Anda di halaman 1dari 19

RAMBUT

Rambut

Rambut adalah salah satu karakteristik yang mendefinisikan mamalia. Bahkan, mamalia adalah

satu-satunya hewan memiliki rambut. Rambut menjulur keluar dari epidermis, tetapi tumbuh dari

dermis (Gambar di bawah). Rambut tumbuh dari dalam folikel rambut. sel-sel baru tumbuh di

bagian bawah rambut, disebut bulb. Sel-sel yang lebih tua bisa terdorong, dan rambut tumbuh

lagi. Sel-sel yang membentuk untai rambut mati dan diisi dengan keratin protein seperti tali.

Pada manusia, rambut tumbuh di mana-mana pada tubuh kecuali telapak kaki dan telapak

tangan, bibir, dan kelopak mata (kecuali untuk bulu mata). Rambut tumbuh pada tingkat sekitar

setengah inci (1,25 cm) setiap bulan, atau sekitar 6 inci (15 cm) per tahun.

Rambut, terutama di kepala, membantu untuk menjaga hangat tubuh. Udara hangat terperangkap

pada lapisan di dekat kulit dan bertindak seperti selimut hangat. Rambut juga dapat bertindak

sebagai filter. rambut hidung membantu untuk perangkap partikel di udara yang mungkin akan

bergerak ke paru-paru. Bulu mata melindungi mata dari debu dan sinar matahari. Alis

menghambat keringat asin dan hujan mengalir ke mata.


Rambut terpanjang yang telah tercatat di dunia, menurut Guinness World Records, milik Xie

Qiuping dari China hanya sekitar 18 kaki 6 inci (5,627 m) bila diukur pada 8 Mei 2004. Dia telah

tumbuh rambutnya sejak tahun 1973 ketika berusia 13 tahun.

Rambut, folikel rambut, dan kelenjar minyak.

Minyak, yang disebut sebum, membantu mencegah hilangnya air dari kulit. Kelenjar sebasea

mengeluarkan sebum, yang menjadikan kulit dan rambut tahan air.

Ringkasan

Rambut dan kuku terbuat dari keratin, protein yang tangguh. Kuku bertindak sebagai pelat

pelindung atas ujung jari dan jari kaki. Rambut memiliki banyak fungsi seperti bertindak sebagai

filter dan menjaga tubuh hangat.

Fungsi rambut pada tubuh manusia


Bulu-bulu di tubuh kita sebenarnya adalah rambut… bulu dan rambut adalah dua hal yang

berbeda… bulu itu yang terdapat pada unggas atau burung. Jadi penyebutan bulu ketiak, bulu

kaki, dll itu salah, yang benar rambut…

Rambut di tubuh kita, walaupun bentuknya sama, tapi Allah telah menciptakan ukuran dan letak-

letaknya di tubuh dengan fungsinya masing-masing.

Berikut penyebaran rambut pada tubuh manusia:

1. Pada Kepala

Rambut adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia, terutama

mamalia. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang

berada jauh di bawah dermis.

Fungsi rambut adalah melindungi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin.

Sedangkan rambut yang ada di kepala anda, berjumlah tidak kurang dari 100.000 helai rambut

dan setiap helai tumbuh dalam waktu 2 hingga 6 tahun. Tetapi rambut akan mengalami

kerontokkan setiap hari 50 hingga 100 helai tetapi rambut baru akan tumbuh. Untuk menghindari

kerontokan yang lebih banyak lagi maka anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.

2. Pada Mata
Fungsi alis mata selain untuk keindahan dan kecantikan adalah untuk menahan keringat dan

hujan yang mengenai dahi kemudian ke mata. Alis mata juga dapat memperdalam karakter wajah

Anda sesungguhnya.

3. Pada Hidung

Dengan adanya rambut pada hidung, maka bakteri, jamur, debu ataupun spora yang masuk

kedalam hidung akan terhambat dan tersaring.

Tidak hanya itu saja, rambut pada hidung juga berfungsi meningkatkan kelembaban udara yang

dihirup. Hal ini sangat penting untuk proses respirasi lanjutan.

4. Kumis dan Janggut

Fungsi kumis dan jenggot itu adalah sebagai tanda kelamin sekunder buat lelaki yang udah

baligh (dewasa), atau dengan kata lain sebagai salah satu pembeda antara lelaki dan wanita…

5. Ketiak

Seperti halnya rambut badan yang lain, rambut pada ketiak biasanya mulai tumbuh pada masa

pubertas dan pertumbuhannya biasanya sampai pada akhir usia remaja yakni 18-20 tahun.

Perembesan feromon dari ketiak pada tingkat perkembangan manusia menunjukkan kaitan antara

rambut ketiak dengan keseksualan. Respons positif terhadap rangsangan olfaktori di dalam

mamalia dan desakan seks yang kuat yang disebabkan oleh perembesan feromon memberi

petunjuk yang berguna mengenai tujuan dan kepentingan rambut ketiak kepada manusia. Pernah
dikatakan bahawa rambut itu sendiri bertindak sebagai sifat “anti-geseran” semula jadi antara

lengan atas dengan toraks. Lebih penting lagi, rambut ketiak secara semula jadi mengusir

kelembapan dari kulit yang membantu kulit supaya cukup kering bagi mencegah berkembangnya

bakteria yang mengeluarkan bau.

6. Pada Dada dan Perut

Seperti halnya kumis dan jenggot fungsi rambut pada dada dan perut (biasanya terdapat pada

lelaki) adalah sebagai tanda kelamin sekunder buat lelaki yang udah baligh (dewasa)…

7. Pada Tangan dan Kaki

Fungsi rambut kaki dan tangan adalah sebagai alat sensor yang paling mujarab. Misal kaki kita

berjalan disemak belukar. Hal yang ter-respon oleh kaki kita adalah banyak. Mulai tumbuhan

yang bikin gatal atau bisa merespon kalo ada ulat..!!!

8. Pada Kemaluan

Rambut kemaluan adalah rambut yang terletak pada bagian depan dan juga di sekitar alat

kelamin. Meskipun rambut-rambut halus sudah tumbuh sejak masa kecil, biasanya rambut

kemaluan baru benar-benar tumbuh pada masa dewasa, akibat dari efek meningkatnya hormon

androgen di daerah kulit sekitar alat kelamin.

Fungsi

Berbagai teori menyatakan bahwa fungsi dari rambut kelamin adalah:


* memberikan kehangatan

* indikasi visual dari kematangan seksual

* pengumpulan dari pengeluaran feromon

* mengurangi gesekan luar saat hubungan seksual

* pelindung wilayah yang ditumbuhi rambut kemaluan, karena wilayah ini sensitif

KULIT

Fungsi Kulit Manusia


Posted by Dermatix Ultra

Fisiologi Kulit
Kulit merupakan bagian organ tubuh manusia yang terletak di luar dan hanya sedikit saja yang
membatasi bagian dalam tubuh. Luas kulit pada manusia pada orang dewasa di perkirakan
sekitar 1,5 m2 dengan berat sekitar 15 % dari berat badan secara keseluruhan.
Kulit manusia terdiri dari 3 lapisan kulit bagian utama yakni : epidermis, dermis, dan
hipodermis. Lapisan kulit Epidermis terdiri dari stratum korneum yang kaya akan keratin,
stratum lucidum, stratum granulosum yang kaya akan keratohialin, stratum spinosum dan
stratum basal yang mitotik. Dermis terdiri dari serabut-serabut penunjang antara lain kolagen dan
elastin. Sedangkan hipodermis terdiri dari sel-sel lemak, ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
pembuluh getah bening.

Fungsi kulit
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh. Fungsi-fungsi
tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi ( perlindungan ), absorpsi, ekskresi, persepsi,
pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

1. Kulit sebagai pelindung

Kulit memiliki lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung tubuh dari tiap bagian lapisan kulit
terdalam sampai luar, seperti :

– Sel Keratin berfungsi melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.
Keratin merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di
permukaan kulit.

– Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi, selain itu
juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.

– Sebum yang berminyak yang berasal dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut dari
kekeringan serta mengandung zat bakterisid yang berfungsi untuk membunuh bakteri di
permukaan kulit. Dengan adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat, akan
menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu menghambat pertumbuhan
mikroba.

– Pigmen melanin yang berfungsi untuk melindungi kulit efek dari sinar UV yang berbahaya.
Pada stratum basal, sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya.
Pigmen ini bertugas melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik
dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin, maka dapat
timbul keganasan. Pigmen melanin merupakan lapisan kulit yang berfungsi sebagai pemberi dan
perubahan warna kulit. Untuk itu pakailah Hand Body Lotion untuk mencegah kulit dari
pancaran sinar matahari, karena pigmen kulit mudah sekali berubah.

– Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertama adalah sel
Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel fagosit yang
bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melewati keratin dan sel Langerhans.

2. Fungsi absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid seperti vitamin A, D, E, dan
K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitas kulit terhadap oksigen,
karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.
Selain itu beberapa material toksik dapat diserap seperti aseton, CCl4, dan merkuri. Beberapa
obat juga dirancang untuk larut lemak, seperti kortison, sehingga mampu berpenetrasi ke kulit
dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan.

Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban,
metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antarsel atau
melalui muara saluran kelenjar tetapi lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang
melalui muara kelenjar.

3. Fungsi ekskresi

Kulit juga berfungsi sebagai tempat pembuangan suatu cairan yang keluar dari dalam tubuh
beruoa keringat dengan perantara 2 kelenjar keringat yang dimiliki, yakni kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat:

– Kelenjar sebasea

Kelenjar sebasea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan melepaskan lipid
yang dikenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum dikeluarkan ketika muskulus arektor pili
berkontraksi menekan kelenjar sebasea sehingga sebum dikeluarkan ke folikel rambut lalu ke
permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida, kolesterol, protein, dan
elektrolig. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi dan memproteksi
keratin.
– Kelenjar keringat

Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 ml air dapat keluar dengan cara
menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Bagi seorang yang bekerja dalam ruangan
mengekskresikan 200 ml keringat tambahan, dan bagi orang yang aktif bekerja di luar ruangan
akan menghasilkan kelenjar keringat yang lebih terbuka sehingga keringat yang dikeluarkan
lebih banyak dari mereka yang bekerja di dalam ruangan. Selain mengeluarkan air dan panas,
keringat juga merupakan sarana untuk mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua
molekul organik hasil pemecahan protein yaitu amoniak dan urea.

Ada 2 macam kelenjar keringat yang di produksi oleh tubuh, yaitu kelenjar keringat
apokrin dan kelenjar keringat merokrin.
– Kelenjar keringat apokrin terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis, serta aktif pada usia
pubertas dan menghasilkan keringat yang kental, banyak dan bau yang khas. Kelenjar keringat
apokrin bekerja ketika ada sinyal dari sistem syaraf dan hormon sehingga sel-sel mioepitel yang
ada di sekeliling kelenjar berkontraksi dan menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya
kelenjar keringat apokrin melepaskan sekretnya ( keringat ) ke folikel rambut lalu ke permukaan
luar.

– Kelenjar keringat merokrin (ekrin) terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya
mengandung air, elektrolit, nutrien organik, dan sampah metabolisme. Kadar pH-nya berkisar 4.0
– 6.8. Fungsi dari kelenjar keringat merokrin adalah mengatur temperatur permukaan,
mengekskresikan air dan elektrolit serta melindungi dari agen asing dengan cara mempersulit
perlekatan agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptida kecil dengan sifat antibiotik.

4. Fungsi persepsi

Kulit mengandung ujung-ujung syaraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan
panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan
oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis, badan taktil Meissner terletak di papila dermis
berperan terhadap rabaan, demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak di epidermis.
Sedangkan terhadap tekanan diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik
tersebut lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

5. Fungsi sebagai pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) melalui dua cara:
pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh kapiler. Pada saat suhu tinggi,
tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak serta memperlebar pembuluh darah
(vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar dari tubuh. Sebaliknya, pada saat suhu rendah,
tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit keringat dan mempersempit pembuluh darah
(vasokonstriksi) sehingga mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

6. Fungsi pembentukan vitamin D

Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi kolesterol dengan


bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi prekursor dan menghasilkan
calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitriol adalah hormon yang berperan dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah.

Tubuh memang mampu menghasilkan vitamin D dengan sendirinya tetapi masih belum mampu
memenuhi kebutuhan tubuh secara menyeluruh sehingga pemberian vitamin D secara buatan
atau yang dapat diperoleh dari sumber makanan, buah-buahan dan sayuran yang banyak
mengandung vitamin D masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan
emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot di bawah kulit.

A. PENGERTIAN KULIT
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia. Berat kulit
diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori
(rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak
fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan,
sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu
tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit
Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas. Beberapa
sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit,
tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.

B. FUNGSI KULIT
Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita dapat terlindung dari
berbagai macam ancaman seperti mikroorganisme yang berbahaya, sinar matahari, mengurangi
kerusakan akibat terbentur, serta melindungi kontak langsung dengan zat kimia.

Sebagai Indra Peraba


Pada kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu ketika mendapat
rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh. Contohnya seperti rangsangan sentuhan,
panas, dingin, nyeri, dll.

Sebagai Alat Eksresi


Kulit merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa metabolisme yang terdiri
atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit mengeluarkan sekitar 1 liter
keringat dalam sehari, keringat tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan
kulit).

Sebagai Pengatur Suhu Tubuh


Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan, artinya tetap
diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses ini
dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas tubuh oleh kulit.
Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu kulit lebih rendah sedikit dari
suhu tubuh.

Sebagai Penyimpan Lemak


Bagian bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat penyimpanan lemak. Lemak disimpan
dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan lemak itu akan digunakan apabila diperlukan, contohnya
ketika dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena juga berfungsi sebagai
cadangan energi.

Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D


Pada Kulit terdapat provitamin D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar ultraviolet dari
matahari, vitamin D tersebut akan diubah menjadi vitamin D.

C. LAPISAN – LAPISAN KULIT

SUMBER GAMBAR KLIK DISINI

Lapisan kulit Terbagi menjadi Epidermis (Lapisan Luar atau Kulit Ari), Dermis (Lapisan Dalam
atau Kulit Jangat) , dan Hipodermis (Lapisan pengikat Bawah kulit atau Lapisan Lemak kulit)

1. Lapisan Epidermis ( Lapisan Luar atau Kulit Ari )


Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jaringan
epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak
memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari
lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :
Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), merupakan lapisan kulit paling luar dari tubuh, lapisan
ini terus mengalami deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar) secara terus menerus. Berbagai
sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis menjadi kreatin (zat tanduk) yang tahan air, oleh karena
itu disebut tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah, sehingga apabila
mengelupas tidak akan menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah. Lapisan ini
berfungsi mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya cairan.

Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh sel – sel
hidup yang mendapatkan nutrisi dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi
merupakan lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama dalam
pewarnaan kulit ini disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu bahwa warna kulit bisa
berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila tertumpuknya melanin pada suatu tempat
maka akan terbentuk bintik berwarna hitam dan tahi lalat.

Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh berbagai sel
yang tidak beraturan bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini memiliki kemampuan untuk membelah
diri. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.

Lapisan Basal (Stratum Germinativum), merupakan lapisan kulit yang secara kontinu terus
membelah diri untuk memperbarui bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini merupakan lapisan
paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu membentuk kulit yang baru sehingga
kulit terjaga secara periodik.

2. Lapisan Dermis (Kulit Jangat)


Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar
minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada
lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh
tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :
Pembuluh Darah, Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi nutrisi
dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut agar tidak mati dan rusak. Pembuluh darah
juga berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam pembuluh darah.

Ujung Saraf Indra, terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung saraf
perasa ini dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan panas.
Sedangkan ujung saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu. Ujung saraf ini tidak
tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan dermis, contohnya ujung – ujung jari lebih banyak
memiliki ujung – ujung saraf peraba.

Kelenjar Keringat, merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat yang terdiri
atas air dan mineral lain. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, keringat dihasilkan
kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori – pori (rongga kulit). Keringat
merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama garam dapur.

Katung Rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut dapat
tumbuh karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat akar rambut
terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia berkontraksi, dan dekat akar rambut
terdapat ujung – ujung saraf perasa, sehingga saat rambut dicabut kita dapat merasakannya.

Kelenjar Minyak, merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar minya
berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan agar rambut tidak
kering.

3. Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)


Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan
dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas.
Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal
dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh. Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan
benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai
sumber energi cadangan.

Artikel Penunjang : Pengertian, Fungsi, dan Metabolisme Lemak

DAFTAR PUSTAKA :
Susilowarno, R. Gunawan, dkk. 2007. BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Grasindo.
Furqonita, Deswaty. 2012. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Penerbit : Quadra
Wijaya, Agung. 2008. BIOLOGI IX. Jakarta Grasindo
Nugroho, Agung. 2008. Siap Menghadapi Ujian Nasional SMP/MTsN 2009 IPA TERPADU.
Jakarta : Grasindo.

Nah itulah artikel kali ini yang tentang “KULIT” , semoga dapat bermanfaat bagi sahabat.
Terimakasih telah berkunjung di softilmu , jika masih ada hal yang belum dimengerti terikait
postingan kali ini, silahkan diisikan di kotak komentar, kami akan berusaha merespon dengan cepat
dan tepat. Jangan Lupa Komentarnya ya J

Kuku

Kuku sering dikira sebagai bagian tubuh yang tidak mungkin terkena penyakit. Padahal
perannya yang penting membuat penyakit kuku cukup mengganggu. Beberapa penyakit
kuku bahkan dapat menjadi gejala penyakit serius.
Seiring pertambahan usia, kuku akan menjadi lebih mudah rapuh. Perubahan yang bersifat alami
tersebut umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu penanganan khusus. Tetapi ada perubahan
tertentu yang ternyata mengindikasikan kondisi-kondisi yang lebih serius.
Penyakit yang Umum Terjadi pada Kuku
Di bawah ini adalah dua penyakit kuku yang paling umum terjadi:

Kuku kaki yang tumbuh ke dalam atau cantengan (Ingrown Toenails)


Dalam keadaan normal, kuku kaki maupun tangan tumbuh lurus. Namun ada kalanya pada
beberapa orang, bagian tepi kuku tumbuh ke dalam daging dan melukai jaringan lunak. Hal ini
dapat menyebabkan bengkak, nyeri, dan kemerahan. Gangguan kuku ini sebenarnya paling
sering terjadi dan jempol kaki adalah yang paling sering terkena.

Apa saja penyebab kuku yang tumbuh ke dalam ini?

 Pemangkasan kuku yang kurang tepat seperti memotong terlalu dalam atau tidak menggunakan
gunting kuku.

 Ujung-ujung jari kaki yang terlalu rapat dalam sepatu yang terlalu kecil, sehingga menekan satu
sama lain.

 Luka yang berulang pada jari kaki karena aktivitas sehari-hari.

 Faktor keturunan yang mana kuku cenderung tumbuh ke dalam daging.


Jika Anda mengalami infeksi akibat kuku yang tumbuh ke dalam, salah satu cara menanganinya
adalah dengan merendam kaki di dalam air garam hangat atau rendaman air sabun. Kemudian
kenakan plester dan antiseptik pada area terkena infeksi. Hindari pemangkasan ujung kuku
kecuali Anda dapat melihat ujung kuku tersebut dengan mudah. Jika Anda memaksakan diri,
keadaan cantengan akan lebih parah. Anda mungkin perlu memeriksakan diri ke dokter untuk
penanganan yang lebih tepat.
Sementara pada pengidap diabetes, penderita gangguan pembuluh darah tepi, dan penderita
kelainan peredaran darah lainnya sebaiknya tidak menangani gangguan ini sendiri dan segera
memeriksakan diri ke dokter.
Umumnya dokter akan memotong bagian kuku yang masuk ke dalam dan meresepkan obat oles
atau obat minum untuk menangani infeksi. Jika kondisi tersebut berulang terus, maka dokter
akan menerapkan prosedur untuk memotong tepi kuku beserta sebagian daging kuku agar tidak
terjadi lagi cantengan.

Kuku yang terinfeksi jamur (Onikomikosis)


Penyakit kuku ini ditandai dengan perubahan warna kuku kaki yang semakin memburuk dari
waktu ke waktu, sehingga mengakibatkan kuku menjadi kusam dan terlihat buruk. Kondisi ini
sebenarnya terjadi karena infeksi jamur di bawah permukaan kuku. Infeksi ini membuat kuku
kaki menjadi berwarna lebih gelap dan berbau tidak sedap. Kondisi ini jika dibiarkan sebenarnya
dapat menjalar ke kulit hingga jari.

Meski demikian, banyak pengidap yang membiarkan kondisi ini karena mulanya tidak
menimbulkan rasa sakit selama bertahun-tahun. Padahal penyakit kuku ini dapat menyebabkan
kuku menjadi menebal sehingga sulit untuk dipotong, dan menyebabkan kaki sakit saat
mengenakan sepatu. Pada beberapa kasus ketika infeksi sudah mencapai jari tangan atau kaki,
penderita menjadi kesulitan bekerja dan berjalan.

Onikomikosis dapat menghinggapi manusia pada tempat-tempat di mana orang sering berjalan
tanpa alas kaki seperti kolam renang dan kamar mandi, terutama saat sedang ada luka pada kuku.
Pengidap penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan kekebalan tubuh, dan penyakit pembuluh
darah juga lebih berisiko terhadap penyakit kuku ini.
Penyakit Kuku sebagai Gejala Penyakit Serius
Selain penyakit yang secara khusus menyerang kuku, beberapa perubahan pada kuku bisa
menjadi tanda adanya penyakit lain. Oleh karenanya, kuku menjadi salah satu indikator untuk
mendeteksi adanya penyakit berbahaya yang diidap tubuh. Berikut beberapa penyakit kuku yang
dapat menjadi gejala penyakit serius:
Sindrom Kuku Kuning
Situasi ini terjadi ketika kuku menjadi lebih tebal dan tidak tumbuh secepat biasanya. Pada
beberapa kasus, bisa jadi kuku kekurangan kutikula dan bahkan lepas dari jari. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh: keganasan organ-organ di dalam tubuh, limpedema atau pembengkakan pada
tangan, rheumatoid arthritis, gangguan pernapasan seperti sinusitis dan bronkitis kronis, serta
adanya cairan di antara selubung paru (efusi pleura).
Jari tabuh (Clubbing fingers)
Kondisi saat kuku jari mengeras dan membulat di sekitar ujung jari. Penyakit ini umumnya dapat
terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dalam darah yang biasanya terkait kondisi-kondisi seperti
gangguan kardiovaskular, AIDS, gangguan hati, paru dan penyakit peradangan usus.

Garis Mees’
Kondisi ini ditandai dengan adanya garis putih melintang pada kuku. Garis ini umumnya dapat
menjadi tanda terjadinya keracunan arsenik. Untuk memastikannya dokter biasanya akan
mengambil sampel rambut atau jaringan tubuh lain untuk diperiksa.
Koilonikia
Adalah kondisi saat kuku menjadi melengkung keluar sehingga membentuk seperti sendok.
Penyakit kuku ini dapat menjadi gejala terjadinya beberapa penyakit lain seperti: gangguan
jantung, lupus, anemia kekurangan besi, dan hipotiroidisme.
Leukonikia
Garis atau titik putih tak beraturan pada kuku yang umumnya disebabkan benturan tertentu. Hal
ini tidak berbahaya.

Kuku berlekuk (pitting nails)


Lekukan pada kuku umumnya dapat ditemui pada pengidap psoriasis. Psoriasis adalah penyakit
yang menyebabkan kulit menjadi kering, memerah, dan teriritasi.

Kuku Terry
Penyakit kuku ini terjadi ketika ujung tiap kuku berubah menjadi gelap. Selain akibat penuaan,
kondisi ini dapat disebabkan penyakit tertentu seperti gangguan hati, diabetes, dan penyakit
jantung.

Mengalami salah satu penyakit kuku di atas tidak serta merta menandakan bahwa Anda
pasti mengidap penyakit serius tertentu. Meski demikian, ada baiknya periksakan diri ke dokter
jika terdapat perubahan warna, bentuk, atau ketebalan kuku. Waspadai bila kuku menjadi rapuh,
berlubang, berdarah, bengkak, nyeri di sekitar kuku, serta kuku yang terlepas dari kulit.
Menjaga Kesehatan Kuku
Sementara, untuk menjaga kesehatan kuku, ada banyak yang hal dapat dilakukan, seperti:

 Hindari menggigit atau menarik ujung kuku tanpa gunting kuku.

 Teratur memotong kuku dan menjaga kebersihan kuku.

 Gunakan gunting kuku yang tajam. Dianjurkan untuk memotong kuku sehabis mandi, saat kuku
dalam kondisi lunak.

 Jika kuku Anda rapuh, hindari memanjangkan kuku dan potong secara teratur. Juga oleskan
losion pada kuku Anda untuk membuatnya tetap lembap.

Untuk kuku kaki, teraturlah mencuci kaki dengan sabun dan mengeringkannya. Sebisa mungkin
kenakan alas kaki di area publik. Selain itu, ganti teratur dan jaga kebersihan alas kaki, termasuk
kaos kaki.
Sebagai salah satu bagian tubuh yang paling nampak, ada baiknya Anda menyediakan waktu
tersendiri untuk merawat kebersihan dan kesehatan kuku. Selain mempercantik diri, perawatan
ini berguna untuk melindungi diri dari risiko penyakit kuku.

Anda mungkin juga menyukai