Anda di halaman 1dari 16

DIETETIK DASAR

”KASUS VI (PPOK, TB, ASFIKSIA)”

DISUSUN OLEH :

NAMA : PUJO SUTIYONO


NIM : PO.62.31.3.16.255

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA
PRODI D IV GIZI
ANGKATAN III TAHUN AKADEMIK 2018/2019
KASUS VI (PPOK, TB, Asfiksia)
Tn Rm, umur : 56 tahun, TB : 160 cm; LILA 17 cm, Jenis Kelamin : Laki-laki,
Agama : Islam,
Riwayat penyakit sekarang : 7 (tujuh) bulan sebelum masuk RS, pasien
mengalami batuk/ pilek dan demam. Berat badan cenderung tidak naik.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien menderita failure to thrieve dengan gizi
buruk
Kebiasaan makan : Pola makan pasien 3 (tiga) kali sehari, Intake sulit (dibawah
50%)
Pemeriksaan fisik : Muka pucat, kehilangan lemak subkutan, mual, lemas
Hasil Pemeriksaan Klinis : Suhu : 36,2 ºC (N), Nadi : 120 x/ mnt (↑),Respirasi :
15 x/ mnt (↓),Tensi 90/60 mmHg (↓)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Hemoglobin : 11 g/dl (↓), Albumin : 2,1 g/dl
(↓), Leukosit : 25 ribu/ml (↑), SGOT : 59 U/l (↑), SGPT : 26 U/l (N), Na : 112
mmol/l (↓), K : 1,8 mmol/l (↓)
Kebiasaan makan : utama sebanyak 3 (tiga) kali sehari. Bahan makanan yang
biasa dikonsumsi: Makanan pokok: Nasi, Lauk hewani : telur, Lauk nabati : tahu
dan tempe, Minuman: Teh dan susu, Pasien tidak menyukai sayuran dan buah
Hasil recall asupan sebelum masuk RS : E : 552,3 kcal, P : 20,7 gr, L : 19,37 gr,
KH : 56,71 gr

Ulasan Kasus
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Rm
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Usia : 56 tahun
Agama : Islam
2. Data Subjektif
2.1 Data Riwayat Gizi
1. Makanan utama sebanyak 3 (tiga) kali sehari. Bahan makanan yang
biasa dikonsumsi: Makanan pokok: Nasi, Lauk hewani : telur, Lauk
nabati : tahu dan tempe, Minuman: Teh dan susu, Pasien tidak
menyukai sayuran dan buah
2. Pola makan pasien 3 (tiga) kali sehari, Intake sulit (dibawah 50%)

Tabel 1.2 Hasil Recall Asupan Makanan Klien Selama 24 jam


Zat Gizi Asupan Kebutuhan Tingkat Kons. Interprestasi
Makanan (%)
Energi (kkal) 552,3kkal 1839,41kkal 30,02% Defisit berat
Protein (gram) 20,7gr 91,97gr 22,5% Defisit berat
Lemak (gram) 19,37gr 81,75gr 23,69% Defisit berat
Karbohidrat (gram) 56,71gr 183,94gr 30,83% Defisit berat

3. Data Objektif
3.1 Data Antropometri
- TB : 160 cm
- LILA 17 cm
3.2 Data Fisik/Klinis
- Kesadaran : Normal.
- Keadaan umum : Pasien tampak lemah dan dapat duduk atau
berbaring ditempat tidur,
- Suhu : 36,2 ºC (N).
- Nadi : 120 x/ mnt (↑).
- Respirasi : 15 x/ mnt (↓).
- Tensi 90/60 mmHg (↓)
3.3 Data Biokimia (awal masuk RS)
- Hemoglobin : 11 g/dl (↓).
- Albumin : 2,1 g/dl (↓).
- Leukosit : 25 ribu/ml (↑).
- SGOT : 59 U/l (↑).
- SGPT : 26 U/l (N), Na : 112 mmol/l (↓).
- K : 1,8 mmol/l (↓).
A. Skrining
Nama : Tn.Rm
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Ektimasi Berat Badan : 38,78 kg
Tinggi Badan : 160 cm
LILA : 17cm

No Parameter Skor

1 Apakah pasien mengalamin penurunan berat Tidak ada 0 0


badan yang tidak diinginkan dalam 6 bulan
Ragu- 2
terakhir 2
ragu

Ya 1-5 kg 1

2 Apakah pasien mengalami penurunan asupan Tidak ada 0


makan karena penurunan nafsu makan (atau
Ya 1 1
karena tidak bisa mengunyah dan menelan)?
3 Apakah pasien dengan diagnose khusus ? 2
(Dicentang)
TOTAL SKOR SKRINING 5

Kesimpulan: resiko tinggi dengan tindakan asesmen lanjut tiap hari.


PENYELESAIAN KASUS BERDASARKAN LANGKAH-
LANGKAH NCP

ASSESMENT

1. RIWAYAT PERSONAL (CH)


CH 1.1 Data Personal
CH 1.1.1 Umur
 Klien berumur 56 tahun.

CH 1.1.2 Jenis Kelamin


 Klien Berjenis Kelamin Laki-Laki.

CH 3.1 Riwayat Sosial


CH 3.1.7 Agama
 Klien beragama Islam.

Identifikasi: klien sedang masuk RS dikarenakan mengalami gangguan


kesehatan seperti mengalami batuk/ pilek dan demam. Berat badan
cenderung tidak naik. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien menderita
failure to thrieve dengan gizi buruk

2. RIWAYAT GIZI (FH)


FH 1.1.1 Asupan Energi
FH 1.1.1.1 Asupan Energi Total
 Asupan energi total klien saat dilakukan recall yaitu 552,3kkal
kkal (30,02%dari total kebutuhan energi).

Identifikasi: diketahui bahwa asupan energi total klien masuk dalam


kategori Defisit Berat.

FH 1.2.2 Asupan Makanan


FH 1.2.2.2 Jumlah Makanan
 Saat dilakukan recall jumlah asupannya, yaitu:
Makanan pokok: Nasi, Lauk hewani : telur, Lauk nabati : tahu dan
tempe, Minuman: Teh dan susu

FH 1.2.2.2 Jenis Makanan


 Makanan yang dikonsumsi klien dalam bentuk makanan biasa.
FH 1.2.2.5 Variasi Makanan
 Saat dilakukan recall makanan yang dikonsumsi klien kurang
bervariasi.

Identifikasi: dari data tersebut asupan makanan klien kurang bervariasi,


karena dari asupan tersebut klien tidak suka mengkonsumsi buah dan
sayur. hanya ada makanan pokok, lauk hewani, dan lauk nabati.

FH 1.5 Asupan Zat Gizi Makro


FH 1.5.1 Asupan Lemak dan Kolestrol
FH 1.5.1.1 Lemak Total
 Asupan lemak total klien saat dilakukan recall yaitu 19,37gr
(23,69%dari total kebutuhan lemak)

FH 1.5.2 Asupan Protein


FH 1.5.2.1 Protein Total
 Asupan protein total klien saat dilakukan recall yaitu 20,7gr
(22,5%dari total kebutuhan protein)

FH 1.5.3 Asupan Karbohidrat


FH 1.5.3.1 Karbohidrat Total
 Asupan karbohidrat total klien saat dilakukan recall yaitu
56,71gr (30,83% dari total kebutuhan karbohidrat)

Identifikasi: dari data tersebut diketahui bahwa asupan zat gizi makro
yaitu:
a. Asupan lemak total klien 19,37 gram masuk kedalam kategori defisit
berat dengan presentase 23,69% dari lemak total kebutuhan 81,75gr.
b. Asupan protein total klien 20,7 gram masuk kedalam kategori defisit
berat dengan presentasi 22,5% dari lemak total kebutuhan 91,97gr.
c. Asupan karbohidrat total klien 56,71 gram masuk kedalam kategori
defisit berat dengan presentasi 30,83% dari karbohidrat total
kebutuhan 183,94gr.

3. ANTROPOMETRI (AD)
AD 1.1 Komposisi/Pertumbuhan Tubuh/Riwayat Berat Badan
AD 1.1.1 Tinggi Badan
 Tinggi badan klien yaitu 160 cm → 1,6 cm

AD 1.1.2 Berat Badan


 Ektimasi Berat badan klien yaitu 38,78 kg

AD 1.1.4 LILA
 LILA Klien yaitu 17 cm

AD 1.1.5 IMT
 IMT pada klien 15,14 kg/m2 (gizi buruk)
 Berat badan ideal klien 54 kg
 Kesimpulan: Tn. Rm masuk dalam kategori gizi buruk.

Identifikasi: dari data tersebut diketahui bahwa status gizi klien masuk
dalam kategori status gizi Buruk karena ektimasi BB klien 38,78 kg dan
TB 160 cm, hasil IMT klien 15,14 kg/m2.

4. FISIK KLINIS (PD)


PD 1.1 Nutrition-Focused Physical Findings
PD 1.1.1 Penampilan Keseluruhan
 Keadaan umum klien sedang terbaring di RS.
 Suhu : 36,2 ºC (N), Nadi : 120 x/ mnt (↑),Respirasi : 15 x/ mnt
(↓),Tensi 90/60 mmHg (↓)
 Hemoglobin : 11 g/dl (↓), Albumin : 2,1 g/dl (↓), Leukosit : 25
ribu/ml (↑), SGOT : 59 U/l (↑), SGPT : 26 U/l (N), Na : 112
mmol/l (↓), K : 1,8 mmol/l (↓)

Identifikasi: berdasarkan data tersebut diketahui bahwa keadaan klien


secara umum sedang mengalami anemia di karenakan kadar Hb klien
rendah.

DIAGNOSA GIZI

I. Domain Intake
1. NI 2.2 kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan kurangnya pengetahuan terhadap kecukupan kebutuhan
makanan dan minuman oral dibuktikan dengan asupan Energi
30,02% termasuk interprestasi defisit berat, Protein 22,5% termasuk
interprestasi defisit berat, lemak 23,69% termasuk interprestasi
defisit berat, karbohidrat 30,83% termasuk interprestasi defisit berat.

II. Domain Klinik


1. NC- 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait zat gizi kurang
berkaitkan dengan adanya penyakit FFT (failure to thrieve).
2. NC- 2.2 Perubahan Nilai Laboratorium Terkait zat gizi Fe dikaitkan
dengan adanya Anemia dibuktikan dengan nilai Hemoglobin 11
g/dl.

III. Domain Behavioral


1. NB- 1.1 Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan makanan dan
zat gizi dikaitkan dengan kurangnya informasi dibuktikan dengan
jumlah variasi makanan yang kurang seperti tidak sukanya
mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah.
2. NB- 1.6 Keterbatasan Pemahaman Kebutuhan Zat Gizi dikaitkan
dengan tidak tertarik di dalam penerapan informasi dibuktikan
dengan bahasa tubuh yang gelisah.

 Prioritas Diagnosa gizi


 Domain Intake
Klien mengalami kekurangan zat gizi makro yang seperti
kurangnya asupan energi, Protein, lemak dan karbohidrat tidak
sesuai kebutuhan. Selain asupan klien juga memiliki masalah pada
mengkonsumsi makanan di karenakan mual . Oleh karena itu, klien
harus diberikan edukasi terhadap klien maupun keluarganya terkait
dengan pemberian asupan dan pola makan yang sesuai dengan
kebutuhan klien guna untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro
dan mikro klien. Agar dapat mengurangi penyakit yang diderita
klien dengan cara mengkonsumi makanan yang seimbang dan
menghindari makanan yang tidak dianjurkan. Seiring dengan
edukasi yang diberikan diharapkan masalah kekurangan dan
kelebihan zat gizi yang dialami klien dapat teratasi.

INTERVENSI GIZI
A. Tujuan Diet
Jangka pendek 2-3 hari
1. Memperbaiki malnutrisi. Karena sedikitnya oksigen yang dapat
dipakai untuk pembentukan ATP, pasien sedikit aktifitas dan
sedikitnya aliran darah ke saluran cerna dan otot.
2. Memperbaiki anoreksia sebagai akibat dari lambatnya peristalik dan
pencernaan karena oksigen yang tidak adekuat dalam sel pencernaan.
3. Mencegah asidosis respirasi dengan mengurangi kelebihan produksi
CO2
4. Mencegah atau memperbaiki dehidrasi
5. Menghindari konstipasi dan feces keras
6. Menghindari kembung/sebah dari porsi besar atau makanan yang
mengandung gas
7. Meringankan kesulitan mengunyah atau menelan sebagai akibat dari
nafas pendek.

B. Jenis Diet
“Diet TETP”

C. Perhitungan Zat Gizi dan Cairan


Perhitungan:
4. Usia : 56 thn
5. LILA : 17cm
6. Ektimasi BB : 38,78 kg
7. TB : 160 cm

→BBI = (TB – 100) – (10% (TB – 100))


= (160 – 100) – (10% (160 – 100))
= 60 – 6
= 54 kg (jadi BB Tn. Rm kurang 15,22 kg dari BBI)
𝐵𝐵
→IMT = 𝑇𝐵𝑥𝑇𝐵
38,78
= 1,6𝑥1.6
38,78
= 2,56
= 15,14 kg/m2 (gizi buruk)
→ LILA= 17cm
17
Ektimasi berat badan = 26,3 x TB- 100
17
= 26,3 𝑥 (160 − 100) = 38,78 𝑘𝑔
→ Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Makro
BEE(laki-laki) = 66,5 + 13,75 (𝑤) + 5,0 (𝐻) − 6,78 (𝐴)
= 66,5 + 13,75 𝑥 38,78 + 5,0 𝑥 160 − 6,78 𝑥 56
= 1021,90𝑘𝑘𝑎𝑙
𝐹𝐼
→ Kebutuhan Energi Total = 𝐵𝐸𝐸 𝑥 𝐹𝐴 𝑥 𝑠𝑡𝑟𝑒𝑠𝑠
= 1021,90 𝑥 1,2 𝑥 1,5
= 1839,41𝑘𝑘𝑎𝑙
20% 𝑥 𝑇𝐸
→ Protein = 4
20% 𝑥 1839,41
= 4
= 91,97 𝑔𝑟𝑎𝑚
±5 = 4,59 (87,38 − 96,56)
40% 𝑥 𝑇𝐸
→ Lemak = 9
40% 𝑥 1839,41
= 9
= 81,75 𝑔𝑟𝑎𝑚
±5 = 4,08 (77,67 − 85,83)

40% 𝑥 𝑇𝐸
→ Karbohidrat = 4
40% 𝑥 1839,41
= 4
= 183,94 𝑔𝑟𝑎𝑚
±5 = 9,19 (174,75 – 193,13)

→ Kebutuhan Cairan = 1 𝑥 𝑇𝐸
= 1 𝑥 1839,41
= 1839,41 𝑚𝑙 → 1,83 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

D. Prinsip Diet
1. Tinggi Energi
2. Tinggi Protein
3. Tinggi Lemak
4. Rendah Karbohidrat
5. Cukup Cairan

E. Syarat Diet
1. Pola makan 3x/hari dengan porsi sedang sesuai dengan kebutuhan.
2. Memberikan Energi rendah sesuai dengan kebutuhan 1839,41 kkal,
Protein tinggi dengan kebutuhan 91,97 gram, Lemak rendah dengan
kebutuhan 81,75 gram, Karbohidrat rendah dengan kebutuhan
183,94 gram, dan cairan cukup dengan kebutuhan 1839,41ml (1,83
liter).
3. Energi Tinggi, untuk menaikan berat badan. Dilakukan secara
bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan.
4. Protein tinggi yaitu 40-55% dari kebutuhan energi total, untuk
memberikan rasa kenyang.
5. Lemak sedang yaitu 30-40% dari kebutuhan total, sumber lemak
hanya boleh berasal dari makanan yang mengandung lemak tidak
jenuh ganda yang kadarnya tinggi.
6. Karbohidrat rendah yaitu 15-20% dari kebutuhan energi toral.
Gunakan karbohidrat kompleks untuk memberikan rasa kenyang
dan mencegah konstipasi.
7. Bentuk makanan lunak sebagai antireflux.
8. Tingkatkan asam lemak omega 3, seperti tuna, mackerel, dan ikan
lainnya.
9. Suplemen vitamin A dan C untuk penyembuhan dan pembentukan
jaringan. Vitamin B dan magnesium untuk metabolisme energi.
10. Porsi kecil padat kalori dan sering
11. Serat dinaikkan secara bertahap

F. Bentuk Makanan
- Makanan biasa (makanan lunak)

G. Frekuensi
- 3 kali makanan utama (pagi, siang dan malam).
- 1 kali selingan/snack (siang).

H. Rute
- Oral

I. Edukasi
Edukasi yang diberikan yaitu berupa konseling yang terdiri dari:
1. Memberikan makanan yang sesuai kebutuhan seperti 3x/hari dalam
porsi sedang.
2. Memberikan materi atau penjelasan kepada klien tentang konsumsi
yang baik untuk menaikan berat badan.
3. Memberikan konseling kepada klien tentang asupan yang sesuai dengan
kebutuhan klien.
4. Membantu klien dalam menyusun menu yang seimbang untuk
memenuhi kebutuhan zat gizinya seperti makanan utama pada pagi hari,
siang dan malam yang terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk
nabati, sayur dan buah. Serta memberikan selingan/snack.
5. Membantu klien agar mengkonsumsi makanan yang dianjurkan seperti
perbanyak makan buah dan sayur.
6. Memberi tau klien agar tau bahwa makanan yang terlalu panas dan
dingin dapat menyebabkan batuk.
7. Menberi tau klien bahwa Pentingnya istirahat sebelum dan setelah
makan serta makan secara perlahan-lahan.
8. Member tau Jadwalkan pengobatan 1 jam sebelum atau setelah makan,
untuk menghindari mual

PERENCANAAN MENU
A. Pembagian Kedalam Penukar
Energi : (1747,44-1931,38) Lemak : (77,67-85,83)
Protein : (87,38-96,56) Karbohidrat: (174,75-193,13)

Perhitungan Total Kebutuhan Zat Gizi


Bahan Makanan Penukar Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan Pokok 2.5 437.5 10 0 100
Lauk Hewani Rendah 4 200 28 8 0
Lauk Hewani Tinggi 0 0 0 0 0
Lauk Hewani Sedang 4.5 337.5 31.5 22.5 0
Lauk Nabati 4.5 337.5 22.5 13.5 31.5
Sayur C 0 0 0 0 0
Sayur B 3 75 3 0 15
Buah 3 150 0 0 36
Minyak 7 350 0 35 0
Gula 0 0 0 0 0
Susu 0 0 0 0 0
Jumlah 1887.5 95 79 182.5

B. Pembagian penukar dalam sehari

Pembagian Penukar Dalam Sehari


Bahan Total Penukar
Pagi Siang Malam Snak siang
Makanan
Makanan
¾ 1 ¾
Pokok 2½
Hewani 2½ 3 3 8½
Nabati 1½ 1½ 1½ 4½
Sayur 1 1 1 3
Buah 0 0 0 3 3
Minyak 2 2½ 2½ 7
Susu 0
Gula 0

C. Pembagian Kedalam Penukar


Waktu Menu Bahan Makanan Berat (gram) Penukar

Nasi tim Beras 25 ¾

Ayam Masak Ayam Ras 100 2½


Oseng kacang Tahu 165 1½
Pagi
panjang Kacang panjang 50 ½
07.00
Wortel 50 ½
Minyak 10 2

Siang Nasi Tim Beras 50 1


11.00
Pasmol ikan nila Ikan Nila 120 3
Wortel 25 ¼
Timun - -
Tomat - -
Minyak 12,5 2½

Bening Gambas Wortel 50 ½


Gambas 50 ¼
Tempe 75 1½
Selingan siang
13:00 Juice mangga Mangga 270 3

Nasi Tim Beras 50 ¾

Ayam goreng laos Ayam ras 55 3


Minyak 12,5 2½

Sore Sup sayuran Kentang 105 ½


16.00 Wortel 100 1
Daun sop - -
Daun bawang - -
Tulangan ayam - -
Tahu 165 1½
MONITORING EVALUASI
Dampak Asuhan Gizi Kekurangan asupan :
Outcome 1. Energi.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Karbohidrat.

Indicator Outcome Asupan saat recall yaitu :


1. Energi 552,3kkal.
2. Protein 20,7 gram.
3. Lemak 19,37 gram.
4. Karbohidrat 56,71 gram.

Kriteria Berdasarkan Depkes RI, 2004 hasil recall asupan :


1. Energi (defisit berat)
2. Protein (defisit berat)
3. Lemak (defisit berat)
4. karbohidrat (defisit berat)

Dokumentasi Pada kunjungan awal asupan :


Monitoring Evaluasi 1. energi sebesar 30,02% (DB)
2. protein sebesar 22,5% (DB)
3. lemak sebesar 23,69% (DB)
4. karbohidrat 30,83% (DB)

Yang akan dimonitoring pada hari berikutnya.


Pada pengkajian gizi selanjutnya setelah intervensi,
target yang direncanakan telah tercapai 100% yaitu
tingkat asupan :
1. Energi sebesar 97,45% (N).
2. Protein sebesar 96,81% (N).
3. Lemak sebesar 103,48% (N).
4. Karbohidrat sebesar 100,78% (N).

Anda mungkin juga menyukai