Anda di halaman 1dari 4

Sudah empat hari ini ia duduk di beranda rumah sore hari.

Pandangannya tak lepas dari


tangga gunung di pinggir desa. Tak ada lagi yang ia tunggu kecuali suaminya yang pergi ke
seberang untuk mengais rezeki. Kalaupun ia bisa berlari, sepertinya ia ingin mengejar
kepergian orang yang sangat dicintainya.

1. Unsur yang menonjol dalam kutipan cerpen di atas adalah …


a. Tema b. Latar
c. Karakter tokoh d. Sudut pandang

Kutipan cerpen berikut untuk no. 2 dan 3!


Hampir setiap hari mataku tak jemu-jemunya menjelajahi media demi media. Malah
Suatu ketika temanku bertanya.
“ Sekarang apa kegiatanmu, Deni?”
“Jadi pengamat pers,” lantas kulihat temanku itu keheranan dan takjub.
“Wah, hebat sekali” temanku tampak terkagum-kagum.
“Yah… begitulah, kini aku jadi pengamat pers, spesilisasi lowongan kerja.”
“ha…ha…ha…” seketika itu juga temanku terbahak-bahak dan segera meninju bahuku.
Begitulah dalam masa transisi selepas dari perguruan tinggi, aku berusaha mengubah
keprihatinanku dalam mencari kerja, menjadi lelucon semu. Apalagi, di era yang katanya
orang globalisasi dan kompetitif dengan lowongan kerja yang semakin sempit ini, aku
dituntut mengubah kerenyit dahi menjadi seberkas senyum, jikalau aku tidak ingin dilanda
stres yang ujung-ujungnya stroke.
Selain di warung-warung Koran, kadang-kadang aku juga pergi ke perpustakaan daerah. Di
sana aku mencermati Koran-koran yang di warung Koran tidak ada. Di sana aku biasanya
lebih bebas, karena lepas dari kewajiban membeli Koran. Atau kalau tidak, aku juga pergi ke
kampus, untuk melihat-lihat, barangkali ada info-info penting di sana. Nah, keberuntungan
baru berpihak kepadaku rupanya. Di lorong dekat ruang dosen terpampang pengumuman,
sebuah instansi membutuhkan dua orang pengawas proyek.

2. Karakter tokoh Deni yang patut di contoh yaitu…


a. Suka menolong b. Pantang menyerah
c. Rajin belajar d. Suka membaca

3. Cerpen di atas menggunakan sudut pandang …


a. Orang pertama b. Orang kedua
c. Orang pertama tokoh sampingan d. Orang ketiga

4. Amanat yang terkandung dalam kutipan cerpen di atas yaitu…


a. Belajarlah dengan rajin untuk mencapai cita-cita
b. Jangan pernah berhenti berharap atas kemurahan tuhan
c. Selalu membaca buku untuk menambah wawasan
d. Jangan mudah putus asa untuk mencapai keberhasilan

Terpaksalah Mbok Sutiyah mengeluhkan perasaannya kepada Nining sendiri.


“Kapan sekolahmu selesai, Nduk! Aku tak melihat apa gunanya sekolah terlalu lama seperti
yang kau jalani itu!” Katanya di antara keluhan-keluhannya.
“Hanya tinggal berapa bulan lagi, Mbok. Selesai Ujian SMA, tamatlah sekolahku,” Jawab
nining.
5. Kutipan teks cerpen di atas adalah bagian struktur orientasi berupa …
a. Penciptaan gambaran visual latar
b. Penentuan waktu kisah, latar tempat, dan latar waktu
c. Pengenalan tokoh dan penentuan peristiwa
d. Penentuan peristiwa dan dan atmosfer

Sedangkan Maura sudah mulai berburu menjelajahi toko-toko bermerk untuk membeli
pashmina dengan motif yang disukai maminya. Hanya aku yang tak mempersiapkan apa-apa
untuk Biyungku.
“Kok Biyung, sih?” Tanya Maura dengan mimik lucu. “ Kenapa gak panggil mama, mami,
atau ibu lah yang paling umum?” Ujarnya lagi. Aku hanya tersenyum.
“Orang Jawa zaman dulu memang kebanyakan memanggil ibu mereka dengan sebutan
‘Biyung’ sama saja, kok, artinya dengan mami, mother, mom, dan yang lainnya,” jelasku
sambil tersenyum. Terlihat lirikan mata Yesha dengan senyuman yang membiasakan ejekan.
Aku tak peduli.
Biyungku memang tak sebanding dengan mami dan mom-nya Maura dan Yesha yang
memiliki gelar sarjana bahkan hingga Phd. Biyungku hanya seorang penjual tempe mendoan.
Tapi sehari saja ia libur berjualan, seluruh desa akan merasa kehilangan pada racikan bumbu
tempenya yang tiada duanya.

6. Kutipan teks cerpen di atas yang menonjolkan bagian struktur komplikasi adalah …
a. Paragraf pertama b. Paragraf kedua
c. Paragraf ketiga d. Paragraf kedua dan ketiga

Menjelang malam, terdengar ketukan di pintu. Ayah lalu masuk sambil menenteng
bungkusan yang sangat besar. Wajah ayah berseri-seri. Tetapi aku justru sembunyi dibalik
bantal. Aku tak berani memandang wajah ayah yang berbinar-binar itu.
7. Kalimat yang bergaris bawah menggunakan majas …
a. Simile b. Personifikasi
c. Metafora d. Perbandingan langsung

Karena terlalu banyak variasi, mobil Pian tidak sempat sampai di pecenongan. Agaknya
pecenongan juga sudah sepi. Di samping itu, Pian sendiri sudah lupa mau ke mana. Setelah
putar-putar nabrak sana nabrak sini, entah berapa korban yang jatuh, mobilnya mulai batuk-
batuk. Periksa punya periksa rupanya bensinnya mulai habis.
8. Kalimat yang digarisbawahi merupakan ciri kalimat yang menggunakan majas …
a. Simile b. Personifikasi
c. Metafora d. Perbandingan tidak langsung

9. Kalimat di bawah ini yang menggunakan majas simile adalah …


a. Dia memiliki hati batu
b. Seekor burung pipit sedang berusaha mempertahankan nyawanya. Dia terbang
bagaikan batu yang lepas dari ketapel sambil menjerit sejadi-jadinya
c. Awan tertatih-tatih melintasi langit.
d. Kerikil di jalan tampak pucat pasih.
Ruang pameraan itu tidak begitu penuh dikunjungi orang hingga tempat yang kecil itu tak
hendak meledak. Berulang kali Pri melayangkan pandangannya ke sudut sana. Pokoknya,
gadis itu punya pesona tersendiri, punya daya tarik tersendiri, punya magnet yang bisa
mengajak mata untuk selalu menatapnya. Sebenarnya sih, sederhana saja penampilanya.
Tetapi ia tampak istimewa dengan pakaian seragam seperti itu.

10. Ciri kebahasaan yang ditonjolkan dalam kutipan cerpen di atas adalah…
a. Penggunaan majas
b. Penggunaan kata benda khusus
c. Penggunaan ungkapan deskriptif untuk menggambarkan keadaan
d. Penggunaan kata/kalimat emotif
Kunci Jawaban

1. B
2. B
3. A
4. D
5. C
6. B
7. C
8. B
9. D
10. D

Anda mungkin juga menyukai