Anda di halaman 1dari 16

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang

suatu keadaan secara objektif yang digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada waktu sekarang.

Survey deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang

biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan)

yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu.24 Alasan penggunaan penelitian

jenis ini karena peneliti hanya ingin mendapatkan gambaran yang jelas

mengenai bagaimana dukungan keluarga dalam pengobatan pada penderita

skizofrenia di desa kersamanah wilayah kerja puskesmas sukamerang

kecamatan kersamanah kabupaten garut tahun 2019

3.2. Paradigma Penelitian

Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dukungan

keluarga tentang pengobatan penyakit skizofrenia.Bentuk dukungan yang

dapat diberikan keluarga adalah dukungan emosi, dukungan instrumental,

dukungan penghargaan dan dukungan informasi. Dukungan emosional

diberikan dalam bentuk perhatian pada penderita mengenai kondisinya serta

24
Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka cipta: Yogyakarta. Hlmn 35
30

pemberian semangat untuk memotivasi penderita dalam menjalani

pengobatan. Bentuk dukungan penghargaan seperti keluarga meluangkan

waktu untuk mengantar penderita untuk berobat. Dukunngan instrumental

dapat dilakukan melalui penyedian fasilitas atau kebutuhan yang dibutuhkan

pasien untuk membantu kelancaran dalam proses penyembuhan. Sedangkan

duukungan informasi dapat diberikan dengan cara memberikan informasi

yang dibutuhkan klien untuk mengatasi masalah penderita.

Bagan 3.1
Kerangka Pemikiran
Gambaran Dukungan Keluarga Dalam Pengobatan pada Penderita
Skizofrenia Di Desa Kersamanah Wialayah Kerja Pusekesmas Sukamerang
Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut 2019

Faktor Internal
- Tahap
perkembangan
- Pendidikan
- Faktor emosi Dukungan Keluarga :
- spiritual 1. Dukungan emosional Mendukung
2. Dukungan
peghargaan
Cukup mendukung
Faktor Eksternal 3. Dukungan

- Praktik di keluarga instrumental


Tidak mendukung
- Faktor sosio 4. Dukungan informasi

ekonomi
- Latar belakang
budaya

: variabel yang diteliti

: variabel yang tidak diteliti


31

3.3. Variabel dan Subvariabel Penelitian

3.3.1. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang

dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan

yang dimiliki oleh kelompok lain.25 Variabel penelitian dalam

penelitian ini adalah dukungan keluarga tentang skizofrenia. Dengan

Sub variabel sebagai berikut :

1. Dukungan emosional
2. Dukungan penghargaan
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan informasi

3.4 Definisi Konseptual dan Operasional

3.4.1 Definisi Konseptual

a. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan

antara keluarga dengan lingkungan social.26

Dalam semua tahap, dukungan keluarga menjadikan keluarga

mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal, sehingga

akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan.

b. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh

ikatan perkawinan, adopsi, dan kelahiran yang bertujuan

menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,

25
Ibid. Hlmn 103
26
Harniawati. 2013. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Pustaka As Salam: Sulawesi selatan
32

meningkatkan perkembangan fisik, mental, dan emosional serta

social individu yang ada di dalamnya, dilihat dari interaksi yang

regular dan ditandai dengan adanya ketergantungan dan hubungan

untuk mencapai tujuan umum.27

c. Pengertian Skizofrenia

Skizofrenia (sschizophrenia) adalah gangguan yang terjadi

pada fungsi otak.Menurut Nancy Andreasen (2008) dalam Broken

Brain, The Biological Revolution in Psychiatry, bahwa bukti-bukti

terkini tentang serangan skizofrenia merupakan suatu hal yang

melibatkan banyak sekali faktor.Faktor-faktor itu meliputi perubahan

struktur fisik otak, perubahan struktur kimia otak, dan faktor

genetic.28

3.4.2. Definisi Operasional

Dukungan keluarga adalah suatu tindakan perilaku yang

dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional

(perhatian, kasih sayang, empati), dukungan spiritual (mengajarkan

ibadah, dan mengajak ke tempat ibadah), dukungan informasional

(saran, nasehat, informasi), maupun dalam bentuk dukungan

instrumental (bantuan tenaga, dana, dan waktu) yang di lakukan oleh

keluarga kepada penderita skizofrenia. Dukungan keluarga akan

diukur dengan menggunakan kuesioner tentang dukungan keluarga

yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner ini menggunakan skor dengan

27
H. Zaidin Ali, 2010. Pengantar Keperawatan Keluarga..Penerbit Buku Kedokteran EGC.hlmn 4
28
H.Iyus Yosep & dkk.2007.buku ajar keperawatan jiwa.PT Refika Aditama: Bandung. hlm 217
33

rentang skala likert 1 – 5, yang terdiri dari : Untuk pernyataan positif

(+) : (1) skor 5 bila responden menjawab selalu (SL), (2) skor 4 bila

reponden menjawab sering (SR), (3) skor 3 bila responden menjawab

kadang-kadang (KK), (4) skor 2 bila responden menjawab jarang (JR)

dan (5) skor (1) bila responden menjawab tidak pernah (TP).

Untuk pertanyaan negatif (-) : (1) skor 1 bila responden

menjawab selalu (SL), (2) skor 2 bila reponden menjawab sering (SR),

(3) skor 3 bila responden menjawab kadang-kadang (KK), (4) skor 4

bila responden menjawab jarang (JR) dan (5) skor 5 bila responden

menjawab tidak pernah (TP). Skala data yang di gunakan adalah

ordinal, yang dikelompokkan menjadi (Nursalam, 2013) : Dukungan

keluarga baik: 76-100 % Dukungan keluarga cukup : 56-75 %

Dukungan keluarga kurang: < 56%.

Tabel 3.2
Format Definisi Operasional
34

Skala
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur
Ukur
Variabel Dukungan - Keluarga Kuesioner Likert
emosional yaitu mendukung 76
Dukungan
keluarga sebagai – 100
keluarga
sebuah tempat yang - Keluarga
aman dan damai cukup

untuk istirahat dan mendukung 56

pemulihan serta – 75 %
- Keluarga tidak
membantu
mendukung <
penguasaan
56%
terhadap emosi.
Dukungan - Keluarga Kuesioner Likert
penilaian yaitu mendukung 76
keluarga bertindak – 100
sebagai sebuah - Keluarga

umpan balik, cukup

membimbing dan mendukung 56

menengahi – 75 %
- Keluarga tidak
pemecahan
mendukung <
masalah dan
56%
sebagai sumber dan
validator identitas
keluarga.
35

Dukungan - Keluarga Kuesioner Likert


instrumental yaitu mendukung 76
keluarga – 100 %
merupakan sumber - Keluarga

pertolongan praktis cukup

dan konkrit mendukung 56


– 75 %
- Keluarga tidak
mendukung <
56%
Dukungan - Keluarga Kuesioner Likert
informasi yaitu mendukung 76
keluarga berfungsi – 100
sebagai sebuah - Keluarga

kolektor dan cukup

disseminator mendukung 56

(penyebar – 75 %
- Keluarga tidak
informasi).
mendukung <
56%

3.5. Populasi Dan Sampel

3.5.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitan yang diteliti. 29 Yang

menjadi populasi untuk penelitian ini adalah keluarga yang

mempunyia penyakit skizofrenia di Desa Kersamanah yaitu sebanyak

52 keluarga.

3.5.2. Sampel

29
Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka cipta: Yogyakarta. Hlmn 115
36

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.30 Jumlah

penderita skizofrenia di Desa Kersamanah berjumlah 52 orang. Jadi

peneliti menggunakan teknik sampling jenuh atau total sampling,

dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Kriteria sampel

dibagi menjadi dua yaitu :

a. Inklusi:
 Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa di Desa Kersamanah


 Bersedia sebagai responden
 Bias membaca dan menulis
b. Ekslusi :
 Bukan keluarga yang memiliki anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa


 Tidak bersedia sebagai responden
 Tidak bisa membaca dan menulis

3.6. Pengumpulan Data

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara

memberikan angket atau kuisioner. Angket adalah suatu cara

pengumpulan data atau suatu penelitiaan mengenai suatu masalah

yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang

banyak).31 Responden mengisi kuesioner dengan pilihan jawaban

selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KK), jarang (JR), tidak

pernah (TP) untuk mengukur dukungan keluarga dengan indikator

30
Ibid
31
Ibid. Hlmn 147-148
37

yang telah di tulis definisi operasional dukungan keluarga baik: 76-

100 % dukungan keluarga cukup : 56-75 %, dukungan keluarga

kurang: < 56%.

3.6.2. Instrument Penelitian

Adapun jenis angket atau kuisioner yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket berstruktur dalam skala likert dengan

bentuk jawaban bertingkat ( selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan

tidak pernah ), untuk memenuhi bagaimana dukungan keluarga dalam

pengobatan pada penderita skizofrenia yang meliputi dukungan

emosional, dukungan penghargan, dukungan instrumental dan

dukungan informasi. Pembagian angket dilakukan oleh peneliti

dengan bantuan teman dan kader Desa.

Dalam pengisian kuisioner ini responden harus menjawab

semua pertanyaan pada salah satu nomor dengan tanda (  ) dari 5

pilihan jawaban.

Untuk memudahkan pengelolaan data terlebih dahulu diberi

kode pada setiap data. Setelah mendapatkan hasil dari kuisioner,

dilakukan pembobotan jawaban dari setiap pertanyaan dengan skor

sebagai berikut :

Untuk pernyataan positif (+) : (1) skor 5 bila responden

menjawab selalu (SL), (2) skor 4 bila reponden menjawab sering (SR),

(3) skor 3 bila responden menjawab kadang-kadang (KK), (4) skor 2


38

bila responden menjawab jarang (JR) dan (5) skor (1) bila responden

menjawab tidak pernah (TP).

Untuk pertanyaan negatif (-) : (1) skor 1 bila responden

menjawab selalu (SL), (2) skor 2 bila reponden menjawab sering (SR),

(3) skor 3 bila responden menjawab kadang-kadang (KK), (4) skor 4

bila responden menjawab jarang (JR) dan (5) skor 5 bila responden

menjawab tidak pernah (TP).

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.3.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur.32

Sebelum dilakukan penelitian kuisioner tersebut akan

dilakukan uji coba pada keluarga yang bukan sampel penelitian,

tetapi memiliki karakter yang sama dengan anggota sampel yang

akan diteliti sebenarnya. Peneliti berencana melakukan uji validitas

kuesioner di Desa Nanjngjaya, karena desa ini kedua terbesar

penderita penyakit kizofrenia di Kecamatan Kersamanah dan

memiliki karakter yang sama dengan desa yang akan diteliti. Sampel

yang digunakan adalah 10 responden dan diketahui nilai r tabel

(0,4438) Uji validitas menggunakan rumus Product Moment, yaitu :

32
Soekidjo Notoatmodjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka cipta: Yogyakarta. Hlmn 164
39

Keterangan :

r : koefisien korelasi

X : skor tiap item

Y : skor total

Keputusan uji :

a. bila r hitung > dari r tabel, maka variabel valid


b. bila r hitung < dari r tabel, maka variabel tidak valid.
3.6.3.2 Uji Reliabilitas
Reliabiltas ialah indeks yang menunujukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

asa (ajeg) bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.33


Reabilitas instrument variabel menggunakan rumu koefisien

reabilitas alpha cronbach dengan rumus :

Keterangan :

r11 = Nilai reliabilitas


∑Si = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item

Keputusan uji :

c. bila r hitung > dari r tabel, maka variabel valid


d. bila r hitung < dari r tabel, maka variabel tidak valid.

Uji validitas dan uji reliabilitas ini dibantu dengan program

aplikasi computer SPSS versi 16.SPSS (Statistical Product and Service

33
Ibid. Hlmn 168
40

Solutions) adalah program aplikasi yang memiliki kemampuan analitik

statistic cukup tinggi, memproses data statistic secara cepat dan tepat,

mengeluarkan output (informasi) yang dikehendaki para pengambil

keputusan.

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul agar penelitian menghasilkan informasi

yang benar, selanjutnya data di analisa dengan beberapa tahap sebagai

berikut :34

1. Editing
Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan

harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara

umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuuisioner tersebut. Tetapi apabila

tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannnya tidak

lengkap tersebut tidak di olah atau dimasukan dalam pengolahan

“data missing”.
2. Coding

Setelah semua kuisioner diedit atau disunting, selanjutnya

dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data

berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

Koding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukan

data entry.

3. Memasukan Data (Data Entry) atau Processing


34
Ibid. Hlmn 176-178
41

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf)

dimasukan kedalam program computer.


4. Pembersihan Data (Cleaning)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukan, perlu dicek kembali untuk melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,

ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan

pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning).

3.7.2 Analisa Data

Untuk mendapatkan deskripsi atau gambaran dukungan

keluarga maka perlu mengkategorikan responden (objek penelitian)

kedalam beberapa tingkatan dukungan keluarga dan kemudian kita

presentasikan untuk tiap kategori.Dari presentase tersebut dapat

kita ketahui bagaimana keadaan yang sebenarnya dari objek

penelitian terhadap variabel yang diteliti.

Setelah didapatkan total nilai dari semua item, maka

dukungan keluarga responden dapat diketahui dengan

menggunakan rumus distribusi Persentase :

Keterangan :

f : Persentase jawaban responden

x : Jumlah jawaban responden


42

n : Jumlah maksimal jawaban responden

3.8. Etika Penelitian

Etika membantu manusia untuk melihat atau menilai secara kritis

moralitas yang dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika juga membantu

dalam merumuskan pedoman etis atau norma-norma yang diperlukan dalam

kelompok masyarakat, termasuk masyarakat professional. Sedangkan etika

dalam penelitian menunjukan pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan

dalam kegiatan penelitian, dari prosposal penelitian sampai dengan publikasi

hasil penelitian.

Pelaku penelitian atau peneliti dlam menjalankan tugas meneliti atau

melakukan penelitian hendaknya memegang trguh sikap ilmiah (scientific

attitude) serta berpegang teguh pada penelitian, meskipun mungkin peneliti

yang dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan bagi subyek

penelitian. Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian ada

empat prinsip yang harus dipegang, yakni :35

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut.Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada

subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan

35
Ibid. Hlmn 202-204
43

martabat subjek penelitian, peneliti seyogianya mempersiapkan formulir

persetujuan subjek (inform consent).


2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)


Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi

dan kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang

berhak untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang

lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi

mengenai identitas dan kerahasiaan subjek.Peneliti seyogianya cukup

menggunakan coding sebagai pengganti identitas responden.


3. Keadilan dan inkluvitas/keterbukaan (respect for justice and

inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan

kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian.Untuk itu, lingkungan

penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan,

yakni dengan menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini

menjamin bahwa subjek penelitian memperoleh perlakuan dan

keuntungan yang sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan

sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harms and benefits)


Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya.Peneliti hendaknya berusaha meminimalisai dampak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus


44

dapat mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cedera, stress,

maupun kematian subjek penelitian.

3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian

Rencana penelitian ini dilaksanakan dari bulan februai-maret 2019

sedangkan tempat penelitian dilakukan di Desa Kersamanah wilayah kerja

Puskesmas Sukamerang Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut

Anda mungkin juga menyukai