Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL


Aris Arya Wijaya1, Masriyah2
Jurusan Matematika, FMIPA, Unesa
Email: arisarya99@gmail.com1, masriyah_djalil@yahoo.com2

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel


ABSTRAK (SPLDV) merupakan materi pelajaran matematika
Penelitian ini bertujuan untuk di kelas VIII SMP semester I. Permasalahan yang
mendeskripsikan letak dan jenis kesalahan siswa terkait dengan materi ini pada umumnya adalah
dalam menyelesaikan soal cerita materi sistem aritmatika sosial yang disajikan dalam bentuk soal
persamaan linear dua variabel serta untuk cerita. Berdasarkan hal ini, maka dapat diduga
mengetahui faktor penyebab kesalahannya. bahwa banyak siswa yang melakukan kesalahan
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dalam menyelesaikan soal yang terkait dengan
kualitatif. Subjek penelitian diambil sebanyak tiga sistem persamaan linear dua variabel.
orang siswa. Metode pengumpulan data yang Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
digunakan adalah metode tes dan wawancara. dalam menyelesaikan soal yang terkait dengan
Analisis data dilakukan dengan reduksi, penyajian, sistem persamaan linear dua variabel dapat
dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukan memengaruhi hasil belajar siswa pada materi ini.
bahwa letak kesalahan siswa yaitu kesalahan dalam Dengan kata lain, terdapat hubunagn antara
menentukan apa yang diketahui, membuat model banyaknya kesalahan yang dilakukan siswa dalam
matematika, menyelesaikan model matematika, dan menyelesaikan soal dengan hasil belajar siswa.
jawaban akhir. Jenis kesalahan yang dilakukan Salah satu fakta yang dapat menunjukan hubungan
siswa yaitu kesalahan konsep, prinsip dan opersi. ini yairu hasil wawancara yang telah dilakukan
Faktor penyebab kesalahan yaitu tidak mampu penulis dengan salah satu guru matematika di
menerjemahkan kalimat soal ke dalam kalimat SMPN 3 Waru pada tanggal 8 November 2012,
matematika; lemah tentang konsep variabel, metode yaitu tentang hasil belajar siswanya pada materi
eliminasi dan substitusi; lemah dalam menentukan sistem persamaan linear dua varibael pada tahun
hasil perhitungan. ajaran 2011/2012, yaitu sebagai berikut.
Keywords: kesalahan, soal cerita 1) Nilai rata-rata ulangan siswa hanya 60 padahal
Kriteria Ketuntasan Minimalnya yaitu 70.
2) Siswa yang tuntas belajar sekitar 30% dari
1 PENDAHULUAN setiap kelasnya.
3) Rendahnya hasil belajar siswa pada materi ini
Soal cerita penting untuk diberikan kepada
karena banyak siswa yang melakukan kesalahan
siswa guna melatih siswa dalam menyelesaikan
dalam melakukan perhitungan dan tidak
masalah. Namun sayangnya, banyak siswa yang
memahami metode eliminasi dengan baik.
melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
cerita. Kesalahan-kesalahan dilakukan siswa dalam Melihat dari informasi di atas, maka harus
menyelesaikan soal cerita yaitu kesalahan dilakukan suatu upaya untuk memperbaiki hasil
memahami soal, kesalahan melakukan komputasi, belajar siswa kelas VIII SMPN 3 Waru. Salah satu
dan kesalahan menginterpretasikan jawaban model upaya yang dapat dilakukan yaitu menganalisis
matematika (Rahardjo dan Astuti, 2011:14). kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal yang
terkait dengan sistem persamaan linear dua variabel
Salah satu strategi untuk mengatasi
yang ditinjau dari aspek: memahami soal, membuat
kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
model matematika, menyelesaikan model
menyelesaikan soal cerita yaitu bisa dengan
matematika, dan menyatakan jawaban akhir soal.
menerapkan strategi pemecahan masalah yang
Analisis ini dibutuhkan agar letak, jenis dan
disusun oleh Polya. Strategi pemecahan masalah
penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam
yang disusn oleh Polya yaitu memahami masalah,
menyelesaikan soal cerita materi sistem persamaan
membuat rencana penyelesaian, menyelesaikan
linear dua variabel dapat diketahui dengan jelas.
rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali.
Dengan mengetahui hal ini, maka guru dapat
mengetahui apa yang dibutuhkan siswa untuk
meningkatkan kemampuannya dalam Sedangkan Nuharini dan Tri (2008)
menyelesaikan soal cerita materi sistem persamaan menyusun langkah-langkah menyelesaikan soal
linear dua variabel. Selain itu, kesalahan-kesalahan cerita matematika, khusus pada materi sistem
yang dilakukan siswa dapat dijadikan bahan persamaan linear dua variabel, yaitu sebagai
pertimbangan dalam merencanakan dan berikut.
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
a. Mengubah kalimat soal menjadi kalimat
selanjutnya.
matematika.
b. Menyelesaikan kalimat matematika.
c. Menggunakan penyelesaaian yang diperoleh
2 KAJIAN TEORI pada langkah ke-2) untuk menjawab pertanyaan
2.1 Pengertian Soal Cerita pada soal cerita.
Matematika Nugroho dan Lisda (2009) menyusun
langkah-langkah penyelesaian soal cerita materi
Soal cerita matematika merupakan soal yang yang terkait dengan sistem persamaan linear dua
terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dicari variabel, yaitu sebagai berikut.
penyelesaiannya menggunakan kalimat matematika
yang memuat bilangan, operasi hitung, dan relasi a. Membuat model matematika
(=, <, >, ≤, ≥) (Rahardjo dan Astuti, 2011:8). b. Mencari himpunan penyelesaian
Seadangkan menurut Atim (2008), soal cerita Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli
merupakan permasalahan yang dinyatakan dalam yang telah disebutkan di atas terkait dengan
bentuk kalimat bermakna dan mudah dipahami. langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita,
Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat maka penulis berpendapat bahwa mengubah
disimpulkan bahwa soal cerita matematika kalimat soal menjadi kalimat (model) matematika
merupakan soal yang terkait dengan kehidupan merupakan bagian terpenting dari langkah-langkah
sehari-hari yang diungkapkan dalam bentuk kalimat lannya. Walaupun, tidak ada jaminan bahwa jika
bermakna. model matematika yang dibuat benar maka jawaban
dari pertanyaan soal aslinya juga benar. Tetapi
2.2 Langkah-langkah Menyelesaikan paling tidak langkah ini sudah mengarah pada
Soal Cerita Matematika jawaban yang benar.
Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam Adapun dalam penelitian ini, langkah-
menyelesaikan soal cerita matematika menurut langkah menyelesaikan soal cerita, khususnya yang
beberapa ahli. terkait dengan sistem persamaan linear dua variabel
adalah sebagai berikut.
Soedjadi (2000) menyusun langkah-langkah
dalam menyelesaikan soal cerita matematika, yaitu a. Memahami soal, meliputi:
sebagai berikut. 1) Menentukan apa yang diketahui dalam soal
dan
a. Membaca soal cerita dengan cermat untuk
2) Menentukan apa yang ditanyakan dalam
memahami makna tiap kalimat. soal.
b. Memisahkan dan mengungkapkan, apa yang b. Membuat model matematika.
ditanyakan oleh soal, pengerjaan hitung apa c. Menyelesaikan model matematika.
yang diperlukan. d. Menentukan jawaban akhir soal.
c. Membuat model matematika.
d. Menyelesaikan model matematika. 2.3 Analisis Kesalahan Siswa dalam
e. Mengembalikan jawaban model matematika Menyelesaikan Soal Cerita
kepada jawaban soal aslinya.
Analisis adalah suatu upaya penyelidikan
Adinawan dan Sugijono (2008) untuk melihat, mengamati, mengetahui,
menyarankan langkah-langkah yang dilakukan menemukan, memahami, menelaah,
untuk menyelesaikan soal matematika yang mengklasifikasi, dan mendalami serta
berbentuk cerita, yaitu sebagai berikut. menginterpretasikan fenomena yang ada (Atim,
a. Membuat diagram, khususnya soal matematika 2008:6).
yang berhubungan dengan geometri. Kesalahan adalah penyimpangan dari yang
b. Mengubah kalimat soal menjadi kalimat benar atau penyimpangan dari yang telah ditetapkan
matematika. sebelumnya (Kamarullah, 2005:25). Rosyidi (2005)
c. Menyelesaikan kalimat matematika. mendefinisikan kesalahan sebagai suatu bentuk
penyimpangan terhadap hal yang dianggap benar
atau prosedur yang ditetapkan sebelumnya. c. Kesalahan menyelesaikan model matematika
Sementara itu, menurut Kurniasari (2007), Siswa dianggap melakukan kesalahan
kesalahan merupakan suatu bentuk penyimpangan ini, jika:
terhadap hal yang benar, prosedur yang ditetapkan 1) tidak menggunakan aturan matematika
sebelumnya, atau penyimpangan dari suatu yang dalam menyelesaikan model,
diharapkan. 2) salah dalam menggunakan aturan-aturan
matematika,
Berdasarkan dari pendapat Kamarullah, 3) tidak menyelesaikan model matematika yang
Rosyidi dan Kurniasari maka dapat disimpulkan dibuat, atau
bahwa kesalahan merupakan suatu bentuk 4) salah dalam menyelesaikan model
penyimpangan terhadap hal yang dianggap benar matematika yang dibuat.
atau penyimpangan terhadap sesuatu yang telah d. Kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir
ditetapkan/disepakati sebelumnya. soal
Kesalahan-kesalahan yang dialami siswa Siswa dianggap melakukan kesalahan
dalam mengerjakan soal cerita secara mekanik ini, jika:
meliputi kesalahan memahami soal, kesalahan 1) tidak menuliskan jawaban akhir soal,
membuat model matematika, kesalahan melakukan 2) tidak lengkap menuliskan jawaban akhir
komputasi, dan kesalahan menginterpretasikan soal, atau
jawaban kalimat matematika (Rahardjo dan Astuti, 3) salah dalam menuliskan jawaban akhir soal.
2011: 14).
Jenis kesalahan merupakan kesalahan yang
Letak kesalahan dalam penelitian ini berkaitan demgan objek matematika yaitu konsep,
didefinisikan sebagai bagian dari penyelesaian soal operasi, dan prinsip, yaitu sebagai berikut.
yang terjadi penyimpangan, yaitu sebagai berikut.
a. Indikator kesalahan konsep
a. Kesalahan dalam memahami soal meliputi, Kesalahan konsep yaitu kesalahan yang
1) Kesalahan menentukan apa yang diketahui dibuat siswa dalam menggunakan konsep-
dari soal. konsep yang terkait dengan materi, sebagai
Siswa dikategorikan melakukan berikut.
kesalahan ini, jika siswa: 1) Salah dalam memahami makna soal.
a) tidak menuliskan apa yang diketahui, 2) Salah dalam menerjemahkan soal ke dalam
b) tidak lengkap menuliskan apa yang model matematika.
diketahui, atau 3) Salah tentang konsep variabel yang
c) salah menuliskan apa yang diketahui. digunakan untuk membuat model
2) Kesalahan menentukan apa yang ditanyakan matematika.
dalam soal. 4) Salah konsep tentang metode eliminasi dan
Siswa dianggap melakukan kesalahan substitusi.
ini, jika siswa: b. Indikator kesalahan prinsip
a) tidak menuliskan apa yang ditanyakan Kesalahan prinsip yaitu kesalahan dalam
dalam soal, menggunakan aturan-aturan atau rumus-rumus
b) tidak lengkap menuliskan apa yang matematika atau salah dalam menggunakan
ditanyakan dalam soal, atau prinsip-prinsip yang terkait dengan materi,
c) salah dalam menuliskan apa yang seperti salah dalam penarikan kesimpulan dalam
ditanyakan dalam soal. menentukan jawab akhir soal.
b. Kesalahan membuat model matematika c. Indikator kesalahan operasi
Siswa dianggap melakukan kesalahan Kesalahan operasi yaitu kesalahan dalam
ini, jika siswa: melakukan operasi atau perhitungan.
1) tidak menulis pemisalan variabel yang Indikatornya yaitu siswa tidak dapat
dipakai pada pembuatan model, menggunakan aturan operasi atau perhitungan
2) tidak lengkap menulis pemisalan variabel dengan benar.
yang dipakai pada pembuatan model,
Soewarsono (dalam Rosyidi, 2005:22)
3) salah dalam menulis pemisalan variabel
mengklasifikasikan faktor penyebab kesulitan siswa
yang dipakai pada pembuatan model,
belajar matematika dari faktor kognitif dan
4) tidak menuliskan model matematika, atau
nonkognitif. Faktor kognitif, meliputi hal-hal yang
5) model matematika yang dibuat tidak sesuai
berhubungan dengan kemampuan intelektual dan
dengan pemahaman soal.
cara siswa memproses dan mencerna materi
matematika dalam pikirannya. Faktor nonkognitif,
meliputi sikap, kepribadian, emosional, cara tes ditentukan siswa yang menjadi subjek
belajar, suasana rumah dan lain-lain. penelitian.

Dengan demikian penyebab kesalahanpun Pemeriksaaan terhadap jawaban siswa


dapat berasal dari dalam diri maupun dari luar diri dilakukan berdasarkan langkah-langkah
siswa. Selanjutnya faktor penyebab kesalahan penyelesaian soal. Langkah-langkah tersebut
dalam penelitian ini ditinjau dari aspek kognitif adalah: menuliskan apa yang diketahui (L1),
siswa yaitu penguasaan siswa terhadap objek menuliskan apa yang ditanyakan (L2), membuat
matematika yang berkaitan dengan materi soal model matematika (L3), menyelesaikan model
cerita yang terkait dengan sistem persamaan linear matematika (L4), dan menyatakan jawaban akhir
dua variabel. soal (L5).
Dalam menentukan kesalahan siswa pada
3 METODE PENELITIAN setiap langkah, peneliti berpandu pada apa yang
telah diuraikan pada kajian teori dan alternatif
Penelitian ini merupakan penelitian penyelesaian soal tes. Siswa yang melakukan
deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian kesalahan pada suatu langkah akan diberi tanda ”1”
sebanyak tiga orang siswa. Subjek penelitian 1 dan benar diberi tanda “0”. Hal ini untuk
dikodekan dengan SP-1, subjek penelitian 2 mempermudah dalam rerkapitulasi banyaknya
dikodekan dengan SP-2, dan subjek penelitian 3 kesalahan yang dilakukan siswa untuk setiap nomor
dikodekan dengan SP-3. Pemilihan ketiga subjek soal.
didasarkan pada hasil tes tulis. Ketiga subjek Analisis data dari kesalahan siswa dalam
penelitian ini merupakan siswa yang terbanyak menyelesaikan soal cerita materi sistem persamaan
melakukan kesalahan, paling beragam variasi letak, linear dua variabel didasarkan pada hasil pekerjaan
jenis dan penyebab kesalahan, dan komunikatif. siswa yang dilakukan dengan cara menganalisis
pekerjaan siswa untuk semua butir soal tes.
Instrumen dalam penelitian ini, yaitu soal tes
dan pedoman wawancara. Metode tes dan 4.2 Analisis Data Kualitatif
wawancara merupakan metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnta, Analisis data difokuskan pada analisis
data yang dipeoleh baik data hasil maupun hasil jawaban subjek penelitian dalam menyelesaikan
wawancara dianalisis. Teknik menganalis data soal tes dan dipadukan dengan hasil wawancara,
dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap reduksi guna menelusuri letak dan jenis kesalahan siswa
data, tahap penyajian data dan tahap penarikan serta faktor penyebab terjadinya kesalahan. Analisis
simpulan. ini dilakukan secara terurut mulai dari SP-1, SP-2
dan SP-3 untuk semua soal.
Soal yang diujikan pada siswa sebanyak tiga
soal. Soal no.1 digunakan untuk menganalis
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
yang terkait dengan sistem persamaan linear dua
5 PEMBAHASAN HASIL
variabel jika pada model matematikanya koefisien 5.1 Analisis Kesalahan untuk SP-1
variabelnya bertanda sama. Soal no.2 digunakan
untuk menganalis kesalahan siswa dalam Berdasarkan data yang ada pada lembar
menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan jawaban SP-1, banyaknya kesalahan yang
sistem persamaan linear dua variabel jika pada dilakukan oleh SP-1 dapat dilihat pada tabel 5.1
model matematikanya salah satu koefisien berikut.
variabelnya berbeda tanda. Soal no.3 digunakan Tabel 5.1: Rekapitulasi Kesalahan SP-1
untuk menganalis kesalahan siswa dalam No. Langkah Penyelesaian
Jumlah
menyelesaikan soal cerita yang terkait dengan Soal L1 L2 L3 L4 L5
sistem persamaan linear dua variabel jika pada 1 1 0 1 1 1 4
model matematikanya kedua koefisien variabelnya 2 0 0 1 1 1 3
berbeda tanda. 3 0 0 1 1 1 3
Total 10

Tabel 5.1 di atas menunjukan banyaknya


4 TEKNIK ANALISIS DATA kesalahan yang dilakukan oleh SP-1. Data yang ada
4.1 Analisis Data Kuantitatif pada Tabel 5.1 belum cukup untuk menunjukan
letak kesalahan, jenis kesalahan dan faktor
Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai penyebab kesalahan SP-1 dalam menyelesaikan
dasar menghitung banyaknya kesalahan yang soal tes. Untuk itu, diperlukan suatu langkah lagi
dilakukan oleh siswa. Selanjutnya berdasarkan hasil yaitu melakukan triangulasi data hasil tes dengan
menggunakan metode wawancara. Jenis triangulasi soal tes. Untuk itu, diperlukan suatu langkah lagi
dalam penelitian ini merupakan triangulasi sumber yaitu melakukan triangulasi data hasil tes dengan
data. menggunakan metode wawancara. Jenis triangulasi
Berdasarkan data hasil tes dan data hasil dalam penelitian ini merupakan triangulasi sumber
triangulasi maka diperoleh simpulan tentang letak data.
kesalahan, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan Berdasarkan data hasil tes dan data hasil
yang dilakukan oleh SP-1 dalam menyelesaikan triangulasi maka diperoleh simpulan tentang letak
soal cerita materi sistem persamaan linear dua kesalahan, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan
variabel. Hasilnya dapat dilihat secara lengkap pada yang dilakukan oleh SP-2 dalam menyelesaikan
Tabel 5.2 tentang rangkuman hasil analisis soal cerita materi sistem persamaan linear dua
kesalahan untuk SP-1. variabel. Hasilnya dapat dilihat secara lengkap pada
Tabel 5.4 tentang rangkuman hasil analisis
Tabel 5.2: Rangkuman Hasil Analisiss Kesalahan untuk SP-1 kesalahan untuk SP-2.
No. Letak Jenis Penyebab Kesalahan
Soa Kesalahan Kesalahan Tabel 5.4: Rangkuman Hasil Analisiss Kesalahan untuk SP-2
l No. Letak Jenis Penyebab Kesalahan
1 a. K1 a. Konsep a. Lemah tentang Soal Kesalahan Kesalahan
b. K2 konsep variabel. 1 a. K1 a. Konsep a. Lemah tentang konsep
b. K3 variabel.
2 a. K2 b. Konsep a. Lemah tentang
b. K3 c. Prinsip konsep variabel. 2 a. K3 a. Konsep a. Lemah tentang konsep
c. K4 d. Operasi b. Tidak paham b. K4 b. Prinsip variabel.
tentang metode c. Operasi b. Tidak menguasai
perhitungan.
eliminasi dan
c. Tidak paham tentang
substitusi. metode eliminasi dan
3 a. K2 a. Konsep a. Lemah tentang substitusi.
b. K3 b. Prinsip konsep variabel. 3 a. K2 a. Konsep a. Lemah tentang konsep
c. K4 c. Operasi b. Tidak paham b. K3 b. Prinsip variabel.
tentang metode c. K4 c. Operasi b. Lemah tentang
eliminasi dan persamaan yang
substitusi. ekuivalen.
c. Lemah dalam
c. Tidak mampu
melakukan
menerjemahkan pengurangan
kalimat soal ke d. Tidak paham tentang
dalam kalimat metode eliminasi dan
matematika substitusi.
Keterangan: Keterangan:
K1 : kesalahan dalam memahami soal K1 : kesalahan dalam memahami soal
K2 : kesalahan dalam membuat model matematika K2 : kesalahan dalam membuat model matematika
K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika
K4 : kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir soal K4 : kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir soal

5.2 Analisis Kesalahan SP-2 5.3 Analisis Kesalahan SP-3


Berdasarkan data yang ada pada lembar Berdasarkan data yang ada pada lembar
jawaban SP-2, banyaknya kesalahan yang jawaban SP-3, banyaknya kesalahan yang
dilakukan oleh SP-2 dapat dilihat dari tabel 5.3 dilakukan oleh SP-3 dapat dilihat dari tabel 5.5
berikut. berikut.

Tabel 5.3: Rekapitulasi Kesalahan SP-2 Tabel 5.5: Rekapitulasi Kesalahan SP-1
No. Langkah Penyelesaian No. Langkah Penyelesaian
Jumlah Jumlah
Soal L1 L2 L3 L4 L5 Soal L1 L2 L3 L4 L5
1 1 0 1 0 0 2 1 1 0 1 0 0 2
2 1 0 1 1 1 4 2 0 0 1 1 1 3
3 1 0 1 1 1 4 3 1 0 1 1 1 4
Total 10 Total 9

Tabel 5.3 di atas menunjukan banyaknya Tabel 5.5 di atas menunjukan banyaknya
kesalahan yang dilakukan oleh SP-2. Data yang ada kesalahan yang dilakukan oleh SP-3. Data yang ada
pada Tabel 5.3 belum cukup untuk menunjukan pada Tabel 5.5 belum cukup untuk menunjukan
letak kesalahan, jenis kesalahan dan faktor letak kesalahan, jenis kesalahan dan faktor
penyebab kesalahan SP-2 dalam menyelesaikan penyebab kesalahan SP-3 dalam menyelesaikan
soal tes. Untuk itu, diperlukan suatu langkah lagi c) model matematika yang dibuat tidak
yaitu melakukan triangulasi data hasil tes dengan sesuai dengan pemahaman soal.
menggunakan metode wawancara. Jenis triangulasi
dalam penelitian ini merupakan triangulasi sumber 3) Kesalahan menyelesaikan model matematika
data. Kesalahan yang dilakukan siswa,
Berdasarkan data hasil tes dan data hasil yaitu salah dalam menyelesaikan model
triangulasi maka diperoleh simpulan tentang letak matematika yang dibuat.
kesalahan, jenis kesalahan dan penyebab kesalahan 4) Kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir
yang dilakukan oleh SP-3 dalam menyelesaikan soal
soal cerita materi sistem persamaan linear dua Kesalahan yang dilakukan siswa
variabel. Hasilnya dapat dilihat secara lengkap pada yaitu salah dalam menuliskan jawaban akhir
Tabel 5.6 tentang rangkuman hasil analisis soal.
kesalahan untuk SP-3.
b Jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
Tabel 5.6: Rangkuman Hasil Analisiss Kesalahan untuk SP-3 dalam menyelesaikan soal cerita materi sistem
No. Letak Jenis Penyebab Kesalahan
persamaan linear dua variabel, sebagai berikut.
Soa Kesalahan Kesalahan
l 1) Kesalahan konsep
1 a. K1 a. Konsep a. Lemah tentang Kesalahan yang dilakukan siswa
b. K2 konsep variabel. yaitu:
a) salah dalam memahami makna soal;
2 a. K2 a. Konsep a. Lemah tentang b) salah dalam menerjemahkan soal ke
b. K3 b. Prinsip konsep variabel. dalam model matematika;
c. K4 c. Operasi b. Tidak paham c) salah tentang konsep variabel yang
tentang metode digunakan untuk membuat model
eliminasi dan matematika;
substitusi.
d) salah konsep tentang metode eliminasi
3 a. K2 a. Konsep a. Lemah tentang
b. K3 b. Prinsip konsep variabel. dan substitusi.
c. K4 c. Operasi b. Tidak paham 2) Kesalahan prinsip
tentang metode Kesalahan yang dilakukan siswa
eliminasi dan yaitu salah dalam menggunakan prinsip-
substitusi. prinsip yang terkait dengan materi,
c. Lemah dalam khususnya pada metode eliminasi dan
melakukan substitusi.
perhitungan. 3) Kesalahan operasi
Keterangan:
K1 : kesalahan dalam memahami soal
Kesalahan yang dilakukan siswa
K2 : kesalahan dalam membuat model matematika yaitu tidak dapat menggunakan aturan
K3 : kesalahan dalam menyelesaikan model matematika operasi atau perhitungan dengan benar.
K4 : kesalahan dalam menyatakan jawaban akhir soal

6 SIMPULAN c Penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan


siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi
Simpulan dari penelitian ini adalah sebagai sistem persamaan linear dua variabel adalah
berikut: sebagai berikut.
1) Lemah tentang konsep variabel yang
a Letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal dalam menyelesaikan soal cerita materi digunakan untuk membuat model
matematika.
sistem persamaan linear dua variabel, yaitu
2) Tidak mampu menerjemahkan kalimat soal
sebagai berikut.
ke dalam kalimat (model) matematika.
1) Kesalahan dalam memahami soal
3) Tidak memahami metode eliminasi baik
Kesalahan yang dilakukan siswa,
konsep maupun prinsipnya.
yaitu tidak lengkap menuliskan apa yang
4) Lemah dalam membuat persamaan yang
diketahui.
ekuivalen.
2) Kesalahan membuat model matematika
5) Lemah dalam menentukan hasil perhitungan.
Kesalahan yang dilakukan siswa,
yaitu:
a) tidak menulis pemisalan variabel yang DAFTAR PUSTAKA
dipakai pada pembuatan model; [1] Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2008.
b) salah dalam menulis pemisalan variabel Seribu Pena Matematika untuk SMP/MTs
yang dipakai pada pembuatan model; Kelas VII. Intisari Materi Contoh Soal &
Pembahasan Uji Kompetensi. Jakarta:
Erlangga.

[2] Atim, Mohammad. 2008. Analisis Kesalahan


Siswa dalam Menyelesaikan Soal Terapan
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di
Kelas X MAN Gresik. Tesis yang tidak
dipublikasikan. Surabaya: Unesa.

[3] Kamarullah. 2005. Analisis Kesalahan


Mahasiswa D-2 PGMI IAIN Ar-Raniry Banda
Aceh Tentang Geometri di Madrasah
Ibtidaiyah beserta Alternatif
Pembelajarannya. (Makalah Ujian Tesis).
Surabaya: Unesa.

[4] Kurniasari, Ika. 2007. Analisis Kesalahan


Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surabaya
dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan
Nonlinear Dua Variabel. Tesis yang tidak
dipublikasikan. Surabaya: Unesa.

[5] Nugroho, Heru dan Lisda Meisaroh. 2009.


Matematika SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta:
Depdiknas.

[6] Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni. 2008.


Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
Kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas.

[7] Rahardjo, Marsudi dan Astuti Waluyati. 2011.


Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung
Campuran di Sekolah Dasar (Modul
Matematika SD dan SMP Program
BERMUTU). Yogyakarta: PPPPTK
Matematika.

[8] Rosyidi, Abdul Haris. 2005. Analisis


Kesalahan Siswa Kelas II MTs Alkhoiriyah
dalam Menyelesaikan Soal Cerita yang
Terkait dengan Sistem Persamaan Linear Dua
Peubah. Tesis yang tidak dipublikasikan.
Surabaya: Unesa.

[9] Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika


di Indonesia. Jakarta: Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai