Anda di halaman 1dari 62

Laporan Akhir

PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Bagian IV
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

4.1. DATA MAKRO WILAYAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR


4.1.1. Aspek Fisik wilayah
Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu dari
5 (lima) kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Barat,
terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan dan 167
desa/kelurahan. Kabupaten Polewali Mandar
beribukota Polewali.
a. Posisi Geografis
Posisi geografis Kabupaten Polewali Mandar berada antara 30 4’ 10” - 30
32’ 00” Bujur Timur dan 1180 40’ 27” - 1190 29’ 41” Lintang Selatan.
Adapun batas administrasi wilayah Kabupaten Polewali Mandar, sebagai
berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mamasa.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pinrang (Sulawesi
Selatan).
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar.
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Majene.

Berikut adalah gambar yang memperlihatkan posisi geografis wilayah


kabupaten Polewali Mandar, berdasarkan orientasi wilayah Provinsi
Sulawesi Barat.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 1


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Gambar: 4.1
Peta Posisi Geografis Wilayah Kabupaten Polewali Mandar, Berdasarkan
Orientasi Wilayah Provinsi Sulawesi Barat

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 2


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

b. Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Polewali Mandar


Secara umum luas Tinambung
11.93% 1.06% 1.85%2.35% Balanipa
wilayah Kabupaten 11.62% 17.65%
Limboro
Tubbi Taramanu
Alu
Polewali Mandar 6.16% Campalagian
Luyo
Wonomulyo
mencapai 2.022,30 Km2, Mapilli
Tapango
6.10% 11.29%
Matakali
secara administrasi 1.30%
Polewali
Binuang
4.34% Anreapi
pemerintahan terdiri atas
2.85% Matangnga
6.22% 7.74%
3.94% 3.60% Bulo

16 (enam belas) wilayah Gambar: 4.2


Grafik Persentase Luas Wilayah Kab. Polman Dirinci Tiap Kecamatan
kecamatan, dan 132
desa/kelurahan. Dari jumlah wilayah kecamatan yang ada tersebut,
Kecamatan Tubbi Taramanu merupakan kecamatan yang terluas, yaitu
mencapai 356,93 Km2 atau 17,65% dari luas seluruh wilayah kabupaten
polewali Mandar. Sementara itu Kecamatan dengan wilayah terkecil
adalah Kecamatan Tinambung dengan luas 21,34 Km2. Berikut ini tabel
yang memperlihatkan luas wilayah Kabupaten Polewali Mandar dirinci
tiap kecamatan.
Tabel: 4.1
Luas Wilayah Kabupaten Polman Dirinci Tiap Kecamatan,Tahun 2010
JUMLAH PERSENTASE
NO KECAMATAN LUAS (KM2)
DESA/KELURAHAN (%)
1 Tinambung 8 21,34 1,06
2 Balanipa 11 37,42 1,85
3 Limboro 11 47,55 2,35
4 Tubbi Taramanu 13 356,95 17,65
5 Alu 8 228,30 11,29
6 Campalagian 18 87,84 4,34
7 Luyo 11 156,60 7,74
8 Wonomulyo 14 72,82 3,60
9 Mapilli 12 79,66 3,94
10 Tapango 14 125,81 6,22
11 Matakali 7 57,62 2,85
12 Polewali 9 26,27 1,30
13 Binuang 10 123,34 6,10
14 Anreapi 5 124,62 6,16
15 Matangnga 7 234,92 11,62
16 Bulo 9 241,24 11,93
LUAS 167 2.022,30 100,00
Sumber: Kab. Polewali Mandar dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 3


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.3
Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Polewali Mandar

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 4


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

c. Keadaan Topografi dan Kemiringan Lereng


Wilayah Kabupaten Polewali
Mandar apabila ditinjau dari aspek
topografinya terdiri dari daerah
datar, bergelombang hingga
pegunungan, dengan ketinggian
antara 2,5 - 510 meter Diatas
Permukaan Laut. Kabupaten
Gambar: 4.4
Polewali Mandar sebagian besar Bentuk Topografi Wilayah Kab. Polman

wilayahnya berada pada wilayah


dataran rendah terutama pada wilayah Kecamatan yang berada pada
kawasan pesisir, dengan ketinggian <10 MDPL. Dengan kondisi seperti
ini memperlihatkan bahwa morfologi Kabupaten Polewali Mandar terbagi
atas morfologi rendah dan tinggi (perbukitan/pegunungan). Lebih
jelasnya dapat dilihat tabel berikut.
Tabel: 4.2
Ketinggian Dari Permukaan Laut Tiap Kecamatan
Di Kabupaten Polewali Mandar
KETINGGIAN WILAYAH
NO KECAMATAN
0-7 m 8-25 m 26-100 101-500 m > 500 m
m
1 Tinambung 4 - - - -
2 Balanipa 3 - - - -
3 Limboro 1,5 - - - -
4 Tubbi Taramanu - - 95 - -
5 Alu - - 43 - -
6 Campalagian 3 - - - -
7 Luyo 3 - - - -
8 Wonomulyo 2,5 - - - -
9 Mapilli 3 - - - -
10 Tapango 5 - - - -
11 Matakali 3 - - - -
12 Polewali 2,5 - - - -
13 Binuang 2,5 - - - -
14 Anreapi - - - 246 -
15 Matangnga - - - - 510
16 Bulo - - - - -
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 5


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tingkat kemiringan lereng merupakan kondisi fisik topografi suatu


wilayah yang sangat mempengaruhi terhadap kesesuaian lahan dan
penataan lingkungan alami. Untuk kawasan terbangun, kondisi topografi
berpengaruh terhadap terjadinya longsor dan ketahanan konstruksi
bangunan.

Kemiringan lereng adalah faktor utama yang menentukan fungsi


kawasan, untuk diarahkan sebagai kawasan lindung atau kawasan
budidaya. Penggunaan lahan untuk kawasan fungsional seperti
persawahan, ladang dan kawasan terbangun membutuhkan lahan
dengan kemiringan dibawah 15 %, sedangkan lahan dengan kemiringan
diatas 40 % akan sangat sesuai untuk perkebunan, pertanian tanaman
keras dan hutan.
1. Kelerengan 0% - 5% dapat digunakan secara intensif dengan
pengelolaan kecil.
2. Kelerengan 5% - 10% dapat digunakan untuk kegiatan perkotaan dan
pertanian, namun bila terjadi kesalahan dalam pengelolaannya
masih mungkin terjadi erosi.
3. Kelerengan 10% - 30% yakni daerah yang sangat mungkin
mengalami erosi, terutama bila tumbuhan pada permukaannya
ditebang, daerah ini masih dapat dibudidayakan namun dengan
usaha lebih.
4. Kelerengan >30% yakni daerah yang sangat peka terhadap bahaya
erosi, dan kegiatan di atasnya harus bersifat non budidaya. Apabila
terjadi penebangan hutan akan membawa akibat terhadap
lingkungan yang lebih luas.

Faktor kemiringan lereng sangat berkaitan dengan kemampuan lahan


untuk mengakomodasikan berbagai aktifitas masyarakat dalam suatu
ruang. Aktifitas masyarakat akan relatif mudah dilakukan pada lahan
yang landai dengan kemiringan 0 - 2%. Kemiringan lahan untuk kegiatan
perkotaan sebaiknya tidak melebihi dari 15% agar memudahkan

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 6


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

pembangunan sarana dan prasarana kota. Lahan dengan kemiringan


lereng lebih dari 15% cenderung mempunyai kendala dalam
pemanfaatan ruang kota, karena semakin curam kondisi suatu lahan,
maka akan semakin mudah terjadi erosi terhadap permukaan tanah.
d. Keadaan Iklim/Curah Hujan
Kondisi iklim di wilayah Kabupaten Polewali Mandar, pada dasarnya
sama dengan daerah lain di wilayah Sulawesi Barat. Jenis musim terbagi
2 (dua) yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dari data curah hujan
yang diperoleh memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi pda
Bulan April yaitu berkisar 363,330 mm/tahun, sedangkan curah hujan
terendah terjadi pada Bulan Desember yaitu berkisar 13,167 mm/tahun.
Jumlah curah pada tahun 2009 mencapai 1.993,49 mm/tahun.

4.1.2. Penggunaan Lahan

Kondisi penggunaan lahan di Kabupaten Polewali Mandar secara umum


terdiri atas: permukiman dan bangunan sarana lainnya, persawahan, kebun
campuran, hutan dan lain sebagainya. Pergesaran pemanfaatan lahan di
Kabupaten Polewali Mandar secara umum mengalami perubahan yang cukup
drastis, pada beberapa areal lahan kosong telah beralih fungsi menjadi
kawasan terbangun.

Dari sumber data yang diperoleh menunjukkan pola penggunaan lahan di


Kabupaten Polewali Mandar didominasi oleh pemanfaatan lahan untuk
kawasan hutan dan perkebunan, dimana areal hutan negara seluas 55.384
Ha atau sebesar 27,39%, hutan rakyat seluas 22.674Ha atau 11,21%.
Sementara itu
Pekarangan, Lahan Untuk Bangunan
areal 1.21%
1.25% 0.06% 4.11%
3.96%
Lahan Sawah
7.96% Perkebunan
12.75% 0.58% Hutan Negara
perkebunan 2.47% 20.61%
Hutan Rakyat
Padang Rumput/Penggembalaan
Ladang/Huma
seluas 41.671 Kebun/Tegalan
Sementara Tidak Diusahakan

Ha atau sebesar
Rawa-Rawa
6.44% Tambak
11.21%
Kolam/Empang
27.39%
20,61%. Lainnya

Gambar: 4.5
Diagram Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Jenisnya di Kab. Polman

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 7


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Sedangkan guna lahan yang paling kecil adalah kolam/empang yaitu seluas
131 Ha atau sebesar 0,06%. Selanjutnya untuk mengetahui kondisi dan jenis
pemanfaatan lahan di Kabupaten Polewali Mandar, jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel: 4.3
Luas dan Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2010
NO PENGGUNAAN LAHAN LUAS (HEKTAR) PERSENTASE (%)
1 Pekarangan, Lahan Untuk Bangunan 8.000 3,96
2 Lahan Sawah 16.088 7,96
3 Perkebunan 41.671 20,61
4 Hutan Negara 55.384 27,39
5 Hutan Rakyat 22.674 11,21
6 Padang Rumput/Penggembalaan 13.033 6,44
7 Ladang/Huma 4.999 2,47
8 Kebun/Tegalan 25.782 12,75
9 Sementara Tidak Diusahakan 1.169 0,58
10 Rawa-Rawa 2.449 1,21
11 Tambak 2.531 1,25
12 Kolam/Empang 131 0,06
13 Lainnya 8.319 4,11
JUMLAH 202.230 100,00
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

4.1.3. Karakteristik Ekonomi Kabupaten Polewali Mandar

Pembangunan di bidang ekonomi diarahkan untuk terciptanya sistem


kegiatan perdagangan sebagai media sirkulasi aliran barang dan jasa sesuai
fungsi dan visi pengelolaan pembangunan Kabupaten Polewali Mandar,
dengan memanfaatkan potensi hasil-hasil produksi masyarakat serta
memperluas jaringan pemasaran. Sistem perdagangan akan berjalan dengan
baik apabila didukung dengan sistem komunikasi dan transportasi dengan
mengatur tata niaga untuk menjaga persaingan tidak sehat yang dapat
merugikan masyarakat.
a. Perkembangan Sektor-Sektor Kegiatan Ekonomi
Dengan mengingat fungsi dan kedudukan Kabupaten Polewali Mandar
sebagai salah satu sentra produksi pertanian dan perkebunan, dimasa
yang akan datang dilakukan perlu dikembangkan dan ditingkatkan
penyediaan prasarana dan sarana pelengkap di sektor perekonomian

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 8


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

dengan membenahi sistem pengelolaan perdagangan dan tata niaga.


Dengan demikian untuk masa yang akan datang masih memerlukan
peningkatan dan pembangunan pusat-pusat perdagangan baru terutama
di sentra-sentra produksi untuk mendukung Kabupaten Polewali Mandar
sebagai sentra kegiatan ekonomi yang dapat melayanai beberapa wilayah
kabupaten disekitarnya secara eksternal, dan melayani wilayah
kecamatan secara internal.

b. Pertumbuhan Ekonomi
Kegiatan ekonomi di Kabupaten Polewali Mandar telah memperlihatkan
pertumbuhan yang menggembirakan, indikator tersebut dapat dilihat
dengan meningkatnya income pendapatan perkapita masyarakat,
sehingga berimplikasi pada peningkatan pembangunan prasarana dan
sarana serta infrastruktur lainnya. Guna tetap memacu pertumbuhan
kegiatan usaha tersebut akan memerlukan dukungan sumberdaya
manusia untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam secara optimal.

Berdasarkan data yang diperoleh secara umum pertumbuhan ekonomi


Kabupaten Polewali Mandar di dominasi oleh perkembangan sektor
pertanian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, angkutan dan
komunikasi serta bank dan lembaga keuangan. Berikut ini adalah tabel
yang memperlihatkan angka pertumbuhan Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) dan angka perkapita Kabupaten Polewali Mandar atas
dasar harga konstan tahun 2000, periode Tahun 2005 - 2009.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 9


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.4
PDRB Kabupaten Polewali Mandar Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2006 - 2009
DATA PDRB KABUPATEN POLEWALI MANDAR
NO LAPANGAN USAHA
Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
1 Pertanian 560.433,61 589.012,79 599.866,31
2 Pertambangan & Galian 2.397,43 3.042.82 3.173,45
3 Industri Pengolahan 30.853,34 35.304.53 37.352,24
4 Listrik, Gas & Air Bersih 5.760,71 6.885,68 8.007,97
5 Bangunan 14.912,87 21.141,59 29.757,47
6 Perdagangan, Hotel & 276.182,80 291.729,94 301.703,33
7 Restoran 29.956,93 35.119,07 38.241,51
8 Angkutan & Komunikasi 58.176,52 66.562,82 73.619,84
9 Keuangan, Persewaan & 157.856,41 174.707,47 192.029,35
Jasper Jasa-Jasa
1.223.506,71 1.223.506,71 1.283.751,47
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

4.1.4. Kependudukan

Keadaan demografi dan kependudukan hingga akhir tahun 2009 di


Kabupaten Polewali Mandar menunjukkan kenaikan angka yang cukup
signifikan. Hasil catatan registrasi pada Biro Pusat Statistik menunjukkan
Kabupaten Polewali Mandar saat ini dihuni penduduk kurang lebih 373.263
jiwa. Angka tersebut memberikan indikator pesatnya kegiatan pembangunan
yang perlu disiapkan dimasa yang akan datang.
a. Perkembangan Penduduk
Hasil pendataan yang dilakukan menunjukkan rata-rata laju tingkat
pertumbuhan penduduk Kabupaten Polewali Mandar selama 5 (lima)
tahun terakhir dirinci berdasarkan kecamatan memperlihatkan kenaikan
yang cukup signifikan. Berikut ini tabel yang memperlihatkan angka
pertumbuhan penduduk dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 10


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.5
Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2005 - 2009
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
NO KECAMATAN
2005 2006 2007 2008 2009
1 Tinambung 20.557 20.833 20.937 21.040 21.145
2 Balanipa 23.698 24.015 24.134 24.253 24.374
3 Limboro 17.328 17.560 17.647 17.736 17.823
4 Tubbi Taramanu 15.773 15.984 16.063 16.144 16.223
5 Alu 12.204 12.368 12.429 12.492 12.553
6 Campalagian 47.745 50.411 50.661 50.911 51.165
7 Luyo 23.965 24.286 24.407 24.526 24.649
8 Wonomulyo 41.302 41.855 42.063 42.273 42.481
9 Mapilli 31.441 31.862 24.713 24.834 24.959
10 Tapango 20.131 20.401 20.502 20.602 20.706
11 Matakali 19.498 19.759 19.857 19.955 20.055
12 Polewali 47.098 47.729 47.966 48.204 48.443
13 Binuang 26.447 26.801 26.934 27.068 27.202
14 Anreapi 8.919 9.038 9.083 9.129 9.173
15 Matangnga 4.794 4.859 4.883 4.910 4.932
16 Bulo - - 7.307 7.344 7.380
JUMLAH 362.900 367.761 369.586 371.420 373.263
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

b. Distribusi dan Kepadatan Penduduk


Hasil catatan registrasi yang diperoleh, tingkat kepadatan penduduk di
Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan klasifikasinya dibedakan atas 3
(tiga) bahagian yaitu; kepadatan tinggi, sedang dan rendah. Kepadatan
tinggi berada di wilayah Kecamatan Polewali dengan jumlah penduduk
sebesar 48.443 jiwa/km2 dengan tingkat kepadatan pnduduk sebesar
1.844 jiwa/km2. Kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan
Matangnga dengan jumlah sebesar 4.932 jiwa/km2 dengan tingkat
kepadatan sebesar 21 jiwa/km2. Demikian pula halnya dengan pola
penyebaran penduduk terjadi secara tidak merata. Data yang diperoleh
menunjukkan pola penyebaran penduduk di Kabupaten Polewali Mandar
terakumulasi di daerah perkotaan ibukota kabupaten. Perkembangan
jumlah penduduk, dan kepadatan dirinci menurut kecamatan di
Kabupaten Polewali Mandar pada tabel berikut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 11


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.6
Distribusi dan Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2010
JUMLAH KEPADATAN
LUAS WILAYAH
NO KECAMATAN PENDUDUK PENDUDUK
(KM2)
(JIWA) (JIWA/KM2)
1 Tinambung 21.145 21,34 991
2 Balanipa 24.374 37,42 651
3 Limboro 17.823 47,55 375
4 Tubbi Taramanu 16.223 356,95 45
5 Alu 12.553 228,30 55
6 Campalagian 51.165 87,84 582
7 Luyo 24.649 156,60 157
8 Wonomulyo 42.481 72,82 583
9 Mapilli 24.959 79,66 313
10 Tapango 20.706 125,81 165
11 Matakali 20.055 57,62 348
12 Polewali 48.443 26,27 1.844
13 Binuang 27.202 123,34 221
14 Anreapi 9.173 124,62 74
15 Matangnga 4.932 234,92 21
16 Bulo 7.380 241,24 31
JUMLAH 373.263 2.022,30 185
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 12


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.6
Peta Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Polewali Mandar

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 13


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

c. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin


Struktur penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di
Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan hasil catatan registrasi yang
diperoleh didominasi oleh kelompok umur anak-anak dan dewasa.
Berikut ini tabel yang memperlihatkan angka klasifikasi penduduk
berdasarkan kelompok umur.
Tabel: 4.7
Struktur Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
di Kabupaten Polewali MandarTahun 2010
JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR JUMLAH (JIWA)
Laki-Laki Perempuan
1 0-4 21.865 20.231 42.096
2 5-9 23.673 21.289 44.962
3 10 - 14 22.673 21.500 44.173
4 15 - 19 17.119 16.701 33.820
5 20 - 24 12.585 15.186 27.771
6 25 - 29 12.965 17.012 29.977
7 30 - 34 13.183 15.158 28.341
8 35 - 39 13.575 14.161 27.736
9 40 - 44 10.917 10.843 21.760
10 45 - 49 7.906 7.377 15.283
11 50 - 54 6.768 10.235 17.003
12 55 - 59 4.815 5.907 10.722
13 60 - 64 5.529 6.215 11.744
14 65 - 69 3.390 3.648 7.038
15 70 - 74 2.475 3.178 5.653
16 75 + 2.222 2.962 5.184
JUMLAH 181.660 191.603 373.263
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

d. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio

Tingkat perkembangan jumlah penduduk yang ada di 16 wilayah


kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar turut mempengaruhi struktur
kehidupan masyarakat secara umum. Jika pertumbuhan jumlah
penduduk dalam keadaan konstan akan mengakibatkan berlakunya
hukum ekonomi (supply and demand) terutama yang tergolong dalam
usia kerja. Rasio jenis kelamin di Kabupaten Polewali Mandar dapat
dilihat pada tabel berikut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 14


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.8
Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Rinci Berdarkan
Kecamatan
Di Kabupaten Polewali Mandar, Tahun 2010
JUMLAH PENDUDUK (JIWA) JUMLAH SEX
NO KECAMATAN
(JIWA) RATIO
Laki-laki Perempuan
1 Tinambung 9.950 11.195 21.145 89
2 Balanipa 11.774 12.600 24.374 93
3 Limboro 8.251 9.572 17.823 86
4 Tubbi Taramanu 7.942 8.281 16.223 96
5 Alu 6.045 6.508 12.553 93
6 Campalagian 24.555 26.610 51.165 92
7 Luyo 12.118 12.531 24.649 97
8 Wonomulyo 20.764 21.717 42.481 96
9 Mapilli 12.185 12.774 24.959 95
10 Tapango 10.435 10.271 20.706 102
11 Matakali 9.897 10.158 20.055 97
12 Polewali 23.719 24.724 48.443 96
13 Binuang 13.273 13.929 27.202 95
14 Anreapi 4.643 4.530 9.173 102
15 Matangnga 2.507 2.425 4.932 103
16 Bulo 3.602 3.778 7.380 95
JUMLAH 181.660 191.603 373.263 95
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

e. Adat-Istiadat dan Kebiasaan Penduduk

Terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat merupakan proses


transformasi global akibat tidak homogenisitasnya kultur budaya pada
suatu daerah. Sedangkan dinamika perkembangan akan tidak lagi
memandang kultur budaya dan adat istiadat sebagai hukum masyarakat
(norma etika) yang berlaku, akan tetapi tergantikan oleh sifat individual
atau sifat mementingkan diri sendiri dan kepentingan sosial ekonomi
akan menjadi dominan. Perubahan proses tersebut sulit dihindari karena
dipengaruhi oleh masuknya budaya lain dan perkembangan teknologi
menjadi orientasi masyarakat untuk mengaktualisasikan diri.

Perubahan karakter dan kultur budaya sebagai ciri khas suatu komunitas
tidak perlu terjadi, jika masyarakat memegang teguh dan menjunjung
tinggi nilai budaya yang secara turun-temurun dianutnya. Salah satu
kekuatan masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar adalah pembauran

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 15


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

nilai religius keagamaan dalam suatu kebudayaan yang masih melekat


hingga kini. Faktor lain yang mempengaruhi adalah komunitas
masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar sebagian besar masih dalam
satu ikatan rumpun keluarga, sehingga konflik sosial tidak menjadi
pemisah, tetapi dapat terselesaikan secara kebersamaan dan
kekeluargaan.

Budaya masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar masih dipengaruhi


oleh etnis budaya Mandar, Bugis-Makassar, Tana Toraja, Jawa.
Keragaman kultur sosial budaya yang terdapat di Kabupaten Polewali
Mandar, merupakan pembentukan etnis dan budaya lokal, secara umum
masih tergolong dalam Suku Mandar. Perbedaan dalam hal budaya
umumnya terletak pada dialek bahasanya, dan sistem upacara adat,
ritual keagamaan, dan bentuk bangunan.

4.1.5. Fasilitas Sosial Ekonomi

Fasilitas diartikan sebagai wadah/tempat aktivitas manusia, berfungsi


melayani kebutuhan masyarakat di dalam suatu unit lingkungan. Jenis
aktivitas pada dasarnya terbagi atas dua kelompok besar, yaitu fasilitas
ekonomi dan fasilitas sosial. Fasilitas sosial diartikan sebagai wadah aktivitas
yang melayani kebutuhan penduduk bersifat memberi kepuasan sosial,
mental, dan spiritual dalam bentuk: perkantoran, perumahan, peribadatan,
pendidikan, kesehatan, olah raga dan rekreasi. Fasilitas ekonomi diartikan
sebagai wadah untuk melakukan aktivitas ekonomi dalam bentuk fasilitas
perdagangan, industri, dan aktivitas ekonomi lainnya.
a. Fasilitas Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan di kabupaten
Polewali Mandar terdiri dari Kantor Bupati,
kantor camat, kantor kelurahan, kantor
dinas/SKPD lingkup pemerintah daerah,
dan berbagai kantor pemerintahan lainnya.
Gambar: 4.7
Kantor Bupati Polewali Mandar

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 16


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Kantor pemerintahan ini berfungsi sebagai pelayanan pada masyarakat


terhadap berbagai pemerintahan dan layanan publik di kabupaten
Polewali Mandar.
b. Fasilitas Peribadatan
Penduduk di Kabupaten Polewali Mandar
umumnya beragama Islam. Jumlah
fasilitas peribadatan sebanyak 868 unit,
dimana mesjid sebanyak 814 unit, gereja
sebanyak 54 unit. Fasilitas ibadah
tersebut tersebar di seluruh kecamatan.
Gambar: 4.8
Salah Satu Mesjid Di Kab. Polewali Mandar Jumlah dan jenis sarana ibadah di
Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: 4.9
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010
JENIS SARANA PERIBADATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN
Mesjid/ (UNIT)
Geraja Vihara Pura
Mushallah
1 Tinambung 29 - - - 29
2 Balanipa 38 - - - 38
3 Limboro 52 - - - 52
4 Tubbi Taramanu 59 - - - 59
5 Alu 38 - - - 38
6 Campalagian 102 - - - 102
7 Luyo 70 - - - 70
8 Wonomulyo 93 13 - - 106
9 Mapilli 55 - - - 55
10 Tapango 59 7 - - 66
11 Matakali 36 7 - - 43
12 Polewali 59 17 - - 76
13 Binuang 56 5 - - 61
14 Anreapi 21 4 - - 25
15 Matangnga 20 1 - - 21
16 Bulo 27 - - - 27
JUMLAH 814 54 - - 868
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

c. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas Pendidikan yang terdapat di
Kabupaten Polewali Mandar untuk
kegiatan proses belajar dan mengajar
Gambar: 4.9
Sarana Pendidikan (SD) Yang Ada Di Kab. Polman

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 17


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

terdiri atas; Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) atau sederajat,
SLTP atau sederajat dan SMU atau Sederajat, serta Perguruan Tinggi.
Jumlah fasilitas pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel: 4.10
Jumlah dan Jenis Fasilitas Pendidikan Di Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2010
JENIS SARANA PENDIDIKAN
JUMLAH
NO KECAMATAN
SMU/SM (UNIT)
TK SD/MI SLTP/MTS
K
1 Tinambung 7 25 5 3 40
2 Balanipa 8 24 3 3 38
3 Limboro 9 26 3 2 40
4 Tubbi Taramanu 1 25 5 2 33
5 Alu 4 20 4 2 30
6 Campalagian 16 49 11 7 83
7 Luyo 3 23 7 2 35
8 Wonomulyo 11 31 9 4 55
9 Mapilli 4 24 5 2 35
10 Tapango 4 17 3 2 26
11 Matakali 5 15 2 - 22
12 Polewali 11 34 10 16 71
13 Binuang 2 35 8 9 54
14 Anreapi 2 11 2 - 15
15 Matangnga 1 9 1 - 11
16 Bulo 1 10 3 - 14
JUMLAH 89 378 81 54 602
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

d. Fasilitas Kesehatan
Peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat tidak terlepas dari
ketersediaan fasilitas kesehatan. Jenis
fasilitas kesehatan di Kabupaten
Polewali Mandar terdiri atas; Rumah
Sakit Umum, Puskesmas, Pustu, Gambar: 4.10
Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Yang Ada Di
Kab. Polewali Mandar
Posyandu dan Polindes. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 18


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.11
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2010
JENIS SARANA KESEHATAN
JUMLAH
NO KECAMATAN
RS.
Puskes
Pos
Praktek (UNIT)
R. Sakit mas/P Doter/ Apotek
Bersalin yandu
ustu Bidan
1 Tinambung - - 3 26 3 1 33
2 Balanipa - - 3 26 - - 29
3 Limboro - - 5 27 - 1 33
4 Tubbi Taramanu - - 3 38 - - 41
5 Alu - - 2 22 - 1 25
6 Campalagian - - 4 58 1 1 64
7 Luyo - - 4 26 - - 30
8 Wonomulyo - - 4 57 7 8 76
9 Mapilli - - 4 40 1 - 45
10 Tapango - - 4 33 - - 37
11 Matakali - - 4 25 - 1 30
12 Polewali 2 1 5 40 13 30 91
13 Binuang - - 3 38 - 1 42
14 Anreapi - - 1 22 - 1 24
15 Matangnga - - - 14 - 1 15
16 Bulo - - 1 13 - 1 15
JUMLAH 2 1 50 505 25 47 630
Sumber: Kabupaten Polewali Mandar Dalam Angka, 2010

e. Fasilitas Perdagangan
Kabupaten Polewali Mandar
merupakan wilayah pertanian dan
perkebunan, aktifitas perdagangan
masyarakat lebih dominan hasil
pertanian dan perkebunan. Usaha
perdagangan yang dilakukan Gambar: 4.11
Salah Satu Fasilitas Perdagangan Yang Ada Di Kab.
masyarakat di Kabupaten Polewali Polman

Mandar terdiri atas usaha perdagangan kecil, menengah dan besar.


Fasilitas perdagangan di Kabupaten Polewali Mandar terdiri dari Pasar,
Pertokoan/Ruko, Warung/Kios. Sarana perdagangan ini tersebar pada
hampir seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Khusus pasar dan
pertokoan umumnya terpusat pada kawasan perkotaan, baik di kota
kecamatan maupun di ibukota kabupaten. Sementara itu warung/kios
terdapat diseluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar, baik di kawasan
perkotaan maupun kawasan perdesaaan.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 19


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

f. Fasilitas Olah Raga


Fasilitas olah raga yang terdapat di Kabupaten Polewali Mandar untuk
kegiatan olah raga dan rekreasi terdiri atas; Lapangan Sepak Bola
(Stadion), Lapangan Bola Volly, Lapangan Tennis dan fasilitas olah raga
lainnya.

Seperti terlihat pada gambar disamping


ini, memperlihatkan salah satu sarana
olaha raga (stadion sepak bola) yang
terletak di Kota Polewali, sebagai sarana
berolah raga bagi masyarakat di wilayah
ini. Sementara itu pada wilayah
Gambar: 4.12
perdesaan, sarana olah raga yang Stadion H.S. Mengga Merupakan Sarana Olah
Raga Di Kab. Polewali Mandar
dimanfaatkan oleh masyarakat berupa
lapangan olah raga terbuka, seperti lapangan sepak bola, lapangan bola
volly, lapangan takraw dan sarana olah raga lainnya.

g. Lembaga Keuangan dan Koperasi

Lembaga keuangan yang dimanfaatkan masyarakat untuk


mengembangkan usahanya terdiri atas; KUD dan Non KUD. Pada
prinsipnya keberadaan lembaga keuangan tersebut sangat membantu
dalam rangka mengembangkan usaha produksi masyarakat dan
perputaran ekonomi di Kabupaten Polewali Mandar.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 20


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.12
Jumlah Koperasi Di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010
JENIS KOPERASI JUMLAH
NO KECAMATAN
(UNIT)
KUD Non KUD
1 Tinambung 1 12 13
2 Balanipa 1 4 5
3 Limboro 1 7 8
4 Tubbi Taramanu 1 5 6
5 Alu 1 4 5
6 Campalagian 2 18 20
7 Luyo - 8 8
8 Wonomulyo 4 29 33
9 Mapilli 2 17 19
10 Tapango 1 9 10
11 Matakali 1 6 7
12 Polewali 2 82 84
13 Binuang 1 12 13
14 Anreapi - 4 4
15 Matangnga - 2 2
16 Bulo - 1 1
JUMLAH 18 220 238
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

4.1.6. Utilitas

a. Jaringan Jalan
Ketersediaan prasarana jalan
merupakan Infrastruktur wilayah/kota
yang memiliki peran sangat besar
terhadap perekonomian dan
aksesibilitas antar wilayah/kota.
Jaringan jalan dapat mempermudah
arus perputaran barang dan jasa,
Gambar: 4.13
dimana sarana transportasi darat Kondisi Salah Satu Jaringan Jalan Di Wilayah Kab.
Polman

menjadi pilihan utama masyarakat


dalam melakukan pergerakan. Prasarana jalan di Kabupaten Polewali
Mandar, jika dikaitkan dengan fungsinya, secara umum berfungsi untuk
memudahkan proses pengakutan baik angkutan barang maupun
angkutan manusia. Berdasarkan klasifikasi jalan di Kabupaten Polewali
Mandar terdiri atas jalan arteri primer, arteri sekunder, kolektor primer,
kolektor sekunder, jalan lokal primer dan jalan lokal sekunder. Hingga

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 21


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

tahun 2010 panjang jalan di Kabupaten Polewali Mandar didasarkan


pada kelas dan jenis permukaan jalan seperti yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel: 4.13
Panjang Jaringan Jalan Menurut Kelas dan Jenis Permukaan
di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2006 - 2010
KELAS JALAN
TAHUN
I II III IIIA IV V Tidak Dirinci
2010 13 182,00 457,00 264,00 298,00 - 250,00
2009 13 182,40 457,00 264,00 298,00 - 250,00
2008 13 182,40 457,00 264,00 298,00 - 246,00
2007 13 182,40 457,40 263,90 198,00 - 155,00
2006 13 182,40 457,40 263,90 198,00 - 151,10

JENIS PERMUKAAN
TAHUN
Aspal Kerikil Tanah Lainnya
2010 494,88 154,41 450,50 433,95
2009 469,30 114,20 446,55 433,95
2008 465,00 111,00 453,00 431,00
2007 435,55 104,75 442,70 387,00
2006 385,00 102,00 437,00 342,10
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

b. Air Bersih
Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, oleh
karena itu air bersih yang dijadikan sebagai sumber kebutuhan utama
harus bebas dari rasa, bau dan tidak berwarna. Sumber air bersih yang
digunakan masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar bersumber dari air
permukaan, air tanah dalam dan air yang dikelola oleh PDAM. Dari hasil
survey lapangan kondisi air bersih yang ada sampai saat ini masih aman
untuk dikonsumsi dan belum mengalami pencemaran, baik yang
disebabkan oleh kegiatan industri rumah tangga maupun kegiatan-
kegiatan yang sifatnya menggunakan air. Khusus untuk suplai air bersih
dari PDAM di Kabupaten Polewali Mandar pada akhir desember sebanyak
7.480 pelanggan. Berikut ini tabel yang memperlihatkan banyaknya
pelanggan air minum PDAM berdasarkan kelompok, pada akhir Tahun
2009.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 22


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.14
Jumlah Pelanggan PDAM Di Kabupaten Polewali Mandar,
Keadaan Akhir Tahun 2009
JUMLAH PELANGGAN
NO KELOMPOK PELANGGAN
(UNIT)
1 Kelompok I 254
2 Kelompok II 5.781
3 Kelompok III 1.382
4 Kelompok IV 43
5 Kelompok V 20
JUMLAH TOTAL PELANGGAN 7.480
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

c. Drainase
Kondisi permukaan lahan di Kabupaten
Polewali Mandar relatif datar hingga
bergelombang. Kondisi jaringan drainase
yang ada saat ini sepenuhnya belum
berfungsi optimal dan hanya terdapat
pada jalur jalan utama. Di beberapa
Gambar: 4.14
kawasan jaringan drainase yang ada Kondisi Jaringan Drainase Pada Salah satu
Ruas Jalan Di Kab. Polman
masih alami. Kondisi tersebut akan
berpengaruh pada luapan air permukaan yang belum tersalurkan dengan
baik, mengingat tidak semua jalur jalan yang ada memiliki saluran
drainase. Genangan air hujan tidak dapat dihindari pada tempat dan
kawasan tertentu, terjadinya luapan air sungai pada musim hujan
mengakibatkan genangan air sehingga pengadaan jaringan drainase
sangat penting peranannya untuk mengalirkan air hujan dan air
permukaan.
d. Listrik
Jaringan listrik di Kabupaten Polewali
Mandar yang telah terpasang saat ini
mengikuti jalur jalan, dengan
menggunakan travo pembatas.
Distribusi jaringan listrik di Kabupaten Gambar: 4.15
Kondisi Jaringan Listrik Kab. Polman

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 23


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Polewali Mandar termasuk dalam kategori jaringan tegangan menengah


dan jaringan tegangan rendah. Pelayanan distribusi jaringan listrik antara
lain sambungan ke unit perumahan penduduk, fasilitas sosial,
perdagangan dan pemerintahan. Prasarana kelistrikan dibutuhkan untuk
menunjang berbagai aktivitas dan kegiatan seperti penerangan, kegiatan
industri dan lain-lain sebagainya. Karakteristik dan tingkat pelayanan
jaringan listrik di Kabupaten Polewali Mandar sudah terlayani sekitar
50.821 satuan sambungan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel: 4.15
Jumlah Pelanggan PT. PLN Di Kabupaten Polewali Mandar, Tahun 2009
JUMLAH PELANGGAN
NO JENIS TARIF
(UNIT)
1 S-2 Badan-Badan Sosial Daya 450 VA s/d 200 KVA 773
2 S-3 Badan Sosial Besar Daya Di Atas 200 KVA -
3 R-1 Rumah Tangga Daya 450 VA s/d 2200 VA 47.793
4 R-2 Rumah Tangga Daya 2201 VA s/d 6600 VA 42
5 R-3 Rumah Tangga Daya Diatas 6600 VA 3
6 B-1 Bisnis Daya 450 s/d 2200 VA 1.753
7 B-2 Bisnis Daya 2201 VA s/d 200 KVA 163
8 B-3 Bisnis Daya Diatas 200 KVA -
9 B-4 Sambungan Sementara -
10 I-1 Industri Daya 450 VA s/d 14 KVA -
11 I-2 Industri Daya 14 KVA s/d 200 KVA 10
12 I-3 Industri Daya Diatas 200 KVA -
13 P-1 Kantor Pemerintah Daya 450 s/d 200 KVA 256
14 P-2 Kantor Pemerintah Daya Diatas 200 KVA -
15 P-3 Penerangan Jalan Umum 28
JUMLAH TOTAL PELANGGAN 50.821
Sumber: Kab. Polewali Mandar Dalam Angka, Th. 2010

e. Telepon
Jaringan telepon yang telah terpasang saat
ini di Kabupaten Polewali Mandar, secara
umum menggunakan sistem sambungan
Stasiun Telepon Otomat (STO). Distribusi
sambungan telepon saat ini secara umum
Gambar: 4.16
Kondisi Jaringan Telepon Di Kab. Polman

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 24


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

sudah menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Layanan


sambungan telepon di Kabupaten Polewali Mandar dimanfaatkan untuk
kebutuhan rumah tangga, sarana pemerintahan, sarana perdagangan,
sarana industri, dan kebutuhan lainnya. Disisi lain tersedianya layanan
komunikasi telepon seluler, meningkatkan layanan komunikasi
masyarakat di kota ini, baik secara lokal maupun regional, nasional dan
internasional.

f. Persampahan

Potensi timbulan sampah di Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan


sumbernya meliputi; sampah rumah tangga, industri, industri pengolahan
ikan, pasar, tempat pelelangan ikan, sampah jalan dan sebagainya. Jika
didasarkan pada sifat dan karakteristik sampah yang dihasilkan oleh
berbagai aktivitas di Kabupaten Polewali Mandar terdiri atas jenis
sampah basah dan sampah kering.

Hingga saat ini pengelolaan sampah yang


dihasilkan belum dikelola secara optimal,
pola penanganan yang dilakukan
masyarakat masih bersifat konvensional
dengan cara; membakar, menimbun,
Gambar: 4.17
Sarana Angkutan Sampah Yang Melayani membuang
Pengangkutan Sampah Di Kab. Polman
ke sungai
dan laut. Hanya sebagian volume timbulan
sampah yang telah tertangani dan diangkut
ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sarana
Gambar: 4.18
dan prasarana yang tersedia saat ini antara Proses Pembangunan TPA Di Kab. Polman

lain: gerobak sampah, container dan armada pengangkutan sampah


(motor dan mobil sampah).

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 25


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.2. DATA MIKRO WILAYAH PELAYANAN PERSAMPAHAN KABUPATEN POLEWALI


MANDAR

Kawasan perencanaan penyusunan Perencanaan Teknis, Manajemen


Persampahan Wilayah dan DED Kabupaten Polewali Mandar adalah
Kecamatan Polewali dan Wonomulyo. Dimana seluruh wilayah Kecamatan
Polewali adalah merupakan ibukota kabupaten, sementara itu daerah
layanan persampahan di Kecamatan Wonomulyo, hanya terbatas pada 1
(satu) kelurahan yaitu Kelurahan Sidodadi (Ibukota Kecamatan Wonomulyo).

4.2.1. Luas Wilayah

Kecamatan Polewali merupakan salah satu dari 16 (enam belas) wilayah


kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, terdiri dari 9 (Sembilan)
kelurahan. Kecamatan Polewali ini adalah bagian dari kawasan perkotaan
ibukota kabupaten. Sementara itu Kecamatan Wonomulyo terdiri dari 14
desa/kelurahan. Berikut ini tabel yang memperlihatkan wilayah Kecamatan
Polewali dan Wonomulyo dirinci tiap desa/kelurahan.

Kecamatan Polewali yang meliputi 9 (sembilan ) kelurahan, dengan luas


wilayah yang bervariasi. Kelurahan Darma merupakan kelurahan yang
memiliki wilayah paling luas, yaitu 6,25 Km2, dengan persentase luas wilayah
sebesar 23,79 % dari total luas Kecamatan Polewali. Sedangkan Kelurahan
Polewali memiliki luas wilayah terkecil yaitu hanya 1 Km2 atau hanya sebesar
3,81 % dari total luas wilayah.

Sementara itu Kecamatan Wonomulyo yang meliputi 14 (empat belas)


desa/kelurahan, dengan luas wilayah yang bervariasi. Desa Galeso
merupakan desa yang memiliki wilayah paling luas, yaitu 18,51 Km2, dengan
persentase luas wilayah sebesar 25,83 % dari total luas Kecamatan
Wonomulyo. Sedangkan Desa Campurjo memiliki luas wilayah terkecil yaitu
2,37 Km2 atau hanya sebesar 3,25 % dari total luas wilayah.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 26


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.16
Luas Wilayah Kecamatan Polewali dan Wonomulyo Dirinci Desa/Kelurahan,
Tahun 2010
JUMLAH PERSENTASE
NO KELURAHAN LUAS (KM2)
DUSUN/LINGKUNGAN (%)
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 4 6,25 23,79
2 Manding 3 1,88 7,16
3 Madatte 4 2,20 8,37
4 Pekkabata 3 1,92 7,31
5 Takatidung 5 3,84 14,62
6 Lantora 3 1,68 6,40
7 Sulewatang 5 4,00 15,23
8 Wattang 3 3,50 13,32
9 Polewali 7 1,00 3,81
TOTAL LUAS 37 26,27 100,00
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo 5 5,50 7,55
2 Kebunsari 4 3,24 4,45
3 Arjosari 4 3,01 4,13
4 Bumiayu 5 3,50 4,81
5 Bumimulyo 4 2,95 4,05
6 Sidorejo 5 3,00 4,12
7 Sidodadi 5 2,90 3,98
8 Campurjo 3 2,37 3,25
9 Sumberjo 5 4,15 5,70
10 Sugihwaras 4 2,25 3,09
11 Banua Baru 4 3,72 5,11
12 Bakka-Bakka 4 2,43 3,34
13 Tumpiling 5 14,99 20,59
14 Galeso 5 18,51 25,83
TOTAL LUAS 62 72,82 100,00
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

4.2.2. Aspek Fisik

Kecamatan Polewali dan Wonomulyo merupakan 2 (dua) dari 16 (enam


belas) wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar.
Kecamatan Polewali merupakan Ibukota Kabupaten Polewali Mandar yang
memiliki batas-batas administrasi wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Anreapi.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Binuang.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Matakali.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 27


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Sementara itu Kecamatan Wonomulyo, memiliki batas wilayah administrasi


sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tapango.
b. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Matakali.
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makassar.
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Matakali.

Wilayah Kecamatan Polewali dan Wonomulyo apabila ditinjau dari aspek


topografinya merupakan daerah dataran rendah. Ketinggian wilayah
Kecamatan Polewali dari permukaan laut, antara 2 - 10 Meter Datas
Permukaan Laut (MDPL). Kecamatan Polewali dan Wonomulyo sebagian
besar wilayahnya berada pada wilayah dataran rendah terutama pada wilayah
yang berada pada kawasan pesisir, dengan ketinggian < 10 MDPL. Dengan
kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa morfologi Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo adalah merupakan morfologi rendah.

Tingkat kemiringan lereng merupakan kondisi fisik topografi suatu wilayah


yang sangat mempengaruhi terhadap kesesuaian lahan dan penataan
lingkungan alami. Untuk kawasan terbangun, kondisi topografi berpengaruh
terhadap terjadinya longsor dan ketahanan konstruksi bangunan.

Kondisi iklim di wilayah Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, pada dasarnya


sama dengan daerah lain di wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Jenis
musim terbagi 2 (dua) yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dari data
curah hujan yang diperoleh memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi
terjadi pda Bulan April yaitu berkisar 363,330 mm/tahun, sedangkan curah
hujan terendah terjadi pada Bulan Desember yaitu berkisar 13,167
mm/tahun. Jumlah curah pada tahun 2009 mencapai 1.993,49 mm/tahun.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 28


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.19
Peta Administrasi Kecamatan Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 29


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.20
Peta Administrasi Kecamatan Wonomulyo

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 30


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.2.3. Aspek Penggunaan Lahan


Kondisi penggunaan lahan di Kecamatan Polewali secara umum terdiri atas;
permukiman dan bangunan sarana lainnya, persawahan, kebun campuran,
dan lain sebagainya. Pergesaran pemanfaatan lahan di Kecamatan Polewali
secara umum mengalami perubahan yang cukup drastis, pada beberapa
areal lahan kosong telah beralih fungsi menjadi kawasan terbangun. Dari
sumber data yang diperoleh menunjukkan pola penggunaan lahan di
Kecamatan Polewali saat ini masih didominasi oleh pemanfaatan lahan untuk
areal pertanian dan perkebunan. Sementara itu di Kecamatan Wonomulyo,
penggunaan secara umum hampir sama dengan di kecamatan Polewali,
dimana lahan pertanian dan perkebunan masih lebih dominan. Selanjutnya
untuk mengetahui kondisi dan jenis pemanfaatan lahan di Kecamatan
Polewali dan Wonomulyo, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: 4.17
Luas dan Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo
Tahun 2010
LUAS
NO PENGGUNAAN LAHAN PERSENTASE (%)
(HEKTAR)
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Pekarangan, Lahan Untuk Bangunan 74,15 2,10
2 Lahan Sawah 980,47 27,80
3 Perkebunan 899,98 25,52
4 Hutan 150 4,25
5 Tanah Kering 368 10,43
6 Tegalan 671,57 19,04
7 Kolam/Tambak 128,70 3,65
8 Lainnya 254,11 7,20
JUMLAH 3.526,98 100,00
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Pekarangan, Lahan Untuk Bangunan - -
2 Lahan Sawah - -
3 Perkebunan - -
4 Hutan - -
5 Tanah Kering - -
6 Tegalan - -
7 Kolam/Tambak - -
8 Lainnya - -
JUMLAH - -
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 31


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.21
Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Wonomulyo

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 32


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar: 4.22
Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 33


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.2.4. Aspek Ekonomi


a. Sektor Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura
Jenis tanaman pangan yang diusahakan
di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo
adalah padi, palawija, dan sayuran,
dimana jenis tanaman pangan utama
yang dikembangkan adalah padi. Tingkat
Gambar: 4.22
perkembangan luas lahan, tingkat Areal Lahan Pertanian Di Kec. Polewali

produksi dan tingkat produktivitas pada setiap tahunnya selalu berbeda.


Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
kegagalan panen dan perubahan fungsi guna lahan dari lahan pertanian
ke lahan non pertanian khususnya fungsi urban guna memenuhi
kebutuhan lahan untuk kegiatan non pertanian.
Tabel: 4.18
Luas Panen Tanaman Pangan & Hortikultura Di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo (Dalam Ha dan Ton) Tahun 2009
LUAS PANEN RATA-RATA PRODUKSI
NO JENIS TANAMAN
(HA) PRODUKSI (KG/HA) (TON)
I. KECAMATAN POLEWALI
Tanaman Pangan
1 Padi sawah 1.633 7.707 11.545
2 Jagung 64 3,40 218
3 Ubi Kayu 11 12,41 137
4 Bawang Merah 187 2,69 503,8
Tanaman Hortikultura
1 Sawi 1 * 2
2 Kacang panjang 1 * 2
3 Tomat 3 * *
II. KECAMATAN WONOMULYO
Tanaman Pangan
1 Padi sawah 8.938,65 * *
2 Ubi Jalar 2 * *
3 Ubi Kayu 10 * *
4 Kacang Kedelai 180 * *
5 Kacang Hijau 12 * *
Tanaman Hortikultura
1 Sawi 60 * 25
2 Kacang panjang 24 * 30
3 Tomat 4 * 20
4 Cabe 4 * 29,6
5 Ketimun 3 * 35
6 Terong 8 * 18
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010
* Tidak tersedia data

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 34


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

b. Sektor Perkebunan
Jenis komoditi tanaman perkebunan yang dikembangkan oleh penduduk
di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo adalah kelapa hibrida, kelapa
dalam, kopi, coklat, cengkeh, kemiri, panili, lada, dan lain-lain. Diantara
komoditi perkebunan tersebut, coklat dan kemiri memiliki luas panen
tertinggi yaitu Kakao dengan luas 456,00 Ha dan Kelapa Dalam seluas
119,75 Ha pada Tahun 2009 dan perkembangan produksinya 320,58
Ton dan 104,45 Ton. Dalam perkembangannya tanaman perkebunan
menunjukkan gejala ke arah lebih baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel: 4.19
Luas Panen Tanaman Perkebunan Di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo
(Dalam Ha Dan Ton) Tahun 2009
NO JENIS TANAMAN LUAS PANEN (HA) PRODUKSI (TON)

I. KECAMATAN POLEWALI
1 Kelapa Dalam 119,75 104,45
2 Kelapa Hibrida 16,50 14,40
3 Cengkeh 7,50 2,10
4 Kakao 456,00 320,58
5 Jambu Mente 9,50 0,51
6 Lada 7,00 0,63
7 Kemiri 2,35 0,69
8 Kapok 0,25 0,04
9 Vanili 1,75 0,47
10 Sagu 45,60 9,84
11 Enau 3,75 0,70
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Kelapa Dalam * *
2 Kelapa Hibrida * *
3 Cengkeh * *
4 Kakao * *
5 Jambu Mente * *
6 Lada * *
7 Kemiri * *
8 Kapok * *
9 Vanili * *
10 Sagu * *
11 Enau * *
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010
* Tidak tersedia data

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 35


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

c. Sektor Peternakan
Jenis usaha ternak yang dikembangkan di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo digolongkan atas dua yaitu ternak besar dan ternak kecil
(unggas). Sektor peternakan di wilayah ini belum menjadi sektor usaha
utama masyarakat, hal ini terlihat dari masih kurangnya masyarakat yang
bergerak pada usaha sektor peternakan. Pada umumnya masyarakat
masih menjadikan sektor usaha peternakan sebagai usaha sampingan,
dan hanya sebagian kecil masyarakat yang mengandalkan usaha
peternakan sebagai usaha pokok. Berikut ini jenis dan jumlah ternak
yang diusahakan oleh masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Tabel: 4.20
Banyaknya Ternak dan Unggas Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo
Tahun 2009
NO JENIS TANAMAN JUMLAH (EKOR) PERSENTASE (%)

I. KECAMATAN POLEWALI
1 Sapi 1.173 1,08
2 Kerbau 13 0,01
3 Kuda 67 0,06
4 Kambing 23.184 21,33
5 Babi 636 0,59
6 Ayam Buras 386,923 0,36
7 Ayam Ras 250 0,23
8 Itik 81.361 74,84
9 Ayam Pedaging 1.640 1,51
JUMLAH 108.711 100,00
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Sapi 2.323 3,09
2 Kuda 237 0,32
3 Kambing 249 0,33
4 Ayam Buras 40.327 53,70
5 Itik 31.965 42,56
JUMLAH 75.101 100,00
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

d. Sektor Pariwisata dan Perhotelan


Sektor usaha pariwisata dan perhotelan di wilayah Kecamatan Polewali
dan Wonomulyo, masih sangat terbatas. Hal ini terlihat dari masih
kurangnya sarana akomodasi/hotel dan penginapan yang ada dikedua
wilayah ini. Sektor ini belum memberikan konstribusi yang besar terhadap

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 36


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Polewali Mandar. Untuk lebih


jelasnya berikut tabel yang memperlihatkan jumlah sarana akomodasi
berupa hotel/ penginapan di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo.
Tabel: 4.21
Banyaknya Hotel dan Akomodasi Lainnya Di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo Dirinci Desa/Kelurahan, Tahun 2010
NO KELURAHAN HOTEL WISMA/LOSMEN JUMLAH (UNIT)
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 1 - 1
2 Manding - - -
3 Madatte - - -
4 Pekkabata 1 1 2
5 Takatidung - 1 1
6 Lantora 1 1 2
7 Sulewatang - - -
8 Wattang - - -
9 Polewali 3 3 6
JUMLAH 6 6 12
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo - - -
2 Kebunsari - - -
3 Arjosari - - -
4 Bumiayu - - -
5 Bumimulyo - - -
6 Sidorejo - - -
7 Sidodadi 1 2 3
8 Campurjo - 1 1
9 Sumberjo - - -
10 Sugihwaras - - -
11 Banua Baru - - -
12 Bakka-Bakka - - -
13 Tumpiling - - -
14 Galeso - - -
JUMLAH 1 3 4
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

4.2.5. Aspek Kependudukan


Keadaan kependudukan hingga akhir tahun 2009 di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo menunjukkan kenaikan angka yang cukup signifikan. Hasil
catatan registrasi pada Biro Pusat Statistik menunjukkan Kecamatan Polewali
saat ini dihuni penduduk kurang lebih 48.443 jiwa, sementara itu Kecamatan
Wonomulyo berpenduduk sebanyak 42.481 jiwa. Angka tersebut memberikan
indikator pesatnya kegiatan pembangunan yang perlu disiapkan dimasa yang
akan datang.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 37


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

a. Perkembangan Penduduk
Hasil pendataan yang dilakukan menunjukkan rata-rata laju tingkat
pertumbuhan penduduk di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo selama
5 (lima) tahun terakhir, memperlihatkan kenaikan yang cukup signifikan.
Berikut ini tabel yang memperlihatkan perkembangan penduduk dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Tabel: 4.22
Perkembangan Jumlah Penduduk di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo
Tahun 2005 - 2009
PERKEMBANGAN PENDUDUK
NO TAHUN
Kec. Polewali Kec. Wonomulyo
1 2005 47.098 41.302
2 2006 47.729 41.855
3 2007 47.966 42.063
4 2008 48.204 42.273
5 2009 48.443 42.481
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010s

b. Distribusi dan Kepadatan penduduk


Hasil catatan registrasi yang diperoleh, tingkat kepadatan penduduk di
Kecamatan Polewali dan Wonomulyo berdasarkan klasifikasinya
dibedakan atas 3 (tiga) bahagian yaitu; kepadatan tinggi, sedang dan
rendah. Untuk Kecamatan Polewali, kepadatan tinggi berada di wilayah
Kelurahan Polewali dengan jumlah penduduk sebanyak 7.557 Jiwa,
dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 7.557 jiwa/km2.
Kepadatan penduduk terendah berada di Kelurahan Sulewatang dengan
jumlah penduduk sebanyak 3.677 Jiwa dengan tingkat kepadatan
sebesar 919 jiwa/km2.

Sementara itu di Kecamatan Wonomulyo, kepadatan tinggi berada di


wilayah Kelurahan Sidodadi dengan jumlah penduduk sebanyak 9.690
Jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 3.341 jiwa/km2.
Sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Desa Galeso
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.719 Jiwa dengan tingkat
kepadatan penduduk sebesar 145 jiwa/km2.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 38


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Demikian pula halnya dengan pola penyebaran penduduk terjadi secara


tidak merata. Data yang diperoleh menunjukkan pola penyebaran
penduduk pada kedua wilayah kecamatan tersebut terakumulasi di
daerah perkotaan. Perkembangan jumlah penduduk, dan kepadatannya
dirinci menurut desa/kelurahan di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo,
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: 4.23
Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2010
JUMLAH LUAS WILAYAH KEPADATAN PNDDK
NO KECAMATAN
PENDUDUK (JIWA) (KM2) (JIWA/KM2)
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 9.220 6,25 1.475
2 Manding 2.156 1,88 1.147
3 Madatte 6.392 2,20 2.905
4 Pekkabata 3.690 1,92 1.922
5 Takatidung 5.382 3,84 1.402
6 Lantora 4.812 1,68 2.864
7 Sulewatang 3.677 4,00 919
8 Wattang 5.557 3,50 1.588
9 Polewali 7.557 1,00 7.557
JUMLAH 26,27 1.844
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo 2.304 5,50 419
2 Kebunsari 1.904 3,24 588
3 Arjosari 1.900 3,01 631
4 Bumiayu 2.635 3,50 753
5 Bumimulyo 1.575 2,95 534
6 Sidorejo 3.629 3,00 1.210
7 Sidodadi 9.690 2,90 3.341
8 Campurjo 2.247 2,37 948
9 Sumberjo 3.709 4,15 894
10 Sugihwaras 4.489 2,25 1.995
11 Banua Baru 2.048 3,72 551
12 Bakka-Bakka 1.595 2,43 656
13 Tumpiling 2.324 14,99 155
14 Galeso 2.719 18,81 145
JUMLAH 42.768 72,82 587
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 39


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar:4.23.
Peta Distribusi dan Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 40


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar:4.24.
Peta Distribusi dan Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Wonomulyo

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 41


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

c. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio


Tingkat perkembangan jumlah penduduk yang ada di wilayah Kecamatan
Polewali dan Wonomulyo, turut mempengaruhi struktur kehidupan
masyarakat secara umum. Jika pertumbuhan jumlah penduduk dalam
keadaan konstan akan mengakibatkan berlakunya hukum ekonomi
(supply and demand) terutama yang tergolong dalam usia kerja. Untuk
lebih jelasnya jumlah penduduk didasarkan pada jenis kelamin dan
rasionya, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: 4.24
Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Berdarkan
Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
NO KECAMATAN (JIWA) SEX RATIO
(JIWA)
Laki-Laki Perempuan
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 4.529 4.691 9.220 97
2 Manding 1.034 1.122 2.156 92
3 Madatte 3.202 3.190 6.392 100
4 Pekkabata 1.878 1.812 3.690 104
5 Takatidung 2.593 2.789 5.382 93
6 Lantora 2.354 2.458 4.812 96
7 Sulewatang 1.817 1.860 3.677 98
8 Wattang 2.607 2.950 5.557 88
9 Polewali 3.705 3.852 7.557 96
JUMLAH 23.719 24.724 48.443 96
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo 1.121 1.183 2.304 95
2 Kebunsari 945 959 1.904 99
3 Arjosari 942 958 1.900 100
4 Bumiayu 1.145 1.490 2.635 77
5 Bumimulyo 786 789 1.575 100
6 Sidorejo 1.671 1.958 3.629 85
7 Sidodadi 3.631 6.059 9.690 60
8 Campurjo 1.137 1.110 2.247 102
9 Sumberjo 1.879 1.830 3.709 103
10 Sugihwaras 2.209 2.280 4.489 97
11 Banua Baru 1.002 1.046 2.048 96
12 Bakka-Bakka 783 812 1.595 96
13 Tumpiling 1.153 1.171 2.324 98
14 Galeso 1.320 1.399 2.719 94
JUMLAH 19.724 23.044 42.768 93
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 42


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

d. Adat-Istiadat dan Kebiasaan Penduduk


Secara umum budaya masyarakat di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo adalah masih dipengaruhi oleh etnis budaya Mandar, Bugis-
Makassar, Tator, Jawa. Keragaman kultur sosial budaya yang terdapat di
kedua wilayah ini, merupakan pembentukan etnis dan budaya lokal,
secara umum masih tergolong dalam Suku Mandar. Perbedaan dalam hal
budaya umumnya terletak pada dialek bahasanya, dan sistem upacara
adat, ritual keagamaan, dan bentuk bangunan. Khusus di Kecamatan
Wonumulyo, pengaruh etnis Jawa cukup dominan di wilayah ini. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor migrasi, yaitu adanya perpindahan penduduk dari
Pulau Jawa yang melakukan transmigrasi di daerah ini, sehingga etnis
Jawa di Kecamatan Wonomulyo cukup dominan.

4.2.6. Permukiman

Permukiman penduduk di Kecamatan Polewali mencerminkan kondisi


permukiman perkotaan, dimana wilayah Kecamatan Polewali termasuk dalam
kawasan perkotaan Ibukota Kabupaten Polewali Mandar. Permukiman
penduduk tersebar ke seluruh wilayah perkotaan. Konsentrasi permukiman
lebih dominan 3 (tiga) kelurahan, yaitu Kelurahan Polewali, Wattang dan
Darma. Ketiga kelurahan tersebut memiliki tingkat kepadatan tertinggi
dibandingkan dengan kelurahan lainnya.

Sementara itu di Kecamatan Wonomulyo, kondisi permukiman secara umum


membentuk pola linier, hanya pada ibukota kecamatan yaitu Kelurahan
Sidodadi yang menyebar. Begitupula konsentrasi permukiman terpusat di
ibukota kecamatan, yaitu mencapai 2.522 unit. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 43


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.25
Banyaknya Rumah Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
JUMLAH LUAS KEPADATA
PERSENTAS
NO KECAMATAN RUMAH WILAYAH N (UNIT/
E (%)
(UNIT) (KM2) KM2
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 1.708 6,25 273 16,12
2 Manding 729 1,88 388 6,88
3 Madatte 610 2,20 277 5,76
4 Pekkabata 834 1,92 434 7,87
5 Takatidung 632 3,84 165 5,97
6 Lantora 539 1,68 321 5,09
7 Sulewatang 647 4,00 162 6,11
8 Wattang 1.953 3,50 558 18,43
9 Polewali 2.942 1,00 2.942 27,77
JUMLAH 10.594 26,27 403 26,27
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo 286 5,50 52 3,23
2 Kebunsari 767 3,24 237 8,66
3 Arjosari* - 3,01 - -
4 Bumiayu 850 3,50 243 9,59
5 Bumimulyo 355 2,95 120 4,01
6 Sidorejo 809 3,00 270 9,13
7 Sidodadi 2.522 2,90 870 28,47
8 Campurjo 429 2,37 181 4,84
9 Sumberjo 944 4,15 227 10,65
10 Sugihwaras 989 2,25 440 11,16
11 Banua Baru 284 3,72 76 3,21
12 Bakka-Bakka* - 2,43 - -
13 Tumpiling 420 14,99 28 4,74
14 Galeso 205 18,81 11 2,31
JUMLAH 8.860 72,82 131 72,82
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010
* Data Tidak Tersedia

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 44


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar:4.25.
Peta Sebaran dan Kepadatan Permukiman Kec. Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 45


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar
Gambar:4.26.
Peta Sebaran dan Kepadatan Permukiman Kec. Wonomulyo

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 46


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.2.7. Sarana/Fasilitas Umum


a. Sarana Perkantoran dan Pelayanan Jasa
Sarana perkantoran merupakan sarana untuk melakukan kegiatan
perkantoran dan pelayanan pemerintahan terhadap masyarakat. Fasilitas
perkantoran yang terdapat di Kecamatan di kecamatan Polewali dan
Wonomulyo, meliputi kantor pemerintahan pada tingkat kabupaten
sampai pada tingkat kelurahan/desa. Disamping itu kantor
instansi/Dinas/SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar.

Disamping itu sarana jasa yang ada di Kecamatan di kecamatan Polewali


dan Wonomulyo, seperti jasa keuangan/perbankan, jasa perhotelan, dan
berbagai pelayanan lainnya.

b. Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan diperlukan untuk
meningkatkan pengetahuan
masyarakat, oleh sebab itu memerlukan
ketersediaan pelayanan yang tidak
hanya dari segi kuantitas tetapi juga
memperhatikan ketersediaan prasarana
Gambar:
pendidikan, tenaga pengajar serta Sarana Pendidikan Tingkat SD di Kecamatan
Polewali
kurikulum pendidikan yang disajikan. Sarana pendidikan yang ada di
Kecamatan Polewali dan Wonomulyo dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 47


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.26
Banyaknya Sarana Pendidikan Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
SARANA PENDIDIKAN JUMLAH
NO KECAMATAN
P. (UNIT)
SLTA SLTP SD TK
Tinggi
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma - 2 2 3 2 9
2 Manding - - - 2 - 2
3 Madatte 4 - 1 5 3 13
4 Pekkabata - 1 - 3 - 4
5 Takatidung - 2 1 3 1 7
6 Lantora - - 2 3 2 7
7 Sulewatang - - - 3 - 3
8 Wattang - - 2 1 2 5
9 Polewali - - 2 10 1 13
JUMLAH 4 5 10 33 11 63
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo - - - 2 1 3
2 Kebunsari - - - 1 1 2
3 Arjosari - - - 2 - 2
4 Bumiayu - - 1 2 1 4
5 Bumimulyo - - - 1 - 1
6 Sidorejo - - - 2 1 3
7 Sidodadi - 4 6 6 4 20
8 Campurjo - - - 1 - 1
9 Sumberjo - - 2 4 1 7
10 Sugihwaras - - - 2 - 2
11 Banua Baru - - 1 1 - 2
12 Bakka-Bakka - - - 1 - 1
13 Tumpiling - 1 - 2 1 4
14 Galeso - - 1 3 1 5
JUMLAH - 5 11 30 11 57
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

c. Sarana Kesehatan
Upaya untuk memenuhi pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
ditentukan oleh jumlah dan kualitas
pelayanan sarana kesehatan. Jumlah
dan kualitas yang dimaksud berkaitan
Gambar: 4.26.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Polman
dengan jumlah sarana, jangkauan
pelayanan, tenaga dan peralatan medis. Jenis sarana kesehatan yang
ada di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, terdiri dari Rumah Sakit,
Puskesmas, Posyandu dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya jumlah

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 48


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

dan jenis sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Polewali dan


Wonomulyo, dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel: 4.27
Banyaknya Sarana Kesehatan Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
SARANA KESEHATAN JUMLAH
NO KECAMATAN
Puskesma RS.Bersali (UNIT)
R. sakit Posyandu
s n
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 1 1 1 7 10
2 Manding - - - 3 3
3 Madatte - 1 - 5 6
4 Pekkabata - - - 3 3
5 Takatidung - 1 - 3 4
6 Lantora - - - 4 4
7 Sulewatang - 1 - 3 4
8 Wattang - - - 4 4
9 Polewali 1 1 1 7 10
JUMLAH 2 5 2 39 48
II. KECAMATAN WONOMULYO JUMLAH
Puskesma Posyand
Pustu Poskedes (UNIT)
s u
1 Nepo - - 2 1 3
2 Kebunsari 1 - 2 - 3
3 Arjosari - - 2 1 3
4 Bumiayu - - 3 1 4
5 Bumimulyo - - 3 1 4
6 Sidorejo - - 5 1 6
7 Sidodadi - - 6 - 6
8 Campurjo - - 3 - 3
9 Sumberjo - - 5 1 6
10 Sugihwaras - - 4 1 5
11 Banua Baru - - 4 - 4
12 Bakka-Bakka - - 4 1 5
13 Tumpiling - - 5 - 5
14 Galeso - 1 5 - 6
JUMLAH 1 1 53 8 63
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

d. Sarana Perdagangan/Pasar
Keberadaan sarana perdagangan,
berupa pasar merupakan salah satu
faktor penggerak ekonomi masyarakat.
Pasar menjadi tempat transaksi jual
beli barang hasil produksi, baik
pertanian, perkebunan, dan berbagai Gambar:4.27
Pusat Perdagangan (Pasar Sentral Pekkabata)
Yang Ada Di Kota. Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 49


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

kebutuhan lainnya. Sarana perdagangan/pasar yang ada di Kecamatan


Polewali dan Wonomulyo terdiri dari pasar umum, pasar hewan dan
tempat pelelangan ikan. Untuk lebih jelasnya sarana perdagangan/pasar
yang ada di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel: 4.28
Banyaknya Sarana Perdagangan/Pasar Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
SARANA PERDAGANGAN/PASAR
JUMLAH
NO KECAMATAN
Pasar Pasar T.Pelelangan (UNIT)
Umum Hewan Ikan
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma - - - -
2 Manding - - - -
3 Madatte - - - -
4 Pekkabata 1 - - 1
5 Takatidung - - - -
6 Lantora - - 1 1
7 Sulewatang - - - -
8 Wattang 1 - - 1
9 Polewali 1 - - 1
JUMLAH 3 - 1 4
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo - - - -
2 Kebunsari 1 - - 1
3 Arjosari 1 - - 1
4 Bumiayu - - - -
5 Bumimulyo - - - -
6 Sidorejo - - - -
7 Sidodadi 1 1 - 2
8 Campurjo - - - -
9 Sumberjo - - - -
10 Sugihwaras - - - -
11 Banua Baru - - - -
12 Bakka-Bakka - - - -
13 Tumpiling - - - -
14 Galeso - - - -
JUMLAH 3 1 - 4
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 50


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

e. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan adalah tempat melaksanakan
ibadah bagi masing-masing pemeluk agama, selain
itu merupakan wadah pembentukan karakter umat
manusia, oleh karena itu keberadaan sarana
ibadah sangat bermanfaat bagi masyarakat dan
menjadi hal mutlak untuk diadakan. Di Kecamatan

Gambar: 4.28 Polewali dan Wonomulyo, terdapat beberapa


Salah Satu Tempat Ibadah (Mesjid) Di
Kota Polewlai
sarana ibadah, seperti mesjid, mushallah, gereja.
Sebaran sarana ibadah tersebut tersebar di seluruh wilayah
desa/kelurahan yang ada di kedua wilayah kecamatan tersebut. Untuk
lebih jelasnya jumlah dan sebaran di tiap desa/kelurahan di Kecamatan
Polewali dan Wonomulyo, dapat dilihat pada tabel berikut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 51


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

Tabel: 4.29
Banyaknya Sarana Ibadah Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
SARANA IBADAH JUMLAH
NO KECAMATAN
(UNIT)
Mesjid Mushallah Gereja Lainnya
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 10 - 2 - 12
2 Manding 4 - - - 4
3 Madatte 8 - - - 8
4 Pekkabata 4 1 - - 5
5 Takatidung 7 4 3 - 14
6 Lantora 4 2 2 - 8
7 Sulewatang 5 1 1 - 7
8 Wattang 6 - 2 - 8
9 Polewali 7 1 1 - 9
JUMLAH 55 9 11 - 75
II. KECAMATAN WONOMULYO
1 Nepo 3 - - - 3
2 Kebunsari 3 1 1 - 5
3 Arjosari 3 - - - 3
4 Bumiayu 6 4 2 - 12
5 Bumimulyo 6 - - - 6
6 Sidorejo 5 1 - - 6
7 Sidodadi 11 3 2 - 16
8 Campurjo 2 3 - - 5
9 Sumberjo 11 - - - 11
10 Sugihwaras 7 - - - 7
11 Banua Baru 3 1 - - 4
12 Bakka-Bakka 5 - - - 5
13 Tumpiling 4 1 - - 5
14 Galeso 5 - - - 5
JUMLAH 74 14 5 - 93
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

f. Sarana Olah Raga & Rekreasi


Sarana olah raga yang ada di wilayah
Kecamatan Polewali dan Wonomulyo,
terdiri dari lapangan sepak bola, bola
volley, tennis lapangan, dan lain
sebagainya. Selain sarana olah raga
Gambar:4.29
Sarana Olah Raga (Lap. Sepak Bola) Yang Ada Di
terbuka, di Kecamatan Polewali Kec. Wonomulyo

terdapat sarana olah raga berupa


Stadion Sepak Bola, kondisinya saat ini kurang terawat. Keberadaan
sarana olah raga tersebut tentunya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 52


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

sekitar untuk melakukan aktifitas olah raga dan rekreasi. Sarana olah
raga tersebut tersebar diseluruh desa/kelurahan yang ada di kedua
kecamatan tersebut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel: 4.30
Banyaknya Sarana Olah Raga Dirinci Berdasarkan Desa/Kelurahan
Di Kecamatan Polewali dan Wonomulyo, Tahun 2009
SARANA OLAH RAGA JUMLA
NO KECAMATAN H
T.Lap B.Tnki T.Mej Takra K.Renan (UNIT)
S.Bola B.Volly Basket
. s a w g
I. KECAMATAN POLEWALI
1 Darma 3 10 1 3 7 - - - 24
2 Manding - 1 - 3 2 - - - 6
3 Madatte 3 4 2 5 7 - 1 1 23
4 Pekkabata - 2 - 1 3 - - - 6
5 Takatidung 1 3 2 - 1 - - - 7
6 Lantora - 5 2 3 4 - - - 14
7 Sulewatang - 1 - - - 1 - - 2
8 Wattang - 3 1 4 3 - - - 11
9 Polewali 1 7 1 - 1 2 - 1 13
JUMLAH 8 36 9 19 28 3 1 2 106
II. KECAMATAN WONOMULYO JUMLA
T.Lap B.Tnki T.Mej Takra H
S.Bola B.Volly Basket P.Silat
. s a w (UNIT)
Nepo 1 4 - 2 5 2 - - 14
1
Kebunsari 1 2 - 2 4 3 - 2 14
2
Arjosari - 1 - 2 4 1 - - 8
3
Bumiayu 1 - 1 - 2 2 1 1 8
4
Bumimulyo - 3 - 1 2 - - - 6
5
Sidorejo - - - 1 2 2 - 2 7
6
Sidodadi 1 7 4 3 8 - 2 2 27
7
Campurjo - 3 - 1 1 2 - - 7
8
Sumberjo 1 1 1 - 2 - 1 - 6
9
Sugihwaras - 2 - - 3 3 - - 8
10
Banua Baru - 1 - 3 - 1 - 1 6
11
Bakka- - 1 - 2 1 - - - 4
12
Bakka 1 3 1 1 3 1 1 - 11
13
Tumpiling - - - 1 - - - - 1
14
Galeso
JUMLAH 6 28 7 19 37 17 5 8 127
Sumber: Kecamatan Polewali & Wonomulyo Dalam Angka, Th. 2010

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 53


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.3. PROFIL PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Kondisi Kabupaten Polewali Mandar seperti umumnya kondisi


kota/kabupaten di Indonesia, dimana sampah dikelola dengan metode
pengangkutan, pengumpulan dan pembuangan akhir di TPA. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk meningkat pula timbulan sampah,
sedangkan ruang dan lahan untuk fasilitas pengolahan sampah terbatas.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan upaya untuk
meminimisasi sampah dari sumbernya.

4.3.1. Daerah Layanan

Daerah layanan persampahan di Kabupaten Polewali Mandar, saat ini hanya


2 (dua) wilayah kecamatan, yatu Kecamatan Polewali dan Kecamatan
Wonomulyo. Di Kecamatan Polewali, dilayani seluruh wilayah kecamatan yang
merupakan wilayah perkotaan Ibukota Kabupaten Polewali Mandar.
Sementara itu di Kecamatan Wonomulyo, hanya melayani 1 (satu) kelurahan
yaitu Kelurahan Sidodadi, yang mana kelurahan ini merupakan Ibukota
Kecamatan Wonomulyo.

4.3.2. Sarana Persampahan

a. Gerobak/Motor Sampah
Kondisi sarana persampahan berupa
gerobak/motor sampah yang ada di
kabupaten Polewali Mandar, masih sangat
terbatas. Jumlah unit yang ada sat ini
sebanyak 5 unit. Jumlah tersebut masih
sangat terbatas, jika dibandingkan dengan Gambar:4.30.
Motor Sampah Yang Sedang Beropearsi
volume timbulan sampah yang ada di Mengangkut Sampah

wilayah layanan persampahan Kabupaten Polewali Mandar.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 54


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

b. Truk Sampah
Jumlah kendaraan operasional Truk Sampah
yang ada saat ini di Kabupaten Polewali Mandar
sebanyak 7 unit. Terdir dari 3 unit Truk Amrol
dan 4 unit Dump Truk. Dari jumlah tersebut 1
Gambar: 4.31.
Salah Satu Truk Sampah Yang
unit yang dioperasikan pada wilayah layanan
Dioperasikan Oleh Pemda Kab.
Polman Kecamatan Wonomulyo. Truk sampah inilah
yang mengangkut sampah setiap hari dari lokasi-lokasi Container yang
ada di wilayah layanan persampahan di Kecamatan Polewali dan
Wonomulyo, kemudian diangkut ke lokasi TPA.

4.3.3. Prasarana Persampahan

Prasarana persampahan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, terdiri dari


tong sampah, bak sampah, container, sarana tersebut tersebar pada
beberapa lokasi. Prasarana persampahan ini merupakan pewadahan sampah
yang ada pada sumber-sumber timbulan sampah, seperti kawasan
peumahan/permukiman, kawasan perdagangan, kawasan perkantoran, dan
berbagai sumber timbulan sampah lainnya.
a. Tong Sampah
Pada gambar disamping ini, Tong sampah
yang berada pada kawasan sekitar pantai.
Pengadaan tong sampah ini dilakukan oleh
pihak swasta (Bank Danamon) bekerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Polewali
Gambar:4.32
Mandar. Adanya tong sampah ini sangat Tong Sampah Yang Tersedia Di Kawasan
Pantai Polewali
bermanfaat bagi masyarakat sekitar,
khususnya para pedagang kaki lima yang berjualan pada malam hari di
sepanjang pantai Kota Polewali.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 55


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

b. Bak sampah
Kondisi prasarana pewadahan sampah
berupa bak sampah yang ada di wilayah
layanan persampahan Kabupaten Polewali
Mandar, masih sangat terbatas. Hal Ini dapat
terlihat dari ruas-ruas jalan yang ada, baik
Gambar:4.33
Bak Sampah Yang Tersedia Pada Salah pada kawasan perumahan/permukiman,
Satu Ruas Jalan Di Kota Polewali
kawasan perdagangan/jasa maupun ruas
jalan lainnya, tidak terdapat tempat pembuangan sampah. Hanya pada
beberapa ruas jalan yang memiliki bak sampah. Kondisi ini tentunya akan
menyulitkan bagi petugas operasional kebersihan untuk melakukan
pengangkutan sampah dengan cepat.
c. Container
Berdasarkan data yang ada pada Dinas
Tata Ruang dan Permukiman, Bagian
Pengelolaan Persampahan Kabupaten
Polewali Mandar, bahwa jumlah unit
Container yang ada pada wilayah
Gambar:4.34
layanan persampahan saat ini sebanyak Container Yang Ditempatkan Di Areal Rumah
Sakit Kota Polewali
11 unit. Penempatan Container terdapat
pada 4 (empat) lokasi, yaitu 1 unit pada lokasi Rumah Sakit Umum
Daerah Polewali, 1 unit pada lokasi Kantor Bupati kabupaten Polewali
Mandar, 1 unit berlokasi pada areal Pasar Sentral Pekkabata, dan 1 unit
pada areal Kantor Kodim.
d. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
di Kabupaten Polewali Mandar saat ini
masih proses pembangunan konstruksi.
Lokasi pembangunan TPA ini berada di
Kecamatan Binuang. Sementara itu

Gambar:4.35
untuk menampung sampah yang ada
Lokasi Rencana Pembangunan TPA Sampah
wilayah Kota Polewali

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 56


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

saat ini, sebagai akibat belum beroperasinya TPA tersebut, pihak


pemerintah daerah melakukan pembuangan sampah pada lokasi-lokasi
yang berpindah-pindah. Faktor tidak adanya lahan yang disiapkan
pemerintah daerah, ini sangat menyulitkan dalam melakukan
pembuangan sampah, karena harus mencari alternatif-alternatif lokasi
tempat pembuangan sampah.

4.3.4. Volume/Timbulan Sampah

Sampah yang dihasilkan di wilayah


layanan persampahan Kabupaten
Polewali Mandar, yaitu Kecamatan
Polewali dan Wonomulyo, pada dasarnya
cukup banyak, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya aktifitas/kegiatan masyarakat
di kedua wilayah ini, khusnya aktifitas perdaganagn dan jasa. Aktifitas
tersebut tentunya menghasilkan volume sampah yang cukup besar setiap
harinya. Besarnya volume/timbulan sampah tersebut, hanya sebagian yang
dapat diangkut ke TPA. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana
persampahan di wilayah ini, mengakibatkan beberapa lokasi timbulan
sampah tidak dapat dilayani, sehingga masyarakat melakukan pembuangan
sampah secara secara sendiri-sendiri dengan cara membuang ke areal lahan
kosong, membakar, bahkan membuang ke sungai.

Berdasarkan berbagai kondisi tersebut diatas, sehingga jumlah volume


sampah yang ada, sampah yang dapat terangkutoleh Truk Sampah ke TPA
setiap harinya hanya berkisar 32 M3, per hari, dengan asumsi bahwa jumlah
Truk Sampah sebanyak 4 unit yang mampu mengangkut sampah + 4 M2/unit,
dengan pengangkutan 2 kali setiap hari.

4.3.5. Karakteristik Sampah

Jenis sampah yang ada di pada wilayah layanan persampahan Kabupaten


Polewali Mandar, terdiri dari sampah rumah tangga, sampah industri, sampah

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 57


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

pasar, sampah rumah sakit, sampah pertanian, sampah perkebunan, sampah


peternakan, sampah institusi/kantor/sekolah, dan sebagainya. Berdasarkan
asalnya, sampah padat dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu sebagai
berikut:
a. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati
yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable.
Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami.
Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik.
Termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung ,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting.
b. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
nonhayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi
pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik dibedakan menjadi:
sampah logam dan produk-produk olahannya, sampah plastik, sampah
kertas, sampah kaca dan keramik, sampah detergen. Sebagian besar
anorganik tidak dapat diurai oleh
alam/mikro organisme secara
keseluruhan (unbiodegradable).
Sementara, sebagian lainnya hanya dapat
diuraikan dalam waktu yang lama.
Sampah jenis ini pada tingkat rumah
tangga misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng.

Sementara itu sampah berdasarkan sifat fisiknya, dikelompokkan atas, 2


dua) jenis, yaitu:
a. Sampah basah (garbage)
Sampah golongan ini merupakan sisa-sisa pengolahan atau sisa-sisa
makanan dari rumah tangga atau merupakan timbulan hasil sisa
makanan, seperti sayur mayur, yang mempunyai sifat mudah membusuk,

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 58


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

sifat umumnya adalah mengandung air dan cepat membusuk sehingga


mudah menimbulkan bau.
b. Sampah kering (rubbish)
Sampah golongan ini memang diklompokkan menjadi 2 (dua) jenis:
1. Golongan sampah tak lapuk. Sampah jenis ini benar-benar tak akan
bisa lapuk secara alami, sekalipun telah memakan waktu bertahun-
tahun, contohnya kaca dan mika. Jenis sampah ini banyak terdapat
pada kawasan perdagangan/toko bahan bangunan.
2. Golongan sampah tak mudah lapuk. Sekalipun sulit lapuk, sampah
jenis ini akan bisa lapuk perlahan-lahan secara alami. Sampah jenis
ini masih bisa dipisahkan lagi atas sampah yang mudah terbakar,
contohnya seperti kertas dan kayu, dan sampah tak mudah lapuk
yang tidak bisa terbakar, seperti kaleng dan kawat. Jenis sampah ini
banyak dijumpai pada kawasan perkantoran, pendidikan, kesehatan
dan sisa-sisa bangunan.

4.4. ASPEK KELEMBAGAAN, HUKUM/PERATURAN DAN PEMBIAYAAN PENGELOLAAN


PERSAMPAHAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR
4.4.1. Aspek Kelembagaan

Organisasi dan manajemen merupakan suatu kegiatan yang multi disiplin


yang bertumpu pada prinsip teknik dan manajemen yang menyangkut aspek-
aspek ekonomi, sosial budaya dan kondisi fisik wilayah dan memperhatikan
pihak yang dilayani yaitu masyarakat. Perancangan dan pemilihan organisasi
disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang membinanya, pola sistem
operasional yang ditetapkan, kapasitas kerja sistem dan lingkup tugas pokok
dan fungsi yang harus ditangani.

Bentuk kelembagaan pengelola sampah yang ada saat ini di kabupaten


Polewali Mandar, masih berupa Bagian Pengelolaan Persampahan, dibawah
Dinas Tata Ruang dan permukiman Kabupaten Polewali Mandar. Berikut
gambaran struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
menangani pengelolaan persampahan di Kabupaten Polewali Mandar.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 59


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

KEPALA DINAS

Sekretaris

Kasubag Umum &


Kepegawaian

Kasubag Keuangan &


Verifikasi

Kasubag Perencanaan
& Pelaporan

Kabid. Pertamanan,
Kabid. Tata Ruang Kabid. Perumahan Kabid. Kebersihan Pemakaaman & pemadam
kebakaran

Gambar:4.36.
Skema Kelembagaan Pengelola Sampah di Kabupaten Polewali Mandar

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 60


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

4.4.2. Aspek Hukum/Peraturan


Hukum dan peraturan didasarkan atas kenyataan bahwa negara Indonesia
adalah negara hukum, dimana sendi-sendi kehidupan bertumpu pada hukum
yang berlaku. Manajemen persampahan kota di Indonesia membutuhkan
kekuatan dan dasar hukum, seperti dalam pembentukan organisasi,
pemungutan retribusi, keterlibatan masyarakat.

Dasar hukum pengelolaan kebersihan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah


Kabupaten Polewali Mandar, adalah Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Persampahan. Peraturan Bupati Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Persampahan dalam wilayah layanan persampahan
Kabupaten Polewali mandar, menjabarkan ketentuan tentang:
a. Adanya pelimpahan sebahagian kewenangan pengelolaan kebersihan ke
kelurahan se Kecamatan Polewali.
b. Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah dari sumber sampah ke
Tempat Penampungan Sementara (TPS) dilaksanakan dengan swadaya
masyarakat dalam wadah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Kelurahan.
c. Pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tetap menjadi tanggung jawab Dinas
Tata Ruang dan Permukiman.
d. Biaya Operasional Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah dari sumber
sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) bersumber dari dana
swadaya masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) Kelurahan.

4.4.3. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan sumber daya penggerak agar pada roda sistem


pengelolaan persampahan di kota tersebut dapat bergerak dengan lancar.
Sistem pengolahan persampahan di Indonesia lebih diarahkan ke sistem
pembiayaan sendiri termasuk membentuk perusahaan daerah. Masalah
umum yang sering dijumpai dalam sub sistem pembiayaan adalah retribusi

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 61


Tahun 2011
Laporan Akhir
PTMP & DED Kab. Polewali Mandar

yang terkumpul sangat terbatas dan tidak sebanding dengan biaya


operasional, dana pembangunan daerah berdasarkan skala prioritas,
kewenangan dan struktur organisasi yang ada tidak berhak mengelola dana
sendiri dan penyusunan tarif retribusi tidak didasarkan metode yang benar.

Kondisi pembiayaan pengelolaan persampahan di Kabupaten Polewali


Mandar saat ini masih mengandalkan biaya retibusi dari masyarakat.
Retirbusi tersebut dimanfaatkan untuk biaya operasional dan honorarium
tenaga lapangan. Besarnya retribusi dari masyarakat bervariasi, seperti untuk
kategori permukiman, biaya yang ditarik setiap bulannya/unit sebesar
Rp.3.000 - Rp.5.000, sementara itu nuntuk kawasan perdagangan, biaya
retibusi yang dikenakan sebesar Rp.10.000 - Rp.15.000. Sementara itu untuk
gaji tenaga lapangan berkisar Rp.500.000. Honorarium tersebut diambil dari
retribusi yang dipungut.

Perencanaan Teknis, Manajemen Persampahan dan DED Kabupaten Polewali Mandar IV - 62


Tahun 2011

Anda mungkin juga menyukai