Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN 

AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 1 

3.1. Profil Kabupaten Polewali Mandar (Polman)


3.1.1. Profil Geografis

Kabupaten Polewali Mandar yang beribukota di Polewali terletak antara Semetara luas wilayah kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Tinambung
20o40’00’’-30 o32’00’’ Lintang Selatan dan 118o40’27’’ – 119o32’27’’ Bujur dengan luas 21,34 Km2.
Timur, yang berbatasan dengan:
Wilayah Kabupaten Polmas terdiri atas dataran tinggi dan rendah.
ƒ Sebelah Utara : Kabupaten Mamasa Kecamatan yang letaknya dibagian utara pada umumnya memilki
ƒ Sebelah Timur : Kabupaten Polman perbukitan dan pegunungan yang berpotensi dijadikan cadangan untuk
ƒ Sebelah Selatan : Selat Makassar ekosistem guna mendukung pembangunan berwawasan lingkungan
ƒ Sebelah Barat : Kabupaten Majene sedangkan Kecamatan yang terletak dibagian selatan yang memiliki garis

Luas wilayah Kabupeten Polewali Mandar tercatat 2.022,30 Km2 yang meliputi pantai adalah dataran rendah yang berpotensi untuk pengembangan

16 (enam belas) kecamatan, dimana Kecamatan Tubbi Taramanu dan pertanian, perkebunan dan perikanan daratan dan laut Kabupaten Polewali

Kecamatan Mapilli merupakan 2 (dua) kecamatan yang terluas dengan luas Mandar berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten

masing-masing adalah 356,93 Km2 dan 320,90 Km2. Luas kedua kecamatan Polewali Mandar jumlah curah hujan di Polewali (ibukota Kabupaten

tersebut 33,52 % dari seluruh wilayah Kabupaten Polewali Mandar. Polewali Mandar) sepanjang tahun 2010 adalah 1.338,5 mm (dirinci dalam
mm) atau sebanyak 99 hari (dirinci dalam hari).

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 2 

Tabel 3.1. Jumlah dan rata-rata luas desa/kelurahan berdasarkan


kecamatan di Kabupaten Polman

Jumlah Luas rata-rata


No. Kecamatan
Desa/Kelurahan desa/Kelurahan (Km2)
1 Tinambung 8 2,67
2 Balanipa 10 3,74
3 Limboro 10 4,76
4 Tubbi Taramanu 6 59,49
5 Alu 6 38,05
6 Camplagian 14 6,27
7 Luyo 9 17,40
8 Wonomulyo 14 5,20
9 Mapilli 8 9,96
10 Tapango 10 12,58
11 Matakali 6 9,60
12 Polewali 9 2,92
13 Binuang 7 17,62
14 Anreapi 5 24,92
15 Matangnga 4 58,73
16 Bulo 6 40,21
Sumber : Badan Pusat Statisktik Kabupaten Polman (2010)

Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menaungi 16 Kecamatan dengan


106 Desa 26 Kelurahan, sehingga jumlah total Desa dan Kelurahan yang
ada yaitu 132. Dari 132 desa dan kelurahan yang ada tersebut terdapat 408
dusun , 54 lingkungan, 247 RK/RW dan 1.772 RT.

Dari 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, ada 3


Kecamatan yang memiliki desa dan kelurahan terbanyak, Kecamatan
Campalagian dan Kecamatan yang masing – masing terdiri dari 14 desa dan
Gambar 3.1. Peta Kabupaten Polman kelurahan. Sedangkan Kecamatan yang mempunyai jumlah desa dan

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKH
HIR 
KONSU
ULTAN MANAJEMEN KABU
UPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah K
Kabupaten 3 ‐ 3 

1
193.108 Jiwa seddangkan penduduk yang berjeniss kelamin Perem
mpuan
b
berjumlah 191.7244 Jiwa. Berdasarrkan angka Proyeeksi dari Badan Pusat
P
S
Statistik Kabupateen Polman, jumlahh total Kepala Keeluarga adalah 744.291
K Tingkat kepaddatan penduduk Kabupaten Polmaan tahun 2010 adalah
KK.
1
1863 Jiwa/km2 daan Kecamatan Polewali merupakaan kecamatan deengan
kelurahan paling sedikit adaalah Kecamatan Matangnga yangg hanya k
kepadatan pendudduk yang tertinggi yakni 1834 jiwa//km2.
hanya memilki 4 desa dan keluraahan. Diantara 16 Kecamatan di Kaabupaten
Tabel 3.2. Jum
mlah penduduk berrdasarkan jenis keelamin di Kabupatten
Polewali Mandaar, ibukota Kecam
matan yang letakknya terjauh dari ibukota
Polman
Kabupaten adaalah ibukota Kecaamatan Tubbi Tarramanu (Taramannu) yaitu
Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio
sejauh 72 Km sementara Kecam
matan Polewali addalah merupakan ibukota No Kecamattan
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%
%)
Kabupaten, dann setelah itu ibukota Kecamatan yang
y terdekat darii ibukota 1 Tinambunng 10,6200 11,697 22,317 900.8
2 Balanipaa 11,4799 1,254 12,733 911.5
Kabupaten adaalah Kecamatan A
Anreapi (Anreapi) yang berjarak 5 Km dari
3 Limboroo 7,9000 9,081 16,981 8
87
Polewali. 4 Tubbi Tarammanu 8,9999 9,274 18,273 9
97
5 Alu 5,6788 6,302 11,980 900.1
3.1.2. Profil Demografi
D 6 Camplagian 25,0399 27,268 52,307 911.8
7 Luyo 13,1333 13,559 26,692 966.9
3.1.2.1. Struktu
ur Penduduk Berrdasarkan Jenis Kelamin
K 8 Wonomullyo 22,2977 22,972 45,269 977.1
9 Mapilli 13,301 13,919 27,220 955.6
Jumlah penduuduk Kabupaten Polman berdaasarkan hasil registrasi
r
10 Tapangoo 10,7688 10,724 21,492 1000.4
penduduk akhirr tahun 2010, berjumlah 384.832 Jiwa yang tersebbar di-16 11 Matakalli 10,6122 10,698 21,310 999.2
Kecamatan. Kecamatan
K Campalagian merupakan Kecamatan yang 12 Polewalli 26,741 28,102 54,843 955.2
13 Binuangg 14,9922 15,512 30,504 966.6
terbanyak pennduduknya yaknni sebanyak 522.307 Jiwa seddangkan 14 Anreapi 4,6799 4,594 9,273 101.9
Kecamatan Maatangnga merupaakan Kecamatan yang terkecil jumlah 15 Matangngga 2,5599 2,446 5,005 1044.6
16 Bulo 4,311 4,322 8,633 999.7
penduduknya yakni
y sebanyak 5.005 Jiwa. Seccara keseluruhann jumlah
Jumlah 193,108 191,724 384,832
penduduk Kabbupaten Polman yang berjenis kelamin Pria beerjumlah S
Sumber : Badan Pusaat Statisktik Kabupaten Polman
P (2010)

PT. Wira Marrga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 4 

3.1.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun

Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Polman dari tahun 2004 – 2008 2004 – 2008 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah

mengalami peningkatan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel penduduk pada tahun 2004 mencapai 360.382 jiwa, pada tahun 2005

berikut. mencapai 362.900 jiwa, selanjutnya jumlah penduduk pada tahun 2006
mencapai 367.761 jiwa. Kemudian meningkat menjadi 369.586 jiwa pada
Tabel 3.3. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Polman 2004 s/d 2008 tahun 2007 dan 371.420 jiwa pada tahun 2008. Laju pertumbuhan tertinggi
No Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008 terjadi pada atahun 2006 dengan persentase pertumbuhan penduduk

1 Tinambung 20.414 20.557 20.833 20.937 21.040 mencapai 1,32%.


2 Balanipa 23.534 23.698 24.015 24.134 24.253
Tabel 3.4. Kepadatan penduduk kecamatan tahun 2004 s/d 2008
3 Limboro 17.208 17.328 17.560 17.647 17.735
4 Tubbi Taramanu 15.664 15.773 15.984 16.063 16.144
No Kecamatan 2004 2005 2006 2007 2008
5 Alu 12.119 12.204 12.368 12.429 12.492
1 Tinambung 957 963 976 981 986
6 Camplagian 49.400 49.745 50.411 50.661 50.911
2 Balanipa 629 633 642 645 648
7 Luyo 23.799 23.965 24.286 24.407 24.526 3 Limboro 362 364 369 371 373
8 Wonomulyo 41.015 41.302 41.855 42.063 42.273 4 Tubbi Taramanu 44 44 45 45 45
5 Alu 53 53 54 54 55
9 Mapilli 31.223 31.441 31.862 24.713 24.834
6 Camplagian 562 566 574 577 580
10 Tapango 19.991 20.131 20.401 20.502 20.602 7 Luyo 152 153 155 156 157
11 Matakali 19.363 19.498 19.759 19.857 19.955 8 Wonomulyo 563 567 575 578 581
12 Polewali 46.771 47.098 47.729 47.966 48.204 9 Mapilli 392 395 400 310 312
10 Tapango 159 160 162 163 164
13 Binuang 26.263 26.447 26.801 26.934 27.068
11 Matakali 336 338 343 345 346
14 Anreapi 8.857 8.919 9.038 9.083 9.129 12 Polewali 1.780 1.793 1.817 1.826 1.835
15 Matangnga 4.761 4.794 4.859 4.883 4.910 13 Binuang 213 214 217 218 219
14 Anreapi 71 72 73 73 73
16 Bulo - - - 7.307 7.344
15 Matangnga 20 20 21 21 21
Jumlah 360.382 362.900 367.761 369.586 371.420 16 Bulo - - - 30 30
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Polman (2009) Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Polman (2009) dan hasil analisis

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 5 

3.1.3. Profil Ekonomi

Bahasan analisis ditujukan untuk mengetahui kinerja perekonomian di Tabel 3.5. Kontribusi sektor strategis terhadap PDRB di Kabupaten Polman
Kabupaten Polman, potensi dan sektor-sektor yang dapat dipacu atau atas harga berlaku
dikembangkan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
No Lapangan Usaha 2008 2009 2010
pendapatan serta permasalahan yang dihadapi. Produk Domestik Regional
1 Pertanian 48,63 47,31 45,19
Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator atau cerminan kemajuan
2 Pertambagan dan Penggalian 0,19 0,18 0,23
ekonomi suatu daerah, yang didefinisikan sebagai keseluruhan nilai tambah 3 Industri Pengolahan 2,45 2,45 2,52
barang dan jasa yang dihasilkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun di 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,52 0,51 0,58
wilayah tersebut. 5 Bangunan 1,3 1,39 1,80
6 Perdagangan, Hotel & Restauran 25,14 24,85 24,43
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu cerminan 7 Angkutan dan Komunikasi 2,57 2,6 2,79
kemajuan perekonomian suatu daerah. PDRB merupakan keseluruhan nilai 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 4,2 4,92 5,22
9 Jasa-Jasa 15,02 15,75 17,25
tambah barang dan jasa yang dihasilkan dalam satu tahun di suatu wilayah.
Sumber : Buku Pendapatan Regional Kabupaten Polman (2010)
PDRB Kabupaten Polewali Mandar atas dasar harga berlaku pada tahun
2010 sebesar Rp.3.354.057,75 (dalam juta) dengan nilai tambah terbesar 3.1.3.1. Sektor Pertanian

diberikan oeh sektor pertanian, yaitu sebesar 50,06 persen. PDRB Sektor Pertanian merupakan sektor kegiatan usaha utama Kabupaten
Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2010 atas dasar harga konstan Polman, dimana potensi lahan pertanian yang tersedia dan jumlah
2000 sebesar Rp. 1.428.767,95 (dalam juta) atau meningkat sebesar 10,13 penduduk yang bergerak disektor pertanian cukup banyak. Sektor
persen dibanding tahun 2009. PDRB perkapita diperoleh dari angka PDRB. Pertanian meliputi ; Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan
PDRB perkapita atas dasar harga berlaku penduduk Kabupaten Polewali dan Kehutanan.
Mandar pada tahun 2010 sebesar Rp. 8.467.277

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 6 

1. Tanaman Pangan

Jenis tanaman pangan yang diusahakan Untuk komoditas ubi kayu dan ubi jalar produktifitasnya cukup rendah, yakni
di Kabupaten Polman adalah padi, masing-masing 554 Ha dan 162 Ha, dengan total produksi untuk komoditas
palawija dan buah-buahan. Tanaman ubi kayu mencapai 6.931 Ton dan ubi jalar mencapai 1.261 Ton. Untuk
padi merupakan tanaman pangan komoditas kacang-kacangan, terdapat 3 (tiga) jenis komoditas yang salama
utama yang dikembangkan di daerah ini diusahakan oleh masyarakat Kabupaten Polman, yakni kacang tanah,
tersebut. Kabupaten Polman merupakan salah satu lumbung padi di kacang hijau dan kacang kedelai. Luas lahan panen kacang tanah hanya
Sulawesi Barat dengan lahan panen untuk produksi padi seluas 34.411 Ha sekitar 80 Ha dengan produksi 63 ton, luas lahan panen kacang hijau
tahun 2008, mampu meproduksi padi sawah sebanyak 206.082 ton. mencapai 603 Ha dengan produksi mencapai 858 Ton. Sedangkan luas
Sedangkan luas lahan panen komoditas jagung pada tahun 2008 mencapai lahan panen komoditas kacang kedelai mencapai 1124 Ha dengan produksi
2.925 Ha dengan total produksi 3.748 Ton. sebesar 1.825 Ton.

Tabel 3.6. Hasil produksi tanaman pangan di Kabupaten

Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu Ubi Jalar Kacang Tanah Kacang Hijau Kacang Kedelai
No Kecamatan
Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi Luas Produksi
1 Tinambung 72 325 - - 75 197 64 1.107 27 229 - - 38 65 -
2 Balanipa - - - - 30 157 14 159 - - - - 19 27 -
3 Limboro 53 290 - - 58 150 11 275 3 26 - - 45 92 -
4 Tubbi Taramanu 827 3.863 1.468 3.501 434 578 85 755 56 444 63 46 63 69 -
5 Alu - - 195 458 71 239 68 894 15 122 9 9 20 33 -
6 Camplagian 4.384 26.737 - - 1.385 929 90 789 8 71 - - 160 137 65 17
7 Luyo 3.874 27.467 32 72 250 408 85 1.602 25 192 - - 128 137 - -
8 Wonomulyo 6.467 35.455 - - - - 13 197 - - - - 122 252 954 1.617
9 Mapilli 5.062 31.445 750 1.795 490 960 78 660 16 85 8 8 8 43 17 -
10 Tapango 2.528 17.999 - - 62 32 5 64 - - - - - 3 68 146
11 Matakali 3.527 24.971 - - - - 1 11 - - - - - - - -
12 Polewali 1.910 12.965 - 31 40 11 124 - - - - - - - -
13 Binuang 2.231 14.924 - - 27 13 4 49 - - - - - - 20 45
14 Anreapi 411 2.530 - - 12 45 16 124 - - - - - - - -
15 Matangnga 120 486 500 799 - - 9 121 12 47 - - - - - -
16 Bulo - - - - - - - - - - - - - - -
Jumlah 31.466 199.457 2.945 6.625 2.925 3.748 554 6.931 162 1.216 80 63 603 858 1.124 1.825

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 7 

2. Perkebunan Tabel 3.7. Pertumbuhan luas panen dan hasil produksi perkebunan di
Kabupaten Polman
Berdasarkan karakteristik wilayah
Kabupaten Polman yang merupakan Luas Tanam Produksi
No. Komoditas
(Ha) (Ton)
pesisir dan pegunungan maka
1 Kelapa Dalam 20.856 19.591
komoditas perkebunan yang 2 Kelapa Hybrida 2.389 2.280
dikembangkan adalah komoditas 3 Kopi Robusta 954 238
4 Kopi Arabika 94 62
5 Cengkeh 150 58
yang sesuai dengan jenis dan daya
6 Kakao 35.475 20.402
dukung alamnya. Ada beberapa jenis 7 Jambu Mente 469 45
komoditi tanaman perkebunan yang 8 Pala - -
9 Lada 163 25
banyak dikembangkan di Kabupaten
10 Kemiri 1.806 101
Polman yaitu : kelapa (dalam dan 11 Kapuk 163 18
hybrida), kopi (Robusta dan Arabica), 12 Vanili 143 22
13 Sagu 187 24
Lada, Kakao, cengkeh, vanili, kapuk, jambu mete, kemiri, pinang dan aren. 14 Enau/Aren 566 274
Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Polman (2010)
Dari tabel 3.7 menunjukkan bahwa tanaman perkebunan yang banyak
3.1.3.2. Sektor Perikanan
dikembangkan di wilayah Kabupaten Polman adalah kakao dengan jumlah
produksi pada tahun 2008 mencapai 20.402 ton, selanjutnya adalah kelapa Sektor perikanan merupakan salah satu
dalam dengan produksi sebesar 19.591 ton. Sedangkan tanaman sector pertanian yang memberikan
perkebunan yang paling sedikit diusahakan oleh masyarakat Polman sumbangan terbesar pada pembentukan
adalah kapuk, vanili, sagu dan lada. Pendapatan Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Polman. Produksi
Perikanan pada tahun 2008 sebesar
5.687.978 ton. Terdapat 5 (lima) sektor perikanan yang diusahakan

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 8 

masyarakat Polman selama ini, yakni perikanan laut, perikanan umum, 3.1.3.3. Sektor Peternakan
tambak, kolam dan sawah. Produktifitas tertinggi berasal dari sektor Jenis usaha ternak yang dikembangkan di
perikanan laut yang mencapai 23.795 Ton, kemudian produksi perikanan wilayah Kabupaten Polman digolongkan
tambak mencapai 9.132 Ton selanjutnya produksi perikanan umum dan kedalam 2 (dua) golongan yaitu ternak besar
kolam masing-masing 105 Ton, adapun produksi perikanan yang dan ternak kecil/unggas. Yang termasuk
bersumber dari sawah hanya sekitar 17 Ton. dalam kategori ternak besar adalah sapi,
kerbau dan kuda, yang masuk kategori ternak kecil adalah kambing dan
Tabel 3.8. Produksi perikanan dirinci tiap Kecamatan di Kabupaten Polman
babi. Sedangkan yang masuk kategori unggas adalah ayam ras, ayam
Laut Umum Payau/Tambak Kolam Sawah
No Kecamatan kampung, itik dan ayam broiler. Ternak terbesar yang diusahakan di
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
1 Tinambung 4.564,71 2,70 189,58 - - Kabupaten Polman adalah ayam buras yang mencapai 3.291.411 ekor,
2 Balanipa 5.584,12 - - - - selanjutnya bebek yang mencapai 1.729.088 ekor, kemudian kambing dan
3 Limboro - 0,90 - 0,65 -
Tubbi
sapi yang masing-masing mencapai 164.618 ekor dan 30.917 ekor.
4 - - - 1,20 -
Taraman Adapun ternak kerbau, babi, dan kuda merupakan ternak yang sangat
5 Alu - - - 2,70 -
6 Camplagian 3.803,04 52,70 1.294,49 1,90 2,50 sedikit diusahakan oleh masyarakat, dengan populasi ternak < 12 ribu ekor.
7 Luyo - 5,10 - 22,20 3,20
8 Wonomulyo 950,58 32,70 4.711,39 4,50 3,50 3.1.3.4. Sektor Kehutanan
9 Mapilli 810,74 2,01 942,40 - 0,90
10 Tapango - 6,45 - 26,50 1,75 Kategori dasar kawasan hutan dibagi dalam RPPH, TGHK, RPPH
11 Matakali - - 1.179,54 5,70 1,27 (Konversi), RTRWP dan paduserasi serta beberapa kawasan hutan yang
12 Polewali 2.951,38 0,54 210,69 - -
ditetapkan oleh Menhutbun. Kawasan hutan berdasarkan fungsi meliputi
13 Binuang 5.130,13 1,53 604,18 6,75 0,95
14 Anreapi - 0,10 - 0,10 - hutan lindung, hutan produksi terbatas dan hutan wisata alam. Kawasan
15 Matangnga - 0,41 - 3,95 1,85 hutan pada tahun 2008 di wilayah Kabupaten Polman yakni seluas 121.490
16 Bulo - - - 29,30 1,21
Ha yang terdiri dari hutan lindung 77.550 Ha, hutan produksi terbatas
Jumlah 23.795 105 9.132 105 17
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Polman (2010) 43.040 Ha, dan cagar alam marga satwa 900 Ha.

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 9 

Tabel 3.9. Populasi Ternak di wilayah Kabupaten Polman. Tabel 3.10. Luas hutan di Kabupaten Polman.

Ayam Ayam
Sapi Kerbau Kuda Kambing Babi Bebek Hutan Hutan Hutan Cagar Alam
No Kecamatan Buras Ras No Kecamatan
Lindung Produksi Konservasi Marga Satwa
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)
1 Tinambung 1.669 419 347 28.184 - 112.214 - 103.959 1 Tinambung - - -
2 Balanipa 1.273 - 654 44.177 - 131.216 - 71.228 2 Balanipa - - -
3 Limboro 1.653 278 358 26.030 - 109.819 - 101.551 3 Limboro 2.747 - -
Tubbi 4 Tubbi Taramanu 26.882 8.627 -
4 1.406 136 447 5.073 - 92.747 - 67.993
Taramanu
5 Alu 267 1.203 523 8.439 - 90.716 - 65.543 5 Alu 16.827 49 -

6 Camplagian 2.886 436 618 2.923 - 162.650 2.517 80.919 6 Camplagian 213 - - 100

7 Luyo 3.123 305 760 5.015 - 100.269 - 67.276 7 Luyo 213 1.609 - -

8 Wonomulyo 1.271 - 70 1.294 - 344.598 31.268 398.812 8 Wonomulyo - - - 600

9 Mapilli 4.054 166 348 1.351 - 434.072 - 96.779 9 Mapilli - 350 - 200
10 Tapango 5.638 152 486 2.515 - 336.711 - 145.830 10 Tapango 3.653 536 -
11 Matakali 2.562 34 324 3.502 - 325.026 243 165.287 11 Matakali 2.080 - -
12 Polewali 1.166 19 67 22.769 482 386.923 1.640 81.361 12 Polewali - - -
13 Binuang 2.830 126 146 9.788 2.933 422.381 122 220.777 13 Binuang 5.680 - -
14 Anreapi 947 100 121 2.877 3.052 185.577 - 57.785 14 Anreapi 5.734 - -
15 Matangnga 96 404 581 544 4.759 43.798 - 3.138 15 Matangnga 9.307 6.093 -
16 Bulo 76 26 47 137 - 12.694 - 850 16 Bulo 4.214 25.776 -
Jumlah 30.917 3.804 5.897 164.618 11.226 3.291.411 35.790 1.729.088 Jumlah 77.550 43.040 - 900
Sumber Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Polman (2010) Sumber Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Polman (2010)

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKH
HIR 
KONSU
ULTAN MANAJEMEN KABU
UPATEN PPIP 2011 
Gamb
baran Umum Wilayah Kaabupaten 3 ‐ 10 

3.1.3.5. Sektor Industri g


geografisnya yangg merupakan jalur penghubung antaara Propinsi Sulaawesi
S
Selatan dan Ibukota Propinsi Sulawesi barat ddengan ketersediaan
Sektor perinduustrian merupakan usaha ekonom
mi potensial yanng perlu
innfrastruktur penunnjang (transportassi darat) dan komuunikasi yang mem
madai,
dikembangkan, karena sektoor ini sangat berpengaruh t
terhadap
m
menjadikan aksesssibilitas dan distribusi (pengadaaan dan penyalluran)
perkembangan ekonomi dan ppenggerak sektorr pembangunan lainnya.
b
barang dan pergerakan manusia dalam kegiatan perdagangan saangat
Perkembangan Sektor industri sebagai sektor usaha
u mampu menyerap
m
p
potensial. Pada taahun 2006 sektoor perdagangan m
memberikan konttribusi
tenaga kerja dan
d investasi yanng tentunya berdampak pada perrcepatan
s
sebesar 25,14% terhadap
t PDRB, kemudian pada tahun 2007 dan 2008
proses pembanngunan wilayah. Perkembangan sektor industri diwilayah
d
m
mengalami penuurunan, yakni pada
p tahun 20007 kontribusi sektor
s
Kabupaten Polman pada tahun 2008 tidak menggalami peningkataan yang
p
perdagangan terhadap PDRB sebeesar 24,85%, dann tahun 2008 sebesar
signifikan bila dibanding
d tahun 22007, hal ini dapaat dilihat pada perrsentase
2
24,43%.
kontribusi sektoor industri terhadaap PDRB pada tahun 2006 dan 20007 yang
hanya 2,45% kemudian meninngkat menjadi 2,,52% pada tahun 2008. 3
3.1.4. Profil Sossial Budaya
Berdasarkan daata statistic jumlahh sentra industri kecil di Kabupaten Polman
P
Pendidikan meruppakan salah satuu sarana meninggkatkan Sumber Daya
pada tahun 20006 68 usaha dann pada tahun 20007 meningkat menjadi 87
M
Manusia (SDM). Salah satu upayya Pemerintah D
Daerah dalam raangka
usaha.
m
meningkatkan daan mengembangkkan SDM melalui pendidikan adalah
3.1.3.6. Sektor Perdagangan m
mencanangkan prrogram wajib belajjar sembilan tahun. Dengan prograam ini
d
diharapkan akan tercipta
t SDM yanng siap bersaing dalam era globalisasi.
Sektor perdagangan
p meerupakan
D
Demikian juga dengan
d Kabupateen Polewali Maandar yang beruupaya
salah satuu bagian dari sisteem mata
m
menciptakan suatuu masyarakat yangg berpendidikan.
rantai perekonomian suatu
wilayah, baik secara internal S
Sedangkan di sektor
s kesehatann, upaya pemerrintah daerah dalam
d
maupun secara
s eksternal. Wilayah m
menyediakan fasiilitas kesehatan terutama Puskessmas Pembantu terus
Kabupateen Polman dengaan letak m
mengalami peningkatan. Tenaga kesehatan sepeerti dokter dan bidan
m
merupakan SDM yang sangat dibbutuhkan. Berdasaarkan data dari Dinas
D

PT. Wira Marrga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 11 

Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2008 ada 31 orang haji yang berasal dari Polewali Mandar sebesar 497 orang, dimana
dokter umum, 11 orag dokter gigi, 10 orang dokter ahli dan 94 orang bidan. mengalami penurunan dibanding dengan tahun 2007 yaitu 552 orang.
Secara keseluruhan banyaknya tenaga kesehatan di Kabupaten Polewali
Sepanjang tahun 2008 untuk tahanan tindak pidana umum di Kejaksaan
Mandar pada tahun 2008 berjumlah 542 orang. Jumlah ini meningkat jika
Negeri Polman ada 223 laporan yang mana 177 laporan sudah
dibandingkan dengan jumlah tenaga kesehatan di tahun sebelumnya (tahan
diselesaiakan dengan keputusan PN sedangkan selebihnya sebanyak 46
2007) yaitu 491 orang.
laporan masih tersisa.jumlah tersebut mengindikasikan bahwa tingkat
Selama tahun 2008 di Kabupaten Polewali Mandar tercatat 8866 peserta kriminalitas di Kabupaten Polman relatif kecil dibandingkan dengan daerah
Keluarga Berencana (KB) yang baru. Jumlah ini meningkat dari tahun lainnya.
sebelumnya. Namun walaupun meningkat, trnyata peserta KB baru pada
3.1.5. Profil Infrastruktur Transportasi
tahun 2008 belum mencapai target yang telah ditetapkan. Dari target
sebesar 9512 orang ternyata yang dicapai adala 8866 orang peserta KB Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk

baru (93% dari target yang diinginkan). Ditinjau dari segi infrastruktur memperlancar kegiatan perekonomian. Usaha pembangunan yang

kesehatan, pada tahun 2008 di Kabupaten Polewali Mandar terdapat 3 meningkat menuntut adanya sarana transportasi untuk menunjang mobilitas

Rumah Sakit, yang terdiri dari 1 Rumah Sakit Umum, 1 Rumah Sakit ABRI, penduduk dan kelancaran distribusi barang dari dan kesatu daerah.

dan 1 Rumah Sakit swasta. Sedangkan jumlah Puskesmas pada tahun Panjang jalan yang ada di Kabupaten Polman pada tahun 2008 mencapai

2008 adalah 20 unit, dengan total jumlah tempat tidur sebanyak 60 unit. 1463,95 km, panjang jalan ini bertambah 90 km dari tahun sebelumnya. dari
panjang tersebut, hanya 469,30 km yang merupakan jalan aspal, sepanjang
Sedangkan ditinjau dari segi keagamaan, jumlah penduduk yang beragama
114,20 km merupakan jalan kerikil, dan 446,50 km merupakan jalan tanah,
islam sebanyak 368.300 jiwa, yang beragama protestan sebanyak 4.261
serta 433,95 km yang tidak dirinci jenis permukaannya. Apabila dirinci
jiwa, beragama katolik 2.151 jiwa, sedangkan yang beragama hindu dan
berdasarkan kondisi jalannya, sebanyak 20% atau 294,18 km yang
budha masing-masing 207 jiwa dan 127 jiwa. Adapun jumlah rumah ibadah
kondisinya baik, 10,99% atau 161 km yang kondisinya sedang, dan 49,91%
yang terdapat di Kabupaten Polman adalah mesjid 702 unit, langgar 5 unit,
atau 730,82 km yang kondisinya rusak ringan, dan 18,98% atau 278,00 km
mushollah, 106 unit, dan gereja 46 unit. Pada tahun 2008 jumlah jamaah
yang kondisinya rusak berat.

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKH
HIR 
KONSU
ULTAN MANAJEMEN KABU
UPATEN PPIP 2011 
Gamb
baran Umum Wilayah Kaabupaten 3 ‐ 12 

Tabel 3.11. Kondisi infrastruktur transportasi di Kabupaten Pollman u


utara dan barat,, Provinsi Sulaw
wesi Selatan di sebelah timur serta
K
Kabupaten Polew
wali Mandar di sebelah selataan. Letak astonnomis
Keadaan
n 2006 2007 2008 2009 2010
K
Kabupaten Mamaasa berada pada 2:39’216’’ LS daan 3:19’288’’ LS serta
I. Jenis Permukkaan
Jalan Aspal 282,10 385,00 425,555 465,00 4469,30 1
119:0’216’’ BT dann 119:38’144’’BT. Pada tahun 20088, Kabupaten Mamasa
Jalan Kerikil 79,00 102,00 104,775 111,00 1
114,20 teercatat memiliki luas 3005,88 km22, yang terbagi m
menjadi 15 kecam
matan.
Jalan Tanah 366,00 437,00 442,770 453,00 4
446,50
K
Kecamatan Tabulaahan adalah Keccamatan terluas ddi Kabupaten Mamasa
Lainnya 539,00 342,10 387,000 431,00 4
433,95
Jumlah Total 1.266,10 1.266,10 1.360,00 1.460,00 1.463,95 d
dengan wilayah seebesar 534,14 km
m2 atau sekitar 18,,44 persen dari seeluruh
II. Kondisi Jalan
n w
wilayah Kabupaten Mamasa. Sedaangkan Kecamatan Rantebulahan Timur
T
Baik 55,00 115,50 184,006 265,00 2294,18
Sedang 106,00 91,70 106,663 161,00 1
161,00 d
dengan luas 31,886 km2 adalah kecamatan
k dengaan wilayah terkeecil di
Rusak Ringan 146,00 746,00 777,441 760,00 7
730,82 K
Kabupaten Mamaasa. Diantara 155 kecamatan di Kabupaten Mam
masa,
Rusak Berat 959,10 312,90 301,990 274,00 2
278,00
k
kecamatan yang letaknya terjauhh dari ibukota kaabupaten (Kecam
matan
Jumlah Total 1.266,10 1.266,10 1.370,00 1.460,00 1.464,00
Sumber Dinas Pertannian dan Peternakan Kaabupaten Polman (20100) M
Mamasa) adalah Kecamatan Paana yaitu sejauhh 95 Km, semeentara
k
kecamatan yang terdekat dari ibbukota kabupaten adalah Kecam
matan
T
Tawalian yang berrjarak 3 Km.
3.2. Profil Kabupaten M
Mamasa
3.2.1. Profill Geografis P
Pemerintah Kabupaten Mamasa menaungi
m 15 Keecamatan dengann 128
d
desa, 39 desa persiapan, dan 11 kelurahan.
k Di kabbupaten Mamasa pada
Mamasa merupakan 1 dari 5 taahun 2008 terdappat 1 desa baru dii kecamatan Tabuulahan yaitu desa Peu’.
kabupatenn yang terdapat di D
Desa Peu’ meruppakan hasil pemeekaran dari desa Tabulahan. Sehingga
Provinsi Sulawesi Barat. Kaabupaten juumlah total dessa/kelurahan di kabupaten Maamasa sebanyak 178
Mamasa yang beribukkota di d
desa/kelurahan. D 15 kecamataan di Kabupaten Mamasa, Kecam
Dari matan
Mamasa, berbatasan dengan M
Mambi dan Arralle memiliki desa/kelurahan
d terbanyak yaituu 22
Kabupatenn Mamuju di sebelah d
desa/kelurahan.

PT. Wira Marrga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 13 

Tabel 3.12. Jumlah dan rata-rata luas desa/kelurahan berdasarkan


kecamatan di Kabupaten Mamasa (data sebelum pemekaran)
Jumlah Luas Kecamatan Rata2 Luas Desa
No Kecamatan
Desa/Kelurahan (Km2) (Km2)
1 Sumarorong 10 254,00 25,40
2 Messawa 9 150,90 16,77
3 Pana 13 181,25 13,94
4 Nosu 7 113,32 16,19
5 Tabang 7 304,50 43,50
6 Mamasa 12 250,09 20,84
7 Tanduk Kalua 12 120,84 10,07
8 Balla 8 59,52 7,44
9 Sesenapadang 10 152,70 15,27
10 Tawalian 4 45,99 11,50
11 Mambi 22 305,10 13,87
12 Bambang 20 136,16 6,81
13 Rantebulahan Timur 7 31,86 4,55
14 Aralla 22 365,51 16,61
15 Tabulahan 15 534,14 35,61
Jumlah 178 3.005,88 258
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2009)

3.2.2. Profil Demografi

3.2.2.1. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Mamasa pada tahun 2010 berjumlah 140.852 jiwa,


meningkat sekitar 926 jiwa dari tahun sebelumnya dengan laju
pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 0,70 persen. Kecamatan
Mamasa merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu
sekitar 22.490 jiwa. Sedangkan yang terkecil adalah Kecamatan Mehalaan
sebesar 3..857 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Mamasa pada tahun
Gambar 3.2. Peta administrasi Kabupaten Mamasa
2010 adalah 54 jiwa per Km2, atau terdapat sekitar 54 jiwa setiap 1 Km2.

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 14 

Jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Mamasa pada tahun 2010 3.2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk
sebanyak 71.846 jiwa, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 68.988 Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Mamasa dari tahun 2004 – 2008
jiwa. Data ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki ternyata 1,03 mengalami peningkatan, selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.
persen lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan, dengan
perbandingan jenis kelamin (sex ratio) 104 yang berarti bahwa diantara 100 Tabel 3.14. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Mamasa 2004 s/d 2008

orang perempuan terdapat 104 laki-laki. Jumlah Penduduk


No Kecamatan
2004 2005 2006 2007 2008
Tabel 3.13. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Kab. Mamasa 1 Sumarorong 8.891 8.966 9.045 9.167 9.283
2 Messawa 6.845 6.903 6.962 7.033 7.041
Laki-Laki Perempuan Jumlah Rasio 3 Pana 8.447 8.519 8.592 8.673 8.687
No Kecamatan
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (%) 4 Nosu 4.259 4.295 4.332 4.378 4.385
1 Sumarorong 4820 4750 9570 101.5 5 Tabang 6.245 6.298 6.352 6.412 6.526
2 Messawa 3608 3482 7090 103.6 6 Mamasa 14.210 14.332 14.454 14.607 14.698
3 Pana 4411 4145 8556 106.4 7 Tanduk Kalua 9.433 9.514 9.595 9.656 9.742
4 Nosu 2169 2118 4287 102.4 8 Balla 5.175 5.219 5.263 5.318 5.327
5 9 Sesenapadang 12.079 12.182 8.861 8.920 9.009
Tabang 2991 2886 5877 103.6
6 10 Tawalian - - 3.425 3.449 3.456
Mamasa 11254 11236 22490 100.2
7 11 Mambi 15.666 15.799 11.004 11.077 11.161
Tanduk Kalua 5067 4908 9975 103.2
8 12 Bambang 9.319 10.482 4.929 4.959 10.748
Balla 3043 2974 6017 102.3
Rantebulahan
9 Sesena Padang 3847 3856 7703 99.8 13 - - 10.571 10.652 5.007
Timur
10 Tawalian 3114 3096 6210 100.6 14 Aralle 11.648 10.664 10.755 10.827 10.854
11 Mambi 4696 4531 9227 103.6 15 Tabulahan 9.090 9.167 9.245 9.305 9.385
12 Bambang 5221 5108 10329 102.2 16 Mehalaan - - - - -
13 Rante Bulahan Timur 2870 2812 5682 102.1 17 Buntu malangka - - - - -
14 Mehalaan 1994 1863 3857 107.0 Jumlah 121.307 122.340 123.385 124.433 125.309
15 Aralle 3345 3232 6577 103.5 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2009)
16 Buntu Malangka 4306 3295 7601 130.7
17 Tabulahan 5108 4696 9804 108.8 Tabel diatas menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah penduduk dari tahun
Jumlah 71,864 68,988 140,852 104.8
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)
2004 – 2008 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKH
HIR 
KONSU
ULTAN MANAJEMEN KABU
UPATEN PPIP 2011 
Gamb
baran Umum Wilayah Kaabupaten 3 ‐ 15 

penduduk padaa tahun 2004 m


mencapai 121.3077 jiwa, pada tahuun 2005 3
3.2.3. Profil Ekkonomi
mencapai 122.340 jiwa, selanjuutnya jumlah pennduduk pada tahuun 2006
P
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
( merupakaan suatu ukuran yang
mencapai 123.3385 jiwa. Kemudiian meningkat meenjadi 124.433 jiw
wa pada
digunakann untuk m
melihat
tahun 2007 dann 125.309 jiwa pada tahun 2008. Laju pertumbuhan tertinggi
kemajuan ekonomi suatu
terjadi pada atahun
a 2006 denngan persentase pertumbuhan peenduduk
daerah, dan salah satu
mencapai 0,866%. Selanjutnya pertumbuhan tingkat kepadatan masing-
cerminan berhasil atau tidaaknya
masing kecamaatan dapat dilihat ppada table berikut.
pelaksanaaan pembanggunan
Tabel 3.15. Kepadatan
K penduduk tiap kecamataan tahun 2004 s/dd 2008 yang telaah dilaksanakan oleh
suatu daerah. P
PDRB
Kpdtan Penduduk
No Kecaamatan
20044 2005 20006 2007 2008 d
didefinisikan sebaagai keseluruhan nilai tambah baarang dan jasa yang
1 Sumaarorong 35 35 36
3 36 37 d
dihasilkan dalam satu
s tahun di wilayyah tersebut. Seccara umum sejak tahun
t
2 Messsawa 45 46 46
4 47 47
3 Paana 47 47 47
4 48 48 2
2005 perekonomiaan Kabupaten Mamasa selalu meengalami peningkkatan.
4 Nosu 38 38 38
3 39 39 T
Tercatat pada tahun 2005 perekonoomian Mamasa tuumbuh sebesar 3,,70%,
5 Tabbang 21 21 21
2 21 21
6 Mam masa 57 57 58
5 58 59
taahun 2006 tumbuh sebesar 5,45% dan tahun 2007 ssebesar 6,66%. Seektor-
7 Tanduuk Kalua 78 79 79
7 80 81 s
sektor ekonomi pada
p tahun 2007 rata-rata mengaalami peningkatann dari
8 Balla 87 88 88
8 89 89
taahun sebelumnyaa. Sektor Listrik, Gas
G dan Air merupakan sector deengan
9 Sesenaapadang 79 80 58
5 58 59
10 Tawwalian - - 74
7 75 75 tiingkat pertumbuhhan tertinggi yaittu sebesar 27,100%. PDRB Kabupaten
11 Maambi 51 52 36
3 36 37
M
Mamasa atas hargga berlaku tahun 2007 sebesar 6775.629,48 miliar rupiah
r
12 Bammbang 68 77 36
3 36 79
13 Rantebulaahan Timur - - 332
3 334 157 d
dengan kontribusi terbesar dari seektor pertanian yaaitu 55,75%, messkipun
14 Arralla 32 29 29
2 30 30 s
sektor pertanian sendiri
s mengalami penurunan sebeesar 1,66% dari tahun
t
15 Tabuulahan 17 17 17
1 17 18
Jumlaah 6555 665 997
9 1.005 874
2
2006. Sedangkan sektor dengan kontribusi
k terkecil adalah sektor Listrik,
L
Sumber : Badan Pussat Statistik Kabupaten M
Mamasa (2009) G dan Air Bersihh sebesar 0,13%.
Gas

PT. Wira Marrga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 16 

Tabel 3.16. Kontribusi sektor strategis terhadap PDRB di Kabupaten kayu Kabupaten Mamasa sebesar 19.629 ton dengan luas panen 1.941 Ha
Mamasa atas harga berlaku atau menghasilkan rata-rata 10,1 Ton per Ha, produksi ubi jalar mencapai

No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 5.306 ton dengan luas lahan 1.160 Ha . Sedangkan luas lahan panen
1 Pertanian 3,05 3,60 4,90 komoditas jagung pada tahun 2008 mencapai 1.318 Ha dengan total
2 Pertambagan dan Penggalian 6,48 9,04 11,40
produksi 2.089 Ton.
3 Industri Pengolahan 1,40 3,97 5,07
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 16,33 23,83 27,10
2. Perkebunan
5 Bangunan 10,90 12,62 12,81
6 Perdagangan, Hotel & Restauran 2,66 4,02 6,72
Berdasarkan karakteristik wilayah
7 Angkutan dan Komunikasi 11,40 6,29 10,86
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 89,06 9,02 6,64 Kabupaten Mamasa yang merupakan
9 Jasa-Jasa 10,24 12,19 12,15 pegunungan maka komoditas
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)
perkebunan yang dikembangkan
3.2.3.1. Sektor Pertanian adalah komoditas yang sesuai dengan
jenis dan daya dukung alamnya. Ada beberapa jenis komoditi tanaman
Sektor Pertanian merupakan sektor kegiatan usaha sekunder di Kabupaten
perkebunan yang banyak dikembangkan di Kabupaten Mamasa yaitu
Polman, dimana potensi lahan pertanian yang tersedia dan jumlah
kelapa dalam, kopi robusta, kopi arabika, kakao dan kemiri.
penduduk yang bergerak disektor pertanian cukup banyak. Sektor
Pertanian meliputi ; Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan Tabel 3.17. Luas panen dan hasil produksi perkebunan di Kabupaten
dan Kehutanan. Mamasa

Luas Tanam Produksi


1. Tanaman Pangan No. Komoditas
(Ha) (Ton)
1 Kelapa Dalam 20 41
Produksi padi di Kabupaten Mamasa
2 Kopi Robusta 8.946 6.151
tahun 2008 sebesar 96.834 ton yang 3 Kopi Arabika 7.010 3.611
dipanen dari areal seluas 20.974 ha atau 4 Kakao 8.537 6.850
5 Kemiri 267 16.770
rata-rata 4,62 ton per Ha. Produksi ubi Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 17 

3.2.3.2. Sektor Peternakan Ternak terbesar yang diusahakan di


Jenis usaha ternak yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Mamasa Kabupaten Mamasa adalah ayam
digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu ternak besar dan ternak buras yang mencapai 121.206 ekor,
kecil/unggas. Yang termasuk dalam kategori ternak besar adalah sapi, selanjutnya ternak babi yang
kerbau dan kuda, yang masuk kategori ternak kecil adalah kambing dan mencapai 32.670 ekor, kemudian
babi. Sedangkan yang masuk kategori unggas adalah ayam ras, ayam bebek yang mencapai 14.312 ekor.
kampung, itik dan ayam broiler. Adapun ternak kerbau, sapi, kambing, dan kuda merupakan ternak yang
sangat sedikit diusahakan oleh masyarakat, dengan populasi ternak < 2 ribu
ekor.

Tabel 3.18. Populasi Ternak di wilayah Kabupaten Mamasa


Sapi Kerbau Kuda Kambing Babi Ayam Buras Ayam Ras Bebek
No Kecamatan
(ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor)
1 Sumarorong 115 387 164 25 3.794 22.744 2.385 1.605
2 Messawa 228 237 172 28 2.757 13.290 2.631 459
3 Pana 21 822 501 33 3.106 17.874 - 31
4 Nosu 3 709 187 - 1.870 13.578 - 181
5 Tabang 26 274 109 66 2.352 3.290 - 131
6 Mamasa 50 1.148 205 25 5.715 5.249 2.500 1.779
7 Kalua 120 208 8 19 5.249 14.312 - 1.519
8 Balla 30 234 13 - 1.135 4.989 - 204
9 ng - 150 29 - 752 593 - 997
10 Tawalian 75 193 97 6 1.262 3.175 - 798
11 Mambi 269 98 189 50 214 642 - 1.572
12 Bambang 177 304 67 11 554 1.693 - 615
13 n Timur 95 55 29 2 775 3.685 - 770
14 Aralla 412 354 141 43 1.495 12.586 - 2.297
15 Tabulahan 240 91 57 43 1.640 3.506 - 1.354
Jumlah 1.861 5.264 1.968 351 32.670 121.206 7.516 14.312

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 18 

3.2.3.3. Sektor Kehutanan 3.2.3.4. Sektor Industri

Kategori dasar kawasan hutan dibagi dalam RPPH, TGHK, RPPH Sektor perindustrian merupakan usaha ekonomi potensial yang perlu
(Konversi), RTRWP dan paduserasi serta beberapa kawasan hutan yang dikembangkan, karena sektor ini sangat berpengaruh terhadap
ditetapkan oleh Menhutbun. Kawasan hutan berdasarkan fungsi meliputi perkembangan ekonomi dan penggerak sektor pembangunan lainnya.
hutan lindung, hutan produksi terbatas dan hutan wisata alam. Kawasan Perkembangan Sektor industri sebagai sektor usaha mampu menyerap
hutan pada tahun 2008 di wilayah Kabupaten Mamasa yakni seluas tenaga kerja dan investasi yang tentunya berdampak pada percepatan
198.871 Ha yang terdiri dari hutan lindung 150.173 Ha, dan hutan produksi proses pembangunan wilayah. Sampai dengan tahun 2008, kegiatan
terbatas 48,68 Ha. industri di Kabupaten Mamasa didominasi oleh industri rumah tangga yang
tercatat sebanyak 241 industri dengan menyerap tenaga kerja sebanyak
Tabel 3.19. Luas hutan di Kabupaten Mamasa.
592 orang. Sedangkan untuk industri kecil jumlahnya hanya 87 usaha
Hutan Hutan Hutan Cagar Alam Marga namun menyerap tenaga kerja lebih banyak yaitu 742 orang. Pada tahun
No Kecamatan
Lindung Produksi Konservasi Satwa
2006 kontribusi sektor industri terhadap PDRB mencapai Rp. 19,272 Milyar
1 Sumarorong 14.065 2.498 - -
2 Messawa 9.384 7 - - atau 3,22%, selanjutnya meningkat pada tahun 2007 sebesar Rp. 22,596
3 Pana 8.020 45 - - Milyar atau 3,34% terhadap total PDRB.
4 Nosu 3.567 2.106 - -
5 Tabang 26.663 - - -
6 Mamasa 17.775 1.073 - - 3.2.3.5. Sektor Perdagangan
7 Tanduk Kalua 4.846 - - -
8 Balla 285 1.732 - - Pada tahun 2005 sektor perdagangan di Kabupaten Mamasa memberikan
9 Sesenapadang 5.025 4.734 - -
10 Tawalian 615 - - - kontribusi sebesar 11,47% terhadap PDRB, kemudian pada tahun 2006 dan
11 Mambi 8.051 7.904 - - 2007 mengalami peningkatan, yakni pada tahun 2006 kontribusi sektor
12 Bambang 4.738 1.831 - -
13
Rantebulahan
- - - -
perdagangan terhadap PDRB sebesar 11,61%, dan tahun 2007 sebesar
Timur
14 Aralla 13.287 12.436 - - 11,69%. Hingga tahun 2008, di Kabupaten Mamasa terdapat 13 pasar yang
15 Tabulahan 33.852 14.332 - - tersebar di kecamatan- kecamatan. Ada 2 kecamatan di Kabupaten
Jumlah 150.173 48.698 - -
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)

PT. Wira Marga 
LAPORAN AKH
HIR 
KONSU
ULTAN MANAJEMEN KABU
UPATEN PPIP 2011 
Gamb
baran Umum Wilayah Kaabupaten 3 ‐ 19 

Mamasa yang tidak mempunyyai pasar, yaitu Kecamatan Baalla dan d Kabupaten Mam
di masa hingga padda tahun 2008 sebanyak 11 orangg, dan
Kecamatan Taw
walian. b
bidan sebanyak 344 orang.

3.2.4. Profill Sosial Budaya J


Jumlah tempat peeribadatan di Kabbupaten Mamasaa sebanyak 589, yang
teerdiri dari 97 massjid, 2 musholla, 485 gereja, dan 5 pura. Masjid terbaanyak
Pendidikan merupakan salaah satu
b
berada di Kecam
matan Mambi seebanyak 48 buaah, sedangkan gereja
g
sarana menningkatkan Sumbeer Daya
teerbanyak berada di Kecamatan Tannduk Kalua.
Manusia (S
SDM). Salah satuu upaya
Pemerintah Daerah dalam rangka P
Pada tahun 2008 di kabupaten Mamasa terjadi sebaanyak 68 perkara yang
meningkatkaan dan mengembbangkan d
dilaporkan ke Polres Mamasa. Perkkara terbanyak adaalah pencurian deengan
SDM melaalui pendidikan adalah p
pemberatan yangg terjadi 10 kali. Perkara yang berhasil diselessaikan
mencanangkan program wajibb belajar s
sebanyak 44 perkaara dengan 16 dikeluarkan SP3 daan 28 dikenakan P.
P 21.
sembilan tahunn. Dengan program
m ini diharapkan akan tercipta SD
DM yang J
Jumlah konflik yaang terjadi di Kabbupaten Mamasaa sebanyak 58 koonflik,
siap bersaing dalam era globaalisasi. Demikian juga dengan Kaabupaten d
dengan konflik terbbesar diakibatkan oleh status sosiall/kemiskinan.
Polewali Manddar yang berupayya menciptakan suatu masyarakkat yang
J
Jumlah rumah tangga di Kabupatenn Mamasa tahun 22008 sebanyak 30.595
berpendidikan.
rumah tangga. Daari jumlah tersebuut, sebanyak 17.531 rumah tanggaa atau
Kesehatan saangat penting pperanannya dalaam upaya peniingkatan 5
57,30% mempunyyai rumah dengann luas 20 – 49 m22, 19,64% memppunyai
kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Indikator untuk melihat luuas kurang dari 19
1 m2, 18,44% deengan luas 50 – 99 m2, 3,46% deengan
majunya kesehatan diantaranyya lengkapnya fasilitas kesehattan dan luuas 100 – 149 m22, dan sisanya sebbanyak 1,15% meempunyai tempat tingga
t
tercukupinya teenaga medis yanng berkualitas. Pada tahun 2007 tercatat d
dengan luas lebih dari 149 m2. Untuk sarana ssanitasi rumahtangga,
bahwa di Kabupaten Mamasa teerdapat 1 rumah sakit umum dan 1 rumah s
sebanyak 52,57%
% rumah tanggaa atau sebanyakk 16.084 RT, belum
b
sakit swasta. Selain
S rumah saakit di tiap-tiap kecamatan
k juga terdapat m
mempunyai fasilittas untuk buang air besar. Sedangkan untuk teempat
puskesmas dann puskesmas pem
mbantu. Jumlah dookter umum yang tercatat p
pembuangan air besar akhir, mayoritas berada di sunngai/danau.

PT. Wira Marrga 
LAPORAN AKHIR 
KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN PPIP 2011 
Gambaran Umum Wilayah Kabupaten 3 ‐ 20 

3.2.5. Profil Infrastruktur Transportasi

Jalan merupakan prasarana angkutan darat yang sangat penting untuk


memperlancar kegiatan perekonomian, apalagi daerah yang baru terbentuk
seperti Kabupaten Mamasa. Usaha pembangunan yang meningkat
menuntut adanya sarana transportasi untuk menunjang mobilitas penduduk
dan kelancaran distribusi barang dari dan ke suatu daerah Panjang jalan
yang ada di Kabupaten Mamasa pada tahun 2008 sepanjang 2.005,05 Km
yang terdiri dari 239 Km jalan propinsi dan 1.766,05 Km jalan kabupaten.

Tabel 3.20. Kondisi infrastruktur transportasi di Kabupaten Mamasa

Keadaan 2006 2007 2008 2009 2010

I. Jenis Permukaan
Jalan Aspal 111,50 138,50 121,50 154,95 162,70
Jalan Kerikil 263,66 263,66 283,66 402,11 418,61
Jalan Tanah 364,01 446,87 354,01 811,14 826,64
Lainnya 109,86 - 109,86 356,10 358,10
Jumlah Total 849,03 849,03 869,03 1.724,30 1.766,05
II. Kondisi Jalan
Baik 185,66 225,06
Sedang 315,14 315,35
Rusak Ringan 867,40 867,54
Rusak Berat 356,10 358,10
Jumlah Total - - - 1.724,30 1.766,05
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamasa (2010)

PT. Wira Marga 

Anda mungkin juga menyukai