Nama : Indah Tria Hoky

NIM : 1608531037

Mata Kuliah : Bioteknologi

Banana cell and tissue culture

Kultur jaringan tanaman adalah ilmu tentang pertumbuhan sel tanaman,

jaringan atau organ yang diisolasi dari tanaman induk, di media buatan. Ini
mencakup teknik dan metode yang sesuai untuk penelitian ke banyak disiplin ilmu
botani dan beberapa tujuan praktis. Terorganisir dan pertumbuhan yang tidak
terorganisir dimungkinkan secara in vitro

Koleksi plasma nutfah Musa Internasional berlokasi di INIBAP (Jaringan

Internasional untuk Peningkatan Pusat Transit Pisang dan Pisang Pisang di
K.U.Leuven. Sekarang, lebih dari 1000 aksesi berbeda dari kultur ujung pucuk
telah dimulai secara in vitro, dikalikan dan dipertahankan pada kondisi suhu yang
dikurangi (16 ± 1 ° C). Kultur tunas ditanam di MS Medium (Murashige dan
Skoog), ditambah dengan sukrosa 30 g / l, BA 2,25 mg / l (6-6) benzyladenine)
dan 0,175 mg / l IAA (asam indol-3-asetat).

Dibandingkan dengan budaya media di mana ujung pucuk dipertahankan,

penurunan sepuluh kali lipat dalam konten sitokinin (0,225 mg / l BA)
menginduksi regenerasi tanaman berakar. Sebaliknya, menambahkan 22,5 mg / l
BA ke dalam medium kultur menghasilkan penekanan dominasi apikal dalam
kultur ujung pucuk dan a reduksi umbi dan jaringan daun antara jaringan
meristematik. Meristem yang sangat menjamur budaya diperoleh dan digunakan
sebagai bahan awal dalam metodologi kulit kepala, teknik paling umum
diterapkan untuk pengembangan suspensi sel embriogenik di Laboratorium
Peningkatan Tanaman Tropis, K.U.Leuven.

Inisiasi dan pemeliharaan sel budaya agak padat karya dan memakan
waktu. Namun, sejak 1 ml sel menetap suspensi sel yang sangat regenerasi dapat
menghasilkan lebih dari 100.000 tanaman, kultur sel paling cocok untuk
perbanyakan klon massal. Selain itu, suspensi sel embriogenik adalah sangat
disukai sebagai bahan target untuk kultur protoplas dan rekayasa genetika karena
risikonya chimerism dielakkan karena asal uniseluler dari tanaman regenerasi.