Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PERTEMUAN DENGAN JEJARING


PUSKESMAS KECAMATAN TAMANSARI
TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi


terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya
penanggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan
nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang
akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan
tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan
tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit
infeksi, kanker dan lain-lain.
Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala
penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun
waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak
pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain.
Program penaggulangan HIV-AIDS telah berjalan di Indonesia kurang lebih
dari 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada tahun 1987.
Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi
pencegahan hingga pengobatan, perawatan dan dukungan. Pelayanan harus
dilakukan secara komperhensif dan berkesinambungan, layanan komprehensif
adalah upaya yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang
mencakup semua bentuk layanan HIV dan IMS, seperti kegiatan KIE pengetahuan
komprehensif, promosi penggunaan kondom, pengendalian faktor risiko, layanan
Konseling dan Tes HIV (KTS dan KTIP), Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan
(PDP), Pencegahan Penularandari Ibu ke Anak (PPIA), Pengurangan Dampak
Buruk NAPZA (LASS, PTRM, PTRB), layanan IMS, Pencegahan penularan melalui
darah donor dan produk darah lainnya, serta kegiatan monitoring dan evaluasi
serta surveilan epidemiologi di Puskesmas Rujukan dan Non‐Rujukan termasuk
fasilitas kesehatan lainnya dan Rumah Sakit Rujukan Kabupaten/Kota. Layanan KT
HIV sering kali menjadi pintu masuk ke LKB. Layanan KT HIV dapat berupa
Konseling dan Tes HIV Sukarela (KTS) atau Konseling dan tes HIV atas inisiasi
petugas kesehatan (KTIP). Demikian pula dengan diagnosis dan tes terkait dengan
TB.
Pelayanan yang berkesinambungan adalah pemberian layanan HIV & IMS
secara paripurna, yaitu sejak dari rumah atau komunitas, ke fasilitas layanan
kesehatan seperti puskesmas, klinik dan rumah sakit dan kembali ke rumah atau
komunitas; juga selama perjalanan infeksi HIV (semenjak belum terinfeksi sampai
stadium terminal, perkembangan program ini menunjukan pula pemahaman yang
lebih baik para penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan HIV-
AIDS serta perkembangannya, besaran dan percepatan respon untuk
mengatasinya.
Dalam mewujudkan fungsinya, puskesmas kecamatan Tamansari harus
meningkatkan kualitas dan kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber
daya yang digunakan. Mutu dan kinerja pelayanan mengacu kepada kebijakan
mutu Puskesmas Kecamatan Tamansari dengan tata nilai budaya organisasi yaitu
komitmen, kekeluargaan, kerjasama dan inivatif untuk mendukung Misi
Puskesmas Kecamatan Tamansari yang salah satunya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam bidang kesehatan untuk mencapai
visi Puskesmas Kecamatan Tamansari yaitu “Kecamatan Tamansari Sehat
Menuju Jakarta Sehat 2022”
Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan
mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi
dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.

II. LATAR BELAKANG

Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan


mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi
dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif.
Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki
epidemi terkonsentrasi. Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan
upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif,
menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang
cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.
Jika ditinjau dari system pelayanan kesehatan di Indonesia maka peranan
dan kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak system pelayanan
kesehatan di Indonesia, maka puskesmas bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran.

Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS
3. Peraturan Menteri Kesehatan no. 51 tahun 2013 tentang Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Anak
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 87 Tahun 2014
Tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral
5. Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes Human Immunodeficiency
Virus Kementrian Kesehatan Tahun 2015
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
7. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Program Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-SKPD) Puskesmas Kecamatan Tamansari tahun anggaran
2019, Nomor 433/DPA/2018 Tanggal 31 Desember 2018

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terbentuknya akses layanan antar jejaring yang baik dan mudah di wilayah
Kecamatan Tamansari.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan cakupan screening orang dengan resiko HIV/AIDS
2. Meningkatkan Akses ARV bagi ODHA di wilayah Kecamatan Tamansari

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pertemuan dengan a. Persiapan kegiatan
Jejaring b. Pelaksanaan
c. Laporan
d. Membuat rencana perbaikan
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Cara melaksanakan kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan Puskesmas
dilaksanakan dengan :
No Kegiatan Pokok Pelaksana Lintas program Lintas sektor
Kegiatan terkait terkait
1 Pertemuan Persiapan  KIA/KB/RB  LSM
dengan Jejaring kegiatan  KPLDH/Pekes  KPAK/WPA
(Membuat daftar mas dan  Pengelola
undangan, Promkes HIV/AIDS Sudis
koordinasi  TB Kes Jakbar
dengan lintas (Peran terlampir)
 PKPR
program dan  MTBS K
sektor terkait,  PTM/Lansia an
membuat surat
 Gizi terlam
pesanan
(Peran terlampir) pir)
konsumsi)
(Pe)
1 Pembukaan
Kegiatan oleh
Satpel HIV/AIDS
2 Memaparkan
materi terkait
HIV/AIDS
3 Diskusi tentang
masalah dan
kendala
mengenai
HIV/AIDS
4 Memberikan
Form dan
pengisisan
Umpan balik ke
peserta
5 Melakukan
evaluasi dan
laporan hasil
kegiatan
6 Membuat
Rencana Tindak
Lanjut kegiatan
VI. SASARAN KEGIATAN
No Kegiatan Sasaran Kegiatan
1 Pertemuan dengan Jejaring dalam layanan HIV-AIDS
jejaring

VII. JADWAL DAN WAKTU PELAKSANAAN


Bulan
No Rincian Kegiatan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pertemuan Jejaring 12 13 11 11 PKC

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring dan evaluasi kegiatan dilakukan berdasarkan pengamatan langsung
dan dituangkan dalam bentuk laporan pertanggungjawaban yang akan
diselesaikan maksimal dalam jangka waktu 2 minggu setelah masing-masing
kegiatan berlangsung dan evaluasi paska kegiatan maksimal 1 bulan

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan kegiatan akan dilakukan dalam bentuk laporan
pertanggungjawaban kegiatan yang akan diselesaikan maksimal dalam jangka
waktu 2 minggu setelah kegiatan berlangsung.
Evaluasi kegiatan akan dilakukan dalam bentuk laporan bulanan dan resume
capaian pelaksanaan kegiatan.
X. BIAYA DAN ANGGARAN
Anggaran kegiatan dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPA- SKPD) Puskesmas Kecamatan Tamansari Tahun
anggaran 2019, Nomor : 433/DPA/2018. Tanggal : 31 Desember 2018. Program :
1.02.08 / Program Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya
Kesehatan Perorangan. Kegiatan : 1.02.08.001/ Peningkatan Layanan Umum
Daerah, Kode Rekening 5.2.2.34.01 Belanja Barang dan Jasa BLUD Dengan
rincian sebagai berikut :

No Nama Kegaiatan Jumlah (Rp)


Pertemuan dengan Jejaring
1 Rp. 4.512.000
Konsumsi 24 Orang x 4 kali x Rp. 47.000
Total Rp . 4.512.000
XI. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

a. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah satuan pelaksanan program HIV-AIDS
Puskesmas Kecamatan Tamansari dan puskesmas kelurahan, dr. Sherla
Septie Lucky V
b. Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala Satuan Pelaksana UKM, dr. Lina Anggraeni M

Jakarta, 9 Januari 2019


Pelaksana Kegiatan

dr. Sherla S L Viryaspera

Mengetahui

Kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari Kepala Satuan Pelaksana UKM

dr. Herwin Meifendy dr. Lina Anggraeni M


NIP .196805292007011012 NIP. 198403282014032006

Anda mungkin juga menyukai