebal (6 mm) terdapat di telapak tangan dan kaki dan paling tipis (0,5 mm)
terdapat di penis. Kulit merupakan organ yang vital dan esensial serta merupakan
cermin kesehatan dan kehidupan (Djuanda, 2007).
Adneksa Kulit
Kelenjar Kulitterdapat pada lapisan dermis
Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa. pH nya sekitar 4-6,8.
Kelenjar Ekrin kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan secret encer.
Kelenjar Ekrin terbentuk sempurna pada minggu ke 28 kehamilan dan berfungsi 40
minggu setelah kelahiran. Salurannya berbentuk spiral dan bermuara langsung pada
kulit dan terbanyak pada telapak tangan, kaki, dahi, dan aksila. Sekresi tergantung
beberapa faktor dan saraf kolinergik, faktor panas, stress emosional.
Kelenjar Apokrin lebih besar, terletak lebih dalam, secretnya lebih kental.
Dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia
minora, saluran telinga. Fungsinya belum diketahui, waktu lahir ukurannya kecil, saat
dewasa menjadi lebih besar dan mengeluarkan secret
Kelenjar Palit (glandula sebasea)Terletak di seluruh permukaan kuli manusia kecuali
telapak tangan dan kaki. Disebut juga dengan kelenjar holokrin karena tidak berlumen
dan sekret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit
biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar
rambut (folikel rambut). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak bebas, skualen,
wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormon androgen. Pada anak-
anak, jumlahnya sedikit. Pada dewasa menjadi lebih banyak dan berfungsi secara
aktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Adneksa Kulit ?
2. Apa saja kelenjar kelenjar keringat ?
3. Apa yang di maksud dengan kelenjar sebasea ?
4. Apa definisi Rambut ?
5. Apa definisi ketombe ?
6. Apa saja anatomi Kuku ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian adneksa kulit
2. Mengetahui kelenjar kelenjar keringat
3. Mengetahui maksud dari kelenjar sebasea
4. Mengetahui definsi rambut
5. Mengetahui definisi ketombe
6. Mengetahui anatomi kuku
1
BAB II
PEMBAHASAN
Proses sekresi keringat umumnya sedikit asam dan menurunkan aktivitas dari
bakteri. Kandungan padatan pada keringat dari kelenjar ekrin ada sekitar 0,3-1,5
wt% dan komponen dasarnya adalah NaCl. Komponen lainnya meliputi urea,
asam laktat, sulfida, ammonia, asam urat, kreatinin, dan asam amino.
b. Kelenjar Apokrin.
Kelenjar apokrin terbatas hanya ada pada beberapa bagian dari tubuh yang
mempunyai rambut (ketiak, pubis, testikel, pudendum, area anal, dan putting).
Seperti halnya dengan kelenjar sebasea, kelenjar apokrin terhubung dengan folikel
rambut. Walaupun terbuka pada permukaan kulit seperti kelenjar ekrin, kelenjar
ini juga membuka pada bagian teratas folikel rambut. Wanita mempunyai lebih
banyak kelenjar apokrin daripada pria. Suku Negro mempunyai lebih banyak
kelenjar apokrin dari suku Kaukasia, sedangkan orang Jepang mempunyai lebih
sedikit kelenjar apokrin dari suku Kaukasia. Kelenjar apokrin mensekresikan
keringat yang sangat kompleks dikarenakan beberapa sel tercampur ke dalam
keringat, tidak seperti keringat yang dihasilkan oleh kelenjar ekrin, meliputi faktor
bau dan materi yang viskos. Diketahui pula, bakteri pada permukaan kulit
mengubah materi organik pada keringat menjadi bau-bauan. Keringat yang
dihasilkan oleh kelenjar apokrin bersifat alkalis lemah dan infeksi bakteri dapat
dengan mudah terjadi. Sekresi keringat kelenjar apokrin ini dimulai sejak
memasuki masa pubertas, tetapi ada beberapa hal yang masih belum jelas
mengenai komposisi dari keringat kelenjar apokrin dan apa fungsinya.
Kelenjar ekrin berada di bawah kontrol otonom. Namun kelenjar apokrin pada
umumnya dipengaruhi oleh hormon dan masih belum jelas apakah mereka
dikontrol oleh sistem saraf otonom. Hal yang diketahui adalah struktur dari
kelenjar ekrin menjadi rusak seiring degan usia, terjadinya atropi dari sel
sekretori, dan terhambatlah sekresi dari keringat. Sebaliknya, kelenjar apokrin
sama sekali tidak dipengaruhi oleh bertambahnya usia.
2. Kelenjar Sebasea
Kelenjar sebasea ditemukan di seluruh permukaan tubuh kecuali di telapak tangan
dan kaki. Ukuran, bentuk, dan penyebaran distribusinya tergantung pada bagian dari
tubuh itu sendiri. Diketahui jumlah yang banyak terdapat pada muka dan kepala
sekitar 800/cm2. Sedangkan, ditemukan relatif sedikit pada lengan dan kaki sekitar
50/cm2. Bagian tubuh yang paling banyak mengandung kelenjar sebasea adalah muka,
kulit kepala, dagu, bagian tengah punggung, ketiak, dan area pubis.
Terdapat korelasi yang dekat antara ukuran dan banyaknya sekresi dari kelenjar
ini.
Sel tubuh mengatur perubahan kelenjar sebasea dari basal sel yang belum
terdiferensiasi menjadi sel yang memproduksi minyak atau lipid hingga sel ini mati.
Dengan kata lain, sel dari kelenjar sebasea memproduksi minyak berbarengan dengan
sel kulit mati. Produksi minyak dari kelenjar ini diekskresikan melalui saluran
kelenjar sebasea melewati jalur folikel rambut.
Minyak yang diekskresikan bercampur dengan turunan-turunan lipid lainnya
dari epidermis. Biasanya pada permukaan kulit dipresentasikan sebanyak 0,04-0,05
mg/cm2 lipid. Campuran inilah yang dinamakan skin surface lipids, dan komposisinya
dijelaskan pada tabel di bawah ini.
(downing D.T.Strauss. J.S & Pochi. P.E : Variability in the cheminal compo sition of
human skin surface Lipids, J Invest, Dermatol, 53 : 232, 1969)
Minyak pada permukaan kulit mempunyai fungsi penting. Pada lapisan horny
manusia normal, kelembapan dari minyak pada kulit akan tetap menjaga lapisan
horny untuk tetap aktif mencegah penguapan transpidermal air dari kulit. Minyak ini
juga mencegah masuknya bakteri, substansi berbahaya, serta menjaga hilangnya
kandungan cairan tubuh.
Banyaknya kandungan minyak pada kulit bervariasi tergantung bagian tubuh, umur,
jenis kelamin, cuaca, dan temperatur kulit. Pada manusia, jenis kelamin laki-laki
memiliki lebih banyak kelenjar sebasea dari pada wanita. Selanjutnya, pada embrio
dan bayi baru lahir, kelenjar ini fungsinya distimulasi oleh hormon seks yang diterima
dari ibunya. Kelenjar ini umumnya mengecil dan fungsinya tidak terlalu aktif selama
masa anak-anak. Mereka reaktif kembali ketika memasuki masa pubertas yang
distimulasi oleh hormon seks. Fungsinya kembali menurun ketika memasuki masa
tua. Pada awal masa pubertas, wanita memproduksi lebih banyak sebum daripada
pria, namun kemudian pria yang melampaui. Setelah paruh baya, pada wanita, fungsi
dari kelenjar ini menurun dengan cepat terutama pada masa menopause, tapi pada pria
tetap menunjukkan hasil ekskresi yang tinggi.
Aktivitas kelenjar sebasea sebagian besar dipengaruhi oleh hormon. Pada
sebagiannya, hormon pria menyebabkan menaiknya produksi sintesis lipid. Pada
sekarang ini, terdapat opini yang kuat bahwa kelenjar ini tidak di bawah kontrol dari
saraf. Otot penegak rambut adalah otot yang lembut yang terkoneksi dengan akar
rambut di mana akar rambut ini dikontrol oleh sistem saraf otonom. Batang rambut
ditegakkan dari proses kontraksi otot erektor rambut dan sebum pun diekskresikan
secara simultan dari kelenjar sebasea.
3. Rambut
a. Definisi Rambut
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak
mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipangkas.
Dengan adanya rambut, selain berfungsi sebagai MAHKOTA, juga berfungsi sebagai
pelindung kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan
penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau.
Rambut tumbuh dari akar rambut yang ada di dalam lapisan dermis kulit dan melalui
saluran folikel rambut keluar dari kulit. Bagian rambut yang keluar dari kulit
dinamakan batang rambut.
Jenis-jenis rambut :
Rambut yang panjang dan kasar di kepala
Rambut yang kasar tetapi pendek berupa alis di atas mata
Rambut yang agak kasar tapi tidak sepanjang rambut di kepala, yaitu pada ketiak
dan sekeliling alat kelamin pada orang yang sudah akil balig
Rambut yang halus pada pipi, hidung, dahi, serta bagian tubuh lainya (kulit
lengan, perut, punggung, dan betis pada wanita).
Ilmu tentang rambut (trichologi) membagi rambut manusia ke dalam dua jenis, yaitu :
a. Rambut terminal, yang umumnya kasar, misalnya rambut kepala, alis, rambut
ketiak, dan rambut alat kelamin.
b. Rambut vellus, yang berupa rambut halus pada pipi, dahi, punggung, dan lengan.
Tetapi karena pada dasarnya semua rambut tumbuh dari akar rambut yang jenisnya
sama, maka rambut vellus dapat menjadi rambut terminal. Pada pria dewasa,
misalnya, kadang-kadang rambut vellus diatas bibir dan di dagu berubah menjadi
rambut terminal berupa kumis dan janggut kasar. Sementara rambut vellus dapat juga
menggantikan rambut terminal, misalnya pada orang yang kepalanya botak, rambut
kepala yang tadinya panjang dan kasar diganti dengan rambut vellus yang halus.
b. Anatomi Rambut
Bagian atau susunan dari Rambut terdiri dari beberapa bagian diantaranya Ujung
Rambut, Batang rambut dan Akar Rambut. Berikut penjelasan singkat bagian dari
rambut :
1. Ujung Rambut :
yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh & belum
pernah dipotong.
2. Batang Rambut :
Yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-benang halus terdiri
dari keratin / sel-sel tanduk. Jika batang rambut di potong melintang, maka terlihat
tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu :
1. Cuticula / kulit ari / selaput rambut.
Adalah lapisanlapisan luar, terdiri dari sel-sel tanduk yang pipih/gepeng dan
bening (tembus cahaya) dan tersusun, bagian bawah menutupi bagian
diatasnya. Karena cuticula bening dan tembus cahaya maka terlihatlah warna
dari rambut tersebut. Susunan rambut yang saling menutupi memungkinkan
hasil yang diinginkan dalam penyasakan dan memudahkan cairan (Zat cair)
lebih mudah masuk dalam rambut.
Lapisan ini keras dan berfungsi melindungi rambut dari kekeringan dan
masuknya bahan asing ke dalam batang rambut. Kutikula rambut dapat rusak
karena :
Gesekan mekanis; misalnya waktu menyasak rambut
Bahan kimia yang bersifat alkalis, yang akan membuat rambut kering dan
kutikula merenggang (terbuka) misalnya sampo, keriting rambut dan lain-
lain.
3. Akar Rambut :
Yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertahan di dalam folikel/
kantong rambut.
Akar rambut terletak di dalam lapisan dermis kulit. Akar rambut dikelilingi oleh
pembuluh-pembuluh darah yang memberikan makanan. Pada saluran folikel
rambut bermuara kelenjar sebasea yang mengeluarkan minyak (sebum) ke batang
rambut dan kulit disekitarnya. Normalnya, semakin jauh batang rambut dari kulit
kepala, semakin kering rambut tersebut. Jika produksi sebum berlebihan, rambut
dan kulit kepala akan berminyak (greasy hair atau seborrhea).
Pada akar rambut terlihat otot penegak rambut (arector pilli) yang
menyebabkan rambut atau bulu kuduk berdiri jika kita, misalnya, merasa ngeri.
Bagian-bagian dari akar rambut ialah :
c. Folikel rambut / kantong rambut.
Adalah suatau saluran yang menyerupai kantong dan melindungi tunas rambut
serta tertanam didalam dermis (lapisan dalam kulit).
d. Umbi rambut.
Adalah bagian bawah folikel / kantong rambut yang punya mulut seperti
corong memanjang keatas dari lapisan dermis dan berakhir pada lapisan
epidermis. Gunanya untuk menghisap / menyerap udara serta penimbunan
kotoran dan sebum. Umbi rambut merupakan bagian rambut yang akan
terbawa jika rambut dicabut
e. Papila Rambut.
Adalah tempat membuat sel-sel tunas rambut dan tempat membuat sel-sel
pigmen melanin ( Zat warna pada rambut). Papil rambut, bagian yang akan
tertinggal di dalam kulit meskipun rambut dicabut sampai ke akar-akarnya,
sehingga akan selalu terjadi pertumbuhan rambut baru kecuali jika papil
rambut itu dirusak, misalnya dengan bahan kimia atau arus listrik
(elektrolisis).
Rambut tumbuh karena bertambah banyaknya sel-sel umbi rambut secara mitosis,
lamanya 1000 hari dan berlangsung sekitar 2-6 tahun. Tetapi pada keadaan-
keadaan tertentu atau dengan perawatan yang baik, fase anagen dapat
diperpanjang.
Papil Rambut yang mengeriput selama masa katagen akan berkembang kembali.
Umbi rambut baru terbentuk sekeliling papil rambut ini dan rambut baru tumbuh
dibawah Clubbed hair, yang kemudian didorong keluar. Lamanya masa ini adalah
5 6 minggu.
Gambar 4. Pertumbuhan rambut
Pertumbuhan rambut kepala pada orang Dewasa, tidak lebih dari 0,3 mm dalam
24 jam, kecepatan pertumbuhan dan kwalitas rambut yang tumbuh dipengaruhi oleh
umur, jenis kelamin, Ras, kondisi kesehatan, makanan yang dikonsumsi dan gaya
hidup. Pada siang hari rambut tumbuh lebih cepat dibanding pada malam hari.
Pertumbuhan rambut dipengaruhi beberapa faktor. Faktor penumbuh itu antara lain:
1. Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan rambut adalah androgen, estrogen,
tiroksin dan kortikosteroid. Kondisi hormon ini harus seimbang, sebab bila salah
satu hormon jumlahnya berlebih dapat menyebabkan masalah. Misalnya hormon
androgen berlebihan pada pria, ini akan menyebabkan pertumbuhan rambut lebih
cepat pada janggut, tapi di kepala justru mengalami kebotakan. Sedangkan pada
perempuan, hormon androgen menyebabkan hirutisme. Yaitu penebalan rambut di
daerah tertentu layaknya laki-laki.
2. Vaskularisasi
Peredaran darah yang baik akan mengedarkan nutrisi serta oksigen keseluruh
tubuh, sebab pertumbuhan rambut juga membutuhkan oksigen. Peredaran darah
yang baik dapat diperoleh dengan olahraga teratur, sehingga pasokan nutrisi serta
oksigen akan terpenuhi dengan baik. Jika sudah demikian rambut akan tumbuh
sehat.
3. Nutrisi
Asupan nutrisi juga akan berpengaruh pertumbuhan rambut. Nutrisi yang
berpengaruh adalah protein, sebab kekurangan protein akan menyebabkan rambut
menjadi kusam dan kering. Begitu juga dengan vitamin B12, asam folat dan zat
besi yang bila tidak tercukupi akan menyebabkan rambut rontok.
4. Merokok
Merokok dapat menyebabkan hilangnya Vitamin C yang merupakan komponen
penting dalam menutrisi folikel rambut dan menghilangkan racun dalam tubuh.
Nikotin menyebabkan pembuluh darah menyempit yang menyebabkan nutrisi
susah untuk mencapai kulit dan rambut serta menyebabkan kotoran susah untuk
dihilangkan.
Sedangkan hal-hal yang bisa menyebabkan rambut rontok berlebihan adalah faktor
keturunan, hormon, usia, stres, gangguan kulit kepala atau penyakit serius, syok,
melahirkan, mengkonsumsi obat berlebihan, terkena bahan kimia yang merugikan,
kelembaban rambut yang tinggi, pola makan yang salah dan kurang nutrisi.
Tabel 4. Perbandingan komposisi asam amino dalam keratin rambut manusia, keratin
bulu domba, dan epidermis manusia
b) Pigmen melanin
Pigmen melanin yang di rambut manusia dilaporkan terbentuk kurang dari 3% dari
total.
e) Air
Rambut dapat menyerap air dan kadar air tergantung pada kelembapan dari
lingkungan sekitarnya. Namun, pada atmosfer 25C dan 65% RH, kadar air rambut
biasanya sekitar 12% -13%.
f. Bentuk Rambut
Jika kita perhatikan berbagai ras didunia ini, kita akan temukan ras yang
umumnya memiliki rambut lurus, seperti orang Cina, dan ras yang berambut keriting,
misalnya orang negro atau orang irian. Bentuk antara keduanya adalah rambut
berombak.
Dari segi tipenya, rambut dibagi dalam tiga - tipe besar sebagai berikut :
1. Tipe Mongoloid, yaitu tipe ras asia atau ras berkulit kuning lainya. Bentuk rambut
lurus, warna hitam, diameter rambut berbentuk bulat.
2. Tipe Caucasoid, yaitu tipe ras Eropa atau kulit putih lainya. Bentuk rambut
cenderung ikal, berombak hingga lurus, warna rambut pirang hingga kuning
kecoklatan. Batang rambut tidak setebal rambut tipe Mongoloid; diameter rambut
berbentuk oval.
3. Tipe Negroid, yaitu tipe ras Afrika atau kulit hitam lainya. Bentuk rambut ikal
ketat, warna rambut hitam, pertumbuhan rambut sering tidak beraturan arahnya.
Bahkan di satu batang rambut yang sama sering terdapat tingkat ketebalan dan
porositas yang berbeda.
Gambar 5. Diameter rambut
Seperti telah dijelaskan, batang rambut tumbuh dari papil rambut dengan
kecepatan 1/3 mm per hari. Pada rambut lurus, semua bagian pada sisi batang rambut
itu tumbuh secara serentak dan serasi, sehingga setiap saat timbul rambut yang sama
panjangnya, sehingga batang rambut tumbuh lurus. Sementara pada rambut keriting,
kecepatan pertumbuhan masing-masing sisi batang rambut itu tidak sama.
g. Tekstur Rambut
Ditentukan secara praktik dengan melihat banyaknya batang rambut yang terdapat
pada satu kelompok rambut, luasnya kulit kepala diantara kelompok-kelompok
rambut. Kelebatan rambut adalah rata-rata 90 helai (rambut kasar) sampai 130
helai (rambut halus) setiap sentimeter persegi. Banyaknya rambut yang tumbuh di
kulit kepala seluruhnya berkisar antara 80.000 120.000 helai, tergantung pada
kasar halusnya rambut .
2. Tebal Halusnya Rambut.
Tebal halusnya rambut ditentukan oleh banyaknya zat tanduk dalam kulit rambut.
Pada umumnya rambut yang berwarna hitam dan coklat lebih tebal daripada
rambut merah atau pirang. Rambut di pelipis lebih halus daripada di daerah lain.
Sifat ini ditentukan dengan perabaan. Permukaan rambut lebih kasar. Jika sisik-
sisik kutikula tidak teratur rapat satu dengan yang lain. Juga kotoran yang
menempel pada permukaan rambut atau kelainan rambut berupa simpul akan
memberi kesan kasar pada perabaan permukaan rambut.
4. Kekuatan Rambut
Sifat ini tergantung pada banyaknya dan kualitas zat tanduk dalam rambut.
Kekuatan rambut ditentukan dengan meregangkan rambut sampai putus. Daya yg
diperlukan untuk memutuskan rambut adalah sebanding dengan kekuatan rambut.
Selaput rambut yang sisik-sisiknya terbuka dan zat tanduk yang keadaanya
kurang baik ( misalnya sebagai akibat senyawa-senyawa lindi atau sebagai
akibat suhu tinggi ) akan meningkatkan daya serap rambut. Rambut di puncak
kepala memiliki daya serap terbaik.
h. Warna Rambut
Sama seperti bentuk rambut, warna rambut juga tampaknya berhubungan dengan
ras atau bangsa yang berkaitan dengan iklim dan lingkungan sekitarnya. Bangsa Asia-
Afrika yang tinggal di iklim panas umumnya memiliki rambut berwarna hitam,
sedangkan bangsa Eropa yang tinggal di iklim dingin berambut pirang. Pada
kenyataanya, perbedaan warna rambut adalah akibat perbedaan susunan dan warna
pigmen di dalam rambut.
Pigmen yang menentukan warna rambut ini jika diurutkan dari yang paling terang
sampai yang paling gelap adalah blonde, merah, coklat muda, coklat tua, dan hitam.
Rambut blonde mengandung campuran pigmen warna merah dan pigmen warna
hitam. Rambut coklat muda mengandung pigmen-pigmen warna merah, coklat dan
hitam. Rambut coklat tua mengandung lebih banyak pigmen warna hitam daripada
rambut coklat muda. Rambut hitam hanya mengandung pigmen warna hitam.
Warna rambut diatas adalah warna rambut yang alami. Secara buatan warna
rambut dapat diubah-ubah dengan menggunakan cat rambut, misalnya dari blonde
menjadi merah atau hitam. Yang terkenal di Indonesia adalah semir rambut, yang
mengecat rambut putih (uban) agar tetap nampak hitam.
Tampaknya ada hubungan antara warna rambut alamiah dan ukuran besar kecilnya
rambut serta jumlah total rambut di kulit kepala. Rambut warna merah adalah rambut
yang paling besar, sedangkan jumlahnya paling sedikit, yaitu hanya sekitar 90.000
helai. Rambut blonde ukuranya kecil, tetapi jumlahnya paling banyak, yaitu 140.000
helai. Rambut warna coklat dan hitam berada di antara keduanya, dengan jumlah
sekitar 100.000 helai.
i. Kesehatan Rambut
Rambut yang sehat adalah rambut yang tidak kurus, mengkilap, elastic, tidak
kering, tetapi juga tidak terlalu berminyak, tidak kusut, dan mudah disisir dan ditata.
Di kulit kepala terdapat banyak kelenjar sebasea yang memproduksi lemak rambut
(sebum). Bila rambut kita usap atau kulit kepala kita pijat-pijat, maka sebum akan
tersebar di permukaan batang rambut dan rambut menjadi mengkilap serta elastic.
Penghilangan lemak rambut secara menyeluruh, misalnya dengan mencuci rambut,
memakai sampo yang alkalis akan membuat rambut menjadi suram, kering, mudah
putus, dan sukar disisir dan ditata. Sebaliknya, jika produksi sebum berlebihan,
rambut menjadi terlalu berminyak dan lengket, apalagi jika dicampur dengan debu
dan kotoran dari udara.
Untuk memelihara agar rambut selalu bersih, sehat, dan tidak rontok, diperlukan
berbagai kosmetik perawatan rambut, mulai dari kosmetik pembersih rambut yang
baik, hair conditioner, sampai hair tonic.
Untuk menjaga kesehatan rambut, kita dianjurkan untuk:
Menghindari sampo yang memiliki kandungan kimia yang tidak jelas.
Menghindari penggunaan air yang terlalu panas saat keramas.
Berhenti, atau setidaknya kurangi, penggunaan pengering rambut. Usahakan agar
selalu mengeringkan rambut secara alami dengan menggunakan handuk dan
mengangin-anginkannya di udara terbuka. Saat mengeringkan, gosokkan handuk
Anda dengan lembut.
Menyisir rambut anda dengan lembut saat rambut masih dalam keadaan agak
basah.
Mengurangi penggunaan gel rambut, krim, minyak rambut, pewarna rambut, dan
spray rambut.
Melindungilah kulit kepala anda dari sinar matahari langsung, misalnya dengan
menggunakan topi atau scarf.
Menghindari ikatan yang kencang pada rambut Anda. Pun, hentikan kebiasaan
menarik-narik rambut tanpa alasan yang jelas.
Saat memotong rambut ke salon atau tukang cukur, pastikan mereka
menggunakan gunting yang tajam. Gunting yang kurang tajam hanya akan berefek
negatif pada akar rambut dan merusak struktur rambut Anda.
c. Etiopatogenesis
Sampai saat ini masih belum ada kesepakatan mengenai teori yang pasti tentang
etiopatogenesis dari ketombe. Menurut hasil penelitian yang dilakukan Ro dan Dawson
(2005) ada tiga faktor utama penyebab ketombe yaitu : aktivitas kelenjar sebasea, peranan
jamur Malessezia, dan daya tahan tubuh seseorang.
Produksi sebum oleh kelenjar sebasea merupakan faktor penting bagi pertumbuhan P.
ovale yang besifat lipofilik atau lipid-dependent. Menurut penelitian ulang yang dihasilkan
oleh Dawson (2007), sekresi sebum mulai meningkat dari usia remaja sampai dewasa. Pada
laki laki sekresi ini akan menurun perlahan sesuai dengan bertambahnya usia, sedangkan
pada perempuan sangat menurun setelah usia 50 tahun. Hal ini disebabkan karena kelenjar
sebasea dirangsang oleh androgen yang berasal dari testis, ovarium dan kelenjar adrenal.
Pada keadaan normal, sebum yang dihasilkan berfungsi sebagai perlindungan kulit epidermis
dari sinar UV, transportasi antioksidan pada kulit dan beberapa fungsi lain. Namun apabila
jumlah sebum berlebihan maka akan terjadi penumpukan lemak dan beresiko untuk
terjadinya ketombe. Malassezia furfur merupakan jamur lipofilik, dimorfik yang terdapat
pada kulit manusia sebagai patogen oportunistik, menyebabkan penyakit seperti ketombe,
panu (Pityriasis versicolar), dermatitis seboroik, dll.
Organisme ini mengkonsumsi sebum yang nantinya akan menghasilkan lipase yang
memungkinkan untuk mengurangi sebum trigliserida yang berfungsi untuk membebaskan
asam lemak, asam lemak yang jenuh hasil hidrolisis akan digunakan oleh Malassezia untuk
berkembang biak sehingga nantinya terjadi peradangan atau iritasi kulit yang pada gilirannya
menyebabkan sel kulit cepat mati dan terjadilah pengelupasan lapisan kulit (Ketombe).
Kekebalan sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jamur Malassezia di kulit
kepala. Semakin rentan atau buruknya kekebalan tubuh manusia, maka akan semakin mudah
terinfeksi jamur Malassezia.
d. Faktor resiko
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketombe (Naturakos BPOM RI, 2009) adalah
sebagai berikut :
Iklim dan cuaca yang merangsang kegiatan kelenjar kulit. Untuk masyarakat
Indonesia yang tinggal di daerah tropis dengan kelembaban tinggi, kulit kepala akan
selalu berkeringat dan berminyak, sehingga memicu tumbuhnya mikroorganisme di
rambut secara berlebihan dan mengakibatkan iritasi di kulit kepala. Serta peningkatan
pengelupasan sel kulit yang akan menyebabkan rasa gatal pada kulit kepala. Akibat
garukan yang dilakukan pada kulit kepala, terjadilah pelepasan keratin epidermal
yang kemudian akan menempel pada batang rambut dan jatuh ke baju.
Seringkali juga timbul luka di kulit kepala yang akan menyebabkan infeksi
sekunder akibat adanya mikroba lain. Selain itu, garukan akibat rasa gatal ini juga
bisa menyebabkan kerontokan rambut. Suhu dan kelembaban sangat berperan penting
dalam terjadinya ketombe. Salah satunya dengan penggunaan jilbab yang dapat
mempengaruhi kelembaban kulit kepala. Suhu dan kelembaban yang rendah akan
memperburuk ketombe, tetapi peningkatan suhu dan kelembaban pun meningkatkan
risiko terjadinya ketombe (Juliansyah , 2013).
Makanan yang berkadar lemak tinggi. Lemak memang diperlukan oleh tubuh, tetapi
biladikonsumsi secara berlebihan, lemak tersebut dapat mencapai kelenjar sebasea
dan akhirnya menjadi bahan pembentuk sebum yang akan membuat kulit kepala
berminyak.
Stress yang menyebabkan meningkatnya aktifitas kelenjar palit. Stress emosional
dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas yang merupakan salah satu dari
senyawa yang akan membentuk sebum.
Genetik atau keturunan tertentu yang mempunyai lemak kulit berlebihan. Dikatakan
bahwa faktor genetik memiliki peran penting dalam patogenesis ketombe, karena bila
P. ovale terdapat sendirian tanpa faktor predisposisi genetik tidak mungkin
menginduksi ketombe.
Obat obatan yang menstimulasi kelenjar minyak.
Higien kulit yang buruk sehingga menyebabkan peningkatan jumlah flora kulit.
Usia tertentu, seperti usia remaja, di mana terjadi perubahan hormon yang akan
menstimulasi kelenjar sebasea untuk menghasilkan sebum.
Obat-obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh.
e. Gambaran klinis
Gambaran klinis ketombe berupa sisik sisik halus atau serbuk kering yang berwarna putih
abu abu dan mengumpul pada beberapa lokasi permukaan kulit kepala atau menyeluruh.
Penderita biasanya mengeluh rasa gatal pada kulit kepala terutama bila udara panas dan
berkeringat dan disertai kerontokan rambut. Apabila skuama yang terlepas dari kulit kepala
jatuh ke pakaian atau bahu penderita maka akan menimbulkan gangguan estetika yang tidak
menyenangkan. Jika keadaan terus berlanjut dapat timbul kebotakan setempat atau merata
(Djuanda, 2007).
f. Penegakkan diagnosis
Diagnosis ketombe umumnya dapat dengan mudah untuk ditegakkan berdasarkan (Djuanda,
2007) :
1) Gambaran atau gejala klinis yang khas
Pemeriksaan laboratorium semikuantitatif, yaitu dengan cara pewarnaan KOH 10-
20% + tinta parker blue black pada spesimen dari hasil kerokan kulit kepala berambut
atau dengan menempelkan selotip pada daerah kulit kepala yang berketombe dan
segera diamati di mikroskop cahaya pembesaran 1000x. Hasil positif bila di dapatkan
jumlah rerata jamur Mallasezia spp lebih dari atau sama dengan 10 spora per lapangan
pandang besar. Negatif bila tidak ditemukannya hifa atau blastokonidia. Pemeriksaan
lampu Wood : Fluoresen negatif.
g. Kosmetik anti ketombe
Prinsip kosmetik anti ketombe adalah untuk menurunkan kadar minyak
permukaan kulit kepala atau untuk menurunkan jumlah sekresi sebum,
membunuh mikroba penyebab ketombe serta mengurangi gejala gatal dan
rambut rontok. Sediaan anti ketombe dalam kosmetik biasanya disajikan
dalam bentuk sediaan: sampo, hair cream bath atau dapat juga dalam bentuk
tonik (Naturakos-BPOM RI,2009). Beberapa zat umum yang digunakan untuk
anti ketombe adalah :
1. Sulfur
Sulfur memiliki efek anti ketombe karena kemampuannya
sebagai keratolitik. Sulfur dapat digunakan sebagai anti ketombe
sampai dengan kadar 10% dan dapat dikombinasi dengan asam salisilat
untuk meningkatkan efek anti ketombenya.
2. Asam salisilat
Asam salisilat memiliki efek pada kulit sebagai keratolitik,
dijadikan dasar penambahan asam salisilat pada produk sampo
perawatan ketombe. Pada kulit dapat mempercepat regenerasi sel.
Dalam peraturan Ka Badan POM No. HK.00.05.42.1018 kadar asam
salisilat dibatasi 3% untuk produk bilas dan 2% untuk produk lainnya.
3. Selenium Sulfida
Selenium sulfida dengan kadar 1% dan 2,5% digunakan pada
kulit kepala untuk mengontrol gejala ketombe dan seborrheic
dermatitis. Mekanisme kerjanya sebagai anti ketombe dengan
menghambat pertumbuhan sel baik yang hiperproliferatif atau normal.
Efek samping dari penggunaan selenium sulfida adalah iritasi kulit,
rambut kering atau berminyak, rambut rontok.
4. Seng Pirition
Bekerja sebagai anti mitosis, bakteriostatik dan fungistatik
(drugs). Seng pirition merupakan anti ketombe yang efektif dan
bersifat anti fungi. Dalam peraturan Ka Badan POM No.
HK.00.05.42.1018, kadar Seng pirition sebagai anti ketombe dibatasi
2% untuk produk dibilas dan 0,1% produk non bilas.
5. Pirokton olamine
Pirokton olamin atau Octopirox adalah suatu senyawa
digunakan sebagai terapi infeksi jamur. Seringkali digunakan sebagai
salah satu komponen sampo anti ketombe sebagai pengganti seng
pirition. Dalam penggunaan kosmetik anti ketombe ada beberapa efek
samping yang dapat ditimbulkan apabila pemakaiannya berlangsung
lama dan terus-menerus. Beberapa efek samping yang mungkin
ditimbulkan adalah (Naturakos-BPOM RI , 2009) :
a. Dermatitis yang terjadi pada kulit kepala.
b. Kerusakan rambut seperti kerontokan rambut, berubah warna dan
c. rambut rentan patah.
d. Efek samping sistemik, walaupun kasusnya jarang.
5. Kuku
a) Anatomi Kuku
1. Tranggono, Retno Iswari, Dr. SpKK. (dkk). 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Gramedia. Jakarta.
2. http://www.nabit-ist.com/pengertian-rambut.html.
3. http://www.nabit-ist.com/siklus-pertumbuhan-rambut-dan-faal-rambut.html.
4. http://www.hd.co.id/info-kesehatan/tentang-rambut.
5. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/.