BAB I
Pendahuluan
a. Latar belakang
Angka kejadian persalina preterm pada umunya adalah
sekitar 6-10%.Hanya 1,5% persalinan terjadi pada umur kehamilan
kurang dari 32 minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28
minggu.Namun, kelompok ini merupakan dua pertiga dari kematian
neonatal.Kesulitan utama dalam persalinan preterm adalah
perawatan bayi preterm yang semaki muda usi kehamilanya semkin
berat morbiditas dan mortalitas.Penelitian lain menunjukkan bhwa
umur kehamilan dan berat bayi lahir saling berkaaitan dengan risiko
kematian perinatal.Pada kehamilan umur 32 minggu dengan berat
bayi >1500 gram keberhasilan hidup sekitar 85% sedangkan pada
umur kehamilan sama dengan berat janin <1500 gram angka
keberhasilan 80%.Pada umur kehamilan <32 minggu dengan berat
lahir <1500 gram angka keberhasilan hanya tergantung umur
kehamilan, tetapi juga berat bayi lahir.
1
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|2
b.Tujuan penulisan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian persalina prematur
2. Mahasiswa dapat mengetahui factor yang mempengaruhi
persalinan prematur
3. Mahasiswa dapat mengetahui penanganan persalinan prematur
4. Mahasiswa dapat mengaplikasikan masalah persalinan pre-
matur dalam sebuah Asuhan Kebidanan
b. Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar mahasiswa
dapat mengetahui tentang persalinan premature dan mengetahui
factor yang mempengaruhi persalinan prematur serta bagaiman
cara menanganinya.
2
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Persalinan
a.pengertian persalinan
3
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|4
2.Teori oxcytosin
3.Peregangan otot-otot
4.Pengaruh janin
5.Teori prostaglandin
1.Kala I
4
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|5
2.Kala II
3.Kala III
4.Kala IV
5
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|6
6
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|7
7
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|8
b. Etologi
8
Asuhan Kebidanan Intranatal Care|9
9
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 10
10
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 11
11
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 12
12
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 13
Diabetes.
Pada kehamilan dengan diabetes yang tidak terkendali maka
dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Tapi
saat ini dengan pemberian insulin dan diet yang terprogram,
umunya gula darah dapat dikendalikan.
13
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 14
Minor
Penyakit yang disertai demam
Perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu
14
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 15
Riwayat pienelopritis
Merokok lebih dari 10 batang perhari
Riwayat abortus pada trimester II
Riwayat abortus pada trimester I lebih dari 2 kali
f. Kriteria Diagnosis
Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu lengkap atau
antara 140 dan 259 hari.
1. Kontraksi uterus (his) teratur,pastikan dengan pemeriksaan
inspekulo adanya pembukaan dan servisistis.
2. Pemeriksaan dalam menunjukkan bahwa serviks telah
mendatar 50-80%, atau sedikitnya 2 cm.
3. Selaput ketuban seringkali pecah
4. Merasakan gejala seperti rasa kaku di perut menyerupai
kaku menstruasi, rasa tekanan intraapalvik dan nyeri
bagian belakang.
5. Mengeluarkan lender pervaginam, mungkin bercampur
darah
Diagnosis Banding
1. kontraksi pada kehamilan preterm
2. persalinan pada pertumbuhan janin terhambat
Hasil Pemeriksaan
1. Mulai timbul kontraksi uterus yang ritmik
2. Kemungkinan rupture membrane, pelepasan sumbat
muskus serviks dan cairan yang mengandung darah dari
dalam vagina
15
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 16
Pemeriksaan penunjang
- jumlah lekosit
a. Hitung lekosit
16
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 17
17
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 18
g. Penatalaksanaan
18
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 19
3. Pemberian tokolitik
Umumnya pemberian preparat tokolitik merupakan kontra
indikasi apabila :
- Kehamilan kurang dari 20 minggu
- Dilatasi serviks melebihi 4 cm
- Effacment serviks lebih dari 50%.
-
(Anita Lockhart RN.MSN Dkk, 2014 Hal 150)
19
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 20
20
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 21
21
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 22
Cara persalinan
Masih sering muncul kontroversi dalam cara persalinan
kurang bulan seperti : apakah sebaiknya persalinan berlangsung
pervaginam atau seksio sesarea terutama pada berat janin yang
sangat rendah dan preterm sungsang, pemakaian forsep untuk
melindungi kepala janin dan apakah ada manfaatnya dilakukan
episiotomi profilaksis yang luas untuk mengurangi trauma kepala.
Bila janin presentasi kepala, maka diperbolehkan partus
pervaginam.Seksio sesarea tidak memberi prognosis yang lebih
22
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 23
Perawatan neonates
23
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 24
Penanganan Umum
1. Lakukan evaluasi cepat keadaan ibu
2. Upayakan melakukan konfirmasi umur kehamilan bayi
Prinsip Penanganan
1. Coba hentikan kontraksi uterus atau penundaan kehamilan
atau
2. Persalinan, berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya.
ii. Komplikasi
24
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 25
25
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 26
BAB III
STUDI KASUS
B. Data Biologis/Fisiologis
Keluhan utama : Ibu masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri
perut tembus belakang, disertai pengeluaran lendir dan darah.
Riwayat keluhan utama :
26
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 27
27
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 28
G. Riwayat reproduksi :
Riwayat haid :
a. Menarche umur : 14 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Durasi : 5-7 hari
d. Perlangsungan haid : Normal
H. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menjadi akseptor KB.
28
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 29
29
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 30
L. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum ibu baik
2. TB/BB : 160 cm/ 69 kg
3. LILA : 24 cm.
4. TTV
Tekanan Darah : 120/90 mmHg.
Nadi : 80 ×/ menit.
Suhu : 36,50C.
Pernafasan : 20×/menit
5. Ekspresi ibu tampak meringis bila ada his.
6. Inspeksi, palpasi dan auskultasi.
Kepala : Rambut lurus, hitam tidak rontok dan tidak
terdapat massa/ benjolan.
Muka :Tidak ada oedema pada wajah, ekspresi
wajah ibu meringis, Bila merasakan sakit dan ibu terlihat
kaku
Mata : Kongjuntiva merah muda , sklera tidak ikterus.
Hidung :Tidak ada secret.
Mulut :Bibir tampak bersih dan lembab.
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan vena
jugularis serta kelenjar limfe.
Payudara : Simetris kiri dan kanan,hiperpigmentasi pada
aerola, Colostrum Ada bila di pencet.
Abdomen :Perbesaran perut sesuai umur kehamilan ,
tampak striae albicans Tidak ada luka bekas operasi, tonus
otot dinding perut tampak meregang.
30
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 31
- Pemeriksaan Leopold
Leopold I :TFU ½ pusat px.
Leopold II : Punggung Kanan situs memanjang.
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Bergerak dalam panggul (BDP).
Palpasi perlimaan: 4/5.
DJJ terdengar kuat , jelas, dan teratur pada kuadran
kanan Perut ibu dengan frekuensi 142x/ menit.
Palpasi/perkusi ekstremitas atas dan bawah :
- Simetris kiri dan kanan
- Tidak ada varises
- Refleks patella baik +/+
- Tidak ada oedema
- Inspeksi/palpasi Genetalia :
- Tampak pengeluaran lendir.
- Tidak ada oedema dan varices.
- Tidak ada pembesaran kelenjar bartolini.
- Pemeriksaan dalam tanggal 29 Juli 2015 23.30 wita
dengan hasil:
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
Portio teraba lunak.
Pembukaan 6 cm
Ketuban utuh.
Presentasi kepala, UUK kiri depan.
Penurunan hodge III
Moulase 0.
Tidak ada penumbungan tali pusat
Kesan panggul normal
Pelepasan lendir dan darah
31
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 32
1. GII PI A0
Data Dasar
Data subjektif :Ibu mengatakan hamil ke dua dan tidak pernah
mengalami keguguran
Data objektif :-Tampak adanya striae albicans.
Analisa dan interpretasi data:
- Peningkatan melanophore stimulating hormone (MSH) yang
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis mengakibatkan
hiperpigmentasi pada daerah kulit dan terjadi peregangan pada
permukaan kulit, warnanya berubah agar hyperemik dan keputih-
putihan disebut striae albicans.(Sarwono Prawirohardjo 2011 )
2. Umur Kehamilan
Data Dasar
Data subjektif : - HPHT tanggal 17 November 2015
Data objektif : - TP tanggal 20 Agustus 2015
- Leopold I : TFU 1/2 pusat px
- Tanggal pengkajian 30 juli 2015
Analisa dan interpretasi data
- Menurut Rumus Neagle memperhitungkan umur kehamilan dari
HPHT tanggal, sampai tanggal pengkajian,maka umur
kehamilan ibu adalah (Sarwono Prawirohardjo 2011).
3. Punggung Kanan
Data dasar
Data Subjektif : Ibu merasakan pergerakan janinnya kuat pada
kuadran perut sebelah kanan
32
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 33
4. Persentase Kepala
Data Dasar
Data Subjektif : Ibu mengatakan sering buang air kecil
Data Objekjif :- Palpasi Leopold I : TFU ½ pusat px
-Palpasi Leopold II :Puka
- Palpasi leopold III :Kepala
- VT di dapatkan : Presentase kepala
- Palpasi perlimaan : 4/5
Analisis dan interpretasi :
Bagian terendah (kepala) menekan kandung kemih, sehingga
menyebabkan sering kencing (Sarwono Prawirohardjo, 2011).
Pada Palpasi Leopold I teraba lunak, kurang melenting, yang
merupakan sifat dari bokong. Dan pada Leopold III teraba keras,
bulat dan melenting yang merupakan sifat dari kepala (Obstetrik
Fisiologi, 2008).
33
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 34
6. Tunggal
Data Dasar
Data subjektif : Ibu mengatakan bayinya bergerak kuat terutama
pada kuadran kanan perut ibu.
Data objektif : - Tampak pembesaran perut sesuai usia kehamilan
- Auskultasi DJJ hanya terdengar pada satu sisi
perut bawah ibu yaitu 142 x/menit pada kuadran
kiri bawah perut ibu
- Leopold I TFU ½ Pusat px, teraba bokong.
- Leopold III teraba kepala.
Analisis dan interpretasi :
Pada pemeriksaan ditemukan pembesaran perut sesuai dengan
usia kehamilan , teraba satu bagian besar janin pada lokasi
yang berbeda. Dimana pada bagian fundus teraba bokong dan
bagian terendah teraba kepala, Selain itu DJJ terdengar hanya
pada kuadram kiri perut ibu. Dapat disimpulkan bahwa ini
adalah kehamilan tunggal. (Sarwono Prawirohardjo,2011).
7. Hidup
Data Dasar
Data Subjektif :Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak usia
kehamilannya 16 minggu atau 4 bulan hingga
sekarang.
Data objektif : Djj 142x/menit terdengar pada terdengar dikuadran
kanan Perut ibu.
Analisis dan interpretasi
34
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 35
8. Intra uterine
Data Dasar
Data subjektif : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri saat
janinnya bergerak
Data objektif : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan.
Analisis dan interpretasi:
Hasil kontrasepsi bernidasi pada kavum uteri, kehamilan intra
uterin, sejak hamil muda dapat ditentukan atau dipastikan yaitu
perkembangan rahim sesuai dengan tuanya kehamilan, janin
teraba intra uterine dan pada palpasi terjadi kontraksi Braxton
hicks dan janin didalam rahim tidak timbulnya rasa nyeri
menandakan janin berkembang biak di intra uterine., (Manuaba,
2009 )
Data dasar
Data subjektif :- Ibu tidak pernah menderita penyakit jantung ,
hipertensi, dan TBC.
Data objektif :- keadaan umum ibu baik
35
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 36
Data objektif: - Djj terdengar pada kuadran kiri bawah Perut ibu
36
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 37
37
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 38
38
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 39
LANGKAH V RENCANATINDAKAN
A. Tujuan:
1. Kala I persalinan dapat berlangsung cepat dengan kontraksi
yang kuat.
2. Kondisi ibu baik dan janin dalam keadaan baik/normal
3. Ibu mendapatkan dukungan fisik dan psikologis dari keluarga.
B. Kriteria :
1. Kala I jam 23.30-04.30 (tidak melewati garis waspada ),
berlangsung normal pembukaan lengkap (10 cm),penurunan
kepala 1/5 kontraksi uterus 5x/menit durasi >40 detik
2. Kondisi ibu baik dan janin baik/normal
Tanda-tanda vital tidak dalam keadaan normal
TD : sistole (160 – 200 mmHg)
Diastole( 90-110 mmHg)
N : 60 -80 x/menit.
S : 36,5-37,5oC
P : 16-20x/ menit.
DJJ dalam batas normal (120-160x/menit).
3. Semua keluarga yang ada selalu memberikan dukungan serta
senantiasa menemani ibu selama proses persalinan.
C. Rencana Asuhan :
1. Anjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
Tidur miring kesalah satu sisi tubuh (sesuai keinginan ibu).
Rasional :
Tidur miring kesalah satu sisi tubuh dapat meningkatkan
oksigenasi karena mengurangi penekanan vena cava inferior
39
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 40
40
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 41
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
41
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 42
Tanggal 29 Juli 2015 jam 00.00 wita s/d tanggal 30 juli 2015 jam 05.00
wita
1. Mengajarkan pada ibu posisi yang nyaman , yaitu berbaring
miring kesalah satu sisi tubuh.
2. Mengupayakan tindakan yang dapat mengurangi respon nyeri
karena kontraksi uterus, berupa : melakukan relaksasi dengan
mengatur nafas terutama pada saat kontrraksi, dengan cara
menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui
mulut.
3. Menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi ibu selama
proses persalinan.
4. Lakukan obsevasi TTV dan sampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik dan tanda-tanda vital
ibu dalam batas normal yaitu :
TD :120/90 mmHg
N :80x/menit
P :20x/menit
S :36,5 oC
42
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 43
43
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 44
44
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 45
Identitas Istri/Suami.
Nama Istri /Suami : Ny .“S”/ Tn.”S”
Umur : 34 thn / 36 thn.
Agama : Islam / Islam
Suku : Jawa/Jawa
Pendidikan : S1/S2.
Pekerjaan : PNS / Dosen
Alamat : Amamotu
Nikah : 1 kali lamanya ± 11 thn.
45
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 46
46
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 47
47
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 48
ASSESMENT (A)
GII PI A0, 43 minggu punggung kanan, presentase kepala, BDP,
tunggal, hidup, intrauterin, keadaan ibu baik dan janin baik, inpartu
kala 1 fase aktif dengan masalah serta persalinan prematur
PLANNING (P)
Tanggal 30 Juli 2015 jam 05.30 wita
1. Mengajarkan pada ibu posisi yang nyaman , yaitu berbaring miring
kesalah satu sisi tubuh:ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan
akan melakukannya.
2. Mengupayakan tindakan yang dapat mengurangi respon nyeri
karena kontraksi uterus, berupa : melakukan relaksasi dengan
mengatur nafas terutama pada saat kontrraksi, dengan cara
menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkannya melalui
mulut:ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
3. Menganjurkan keluarga untuk selalu mendampingi ibu selama
proses persalinan.
4. Lakukan obsevasi TTV dan sampaikan hasil pemeriksaan kepada
ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik dan tanda-tanda vital ibu
dalam batas normal yaitu :
TD :120/90 mmHg
N :80x/menit
P :20x/menit
S :36,5 C
:ibu mengerti dan mengetahui bagaimana keadaannya.
5. Memberi hidrasi denggan minum air putih 250 cc (1 gelas) :ibu
mengerti dengan penjelasan bidan..
48
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 49
49
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 50
50
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 51
ASSESMENT (A)
Inpartu kala II persalinan dengan persalinan prematur
PLANNING (P)
Tanggal 30 Juli 2015 jam 04.00-04.30 wita
1. Mendengar dan melihat adanya tanda dan gejala kala II. Tanda dan
gejala kala II sudah ada ( ibu mempunyai dorongan kuat untuk
51
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 52
52
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 53
53
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 54
23. Setelah tubuh dan lengang lahir, penelusuran tangan atas berlanjut
kepunggung, bokong, tungkai dan kaki.Pegang kedua mata kaki
masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainny, Seluruh tubuh bayi sudah
lahir pada jam 05.00 wita
24. Menilai bayi kemudian meletakkannya di atas perut ibu dengan
posisi kepala lebih rendah dari badan , A/S :7/8, Bayi lahir dengan
selamat.
25. Mengeringkan dan membungkus bayi, Sudah di lakukan.
26. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
yang kedua, Sudah di lakukan.
27. Memberitahu ibu bahwa akan di suntik agar uterus berkontraksi
baik, sudah di lakukan.
28. Menyuntikkan oksitoksin 10 iu IM pada paha atas bagian distal
lateral, sudah di lakukan.
29. Menjepit tali pusat dengan klem 1 : 3 cm dari umbilikus , klem ke II
: 2 cm dari klem 1, Sudah di lakukan.
30. Memotong tali pusat di antara 2 klem dengan jari – jari tangan kiri
melindungi perut bayi dan mengikat tali pusat dengan benang DTT
atau Benang steril, sudah di lakukan.
31. Menganjurkan ibu cara perwatan setelah resisutasi pada bayi
dengan berat badan lahir rendah yaitu memberikan
kehangatan,mengeringkan,membuka jalan nafas atau menghisap
lender yaitu dapat mencegah terjadinya hipotermi,dan dapat
memperlancar proses pertukaran O2:ibu mengerti dengan
penjelasan bidan dan akan menjaga kehangatan tubuh bayinya.
32. Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dengan meletakkan bayi
secara tengurap di dada ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
puting payudara ibu, sudah di lakukan.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi, Sudah di lakukan.
54
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 55
55
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 56
ASSESMENT (A)
Kala III persalinan, KU ibu baik
56
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 57
PLANNING (P)
Tanggal 30 Juli 2015 04.45 wita
1. memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva. Klem sudah di pindahkan
2. Meletakkan 1 tangan di tepi atas simphysis untuk memantau
keadaan kontraksi uterus dan tangan kanan memegang tali pusat.
Tangan kiri memegang fundus dan tangan kanan memegang klem
tali pusat.
3. Menekan uterus dengan tangan kiri secara dorsokranial dan tangan
kanan melakukan PTT, Sudah dilakukan.
4. Melakukan PTT hingga plasenta terlepas dan tampak didepan
vulva, Plasenta sudah tampak di depan vulva.
5. Melahirkan plasenta dengan memutar searah jarum, Plasenta mulai
terpilin
6. Melakukan massase uterus pada fundus uteri dengan menggosok
fundus menggunakan palmar tangan secara sirkuler. Uterus teraba
bundar dan keras
7. Memeriksa kelengkapan plasenta dan memasukkannya kedalam
tempat plasenta.Plasenta lahir lengkap yaitu :
Bagian maternal :
- Insersi : lengkap
- kotiledon :(+)
- Jaringan :(+)
57
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 58
ASSESMENT (A)
PII A0, Kala IV persalinan KU ibu baik dan bayi baik
PLANNING (P)
Tanggal 29 Juli 2015 jam 04:45-06:00
58
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 59
59
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 60
60
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 61
61
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 62
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
62
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 63
B. SARAN
Persalinan premature adalah persalinan yang berlangsung
pada umur kehamiln 20-37 minggu dihitung dari hari pertamaa
haid terakhir.Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat
memberikan manfaat khususnya mahasiswa d3 kebidanan dan
tinjauan kasus diatas dapat memberikan gambaran tentang
tanda gejala serta penanganan preeklamsi sesuai kewenangan
dan kompetensi bidan.Terlebih lagi,kita sebagai bidan dimasa
depan dapat melakukan pencegahan preventif melalui antenatal
care yang berkualitas agar persalinan permatur tidak terjadi
bahkan dapat di tanggulangi.
63
A s u h a n K e b i d a n a n I n t r a n a t a l C a r e | 64
64