Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Instrumen Pengendalian Mikro

Kawasan Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan

Outline
Instrumen Pengendalian
Kawasan KIMA II dan Trans Sulawesi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Maksud dan Tujuan
1.2.2 Sasaran
1.3 Metode Pendekatan
1.3.1 Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
1.3.2 Langkah-Langkah Pekerjaan
1.4 Keluaran dan Manfaat
1.5 Ruang Lingkup
1.5.1 Ruang Lingkup Materi
1.5.2 Ruang Lingkup Lokasi
1.6 Sistematika Penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Zoning Regulation dalam Penataan Ruang


2.1.1 Tujuan Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation)
2.1.2 Kedudukan Aturan Pola Pemanfaatan Ruang Dalam Penataan
Ruang
2.1.3 Materi Aturan Pola Pemanfaatan Ruang (Zoning Regulation)
2.2 Norma dan Tipologi Zona.
2.2.1 Kawasan Permukiman
2.2.2 Kawasan Perdagangan dan Jasa
2.2.3 Kawasan Industri
2.2.4 Kawasan Ruang Terbuka, dll kawasan di MM
2.3 Kriteria Zona
2.3.1 Kawasan Permukiman
2.3.2 Kawasan Perdagangan dan Jasa
2.3.3 Kawasan Industri
2.3.4 Kawasan Ruang Terbuka, dll kawasan di MM
2.4 Pemanfaatan
2.5 Pengendalian
2.6 Tugas Dan Wewenang
2.7 Tinjauan Pengalaman Penyusunan Sistem Tata Guna Lahan
2.7.1 Sistem Guna Lahan Menurut Peraturan Pemerintah No. 47
Tahun 1997 tetang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
2.7.2 Sistem Guna Lahan Menurut Keputusan Presiden No. 32
Tahun 1990 tetang Pengelolaan Kawasan Lindung
2.7.3 Komparasi Sistem Guna Lahan yang ada di Indonesia dan
beberapa Negara Lain
2.8 Tinjauan Pedoman Penyusunan Zoning Regulation
2.8.1 Pendekatan dan Tahapan Penyusunan Zoning Regulation yang
akan Digunakan

1
Penyusunan Instrumen Pengendalian Mikro
Kawasan Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan

2.8.2 Pengklasifikasian Penggunaan Lahan dan Penyusunan Daftar


Kegiatan
2.8.3 Penetapan/Delineasi Blok Peruntukan
2.8.4 Penyusunan Peraturan Teknis Zonasi
2.8.5 Penyusunan Standar
2.8.6 Pemilihan Teknik Pengaturan Zonasi
2.8.7 Penyusunan Peta Zonasi
2.8.8 Penyusunan Aturan Pelaksanaan
2.8.9 Penyusunan Aturan Dampak Pemanfaatan Ruang (Dampak
Pembangunan)
2.8.10 Peran Serta Masyarakat dalam Penyusunan Zoning Regulation

BAB 3 GAMBARAN UMUM KAWASAN KIMA II DAN TRANS SULAWESI


3.1 Letak Geografis & Deliniasi
3.2 Tinjauan Kondisi Fisik Kawasan
3.2.1 Topografi
3.2.2 Sungai, Danau & Pantai
3.2.3 Penggunaan Lahan, dll kawasan di MM
3.3 Kondisi Bangunan
3.4 Fungsi Kawasan
3.4.1 Pendidikan Tinggi dan Penelitian
3.4.2 Pelayanan Lokal
3.4.3 Angkutan Penyeberangan
3.4.4 Militer, dll kawasan di MM
3.5 Sistem Transportasi
3.5.1 Jaringan Jalan
3.5.2 Moda Angkutan dan Rute
3.5.3 Angkutan Penyeberangan, dll kawasan di MM
3.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
3.6.1 Kependudukan
3.6.2 Ketenagakerjaan, dll kawasan di MM
3.7 Kepemilikan Tanah dan Status Lahan, dll kawasan di MM
BAB 4 TINJAUAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
KAWASAN METROPOLITAN MAMMINASATA
4.1 Tinjauan Kebijakan Makro Pulau Sulawesi
4.2 Tinjauan RTRW Provinsi Sulsel
4.2.1 Rencana Struktur Ruang Kota
4.2.2 Rencana Pemanfaatan Ruang
4.3 Tinjauan RTR Kawasan Metropolitan Mamminasata
4.3.1 Rencana Stuktur Ruang Kawasan dan Sistem Pusat Pelayanan
4.3.2 Rencana Pembagian Sub Kawasan
4.3.3 Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan
4.4 Review RTR Kawasan Metropolitan Mamminasata
4.4.1 Rencana Distribusi dan Kepadatan Penduduk
4.4.1.1 Daya Tampung Penduduk
4.4.1.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk
4.4.2 Rencana Perumahan dan Fasilitas Kegiatan Perkotaan
4.4.2.1 Perumahan
4.4.2.2 Fasilitas Pelayanan Kegiatan perkotaan, dll di MM
4.4.3 Rencana Sistem Transportasi
4.4.3.1 Sistem Transportasi Darat
4.4.3.2 Sistem Transportasi Penyeberangan
4.4.3.3 Sistem Transportasi Laut dan Penyeberangan

2
Penyusunan Instrumen Pengendalian Mikro
Kawasan Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan

4.4.3.4 Rencana Sistem Transportasi Rel


4.4.4 Rencana Sistem Utilitas Metropolitan Mamminasata
4.4.4.1 Drainase
4.4.4.2 Air Bersih
4.4.4.3 Penanganan Sampah
4.4.4.4 Limbah dan Sanitasi
4.4.4.5 Listrik
4.4.4.6 Telepon, dll di Kaw MM

BAB 5 IDENTIFIKASI ISU POTENSI DAN KONSEP PENGEMBANGAN


KAWASAN KIMA II DAN TRANS SULAWESI
5.1. Potensi dan Permasalahan Kawasan
5.1.1 Potensi dan Masalah Internal Pengembangan Kaw.
5.1.2 Potensi Eksternal Kawasan
5.2. Konsep Pengembangan Struktur Kawasan KIMA II
dan Trans Sulawesi
5.2.1 Konsep Struktur Kaw. KIMA II dan Trans Sulawesi (dgn
Alternatif)
5.2.1.1 Alternatif I
5.2.1.2 Alternatif II
5.2.1.3 Alternatif III (tidak mengikat harus 3 alternatif –
bisa kurang atau lebih)
5.2.1.4 Komparasi Alternatif Konsep Pengembangan
Struktur Kawasan
5.2.1.5 Struktur Ruang Kawasan yang Ditetapkan
5.2.2 Konsep Pengembangan Pola Ruang Kaw KIMA II dan Trans
Sulawesi ke depan
5.2.2.1 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.2 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.3 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.4 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.5 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.6 Konsep Pengembangan Sub Kawasan....
5.2.2.8 Konsep Pengembangan Sub Kawasan.... dst

BAB VI KETENTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN


DAN PEMANFAATAN RUANG
6.1 Asas, Tujuan dan Fungsi
6.2 Klasifikasi Zona KIMA II dan Trans Sulawesi
6.3 Daftar Kegiatan KIMA II dan Trans Sulawesi
6.4 Penetapan Deliniasi Blok Peruntukan KIMA II
dan Trans Sulawesi
6.4.1 Zonasi Sub Kawasan....
6.4.2 Zonasi Sub Kawasan....
6.4.3 Zonasi Sub Kawasan....
6.4.4 Zonasi Sub Kawasan.... dst
6.5 Ketentuan Pemanfaatan Ruang untuk Setiap Penggunaan
6.6 Ketentuan Pembangunan Untuk Setiap Penggunaan Lahan
Kaw. KIMA II
6.6.1 Definisi-definisi yang digunakan dalam Ketentuan
Pembangunan KIMA II
6.6.2 Ketentuan Pembangunan (Sesuai dgn rencana RDTR Kawasan
yang dituju)

3
Penyusunan Instrumen Pengendalian Mikro
Kawasan Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan

6.6.2.1 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan


Kawasan Lindung dan Buffer Area
6.6.2.2 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Permukiman Perkotaan dan Pekerja Industri
6.6.2.3 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Komersial, jasa dan pemerintahan
6.6.2.4 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Kawasan Khusus (Specialized Area) – KKOP jika
Ada
6.6.2.5 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Industri jika ada
6.6.2.6 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Pariwisata dan Rekreasi Perkotaan jika ada
6.6.2.7 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Transportasi Pelabuhan Laut & Penyeberangan,
Bandara jika ada

6.7 Ketentuan Pembangunan Untuk Setiap Penggunaan Lahan


Kaw. Trans Sulawesi
6.7.1 Definisi-definisi yang digunakan dalam Ketentuan
embangunan
6.7.2 Ketentuan Pembangunan (Sesuai dgn rencana RDTR Kawasan
yang dituju)
6.7.2.1 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Kawasan Lindung dan Buffer Area
6.7.2.2 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Permukiman Perkotaan
6.7.2.3 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Komersial, Jasa dan Pemerintahan
6.7.2.4 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Kawasan Khusus (Specialized Area) mis: kawasan
Militer, KKOP, dll
6.7.2.5 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Industri dan Pergudangan
6.7.2.6 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Pariwisata, rekreasi, open space, dll
6.7.2.7 Ketentuan Pembangunan untuk Guna Lahan
Transportasi Pelabuhan Laut & Penyeberangan,
Bandara

6.8 Standar Perencanaan dan Pembangunan


6.8.1 Standar Kebutuhan Fasilitas Kawasan untuk Peruntukan Tanah
Perumahan
6.8.2 Standar Operasional dan Penentuan Kebutuhan Parkir
6.8.3 Standar Penyediaan Prasarana Kota
6.8.4 Standar Penyediaan Terminal Angkutan Umum
6.8.5 Standar Hidran dan Sarana Pemadam Kebakaran
6.8.6 Standar Pembangunan Menara Telekomunikasi
6.8.7 Standar Pembangunan Gardu Listrik
6.8.8 Standar Sempadan Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi
6.8.9 Standar Sarana Dan Prasarana Pendukung Untuk Kawasan
Rawan Bencana Tsunami Dan Gempa
6.8.10 Ketentuan Perubahan Pemanfaatan Ruang

4
Penyusunan Instrumen Pengendalian Mikro
Kawasan Metropolitan Mamminasata Provinsi Sulawesi Selatan

BAB VII ARAHAN PERUBAHAN PEMBANGUNAN


DAN PEMANFAATAN RUANG
7.1 Ketentuan Perubahan Pemanfaatan Ruang
7.2 Mekanisme Perubahan Pemanfaatan Ruang

BAB VIII KETENTUAN PERIZINAN PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN


RUANG KAWASAN KIMA II DAN TRANS SULAWESI
8.1 Asas, Tujuan dan Fungsi
8.2 Dasar Pertimbangan
8.3 Prosedur Arahan Perizinan
8.4 Ketentuan Arahan Perizinan

BAB IX KETENTUAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PEMBANGUNAN


DAN PEMANFAATAN RUANG KIMA II DAN TRANS SULAWESI
9.1 Asas, Tujuan dan Fungsi
9.2 Prosedur Pengenaan/Penerapan Insentif dan Disinsentif
9.3 Dasar Pertimbangan
9.4 Prosedur Insentif dan Disinsentif
9.4 Ketentuan Insentif dan Disinsentif

BAB X KETENTUAN SANKSI PEMBANGUNAN DAN PEMANFAATAN


RUANG KAWASAN KIMA II DAN TRANS SULAWESI
10.1 Asas, Tujuan dan Fungsi
10.2 Dasar Pertimbangan
10.3 Prosedur Sanksi Pembangunan dan Pemanfaatan Ruang
10.4 Arahan Sanksi Pembangunan dan Pemanfaatan Ruang

BAB XI PENUTUP DAN KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai