TINJAUAN PUSTAKA
Definisi kepuasan kerja dari Dawis dan Lofquist (dalam Ghazi, Ali,
Shahzada, & Israr, 2010) adalah kondisi yang menyenangkan yang dihasilkan
kerja, rekan kerja dan bos, prospek karir dan aspek intrinsik pekerjaan itu
sendiri.”
yang menyatakan bahwa kepuasan kerja lebih dikenal sebagai komponen dari
pekerjaan mereka, dan ketidakpuasan kerja adalah sejauh mana mereka tidak
Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Hughes, Ginnett, & Curphy
Dawis, Lofquist, & Weiss (1968) mengatakan bahwa teori ini berdasar pada
setiap individu ingin mencapai dan terus menjaga hubungan yang baik
akan berusaha membangun hubungan tersebut dan jika gagal maka akan
England, Loqfuist (dalam Vidiasta, 2010) untuk membuat sebuah alat tes
1. Dimensi intrinsik
2. Dimensi ekstrinsik
Kepuasan ekstrinsik didapatkan dari imbalan yang didapat oleh
individu, imbalan tidak selalu dalam bentuk uang, namun bisa dalam
Social Service
Creativity
Moral Values
Independence
Variety
Authority
Intrinsik
Ability Utilization
Social Status
Security
Responsibility
Achievement
Activity
Compensation
Ekstrinsik
Advancement
Supervision – Technical
Recognition
Working Conditions
General Satisfaction
Co-workers
karyawan.
b. Achievement adalah prestasi yang dicapai selama bekerja.
c. Activity adalah segala macam bentuk aktivitas yang dilakukan dalam
bekerja.
d. Advancement adalah kemajuan atau perkembangan yang dicapai
selama bekerja.
e. Authority adalah wewenang yang dimiliki dalam melakukan
pekerjaan.
f. Company policies and Practices adalah kebijakan yang dilakukan adil
bagi karyawan.
g. Compensation adalah segala macam bentuk kompensasi yang
pekerjaan.
i. Creativity adalah kreatifitas yang dapat dilakukan dalam melakukan
pekerjaan.
j. Independence adalah kemandirian yang dimiliki karyawan dalam
bekerja.
k. Moral Values adalah nilai-nilai moral yang dimiliki karyawan dalam
lingkungan kerjanya.
o. Social Service adalah perasaan sosial karyawan terhadap lingkungan
kerjanya.
p. Social Status adalah derajat sosial dan harga diri yang dirasakan
melakukan pekerjaannya.
t. Working Conditions adalah keadaan tempat kerja dimana karyawan
melakukan pekerjaannya.
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
kerja:
ialah:
membosankan pekerjaan.
kepuasan kerja.
yang terlalu kecil, namun hasil tentang gaji yang terlalu besar
tidak jelas meyakinkan. Yang penting ialah sejauh mana gaji yang
c. Penyeliaan kerja
1. Umur
pertambahan usia.
2. Gender
percaya bahwa mereka harus bekerja lebih keras dan lebih luar
seseorang.
4. Pengalaman kerja
5. Level pekerjaan
pekerjaan lain.
b. Menyuarakan (Voice): Ketidakpuasan kerja yang
semakin banyak.
d. Kesetiaan (Loyalty): Ketidakpuasan kerja yang
umur atau rentang kehidupan. Salah satu temuan yang penting dari
jabatan.
digunakan oleh karyawan ketika mereka berada dalam suatu pekerjaan tetapi
Rosse & Hulin (dalam Sager, Yi, & Futrell, 1998) mengungkapkan
bahwa ada 4 konstruk teoritis utama untuk struktur internal dari withdrawal
1976).
yang lebih berat seperti tidak hadir, dan berakhir dengan bentuk
tidak menentu.
menurunkan produktivitas.
terlambat atau pulang lebih cepat. Tentu saja hal ini kadang-
kadang tidak dapat dihindari seperti pada saat ada masalah pada
yang lebih lama, istirahat untuk minum kopi, dan sebagainya yang
dari pekerjaan.
irama atau ritme yang sama dalam hal ini. Contohnya karyawan
adalah gaji yang lebih besar, kesempatan karir yang lebih baik,
2.2.3.1 Keterlambatan
adalah penjelasannya:
kepuasan kerja.
keterlambatan ini.
3. Unavoidable lateness, yaitu keterlambatan yang
organisasi, kualitas dan kuantitas pelayanan yang diberikan, pesan psikologis yang
negatif kepada orang lain, semangat dan motivasi kerja yang memburuk, dan dapat
memicu rekan kerja untuk melakukan hal yang sama (Koslowsky, 2000).
kepuasan kerja, maka tujuan organisasi tidak akan tercapai, karena sumber daya
manusia merupakan sumber daya yang sangat berperan penting dalam sebuah
organisasi.
profit “X”.