Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

Hasil dan pembahasan

Hasil

Hasil Pengukuran

Dacin (BB) 6 subjek yang berbeda Length Board (PB) 1 subjek yang sama

Pengukur Hasil Pengukur Hasil

RATNA : 1,8 kg RATNA : 49,9 cm


KHAIRUL : 1,8 kg KHAIRUL : 50,3 cm
DESI : 1,8 kg DESI : 50 cm
EKA : 1,6 kg EKA : 49,5 cm
SITI : 2,3 kg SITI : 49,4 cm
AMNAH : 2 kg AMNAH : 50,5 cm

Pembahasan
penimbangan merupakan salah satu kegiatan utama program perbaikkan gizi yang menitik
beratkan pada pencegahan dan peningkatan keadaan gizi anak. Penimbangan terhadap bayi dan
balita yang merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangannya.
Partisipasi masyarakat dalam penimbangan tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah
balita yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi
masyarakat dalam penimbangan, maka semakin banyak pula data yang dapat menggambarkan
status gizi balita.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam
penimbangan, antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya. Dari data yang ada menggambarkan bahwa pedesaan
dan perkotaan tidak memperlihatkan perbedaan yang menyolok dalam partisipasi masyarakat
tetapi yang sangat berpengaruh adalah faktor ekonomi dan sosial budaya.
Antara usia 0 dan 6 bulan berat bayi bertambah 682g/bulan. Berat badan lahir bayi meningkat 2
kali ketika usia 5 bulan. Berat badan rata-rata bayi usia 6 bulan adalah 7,3 kg. Antara usia 6 dan
12 bulan berat badan bayi bertambah 341g/bulan. Berat badan rata-rata bayi usia 12 bulan adalah
9,8 kg. (Pediatri, 2002).
Tujuan Penimbangan
Mengukur berat badan bayi/balita saat lahir (setelah suhu tubuh bayi stabil, kecuali kalau bayi
memerlukan pengobatan) atau pada saat bayi masuk rumah sakit adalah untuk :
 Mengidentifikasikan dan mengantisipasi masalah yang berhubungan dengan berat lahir
rendah

 Memasukkan kegrafik berat badan atau Kartu Menuju Sehat (KMS) guna memantau
pertumbuhan

 Menghitung dosis dan jumlah cairan, bila diperlukan

Pembahasan pada hasil Pengukuran


Dalam melakukan pengukuran pada balita, baik TB, PB atau BB pengukur harus mempunyai
keterampilan tertentu. Misalnya, untuk membuat balita tenang sehingga tidak menangis.
Pengukuran mempunyai hasil tidak akurat apabila misalnya, balita menangis saat ditimbang,
sehingga penimbang mengalami kesulitan. Karena itu, pengukuran sebisa mungkin dilaksanakan
dengan cepat
Berdasarkan hasil praktikum penilaian status gizi pengukuran antrhopometri, di dapatkan data
bahwa ada beberapa perbedaan dari hasil pengukuran antrhopometri dari pengukuran dengan
menggunakan dan length board. Di karenakan adanya kurang ketelitian dan perbedaan metode
pengukuran dari masing-masing pengukur dalam pengukuran tersebut, sehingga hasil yang
didapatkan berbeda – beda, sebagaimana pada bayi disaat pengukuran dari masing-masing
pengukur menggunakan cara berbeda dan metode yang berbeda untuk meluruskan badan subjek(
bayi) sehingga di dapat hasil berbeda pada satu subjek pengukuran yang sama. Berdasarkan data
yang didapatkan antara pengukur satu dengan yang lain, ada yang mempunyai kesamaan dan
perbedaan. Didalam melakukan pengukuran antropometri ketelitian dan ketepatan perlu di
perhatikan karena akan mempengaruhi hasil yang didapatkan.
Dalam melakukan pengukuran pada balita, baik TB, PB atau BB pengukur harus mempunyai
keterampilan tertentu. Misalnya, untuk membuat balita tenang sehingga tidak menangis.
Pengukuran mempunyai hasil tidak akurat apabila misalnya, balita menangis saat ditimbang,
sehingga penimbang mengalami kesulitan. Karena itu, pengukuran sebisa mungkin dilaksanakan
dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai