Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH PERADABAN ISLAM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

DIMAS SEPTIAN 0309181002


NANDA YUSNITA 0309181021
NURANI SIAGIAN 0309181016
SITI NUR LAILA 0309183134

DOSEN PENGAMPU:
FATKHUR ROHMAN, MA.

PRODI PENDIDIKAN IPS 3


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam dengan
judul “Konsep Sejarah, Kebudayaan dan Peradaban’’

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 16 Maret 2019

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………….
DAFTAR ISI……………………………………
BAB I PENDAHULUAN……………………
1. Latar Belakang……………………
2. Rumusan Masalah…………………..
3. Tujuan……………………………
BAB II KONSEP SEJARAH, KONSEP PERADABAN DAN KEBUDAYAAN
1. Konsep Sejarah……………………….
2. Konsep Kebudayaan dan Peradaban……………..
BAB III PENUTUP…………………………
1. Kesimpulan ……………………
2. Saran……………………….
DAFTAR PUTAKA………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejarah memiliki tiga konsep penting yaitu, perubahan, peristiwa,
sebab-akibat, nasionalisme, kemerdekaan atau kebebasan, kolonialisme,
revolusi, fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminism,
liberalisme,dan konservatisme.
Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-
Islamiyyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan kedalam bahasa
Indonesia dengan kebudayaan islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab
adalah al-Tsaqafah. Di Indonesia, sebagaimana juga di Arab dan Barat,
masih banyak orang yang mensinonimkan dua kata “kebudayaa” (Arab, al-
Hadharah; Inggris, civilization). Dalam perkembangan ilmu antropologi
sekarang, kedua istilah itu dibedakan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep-konsep dari sejarah?
2. Bagaimana konsep dari kebudayaan dan peradaban?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep sejarah.
2. Untuk mengetahui konsep kebudayaan dan peradaban.
BAB II
KONSEP SEJARAH, KEBUDAYAAN, DAN PERADABAN

A. KONSEP SEJARAH
Perkataan sejarah yang kemudian berkembang sebagai sebuah disiplin
ilmu sebenarnya mempunyai makna bermacam-macam. Namun pada dasarnya
semuanya menunjukkan pada kejadian di masa lampau. Secara etimologis
sejarah berasal dari kata bahasa Arab yaitu "syajara atau syajaratun" yang berarti
pohon, atau "syajarah and nasab yang artinya pohon silsilah.
Dalam bahasa Inggris ada kata yang berpadanan dengan sejarah yakni
"history kini yang berarti masa lampau umat manusia atau kejadian-kejadian
yang dibuat oleh alam.
Asal usul kata h"history dalam bahasa Inggris berawal dari bahasa
Yunani kunc "istoria" yang artinya ilmu belajar dengan cara bertanya-tanya.
Dalam masyarakat di berbagai daerah juga dikenal istilah-istilah yang
menunjukkan pada pengertian sejarah seperti silsilah, riwayat,hikayat,tambo dan
babad.
1. Menurut Sartono, sejarah merupakan cerita tentang pengalaman kolektif
suatu komunitas di masa lampau.
2. Menurut Alan Nevin, bahwa sejarah adalah jembatan penghubung masa
silam dan masa kini, dan sebagai petunjuk ke arah masa depan.
3. Kontowijoyo, sejarah dimaksudkan sebagai rekonstruksi masa lalu dan yang
direkonstruksi sejarah adalah apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan,
dikerjakan, dirasakan, dan dialami manusia.
4. R. Moh Ali, menjelaskan bahwa sejarah mengandung arti yang mengacu
kepada hal-hal:
a. Perubahan-perubahan, kejadia-kejadian dan peristiwa-peristiwa dalam
kenyataan sekitar kita.
b. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian-kejadian dan peristiwa
yang merupakan realitas tersebut.
c. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan -perubahan, kejadian-kejadian
dan peristiwa yang merupakan realitas tersebut.
5. Sisi Gazalba, mengemukakan bahwa sejarah adalah gambaran masa lalu
tentang manusia dan sekitarnya sebagai mahluk sosial, yang disusun secara
ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan
penjelasan, yang memberi pengertian dan kesepahaman tentang apa yang
telah berlalu itu.
6. Taufik Abdullah, sejarah adalah hasil dari sebuah usaha untuk merekam,
melukiskan dan menerangkan peristiwa masa lalu.
7. Edward Haller Carr, sejarah adalah sebuah proses interaksi tanpa henti antara
sejarawan dab fakta-faktanya, sebuah dialog yang tak berujung antara masa
sekarang dan masa lampau.
8. G. J Renier, menyatakan bahwa sejarah adalah cerita mengenai pengalaman
orang yang sudah berlalu dalam masyarakat yang beradab.

Konsep -Konsep Sejarah


Seperti telah dijelaskan bahwa sejarah memiliki 3 konsep penting yaitu
perubahan, waktu dan kontinuitas. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat
berapa konsep penting yang merupakan karakteristik dalam ilmu sejarah.

Konsep-konsep tersebut ialah:


1. Perubahan
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang
menjadi tampil berbeda. Seperti dijelaskan di depan, bahwa perubahan
merupakan hal paling esensi dalam konsep sejarah. Setiap peristiwa yang
disusun menjadi fakta dan dirangkai menjadi tulisan sejarah akan selalu terkait
dengan perubahan. Dari bangsa terjajah menjadi bangsa merdeka merupakan
salah satu contoh perubahan. Dari masyarakat nomaden menjadi sendenter
adalah perubahan kehidupan manusia.
2. Peristiwa
Sejarah dalam arti objektif adalah peristiwa itu sendiri. Peristiwa adalah
kejadian yang benar-benar terjadi. Peristiwa tidak dapat diulang, sehingga
sejarawan memahami peristiwa berdasarkan bukti sejarah. Dari peristiwa itulah
sejarawan menyusun fakta. Konsep peristiwa memiliki arti sebagai suatu
kejadian yang menarik maupun luar biasa karena memiliki keunikan.
3. Sebab Akibat
Sejarah pasti akan menghubungkan berbagai fakta mencari kesimpulan fakta
baru. Berbagai fakta yang terhubung tersebut bukan secara kebetulan, tetapi
memiliki kausalitas atau sebab akibat.
Peristiwa satu dapat menyebabkan peristiwa lainnya. Istilah sebab merujuk
kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang
mendorong terjadinya suatu perbuatan, perubahan maupun peristiwa berikutnya,
sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa, sedangkan akibat
adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suatu perbuatan maupun
dampak dari peristiwa.
4. Nasionalisme
Konsep nasionalisme memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan
negara dan bangsa menjadi perhatian berat dalam kehidupan bernegara.
5. Kemerdekaan atau kebebasan
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan
politik bagi setiap negara dan bangsa maupun untuk manusia.
6. Kolonialisme
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam
ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak
abad XV dan XVI. Kolonialisme bermula dari serangkaian petualangan mencari
kekayaan, kejayaan, dan penyebaran agama.
7. Revolusi
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan
sosial politik yang radikal, berlangsung cepat dan besar-besaran.
8. Fasisme
Konsep fasisme adalah nama pengorganisasian pemerintahan dan masyarakat
secara totaliter oleh kediktatoran partai tuggal yang sangat memiliki rasa
nasionalisme yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialisme.
9. Komunisme
Konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial
yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi dan swa-pemerintahan
yang diatur secara komunal atau bersama-sama.
10. Peradaban
Konsep peradaban merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas
kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi,
dan pola pikir terpenting dalam suatu masyarakat yang terasa ditekan dari
generasi ke generasi.
11. Perbudakan
Pada hakekatnya konsep perbudakan adalah suatu istilah yang
menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang maupun kelompok tidak
memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia memiliki hak asasi sebagai
manusia yang layak.
12. Waktu
Konsep waktu dalam hal ini merupakan konsep esensial dalam sejarah.
Bahkan bagi masyarakat, waktu merupakan parameter di mana kehidupan
dibangun, diatur dan diselaraskan.
13. Feminisme
Feminisme adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi
atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
14. Liberalisme
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya
hanya dapat diungkapkan melalui peggunaan kata-kata sifat yang
menggambarkan nuansa-nuansa khusu.
15. Konservatisme
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa reaitas
suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan seharah nya.

Pembahasan sejarah perkembangan peradaban Islam yang sangat panjang


dan luas itu tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan politiknya. Bukan
saja karena persoalan-persoalan politik sangat menentukan perkembangan aspek-
aspek peradaban tertentu seperti akan terlihat, tetapi terutama karena system
politik dan pemerintahan itu sendiri merupakan salah satu aspek penting dari
peradaban, sebagaimana disebutkan.
Karena itulah, uraian sejarah politik Islam sangat dominan, sementara aspek-
aspek lain tampak hanya terikut didalamnya, seperti system pemerintahan,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan seni bangunan.
B. KONSEP KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

1. Ttsaqafah (Kebudayaan)
Tsaqafah secara etimologi dari kata tsaqifa. Dikatakan : tsaqifa asy-syai'
tsaqfan wa tsiqafan wa tsuqufatan yang berarti hadzaqahu (pandai, cerdas).
Rajulun tsaqfun wa tsaqifun, berarti lelaki itu cerdik dan mudah paham. Kata ini
bisa diikuti dengan kata lainnya, seperti tsaqfun laqfun. Dikatakan rajulun
tsaqfun laqfun bila lelaki tersebut benar-benar menguasai dan menunaikannya.
Bila dikatakan tsaqifa asy-syai' maka itu artinya ia cepat sekali belajarnya :
sedangkan ungkapan tsaqufa ar-rajul tsaqafatan berarti lelaki itu menjadi cerdik.
Sedangkan tsaqafah secara terminologi beararti cara manusia di dalam
kehidupannya, serta kemampuannya hidup di dalam bayang-bayang lingkungan
dan kondisi yang dialaminya. Dengan demikian, setiap manusia memiliki
caranya (tsaqafah-nya) sendiri. Akan tetapi cara ini berbeda-beda dalam tingkat
perkembangannya.
Para peneliti banyak membahas tentang tsaqafah. Mereka pun
membedakan antara tsaqafah dan hadharah. Sebagian mereka mengembalikan
kata tsaqafah ke dalam bahasa latin "Culture" yang maksudnya adalah membajak
tanah dan menanaminya. Taylor mengisyaratkan, Tsaqafah berarti kombinasi
yang mencakup aspek pengetahuan, akidah, seni, akhlak, undang-undang dan
tradisi, ditambah kecakapan dan tradisi yang diupayakan oleh manusia sebagai
bagian dari suatu masyarakat.
Sedangkan Claid Clokhon mengatakan "Tsaqafah merupakan warisan
sosial yang dihasilkan oleh individu dari kelompok yang didiaminya. Ia
merupakan informasi kelompok manusia yang tersimpan dalam ingatan
anggotanya. Sebagian mereka mengisyaratkan bahwa tsaqafah berarti pemurnian
fitrah manusia, pbersihan dan pelurusan kebengkokannya, kemudian
mendorongnya supaya melahirkan ide-ide yang tependam di dalamnya, lalu
melepaskan kekuatannya guna membangun pengetahuan-pengetahuan yang
dibutuhkan manusia dalam menerima setiap pengetahuan dan ilmu yang
bermanfaat lagi bergun, serta tidak menerima pengetahuan, atau ilmu, atau nilai
yang bisa merusak eksistensi manusia yang tidak selaras dengan tuntutan
pendidikan.
Oleh sebagian orang tsaqafah diartikann sebagai aturan terhadap model
perilaku, ide dan rasa.
Ada pula yang mengatakan, tsaqafah adalah sesuatu yang bisa dicapai
manusia dengan belajar dan pencapaian ilmu. Sehingga mereka mengukur
tsaqafah manusia berdasarkan ukuran tingkatan derajat keilmuwan yang
dicapainya. Hanya, definisi ini terlalu sempit, sebab, orang yang belajar belum
tentu memiliki tsaqafah yang istimewa, meskipun tidak diragukan lagi bahwa
belajar ikut berperan serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan tsaqafah.
Kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu
masyarakat. Sejak zaman Rasulullah Saw, kebudayaan islam berkembang terus-
menerus sejalan dengan perkembangan pemikiran dan meluasnyakekuatan
politik dan daerah penganut islam, terbentuk bermacam-macam struktur, ide, dan
lembaga-lembaga dalam politik, lapangan ibadat, lapangan hukum, lapangan
seni, lapangan ekonomi, lapangan sosial danbermacam-macam lapangan
kebudayaan yang lain. Kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni,
sastra, religi(agama), dan moral, maka peradaban terefleksi dalam politik,
ekonomi, dan teknologi.

Tsaqafah memiliki dua segi yaitu :


1. Segi materi : meliputi segala sesuatu yang bisa diproduksi dan dibuat oleh
manusia, seperti peralatan-peralatan senjata, perabot memasak, pakaian,
bangunan dan lain sebagainya.
2. Segi nonmateri : meliputi bahasa, adat, tradisi, nilai, akhlak.
Tsaqafah memilikI unsur umum dan unsur khusus. Unsur umum yaitu yang
berkaitan dengan adat, tradisi, ide, bahasa, dan model perilaku bersama. Unsur-
unsur ini sifatnya umum bagi individu dalam satu tsaqafah. Sedangkan unsur-
usur khusus adalah yang berkaitan dengan kelompok profesi, strata sosial, dan
etnis.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud:
1. Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagaisuatu kompleks, ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma,peraturan-peraturan, dan lain-lain.
2. Wujud kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpoladari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud benda, yaitu wujud kebudayaan sebagaibenda-benda hasil karya.
Sedangkanistilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan
unsure-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah.
Menurutnya, peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu
kebudayaan yang mempunyai system teknologi, seni bangunan, seni rupa,
system kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang majudan kompleks.

2. Peradaban (Hadharah)
Peradaban atau Hadharah (dalam bahasa Arab) secara etimologi berasal
dari kata hadhara(ada,daerah,perkotaan). Kata hudhur (ada) adalah lawan kata al-
maghib dan ghaibah (tidak ada). Diakatakan, hadharah, yahdhuru, hudhuran, wa
hadharatan. Kata kallimtuhu bi hadharati fulan wa bimahdharin minhu.
Adapun definisi hadharah secara terminologi adalah segala sesuatu yang
berkaitan degan kehidupan tetap manusia meliputi sistem politik, ekonomi
sosial, pemikiran da kesenian.
Dalam definisi peradaban yang dimaksud disini yakni Islam yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa bangsa Arab
yang semula terbelakang, bodoh, tidak terkenal, dan diabaikan oleh bangsa-
bangsa lain, menjadibangsa yang maju, dan cepatmengembangkan dunia,
membina satukebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya
dalamsejarah manusia hingga sekarang.
Adanya sistem hukum, kemampuan manusia dalam menyediaka sarana-
prasarana yang bisa melindungi dan menjamin keamanan tempat tinggalnya.
Ibnu Khaldun menilai bahwa hadharah adalah puncak peradaban, sedangkan
badawah (nomadik) adalah muasal peradaban dan muncul lebih dahulu dari pada
hadharah.
Banyak ulama yang membincang tentang hadharah. Ibnu Khaldun
misalnya, mendefinisikan dengan "suatu kondisi yang merupakan hasil dari
suatu adat dan melebihi batas dari kondisi yang dibutuhkan atas suatu peradaban.
Seberapa jauh batasan ini, berbeda-beda sesuai dengan perbedaan-perbedaan
yang tak terbatas dalam kemakmuran serta banyak sedikitnya bangsa-bangsa.
Sedangkan A'la Al Maududi mengatakan, "Hadharah (peradaban) tidak
lain hanyalah sebuah sistem yang integral, yang mencakup semua yang dimiliki
oleh manusia, meliputi pemikiran, ide, tindakan, dan moral dala kehidupan
mereka, baik secara personal, keluarga, sosial, ekonomi, maupun politik.

Historiografi dan periodisasi peradaban islam

Menurut para sejarawan, perkembangan historiografi Islam terbagi ke dalam


empat periode, di antaranya:
1. Periode awal sampai pada abad ke-3 hijriyah
Ciri dari masa ini adalah belum terpecahnya antara legenda dan tradisi Arab
sebelum islam dengan sejarah islam yang relative ilmiah yang muncul pada abad
ke duahijriyah. Penulisan sejarah abad ini masih dipengaruhi oleh tradisi penulis
Persia. Salah satu buku yang terkenalberjudul Khudai-Nama (Buku Raja-raja)
2. Periode dimulai abad ke-3 sampai abad ke-6 hijriyah
Ciri periode ini adalah diakui sebagai disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Ciri
lainnya ditandai dengan lahirnya sejarawan-sejarawan wilayah/provinsi, seperti
Fathu Mishr karya Abdurrahman bin Abdullah bin Abdul Hakam dan Tarikh
Baghdad karya Ibnu Abi Thahir Taifur.
3. Periode abad ke-6 sampai abad ke-10 hijriyah
Ciri periode ini adalah digunakannya dua bahasa yakni bahasa Arab dan Persia.
4. Periode abad ke-10 sampai abad ke-13 hijriyah
Ciri periode ini adalah dipergunakannya bahasa Turki dalam penulisan sejarah.
Hal ini sebagai akibat logis dari tegaknya Dinasti Turki Utsmani dan ekspansi
Barat terhadap dunia Islam.

Landasan “Peradaban Islam” adalah “Kebudayaan Islam” terutama wujud


idealnya, sementara landasan “Kebudayaan Islam” adalah agama. Jadi, dalam islam,
tidak seperti pada masyarakat yang menganut agama “bumi” (nonsmawi), agama
bukanlah kebudayaan tetapi dapat melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan
merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, maka agama Islam adalah bwahyu
dari Tuhan.
Harun Nasution membagi sejarah peradapan Islam ke dalam 3 peiode besar, yaitu:
 Peridode Klasik (650-1280M)
Periode ini merupakan zaman kemajuan dan dibagi kedalam dua
fase.Pertama, fase ekspansi,integrasi dan puncak kemajuan (650-1000M) dan
meluas melalui: Afrika Utara-ke Spanyol Barat dan melalui Persia sampai ke
India di Timur. Di masa inilah yang berkembang dan memuncak ilmu
pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun bidang non-agama.
Kedua,fase disintegrasi (1000-1250M). Di masa ini keutuhan umat Islam dalam
bidang politik mulai pecah, kekuasaan Khalifah menurun dan akhirnya Baghdad
dapat dirampas dan di hancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258M. Khalifah,
sebagai lambang kesatuan politik umat Islam, hilang.
 Periode Pertengahan (1250-1800M)
Periode pertengahan juga dibagi kedalam dua fase. Pertama, fase
kemunduran (1250-1500M). Di zaman ini disentralisasi dan disentegrasi
bertambah meningkat. Dunia Islam terbagi dua, bagian Arab terdiri atas
Arabia,Irak, Suria,Plaestina,Mesir,Afrika Utara,dengan Mesir sebagai pusat dan
bagian Persia yang terdiri atas Balkan, Asia Kecil, Persia dan Asia Tengah
dengan Irak sebagai piusat. Kedua, fase Tiga Kerajaan Besar (1500-1800M)
yang di mulai dengan zaman kemajuan (1500-1700M) dan zaman kemunduran
(1700-1800M). Tiga Kerajaan Besar yang di maksud ialah Kerjaan Usmani
(Otoman Empire) di Turki, Kejaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di
India. Di masa kemajuan Kerajaan Besar ini mempunyai kejayaan masing-
masing terutama dalam bentuk literatur dan arsitek masjid-masjid. Di zaman
kemunduran, Kerajaan Usmani terpukul di Eropa, Kerajaan Safawi dihancurkan
oleh serangan suku bangsa Afghan, sedang daerah kekuasaan Kerajaan Mughal
diperkecil oleh pukulan-pukulan Raja India.
 Periode Modern (1800M-sekarang)
Periode modern merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir
ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan
umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan
merupakan ancaman bagi Islam. Para Raja dan pemuda-pemuda Islam mulai
memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali.
Pada masa ini, mulai muncul ide-ide pembaruan dalam Islam.
Beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh Peradapan dan Kebudayaan Islam, yaitu:
 Peradapan dan Kebudayaan Islam berdiri atas dasar Keesaan mutlak dalam
aqidah. Maka ia adalah peradapan pertama yang menyerahkan satu Tuhan yang
tidak mempunyai sekutu dalam hukum dan kekuasaan-Nya.
 Keistimewaan yang kedua dari peradapan dan kebudayaan islam ialah memiliki
kecenderungan dan tujuan manusiawi cakrawala dan risalah yang universal.
 Keistimewaan peradapan dan kebudayaan islam yang ketiga adalah ia
memberikan prinsip moral di tempat pertama dalam seluruh sistem dan berbagai
bidang kagiatan.

Tujuan Mempelajari Sejarah Peradapan dan Kebudayaan Islam


Di antara tujuan mempelajari serajah peradapan dan kebudayaan islam, antara
lain:
 Untuk menyelidiki dan mengetahui sejauh mana kemajuan yang telah dicapai
oleh Umat Islam terdahulu dalam lapangan peradapan.
 Untuk mengetahui perkembangan peradapan dan kebudayaan islam di berbagai
negara, terutama negara-negara islam.
 Untuk menggali dan meninjau kembali faktor apa yang menyebabkan kemajuan
islam dalam lapangan peradapan dan faktor apa pula yangbmenyebabkan
kemundurannya, yang kemudian menjadi cermin bagi masa-masa sesudahnya.
 Untuk mengetahui dan memperbandingkan antara peradapan yang dijiwai oleh
islam dengan peradapan yang lepas dari jiwa islam, dan dari sini akan diketahui
mana peradapan islam dan mana pula peradapan non islam yang dicetuskan oleh
hasil karya umat islam.
 Dengan mempelajari sejarah peradapan dan kebudayaan islam kita akan
mengetahui sumbangan islam dan umat islam dalam lapangan peradapan umat
manusia di permukaan bumi ini.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejarah memiliki tiga konsep penting yaitu, perubahan, peristiwa, sebab-


akibat, nasionalisme, kemerdekaan atau kebebasan, kolonialisme, revolusi,
fasisme, komunisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminism, liberalisme,dan
konservatisme
Peradaban atau Hadharah (dalam bahasa Arab) secara etimologi berasal dari
kata hadharah (ada, daerah perkotaan). Kata hudhur atau ada adalah lawan kata
Al-Maghid dan Ghaibah atau tidak ada. Dikatakan hadharah, yahdhuru,
hudhuran, wa hadharatan. Kata kallimtuhu bi hadharati fulan wa bimahdharin
minhu artinya aku telah berbicara kepadanya dengan disaksikan oleh si fulan.
Kebudayaan (tsaqafah) secara etimologi dari kata tsaqifa. Dikatakan: tsaqifa asy-
syai’ tsaqfan wa tsiqafan wa tsuqufatan yang berarti hadzaqahu atau pandai,
cerdas.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini lebih menyadari bahwa pentingnya Konsep
Sejarah, Konsep Peradaban dan Kebudayaan bagi kehidupan sehari-hari..
Pembaca diharapkan untuk lebih memahami sejarah peradaban dan kebudayaan
islam. Penulis diharapakan agar tidak hanya membuatan makalah ini sebagai
penambahan nilai tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
DAFTAR PUSTAKA

Dora, Nuriza. 2018. Pengantar Ilmu Sosial. Medan.


Misba, Muhammad. 2016. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-
Kautsar.
Susanti, Eka. Endayani, Henni. 2018. Konsep Dasar IPS. Medan.
Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Zubaidah, Siti. 2011. Sejarah Peradaban Islam. Medan: Wal Ashri Publishing.

Anda mungkin juga menyukai