PUJOOOOOOOOO
PUJOOOOOOOOO
DISUSUN OLEH :
Ulasan Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Rm
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
2. Data Subjektif
2.1 Data Riwayat Gizi
1. Makanan utama sebanyak 3 (tiga) kali sehari. Bahan makanan yang
biasa dikonsumsi: Makanan pokok: Nasi, Lauk hewani : telur, Lauk
nabati : tahu dan tempe, Minuman: Teh dan susu, Pasien tidak
menyukai sayuran dan buah
2. Pola makan pasien 3 (tiga) kali sehari, Intake sulit (dibawah 50%)
3. Data Objektif
3.1 Data Antropometri
- TB : 160 cm
- LILA 17 cm
3.2 Data Fisik/Klinis
- Kesadaran : Normal.
- Keadaan umum : Pasien tampak lemah dan dapat duduk atau
berbaring ditempat tidur,
- Suhu : 36,2 ºC (N).
- Nadi : 120 x/ mnt (↑).
- Respirasi : 15 x/ mnt (↓).
- Tensi 90/60 mmHg (↓)
3.3 Data Biokimia (awal masuk RS)
- Hemoglobin : 11 g/dl (↓).
- Albumin : 2,1 g/dl (↓).
- Leukosit : 25 ribu/ml (↑).
- SGOT : 59 U/l (↑).
- SGPT : 26 U/l (N), Na : 112 mmol/l (↓).
- K : 1,8 mmol/l (↓).
A. Skrining
Nama : Tn.Rm
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Ektimasi Berat Badan : 38,78 kg
Tinggi Badan : 160 cm
LILA : 17cm
No Parameter Skor
Ya 1-5 kg 1
ASSESMENT
Identifikasi: dari data tersebut diketahui bahwa asupan zat gizi makro
yaitu:
a. Asupan lemak total klien 19,37 gram masuk kedalam kategori defisit
berat dengan presentase 23,69% dari lemak total kebutuhan 81,75gr.
b. Asupan protein total klien 20,7 gram masuk kedalam kategori defisit
berat dengan presentasi 22,5% dari lemak total kebutuhan 91,97gr.
c. Asupan karbohidrat total klien 56,71 gram masuk kedalam kategori
defisit berat dengan presentasi 30,83% dari karbohidrat total
kebutuhan 183,94gr.
3. ANTROPOMETRI (AD)
AD 1.1 Komposisi/Pertumbuhan Tubuh/Riwayat Berat Badan
AD 1.1.1 Tinggi Badan
Tinggi badan klien yaitu 160 cm → 1,6 cm
AD 1.1.4 LILA
LILA Klien yaitu 17 cm
AD 1.1.5 IMT
IMT pada klien 15,14 kg/m2 (gizi buruk)
Berat badan ideal klien 54 kg
Kesimpulan: Tn. Rm masuk dalam kategori gizi buruk.
Identifikasi: dari data tersebut diketahui bahwa status gizi klien masuk
dalam kategori status gizi Buruk karena ektimasi BB klien 38,78 kg dan
TB 160 cm, hasil IMT klien 15,14 kg/m2.
DIAGNOSA GIZI
I. Domain Intake
1. NI 2.2 kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan
makanan dan minuman oral dibuktikan dengan asupan Energi
30,02% termasuk interprestasi defisit berat, Protein 22,5% termasuk
interprestasi defisit berat, lemak 23,69% termasuk interprestasi
defisit berat, karbohidrat 30,83% termasuk interprestasi defisit berat.
INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Diet
Jangka pendek 2-3 hari
1. Memperbaiki malnutrisi. Karena sedikitnya oksigen yang dapat
dipakai untuk pembentukan ATP, pasien sedikit aktifitas dan
sedikitnya aliran darah ke saluran cerna dan otot.
2. Memperbaiki anoreksia sebagai akibat dari lambatnya peristalik dan
pencernaan karena oksigen yang tidak adekuat dalam sel pencernaan.
3. Mencegah asidosis respirasi dengan mengurangi kelebihan produksi
CO2
4. Mencegah atau memperbaiki dehidrasi
5. Menghindari konstipasi dan feces keras
6. Menghindari kembung/sebah dari porsi besar atau makanan yang
mengandung gas
7. Meringankan kesulitan mengunyah atau menelan sebagai akibat dari
nafas pendek.
B. Jenis Diet
“Diet TETP”
40% 𝑥 𝑇𝐸
→ Karbohidrat = 4
40% 𝑥 1839,41
= 4
= 183,94 𝑔𝑟𝑎𝑚
±5 = 9,19 (174,75 – 193,13)
→ Kebutuhan Cairan = 1 𝑥 𝑇𝐸
= 1 𝑥 1839,41
= 1839,41 𝑚𝑙 → 1,83 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
D. Prinsip Diet
1. Tinggi Energi
2. Tinggi Protein
3. Tinggi Lemak
4. Rendah Karbohidrat
5. Cukup Cairan
E. Syarat Diet
1. Pola makan 3x/hari dengan porsi sedang sesuai dengan kebutuhan.
2. Memberikan Energi rendah sesuai dengan kebutuhan 1839,41 kkal,
Protein tinggi dengan kebutuhan 91,97 gram, Lemak rendah dengan
kebutuhan 81,75 gram, Karbohidrat rendah dengan kebutuhan
183,94 gram, dan cairan cukup dengan kebutuhan 1839,41ml (1,83
liter).
3. Energi Tinggi, untuk menaikan berat badan. Dilakukan secara
bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan.
4. Protein tinggi yaitu 40-55% dari kebutuhan energi total, untuk
memberikan rasa kenyang.
5. Lemak sedang yaitu 30-40% dari kebutuhan total, sumber lemak
hanya boleh berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak
jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
6. Karbohidrat rendah yaitu 15-20% dari kebutuhan energi toral.
Gunakan karbohidrat kompleks untuk memberikan rasa kenyang
dan mencegah konstipasi.
7. Bentuk makanan lunak sebagai antireflux.
8. Tingkatkan asam lemak omega 3, seperti tuna, mackerel, dan ikan
lainnya.
9. Suplemen vitamin A dan C untuk penyembuhan dan pembentukan
jaringan. Vitamin B dan magnesium untuk metabolisme energi.
10. Porsi kecil padat kalori dan sering
11. Serat dinaikkan secara bertahap
F. Bentuk Makanan
- Makanan biasa (makanan lunak)
G. Frekuensi
- 3 kali makanan utama (pagi, siang dan malam).
- 1 kali selingan/snack (siang).
H. Rute
- Oral
I. Edukasi
Edukasi yang diberikan yaitu berupa konseling yang terdiri dari:
1. Memberikan makanan yang sesuai kebutuhan seperti 3x/hari dalam
porsi sedang.
2. Memberikan materi atau penjelasan kepada klien tentang konsumsi
yang baik untuk menaikan berat badan.
3. Memberikan konseling kepada klien tentang asupan yang sesuai dengan
kebutuhan klien.
4. Membantu klien dalam menyusun menu yang seimbang untuk
memenuhi kebutuhan zat gizinya seperti makanan utama pada pagi hari,
siang dan malam yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur dan buah. Serta memberikan selingan/snack.
5. Membantu klien agar mengkonsumsi makanan yang dianjurkan seperti
perbanyak makan buah dan sayur.
6. Memberi tau klien agar tau bahwa makanan yang terlalu panas dan
dingin dapat menyebabkan batuk.
7. Menberi tau klien bahwa Pentingnya istirahat sebelum dan setelah
makan serta makan secara perlahan-lahan.
8. Member tau Jadwalkan pengobatan 1 jam sebelum atau setelah makan,
untuk menghindari mual
PERENCANAAN MENU
A. Pembagian Kedalam Penukar
Energi : (1747,44-1931,38) Lemak : (77,67-85,83)
Protein : (87,38-96,56) Karbohidrat: (174,75-193,13)