Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN
SM A NEG ERI 57 JAK ARTA
Jalan Kedoya Raya Kebon Jeruk Jakarta Barat
Telepon / Fax. 5801665
Website :www.sma 57. sich.id – E-mail : sma57.jkt@cbn.net.id.

ULANGAN HARIAN BAGIAN PRAKIRAAN PAS SEMESTER GANJIL


TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan Pendidikan : SMA Negeri 57 Jakarta
Kelas/Program : X MIA dan IPS
Hari/Tanggal : 29 Otober 2018
Waktu : 2 X 45 menit

UNSUR EKSTRINSIK DAN INTRINSIK NOVEL / CERPEN

Tujuan Pembelajaran
Siswa memahami unsur ekstrinsik, dan intrinsic novel / cerpen

A. Pilih satu A, B, C, D, dan E yang dianggap paling tepat !


1. Perhatikan kutipan paragraf berikut!
Sukri membawa pisau belati di pinggangnya. Pisau itu tajam, baru saja diasahnya. Dia
tadi mengasah pisau itu dengan hati panas. Malam minggu kemarin, dia datang ke rumah
Sumarni, kekasihnya. Mereka sudah lama berkasih-kasihan. Sukri mencintai Sumarni,
Sumarni mencintai Sukri.

Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan diatas adalah....


A. orang kedua
B. orang ketiga
C. orang pertama
D. orang pertama dan ketiga
E. orang pertama dan kedua

2. Perhatikan kutipan cerita berikut !


Ketua tim memperhatikan. Sesaat menggeleng-gelengkan kepala, dan aku
membayangkan diplomasi anak buah saat melakukan pembebasan. “Oke, apa itu !”
katanya.
“ Saya sepakat melepaskan tanah saya, yang akan jadi pabrik itu, karena di pabrik itu
tidak hanya dibutuhkan kantor, ruang kerja, halaman, dan seterusnya, pasti juga masjid.
Dan saya melepas tanah saya karena di areal itu akan ada masjid. Tapi, bahkan para
pekerja tak diberi jam istirahat untuk sholat dan area itu saya menuntut...”
1
“Pak,” kata ketua tim, “ Agama memang perlu dan sangat diperlukan, tapi ada hal lain
yang lebih mendesak, yakni perut dan lapangan kerja. Kami mengabaikannya untuk itu.
Lagi pula,di berkas ini, Bapak menyatakan setuju dan tanpa catatan apa-apa.”

Penggalan cerpen di atas bertema....


A. Pertentangan antara kebutuhan beribadah dengan kebutuhan bekerja
B. Keperluan pekerja berhadapan dengan keperluan pengusaha.
C. Peranan masjid di lingkungan pabrik
D. Masalah keagamaan di kota industri
E. Diplomasi pembebasan tanah.

3. Perhatikan kutipan cerita berikut !


“Maaf, Pak, pada malam hari kendaraan umum sangat jarang ada. Kalau Bapak
mengizinkan, saya ingin meminjam kendaraan untuk membawanya ke rumah sakit.”
“Boleh, Pak Asmar. Bawalah anak itu cepat-cepat ke dokter! Ini kunci mobil dan sedikit
uang untuk berobat.”

Latar yang terdapat dalam penggalan cerita di atas adalah


A. Rumah sakit-pagi
B. Lapangan parkir-sore
C. Jalan raya-malam
D. Garasi mobil-siang
E. Rumah-malam

4. Bacalah penggalan cerita berikut!


Gadis itu meminta kakeknya menceritakan riwayat hidupnya, siapa sebenarnya kedua
orang tuanya dan di mana mereka sekarang. Sang kakek terdiam sebentar, kemudian
mulailah ia bercerita. “Delapan belas tahun yang lalu, seorang pemuda kota berjalan-jalan
ke desa ini. Ia terpikat gadis cantik bunga desa ini, dan mereka menikah. Gadis cantik itu
adalah putri kakek satu-satunya.

Unsur intrinsik yang menonjol pada penggalan cerita tersebut adalah


A. Tema
B. Latar waktu
C. Alur campuran
D. Gaya bahasa
E. Latar budaya

5. Perhatikan kutipan cerita berikut!


“Mohammad-San inilah rumahku.” Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan
sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, “Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu.
Lihatlah, Seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukankah ini
suatu kehormatan bagi kita.”

Watak Toshihiko dalam kutipan cerpen tersebut adalah


A. Ramah, baik, ceria, dan menyenangkan
2
B. Teguh, tabah, ramah, cerewet, dan peduli
C. Bahagia, senang, ceria, peduli, dan teguh
D. Periang, pemalu,pemalas, dan cerewet
E. Teguh, kuat, baik, peduli, dan men,yenangkan

6. Bacalah kutipan cerpen berikut!


(1) “Ini sekalian untuk periksa Puput ke dokter. Biaya dokter mahal. Ayo terima saja. Aku
sedih dengar Puput sakit ...” jelas Katropal. (2) Setelah mendapatkan uang, Lasmi segera
membawa Puput ke dokter. Dia ingin anak semata wayangnya segera sembuh. (3) Dokter
menyarankan Puput dibawa ke rumah sakit. Tanpa kata-kata Lasmi meninggalkan ruang
praktik dokter. Kepala Lasmi tiba-tiba berdenyut nyeri. Tidak pernah terbayangkan oleh
Lasmi jika suatu hari ia harus berurusan dengan rumah sakit. Berurusan dengan rumah
sakit seperti berurusan dengan polisi pasti berbelit dan selalu berhubungan dengan duit.
Hal terakhir ini yang membuat kepala Lasmi terus berdenyut nyeri. (4) Menggendong
Puput membuat Lasmi semakin tidak berdaya.

Bukti latar kutipan cerpen tersebut di ruang praktik dokter tergambar pada kalimat
bernomor
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)

7. Perhatikan kutipan cerita berikut !


(1) “Ini sekalian untuk periksa Puput ke dokter. Biaya dokter mahal. Ayo terima saja. Aku
sedih dengar Puput sakit ...” jelas Katropal. (2) Setelah mendapatkan uang, Lasmi segera
membawa Puput ke dokter. Dia ingin anak semata wayangnya segera sembuh. (3) Dokter
menyarankan Puput dibawa ke rumah sakit. Tanpa kata-kata Lasmi meninggalkan ruang
praktik dokter. Kepala Lasmi tiba-tiba berdenyut nyeri. Tidak pernah terbayangkan oleh
Lasmi jika suatu hari ia harus berurusan dengan rumah sakit. Berurusan dengan rumah
sakit seperti berurusan dengan polisi pasti berbelit dan selalu berhubungan dengan duit.
Hal terakhir ini yang membuat kepala Lasmi terus berdenyut nyeri. (4) Menggendong
Puput membuat Lasmi semakin tidak berdaya.

Konflik yang dialami tokoh Lasmi dalam kutipan cerpen tersebut adalah
A. Memeriksa anak semata wayang ke dokter
B. Sakit kepala membuat semakin tidak berdaya
C. Berurusan dengan polisi yang pasti berbelit
D. Keengganan tokoh berurusan dengan rumah sakit
E. Menggendong Puput

8. Perhatikan kutipan cerita berikut !


(1) “Ini sekalian untuk periksa Puput ke dokter. Biaya dokter mahal. Ayo terima saja. Aku
sedih dengar Puput sakit ...” jelas Katropal. (2) Setelah mendapatkan uang, Lasmi segera
membawa Puput ke dokter. Dia ingin anak semata wayangnya segera sembuh. (3) Dokter
3
menyarankan Puput dibawa ke rumah sakit. Tanpa kata-kata Lasmi meninggalkan ruang
praktik dokter. Kepala Lasmi tiba-tiba berdenyut nyeri. Tidak pernah terbayangkan oleh
Lasmi jika suatu hari ia harus berurusan dengan rumah sakit. Berurusan dengan rumah
sakit seperti berurusan dengan polisi pasti berbelit dan selalu berhubungan dengan duit.
Hal terakhir ini yang membuat kepala Lasmi terus berdenyut nyeri. (4) Menggendong
Puput membuat Lasmi semakin tidak berdaya.

Amanat kutipan cerpen tersebut adalah


A. Kita berobat sebaiknya ke rumah sakit, bukan hanya ke dokter
B. Kita berobat sebaiknya ke rumah sakit yang mahal supaya sembuh
C. Manusia harus menjaga kesehatan karena kesehatan itu sangat mahal
D. Kita harus tabah dan tegar dalam menghadapi cobaan hidup
E. Manusia harus selalu mengedepankan pertolongan kepada orang lain

9. Perhatikan kutipan cerita berikut !


(1)Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Tommy ingin sekali memberi
hadiah untuk Salma, tetapi tidak enak meminta uang pada ibunya. (2) Apalagi, ibunya
hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang Salma. (3) Saat itu, ibu sedang
duduk-dudukan di beranda diterangi bianglala di langit jingga. (4) Diamnya ibu peranda
tidak ada persediaan uang untuk membeli hadiah. Lagipula sejak ayahnya meninggal tiga
tahun lalu, memang harus hidup hemat, gumamnya dalam hati.
(1) “Ah, masa ia aku tak bisa memberi hadiah untuk Salma temanku?” gumam
Tommy seraya bangkit dari tempat pembaringan. (2) Ia beranjak menuju meja belajarnya.
(3) Apa yang harus aku perbuat, uang gak ada, minta itu gak mungkin? (4) Kini, ia
senyum menghiasi bibirnya dan berkata dalam hati,” Ah, sahabatku tercinta.”

Bukti latar waktu bahwa peristiwa pada cerpen tersebut terjadi pada senja hari adalah
kalimat ….
A. Pertama pada paragraf pertama
B. Kedua pada paragraf kedua
C. Ketiga pada paragraf pertama
D. Keempat pada paragraf pertama
E. Keempat pada paragraf kedua

10. Perhatikan paragraf berikut!


(1)Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Tommy ingin sekali memberi
hadiah untuk Salma, tetapi tidak enak meminta uang pada ibunya. (2) Apalagi, ibunya
hanya diam ketika ia menyodorkan undangan pesta ulang Salma. (3) Saat itu, ibu sedang
duduk-dudukan di beranda diterangi bianglala di langit jingga. (4) Diamnya ibu peranda
tidak ada persediaan uang untuk membeli hadiah. Lagipula sejak ayahnya meninggal tiga
tahun lalu, memang harus hidup hemat, gumamnya dalam hati.
(1) “Ah, masa ia aku tak bisa memberi hadiah untuk Salma temanku?” gumam
Tommy seraya bangkit dari tempat pembaringan. (2) Ia beranjak menuju meja belajarnya.
(3) Apa yang harus aku perbuat, uang gak ada, minta itu gak mungkin? (4) Kini, ia
senyum menghiasi bibirnya dan berkata dalam hati,” Ah, sahabatku tercinta.”

4
Sudut pandang pengarang pada kutipan cerpen cerita tersebut adalah orang
A. Ketiga pelaku utama
B. Ketiga pengamat
C. Pertama pelaku utama
D. Pertama pelaku sampingan
E. Pertama dan ketiga

11. Cermati kutipan hikayat !


(1) Maka kata Bayan, “Seringkali peristiwa adalah seorang raja di benua
Tabaristan namanya. (2) Maka raja ditu senantiasa ia berjamu segala hulubalangnya. (3)
Maka ada seorang hulubalang dating dengan anak istrinya daripada sebuah negeri kepada
raja itu, maka titah Raka Tabaristan, “Darimana engkau datang dan siapa namamu dan
apa kehendakmu datang kepada aku ini?”
(4) Maka sembah Taifah yang diperhamba ini datang dari negeri Irak dan
namanya hamba Taifa. (5) Bahwa adapun hamba datang ini minta diperhamba dibawah
duli Syah Alam. (6) Adapun yang diperhamba ini beberapa sudah membuat khidmat
kepada raja di Benua Ira, tiada juga kelihatan kepadanya. (7) Setelah yang diperhamba
mendengar duli Syah Alam sangat mengasihi segala hulubalang, itulah sebabnya hendak
perhambakan diri ke bawah duli Syah Alam. (8) Sebermula akan dapat Raja Tabaristan
itu, tiga hari sekali ia berjamu segala hulubalangnya, makan minum bersuka-sukaan maka
pada suatu ketika, Raja Tabaristan berjamu segala hulubalaangnya tatkala itu Taifah pun
ada hadir menghadapnya. (9) Setelah beberapa cawan seseorang minum itu, maka Taifah
pun bercakaplah, katanya, “Hai Raja yang mulia lagi besar. (10) Tiada siapa yang lebih
kasih akan duli Syah Alam, lebih daripada patik dan tiada siapa yang akan melawan
seteru Syah Alam, melainkan yang diperhamba yang melawan dia.” Dan lagi berbagai
pula cakapnya dihadapan Raja Tabaristan itu, maka raja itu pun murkalah, Tifah itu tiada
berguna lagi kepadanya.

Inti cerita dalam kutipan tersebut adalah …


A. Taifah dari negeri Irak diperhamba di kerajaannya dan Tabaristan minta
diperhambakan di kerajaan lain
B. Syah Alam berseteru dengan orang-orang di kerjaan Raja Tabaristan sehingga dibela
oleh Taifah
C. Sorang hulubalang datng dengan anak istrinya ke kerajaan Tabaristan dan diterima
oleh hulubalang Tabaristan
D. Raja Tabaristan itu suka menjamu hulubalangnya dan siapa saja yang datang ke
kereajaannya
E. Raja Tabaristan murka dan tidak menerima Taifah karena memuji diri sendiri dan
mencoba memengaruhi raja.

12. Cermati kutipan hikayat !


(1) Maka kata Bayan, “Seringkali peristiwa adalah seorang raja di benua
Tabaristan namanya. (2) Maka raja ditu senantiasa ia berjamu segala hulubalangnya. (3)
Maka ada seorang hulubalang dating dengan anak istrinya daripada sebuah negeri kepada
raja itu, maka titah Raka Tabaristan, “Darimana engkau datang dan siapa namamu dan
apa kehendakmu datang kepada aku ini?”
5
(4) Maka sembah Taifah yang diperhamba ini datang dari negeri Irak dan
namanya hamba Taifa. (5) Bahwa adapun hamba datang ini minta diperhamba dibawah
duli Syah Alam. (6) Adapun yang diperhamba ini beberapa sudah membuat khidmat
kepada raja di Benua Ira, tiada juga kelihatan kepadanya. (7) Setelah yang diperhamba
mendengar duli Syah Alam sangat mengasihi segala hulubalang, itulah sebabnya hendak
perhambakan diri ke bawah duli Syah Alam. (8) Sebermula akan dapat Raja Tabaristan
itu, tiga hari sekali ia berjamu segala hulubalangnya, makan minum bersuka-sukaan maka
pada suatu ketika, Raja Tabaristan berjamu segala hulubalaangnya tatkala itu Taifah pun
ada hadir menghadapnya. (9) Setelah beberapa cawan seseorang minum itu, maka Taifah
pun bercakaplah, katanya, “Hai Raja yang mulia lagi besar. (10) Tiada siapa yang lebih
kasih akan duli Syah Alam, lebih daripada patik dan tiada siapa yang akan melawan
seteru Syah Alam, melainkan yang diperhamba yang melawan dia.” Dan lagi berbagai
pula cakapnya dihadapan Raja Tabaristan itu, maka raja itu pun murkalah, Tifah itu tiada
berguna lagi kepadanya.

Amanat yang terkandung dalam kutipan adalah …


A. Berbaktilah kepada pimpinanmu agar disayangi dan diterima sebagai anak buahnya
B. Apabila berkunjung ketempat orang lain janganlah membawa anak-anak dan istri
C. Janganlah memuji diri dan menghasut orang lain untuk mencari simpati seseorang
D. Jamulah yang bertamu dengan memberikan pelayanan maksimal dan penghormatan
E. Seorang pimpinan harus mendengarkan dengan baik nasihat-nasihan anak buahnya.

13. Cermati kutipan hikayat berikut!


(1) Maka kata Bayan, “Seringkali peristiwa adalah seorang raja di benua
Tabaristan namanya. (2) Maka raja ditu senantiasa ia berjamu segala hulubalangnya. (3)
Maka ada seorang hulubalang dating dengan anak istrinya daripada sebuah negeri
kepada raja itu, maka titah Raka Tabaristan, “Darimana engkau datang dan siapa
namamu dan apa kehendakmu datang kepada aku ini?”
(4) Maka sembah Taifah yang diperhamba ini datang dari negeri Irak dan
namanya hamba Taifa. (5) Bahwa adapun hamba datang ini minta diperhamba dibawah
duli Syah Alam. (6) Adapun yang diperhamba ini beberapa sudah membuat khidmat
kepada raja di Benua Ira, tiada juga kelihatan kepadanya. (7) Setelah yang diperhamba
mendengar duli Syah Alam sangat mengasihi segala hulubalang, itulah sebabnya hendak
perhambakan diri ke bawah duli Syah Alam. (8) Sebermula akan dapat Raja Tabaristan
itu, tiga hari sekali ia berjamu segala hulubalangnya, makan minum bersuka-sukaan
maka pada suatu ketika, Raja Tabaristan berjamu segala hulubalaangnya tatkala itu
Taifah pun ada hadir menghadapnya. (9) Setelah beberapa cawan seseorang minum itu,
maka Taifah pun bercakaplah, katanya, “Hai Raja yang mulia lagi besar. (10) Tiada siapa
yang lebih kasih akan duli Syah Alam, lebih daripada patik dan tiada siapa yang akan
melawan seteru Syah Alam, melainkan yang diperhamba yang melawan dia.” Dan lagi
berbagai pula cakapnya dihadapan Raja Tabaristan itu, maka raja itu pun murkalah,
Tifah itu tiada berguna lagi kepadanya.

Karakteristik sastra Melayu klasik sesuai dengan kutipan tersebut adalah… Istana
Sentris
A. Kemustahulan
6
B. Kesaktian
C. Kedewaan
D. Kepahlawanan

14. Cermati kutipan!


(1) Di waktu mudanya Impi menjadi klerk di Kantor Residen. (2) Maka
sempatlah, ia mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya. (3) Semenjak istrinya
meninggal dunia dua belas tahun berselang, perhatiannya tertumpah kepada anak
tunggalnya, laki-laki. (4) Mula-mula si anak dinamainya Edward. (5) Tapi karena raja
Inggris turun tahta karena perempuan, ditukarnya nama Edward jadi Ismail. (6) Sesuai
dengan nama raja kerajaan Mesir yang pertama. (7) Ketika tersiar pula kabar, bahwa ada
seorang Ismail terhukum karena maling dan membunuh, Impi naik pitam. (8) Nama
anaknya seolah ikut tercemar (9) Dan ia merasa terhina. (10) Dan pada suatu haru yang
sudah terpilih menurut kepercayaan orang tua-tua, yakni ketika bulan sedang
mengambang naik, Ompi mengadakan kenduri. (11) Maka jadilah Ismail menjadi Indra
Budiman. (12) Namun si anak ketagihan dengan nama yang dicarinya sendiri, Eddy.
(13) Ompi jadi jengkel. (14) Tapi karena saying pada anak, ia terima juga nama
itu, asal ditambah dibelakangnya dengan Indra Budiman. (15) Maka dikukuhkan nama
Eddy Indra Budiman itu, tak beralih lagi.

Nilai budaya yang masih ditemukan saat ini dalam kehidupan adalah …
A. Mengadakan kenduri untuk pemberian nama
B. Nama anak yang diturunkan dari nama adat
C. Kebanggaan keluarga mendapatkan anak laki-laki
D. Wajib mengganti nama anak pada waktu tertentu
E. Anak mengganti nama yang diberikan orang tua.

15. Cermati kutipan berikut


(1) Di waktu mudanya Impi menjadi klerk di Kantor Residen. (2) Maka
sempatlah, ia mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya. (3) Semenjak istrinya
meninggal dunia dua belas tahun berselang, perhatiannya tertumpah kepada anak
tunggalnya, laki-laki. (4) Mula-mula si anak dinamainya Edward. (5) Tapi karena raja
Inggris turun tahta karena perempuan, ditukarnya nama Edward jadi Ismail. (6) Sesuai
dengan nama raja kerajaan Mesir yang pertama. (7) Ketika tersiar pula kabar, bahwa ada
seorang Ismail terhukum karena maling dan membunuh, Impi naik pitam. (8) Nama
anaknya seolah ikut tercemar (9) Dan ia merasa terhina. (10) Dan pada suatu haru yang
sudah terpilih menurut kepercayaan orang tua-tua, yakni ketika bulan sedang
mengambang naik, Ompi mengadakan kenduri. (11) Maka jadilah Ismail menjadi Indra
Budiman. (12) Namun si anak ketagihan dengan nama yang dicarinya sendiri, Eddy.
(13) Ompi jadi jengkel. (14) Tapi karena saying pada anak, ia terima juga
nama itu, asal ditambah dibelakangnya dengan Indra Budiman. (15) Maka dikukuhkan
nama Eddy Indra Budiman itu, tak beralih lagi.

Amanat yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah …


A. Berilah nama yang baik untuk anak kandung sendiri agar kelak dia berbakti kepada
orang tuanya
7
B. Janganlah menghina nama seseorang karena belum tentu irang yang dihina itu
seburuk yang disangka
C. Jangan;ah terlalu mengidolakan seseorang karena tidak selamanya yang diidolakan
akan berperilaku baik
D. Berbaktilah kepada orang tua yang telah memberikan nama terbaik untuk diri kita
agar dirinya terhibur
E. Berilah nama seorang anak dengan nama orang-orang besar agar kelak si anak
menjadi orang besar pula.

16. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!


(1) Sukri meraba pisau belati di pinggangnya. (2) Dia menangti bis melintas di halte. (3)
Kemudian tidak lama setelah itu sebuah bis berhenti. (4) Dia melompat naik ke dalam
bis. (5) Dia duduk di pinggir dekat jendela. Darahnya masih tetap mendidih. (6) Dia raba
pisau belatinya. (7) Dia lihat dari balik kaca bis, skuter menyelip bis yang ditumpanginya.
(8) Dia marah melihat skuter itu. (9) Dia raba pisau belati di pinggangnya. (10) Dia buka
pintu pagar rumh Sumarni. (11) Dia lihat skuter diparkir di Pekarangan. (12) Sumarni
duduk berdua dengan pengendara skuter itu. (13) Dia menyelinap di balik belukar mawar.

Kalimat yang membuktikan bahwa watak sukri juga pencemburu dalam kutipan
tersebut adalah nomor …
A. (2) dan (3)
B. (5) dan (8)
C. (7) dan (9)
D. (9) dan (10)
E. (11) dan (12)

17. Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama!


(1) Sukri meraba pisau belati di pinggangnya. (2) Dia menangti bis melintas di
halte. (3) Kemudian tidak lama setelah itu sebuah bis berhenti. (4) Dia melompat naik ke
dalam bis. (5) Dia duduk di pinggir dekat jendela. Darahnya masih tetap mendidih. (6)
Dia raba pisau belatinya. (7) Dia lihat dari balik kaca bis, skuter menyelip bis yang
ditumpanginya. (8) Dia marah melihat skuter itu. (9) Dia raba pisau belati di
pinggangnya. (10) Dia buka pintu pagar rumh Sumarni. (11) Dia lihat skuter diparkir di
Pekarangan. (12) Sumarni duduk berdua dengan pengendara skuter itu. (13) Dia
menyelinap di balik belukar mawar.

Pendeskripsian waktak Sukri pencemburu dalam kutipan tersebut …


A. Dialog antartokoh dan lingkungan tokoh
B. Pikiran-pikiran tokoh dan tindakah tokoh
C. Tanggapan tokoh lain dan dialog antartokoh
D. Tingakan tokoh dan bentuk fisik
E. Dialog antartokoh dan tanggapan tokoh lain.

18. Cermatilah kutipan novel berikut.


Dalam pada itu hari perlahan-perlahan bertambah gelap. Matahari telah terbenam
di balik rumah-rumah di seberang sungai. Awan yang merah dan kuning bersusun-susun
8
seperti hamparan yang halus-halus. Sejurus lagi mereka bercakap-cakap dalam senja,
pertandiharja pun hendak pulanglah. Dan ketika berbunyi beduk magrib sayup-sayup
dibawa angina dari kampong jauh disebelah Timur, Wiraatmaja masuk pula
meninggalkan anak-anak muda bertiga itu dihalaman, akan pergi sembahyang. Baru
Wiraatmaja masuk ke rumah, Maria bertanya kepada Yusuf, “Sembahyang jugakah
Tuan?” “Saya? Ah, bukankah tadi kata Tuan Parta, bahwa agama itu pekerjaan orang
pensiun. Saya pun menanti pensiun dahulu, baru akan sembahyang.”

Pernyataan yang membuktikan latar waktu dalam kutipan tersebut adalah …


A. Bertambah gelap, matahari tidak muncul, awan yang merah dan kehitaman, senja,
beduk magrib
B. Hampir gelap, matahari telah terbenam, awan yang merah dan kuning, senja, beduk
magrib bertalu-talu
C. Bertambah gelap, matahari tidak tampak lagi, awan yang merah dan kuning, senja,
beduk magrib
D. Bertambah gelap, matahari telah terbenam, awan yang merah dan kuning, senja,
beduk magrib
E. Bertambah gelap, matahi telah terbenam, awan kuning kemerah-merahan, senja,
beduk magrib.

19. Teks berikut!


Pagi itu, desa Pandansari geger. Pak Sastro Kambil ditemukan meninggal dunia di
tengah-tengah kebun kelapa miliknya. Tak seorangpun tahu hal ikhwal kematiannya.
Bahkan, tak ada seorang saksi pun yang melihat peristiwa menggemparkan itu.
Kentongan- kentongan ditabuh bersahut-sahutan. Masing-masing berbunyi tiga
kali, sebagai tanda ada orang yang meninggal. Berita kematian Pak Sastro Kambil pun
segera menyebar ndari mulut ke mulut.
( Horison,Oktober 1998_)

Kalimat yang membuktikan bahwa cerpen itu dibuat berdasar kejadian yang
menimpa orang lain adalah…
A. Pagi itu, desa Pandansari geger,
B. Pak Sastro Kambil ditemukan meninggal dunia di tengah-tengah kebun kelapa
miliknya.
C. Tak seorangpun tahu hal- ikhwal kematiannya
D. Tak ada seorang saksi pun melihat peristiwa menggemparkan itu.
E. Masing-masing berbunyi tiga kali, tanda ada orang yang meninggal.

20. Perhatikan kutipan cerita berikut!


Pagi itu, desa Pandansari geger. Pak Sastro Kambil ditemukan meninggal dunia di
tengah-tengah kebun kelapa miliknya. Tak seorangpun tahu hal ikhwal kematiannya.
Bahkan, tak ada seorang saksi pun yang melihat peristiwa menggemparkan itu.

9
Kentongan- kentongan ditabuh bersahut-sahutan. Masing-masing berbunyi tiga kali,
sebagai tanda ada orang yang meninggal. Berita kematian Pak Sastro Kambil pun segera
menyebar ndari mulut ke mulut.
( Horison,Oktober 1998_)
Sudut pandang yang digunakan dalam cerita di atas adalah…
A. dia pelaku utama
B. dia mahatahu
C. dia pengamat
D. campuran
E. dia dan aku

21. Perhatikan kutipan cerita berikut!


Sepeninggal juru tulis kepala tadi, Pak Armen kian gelisah. Sebentar ia tegak, berjalan
mengitar ruangannya.Kemudian duduk di ruang tamu, lalu berjalan lagi. Persis seperti
kegelisahan seorang suami menunggu kelahiran anak pertamanya. Waktu menunggu
Hamidi membaca surat demikian lamanya, dicobanya kembali ke meja kerja,tapi hatinya
masih belum tenang. Khawatir nanti perangkat laporan bulanan yang akan segera
ditandatangani keliru, entah tercoret, entah salah membubuhkan tanda tangan.

Sudut pandang yang digunakan penulis adalah…


A. dia pelaku utama
B. dia mahatahu
C. dia pengamat
D. campuran
E. dia dan aku

22. Perhatikan kutipan cerita berikut!


Sepeninggal juru tulis kepala tadi, Pak Armen kian gelisah. Sebentar ia tegak,
berjalan mengitar ruangannya.Kemudian duduk di ruang tamu, lalu berjalan lagi. Persis
seperti kegelisahan seorang suami menunggu kelahiran anak pertamanya. Waktu
menunggu Hamidi membaca surat demikian lamanya, dicobanya kembali ke meja
kerja,tapi hatinya masih belum tenang. Khawatir nanti perangkat laporan bulanan yang
akan segera ditandatangani keliru, entah tercoret, entah salah membubuhkan tanda
tangan.

Hal yang dibahas dalam kutipan di atas adalah…


A. kegelisahan Pak Armen
B. kegelisahan Pak Hamidi
C. menunggu kelahiran anak pertama
D. menunggu pak Hamidi
E. penandatanganan laporan bulanan

23. Perhatikan paragraf berikut !


Aku berpikir tentang nasibku. Setiap hari kegelisahan dan kecemasan menghantuiku.
Begitulah perasaan atas keadaan yang kujalani sehari-hari. Aku berpikir kalau keberanian
itu, melakukan segala cara tanpa memikirkan dosa, enggan aku menjadi orang yang
10
berani dalam hal ini.Lagi pula apa arti hidup ini bila nafsu telah menguasai pikiran dan
hati.Tidak heran bila aku enggan menuruti perkataan Asrul untuk melakukan cara
mengatasi kesulitan hidup. Bagi Asrul dosa tidak usah dipikirkan dulu.
( Horizon, XXXII/5/1998)

Kutipan di atas memberi pelajaran kepada pembaca agar…


A. Hati-hati menjalani hidup dan selalu ingat kepada Tuhan
B. Hindarkan pikiran dan hati dari nafsu yang tidak baik
C. Sulit mencari teman yang betul-betul tulus
D. Keberanian diperlukan dalam hidup tapi tidak melanggar dosa
E. Harus berani mengatakan tidak untuk hal yang tidak baik

24. Perhatikan paragraph berikut !


Aku berpikir tentang nasibku. Setiap hari kegelisahan dan kecemasan menghantuiku.
Begitulah perasaan atas keadaan yang kujalani sehari-hari. Aku berpikir kalau keberanian
itu, melakukan segala cara tanpa memikirkan dosa, enggan aku menjadi orang yang
berani dalam hal ini.Lagi pula apa arti hidup ini bila nafsu telah menguasai pikiran dan
hati.Tidak heran bila aku enggan menuruti perkataan Asrul untuk melakukan cara
mengatasi kesulitan hidup. Bagi Asrul dosa tidak usah dipikirkan dulu.
( Horizon, XXXII/5/1998)
Pusat pengisahan kutipan di atas adalah…
A. aku serba tahu
B. aku sampingan
C. aku utama
D. dia serba tahu
E. dia pengamat

25. Perhatikan paragraf berikut!


Kini berhadapan dengan ayah yang masih tetap berdiri terus menatap aku dengan tatapan
tajam.Kedua bola matanya terus melotot.Aku semakin berani menantang pandangan
matanya.Saya sudah siap apapun yang terjadi. Sejurus kemudian ayah beranjak menuju
pintu lalu keluar menuruni anak tangga.Aku dan ibu saling memandang.Kami membisu
dalam pikiran masing-masing.

Pesan penulis kepada pembaca lewat kutipan di atas adalah…


A. jagalah kerukunan dalam keluarga
B. siapa yang bersalah harus minta maaf
C. melawan orang tua perbuatan dosa
D. orangtua harus penuh kasih kepada anak-anaknya
E. seorang ibu harus bijak mengurus rumah tangganya

26. Perhatikan kutipan cerita berikut !


Kini berhadapan dengan ayah yang masih tetap berdiri terus menatap aku dengan tatapan
tajam.Kedua bola matanya terus melotot.Aku semakin berani menantang pandangan
matanya.Saya sudah siap apapun yang terjadi. Sejurus kemudian ayah beranjak menuju

11
pintu lalu keluar menuruni anak tangga.Aku dan ibu saling memandang.Kami membisu
dalam pikiran masing-masing.

Kalimat yang menunjukkan penurunan konflik dalam kalimat di atas adalah…


A. Kini berhadapan dengan ayah yang masih tetap berdiri terus menatap aku dengan
tatapan tajam.
B. Kedua bola matanya terus melotot.
C. Aku semakin berani menentang pandangan matanya.
D. Saya sudah siap apa pun yang terjadi.
E. Sejurus kemudian ayah beranjak menuju pintu lalu keluar menuruni anak tangga.

27. Perhatikan kutipan cerpen berikut!


“Kamu adalah Merdeka,” bisiknya.
Saya jadi ketakutan. Saya mencoba menghindar dengan halus.Tapi pegangannya jadi
kuat. Ia mengelus lagi.
“Apa pekerjaanmu?”
“Guru.”
“Guru? Guru apa?”
“Guru apa saja yang dibutuhkan. Saya tidak kerja tetap.Kadang-kadang mengajar
olahraga.Kadang-kadang Civik.”

Perempuan itu tertawa.


“Aku bukan Merdeka!”
“ Apa bedanya?

Yang terjadi dalam kutipan di atas adalah…


A. kesalahpahaman perempuan dan Merdeka
B. perempuan yang menyayangi tokoh aku
C. perempuan yang keras kepala
D. seorang guru yang bernama Merdeka
E. perempuan yang ingin tahu siapa Merdeka itu

28. Perhatikan kutipan cerita berikut!


“Kamu adalah Merdeka,” bisiknya.
Saya jadi ketakutan. Saya mencoba menghindar dengan halus.Tapi pegangannya jadi
kuat. Ia mengelus lagi.
“Apa pekerjaanmu?”
“Guru.”
“Guru? Guru apa?”
“Guru apa saja yang dibutuhkan. Saya tidak kerja tetap.Kadang-kadang mengajar
olahraga.Kadang-kadang Civik.”

Perempuan itu tertawa.


“Aku bukan Merdeka!”
“ Apa bedanya?

12
Kalimat yang menunjukkan bahwa perempuan tua itu keras hati adalah...
A. Apa pekerjaanmu?
B. Guru apa saja
C. Saya tidak kerja tetap
D. Apa bedanya?
E. Perempun itu tertawa

29. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Ada seorang tukang tempe, di lingkungan pemukiman kami mau berhenti menjual
tempe. Pasalnya, dia sudah merasa dirinya tua. “Saya sudah bosan puluhan tahun jual
tempe,” kilahnya. ” Saya ingin melakukan yang lain. Misalnya jalan-jalan mengelilingi
Indonesia, syukur-syukur bisa sampai ke manca negara. Lagi pula, inilah satu-satunya
cara untuk kasih kesempatan orang lain untuk jual tempe. Sebab selama saya sendiri
masih jual tempe, calon-calon penjual tempe tidak akan dapat kesempatan. Atau tempe-
tempe yang lain tidak akan laku karena orang sudah terlalu kecanduan dengan tempe
saya.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Fakta kehidupan masyarakat yang diangkat oleh pengarang dalam teks cerpen di
atas adalah....
A. Tukang tempe bosan menjual tempe.
B. Warga masyarakat kecanduan tempe.
C. Penjual tempe di lingkungan pemukiman.
D. Penjual tempe ingin jalan-jalan keliling Indonesia.
E. Tukang tempe yang mau berhenti membuat tempe.

30. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


“Kenapa sih ente ini,” kata seorang ibu. “Saya ini dulu tidak suka makan tempe,
karena itu barang ‘irlander’. Tempe itu menunjukkan gengsi yang rendah, karena harganya
terlalu murah, jadi dia sebetulnya merupakan makanan orang-orang miskin. Keluarga
saya tidak ada yang doyan tempe. Mendengar namanya saja kami sudah jijik. Apalagi
kalau mengingat tempe dikaitkan dengan soal-soal kecerdasan dan mental dengan adanya
istilah ‘mental tempe’. Jadi boleh dibilang saya satu keluarga benci kepada tempe. Tetapi
ketika kami mendapat kunjungan seorang profesor dari Universitas Cornell di Amerika
yang tinggal sebulan di rumah yang doyan pada tempe, kami terkejut. Juga ketika ada
seorang profesor dari Kyoto University meminta kami untuk mengajarkan membuat
tempe, sebab konon dia setiap tahun rindu ke Indonesia untuk makan tempe, kami mulai
mengubah pikiran.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kehidupan sosial yang diangkat pengarang dalam teks cerpen di atas adalah... .
A. Orang asing suka makan tempe.
B. Orang Indonesia yang tidak menyukai tempe.
C. Orang Indonesia sangat gemar makan tempe.
D. Kebiasaan orang Indonesia yang memiliki sifat mental tempe.
E. Kebiasaan sebagian besar orang Indonesia yang mengandalkan gengsi.
13
31. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!
“Gila!” teriaknya sambil meludah ke lantai. “Orang cuma cari nafkah sudah dinobatkan
jadi pahlawan. Itu yang namanya keblinger. Ya salah kamu sendiri! Gua tidak kepingin
jadi pahlawan kok dipahlawan-pahlawankan. Gua tidak pingin jadi panutan kok disubyo-
subyo. Gua manusia biasa seperti kalian juga yang pingin lari ke sana ke mari, bisa
malas-malasan, bisa menuntut, menyalahkan orang lain, bahkan berkhianat dan bikin
kesalahan seperti orang lain. Seperti kalian semua! Persis seperti kalian, gua juga ingin
memaki-maki tukang tempe lain yang tidak setia menjaga gawangnya sebagai tukang
tempe! Tidak! kalian urus perasaan kalian sendiri. Gua sih sekarang mau melewatkan sisa
usia tua dengan melihat-lihat dunia! Siapa tahu bisa bikin novel atau sinetron! Terserah
bagaimana yang muda-muda!”
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Berdasarkan bahasa yang digunakan pada cerpen di atas dapat dilihat kehidupan
sosial yang diangkat dalam cerpen tersebut adalah masyarakat... .
A. jawa
B. betawi
C. perumahan
D. perkampungan
E. pemukiman elit

32. Perhatikan teks berikut ini!


Gila!” teriaknya sambil meludah ke lantai. “Orang cuma cari nafkah sudah
dinobatkan jadi pahlawan. Itu yang namanya keblinger. Ya salah kamu sendiri! Gua tidak
kepingin jadi pahlawan kok dipahlawan-pahlawankan. Gua tidak pingin jadi panutan kok
disubyo-subyo. Gua manusia biasa seperti kalian juga yang pingin lari ke sana ke mari,
bisa malas-malasan, bisa menuntut, menyalahkan orang lain, bahkan berkhianat dan bikin
kesalahan seperti orang lain. Seperti kalian semua! Persis seperti kalian, gua juga ingin
memaki-maki tukang tempe lain yang tidak setia menjaga gawangnya sebagai tukang
tempe! Tidak! kalian urus perasaan kalian sendiri. Gua sih sekarang mau melewatkan sisa
usia tua dengan melihat-lihat dunia! Siapa tahu bisa bikin novel atau sinetron! Terserah
bagaimana yang muda-muda!”
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kebiasaan orang Indonesia yang diangkat dalam teks cerpen di atas adalah... .
A. suka bermalas-malasan
B. suka mengurusi perasaan orang lain.
C. menuntut orang lain untuk mengikuti keinginan kita.
D. hidup sesuka hatinya tanpa memikirkan perasaan orang lain.
E. suka menyalahkan orang lain jika tidak sesuai dengan keinginannya.

33. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Niat pengunduran diri itu, kontan mengundang reaksi kontra dari ibu-ibu rumah
tangga. Pemukiman kami sampai geger, karena para ibu berbondong-bondong datang ke
rumah Gagap, tukang tempe itu, untuk melakukan protes. Mereka marah.
14
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Fakta kehidupan masyarakat yang diangkat oleh pengarang dalam teks cerpen di
atas adalah....
A. Marah yang tidak beralasan
B. Menerima segala perubahan
C. Bereaksi terhadap sebuah perubahan
D. Ibu-ibu rumah tangga yang suka protes
E. Sikap pro dan kontra terhadap suatu masalah

34. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Tetapi para ibu-ibu yang marah karena tidak bisa lagi membeli tempe kesukaan mereka,
makin garang. Mereka menganggap perbuatan dan kilah tukang tempe itu merupakan
perilaku yang amat berbahaya. Kalau itu sampai dicontoh oleh banyak orang, mereka
tidak akan punya pegangan apa-apa lagi.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Karakteristik ibu-ibu yang dimunculkan pada penggalan teks cerpen di atas adalah...
A. Mau menerima alasan orang lain.
B. Bisa menerima keadaan di sekitarnya.
C. Sabar menanggapi sebuah permasalahan.
D. Marah jika kebiasaan yang dilakukan terhenti.
E. Pembahasan Kebiasaan yang dilakukan tidak boleh berubah.

35. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Keluarga saya tidak ada yang doyan tempe. Mendengar namanya saja kami sudah
jijik. Apalagi kalau mengingat tempe dikaitkan dengan soal-soal kecerdasan dan mental
dengan adanya istilah ‘mental tempe’. Jadi boleh dibilang saya satu keluarga benci kepada
tempe.Tetapi ketika kami mendapat kunjungan seorang profesor dari Universitas Cornell
di Amerika yang tinggal sebulan di rumah yang doyan pada tempe, kami terkejut. Juga
ketika ada seorang profesor dari Kyoto University meminta kami untuk mengajarkan
membuat tempe, sebab konon dia setiap tahun rindu ke Indonesia untuk makan tempe,
kami mulai mengubah pikiran. Apalagi ketika kami kemudian berkenalan dengan ente,
tetangga kami sendiri yang rupanya sudah bertahun-tahun jualan tempe. Dan begitu
tempe ente kami makan, kami baru menyesal, ternyata selama ini kami sudah keblinger.
Rupanya tempe adalah makanan yang bergizi tinggi. Paling sehat di antara berbagai
macam makanan cepat yang diimpor dari luar negeri dengan harga mahal tetapi
menumpuk kolestrol yang sudah membunuh banyak orang. Istimewa lagi, tempe yang
ente bikin ini luar biasa enaknya. Kami sudah menjadi bagian dari tempe ente. Tak ada
hari-hari kami tanpa tempe.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kalimat yang tidak menunjukkan bahwa tempe adalah makanan bergizi pada
penggalan teks cerpen di atas adalah... .
A. Rupanya tempe adalah makanan yang bergizi tinggi.
B. Dan begitu tempe ente kami makan, kami baru menyesal.
15
C. Profesor dari Kyoto University meminta kami untuk mengajarkan membuat tempe
D. Keluarga saya tidak ada yang doyan tempe. Mendengar namanya saja kami sudah
jijik.
E. Dan begitu tempe ente kami makan, kami baru menyesal, ternyata selama ini kami
sudah keblinger

36. Cermati penggalan teks berikut ini!


“Atau, kalau pun mereka kesal dan berhenti makan tempe, mereka, masyarakat penelan
tempe itu bisa makan tahu. Sama-sama dibuat dari kedele, sama-sama mengandung
nuansa pribumi. Sekadar untuk mengingatkan masyarakat juga bahwa segala seuatu itu
tidak bisa langgeng, perubahan atau pergantian itu sebuah hukum alam yang tidak bisa
ditolak,” kata tukang tempe yang hendak melakukan disersi itu, berfilasafat.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kalimat yang tidak menyatakan bahwa segala sesuatu itu mengalami perubahan
pada penggalan teks cerpen di atas adalah... .
A. Kalau pun mereka kesal dan berhenti makan tempe, mereka, masyarakat penelan
tempe itu bisa makan tahu.
B. Sekadar untuk mengingatkan masyarakat juga bahwa segala seuatu itu tidak bisa
langgeng,
C. Sama-sama dibuat dari kedele, sama-sama mengandung nuansa pribumi.
D. Perubahan itu sebuah hukum alam yang tidak bisa ditolak.
E. Pergantian itu sebuah hukum alam yang tidak bisa ditolak.

37. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Tukang tempe itu mendengarkan dengan sabar. Ia tak marah. Ia sudah siap dicaci-maki.
Ia sudah tahu, niatnya untuk berhenti dagang tempe pasti akan membuat berang
langganan. Tetapi keberangan adalah sesuatu yang sangat manusiawi pada setiap manusia
yang diberikan perubahan. Ia siap menerima maki-makian itu, karena ia yakin, nanti
semuanya akan reda sendiri. Dalam waktu yang singkat para langganan akan
mendapatkan kenikmatan pada tempe produksi orang lain.
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kalimat yang tidak menunjukkan karakteristik tokoh penjual tempe pada penggalan
teks cerpen di atas adalah... .
A. Ia tak marah.
B. Ia sudah siap dicaci-maki
C. Ia siap menerima maki-makian itu.
D. Tukang tempe itu mendengarkan dengan sabar.
E. Para langganan akan mendapatkan kenikmatan pada tempe produksi orang lain.

38. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Istimewa lagi, tempe yang ente bikin ini luar biasa enaknya. Kami sudah menjadi bagian
dari tempe ente. Tak ada hari-hari kami tanpa tempe. Tempelah yang sudah bikin kami
tetap makan enak dan merubung meja makan beramai-ramai tiap malam. Nah dalam
keadaan tergantung, kecanduan, dijajah tempe anda itu, kok anda memutuskan tiba-tiba
16
berhenti. Itu namanya tidak bertanggung jawab. Tidak professional! Bahkan saya ingin
bilang anda ini pengecut!”
(Dikutip dari cerpen “Tempe”, karya Putu Wijaya)

Kalimat yang menunjukkan ketidakpuasan ibu-ibu kepada penjual tempe adalah....


A. Istimewa lagi, tempe yang ente bikin ini luar biasa enaknya.
B. Kami sudah menjadi bagian dari tempe ente.
C. Tak ada hari-hari kami tanpa tempe.
D. Tempelah yang sudah bikin kami tetap makan enak dan merubung meja makan
beramai-ramai tiap malam.
E. Nah dalam keadaan tergantung, kecanduan, dijajah tempe anda itu, kok anda
memutuskan tiba-tiba berhenti. Itu namanya tidak bertanggung jawab. Tidak
professional!

39. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang
mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap
gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu
kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di
kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak
pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka
memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini
dicari-cari polisi.
(Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)

Tokoh utama penggalan cerpen tersebut adalah... .


A. polisi
B. polisi yang berjaga
C. aku
D. pacarku
E. polisi dan semua orang

40. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Sore itu aku duduk seorang diri di tepi pantai, memandang dunia yang terdiri dari waktu.
Memandang bagaimana ruang dan waktu bersekutu, menjelmakan alam itu untuk mataku.
Di tepi pantai, di tepi bumi, semesta adalah sapuan warna keemasan dan lautan adalah
cairan logam meski buih pada debur ombak yang menghempas itu tetap saja putih seperti
kapas dan langit tetap saja ungu dan angin tetap saja lembab dan basah, dan pasir tetap
saja hangat ketika kuusapkan kakiku ke dalamnya.
(Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)

Tempat terjadinya peristiwa pada penggalan teks cerpen tersebut adalah... .


A. laut lepas
B. tepi pantai
17
C. lautan
D. debur ombak
E. tepi senja

41. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Di jalan tol, mobilku melaju masuk kota. Aku harus hati-hati karena semua orang
mencariku. Sirene mobil polisi meraung-raung dimana-mana. Cahaya kota yang tetap
gemilang tanpa senja membuat cahaya keemasan dari dalam mobilku tidak terlalu
kentara. Lagi pula di kota, tidak semua orang peduli apakah senja hilang atau tidak. Di
kota kehidupan berjalan tanpa waktu, tidak peduli pagi siang sore atau malam. Jadi tidak
pernah penting senja itu ada atau hilang. Senja cuma penting untuk turis yang suka
memotret matahari terbenam. Boleh jadi hanya demi alasan itulah senja yang kubawa ini
dicari-cari polisi.
(Cuplikan cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumura Ajidarma)

Karakter tokoh yang tergambar pada penggalan teks cerpen tersebut adalah....
A. hati-hati, waspada
B. tidak peduli
C. egois
D. berprasangka buruk
E. gegabah

42. Alur sebagai pembangun cerpen mempunyai kaidah...


A. plausibilitas, suspense, surprise, unity
B. fleksibilitas, rasa ingin tahu, surprise, unity
C. fleksibilitas, ketidakpastian, kejutan, kesatuan
D. kelogisan, kepastian, kejutan, kesatuan
E. kemasukakalan, ketidakpastian, kelogisan, kesatuan

43. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Sudah terlalu banyak kata di dunia ini Alina, dan kata-kata, ternyata, tidak mengubah
apa-apa. Aku tidak akan menambah kata-kata yang sudah tak terhitung jumlahnya dalam
sejarah kebudayaan manusia Alina.
(Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)

Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah alur... .


A. suspense
B. rasa ingin tahu
C. surprise
D. unity
E. plausibilitas

44. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Aku tidak sudi mendengarnya lebih lama lagi. Jadi kubilas dia sampai terpental keluar
pagar tepi jalan. Kutancap gas dan menyelip-nyelip dengan lincah di jalanan. Dalam
waktu singkat kota sudah penuh raungan sirene polisi. Terjadi kejar-kejaran yang seru.
18
Tapi aku lebih tahu seluk-beluk kota, jalanan dengan cahaya yang bermain warna, gang-
gang gelap yang tak pernah tercatat dalam buku alamat, lorong-lorong rahasia yang
hanya diperuntukkan bagi orang-orang di bawah tanah.
(Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)

Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah... .


A. suspense
B. klimaks
C. surprise
D. unity
E. plausibilitas

45. Cermati penggalan teks cerpen berikut ini!


Tapi Alina, polisi ternyata tidak sekonyol yang kusangka. Di segenap sudut kotak mereka
telah siap siaga. Bahkan aku tak bisa membeli makanan untuk mengisi perutku. Bahkan
di langit tanpa senja, helikopter mereka menyorotkan lampu di setiap celah gedung
bertingkat. Aku tersudut dan akhirnya nyaris tertangkap. Kalau saja tidak ada gorong-
gorong yang terbuka.
(Cerpen “Sepotong Senja Untuk Pacarku” karya Seno Gumira Ajidarma)

Alur pada penggalan teks cerpen tersebut memenuhi kaidah... .


A. suspense
B. rasa ingin tahu
C. surprise
D. unity
E. plausibilitas

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, dan jelas !

Sebagai siswa SMA tentu pernah membaca buku, Buatkan laporan hasil membaca buku

yang pernah Anda baca:

1. Buatkan sinopsis novel yang pernah Anda baca !

Seorang gadis bernama Keysha yang ditinggalkan sahabatnya kebelanda, sahabatnya

bernama Reno. Suatu hari Keysha memberikan kenang kenangan untuk Reno tapi

19
keesokan harinya keysha melihat bahwa pemberiannya rusak entah kenapa, saat itu

kesya sudah gak percaya lagi dengan yg namanya sahabat

Tapi saat ia mengenal aji cowok breksek suka membuat onalr disekolah dan terkenal

playboy membuat Kesya setiap hari jantungan dengan sikapnya. Dan aji saat

mengenal Kesya ia semakin hari menjadi berubah menjadi seorang yang lembut,

penyayang dan baik

Saat Sebuah Rintangan yang menguji hubungan aji dan Kesya datang seorang cowok

dari sepupu teman dekat Kesya , cowok itu bernama Rendy. Takdir berkata lain

hubungan Kesya dan aji terputus karena orang tua mereka, ternyata orang tua mereka

berdua punya hubungan dekat dan merencanakan untuk menikah

Dan sebuah rahasia yang terungkap cowok yang bernama Rendy adalah sahabat

Kesya dulu yaitu Reno jadi selama ini sahabatnya selalu ada disampingnya walau

Kesya sudah lupa dan saat itu Reno menjelaskan bahwa ia memecahkan kenang

kenangannya karena tidak sengaja

Dibalik sebuah rahasia bintang ,takdir menunjuk Reno sebagai pasangan Kesya dan

Kesya GK cuma menganggap Reno sekarang sebagai sahabat justru sebaliknya

sebagai pacar

2. Jelaskan 2 unsur ekstrinsik, dan bagaimana unsur ekstrinsik dari novel yang Anda

baca!

-Latar belakang penulis

-penerbit

PT Gramedia pustaka umum

20
3. Jelaskan 2 unsur intrinsik, dan bagaimana unsur intrinsik novel yang pernah Anda

baca tersebut.

Tema

Novel rahasia bintang menceritakan tentang persahabatan

Amanat

Novel rahasial bintang persahabatan adalah hubungan keakraban yang sangat dekat walaupun ia

jauh sahabat akan selalu terasa dekat dan jangan pernah berpikir negatif dengan sahabat ae

 Selamat Mengerjakan 

21

Anda mungkin juga menyukai