Anda di halaman 1dari 5

Penatalaksanaan

1. Konservatif
Rawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4x500mg atau eritromisin bila tidak
tahan dengan ampisilin dan metronidazol 2 x 500mg selama 7 hari). Jika umur kehamilan
kurang dari 32 – 34 minggu, dirawat selama air ketuban masih keluar. Jika usia
kehamilan 32 – 37 minggu belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif berikan
dexametason, observasi tanda – tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Terminasi pada
./infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi setelah 24 jam. Jika
usia kehamilan 32 – 37 minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi, nilai
tanda – tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda – tanda infeksi intrauterin). Pada usia
kehamilan 32 – 37 minggu berikan steroid untuk kematangan paru janin, dan bila
memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomietin tiap minggu. Dosis betametason
12mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametason IM 5 mg setiap 6 jam selama 4
kali.
2. Aktif
Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitoksin. Bila gagal seksio sesarea. Bila tanda
– tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan terminasi persalinan. Bila skor pelvik <
5, lakukan pematangan pelviks, kemudian induksi. Jika tidak berhasil lakukan seksio
sesarea. Bila skor pelviks > 5 lakukan induksi persalinan.
Catatan :
1. Riwayat medis : Waktu dan kuantitas bocor atau basah, minggu kehamilan, riwayat
kehamilan dari PROM, dll
2. Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan fisik: Hindari pemeriksaan dalam kecuali persalinan
aktif. Gunakan pemeriksaan spekulum steril untuk:
 Periksa secara visual untuk servisitis, prolaps tali pusat, atau prolaps janin
 Menilai dilatasi serviks dan penipisan
 Mendapatkan kultur yang diperlukan
 Secara visual memastikan diagnosis PROM
3. Test: jika diagnosis PROM tidak dapat ditegakkan secara visual:
 Uji pH cairan dari vagina posterior forniks
 Carilah apakah ada cairan yang keluar dari dari vagina posterior fornik

 Pertimbangkan USG, untuk memeriksa volume cairan ketuban, untuk menilai berat
janin, usia kehamilan, dan presentasi; untuk memeriksa kelainan anatomi.
 Pertimbangkan AmniSure jika diagnosis dari PROM masih belum jelas setelah
pemeriksaan fisik, nitrazine, dan tes pakis. (AmniSure adalah “rapid slide test” yang
menggunakan metode immunochromatographic untuk mendeteksi jumlah alpha
microglobulin-1 protein dalam cairan vagina.)

PPROM (pada usia kehamilan < 24 mgg)

Untuk PPROM pada usia gestasi <24 minggu, morbiditas janin dan neonatal tetap tinggi.
Konsultasikan kepada pasien pilihan apa yang mereka pilih, apakah memilih untuk terminasi
(induksi persalinan) atau “expectant managament” pengelolaan hamil, jika umur kehamilan 22
sampai 24 minggu, juga harus konsultasi dengan Neonatologi

Anda mungkin juga menyukai