DOKUMEN PEMBELAJARAN
INOVASI DESA
BURSA INOVASI DESA 2018
DOKUMEN PEMBELAJARAN
INOVASI DESA
BURSA INOVASI DESA 2018
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Kata Sambutan
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
A
tas berkah rahamt Allah SWT, kami panjatkan puji dan syukur
Alhamdulillah. Atas kehadiratNya Program Inovasi Desa dapat
berjalan dengan baik. Semoga kehadiran program ini memberikan
manfaat bagi rakyat, desa dan negara bangsa Indonesia. Rasa
syukur ini juga rasanya tak layak kalau kami hentikan. Karena Allah SWT
senantiasa membimbing kami untuk menjalankan amanah UU Desa yakni
menfasilitasi terciptanya desa-desa di Indonesia yang Demokratis, Mandiri
dan Sejahtera.
Salah satu amanah yang kami emban adalah menjalankan Program
Inovasi Desa yang telah berlangsung dua tahun terakhir ini. Empat tahun
pelaksanaan UU Desa, kami akui bukan waktu yang cukup memadai bagi
kami untuk mengimplementasikan mandat UU Desa secara paripurna,
sehingga visi dan misi pembaruan UU Desa dapat mendarat baik,
dan pada akhirnya dapat menyalakan lilin-lilin di desa sebagai tanda
kemakmuran nasional. Namun, pada saat yang sama, kami juga tidaklah
santun bilamana ini menjadi alasan kami untuk mencari-cari pembenar
atas kekurangan kerja kami dalam mengabdi pada desa.
Semoga kehadiran buku yang berisikan daftar pembelajaran inovasi desa
dari berbagai belahan kabupaten di Nusantara. Sungguh merupakan
prestasi yang patut diapresiasi karena, sekalipun kehadiran Kementerian
Desa PDTT ke desa, khususnya kami selalu Dirjend PPMD yang membawahi
langsung PID, belum bisa mencapai derajat seratus persen, paling-paling
terwakili melalui kehadiran para pendamping desa, ternyata desa telah
mampu menggoreskan banyak inovasi. Yang sangat menarik adalah,
buku ini bermaksud untuk berbagi kisah sukses, kunci sukses hingga
pembelajaran berharga yang kiranya dapat dipetik oleh desa-desa lainnya
sehingga inovasi-inovasi yang sudah tumbuh di desa-desa yang tersaji
dalam buku ini dapat direplikasi, sehingga di masa mendatang akan kita
dapati pelipatgandaan inovasi desa.
Dengan demikian patut kita salutkan harapan melalui Bursa Inovasi
tahun 2018 ini pembelajaran-pembelajaran inovasi desa ini dapat
dengan benar-benar menyiarkan fakta sosiologis upaya-upaya desa ini
membangun keberdayaan perikehidupan nasional dari pinggir, sehingga
kepercayaan publik kepada desa semakin menebal karena kemampuan
desa membangun serta menjaga kepercayaan negara dalam bentuk
limpahan kewenangan dan subsidiatiras. Pada akhirnya semoga suatu hari
anak cucu kita dapat mereguk manisnya buah inovasi yang kita tanam dari
benih-benih inovasi negeri sendiri. Sekali lagi kami menyampaikan terima
kasih kepada segenap elemen yang terlibat dalam pelaksanaan PID ini.
Semoga jerih payah kalian semua dicatat sebagai ibadah kepada Allah
SWT, Tuhan semesta kasih.
DIREKTUR JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
5
Daftar Isi
Infrastruktur
Destinasi Wisata Hutan Mangrove Sebagai Media Penguatan Ekonomi
Pekebun Cengkeh dan Nelayan........................................................................ 38
Konservasi Biota Laut Melalui Pengembangan Desa Wisata............................ 40
Konservasi DAS Berbasis Penguatan Ekonomi Melalui Program Kemitraan
CSR ................................................................................................................... 42
Pembangunan Sorga Desa Berbasis Peta Demografi........................................ 44
Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Embung Melalui Permusyawaratan
Desa.................................................................................................................. 46
Kerjasama Antardesa Mendekatkan Akses Pendidikan Lanjutan di Daerah
Kepulauan......................................................................................................... 48
Integrasi Embung – Ragadesa........................................................................... 50
dan Destinasi Wisata........................................................................................ 50
Lahan Kosong untuk “Taman Olah Raga Desa”................................................ 52
6
Ekonomi
Produksi Gula Merah dari Air Pohon Sawit...................................................... 54
Menambal Pendapatan Rumah Tangga Saat Harga Jual Karet Rendah
dengan Budidaya Nangka Mini ........................................................................ 56
Pemanfaatan Asap Cair.................................................................................... 58
Kerjasama Shareholding BUMDesa - Perum Perhutani ................................... 60
dalam Pengembangan Hutan Kawasan untuk Destinasi Wisata....................... 60
BUMDes Mart Solusi Belanja Hemat................................................................ 62
Pemanfaatan Drainase sebagai tempat ........................................................... 64
Pembudidayaan Ikan Lele................................................................................. 64
Diferensiasi Unit Usaha BUMDesa berbasis Pemetaan Potensi Desa............... 66
Memanfaatkan Refleksi Air Sungai Sebagai Media Promosi Wisata dan
Produk Unggulan Desa .................................................................................... 70
Mendaur Ulang Ban Bekas: ............................................................................. 72
Mengurangi Ancaman Endemi Malaria dan Demam Berdarah........................ 72
Upaya Desa Meningkatkan Pendapatan Warga melalui Komoditas Bawang... 74
Menjamin Kesehatan Warga dengan Kartu Desa Sehat................................... 76
Menyulap Bekas Tambang Timah menjadi Lahan Produktif............................. 78
Menyulap Limbah Pohon Pisang menjadi Produk Unggulan Desa................... 82
Berkebun Kopi di Lahan Gambut...................................................................... 84
Pemanfaatan Lahan Tidur ................................................................................ 86
dengan Pengembangan Komoditi Cabe............................................................ 86
Pemanfaatan potensi desa............................................................................... 88
Tortila Ikan Mujahir dan Tortila Umbi-umbian................................................. 88
Pengembangan dan Pengelolaan Destinasi PELANCU melalui BUMDesa........ 90
Produk Unggulan Desa (Prudes) Coklat Meningkatkan Perekonomian Petani
Kakao ............................................................................................................... 92
Kebijakan Penguatan Rantai Distribusi Produk Gerabah Secara Berkelanjutan 94
Barter Pengetahuan untuk Mengoptimalkan Kampung Wayang..................... 96
Mendayagunakan Tanah Ulayat sebagai Sumber Kesejahteraan Desa............ 98
Gedung Olahraga untuk Rakyat........................................................................ 100
Irigasi Kabut untuk Lahan Pasir........................................................................ 102
Pemanfaatan “Coin” dalam Sistem Pembagian Air.......................................... 104
Tata Kelola Keuangan Publik ............................................................................ 106
7
Sumber Daya Manusia
Memenuhi Kebutuhan
SDM Teknis melalui
Sekolah Teknik Desa
D
Ringkasan pembangunan, pengelolaan, yang memiliki latar belakang
esa Banyuwangi, dan pemeliharaan sarana teknik yang merujuk pada
Kecamatan Banyumas, prasarana desa/antardesa Pembelajaran Desain Teknik
Pringsewu, Lampung, dengan sektor atau pihak lain sederhana dan Standar
yang terkait Nasional Indonesia
berhasil memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia 6. Pemerintah Desa menentukan
Inovasi tempat pelatihan, peserta
(SDM) bidang teknis dengan
membuat Sekolah Teknik Desa. Mengadakan sekolah teknis desa didik dan tenaga pelatih
P
Ringkasan karena jarak tempuh ke • Belum ada asrama untuk siswa
skolah sangat jauh dan harus yang tinggal di dusun yang jauh
emerintah Negeri Solea, menempuh jalan berbukit- atau pegunungan.
Kecamatan Seram Utara, bergunung-bersungai. Jarak • Terdapat lahan kosong di
Kabupaten Maluku Tengah, terjauh ke SLTP mencapai 12 perbatasan Desa Solea dan
Maluku, terbilang sangat Km, ke SLTA sejauh 14 Km. Desa Air Besar yang lebih dekat
perduli dengan pendidikan anak- • Haya ada 1 Sekolah Dasar di dengan SLTP dan SLTA;
anak yang tinggal di belahan dusun desa tersebut sehingga jika • Adanya inisiatif seorang
terpencil di wlayahnya. Pemerintah ingin melanjutkan pendidikan penebang kayu, yang
Desa berhasil mempertahankan ke jenjang yang lebih tinggi, menyediakan 3 unit rumah
keberadaan Rumah Singgah bagi harus pergi ke desa tetangga singgah sederhana bagi
anak-anak sekolah yang dibangun atau kota kecamatan dan anak-anak SLTP/SLTA untuk
sejak 2013, alhasil, Angka Partisipasi orangtua harus merogoh dana memangkas jarak, waktu dan
Sekolah anak SLTP/SLTA terjaga tambahan untuk kost jika tidak biaya pendidikan.
bahkan cenderung meningkat, dan memiliki saudara/kerabat di
peserta didik pun lebih kreatif. Salh kota. Inovasi
satunya dengan mengembangkan • Kondisi infrastruktur jalan
Membangun dan mengelola
Sanggar Belajar Remaja di rumah belu memadai dan tidak bisa
Sanggar Belajar Remaja yang
singgah tersebut. dilewati kendaraan.
terintegrasi dengan Rumah Singgah
• Minimnya angkutan umum
yang telah ada sebelumnya.
Latar Belakang reguler, jika menumpang
• Rendahnya tingkat partisipasi kendaraan khusus, anak harus Proses
sekolah anak SLTP dan SLTA membayar Rp 80.000 untuk 1. Pada 2013, banyak lulusan
sekali jalan.
SD yang tidak melanjutkan ke 26,9 juta, dan 1 unit Meubeler digunakan untuk mendukung
SLTP karena jarak dan biaya senilai Rp 8 juta proses belajar anak-anak.
pendidikan yang memberatkan 7. Pada 2018, untuk mendukung • Desa memiliki Rumah Singgah
orangtua kelancaran akses pelajar yang juga berfungsi sebagai
2. Kenyataan itu ditankap oleh dari Rumah Singgah ke simpul pelayanan sosial dasar
seorang warga desa dan SLTP/SLTA, Pemerintah (pendidikan dan kesehatan)
secara sukarela mencarikan Negeri Solea mendorong antar pemangku kepentingan
jalan keluar dengan partisipasi perusahaan swasta dengan pemerintah desa;
mengupayakan sebuah membangun 1 unit jembatan • Inisiatif penebang kayu dan
tempat singgah, sebanyak tiga kayu berukuran 11 x 3 meter, istri yang peduli pendidikan
rumah berkonstruksi papan agar jalan dapat dilalui anak-anak pegunungan, yang
beratapkan rumbia dengan luas kendaraan. kemudian didukung oleh
masing-masing 20 M2, 12 M2 8. Pemerintah Negeri kembali pemerintah dan masyarakat
dan 8 M2 mengalokasikan Dana Desa negeri menjadi insipirasi bagi
3. Upaya warga tersebut 2018 untuk pengadaan bahan desa atau negeri lainnya yang
diapresiasi berbagai kalangan, bacaan senilai sekitar Rp 54,7 jauh dari pusat pendidikan
termausk warga desa lain juta. formal.
yang pada musrenbang desa
2016, sepakat mengusulkan 9. Pengelola menggulirkan Pembelajaran
pembangunan satu unit program baru, yakni mengasah
- Jarak tempuh bukan
gedung (ukuran 14,5x 8 M ) keterampilan pelajar di Sanggar,
halangan bagi warga yang
Sanggar Belajar Remaja untuk untuk bercocok tanam dan
ingin menempuh pendidikan
mengoptimalkan layanan beternak.
lanjutan, yang perlu mendapat
pendidikan di 3 unit rumah dorongan dan fasilitasi
singgah
Hasil/Capaian - Kesukarelawanan seorang
4. Pemerintah Negeri Solea dan warga pada nasib pendidikan
warga desa sepakat untuk • Rumah singgah yang dibangun
pda 2013 masih bertahan dan anak-anak negeri yang jauh
mendanai usulan tersebut, dari pusat pendidikan formal
dengan mengalokasikan berfungsi baik
• Minat belajar anak semakin secara tidak langsung menjadi
Dana Desa sekitar Rp 239 jembatan penghubung antara
juta, sementara warga desa meningkat. Pada 2013, ada 8
anak lulusan SD lanjut ke SLTP negeri dengan desa, antara
menggulirkan swadaya sekitar negara dengan warga negara.
Rp 12 juta dan 1 anak ke SMA. Pada 2014,
5. Pemerintah Negeri Solea ada 7 anak lulusan SD lanjut ke
SLTP dan 3 anak ke SLTP. Pada Rekomendasi
bersama warga menentukan
pihak yang bertanggung- 2015, terdapat 5 anak yang - Kontribusi Pemerintah
jawab dan wewenang untuk ke SLTA, 1 kuliah di perguruan Desa dalam bentuk
mengelola sanggar tinggi; dan 1 anak menjadi fasilitasi pengembangan
Guru PAUD di Desa Solea. fasilitas yang bersumberkan
6. Selanjutnya, pada 2017,
Pemerintah Desa melengkapi • Kepedulian orangtua untuk APBDesa menguatkan model
mendukung pendidikan anak pembangunan desa yang
fasilitas Rumah Singgah dan
meningkat karena tersedia digerakan dari dalam (village
Sanggar Belajar ini dengan
Sanggar Belajar Remaja plus driven development) yaitu
buku bacaan senilai sekitar Rp
Rumah Singgah yang dapat pembangunan desa yang
mempertemukan emansipasi
warga dan rekognisi pemerintah
desa (negeri).
Kontak Informasi
Simon Atuany (Kepala Negeri
Solea): 081240461034
Copyright @ TPID Seram Utara
Kab. Maluku Tengah
Peningkatan Pelayanan
Administrasi Kependudukan
Berbasis Digital
D
Ringkasan dengan motto : “pelayanan 1 Proses
menit selesai”. 1. Kepala Desa bersama
esa Triharjo beralamat
di Jalan Magelang Km. Latar Belakang seluruh aparat desa mem-
12, Krapyak, Triharjo, bahas salah satu misi desa
1. Pelayanan administrasi umum dalam memberikan pe-
Kec. Sleman, Kabupaten kependudukan kepada mas-
Sleman, Daerah Istimewa layanan bagi masyarakat-
yarakat desa belum optimal nya dan muncul ide untuk
Yogyakarta 55514. Mempunyai dan cenderung lambat. membuat sistem berbasis
12 pedukuhan serta 113 RT dan
digital.
43 RW. Sawah seluas 228 Ha, 2. Memberikan pelayanan
Bangunan pekarangan 141 Ha, prima adalah menjadi visi 2. Pemerintah desa mendata
tanah kering 0,68 Ha, lainnya 19 dan misi Kepala Desa dalam mitra-mitra dan kebutu-
kerjanya bersama seluruh han anggaran yang bisa
Ha sehingga berjumlah 388,68
perangkat desa bagi mas- dimanfaatkan untuk mere-
Ha.
yarakatnya. alisasikan ide tersebut serta
Memberikan pelayanan prima menunjuk perangkat desa
adalah menjadi visi dan misi 3. Perlu pelayanan cepat, ter- sebagai operator sistem.
Kepala Desa dan mendapatkan ukur, terpercaya, transpar-
3. Tercatat beberapa mitra
dukungan penuh dari seluruh an, dan akuntabel sebagai
setempat yang dapat desa
perangkat desa dan warga bentuk pengabdian desa
jaring sebagai mitra teknis
masyarakat. Pelayanan Prima kepada setiap warganya.
maupun rujukan, antara lain
Kepada Masyarakat terus 4. Pembuatan surat pengantar MMTC dan Dinas Catatan
dikembangkan di desa ini ke kantor desa perlu bisa Sipil dan Kependudukan.
diberikan dengan 4. Pemerintah desa
lebih cepat untuk menjalin kerja sama
memudahkan warga dengan salah satu
memenuhi kebutu- dosen dari (Multi
han administrasinya. Media Training Cen-
ter (MMTC / Pusat
Inovasi Pelatihan Multi Me-
dia) Yogyakarta yang
Membangun sistem
menciptakan software
pelayanan administrasi
SID tidak berbayar dan
umum kependudukan mudah digunakan.
yang cepat bagi warga
5. Pemerintah desa juga
melalui jejaring dengan
bekerja sama dengan Dinas
mitra-mitra lokal.
Meningkatkan Penerimaan
Desa melalui Pengelolaan
Wisata Sejarah
D
wisata. Kabupaten Kapuas Hulu
esa Batu Lintang, Keca Banyak turis/wisatawan
yang mengarahkan kebijakan
matan Embaloh Hulu, mancanegara tidak mendapat Kabupaten Kapuas Hulu sebagai
Kabupaten Kapuas Hulu, layanan wisata yang nyaman. destinasi wisata dunia.
Provinsi Kalimantan Barat, Banyaknya akademisi
Masih terbatasnya penerimaan
bersama Komunitas Masyarakat mengadakan penelitian di PAD, padahal desa memiliki
Adat Rumah Betang Sungai Utik, Rumah Betang Sungai Utik, sejumlah potensi situs sejarah
berhasil menambah pundi-pundi namun masyarakat dan desa dan seni kreatif
Peneriman Asli Desa (PAD) dengan tidak memiliki pengetahuan
mengusung wisata sejarah desa yang memadai tentang sejarah Solusi/Inovasi
dan warisan budaya adat Dayak berkaitan desa dan adat budaya. Meningkatkan Penerimaan Desa
Iban. Banyaknya pengangguran di
melalui Pengelolaan Wisata Sejarah
Selain itu, kekayaan khasanah desa akibat larangan membakar
lahan untuk berladang. Proses
budaya dan adat pun dapat lestari
bahkan bekembang sebagai Ada kekayaan potensi seni
Tahun 2014 diadakan beberapa
kreatif seperti kerajinan etnik pertemuan warga komunitas
potensi wisata yang mulai dikenal
mulai dari kain tenun, ukiran, Rumah Betang Sungai Utik
luas. Bahkan rasa kepemilikan
kerajinan manik-manik Dayak membahas gagasan dan
masyarakat terhadap budaya pengambilan permufakatan
dan seni tatto tradisional.
leluhur tambah menguat. pengembangan Rumah Betang
Masyarakat kurang peduli
Sungai Utik sebagai destinasi
Latar Belakang terhadap keberadaan situs
sejarah di desa (termasuk rumah wisata.
Kekayaan khasanah budaya
adat), padahal sebagian besar Tahun 2014 menyepakati
dan adat istiadat desa belum
rumah penduduk mengusung penyusunan aturan-aturan
dikembangkan dan dikelola
khas adat Dayak. pengelolaan dan pemanfaatan
aset budaya lokal (hutan adat).
K
Rangkuman pasang surut ekonomi sejak membuat forum diskusi berkala
ditempatkan sebagai peserta dan berkonsultasi dengan kepala
ampung Udapi Hilir transmigrasi tahun 1982. kampung untuk menemukan
merupakan salah satu rumusan pengembangan poten
Kehidupan ekonominya
kampung yang berada si ekonomi kampung.
meningkat ketika pada tahun
dalam wilayah distrik Prafi, 1990-an masuk industri 2. Diskusi-diskusi pemuda mening
Kabupaten Manokwari, Provinsi perkebunan sawit PTPN dan kat hingga melibatkan maha
Papua Barat yang warganya adalah pada tahun 1996 dari Asia siswa dari STIH Manokwari
transmigran yang ditempatkan Development Bank (ADB). yang sedang melaksanakan KKN
sejak tahun 1982. Kampung Pada tahun 2005, terjadi
dengan Narasumber Kabag Tata
tersebut telah menerima bantuan pelepasan aset dari PTPN kepada Pemerintahan Kampung setda
program dari banyak pihak untuk perusahaan asing dan maraknya Manokwari.
membangun desanya hingga serangan hama penggerek 3. Mengangkat gagasan pendirian
memiliki pemahaman yang luas sehingga kualitas ekonomi BUMDesa ke dalam forum
dalam mengelola sumber-sumber penduduknya pun ikut turun, musyawarah kampung tahun
anggaran pembangunan. Ketika termasuk di Manokwari secara 2016. Pemerintah kampung
menghadapi masa penurunan umum yang berdampak pada menyetujui pendirian Badan
kondisi ekonomi, warga kampung kehidupan ekonomi pedesaan. Usaha Milik Desa (BUMDesa)
mampu mengelola berbagai sumber Kampung Udapi Hilir memiliki
dengan dasar pertimbangan
anggaran, dari dalam maupun banyak lahan kosong yang tak adanya potensi desa dan masih
luar desa, untuk membiayai usaha didayagukan secara optimal oleh banyaknya lahan pertanian
BUMDes membangun pabrik warga; yang belum dimanfaatkan
tepung singkong. Adanya peluang pasar untuk
secara maksimal.
produk tepung singkong dan 4. BUMDesa membuat peren-
Pada tahun 2016 desa membangun
pengadaan tanaman yang relatif canaan usaha pabrik tepung
BUMDesa dengan unit usaha mudah.
produksi tepung dari singkong. singkong untuk diajukan ke pe-
Desa memahami adanya
merintah desa sebagai berikut:
Meski masih dalam proses
berbagai pilihan sumber Rancangan kapasitas produksi
pembangunan pabriknya, gerakan anggaran pembangunan yang singkong rata-rata per pohon
warga menanam pohon singkong dapat dimanfaatkan untuk 5 Kg. Dalam lahan 1 hektar
sudah mulai berjalan. Karena, itu sebesar-besar produktivitas dengan jarak tanam ukuran 2
secara ekonomi dapat dikalkulasi warganya. x 2 m diharapkan dapat dita-
dampak nilai tambahnya terhadap nami sebanyak 2200 – 2300
ekonomi warga. Inovasi pohon, sehingga diproyeksikan
Mengelola sumber anggaran dan mencapai produksi per hek-
Latar Belakang
menggaet investor untuk pengem tarnya sebanyak 11.250 kg.
Warga kampungnya merupakan
Dengan perkiraan harga pasa-
para transmigran yang bermata bangan ekonomi desa.
ran singkong dijual per karung
pencaharian petani, utamanya Proses Rp. 70.000,- dengan kisaran
adalah perkebunan dan tanaman berat 65 kg sehingga harga
sayuran. Warga kampung ini 1. Sejumlah pemuda yang terga
bung dalam karang taruna, saat ini diperkirakan Rp. 1.076.
telah beberapa kali mengalami
Revitalisasi Budaya
dan Ekonomi Desa
D
Ringkasan Inovasi
esa Panggungharjo Merevitalisasi budaya “adiluhung”
di Kecama tan Sewon, Kerajaan Mataram dan ekonomi
Bantul, Yogyakarta, ber desa dengan membangun Kampung
hasil melakukan upaya Mataraman yang berkonsep wisata
revitali
sasi budaya yang dulu edukasi
tumbuh di wilayahnya namun
nyaris punah, bahkan berhasil Proses
- Berawal dari “kegundahan” BUMDesa mematangkan
mengolahnya menjadi sumber konsep tersebut dengan
warga desa senior yang
tambahan pendapatan masyarakat menggodok bentuk kegiatan,
menilai mulai redupnya
dan desa dengan membangun budaya “adiluhung” Kerajaan pelaku, pengelola dan
Kampung Mataraman. Mataram di kalangan generasi kebutuhan biaya:
Alhasil, nilai-nilai budaya muda di desa tersebut o Disepakati untuk
- Muncul gagasan dari menghadirkan situs/
Kerajaan Mataram Tempo Doeloe
masyarakat dalam berbagai tempat di desa yang
terselamatkan, generasi muda bernuansa Kerajaan
menjadi lebih melek budaya pertemuan upaya-upaya
untuk mempertahankan dan Mataram Islam Tempo
warisan leluhur, serta lebih kreatif. memperkenalkan budaya Doeloe, sebagai tempat
Kini, desa pun memiliki tambahan leluhur tersebut kepada wisata edukasi berbasis
Pendapatan Asli Desa (PAD). generasi muda, hingga muncul budaya dengan slogan
ide mendirikan Kampung Memayu Hayuning Bawana
Latar Belakang Mataraman o Disepakati pula dalam
- Banyak masyarakat, - Ide tersebut ditangkap Kampung tersebut akan
terutama generasi muda, oleh Pemerintah Desa dan dibangun sejumlah spot
yang melupakan budaya mengundang masyarakat dan yang dapat menarik
“adiluhung” Kerajaan Mataram berbagai kalangan di desa wisatawan, sepeti
melakukan musyawarah desa Warung Mataraman,
- Desa Panggungharjo terletak untuk menindaklanjuti ide Pasar Seni, pojok selfie
di garis imajiner Gunung tersebut dan fasilitas outbond
Merapi, Keraton dan Pantai dengan menggunakan alat
serta berbatasan langsung - Ide tersebut terus permainan Tempo Doeloe.
dengan kota Yogyakarta yang dimatangkan melalui berbagai
musyawarah dengan warga o Disepakati pula untuk
membuat desa ini potensial mengusung pergelaran
untuk dikembangkan dan BUMDesa
sejumlah kegiatan
- Pemerintah Desa sepakat senilokal, termasuk
- Desa Panggungharjo untuk mendukung upaya kethoprak, wayang, dan
merupakan bagian wilayah tersebut dan mengalokasikan jathilan dalam kegiatan
yang memiliki tokoh-tokoh Dana Desa Padang Bulanan setiap
(nenek moyang) yang - Pemerintah Desa menunjuk Bulan Purnama
bersentuhan dan bahkan BUMDesa Panggung Lestari
megang teguh budaya yang - Pemerintah Desa memasukkan
untuk mengelola kegiatan rencana tersebut ke dalam
identik dengan Kerajaan tersebut dan mengelola
Mataram Rencana Kegiatan Pem
Kampung Mataraman bangunan Desa (RKPDes),
- Pemerintah Desa melalui termasuk penunjukkan tanah
D
Ringkasan sekunder, bahkan tertier infrastruktur, termasuk
dengan nilai transaksi relatif penilaian tempat yang akan
esa Sumaja Makmur
tinggi, mencapai Rp 1 miliar digunakan untuk pasar getah
(Tolhas), Kecamatan karet dimaksud, dengan
- Desa belum memiliki pasar
Gunung Megang, Kabu mencermati ulang RPJMDes
getah karet sehingga petani
paten Muara Enim,
kesulitan menjual getah yang - Dalam musyawarah desa
berhasil melakukan revitalisasi hasilnya cukup tinggi disepakati pendanaan kegiatan
Pasar Desa dan menambah suguhan tersebut akan mengambil Dana
- Harga karet relatif rendah dan
pasar dengan pasar tematik yang Desa Tahun Anggaran 2018
masih banyak petani yang
khusus melelang (menjual dan
menjualnya kepada tengkulak - Dalam musyawarah selanjutnya
membeli) getah karet. disepakati pasar karet
Sebelum adanya pasar tematik Inovasi ditempatkan di sekitar pasar
ini, para petani karet kesulitan trandisional dengan mengambil
Revitalisasi pasar tradisional dan
mengangkut dan menjual hasil tempat di tengah-tengah
melengkapinya dengan menyuguh
penennya, sehingga terpaksa jalan rabat beton yang akan
kan pasar tematik yang khusus
menjual karet kepada tengkulak dibangun melingkar di lokasi
melelang getah karet, termasuk pasar tradisional sebagai bagian
dengan harga hutang. Kini, harga
penguatan organisasi dan revitalisasi pasar tersebut
jual karet disana relatif stabil,
sumberdaya manusia (SDM) di
bahkan lebih menjanjikan. Alhasil, - Pemerintah Desa memasukkan
dalamnya revitalisasi pasar dengan
taraf hidup petani karet meningkat,
Desa Tolhas menjadi barometer Proses pasar tematik ini ke dalam
harga karet desa-desa sekitarnya, rencana kerja dan membuat
- Awal digagasnya
bahkan memperoleh tambahan pengganggaran yang kemudian
pengembangan pasar getah
Pendapatan Asli Desa (PAD). dimasukan kedalam dokumen
ini bermula dari masukan
Rencana Kerja Pemerintahan
masyarakat yang melihat
Latar Belakang Desa (RKPDes) sesuai dengan
kendala kesulitan para petani
- Desa Sumaja Makmur (Tolhas) petunjuk permendagri
karet dalam memasarkan
terletak 48 km dari ibukota 114 tahun 2014 tentang
karetnya, sehingga harga karet
Kabupaten Muara Enim dan Pembanguan Desa, termasuk
rendah
merupakan desa transmigran verifikasi lekayakan kegiatan
- Masalah tersebut kemudian tersebut, desain dan Rencana
- Mata pencaharian utama dibahas di beberapa Anggara Biaya (RAB) dan
masyarakatnya adalah musyawarah desa, yang pengesahan RKPDes
berkebun sawit dan karet yang kemudian disambut baik oleh
terbentang luas, sekaligus - Desa melakukan sosialisasi
Pemerintah Desa
menjadi potensi desa terkait rencana pembangunan
- Desa sepakat mengalokasikan pasar karet tersebut, yang
- Desa memiliki pasar tradisional dana untuk merevitalisasi pasar ternyata mendapat tantangan
yang beroperasi setiap hari desa dengan membuat pasar dari sejumlah tengkulak
Kamis dengan penjual dan getah atau tempat penjualan
pembeli lintas desa bahkan - Pemerintah Desa dan
getah tersendiri di samping
kecamatan dengan jumlah masyarakat kemudian
pasar desa
pedagang mencapai 400 orang melakukan musyawarah dengan
- Desa melakukan proses mengundang para tengkulak
- Pasar menjual berbagai perencanan sesuai dengan dan menjelaskan maksud
kebutuhan primer harian, aturan hingga keluar usulan pembangunan pasar getah
karet tersebut untuk kemajuan pendapatan dan pembiayaan, secara menyeluruh, termasuk
dan kesejahteraan masyarakat hingga pada administrasi dan kebersihan, ketertiban dan
semua, termasuk para petani kepengurusan dengan tupoksi kenyamanan
karet dan desa masing-masing. 4. Revitalisasi pasar dengan
- Pemerintah Desa menjalankan pasar tematik dapat menjadi
Hasil bagian dari peningkatan fungsi
pembangunan pasar tersebut,
prasarana yang dibangun
sekaligus penguatan oraganisasi - Pasar tradisional menjadi lebih
(dalam hal ini jalan rabat beton
pelaku pasar tertata dengan tambahan rabat
di pasar tradisional)
- Pemerintah Desa, perwakilan beton
masyarakat, pelaku pasar dan - Desa memiliki pasar tematik, Rekomendasi
pedagang, bertemu untuk yang khusus menjual-membeli
mendiskusikan pengelolaan getah karet Peran serta masyarakat dalam
pasar tersebut ke depan - Desa memiliki tambahan PAD mendukung kegiatan harus
dengan tujuan utama untuk sebesar Rp 900.000/minggu selaras dengan Pemerintah Desa,
memaksimalkan fungsi pasar, masyarakat yang mengusulkan
- Harga karet terkendali dan
infrastruktur dan bangunan penghasilan petani karet relatif diakomodir oleh Pemerintah Desa
pelengkap lain di sekitarnya. stabil dan dibahas dalam musyawarah
Musyawarah menyepakati tiga desa sehingga masalah dapat
hal, yakni kebersihan, berjualan Pembelajaran terselesaikan dengan mufakat.
secara teratur dan tidak
1. Proses pengalian gagasan
semrawut, serta bersaing harga Kontak Informasi
dengan mencermati potensi
secara sehat. dan masalah dilakukan pada Camat Gunung Megang
- Pemerintah Desa menetapkan awal sebelum menyepakati (Kurniawan,M.Si ) : HP
kebersihan lingkungan pasar pelaksanaan kegiatan, sangat :081379680872
merupakan syarat mutlak membantu meyelesaikan Kades Sumaja Makmur
untuk meningkatkan daya permasalahan desa dan (Parimin ) : HP :
saing pasar tradisional dan masyarakat yang mendesak 082286226589
menghilangkan kesan kumuh, 2. Revitalisasi pasar desa tematik
dengan menetapkan tim dapat menjadi referensi bagi
desa-desa yang memiliki copyrights: TPID Gunung Megang
pemeliharan pasar
potensi yang sama atau potensi
- Pengelolaan pasar desa oleh yang lain Kontributor: Riva Riyanti (TA PP
Bumdes Sumaja Makmur yang 3. Revitalisasi pasar desa Kab.Muara Enim)
telah diatur di peraturan desa sedapat mungkin dilakukan
dan AD/ART, baik dari segi
Revitalisasi Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro
Hidro (PLTMH) dengan
Pengelolaan oleh BUMDes
P
Ringkasan 1. Listrik dan air bersih menjadi Inovasi
salah satu kebutuhan paling Replikasi PLTMH sebagai salah satu
emerintah Desa Tepian prioritas bagi masyarakat
Terap telah memanfaatkan unit bisnis BUMDes yang dapat
yang ada di desa-desa pelosok
sumber mata air di di Kabupaten Kutai Timur namun dikelola dan dijual ke desa tetangga
tidak semua masyarakat desa guna meningkatkan pendapatan
kawasan hutan pegunungan
dapat menikmati ketersediaan desa.
sebagai sumber daya energy
sarana listrik dan air bersih yang
terbarukan dengan membangun
merupakan kebutuhan dasar Proses
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro manusia.
Hidro (PLTMH). Pemerintah Desa 1. Pemerintah desa
2. Lokasi desa cukup jauh dan mendengarkan keluhan
juga telah membuat Perdes tentang medan cukup sulit bahkan masyarakat akan kondisi tidak
larangan eksplorasi dan eksploitasi ekstrim untuk mencapai lokasi adanya listrik dan air bersih
hutan di sekitar kawasan PLTMH desa sehingga akses listrik di desa, dan mengumpulkan
seluas lebih dari 300 ha untuk dari PLN maupun akses air informasi guna mencari solusi
menjaga keberlangsungan sumber bersih dari PDAM belum dapat masalah tersebut.
menembus hingga ke pelosok-
mata air yang menjadi sumber 2. Pemerintah Desa berinisiatif
pelosok desa.
energy utama PLTMH. Dengan untuk mengaktifkan kembali
3. Kesulitan-kesulitan ini PLTMH yang sebelumnya
adanya PLTMH tersebut, saat ini menjadi pendorong bagi
seluruh warga desa Tepian Terap sudah tidak berfungsi lagi
menggali potensi desa dan karena rusak.
mampu menikmati listrik meskipun mengembangkan inovasi guna
menjawab persoalan yang 3. Pemerintah desa bersama
masih harus mengeluarkan biaya
dihadapi oleh masyarakat desa. masyarakat mengadakan
untuk operasional bulanan PLTMH rapat untuk menyetujui
dan dikelola oleh Pemerintah Desa 4. PLTMH yang sudah dimiliki anggaran melalui Dana Desa
melalui BUMDes. Selain listrik desa merupakan asset program untuk perbaikan PLTMH.
PNPM-Mandiri Perdesaan yang
yang diperoleh masyarakat, aliran 4. Pemerintah Desa melakukan
tidak dapat difungsikan lagi
air yang ditampung juga dialirkan karena kerusakan baling-baling. komunikasi intens dengan
untuk air bersih masyarakat desa. Namun dengan inisiatif Kepala pemerintah kabupaten Kutai
Dari pengelolaan PLTMH tersebut Desa yang didukung oleh Timur dan pihak perusahaan
masyarakat sehingga PLTMH sekitar untuk membantu
Pemerintah Desa mendapatkan
tersebut direplikasi dengan anggaran pembangunan dan
keuntungan dari biaya operasional perbaikan PLTMH tersebut.
yang dibayar perbulan oleh bantuan dana dari Dana Desa,
APBD Kabupaten Kutai Timur 5. Pemerintah Desa
masyarakat desa. dan pihak perusahaan, sehingga mengalokasikan Dana Desa
saat ini PLTMH tersebut dapat sebesar Rp. 225.000.000
terbangun dan beroperasi untuk mendukung
dengan baik. pembangunan PLTMH.
Latar Belakang 6. Komunikasi dengan
J
enis celengan di pasaran sebagai efek samping Pendanaan
sangat beragam. Mulai industrialisasi. APBDesa
dari yang terbuat dari Pada tahun 1999-an ada seorang
tanah, kaleng dan kertas penduduk yang kreatif berupaya Proses
semuanya ada. Desa Biru mendaur ulang cones menjadi 1. Pada tahun 1999-an, seorang
Kecamatan Majalaya Kabupaten celengan sederhana, kemudian warga belajar mendaur ulang
Bandung dikenal salah satu pada 2003-an memroduksi cones menjadi celengan, dan
penghasil celengan yang terbuat celengan cones secara masal; berhasil, sehingga pada 2000-
dari kertas. Kertas yang dipakai Bertambahnya pengrajin
an memroduksinya sevara
adalah kertas bekas penggulung celengan cones, sehingga masal.
kain berbentuk silinder yang terbentuk Kelompok Usaha 2. Pasaran celengan cones
disebut “cones”. Awalnya cones Bersama (KUB); produksi Desa Biru pada tahun
dibiarkan menumpuk di gudang- Posisi KUB yang semakin
2003- telah menjangkau
gudang pabrik. Ada kalanya progresif perlu diperkuat dengan beberapa daerah seperti
di rumah penduduk. Di tangan hadirnya peran pemerintah desa Sumatera, Kalimantan, Batam,
agar hubungan produksi antara Sulawesi, Jakarta, Jawa Timur,
penduduk yang kreatif, di tahun
perusahaan tekstil dengan Jawa Tengah, Ternate, dan Bali.
1999-an cones-cones bekas
KUB berkelanjutan karena ada
dimanfaatkan menjadi barang 3. Kebutuhan pasar yang terus
jaminan stok cones sebagai
bernilai ekonomi tinggi. Meski meningkat, maka penularan
bahan baku produk celengan.
sekadar “celengen”, kini cones pengetahuan dan keterampilan
Terbentuknya kerjasama antara
membuat celengan cones
bekas mampu mengangkat KUB dengan perusahaan yang
penerimaan penduduk yang meluas ke warga lainnya.
terfasilitasi karena dibuatnya
sebelumnya menganggur Perdes No.6 tahun 2016 tentang 4. Banyak muda-mudi tertarik
karena tidak tertampung bekerja Pengelolaan Limbah/Eks dan bergabung dalam usaha
di pabrik tekstil, maupun mereka Produksi Perusahaan. membuat celengan cones.
yang berpendapatan pas-pasan. 5. Komunikasi dan koordinasi yang
Inovasi berjalan baik antar pengrajin,
Latar Belakang mendorong para pegiat
Menguatkan industri rumahan kerajinan celengan membentuk
Sejak 1930-an banyak berdiri
celengan kertas yang telah kelompok pengrajin yang dalam
pabrik di Kabupaten Bandung,
termasuk beberapa diantaranya melembaga menjadi KUB dengan perkembangannya disebut
di desa Biru. menerbitkan Peraturan Desa No. 6 Kelompok Usaha Bersama
Tahun 2016 Tentang Pengelolaan “Caraka Putra”.
Banyak sisa cones yang tidak
dimanfaatkan menjadi barang Limbah/Eks Produksi Perusahaan. 6. Untuk menguatkan jalinan KUB-
berguna. Pelaku perusahaan, pada tahun 2016
Adanya tantangan kemiskinan,
Kelompok Usaha Bersama Pemerintah Desa Biru atas hasil
pengangguran dan pendapatan Pemerintah Desa musyawarah desa menerbitkan
rumah tangga yang rendah Perdes No. 6 Tahun 2016
D
kambing.
esa Trijaya, Kecamatan Menyelenggarakan pelatihan
Nasal, Kabupaten Kaur, Latar Belakang cara pengolahan pupuk organik
Provinsi Bengkulu, 1. Sebagian besar masyarakat metode fermentasi dan
dengan luas wilayah Desa Trijaya sebagai petani menerapkannya secara mandiri
1.350 Ha, jumlah penduduk dan peternak. di lahan pertanian masyarakat
sebanyak 753 jiwa 204 2. Keterbatasan rumput untuk peserta pelatihan.
KK. Mayoritas penduduk pakan ternak
bermatapencaharian disektor 3. Banyaknya waktu dan Proses
pertanian dan peternakan. 1. Kepala Desa mengadakan
tenaga yang terbuang untuk
Komo ditas pertanian berupa musyawarah desa untuk
mencari rumput ternak buat
kopi, lada, dan palawija membicarakan ide
pakan
dn di sektor peternakan 4. Kondisi iklim desa yang mengadakan pelatihan
yaitu kambing. yang banyak pembuatan kompos.
tidak menentu
diusahakan oleh masyarakat 5. Rumput atau daun segar 2. Kepala Desa mengajukan
Desa Trijaya adalah Kopi, kerjasama dengan sebuah
sebagai pakan tidak bisa
lada,dan Palawija, sedangkan di lembaga non government
disimpan lama.
sektor Peternakan yang banyak organisation untuk
K
Rangkuman Latar Belakang
elompok Cipta Karya di Desa Bukian bertopografi berbukit
Desa Bukian, Kecamatan dan memiliki banyak terdapat
Payangan Kabupaten sumber mata air, tapi airnya sering kebutuhan material berikut
Gianyar, menciptakan mesin kali keruh, apalagi di saat musim estimasi anggarannya.
kincir air yang ramah lingkungan. hujan. Karenanya, warga kesulitan 3. Berbekal modal swadaya,
Cipta mesin ini dimaksudkan untuk mendapatkan air minum yang kelompok Cipta Karya memulai
menjalankan rekayasa
memudahkan akses masyarakat higienis.
mesin kincir air yang ramah
terhadap air. Meski letaknya di Lokasi mata air jauh dari lingkungan dan berbiaya murah.
lereng bukit dan banyak sumber pemukiman penduduk desa. untuk Rekayasa ini berhasil.
mata air, ternyata akses dan menjangkaunya, warga harus 4. Pada tahun 2015 atas dasar
distribusi air bisa dibilang lemah. berjalan kaki cukup jauh (sekitar musyawarah pembangunan
Selain untuk mandi cuci kakus 3 - 5 km) naik turun pegunungan desa, air bersih menjadi
(MCK), bagi masyarakat Bukian, program prioritas Desa.
dengan waktu tempuh tidak terima
air banyak dimanfaatkan untuk Musyawarah desa juga
satu atau dua jam. menyepakati pengelolaan air
memenuhi kebutuhan pertanian,
Tidak ada kelompok masyarakat bersih diserahkan kepada Desa.
peternakan, usaha loundry, hingga
yang terorganisir mengelola sumber 5. Musyawarah desa menyepakati
usaha warung. konsolidasi anggaran yang
mata air, sehingga aksesibilitas
Bermodal tekad, solidaritas warga terhadapnya semakin baik. bersumber dari swadaya
dan pengetahuan, pada tahun masyarakat dan bantuan
Kemampuan swadaya masyarakat program Pamsimas
2008 sekelompok warga yang
untuk mengoptimalkan daya senilai Rp. 500 juta, untuk
mengatasnamakan “Kelompok
dukung mesin kincir air hingga mengembangkan PAM Desa
Cipta Karya” merancang mesin yang dikelola oleh BUMDesa.
menjangkau pemukiman warga
kincir air. Mesin ini dirancang 6. BUMDesa membangun dan
terbatas.
sebagai alat untuk meningkatkan mengembangkan instalasi air
kualitas air yang biasanya keruh, Proses melalui pipanisasi sehingga
apalagi di musim hujan. Dalam 1. Sekelompok masyarakat yang distribusi air dapat menjangkau
perkembangannya, pada tahun dimotori oleh Wayan Budiana rumah-rumah penduduk.
2015 berdsarkan musyawarah pada tahun 2008 mengorganisir 7. Secara berkala BUMDesa
desa, pengelolaan mesin kincir air ide menciptakan teknologi menyampaikan laporan progres
kincir air hingga pada tahun pengelolaan PAM Desa baik
bersih tersebut diserahkan pada
2010 masyarakat bersepakat kepada pemerintah desa
lembaga PAM Desa. oleh PAM membentuk kelompok yang maupun kepada publik.
Desa, kemudian ditindaklanjuti dinamai “Cipta Karya”
dengan pemasangan instalasi pipa 2. Kelompok Cipta Karya Pendanaan
untuk mendistribusikan air bersih melakukan serangkaian Dana swadaya Kelompok Cipta
hingga menjangkau rumah-rumah pertemuan untuk membahas Karya untuk mengembangkan
penduduk. rancangan teknis (disain mesin) Mesin Kincir Angin
sampai dengan rancangan
Pemetaan
Keragaman Hayati
untuk Konservasi
Alam dan Air
D
Rangkuman Kondisi hutan yang berinteraksi
Proses
langsung dengan laut di teluk 1. Membangun komunikasi
esa Balayon berada di Liang dan perairan laut pulau dan musyawarah antarpihak,
Pulau Peling, dikenal Peling memberikan pengaruh khususnya antara pemerintah
sebagai pusatnya keraga pada pertumbuhan vegetasi desa – UGM (diwakili kelompok
man hayati di Wallacea. hutan yang lambat, daerah KKN Tematik) dan Komunitas
Mulai Tarsius pelengenses, Gagak tangkapan air (catchment area) Pecinta Alam “Salanggar”
banggai (Corvus unicolor), Kuskus yang kecil, solum tanah dangkal untuk merumuskan rencana
Beruang (Ailurops ursinus), Gosong tipis dan miskin hara. pemetaan keanekaragaman
hayati desa;
Sula (Megapodius bernsteini), Pengetahuan warga yang rendah
Celepuk Peleng (Otus Mandeni) dan tentang pengelolaan lahan 2. Melakukan kampanye dan
penyadartahuan warga tentang
Kayu Hitam Sulawesi (Diospyros di daerah berekosistem yang
ancaman ekosistem hutan di
celebica). Alih fungsi lahan oleh sensitif, sehingga melakukan Pulau Peling, misalnya meliputi
pihak-pihak yang tidak bertanggung pengolahan lahan tanpa jenis-jenis endemis dan jenis
jawab telah menyebabkan habitat menerapkan prinsip-prinsip ancaman yang berpotensi
alami terancam. konservasi. Akibatnya bentang memunahkan secara global;
alam desa akan rusak dengan 3. Menyelenggarakan Focuss
Pada 2017, Warga Desa Balayon cepat. Group Discuss (FGD) untuk
bersama pemerintah desa
Kerusakan alamnya mengalami
mengidentifikasi masalah
menginisiasi pemetaan keragaman kerusakan, sehingga dan potensi pengelolaan
hayati untuk konservasi lingkungan. menyebabkan kualitas sumberdaya alam desa
Kini, Desa Balayon berhasil penghidupan warga yang yang dapat dikelola secara
menghijaukan kembali hutan bergantung pada pertanian berkelanjutan;
yang pernah terbakar, bahkan semakin sulit. 4. Menyelenggarakan pelatihan
dapat melindungi sumber air yang dan pemetaan partisipatif
Jenis endemis khas Pulau Peling
selama ini menjadi sumber utama tata guna lahan desa untuk
mengalami laju keterancaman
menghasilkan peta dan
pembangkit listrik desa. dan diambang punah. kesepakatan bersama
Latar Belakang antarstakholder tentang
Inovasi zonasi desa sesuai dengan
Ekosistem hutan di Desa Balayon
peruntukkan dan fungsi,
merupakan ekosistem hutan Membuat pemetaan keragaman
diantaranya zona lindung
yang memiliki sensitivitas hayati untuk konservasi alam dan
desa, zona produksi dan zona
ekosistem yang sangat rapuh. air non produksi yang dituang
Pernah mengalami kebakaran 30 dalam kesepakatan partisipatif
hektar. pengelolaan sumberdaya alam
desa secara berkelanjutan.
D
Ringkasan umum atau insidentil. Inovasi
esa Sukaratu, Kecamatan Latar Belakang Kerjasama multistakeholder untuk
Cikeusal Kabupaten Adanya mandat visi dan misi
pengembangan ruang terbuka
Serang, Provinsi Banten kepala desa terpilih, yaitu publik untuk meningkatkan edukasi
merupakan salah satu pembangunan ruang publik sosial, pertanian dan demokratisasi
desa yang memantapkan diri untuk pengembangan pertanian desa.
membranding desa wisata. dan musyawarah desa;
Modalitas utamanya budaya Proses
Desa tidak memiliki lahan
Banten. Untuk mewujudkan yang berstatus milik desa yang Menyelenggarakan musyawarah
hal tersebut dibuatlah ruang representatif untuk dibuat antarpemangku kepentingan
terbuka publik, berupa taman taman terbuka. Yang ada desa untuk merumuskan konsep
hamparan sawah milik warga; ruang terbuka publik dan
desa yang diberi nama “Mahkota
permufakatan kerjasama yang
Ratu”. Taman Mahkota Ratu Tradisi budaya lokal desa mulai
diberitaacarakan dan diketahui
merupakan taman tematik dengan punah, ketiadaan wadah sosial
oleh BPD dan Kepala Desa;
konsep ethnic agro-culture. Pada untuk ekspresi kreativitas warga
di bidang seni dan budaya; Permufakatan sharing profit
perkembangannya, taman desa
antarpihak yang meliputi:
ini bernuansa agrowisata. Taman Stigma negatif lahan pertanian
Pengurus sebesar 40%, PADes
digunakan, untuk; (1) musyawarah sebagai ruang publik yang
sebesar 10%, BUMDes sebesar
kelembagaan desa (PKK, rendah nilai edukasi dan
27%, Kas BUMDes 11%, Pemilik
Karang Taruna, RT dan RW); (2) estetikanya, walaupun sebagian
Lahan 1 sebesar 2%, Pemilik
besar warga menggantungkan
musyawarah terkait pertanian, (3) Lahan 2 sebesar 5% dan CSR
hidupnya dari sektor pertanian.
musyawarah lainnya ang bersifat sebesar sebesar 5%
Revitalisasi Aset
Peninggalan Swasta
Pengelola Destinasi Wisata
D
Rangkuman Latar Belakang Inovasi
esa Mapur berada Setelah lama mandeg dikelola Merevitalisasi aset wisata peningga
sebuah pulau di batas swasta, Pantai Mapur meredup lan swasta pengelola Pulau Mapur
terluar Indonesia yang pamornya sebagai destinasi
sebagai destinasi wisata desa.
ada di Kabupaten Bintan. wisata. Padahal menyimpan
Desa Mapur berjarak 20 mil laut banyak spot wisata yang indah, Proses
dari Kota Kijang Bintan Besar dan khususnya untuk panorama
Musyawarah desa untuk
berbatasan langsung dengan laut terumbu karangnya serta masih
menjaring pendapat publik,
Cina Selatan. Luas daratannya banyak aset wisata yang bisa
merumuskan gagasan dan
diperbaiki dan dimanfaatkan
diperkirakan 44 Km2. Luas pantainya pengambilan keputusan
kembali.
berkisar 442 Km2 dan dihuni lebih pengelolaan aset wisata Pulau
Adanya pengalaman, selama
dari 200 kepala keluarga. Posisinya Mapur sebagai core aset desa
Pulau Mapur dikelola oleh wisata Mapur.
yang langsung berbatasan dengan
swasta, desa tak mendapatkan
laut, menjadikan Pulau Mapur Pemerintah Desa menerbitkan
residu positif atas tingginya
memiliki performa desa yang indah. Peraturan Desa tentang
benefit yang diterima oleh
Demikian pula untuk keindahan penetapan menjaga lingkungan
pengelola Resort Batutu.
bawah lautnya menawarkan sumberdaya alam.
Resort Batutu dikelola mulai
panorama terumbu karang dan Pemerintah Desa
tahun 90-an, namun saat ini
aneka biota laut yang ragam dan menganggarkan dana dari
tak lagi dikelola oleh swasta
kaya. APBDesa (Dana Desa) untuk
bersangkutan.
melengkapi fasilitas publik
Desa Mapur berada dalam area Fasilitas publik sebagian telah sebagai sarana pendukung obyek
wisata yang dulu pernah dikelola mengalami kerusakan, dan perlu wisata.
oleh pelaku swasta yang dikenal penabahan, utamanya untuk
Membangun tempat
dengan obyek Resort Betutu. penginapan,
penangkaran Penyu.
Oleh pemerintah dan masyarakat Jadwal pelayaran ke Pulau
Memobilisasi emansipasi
desa setempat hal ini dipandang Mapur tidak setiap hari,
dan partisipasi warga dengan
sebagai potensi strategis di sektor jika wisatawan mencarter
melibatkan warga perantau,
wisata yang dapat diambil alih lalu transportasi, membutuhkan
terutama terkait dengan promosi
dikelola oleh desa. tahun 2017 biaya yang mahal.
paket wisata yang ada di Desa
menjadi tonggak awal pelaksanaan Desa telah memiliki BUMDesa Mapur.
kebijakan tersebut. Desa mulai yang telah disiapkan sebagai
Menjalin kerjasama dengan
membangun dan mengelola aset- lembaga pengelola destinasi
pihak perusahaan dan pengelola
aset yang tak lagi diurus oleh wisata yang sudah tidak dikelola
resort–resort terdekat dengan
lagi oleh swasta dimaksud.
perusahaan swasta tersebut. Kini paket trip ke Mapur sehingga
destinasi wisata laut Desa Mapur ada dukungan marketing wisata
mulai bersemi kembali. Pulau Mapur.
Posyandu
Lansia
D
Rangkuman publik seperti puskesmas Tahap Perencanaan
terhitung jauh sehingga - Pendataan kader lansia.
esa Baramban Kecamatan membutuhkan tidak efektif.
Piani Kabupaten Tapin Banyak yang secara sukarela
Desa tidak memiliki anggaran
mendaftarkan diri menjadi
berdasarkan data
yang cukup dan berkelanjutan kader posyandu. Terhitung ada
kependudukan, jumlah untuk membiayai program 60-80-an peserta lansia yang
warga usia lanjut tergolong tinggi posyandu, khususnya sebelum aktif.
yaitu 20-an persen dari total 900- tahun 2015 karena tidak - Merancang program layanan
an jiwa. Usia lanjut adalah umur di ada dukungan anggaran dari
kader lansia untuk satu tahun
mana seseorang menua dan rentan pemerintah.
anggaran. Diantara programnya,
terhadap sakit dan menyakit. Tidak tersedia tenaga medis
Go House Lansia, Happy Birth
Karena itu, kelompok lansia menjadi yang secara berkelanjutan dapat Day Lansia, dan Senam Lansia.
perhatian Posyandu desa ini, di mendampingi posyandu dalam
- Penentuan wilayah layanan
samping mengurus kelompok usia mengurus kelompok lansia.
kader lansia berbasis RT.
balita dan anak. Posyandu lansia Secara umum penduduk kurang
- Sosialisasi program layanan
ini sebenarnya mulai dirintis tahun memberikan perhatian pada
lansia, biasanya melalui
2012-an, hanya berjalan efektif kualitas kesehatan kelompok
kegiatan arisan ibu-ibu rumah
sejak desa menerima suntikan lansia.
tangga.
Dana Desa. Dimungkinkan, karena
Inovasi - Membuat pertemuan rutinan
ketiadaan anggaran menjadikan
lansia dan merancang strategi
Posyandu lansia sebelum 2015 Merevitalisasi peran posyandu yang pendanaan program kegiatan
tidak berjalan baik. semula fokus pada pemeliharaan layanan lansia (diantaranya
kualitas kesehatan kelompok ibu menggalang: swadaya
Latar Belakang
anak dan balita, berkembang masyarakat peduli lansia,
Menurut data resmi desa ada
untuk mengurus kualitas kesehatan mengajukan proposal CSR pada
sekitar 20-an persen penduduk
kelompok lansia. perusahaan tambang batu
berusia lanjut. Secara kualitas
bara dan berpartisipasi dalam
kesehatan kelompok ini rentan Proses perencanaan dan penganggaran
terkena sakit dan penyakit.
Ada 3 tahapan yang dilakukan yaitu: pembangunan desa, sehingga
Akses kepada fasilitas kesehatan
mendapat dukungan APBDesa.
S
Ringkasan Padahal potensial dijadikan Proses
sumber pemasukan desa berikut 1. Pada awal Tahun 2018, pemer-
elain cengkeh dan hasil masyarakatnya. Keindahan hutan
laut, potensi desa yang intah desa melakukan koordi-
mangrove belum dilirik sebagai nasi terkait penanganan hutan
belum diberdayagunakan potensi yang menjanjikan mangrove yang mulai terancam
adalah kawasan hutan pengembangan sektor karena ditebang warga dan
mangrove. Padahal potensial pariwisata desa; kesulitan petani cengkeh ketika
dijadikan sumber pemasukan desa Penerimaan penduduk terutama
masa tunggu panen yang cukup
berikut masyarakatnya. Tahun 2018 yang berprofesi sebagai lama.
pemerintah desa setempat berhasil nelayan dan petani relatif
2. Pemerintah desa menyam-
merubah hutan mangrovenya tidak berkelanjutan karena
paikan usulan untuk bersa-
menjadi destinasi wisata yang selalu ada jeda waktu di mana
ma-sama mengelola dan me-
menjanjikan di masa mendatang. pendapatannya menurun dan
nata hutan mangrove sebagai
Saat ini destinasi wisata berbasis butuh cadangan pendapatan.
destinasi wisata.
hutan mangrove ini sudah Nelayan tidak akan melaut
ketika musim angin besar tiba, 3. Pemerintah desa membentuk
relatif lengkap dengan berbagai kelompok kerja untuk membuat
biasanya di bulan Agustus-
fasilitas publik yang bikin nyaman perencanaan pengelolaan desti-
November. Pekebun cengkeh
pengunjung. Walaupun belum nasi wisata yang beranggotakan
harus menunggu jeda masa
diketahui kontribusinya terhadap panen selama 11-12 bulan. 11 orang.
PAD tahun 2018 ini, keberadaannya 4. Kelompok kerja tersebut bertu-
Banyak pekebun cengkeh yang
secara sosial ekologis menjadi gas untuk: i) melakukan survey
menebang pohon mangrove,
simbol bahwa masyarakatnya diambil kayunya untuk lokasi sebagai acuan pembua-
telah mengalami perubahan memenuhi kebutuhan alat kerja, tan disain tata ruang destinasi
kesadaran yang lebih baik dalam misalnya sebagai tangga untuk hutan mangrove, ii) membuat
hal pemanfaatan dan pelestarian memanjat pohon cengkeh, perencanaan bisnis, dan iii)
sumber daya alam. sehingga hutan mangrove melakukan pengerjaan teknis
mengalami kerusakan. penataan fasilitas dan sarana
Latar Belakang prasarana publik lokasi wisata.
Desa tidak memiliki destinasi
Desa Sigenti Selatan
wisata yang dikelola secara 5. Survey hasil kelompok kerja
Kecamatan Tinombo Selatan profesional. tersebut menentukan lokasi
Kabupaten Parigi Moutong hutan mangrove yang akan
75% penduduknya berprofesi Inovasi dijadikan destinasi wisata desa,
sebagai pekebun cengkeh. Yang bentuk pengelolaan serta
berprofesi sebagai nelayan 20%. Memanfaatkan potensi hutan
pengerjaan teknisnya lalu men-
Selain cengkeh dan hasil laut,
mangrove sebagai aset ekonomi
yampaikannya ke Pemerintah
potensi desa yang belum desa melalui pengembangan Desa.
diberdayagunakan adalah destinasi wisata hutan mangrove.
6. Salah satu penegasan dalam
kawasan hutan mangrove. hasil survey kelompok kerja
D
Ringkasan nelayan yang mencari dengan
dengan menggunakan bom
esa Calabai, Kabupaten ikan sehingga merusak
Dompu, Nusa Tenggara dan kerusakannya dengan
ekosistem/ biota laut, termasuk
Barat, berhasil melakukan melibatkan tokoh-tokoh
keberlangsungan terumbu
konservasi biota laut, masyakat secara partisipatif.
karang.
terutama terumbu karang, dengan BPD menyelenggarakan
Tingkat abrasi tinggi, karena
mengembangkan diri menjadi desa musyawarah desa untuk
tidak adanya terumbu karang
wisata. Bahkan dikukuhkan dengan membicarakan potensi dan
yang memiliki fungsi sebagai
upaya perlindungan terumbu
Peraturan Desa No. 4 Tahun 2013 penahan arus gelombang.
karang dan ekosistem laut yang
Tentang Konservasi Terumbu Potensi terumbu karang dan
dimiliki Desa yang terancam
Karang dan Penetasan Penyu. spesies biota laut yang banyak rusak karena rendahnya
Dengan kebijakan ini, desa yang dan beragam serta bentangan kesadaran masyarakat menjaga
dikenal sebagai desa pesisir dengan pantai yang indah belum alam.
terumbu karang yang indah ini dioptimalkan untuk mendorong
Pemerintah desa bersama
dapat mengusung misi konservasi peningkatan ekonomi
BPD membuat Peraturan Desa
masyarakat.
sekaligus misi pengembangan tentang perlindungan terumbu
ekonomi bagi warga sekitar. Alhasil, karang dan penetasan penyu,
Inovasi
kekayaan terumbu karang dapat agar terjaga dari kepunahan
dilestarikan dengan baik dari Mengembangkan usaha wisata (salah satunya mengatur zonasi
segi ekologis maupun ekonomis, Desa sebagai upaya perlindungan konservasi terumbu karang
desa pun memperoleh tambahan terumbu karang sekaligus dan penetasan penyu dengan
penguatan ekonomi masyarakat. Peraturan Desa (Perdes) dengan
Pendapatan Asli Desa (PAD).
luasan zona konservasi seluar 50
Latar Belakang Proses hektar).
Pemerintah Desa menjadikan
Pemerintah Desa, BPD dan
Wilayah Desa Calabai dan
terumbu karang dan ekosistem tokoh-tokoh masyarakat melalui
Kecamatan Pekat pada laut lainnya seluas 50 hektar musyawarah desa memutuskan
umumnya berada dalam wilayah sebagai potensi desa yang akan melakukan pelestarian
konsesi Kawasan Taman Nasional memiliki nilai strategis untuk terumbu karang melalui
Gunung Tambora. Karenanya, meningkatkan kualitas kebijakan konservasi terumbu karang
harus memiliki kepedulian ekonomi masyarakat desa. dan menjadikannya unit usaha
menjaga kelestarian sumber Pemerintah desa dan Badan
ekowisata oleh BUMDes Calabai
daya alam baik di dalamnya Perwakilan Desa (BPD) hingga Mandiri yang berdiri tahun 2015.
maupun di sekitarnya. disepakati untuk mengadakan Pemerintah Desa, BUMDesa
Populasi ikan makin rendah,
musyawarah desa agar dan warga mencari informasi
karena masih ada sebagian pembahasan potensi laut tentang manajemen
konservasi.
4. Desa Calabai menerima
apresiasi dari Pemerintah
Provinsi NTB yang ditandai
dengan pemberian bantuan
modal untuk BUMDesa sebesar
Rp. 100 Juta.
5. BUMDesa turut berkontribusi
terhadap meningkatnya
penerimaan asli desa.
6. Desa Calabai menjadi desa
tujuan wisata berbasis
ekowisata terumbu karang
dan spesies ikan hias laut di
Kabupaten Dompu.
Pembelajaran
1. Aktivitas sosial yang merusak
alam berpotensi mereduksi
kemampuan alam memenuhi
kebutuhan manusia. Sebaliknya
penghargaan yang tulus kepada
desa, HUT Kabupaten Dompu
alam, maka dengan senang
dan perayaan hari besar lainnya hati alam akan menyajikan
guna mengundang masyarakat keberkahannya kepada manusia.
dan pihak-pihak peduli terumbu 2. Menyatunya Pemerintah Desa
karang untuk melakukan dan masyarakat dalam upaya
transplantasi terumbu karang, penyelamatan terumbu karang
Pemerintah Desa melaksanakan
dan penyu menghasilkan kerja
pelatihan penguatan pengurus dan hasil kinerja yang baik dan
BUMDesa agar mampu berkualitas.
pengelolaan usaha ekowisata mengelola unit usaha ekowisata 3. Konservasi terumbu karang dan
dan konservasi terumbu karang perlidungan penyu merupakan
laut.
serta menggalang dukungan potensi ekowisata yang dapat
BUMDesa meningkatkan
wahana edukasi kesadaran
Pemerintah Kabupaten Dompu
layanan dengan melengkapi masyarakat pada lingkungannya.
terutama ke Dinas Pariwisata
areal wisata dengan wahana air
dan Pemerintah Provinsi NTB.
seperti penyewaan speedboat, Rekomendasi
Pemerintah Desa
sampan viber, banana boat dan
menyosialisasikan tentang Perlu membentuk atau pelibatan
peralatan snorkeling.
konsep pengelolaan potensi lembaga lain dalam upaya peme
terumbu karang kepada liharaan dan perlindungan potensi
Hasil
masyarakat melalui musyawarah SDA antara Dinas/Instansi terkait
1. Terumbu karang terjaga
desa dan memutuskan memberi kelestariannya terutama pada dengan masyarakat desa, untuk
nama spot wisata “Konservasi zona konservasi selaur 50 menghasilkan hasil konser vasi
Rayuan Terlarang” hektar, karena menajdi daerah dalam skala lebih luas.
Pemerintah mengalokasikan
larangan tangkap ikan.
dana dari APBDes sejak tahun 2. Penetasan penyu terlindungi Kontak Informasi
2015 dengan total anggaran dalam zona 50 hektar Kepala desa, Syaifudin Juhri, S.Pd
sebesar Rp. 135 juta untuk konservasi karena dijaga secara (HP: 081 338 893 878)
pengadaan sarana dan prasarana partisipatif oleh masyarakat Alamat : Jl. Lintas Tambora,
penunjang usaha ekowisata dari pencurian telur penyu. Desa Calabai, Kecamatan Pekat,
3. Dengan metode transplantasi
desa. Kabupaten Dompu, NTB
melalui media besi dan beton,
Pemerintah Desa mengadakan
telah berhasil menambah lebih
pagelaran wisata konservasi 25 persen terumbu karang dari copyrights: TPID Pekat Kab. Dompu
secara rutin pada saat hari jadi lima spesies berbeda pada zona
D
Ringkasan Umum menjalin kemitraan dengan pihak masyarakat dan pihak swasta
swasta untuk penguatan ekonomi untuk pelaksanaan konservasi DAS
esa Pasawahan
masyarakat. berbasis penguatan ekonomi.
Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi Tantangan dan latar Proses/ langkah demi
Jawa Barat merupakan belakang masalah langkah penyelesaian
salah satu desa yang berada di kaki 1. Sering terjadi bencana ketika masalah/tantangan
Gunung Salak-Sukabumi. Desa yang cuaca ekstrim seperti longsor 1. Pemerintah Desa Pasawahan
berbatas langsung dengan Taman dan kekeringan di desa. membentuk kelompok
Nasional Gunung Halimun-Salak 2. Sub Daerah Aliran Sungai kerja bernama Gerakan
(TNGHS) ini merupakan hulu dari Cicatih mengalami krisis Masyarakat Pecinta Alam
Sub DAS (Daerah Aliran Sungai) banyaknya lahan kritis di (GEMPAL) pada tahun
Cicatih yang bermuara di DAS wilayah hulu. 2014 yang beranggotakan
Cimandiri. Pemerintah Desa bekerja 3. Minimnya mata pencaharian keterwakilan warga desa
sama dengan kelompok masyarakat untuk masyarakat yang tinggal untuk mengindentifikasi dan
yang mengidentifikasi masalah di wilayah hulu yang berbatasan menginventarisir masalah
krisis lingkungan. Hasil identifikasi dengan TNGHS. lingkungan.
masalah tersebut menjadi Solusi/ Inovasi yang 2. Hasilnya adalah informasi
rujukan pemerintah desa dalam
dijalankan atas penyebab krisis terhadap
menyusun Peraturan Desa tentang lingkungan dan daerah aliran
Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kemitraan dengan kelompok sungai, seperti banyaknya
lahan kritis, sumber mata air
mengering, pembukaan lahan,
alih fungsi lahan, penebangan
liar, tata kelola sampah, dan
lain sebagainya.
3. Pada tahun 2015,
Pemerintah Desa Pasawahan
menindaklanjuti hasil
identifikasi yang telah
dilakukan Pokja GEMPAL
untuk menyusun Perdes
tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
4. Perdes tersebut kemudian
disosialisasikan kepada
seluruh pemangku
kepentingan.
P
Ringkasan Umum dari dusun-dusun Pendanaan
emerintah Desa Sigar - Tim penyusun perencanaan - Dana Desa
pembangunan desa melakukan
Penjalin, Kecamatan
Tanjung, Lombok Utara,
pemetaan kebutuhan/usulan Hasil/ Capaian
program pembangunan - Dengan membangun sarana
NTB, membangun sarana
berdasarkan tinjauan demografi dan fasilitas olah raga seperti
olahraga desa berbasis peta
- Hasil pemetaan kebutuhan/ gedung olah raga (untuk bulu
demografi. Dengan demikian, jenis
usulan program prioritas tangkis dan basket, futsal)
sarana olahraga yang dibangun
pembangunan disampaikan dan lapangan bola volly,
lebih sesuai dengan kebutuhan
dalam musyawarah talenta para muda-mudi desa
dan potensi warga desa, terutama pembangunan desa menemukan kanalnya
warga usia produktif. Lokasi (musrenbangdes), termasuk - Pemrioritasan program yang
pembangunan pun lebih strategis. kebutuhan sarana olahraga ditujukan untuk pengembangan
- Musyawarah menyepakati talenta muda mendapat
Latar Belakang untuk memprioritaskan usulan apresiasi dari Pemerintah
- Secara demografi, jumlah pembangunan gedung olahraga Kabupaten Lombok Utara
penduduk berusia produktif dan lapangan volley di lokasi dengan memberikan tambahan
yang tinggi, tidak mendapat dengan jumlah usia produktif dana stimulan Rp100 juta untuk
dukungan pengembangan yang cukup tinggi pembangunan lapangan bola
potensi dan bakat. Sekitar 40% volly
- Rencana pembangunan gedung
dari sekitar 10.000 warga desa
olahraga tersebut ditetapkan - Bertambahnya aset baru
merupakan usia produktif
menjadi program prioritas desa yang potensial
- Banyak warga, terutama dalam penyusunan RKPDes untuk dikembangkan nilai
generasi muda, gemar 2017 dengan anggaran Rp ekonomisnya di samping nilai
berolahraga namum tidak ada 260.000.000,- dari Dana Desa. guna sebagai sarana olah raga
sarana yang memadai di desa warga.
- Pengerjaan pembangunan
- Terbatasnya sumber anggaran gedung olahraga dilakukan - Warga desa, terutama generasi
Desa untuk membangun secara swakelola dengan muda, mendapatkan ruang
sarana-prasarana olahraga mengoptimalkan pendamping ekspresi yang mendukung
desa, serta melibatkan tukang pengembangan talenta,
Inovasi/ Solusi batu dan tukang kayu lokal khususnya di bidang olahraga,
Membangun sarana olahraga desa sehingga dapat meminimalisasi
berbasis pemetaan demografi desa Pelaku pergaulan negatif di kalangan
- Pemerintah Desa pemuda
Proses - Warga Desa - Terbangunnya kebersamaan
- Pemerintah Desa menerima pemuda dan kompetisi shat
- Pendamping Desa
banyak usulan kegiatan dari sejumlah turnamen atau
pembangunan sarana olahraga perlombaan yang digelar
P
Rangkuman embung. Hasilnya, dengan musya dapat dipakai sebagai lokasi
warah, proses pembebasan lahan membangun embung, sehingga
engadaan lahan sebagai perlu mendorong partisipasi dan
tidak diwarnai sengketa, tapi malah
lokasi pembangunan em emansipasi masyarakat dalam
diwarnai keikhlasan secara kolektif
bung tidak bisa semba hal pengadaan lahan.
untuk melepas aset pribadi demi
rangan. Bukan hanya dari
kesejahteraan hidup bersama
segi teknis geografis tapi juga teknis Inovasi
sebagai desa.
pembebasan lahannya. Terkait
Pembebasan lahan untuk penga
dengan pembebasan lahan, bagi Latar Belakang daan lahan pembangunan embung
desa-desa yang memiliki tanah Setiap tahun selalu dilanda
melalui musyawarah desa.
bengkok atau tanah kas desa kekeringan, karena terbatasnya
mungkin tidak soal, karena tak ada jumlah sumber air. Terutama Pelaku
kendala dalam hal kepemilikannya. pada dua dusun yaitu Nanaeklot
Pemerintah desa
Tapi, bagi desa yang tidak dan Wemoruk.
berbengkok, maka pengadaan Masyarakat desa
Ladang kurang produktif karena
tanah untuk suatu kebutuhan warga kesulitan mendapatkan Pendanaan
pembangunan menjadi tantangan akses air yang baik untuk
tersendiri. Untuk memenuhi bercocok tanam. Swadaya masyarakat (pengadaan
kebutuhan lahan demi terwujudnya Banyak peternak sapi yang
lahan)
embung desa, Pemerintah Desa kesulitan mendapatkan air APBDesa 2016 dan 2017 dari
Silawan Kecamatan Tasifeto Timur untuk minuman ternaknya. pos Dana Desa (pembangunan
Kabupaten Belu lebih meng Bahkan terkadang sapi masuk embung)
utamakan musyawarah desa ke negarTimor Leste sehingga
sebagai jalan pembebasan lahan. acapkali menimbulkan konflik Proses
Karena, desa tak memiliki tanah antarwarga. Pemerintah menerima aspirasi
kas yang bisa dijadikan lokasi Desa tak memiliki tanah
dari masyarakat melalui forum
bengkok/tanah kas desa yang rutinan pertemuan warga terkait
1. Seorang ibu rumah tangga dengan kebutuhan membangun
warga Desa Silawan mendorong embung untuk mengatasi
gerobag jerigen air bersih problem kekeringan;
2, Berita acara penyerahan tanah Aspirasi usulan pembuatan
embung dimusyawarahkan
secara resmi dalam forum
perencanaan pembangunan
2015 dan dimufakati dapat
dilaksanakan pada tahun 2016
dan 2017.
Program/kegiatan pembangunan
embung desa diakomodasi
menjadi program prioritas
1 2 dan dimasukan ke dalam
RKPDesa dan APBDesa 2016 (Rp pengerjaan bangunan embung pengelolaan pembangunan yang
150.000.000,-) dan 2017 (Rp. mulai dari 0% s/d 100% hanya 2 diselenggarakan oleh negara
93.430.000,-); minggu. hendaknya harus mendengarkan
Menyelenggarakan beberapa
serta mendapatkan keikhlasan
kali musyawarah desa yang dukungan serta persetujuan dari
melibatkan semua pemangku rakyatnya. Dengan cara ini, desa
kepentingan desa (BPD, lembaga Hasil hadir dalam wajah yang ramah bagi
adat, dan para pemilik tanah) Desa mendapatkan aset tanah atas warganya.
untuk membahas pilihan lokasi hibah dari warga masyarakat yang
dan menggalang persetujuan Rekomendasi
harus dicatat sebagai kekayaan
dari pemilik tanah untuk Pemerintah desa perlu segera
desa serta dipertanggungjawabkan
melepaskan hak kepemilikan melakukan pencatatan dalam
kepada publik.
tanahnya dan dapat digunakan
Desa Silawan memiliki dua embung buku aset desa atas tanah yang
untuk membangun fasilitas
(masing-masing berukuran ukuran dihibahkan warganya sehingga tidak
umum bernama embung.
20 x 22 x 6 meter dan 23 x 23 x membuka peluang sengketa lahan
Musyawarah menghasilkan
6 meter) yang berfungsi sebagai di kemudian hari. Penyertifikatan
permufakatan di mana para
pemilik lahan, secara sukarela daerah tangkapan air yang ber lahan lokasi pembangunan embung
menyerahkan sebagian lahannya manfaat untuk mendukung kegia juga menjadi langkah yang sangat
kepada pemerintah desa. tan pertanian dan peternakan perlu untuk dipertimbangkan
Serah terima aset dari
warga desa; sebagai penguat legalitas formal
warga pemilik lahan kepada bahwa lahan tersebut telah
pemerintah desa, di mana kedua Pembelajaran dialihkuasakan dari individu warga
belah pihak (pemilik lahan dan Pengadaan lahan untuk memenuhi kepada institusi desa.
pemerintah desa) membuat kebutuhan bersama dalam kegi
surat serah terima bermaterai Kontak Informasi
atan pembangunan tidak sela
dari pihak pemilik lahan kepada Kantor Desa Silawan, Kecamatan
manya dilaksanaan melalui tata Tasifeto Timur Kabupaten Belu:
pemerintah desa, sehingga
cara ganti rugi, apalagi melalui http://www.silawan.desa.
berkekuatan hukum.
tindakan represif. Pemanfaatan id. Kepala Desa: Ferdi Mones
Pelaksanaan pembangunan
forum musyawarah desa di (081287120083).
embung dilaksanakan pada
Silawan sebagai bagian dari cara
tahun 2016 dan 2017 yang
dipantau oleh Pendamping pemerintah desa menjelaskan
Desa dan TPK Desa. Proses dan mengambil keputusan
adalah contoh baik bagaimana
Kerjasama Antardesa
Mendekatkan Akses
Pendidikan Lanjutan di
Daerah Kepulauan
S
Rangkuman
alah satu tantangan dunia
pendidikan di daerah
kepulauan adalah akses
masyarakat terhadap
lembaga pendidikan formal yang
jauh. Salah satunya dirasakan oleh
masyarakat desa-desa di Kecamatan
Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan
Provinsi Maluku Utara. Masyarakat
desa di Kota Tidore Kepulauan Latar Belakang
secara umum sudah relatif mudah Jarak tempuh yang jauh dan
mengakses pendidikan dasar harus naik perahu boat yang
sembilan tahun karena telah harus dilakukan setiap hari oleh
terbangun Sekolah Dasar dan siswa SMU dari Tidore Utara ke
Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP). Ternate menyita cukup banyak
tenaga siswa, sehingga di
Tapi tidak untuk Sekolah Lanjutan
sekolah tidak optimal mengikuti
Atas atau yang sekarang disebut
proses pembelajaran. Pelaku
Sekolah Menengah Umum (SMU)
Wali murid yang anaknya
Pemerintah desa dan masyarakat
dan Sekolah Menengah Kejujuruan
bersekolah jauh kesulitan untuk
(SMK). Karenanya, sebagian besar
memantau perkembangan dan Pendanaan
orang tua di kecamatan tersebut perubahan perilaku anak ketika
menyekolahkan anaknya ke SMU/ bersekolah. Swadaya masyarakat
SMK Negeri yang ada di Kota Ternate
Wali murid juga mengkhawatir
Proses
dan Tidore, dengan jarak tempuh keselamatan anak-anak mereka
yang tidak dekat. Pada tahun 2015 1. Masing-masing desa telah
karena setiap hari naik boat, melakukan need assessment,
empat desa di kecamatan tersebut khususnya bila cuaca sedang atau semacam penjajagan
(Desa Maitara, Desa Maitara tidak mendukung. sekaligus melontarkan gagasan
Utara, Desa Maitara Selatan dan sekaligus menjaring umpan
Maitara Tengah) bekerjasama Inovasi balik atau tanggapan dari
mendirikan sebuah SMU untuk masyarakat terkait gagasan
Kerjasama antardesa mendirikan mendirikan SMU.
mengatasi ancaman putus sekolah SMU agar akses pendidikan lanjutan
sebagai akibat jauhnya akses 2. Pemerintah desa dan para
semakin dekat kepada warga desa tokoh masyarakat di masing-
pendidikan lanjut. Hasilnya, kini kepulauan. masing desa yang sepakat
anak-anak di kecamatan tersebut dengan gagasan pendirian SMU,
dapat meneruskan sekolahnya di memanfaatkan ruang-ruang
kecamatannya sendiri.
sosial seperti majelis pengajian pendirian sebuah sekolah. Siswa SMU memiliki waktu
(majelis yasin tahlil), hajatan Alhasil, terkumpul berkisar yang lebih dari cukup dari
warga, pertemuan formal 20 juta yang digunakan untuk sebelumnya, sehingga dapat
seperti musyawarah pemangku pengurusan akta notaris meluangkan waktu untuk
masjid dan musyawarah dusun pendirian dan kebutuhan membantu orang tuanya
sebagai ruang sosialisasi administratif maupun mendaratkan ikan ataupun
gagasan sekaligus menjaring operasional sekolah seperti menjualkan ikan hasil tangkapan
dukungan masyarakat membeli ATK dan komputer.
orang tua. Sehingga, porsi
3. Perwakilan warga di empat 7. Menindaklanjuti prakarsa komunikasi antara orang tua
desa di Kecamatan Tidore tersebut, tim pendirian SMU dan anak sebagai bagian dari
Utara pada tahun 2014 meminta izin Kepala Dinas
metodologi pembangunan
menyelenggarakan musyawarah Pendidikan dan Kebudayaan
antardesa untuk membahas Kota Tidore Kepulauan, agar karakter anak semakin intensif.
gagasan mendirikan SMU/SMK proses belajar mengajar, untuk
secara swadaya. Musyawarah sementara diperkenankan Pembelajaran
tersebut diprakarsai oleh para menumpang di gedung SMP Secara tidak langsung, prakarsa
kepala desa beserta jajarannya, Negeri 17 Tidore Kepulauan
antardesa membangun lembaga
para tokoh masyarakat dan yang ada di Pulau Maitara.
stakeholder desa (pengusaha pendidikan tersebut, adalah
8. Dinas Pendidikan dan
kapal, kelompok nelayan, Kebudayaan Kota Tidore bagian dari pengejewantahan visi
perempuan). Kepulauan memberikan izin pembaharun desa sebagaimana
4. Paralel dengan proses kepada yayasan SMU Tododara termaktub dalam UU Desa. ini
permusyawaratan, pemerintah dapat menggunakan gedung juga mengandung arti bahwa
antardesa melakukan SMP Negeri 17 tersebut pemberian kewenangan kepada
identifikasi aktor untuk sebagai tempat pembelajaran desa untuk berprakarsa,
menemukan warga-warga desa sementara sambil menunggu
bekerjasama, bermusyawarah
yang dapat diperankan sebagai dibangunnya gedung SMU
staf pengajar dan pekerja di Todadara. hingga memutuskan kebijakan
SMU yang akan didirikan. sendiri demi tercapainya
5. Pada tahun 2015, keempat desa Hasil kebutuhan bersama antardesa
tersebut bersepakat dan positif Di Kecamatan Tidore Utara
dalam suatu kawasan tertentu,
serta membentuk tim kerja telah berdiri SMU, sehingga memberikan manfaat, terutama
untuk menyukseskan pendirian akses pendidikan lanjutan meringankan beban kewenangan
yayasan SMU yang kemudian semakin dekat. Jumlah siswanya, pemerintah kabupaten dalam
diberi nama Tadodara.
sekarang kurang lebih 100-an hal penyelenggaraan pendidikan
“Tododara” mempunyai
arti “kujaga, kurawat dan siswa atau setara dengan tiga lanjutan.
kusayangi”. kelas. Tahun 2018 menjadi tahun
pertama bagi SMA tododara
6. Pemerintah antardesa
bersepakat tidak menggunakan meluluskan anak didiknya
Saat ini, tenaga pendidik
Kontak Informasi
APBDesa (apalagi pos DD)
karena aturan, sehingga SMU Tododara berjumlah 12 Kepala Desa (Bpk Ali Nurdin) di
masing-masing pemerintah orang dan berstatus non ASN. 085395549147, Sekretaris Desa
desa menggerakan partisipasi Semuanya adalah putra-putri (Bpk Idris) di 082113377295 atau
warganya, sehingga didapat terbaik dari empat desa pendiri 082188159634 dan Mantan Kepala
sejumlah anggaran swadaya sekolah tersebut.. SMU Tododara (Bpk Abd. Ismail) di
masyarakat untuk pengurusan 082259226066.
administrasi dan operasional Orang tua atau wali murid dapat
memantau perkembangan dan
perilaku anak-anak mereka
secara lebih dekat dan seksama. Copyrights: TPID Tidore Utara
Para wali murid juga dapat
menghemat pengeluaran rumah
tangganya, khususnya pada
pos biaya harian transportasi
pendidikan anak.
D
Ringkasan Umum
esa Purwodadi, Kabupa
ten Rejang Lebong
memanfaatkan dana
desa untuk membangun
sebuah embung yang berfungsi
mengatasi kesulitan air di desa
serta digunakan juga sebagai
destinasi wisata olahraga yang
berhasil mengundang pengunjung
dari berbagai wilayah sekitarnya.
Upaya ini kemudian dikelola oleh
BUMDes sehingga ada integrasi
antara pengelolaan infrastruktur
dan usaha desa. Embung dengan
luas 2 Ha ini dengan fungsi
utamanya sebagai irigasi pertanian
bisa mengairi sekitar 20 Ha lahan
pertanian di dua Desa. Di samping
sebagai fungsi utamanya untuk
mengairi lahan pertanian, di pinggir Inovasi Musdes menyepakati kegiatan
embung dibuat track jalan sarana ini serta dituangkan dalam
Integrasi embung- raga desa dan APBdes Tahun 2017.
olahraga motocross dan Embung
kewirausahaan desa menjadi desa 3. Inisiatif Kepala Desa tersebut
Desa Purwodadi menjadi salah
wisata untuk menggiatkan roda mendapat dukungan dari
satu Destinasi Wisata di Kabupaten
perekonomian desa. warga lalu disepakati lahan
Rejang Lebong, pengelolaan
yang akan digunakan untuk
embung ditangani oleh BUMDes.
Proses lokasi embung tersebut.
Latar Belakang 4. Dibangun embung seluas 2
Ha dengan fungsi utamanya
1. Desa Purwodadi, Kecamatan 1. Kepala Desa mengajak warga sebagai irigasi pertanian
Bermani Ulu, Kabupaten untuk berdiskusi terkait di lahan masyarakat yang
Rejang Lebong terletak di masalah kesulitan air pada diserahkan pengelolaannya
bawah kaki Bukit Kaba dengan musim kemarau melalui kepada Desa, dan dibuat
ketinggi di atas 700 m dpl. inisiatif pembangunan sistem kerjasama bagi hasil 3
2. Sumber penghasilan embung. : 1. Untuk Pemerintah Desa 3
mayoritas penduduk desa 2. Kepala Desa menjelaskan dan 1 untuk pemilik lahan.
Purwodadi adalah sebagai tentang adanya Permendes 5. Pembuatan embung dilakukan
Petani Kopi dan Palawija. Nomor 4 Tahun 2017, secara gotong royong
3. Masyarakat Desa Purwodadi tentang Penetapan Prioritas antara Pemerintah Desa dan
yang mayoritas berprofesi Penggunaan Dana Desa. masyarakat.
sebagai Petani, pada saat Inisiatif dan Ide ini kemudian 6. Pemilik lahan dalam
musim kemarau merasa di tuangkan dalam RPJM pembuatan embung
kesulitan air. Desa Periode 2016-2020, dan berkonstribusi menyediakan
R
Ringkasan perekonomian di desa.
aga Desa merupakan Latar Belakang
program prioritas dari 1. Minat dan perhatian warga
kementrian Desa pem desa terhadap olahraga cukup
bangunan daerah tertinggal besar, tidak hanya dikalangan
dan transmigrasi (Kemendesa remaja, namun juga anak –
PDTT) melalui Permen des no anak dan lansia.
19 tahun 2017 tentang prioritas 2. Belum tersedia sarana
Dana Desa. Sejak diterbitkannya olahraga yang memadai
Undang Undang Desa No 6 Tahun untuk anak – anak dan lansia,
2014 tentang Desa, desa memiliki sehingga banyak anak – anak
kewenangan untuk mengatur dan ang beraktifitas di jalan
menentukan pembangunannya sehingga berisiko kecelakaan.
sendiri. Dengan didukung oleh 3. Banyak anak – anak remaja
pemerintah daerah Kabupaten yang mempunyai bakat
berolahraga tapi tidak
Mesuji Desa Bujung Buring dengan
didukung oleh fasilitas yang
memanfaatkan lahan kosong 5
memadai
Ha berhasil membangun sebuah 4. Kegiatan olahraga merupakan
“Taman Raga Desa”. Taman ini salah satu bentuk pencegahan
berisi berbagai sarana prasarana kenalakan remaja dan aktifitas
olahraga, taman rekreasi bagi – aktifitas negatif lainnya
masyarakat , dan berbagai taman 5. Terdapat tanah desa seluas 5
keanekaragaman hayati. Ini Ha di tengah desa yang belum
merupakan sebuah inovasi dan dikelola dengan baik. olahraga yang memadai untuk
terobosan baru dari desa bujung 6. Setiap tahun diadakan mengembangkan minat bakat
buring dalam membangun desanya. turnamen sepak bola maupun para pemuda desa.
Dengan adanya Taman Raga Desa bola voly 2. Pemerintah desa mencari
ini dapat memenuhi kebutuhan 7. Belum adanya tempat rekreasi solusi penanggulangan masalah
sosial masyarakat melalui sarana bagi masyarakat desa tersebut.
interaksi, silaturahmi, dan kegiatan 3. Berkembang usulan dari warga
Solusi desa agar lahan kosong seluas
kegiatan positif lainnya. Selain itu
Membangun sarana prasarana 5 Ha tersebut bisa dibangun
Taman Raga desa bisa menjadi
olahraga dengan berbagai keleng sebuah sarana prasarana
sarana hiburan masyarakat dan
kapannya yang dapat dimanfaatkan olahraga dan sekaligus tempat
tempat menyalurkan bakat bagi hiburan atau rekreasi bagi
para pemuda desa, sehingga oleh seluruh lapisan masyarakat
masyarakat.
terhindar dari bergai aktifitas sekaligus membangun sebuah
4. Usulan warga untuk
negatif. Munculnya pusat keramai taman rekreasi dilokasi tersebut
membangun sarana prassarana
an dari aktifitas hiburan dan sebagai tempat hiburan bagi olahraga di lahan 5 Ha tersbut
olahraga desa mendorong tum masyrakat desa. disetujui oleh pemerintah desa
buhnya Pedagang pedagang Kecil melalui musrembangdes.
di sekitar Taman Raga Desa, tentu Proses 5. Pemerintah desa dengan
nya ini bisa menjadi menjadi 1. Warga mengeluhkan kurangnya dukungan penuh dari
nilai tambah bagi perkembangan sarana dan prasarana Pemerintah Kabupaten
S
Ringkasan sawit mandiri di Desa Silau Rakyat sawit dan petani sawit mandiri.
Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Sementara penerimaan dari
aat ini industri perkebunan pertanian sawah rendah.
Serdang Bedagai, pohon-pohon
sawit tengah memasuki
sawit yang memasuki masa Potensi tanaman sawit tinggi,
masa peremajaan pohon-
replanting didayagunakan menjadi tapi kebanyakan hanya
pohon yang sudah tua didayagunakan tandan buah
gula merah yang dapat memenuhi
dan tak produktif atau replanting. segar sawitnya untuk memenuhi
kebutuhan pasar gula.
Pemerintah sendiri di tahun kebutuhan pasar coconut palm
2018 kembali mendukung Latar Belakang oil (CPO).
masa replanting ini dengan Banyak pohon yang memasuki
mengeluarkan anggaran sebesar masa peremajaan (replanting) Inovasi
5 triliun. Kabarnya kali ini luas ditebang dan dipotong-potong Pengembangan gula merah
lahan yang akan diremajakan lalu dibiarkan membusuk. berbahan dasar air pohon sawit
seluas 185.000 hektar. Pada tahun Kadar air dari pohon sawit
serta pemanfaatan peluang masa
sebelumnya proses replanting banyak yang tidak mengetahui peremajaan perkebunan sawit
sudah dilaksanakan pada luasan kalau dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produk
20.780 hektar. sebagai bahan baku membuat
ekonomi gula merah sawit.
Dalam proses replanting, pada gula merah. Dari satu batang
umumnya pohon-pohon sawit yang pohon sawit, bisa didapatkan Proses
600-an liter.
sudah tua ditebang. Lalu, dipotong- 1. Mengidentifikasi pohon
potong, dicincang sedemikian rupa Pada umumnya, warga
sawit yang siap diremajakan,
hingga dibiarkan hancur menjadi menggantungkan penerimaan sehingga siap ditebang dan
rumah tangga dari bekerja disadap airnya.
sampah. Tapi di tangan petani
sebagai buruh perkebunan
2. Air sawit yang sudah disadap,
Hasil Rekomendasi
Pohon-pohon sawit yang semula Produktivitas industri rumahan
terbengkelai karena proses replant gula merah sawit di Desa Silau
ing dapat didaur ulang nilai keman Rakyat saat tergolong maju
faatannya. dan berkelanjutan. Sayangnya
Saat ini di Desa Silau Rakyat ada peluang tersebut belum dilirik
30-an lebih pengrajin gula merah oleh pemerintah desa setempat
sawit. sebagai peluang memajukan
3 Pendapatan para buruh perkebunan
produk unggulan desanya. Hingga
tahun 2018 ini dalam struktur
(relatif tak berlahan) dan petani
APBDesa belum memberikan
direbus selama kurang lebih sawit mandiri memiliki nilai tambah
dukungan program dan anggaran
6-7 jam, sampai kondisi airnya pendapatan keluarga.
mengental. untuk pengembangan usaha
Desa bertambah produk unggulan gula merah sawit. Karena itu,
3. Air rebusan yang telah nya, yang sebelumnya monoton prioritas pembangunan di masa
mengental, dicampuri gula pada produk sawit untuk meme
putih (gula tebu). Takarannya, mendatangperlu memberikan
nuhi kebutuhan pasar CPO. fokus pengembangan industri
untuk 25 liter air sawit (1
tong), campuran gula putihnya Pembelajaran rumahan gula merah sawit yang
15 Kg. Gula pasir dibutuhkan jelas berkontribusi terhadap
Keberhasilan warga desa menemu sumber penerimaan keluarga
sebagai media agar bobot atau
kan formula gula merah berbahan buruh perkebunan dan petani sawit
kuantitas output produksi gula
merahnya banyak. dasar air pohon sawit berkontribusi mandiri.
terhadap pembaruan sistem pere
4. Setelah adonan gula merah
majaan perkebunan sawit sehingga
sawit sudah kental, adonan
menjamin keberlanjutan rantai
gula merah dicetak dengan alat
produksi pasar sawit. Kontak Informasi
cetak, biasanya dari potongan
bambu. Keragaman produksi dari sebuah Katimin (Kepala Desa):
komoditas pertanian berpotensi 081361665657
5. Setelah gula hasil cetakan
dingin, maka gula merah siap meleverage sumber penerimaan Copyrights: TPID Sei Rampah
dipacking. petani sawit. Kab. Serdang Bedagai
Menambal Pendapatan
Rumah Tangga Saat Harga
Jual Karet Rendah dengan
Budidaya Nangka Mini
K
Ringkasan kepercayaan masyarakat 2. Masyarakat berkonsultasi
pada komoditas ini, sehingga dengan tokoh masyarakat dan
aret telah menjadi komo masyarakat rela merusak pohon aparat tiyuh lalu terlibat dalam
ditas pertanian yang karet. forum-forum perencanaan
utama bagi warga Tiyuh pembangunan desa agar inisiatif
Berkebun karet mampu
(Desa) Penumangan Baru pengembangan budidaya nangka
berproduksi sepanjang tahun, mini diakomodasi menjadi rencana
Kecamatan Tulang Bawang Tengah sehingga mampu menjamin prioritas pembangunan desa.
Kabupaten Tulang Bawang Barat. penerimaan penduduk
Karena dari getah karet pendapat 3. Pemerintah Tiyuh menerbitkan
sepanjang tahun. Namun, bila Peraturan Tiyuh (Perti) Nomor
rumah tangga mengalir. Kalau harga memasuki masa replanting 12 tahun 2016 tentang
jual karet tinggi maka penerimaan (peremajaan), maka seorang pengadaan, penanaman, dan
keluarga pun akan naik. Demikian petani akan kehilangan perawatan Nangka Mini.
sebaliknya. Tapi, sejak 2013 harga penerimaan selama 6-7 tahun 4. Pemerintah Tiyuh
getah karet tidak bisa dijaga sebagai hingga masa siap panen tiba. merealisasikan pengadaan 4000
pendapatan utama keluarga, Untuk menghasilkan penerimaan
bibit nangka mini dari pos DD
karena harga tak stabil, bahkan yang tinggi dari komoditas sebesar Rp66 juta. Pemerintah
cenderung turun dari waktu ke karet, maka seorang pekebun Tiyuh memberikan bibit Nangka
membutuhkan lahan yang luas, Mini kepada masyarakat
waktu. Akhirnya masyarakat beralih setempat antara 3-5 bibit.
ke tanaman nangka. Dengan sehingga skala ekonominya
tercapai. 5. Warga menerima dan
beralih ke nangka, penduduk dapat menanam bibit nangka mini
menutup sebagian penerimaan Pekebun tidak mampu
baik di halaman rumah.
rumah tangga yang turun karena menghasilkan produk turunan Diperkirakan sama dengan
dari karet. lahan seluas 10 hektar.
harga karet yang rendah tadi,
sehingga anggaran belanja rumah 6. BUMDesa berperan serta dalam
Inovasi upaya pemasaran nangka mini
tangga kembali membaik.
Mengusahakan komoditas pertani hasil panen masyarakat.
Latar Belakang an baru yaitu dengan beralih dari
Sejak tahun 2013, pendapatan
komoditas perkebunan karet ke Hasil
rumah tangga penduduk dari nangka mini. Halaman dan pekarangan
usaha pertanian karet terus penduduk lebih produktif. 4000
menurun seiring turunnya harga Proses bibit telah ditanam di 900 rumah
pasar karet. Tahun 2012 harga 1. Dari berbagai sumber warga, dari 1263 KK se Tiyuh
karet masih Rp8000/kg. Tapi masyarakat Tiyuh Penumangan Penumangan Baru.
setelah itu turun hingga Rp3500/ Baru mendapat informasi tentang 2016 tahun awal tahun
kg pada tahun 2018. potensi ekonomi yang menjanjikan penanaman. Menurut audit yang
dari budidaya tanaman nangka dilakukan Pemerintah Tiyuh,
Harga getah karet yang terus
Mini.
turun, memicu rendahnya 4000 bibit nangka mini yang
ditanam 100% hidup semua, dan halaman rumah, bahkan bisa Petani sedang melakukan per-
20%-nya sudah mulai berbuah. dijadikan hiasan halaman rumah. awatan tanaman nangka mini
Diproyeksikan pada tahun 2019
panen raya dengan rata-rata Pembelajaran
panen antara 25 Kg-40 Kg/
Memperkaya kultur tanaman
batang. Kontak Informasi
produksi serta menghindari pola
Dalam satu masa panen,
pertanian monokultur bermanfaat WIRDANI (Kepala Desa):
setiap penduduk yang panen, 082379746369; website:
untuk menghindarkan masyarakat
berpotensi menerima tambahan penumanganbaru-peru.com;
pendapatan perkilogramnya pada ketergantungan satu produk
ekonomi dan sumber pendapatan. email: penumanganbaru@
berkisar Rp.2000,- sampai
Dengan keragaman komoditas gmail.com
Rp.3000,-.
Peternak kambing dan
ekonomi menurunkan potensi
sejenisnya mendapat pasokan ancaman trade off dalam ekonomi
pakan (ramban). sebuah rumah tangga. Copyrights: TPID Tulang Bawang
Tengah
Masyarakat pekebun memeroleh
Rekomendasi
nilai tambah dan mengganti
hilangnya trade off komoditas Karena pada tahun 2019 akan
pertanian karena sebelumnya memasuki masa panen, maka
tergantikan oleh komoditas karet; perlu disiapkan rencana bisnis
Masyarakat dapat menghemat
pasca panen, di mana salah
kebutuhan lahan untuk menanam satunya nangka bisa dioalh menjadi
nangka mini karena dengan berbagai jenis produk makanan
ketinggian tanaman 3-5 meter, jadi. Sehingga memberikan banyak
nangka mini dapat ditanam di pilihan produk dan akses pasarnya.
Pemanfaatan
Asap Cair
B
Ringkasan Melimpahnya limbah tempurung
- Asap cair grade 3, yaitu hasil
kelapa (Cocus nucifera) yang dari Pirolisis tempurung kelapa
adan Usaha Milik Desa belum dimanfaatkan secara
(BUMDesa) Karya Utama pada tahap yang pertama,
optimal dimanfaatkan sebagai pembeku
Desa Nusa Serasan,
getah karet. Tempurung kelapa
Kecamatan Sungai Lilin, Inovasi diperoleh dari tempat-tempat
Kabupaten Musi Banyuasin,
Meningkatkan mutu BOKAR dengan penggilingan kelapa yang
Provinsi Sumatera Selatan, dimillki oleh warga, dibeli
menggunakan bahan pembeku atau
mem produksi asap cair sebagai dengan harga Rp20.000,00
koagulan yang direkomendasikan
koagulan atau pembeku lateks, perkarung (sekitar 30 kg)
berupa asap cair.
dan asap cair grade 1 dan grade
- Dalam satu hari pabrik
2 sebagai pengawet makanan Proses melakukan pembakaran
pengganti formalin. Bahan dasar - Pabrik mini asap cair didirikan sebanyak 6 sd 10 karung, dan
yang digunakan adalah tempurung pada tahun 2015, akan tetapi asap cair yang diperoleh sekitar
kelapa (cocus nucifera). BUMDesa belum dapat dimanfaatkan dan 80 liter.
Karya Utama ini dibentuk pada dikelola secara optimal; - Dengan mengoptimalkan
November 2016 yang unit usahanya - Pada November 2016, dibentuk pemanfaatan asap cair sebagai
adalah produksi asap cair. Badan Usaha Milik Desa koagulan lateks, dengan
(BUMDes) Karya Utama yang formalasi sesuai anjuran, maka
Latar Belakang
dituangkan dalam Perdes akan diperoleh BOKAR yang
Sebagian besar masyarakat di
nomor 04 Tahun 2016 tanggal sesuai dengan standar. Asap
Desa Nusa Serasan khususnya 21 November 2016, yang cair grade 3 dibeli oleh petani
dan di Musi Banyuasin mengamanatkan pengelolaan dengan harga Rp20.000,00 per
bermatapencaharian sebagai pabrik mini Tekologi Tepat liter
petani karet Guna (TTG) Asap Cair sebagai - BUMDes Karya Utama
Rendahnya mutu sit karet
unit usaha utama yang harus kedepannya akan menampung
dan harga jual BOKAR yang dijalankan oleh BUMDes; dan membeli BOKAR yang
dihasilkan karena bahan
- BUMDes Karya Utama dihasilkan oleh petani yang
pembeku yang digunakan tidak
melakukan identifikasi masalah menggunakan Asap Cair
dapat mencegah pertumbuhan
dengan berkoordinasi dengan sebagai pembekunya, dengan
bakteri yang merusak protein
pengelola pabrik sebelumnya; harga yang sesuai dengan mutu
sehingga nilai plastisitas PRI
- Hasil identifikasi masalah yang BOKAR yang dihasilkan
(Plasticity Retention Index).
dilakukan masih minim, hanya - BUMDes Karya Utama juga
Bau busuk yang dihasilkan oleh
kurang dari 20 liter perhari yang sedang melakukan proses
BOKAR sebagai akibat dari
dapat dihasilkan pendirian pabrik penggilingan
penggunaan bahan pembeku
- BUMDes Karya Utama karet yang dihasilkan oleh
atau koagulan yang tidak ramah
melakukan modifikasi alat petani, dan menjualnya
lingkungan.
pabrik, dan dari hasil modifikasi langsung ke pabrik pengolahan
Penggunaan pengawet makanan
karet, sehingga dapat ikut
seperti formalin menurunkan yang dilakukan, pabrik mampu
mengasilkan 80 liter perhari berpartisipasi meningkatkan
kualitas makanan. harga karet petani
(pukul 08.00 sd 16.00)
Kerjasama Shareholding
BUMDesa - Perum Perhutani
dalam Pengembangan Hutan
Kawasan untuk Destinasi Wisata
U
Rangkuman Tahun 2015 telah berdiri
fasilitas umum. Termasuk
BUMDesa “Sumber makmur” rancangan kerjasama dengan
ntuk sekian tahun dengan unit usaha retribusi Perhutani selaku lembaga
lamanya desa-desa pasar desa tidak berdampak pemerintah yang memegang
hutan tidak memiliki luas terhadap perekonomian otoritas hutan kawasan.
akses yang baik terhadap warga dan tidak bekerja secara 3. Pada tahun 2016, Pemerintah
potensi hutan. Nilai dan manfaat produktif. Desa menetapkan
hutan banyak dinikmati oleh Perdes tentang APBDesa,
Desa hutan tapi masyarakatnya
kelompok yang mengantongi mengalokasikan dana
tidak dapat mengakses sumber penyertaan modal BUMDesa
berbagai jenis hak kelola hutan. daya didalamnya sehingga dari pos Dana Desa sebesar
Ironinya, justru desa hutan tidak memberikan nilai tambah Rp30 juta. Pada tahun 2017
mendapatkan kepercayaan dalam ekonomi warga. mendapat tambahan Rp50 juta.
hal pengelolaan hutan. Desa Organisasi kepemudaan desa
4. BUMDesa Sumber Makmur,
Peniron di Kecamatan Pejagoan berprakarsa mengembangkan atas permintaan Perhutani,
Kabupaten Kebumen sempat potensi wisata hutan. bersama Lembaga Masyarakat
mengalami kondisi demikian. Tapi Desa Hutan (LMDH)
pada tahun 2016 kondisi tersebut Inovasi mengajukan proposal
kerjasama kepada Perum
berubah. BUMDesa setempat Mengembangkan destinasi wisata Perhutani.
berhasil mengembangkan aset dengan memanfaatkan aset dan 5. Untuk meyakinkan Perum
hutan menjadi destinasi wisata potensi hutan kawasan Perhutani Perhutani, pihak BUMDesa
yang dikelola dengan sistem dengan konsep shareholding. berkoordinasi dengan pihak
shareholding dengan Perum perwakilan Perhutani di
Perhutani sebagai lembaga Proses Desa Peniron yaitu Resort
pemerintah yang selama ini 1. BUMDesa mengkoordinasikan Polisi Hutan. Hasilnya pihak
gagasan pengembangan desa Resort Polisi Hutan Perhutani
memegang kuasa atas pengelolaan
wisata hutan dengan lembaga- membolehkan BUMDesa
hutan di Indonesia. Alhasil, usaha mengelola kawasan hutan
lembaga kemasyarakatan
tersebut membawa hasil gemilang desa (Ansor Ranting Peniron, Brujul.
baik dari segi ekonomi profit BANSER, Karang taruna, LMDH,
maupun keuntungan konservasi PKK, Fatayat NU, Muslimat NU, 6. Dengan Dana Desa, BUMDesa
ekologinya. dan IPPNU-IPNU). Sumber Makmur membangun
fasilitas publik dan menata
2. Menyelenggarakan beberapa ruang obyek wisata secara
Latar Belakang kali musyawarah lintas bergotong-royong.
Dalam wilayah yurisdiksi
pemangku kepentingan
Desa Peniron terdapat hutan di tingkat desa untuk
seluas kurang lebih 5 hektar di memformulasi gagasan Pelaku
bawah kewenangan Perhutani mencakup rancangan struktur
Pemerintah desa
yang belum dikelola sehingga pengelola, disain tata ruang,
menu wahana, sistem layanan BUMDesa
memberikan manfaat ekonomi Organisasi Kemasyarakatan Desa
pelanggan, hingga rencana
kepada masyarakat di sekitarnya.
gotong-royong membangun
BUMDes Mart
Solusi Belanja
Hemat
P
Ringkasan lengkap, baik bagi masyarakat masyarkat terhadap tempat
maupun warung-warung ada berbelanja yang lengkap,
emerintah Desa Sidorejo, sangat jauh, sehingga harga nyaman dan murah.
Kecamatan Keluang, Musi perolehan barang pun menjadi
Banyuasin, Sumatera Sela mahal. 3. Usulan-usulan yang ada
tan menyulap lahan Desa 5. Terdapat sebuah lahan Desa dari dusun-dusun berupa
yang memadai dan lokasi yang kerjasama dengan Brand
yang belum dimanfaatkan men
cukup strategis Market yang ada seperti
jadi Bangunan tempat belanja Indomaret, Alfa Mart dan
yang lengkap, nyaman, modern 6. Masih sulitnya produk membuka usaha Mini Market
dan murah yang sebagian area kelompok perempuan dan milik Desa sendiri.
masyakat untuk dipasarkan
diproritas
kan untuk dimanfaatkan
dalam jumlah besar dan harga 4. Di antara usulan Dusun-dusun
sebagai penampung produk-produk yang layak. yang ada, akhirnya disepakati
masyarakat dan menjadi area 7. Belum tersedianya Mini Market dalam MUSRENBANGDES dan
publik untuk kegiatan bermanfaat yang lengkap, baik di Desa menjadi prioritas pendanaan
lainnya, dengan inovasi BUMDes Sidorejo bahkan di tingkat APBdes pada 2017 yaitu
Mart Solusi Belanja Hemat Kecamatan. pembangunan tempat belanja
8. Masih minimnya PAD Desa. berupa Mini Market dengan
Latar Belakang mamanfaatkan lahan Desa
1. Minat masyarakat untuk Inovasi yang letaknya strategis dan
berbelanja ke tempat yang representatif yang berada di
nyaman dan lengkap dengan Membangun dan mengelola sebelah Kantor Desa, dengan
waktu operasi sampai larut toko serba ada desa yang dapat luas ± 1 Ha, dekat lokasi
malam. menjangkau wilayah pelosok rencana pembangunan pusat
Pertokoan yang menjadi sentra
2. Masih banyaknya minat menggunakan sarana keanggotaan
Pusat Perekonomian Desa
masyarakat Desa untuk sebagai solusi belanja praktis bagi
berbelanja di malam hari, 5. Dengan terbatasnya dana
masyarakat. desa tahun 2017, sedangkan
sedangkan semua warung yang
ada sudah tutup hanya sampai Mini Market tersebut
Proses
jam 18.00 WIB. harus direalisasikan dan
1. Warga mengeluhkan untuk berjalan secara layak dengan
3. Warung-warung masyarakat belanja memenuhi kebutuhan membutuhkan dana yang
yang ada di Desa dan Sekitarnya sehari-hari yang lebih lengkap cukup besar, maka Pemerintah
masih sangat sederhana dan dan nyaman masih terlalu Desa mencari tambahan modal
belum lengkap. jauh dengan jarak ± 30 Km. dengan meminjam dana dari
4. Jarak tempuh untuk kelompok tani kelapa sawit
mendapatkan kebutuhan 2. Pemerintah Desa mencari solusi
plasma yang di Desa Sido Rejo.
rumah tangga sehari-hari yang penanggulangan keluhan
Pemanfaatan Drainase
sebagai tempat
Pembudidayaan Ikan Lele
D
Ringkasan yang tidak lebat dan lama dapat 3. Ide kreatif yang sudah
memicu terjadinya banjir dan diperoleh dengan rencana
esa Pematangserai yang timbulnya penyakit demam pembuatan drainase kemudian
terletak di Kecamatan malaria. dimusyawarahkan di balai desa
Tanjung Pura, Kabupaten 2. Masyarakat terganggu dengan bersama masyarakat Desa,
Langkat, Sumatera kondisi tersebut sehingga tokoh masyarakat, Pendamping
Utara yang mana topografinya memicu Kepala Desa dan aparat Lokal desa, dan Kepala Desa.
berada pada daerah dataran desa untuk menggali informasi 4. Musyawarah desa menyetujui
rendah yang pada musim hujan dan mencari solusi terhadap ide pembuatan drainase serba
masalah desa. guna tersebut.
mengalami permasalahan sering
5. Dalam musyawarah desa
banjir dan becek sehingga sering Inovasi tersebut, dibahas pula
menimbulkan penyakit seperti sumber-sumber anggaran
malaria. Untuk mengatasinya, Pembuatan drainase serba guna
yang dapat digunakan oleh
dibuat drainase serba guna yang yang digunakan untuk memelihara desa dan diputuskan untuk
memiliki fungsi ekonomi yaitu ikan di kala tidak hujan mengambil dari Dana Desa
tempat pemeliharaan ikan yang pada tahun 2017, ditambah
Proses anggaran melalui program
dapat meningkatkan ekonomi
1. Kepala Desa bersama jajaran Padat Karya Tunai (PKT) dalam
warga dan gizi masyarakat selain aparatnya melakukan diskusi pembangunannya.
mengatasi banjir dan becek. untuk mencari jalan keluar 6. Dalam pelaksanaannya,
terhadap isu banjir desa. masyarakat dilibatkan secara
Latar Belakang
2. Muncul ide kreatif untuk bersama dengan penyuluh
1. Kondisi struktur dan topografi membuat drainase tapi yang pertanian yang ada di
desa Pematangserai yang juga dapat dimanfaatkan Daerah setempat dan diatur
rendah membuatnya sering masyarakat untuk kegiatan berdasarkan waktu dan sumber
kebanjiran dan becek pada saat ekonomi dan mempercantik daya yang ada.
terjadi hujan, bahkan hujan lingkungan desa.
Hasil Rekomendasi
Banjir dan becek teratasi, penyakit Sumber anggaran desa banyak
demam berdarah berkurang, yang bisa dimanfaatkan untuk
perekonomian desa dan gizi menyelesaikan permasalahan.
meningkat. Kegiatan infrastruktur desa tidak
hanya terbatas pada pembangunan
Pembelajaran
infrastruktur umum seperti jalan
Permasalahan infrastruktur desa atau bangunan, tapi bisa juga untuk
dapat ditangani dengan meman drainase desa.
faat
kan sumber-sumber informasi
dan anggaran yang ada.
Anggaran pembangunan desa
Kontak Informasi
yang ada perlu dialokasikan dan
Kepala Desa Pematang Serai kec
direncanakan secara lebih kreatif
Tanjungpura Kabupaten Langkat
sehingga lebih bermanfaat bagi
desa.
D
Ringkasan Bukit Mandean, Tari Lente, pemetaan potensi desa dan
Lukat Gni, Dewa Mesraman, menggodok kelembagaan
esa Paksebali, Kecamatan
Tradisi Ngelawang, kerjainan desa yang sesuai dan dapat
Dawan, Kabupaten Klung rumah tangga berupa Usaha dipercaya dalam mengelola
kung, Bali, melaku kan Bludru Prada, Usaha Payung potensi wisata desa. Dalam
pengembangan unit usaha Adat, Usaha Tenun, Usaha Musyawarah Desa, BUMDesa
BUMDesa berbasis pemetaan Endek, Usaha Gambelan ditunjuk sebagai lembaga
potensi desa, baik berupa aset Bali, Usaha Lukisan, Usaha pengelolanya.
terlihat maupun tak nampak. Sarana Upakara Adatdan - Dilakukan pemetaan potensi
Alhasil, BUMDesa ini memiliki lima Usaha Anyaman Daun Kelapa ( desa oleh tim yang terdiri atas
unit usaha yang semuanya berjalan Klangsah ) aparat desa, BUMDesa dan
baik dan memberikan kontribusi perwakilan warga desa.
dalam peningkatan perekonomian
Inovasi
- Dilakukan pelembagaan
desa dan warganya. Mengembangkan unit-unit usaha gagasan pengembangan desa
BUMDesa berbeda (diferensiasi) wisata ke dalam kerangka
Latar Belakang berbasis pemetaan potensi desa kebijakan perencanaan
- Bali dikenal maju karena berdasarkan peta potensi
industri wisatanya. Salah titik Proses desa yang tergambar,
desa yang kaya dengan potensi - Pemerintah Desa pro-aktif serta pembuatan rencana
wisata ada di Desa Paksebali. dalam menggali gagasan pelaksanaan dan tindak lajut.
Desa ini berjarak kira-kira 1 pengembangan Paksebali Berdasarkan Mengembangkan
Km sebelah timur dari Kota sebagai desa wisata melalui ragam unit usaha BUM Desa
Semarapura. berbagai musyawarah sesuai dengan kebutuhan
- Meski secara umum Bali desa dengan melibatkan dan misi pengembangan desa
dikenal maju, masyarakat kelembagaan desa seperti Desa wisata. Ada 5 (lima) unit usaha
Desa Paksebali masih dalam Adat (Pakraman), BPD, LPM yang dikembangkan:
kondisi ketertinggalan dengan & BUMDesa, dan masyarakat. 1. Unit Usaha Air Bersih;
kemiskinan yang cukup tinggi. Salah satunya tercetus gagasan 2. Unit Usaha Simpan Pinjam;
Pada 2015, jumlah KK miskin pemetaan potensi desa sebagai 3. Unit Usaha Penanganan
sekitar 212. dasar untuk pengembangan Sampah;
- Desa memiliki potensi ekonomi, unit-unit usaha dalam 4. Unit Usaha Obyek Wisata (
sosial, budaya dan alam yang BUMDesa dan disetujui Desa Desa Wisata );
dapat dikembangkan, seperti: - Dilakukan serangkaian 5. Unit Usaha Pasar Desa
Taman Seganing, Kali Unda, Musyawarah Desa untuk
Kali Unda
Sebuah sungai yang di
dalamnya mengalir air
terjun yang disebut air
terjun “Tirai”. Kali unda
merupakan sungai terbe-
sar yang ada di Kabupa
ten Klungkung. Kali Unda
memiliki panorama yang
indah sehingga layak
jual sebagai tempat para
pecinta fotografi maupun
pelukis.
Taman Seganing
Taman Seganing merupakan
tempat melukat atau pembersi-
han diri dengan sarana air suci.
Tujuannya, untuk menghilang-
kan mala yang ada dalam diri
pelaksana sesuci. Pemanfaatnya
tidak hanya warga setempat tapi
wisman.
Bukit Mandean
Ada dua bukit berpanora-
ma indah karena berlatar
Gunung Agung yaitu Bukit
Tangkid Putih dan Bukit Mas.
Keduanya dalam satu gumu-
kan bukit bernama Mande-
an. Dari bukit ini juga dapat
digunkan untuk menikmati
keindahan laut dan Pulau
Nusa Penida.
Tari Lente
Tari Lente merupakan tarian sakral
yang biasanya ditarikan pada saat
piodalan di Pura Panti Timbrah.
Tepatnya pada saat pahing Piodalan.
Tarian ini ditarikan oleh para remaja
putri penduduk setempat.
Lukat Gni
Lukat Gni merupakan salah satu tradisi
yang masih lestari dilaksanakan di Puri
Satria Kawan. Sarananya menggunakan
api. Tradisi ini biasa dilakukan oleh para
pemuda dan penglingsir Puri. Lukat Gni
dilakukan setahun sekali tepatnya pada
malam Pengrupukan Tilem Sasih Kesan-
ga. Tujuannya, adalah untuk menetrali-
sir unsur negatif pada diri.
Dewa Mesraman
Salah satu jenis tradisi unik
yang ada di Paksebali tepatn-
ya di Pura Panti Timbrah. Seni
rakyat ini biasanya dilakukan
setiap 6 bulan sekali yaitu saat
Hari Raya Kuningan.
Tradisi Ngelawang
Ngelawang merupakan suatu tradisi yang menggu-
nakan sarana Barong Bangkung dan Rangda. Ngel-
awang dilakukan pada saat penyambutan hari Raya
Galungan dan Kuningan. Ngelawang biasa dilakukan
oleh kalangan anak anak dan remaja.
Memanfaatkan Refleksi
Air Sungai Sebagai Media
Promosi Wisata dan
Produk Unggulan Desa
U
Ringkasan Latar Belakang Proses
paya yang dilakukan Desa - Desa Burai merupakan
Burai, Kecamatan Tanjung dataran rendah ± 6 meter 1. Warga dan Pemerintah Desa
Batu, Ogan Ilir, Sumatera diatas permukaan Laut dan menyadari potensi wisata dan
menghadap sungai Kelekar produk unggulan desa yang
Selatan, mempromosikan
dimiliki
diri sebagai destinasi wisata dan - Sungai Kelekar disaat pasang 2. Pemerintah Desa berupaya
produk unggulan desa berupa kain ditangkap warga sebagai mencari terobosoan untuk
songket, dengan memanfaatkan potensi karena dapat meningkatkan kunjungan
refleksi air sungai, mulai mem merefleksikan kontur desa wisata ke desanya, melalui
buahkan hasil. dengan indah musyawarah desa dengan
- Sebagian besar penduduknya mengundang berbagai
Salah satunya melalui cara me elemen hingga tercetus ide
memiliki mata pencaharian
warnai desa mereka yang meng untuk memanfaatkan refleksi
budidaya ikan dan nelayan
hadap sungai dengan motif khusus, air sungai, terutama disaat
yakni motif songket. Mulai dari - Desa Burai juga dikenal sebagai pasang
salah satu penghasil kain 3. Pemerintah Desa dan warga
sarana/ prasarana, bangunan dan
songket di Ogan Ilir sepakat membuat Kampung
fasilitas umum dan sosial di desa
- Desa Burai terpilih menjadi Warna-Warni dengan konsep
tersebut, diberi warna dengan motif berbeda dari kampung warna-
menyerupai motif pada songket. salah desa wisata di Ogan Ilir
warni lain yang telah ada,
dengan memanfaatkan refleksi
Alhasil, perpaduan warna dan yakni memanfaatkan refleksi
air sungai air sungai.
motif songket yang terefleksi indah
pada sungai, telah menarik minat 4. Disepakati pula untuk
Inovasi mengusung produk unggulan
wisatawan untuk bertandang. Kini,
Mempromosikan wisata dan desa berupa songket
Penghasilan Aasli Desa (PAD) pun 5. Musyawarah Desa selanjutnya
relatif bertambah. pro
duk unggulan desa dengan
menyepakati untuk memberi
memanfaatkan refleksi air sungai
warna-warni fasilitas/ masyarakat mewarnai desa, - Upaya promosi luar ruang dapat
bangunan yang ada di desa membangun spot-spot selfie memanfaatkan media yang
dengan sedapat mungkin dan menata kawasan desa murah dan sudah disediakan
mengusung motif songket agar lebih bersih, rapih dan alam, yakni refleksi air sungai
yang menjadi komoditas desa indah
6. Pemerintah Desa setuju - Ditetapkannya sebuah desa
untuk mendanai kegiatan Pelaku sebagai destinasi wisata dapat
tersebut dengan Dana Desa meningkatkan produktivitas
- Pemerintah Desa
dan mendorong usaha-usaha ekonomi masyarakat
berikut: - Warga desa
o Kegiatan peningkatan Rekomendasi
kapasitas yang bertujuan Pendanaan 1. Perlu didukung
meningkatkan kualitas - Dana Desa pelatihan-pelatihan
aparat desa dalam sehingga sumberdaya
rangka penyelengaraan Hasil manusia semakin
pemerintahan dan 1. Desa Burai memiliki destinasi meningkat, terutama
pelayanan wisata yang dikenal sebagai dalam pengelolaan dan
o Ekonomi produktif Kampung Warna-Warni pelayanan wisata, serta
masyarakat dan kelompok 2. Desa Burai berhasil produk unggulan desa
masyarakat memperkenalkan songket nya 2. Perlu melibatkan BUMDes
o Peningkatan kualitas 3. Meningkatnya pendapatan untuk promosi dan
sumber daya perikanan masyarakat desa Burai pemasaran sehingga dapat
dan perkebunan 4. Terciptanya lapangan kerja menambah Pendapatan
o Mobilisasi dan bagi anggota karang taruna Asli Desa (PAD)
pengelolaan sumber- dan ibu-ibu rumahtangga 3. Mendukung semua usaha
sumber dana yang ada 5. Meningkatnya antusias yang ada di desa Burai
secara akuntabilitas, masyarakat dari luar desa seperti keterampilan
transparansi dan untuk datang ke desa Burai membuat kain songket,
berkelanjutan 6. Adanya Investor dari membuat kerupuk
7. Pemerintah Desa Perusahaan swasta yang mau kemplang dari ikan.
mengalokasikan dana dan menginvestasikan dananya
menyosialisasikan rencana untuk memperindah kawasan
Kampung Warna-Warni dan wisata di Desa Burai Kontak Informasi
mengundang para seniman
yang dapat menggambar, Kepala Desa : Feri Yanto,
Pembelajaran
termasuk mengaplikasikan HP 0812-7355-2999
motif songket dalam gambar, - Selain menjadi objek wisata itu
sendiri, refleksi air sungai dapat SekDes : Edi Arbiansyah,
untuk turut berkontribusi
dalam merealisasikan menjadi media untuk promosi HP 0823-7771-1441
Kampung Warna-Warni Desa wisata dan produk unggulan Ketua KT : Azom Azuhri
Burai desa
HP : 0821-7635-5389
8. Pemerintah Desa dan
S
Ringkasan Latar Belakang penyebab munculnya serangan
Desa Loa Duri Ilir berada di
malaria dan demam berdarah
ampah identik dengan kepada masyarakat, khususnya
sumber penyakit. Tumpukan kawasan industri pertambangan
pada tahun 2015.
batubara sehingga populasi
ban bekas yang tersebar di 2. Dari observasi diketahui banyak
kendaraan tergolong tinggi.
banyak rumah penduduk ban bekas di desa yang tidak
di Desa Loa Duri Ilir di Kecamatan Banyak warga desa yang
didayagunakan oleh warga
memiliki ban bekas di rumah dan
Loa Janan, Kabupaten Kutai sehingga menjadi sarang
dibiarkan, sehingga menumpuk penyakit malaria dan demam
Kartanegara pada tahun 2015-an
menjadi sampah. berdarah.
lalu, diketahui menjadi sumber
Munculnya pagebluk penyakit
pagebluk munculnya penyakit 3. Hasil observasi dibawa ke
malaria dan demam berdarah forum musyawarah desa untuk
malaria dan demam berdarah
pada tahun 2015 yang kemudian dicari jalan keluarnya bersama-
yang banyak menyereang warga diketahui sumber endeminya sama masyarakat. Dalam forum
setempat. Untuk mengatasinya yaitu ada pada ratusan ban digagas sebuah usaha daur
pemerintah bersama masyarakat bekas yang tersebar di banyak ulang sampah ban bekas dan
berusaha keras bagaimana rumah penduduk. merekomendasikan untuk
mendaur ulang ban-ban bekas Adanya prakarsa pendayagunaan
segera dilakukan kegiatan untuk
tersebut menjadi barang ekonomi ban bekas menjadi barang menemukan alat bantu yang
yang bernilai jual. Akhirnya, mulai ekonomi (misalnya menjadi secara cepat dapat membalik
tahun 2017 pemerintah desa ban..
pot bunga dan tempayan
berhasil membuat alat pembalik air), tapi membutuhkan alat 4. Gagasan daur ulang ban
ban bekas agar dapat diolah bantu yang secara cepat dapat bekas dan pembuatan mesin
menjadi perkakas rumah tangga membalik ban, sehingga proses pembalik ban dilembagakan
produksinya dapat menghemat menjadi program prioritas
seperti pot bunga dan tempayan. pembangunan desa tahun 2017
Kini, alat tersebut dioperasikan, waktu.
yang ditetapkan melalui forum
oleh BUMDesa setempat sehingga Sudah berdiri BUMDesa yang
musrenbangdes dan forum
secara cepat dapat memproduksi secara spesifik mengelola pembahasan RKPDesa 2016.
pot-pot bunga cantik untuk sampah yang dikenal sebagai
5. Pemerintah desa dengan
memenuhi kebutuhan pasar. Kini, bank sampah.
dukungan CSR yang telah
setelah ban bekas termanfaatkan diintegrasikan ke dalam
Inovasi APBDesa, serat atas
menjadi barang ekonomi yang
lebih bernilai, ancaman demam Mendaur ulang ban bekas menjadi persetujuan masyarakat
barang bernilai jual tinggi dengan melakukan serangkaian
berdarah pun menurun. Bahkan penelitian hingga mendapatkan
dari hasil penjualan produk olahan bantuan alat pembalik ban yang
prototype alat pembalik
ban bekas, pemerintah desa dapat diciptakan secara swadaya. ban yang pas dan dapat
memberikan subsidi kesehatan dioperasikan.
Proses
bagi warga yang tidak mampu 6. Proses produksi sampai dengan
1. Pemerintah desa melakukan
mengangsur BPJS. penjualan pot bunga dan
serangkaian observasi lapangan
untuk mengetahui akar berbagai produk lainnya dari
M
Ringkasan
asyarakat Desa Beta
ua, Kecamatan Tojo,
Kabupaten Tojo Una-
Una yang sebelum
nya petani jagung mem perbaiki
penghidupannya melalui budidaya
tanaman bawang. Pilihan pada
tanaman bawang karena kondisi
tanah dan ketinggian desa cocok
untuk pengemba ngannya. Jangka
waktu menunggu hingga panen
tidak lama, dan harga jualnya
cukup tinggi, itu menjadi alasan lain tidak bisa dilakukan. menyampaikan keberhasilan
mereka. Bahkan mampu melebihi Namun, harapan itu muncul dari hasil uji coba (demplot)
dan membantu jika terjadi sejak terpilihnya Ridwan Tawalili yang dilakukan.
turunnya harga jagung kuning dan menjadi Kepala Desa ditahun - Hasil ujicoba ini menghasilkan
lombok yang selama ini merupakan 2016. Dia mencoba merubah panen pertama setelah (70
komoditas andalan masyarakat. kebiasaan lama tersebut untuk Hari) 3 bulan masa tanam dan
meningkatkan kesejahteraan dapat terjual dengan harga
masyarakat yang dianggap Rp 35.000 per kg sehingga
Latar Belakang belum mengalami perubahan. menarik perhatian beberapa
- Kondisi lahan yang diolah Kemudian pemerintah desa masyarakat.
selama ini berupa tanah mencari jejaring informasi dan
- Tuntutan pasar akan
lempung dan berpasir, selain bekerjasama dengan LSM lokal.
permintaan bawang yang lebih
itu letak lokasinya cukup Dari hasil diskusi tersebut,
banyak menarik perhatian
luas untuk pengembangan tercetuslah ide menanam
Pemerintah Desa untuk
usaha bawang, sehingga bawang dan ternyata hasilnya
mendorong pengembangan
masyarakat mendukung cukup menggembirakan
budidaya bawang sebagai
karena telah menghasilkan yang pada akhirnya merubah
komoditas unggulan desa.
sumber pendapatan ekonomi kesejahteraan masyarakat dan
meningkatkan pendapatan. - Pemerintah Desa memberikan
masyarakat yang lebih
subsidi bibit, yang difasilitasi
menjanjikan dibanding dengan
Inovasi oleh Badan Usaha Milik Desa
kondisi usaha tani sebelumnya;
(BUMDes) dan menampung
- Adanya kebiasaan masyarakat Peningkatan pendapatan masyara hasil panen selama pemasaran
yang dilakukan secara turun kat melalui tanaman bawang belum stabil dan membentuk
temurun dan sudah dilakukan kelompok tani serta bergabung
sejak lama yaitu menanam Proses dengan Gapoktan yang sudah
tanam jagung kuning karena - Pemerintah desa melakukan ada.
mereka menganggap tanaman musyawarah dan
- Belajar untuk mengatasi Ha dengan 8 ton basah dan - Hasil sortiran bawang yang
persoalan yang dihadapi (hama menghasilkan 2 Ton kering tidak dijual, diolah menjadi
penyakit, pemupukan) dengan dengan harga jual Rp 35.000/ keripik bawang.
memanfaatkan jaringan sebagai kg tiap panen. Harga jualnya - Pemasaran meluas hingga ke
sumber informasi (sales pupuk Rp. 70.000.000,- sementara Palu dan Gorontalo dan terjalin
dan obat-obatan tanaman). kebutuhan bibit 1 Ha yaitu 1 kemitraan dengan Pengusaha di
- Sumberdaya pendanaan Ton dengan harga bibit Rp. dua daerah tersebut.
penyertaan modal dari 35.000.000 dan nilai kebutuhan
BUMDes. bibit Rp. 35.000.000,- ditambah Pembelajaran
dengan biaya operasioanl
- Melakukan penetrasi pasar, baik Inisiatif yang kuat dapat membawa
Rp. 6.000.000,- sehingga
kepada pedagang, pengumpul perubahan signifikan dengan dasar
didapatkan selisih pendapatan
maupun pengusaha besar.
yaitu Harga Jual Rp. pengetahuan yang baik dan mampu
70.000.000,- kurang Harga Bibit menunjukkan contoh yang nyata.
Pelaku
+ Operasional Rp. 41.000.000,-
- Pemerintah Desa yaitu Rp. 29.000.000. Rekomendasi
- Warga Desa - Sementara kegiatan analisa - Perlu melibatkan BUMDes
usaha tanam jagung kuning dalam pemasaran sehingga
Pendanaan dapat berkontribusi dalam
kebutuhan bibit 1 Ha yaitu
- Dana Desa 1 Kg dengan harga bibit Rp. Pendapatan Asli Desa (PAD).
35.000/Kg + biaya operasional - Perlu pelatihan untuk
Hasil Rp. 3.000.000 sehingga total pengolahan bawang yang tidak
- - Pendapatan masyarakat biaya sebesar Rp. 3.035.000. layak jual agar diolah menjadi
meningkat sebesar 100% Dengan masa tanam 90 Hari makanan olahan yang lebih
dibandingkan saat tanaman atau 3 Bulan. Dan hasil panen kreatif.
jagung menjadi sumber didapatkan 2 Ton/Ha dengan
penghasilan. harga jual Rp. 2.500/Kg x 2000 Kontak Informasi
- Desa Betaua dikenal di kg = Rp. 5.000.000 sehingga
Kabupaten Tojo Una-una selisih dari harga jual Rp. Bapak Ridwan Tawalili, Kepala Desa
sebagai sentra bawang yang 5.000.000 – Rp. 3.035.000 = Betaua, 082259597593
memiliki sumber budidaya Rp. 1.965.000. Dari gambaran
tanaman bawang diatas dengan waktu 3
- Masyarakat Desa Betaua bulan, usaha bawang lebih
dapat menikmati 4 kali panen menguntungkan dari usaha
bawang dalam 1 tahun, 1 Jagung
Menjamin Kesehatan
Warga dengan Kartu
Desa Sehat
S
Ringkasan
ejak 2017 Pemerintah
Desa Girimukti, Kecamatan
Ciemas, Sukabumi, Jawa
Barat, meluncurkan pro
gram Kartu Desa Sehat sebagai
solusi untuk menjamin kesehatan
warga desa yang tidak memiliki
jaminan kesehatan (BPJS).
Pemdes Girimukti mengalokasikan
anggaran sekitar 50 juta setiap
tahun untuk menjamin kesehatan
warganya sebanyak 150 orang. Inovasi 4. Pemerintah desa kemudian
Melalui Kartu desa sehat 150 orang melakukan perjanjian
warga menadapatkan fasilitas Pengobatan gratis untuk warga kerjasama dengan puskesmas
pengobatan gratis di posyandu, desa melalui kartu desa sehat. dan bidan desa untuk
polindes, bidan desa, dan menyepakati standar
Proses
puskesmas. operasional prosedur
1. Pada MUSRENBANGDES pengobatan gratis warga.
ddan APBDes Tahun 2016 5. Kepapa seksi kesejatraan
Latar Belakang pemerintah desa girimukti (Kesra) melakukan pendataan
merancang program dan verifikasi calon penerima
1. Banyaknya warga yang kategori kesehatan gratis untuk warga program kartu desa sehat
miskin tetapi tidak memiliki desa melalui kartu desa sehat, yang sesuai dengan kategori
jaminan kesehatan (BPJS/ dengan dana Rp. 50.000.000 yang sudah di tetapkan.
jamkesmas/jamkesda) (lima Puluh Juta Rupiah) 6. Warga dapat langsung
2. Kecamatan Ciemas Kabupaten 2. Dalam musdes tersebut berobat ke bidan desa
Sukabumi hanya memiliki 1 disepakati untuk kemudian bidan desa dapat
(satu) Puskesmas. mengalokasikan anggaran meminta pembayaran kepada
3. Lambatnya pencairan sebesar 50 juta dari sumber desa setiap bulan.
dana desa mengakibatkan Dana Desa untuk pengobatan 7. Untuk pengobatan di
sulitnya pemerintah desa gratis. puskesmas warga harus
merealisasiskan program kartu 3. Kriteria peserta penerima membuat surat pengantar
desa sehat. program di batasi pada 4
4. Program kartu desa sehat dari desa.
kategori yaitu : (1) warga 8. Untuk pengobatan ke RSUD
tidak masuk dalam parameter
yang memiliki tanggungan kartu desa sehat hanya
penggunaan dana desa
(Siskeudes) sehingga menjadi banyak, (2) penyakit tetap, (3) mengklaim biaya transportasi
hambatan sendiri dalam ibu hamil, (4) tidak memilki (ambulan) dan perawatan
pengalokasian anggaran. jaminan sosial. pertama.
Hasil
Sejak tahun 2017 sebanyak 150
warga desa girimukti telah men
dapatkan fasilitas pengobatan
gratis melalui kartu desa sehat.
Pembelajaran
Pemerintah desa agar dapat
melakukan sensus kependudukan
secara berkala dengan tujuan untuk
Rekomendasi Kontak Informasi
memastikan kondisi ekonomi dan 1. Perlu melalukan perjanjian
kerjasama dengan RSUD 1. Kepala desa Girimukti : Akung
sosial warganya. Sehingga program terdekat agar kartu desa sehat
kartu desa sehat ini tepat sasaran. HP 085793947044
juga dapat digunakan di RSUD. 2. Kontributor : Sabadesa
Untuk selanjutnya pemerintah desa 2. Perlu berkoodinasi dengan
juga dapat menerapkan sistem pemangku kepentingan Copyrights: TPID Ciemas
pembayaran non-tunay (auto debet) agar warga penerima kartu
desa sehat dapat segera
untuk pembayaran pengobatannya mendapatkan fasilitas jaminan
sehingga pengelolaan administrasi kesehatan dari pemerintah
dapat lebih akuntabel. supra desa.
P
Ringkasan
- Sebelum ditambang desa memerlukan waktu dan biaya
emerintah Desa Selingsing, untuk menetralkan tingkat
Kec. Gantung, Belitung ini subur. Setelah habis
keasaman/kebasaan air karena
Timur, Bangka Beluting, ditambang, area bekas
mengandung masih adanya
berhasil menyulap area tambang menjadi tandus, unsur mineral tambang yang
cerukan bekas tambang timah yang kritis dan banyak lobang tinggi
tandus dan berbahaya menjadi berbahaya sampai dengan
area perkebunan nan hijau dan genangan air yang masih Inovasi
indah dengan sejumlah tanaman tinggi kandungan logamnya.
Menyulap lahan ceruk bekas
produktif di dalamnya. Kini, warga - Kepemilikan lahan tambang timah yang tanndus
mantan penambang ilegal memiliki masyarakat masih terbatas. dan berbahaya menjadi lahan
pencaharian baru dan memperoleh Sebagian besar lahan pertaniian yang menghasilkan
penghasilan, bahkan kebun tersebut masih berada dalam
tersebut menyumbang penghasilan konsesi sebuah perusahaan Proses
bagi desa. tambang swasta, PT. Timah. 1. Pemerintah desa bersama
Luasnya mencapai 6,5 hektar masyarakat menyelenggarakan
Latar Belakang
- Penghasilan warga menurun musyawarah untuk
- Kabupaten Belitung Timur merumuskan gagasan hingga
dikenal sebagai surganya drastis setelah lahan
pengambilan keputusan
tambang timah. Tapi tambang tak menghasilkan kebijakan pemanfaatan lahan
sekarang sudah turun - Tanah bekas tambang bekas tambang, khususnya
pamornya. Desa Selingsing kehilangan unsur yang berada dalam konsesi
merupakan salah satu haranya sehingga tingkat PT. Timah. Sekaligus juga
desa yang di dalamnya kesuburannya rendah membahas perencanaan
- Kolam bekas galian anggaran dari APBDesa untuk
menyimpan banyak ceruk
tambang tidak bisa langsung mendukung gagasan tersebut.
P
Ringkasan - Tingginya permintaan peci dari
a. Jalur produksi
masyarakat
emerintah Desa Cibodas,
Kecamatan Tanara, di Input Mencari dan menemukan
Inovasi potensi lokal sebagai
Kabupaten Banten, ter
Menyulap lombah pisang menjadi pengganti tapas kelapa
bilang sukses menyulap
produk unggulan desa: peci atau sebagai bahan baku
limbah kulit pohon pisang yang
songkok membuat peci.
berlimpah di desanya menjadi
process 1. Kulit pohon pisang
produk unggulan desa: peci atau Proses yang sudah terkumpul
songkok. dikeringkan hingga
- Terinspirasi oleh seorang santri
Kini, produk ini menjelma sebagai yang mengenakan peci terbuat kandungan airnya hilang.
produk ciri khas dari desa Cibodas, dari tapas pohon kelapa dalam 2. Kulit pohon pisang yang
limbah pisang pun berkurang sebuah pertemuan di Pesantren sudah kering diambil
dan memberikan kontribusi bagi di Jawa, seorang warga desa bagian kulit dalamnya,
lalu dipres agar hilang
pendapatan desa (PAD). Cibodas pun merancang
kisutnya.
peci kulit pohon pisang
Latar Belakang (Jawa: debog) karena untuk 3. Setelah itu, dilakukan
pewarnaan. Biasanya
- Desa Cibodas memiliki mendapatkan tapas kelapa di
pilihan warnanya natural
perkebunan pisang relatif luas Banten tidak mudah atau sesuai dengan
dan kerap menghasilkna limbah - Pada awalnya, peci yang karakter pohon pisang.
dari kulit pohon pisang dirancangnya digunakan 4. Setelah bahan baku
- Variasi produk peci atau sendiri, keluarga serta kerabat siap, langkah berikutnya
songkok cenderung monoton dekat. Namun banyak diminati menyiapkan pola
dan menggunakan bahan yang warga lain dan mulai banyak sesuai dengan ukuran
sama dari waktu ke waktu, permintaan. dan spesifikasi yang
yakni kain beludru ditentukan.
- Langkah menjawab besarnya
- Bahan dasar ataupun bahan permintaan, ditempuh melalui 5. Asembling
baku pendukung pembuatan dua jalur yaitu: 1) jalur produksi (penggabungan)
komponen pembuat peci
peci yang berasal dari pohon yang melingkupi “input-process-
dan menjahit hingga
pisang tersedia melimpah. output”, dan 2) menjaga menjadi peci siap pakai.
Tapi selama ini tidak banyak keberlanjutan produksi
dimanfaatkan. Output Produk peci jadi dikontrol
(pemasaran dan pelembagaan
kualitasnya dan dipacking
keterampilan membuat peci)
agar menarik perhatian dan
kepercayaan pembeli.
Berkebun Kopi di
Lahan Gambut
D
Ringkasan Kebun kelapa banyak yang
Rp. 2.500/Kg dan dipanen setiap
terbengkalai karena tidak ada 20 (dua puluh) hari sekali, maka
esa Kedabu Rapat, Ke lagi warga yang mengurusnya bila dalam sekali panen bisa
camatan Rangsang, Kabu sehinga pemasukan desa dari mencapai 100 kg, setiap petani
paten Meranti, yang ter sektor perkebunan melemah. dapat meraup pendapatan kotor
letak di gugusan pulau Dalam bahasa lokal kondisi ini sebesar Rp. 250 ribu/20 hari.
terluar di selat Malaka, memiliki digambarkan “kais pagi, makan Masuknya tengkulak dan
lahan bekas tanaman kelapa pagi”, “kais malam, makan pihak luar lain terminimalisir
yang kurang produktif karena malam”. dengan adanya BUMDesa yang
intrusi air laut. Pemerintah desa Mata pencaharian nelayan dan
membangun relasi usaha yang
memanfaatkan lahan gambut yang hasil penjualan ikan tidak cukup menguntungkan petani kopi.
telah terbengkalai tersebut menjadi memenuhi kebutuhan rumah
produktif melalui penanaman tangga. Proses
kopi. Pemerintah Desa bekerja Pemerintah desa bersama
sama dengan Dinas Pertanian Inovasi masyarakat mengangkat topik
terkait tata cara penanaman Pemanfaatan lahan gambut untuk pengembangan budidaya
kopi di lahan gambut sehingga pengembangan budi daya, produksi tanaman produksi kopi ke dalam
menjadikannya lebih bermanfaat forum musyawarah perencanaan
dan pemasaran kopi
dan menghasilkan. desa.
Hasil Melalui musrenbangdesa,
Latar Belakang gagasan tersebut disetujui dan
Hutan gambut di desa dapat
Desa Kedabu Rapat, Kecamatan
ditetapkan menjadi program
dimanfaatkan kembali bagi pembangunan desa pada tahun
Rangsang, Kabupaten Meranti,
tanaman kopi yang membutuhkan anggaran 2014.
Provinsi Riau bertipologi hutan
media tanah gambut.
gambut yang kini kurang Pemerintah desa
Pendapatan rumah tangga
produktif karena intrusi air laut mempercayakan pengelolaan
menjadi lebih singkat dari pada
berlebihan. produksi olahan kopi hingga
komoditas kelapa karena dalam
Desa Kedabu Rapat dikenal
pemasarannya kepada lembaga
jangka waktu 20 hari warga
sebagai tempat persinggahan BUMDesa yang telah dibentuk
sudah bisa menanam, mengolah
pedagang sejak zaman sebelumnya.
lalu menjual kopi ke pasar. Petani
penjajahan Belanda dan Jepang bisa panen sebanyak 2 kali per Penanaman kopi dilakukan oleh
karena lokasinya yang strategis bulan. masing-masing warga yang
di bibir Selat Malaka. memiliki lahan.
Kopi Liberika dari Desa
Produktivitas kelapa menurun
Kedaburapat masuk dalam Untuk arahan terkait teknis
akibat intrusi air laut berlebihan kategori indikasi geografis tahapan penanaman kopi,
meskipun kelapa telah menjadi sehingga memperkuat nilai hasil Pemerintah Desa mengundang
komoditas unggulan desa dalam produk usaha desanya. Balai Pengkajian Teknologi
menunjang pendapatan warga. Pertanian.
Kisaran harga jual kopi adalah
D
Ringkasan
esa Mulia Jaya Kabupaten
Kolaka Timur, Provinsi
Sulawesi Tenggara, meng
embangkan budidaya
Cabe pada lahan non produktif yang
pengelolaannya diserahkan kepada
Badan Usaha Miliki Desa (BUMDes)
Mukti Jaya. Kegiatan panen cabe
dilaksanakan dengan cara padat
karya tunai oleh masyarakat desa
dan sebagian besar memanfaatkan
pekerja perempuan.
Latar Belakang
1. Sebagian besar masyarakat diversifikasi komoditas, dari kakao dikelola secara langsung oleh
Desa Mulia Jaya Kecamatan dan lada menjadi cabe. BUMDes Mukti Jaya, Desa
Dangia Kabupaten Kolaka Mulia Jaya, dengan melibatkan
Timur, bermata pencaharian Proses secara langsung masyarakat
petani, khususnya petani kakao sekitar;
dan lada. 1. Melalui musyawarah Desa,
Kepala Desa Mulia Jaya 4. Dalam pemasaran hasil panen
2. Produksi kedua komoditi menyampaikan gagasan dan cabe tersebut, BUMDes Mukti
tersebut sedang mengalami rencananya menyelesaikan Jaya menjalin kerja sama
penurunan semakin banyak, permasalahan lahan dengan pedagang regional;
termasuk harganya di pasaran, non produktif dengan 5. Sampai dengan bulan
sehingga banyak masyarakat cara mengembangkan April 2018 telah dilakukan
tidak intensif lagi memelihara pengembangan budidaya panen cabe sebanyak 7 kali,
dan mengembangkan kebun- tanaman cabe. dilaksanakan secara padat karya
kebun mereka.
2. Tahap Pertama: Sebagai tunai, Rp 4.000/kg (setiap hari
3. Dengan demikian banyak kebun langkah awal disepakati untuk seorang bisa memetik rata-
masyarakat yang dibiarkan tidak mengelola lahan milik Kepala rata hasil panen 30 kg) yang
digarap lagi dan menjadi tidak Desa sebesar 2 ha, yang melibatkan sebagian besar
produktif. dihibahkan kepada Badan tenaga kerja perempuan.
Usaha Miliki Desa (BUMDes) 6. Tahap kedua: Berdasarkan
Inovasi dipergunakan mengembangkan kesuksesan pengembangan
Menghidupkan kembali produk budidaya tanaman cabe; cabe sebelumnya, maka
tifitas lahan non produktif melalui 3. Kegiatan pengembangan Desa Mulia Jaya melalui
budidaya tanaman cabe BUMDes Mukti Jaya akan
D
Ringkasan
esa Olu terletak di
Kecamatan Lindu
Kabupaten Sigi Provinsi
Sulawesi Tengah dengan
jumlah penduduk 1.986, Dengan
Potensi Alam yang dimiliki desa
Olu yang melimpah terutama ikan
Mujair dan umbi-umbian yang
belum terolah dangan baik. Telah
terjadi Peningkatan pendapatan
masyarakat melalui pemanfaatan
potensi desa yaitu Ikan Mujair dan
Umbi-umbian.
Hasil
1. Desa Olu menjadi sentra
produk tortila ikan mujair dan
umbi-umbian.
2. Masyarakat Desa Olu dapat
menikmati hasil produksi
ikan mujair dan umbi-umbian
sebesar 8 kali lipat dari harga
jual ikan mentah, dengan
modal produksi per kilo
pembuatan tortilla sebesar Rp
25.000,- dan hasilnya sebesar
Rp 150.000-Rp 200.000,-
3. Pemasaran sudah mencapai
kota Palu yang dilakukan oleh
Bumdes Maju bersama
Pembelajaran
Potensi alam desa dapat diolah
menjadi produk-produk baru yang
memiliki nilai jual yang berlipat
ganda sehingga berkontribusi
terhadap peningkatan pendapatan
masyarakat.
Ide inovatif dari pemerintah
desa perlu didukung gerak cepat
2. Ide tersebut disampaikan juga tortilla, dalam satu Kilogram perwakilan masyarakat agar segera
ke masyarakat dan disambut mengasilkan 20-25 bungkus terealisasi.
oleh perwakilan masyarakat dan dapat dijual seharga
dari kelompok perempuan 10.000/bungkus. Rekomendasi
dengan tindak lanjut untuk 6. Pemasaran dilakukan 1. Diperlukan Peningkatan
membuat tortilla dari ikan melalui penjualan langsung Kapasitas kelopok
mujair dan umbi-umbian. di supermarket dan dengan perempuan sebagai pelaku
3. Kelompok perempuan mengikuti pameran-pameran, kegiatan.
tersebut menyadari adanya serta memanfaatkan jaringan 2. Diperlukan peningkatan
perbandingan harga jual ikan penjualan online dan warga produksi karena adanya
mujair dari harga Rp 3500,-/ desa yang tinggal di wilayah peningkatan permintaan
Kg ikan mentah dengan Rp perkotaan. 3. Perlunya menjaga
100.000,- - Rp 200.000,-/kg 7. Permintaan pasar yang bahan baku sebagai
setelah menjadi tortilla. meningkat menjadikan tortilla keberlangsungan produksi
4. Satu kilogram ikan mujair ikan mujair dan umbi-umbian 4. Perlunya mempertahankan
yang dioleh menjadi tortilla ini menjadi produk unggulan kualitas produksi
menghasilkan 20 -25 bungkus desa.
dan dapat dijual seharga 8. Desa meningkatkankan
Rp10.000,-/bungkus. dukungannya untuk Kontak Informasi
5. Umbi-umbian yang biasanya meningkatan produksi
Saidin Ali, HP 0823-4939-0763
dibeli/pohon oleh pengepul tortilla dengan memberikan
dengan harga Rp 5000,-/ penyertaan modal pada Copyrights: TPID Lindu
pohon bisa menghasilkan 5 kg BUmdes sebagai pengelola
umbi. Setelah dikelola menjadi produksi tortilla.
Pengembangan dan
Pengelolaan Destinasi
PELANCU melalui BUMDesa
P
Ringkasan bermain dan kurangnya Proses
perhatian orang tua karena 1. Pada tanggal 12 Agustus
emerintah Desa Ulak Pan sibuk bekerja 2017 Karang Taruna Desa,
dan, Kecamatan Merapi 2. Memanfaatkan potensi Pemerintah Desa, BUMDesa
Barat, Kabupaten Lahat, sumber daya alam bersama penduduk Lokal
Provinsi Sumatera Selatan, yang selama ini kurang melakukan pertemuan untuk
Memberdayakan Sumberdaya dikembangkan yang awalnya mencari jalan keluar terhadap
Manusia (SDM) yang ada di Desa lokasi tersebut adalah tempat permasalahan desa.
dan Memanfaatkan Potensi pembuangan sampah warga 2. Pertemuan tersebut
dan lahan tidur menyepakati bahwa ada lahan
Sumber Daya Alam (SDA) yang ada,
3. Banyaknya kenakalan remaja tempat pembuangan sampah
seperti Aliran Sungai Lematang dan
sehingga ingin menciptakan yang lokasinya berlatar
Pemandangan Indah Bukit Serelo. adanya wadah bagi anak-anak belakang icon kabupaten,
Tempat ini dulunya merupakan dan masyarakat agar peduli yaitu Bukit Serelo (bukit
tempat pembuangan sampah yang dengan lingkungan dan literasi jempol/telunjuk) yang dapat
berubah fungsi menjadi destinasi 4. Menggali sejarah Desa dialihfungsikan.
Wisata “ PELANCU” yang di kelola Pelancu yang telah lama 3. Hasil pertemuan tersebut
oleh BUMDesa Kedaton. dilupakan membuat rencana kerja
dan menjabarkan kegiatan-
Latar Belakang Inovasi kegiatan dan sarana untuk
1. Berawal dari seringnya dikembangkan di lahan
Menggali potensi alam seperti tersebut. Hal pertama yang
anak-anak sepulang sekolah
bermain bersama ke sungai, sungai dan bukit sebagai tempat dilakukan adalah gotong
kebun/hutan pinggiran desa wisata dan sarana bermain bagi royong untuk membersihkan
karena tidak adanya tempat anak-anak. lahan dan disepakati untuk
mengelolanya secara
swadaya.
P
Ringkasan
emerintah Desa
Ngalenggeran, Kecamatan
Patuk Kab Gunung Kidul
Provinsi Yogyakarta,
jarak tempuh 20 km dari kota
Wonosari dan 25 km dari kota
Yogyakarta. Pada Tahun 1991,
desa Ngalenggeran, Kecamatan
Patuk Kab Gunung Kidul Provinsi
Yogyakarta, mendapat bantuan
bibit Kakao dari pemerintah, dan
seluruh masyarakat menanam Latar Belakang tani, pembinaan petani
Kakao. Pada masa panen raya, harga lebih intensip, pemerintah
1. Tahun 1991, desa
Kakao tidak menentu,dan beberapa Ngalenggeran, Kecamatan mensupport pelatihan dan
tengkulak mempermainkan harga, Patuk Kab Gunung Kidul bantuan bibit dan sarana
masyarakat kecewa dan sebagain Provinsi Yogyakarta, pertanian lainnya.
menebangi pohon Kakao. mendapat bantuan bibit 6. Pada tahun 2010, buah kakao
Kakao dari pemerintah, dan semakin melimpah, sehingga
Pada tahun 2010, buah kakao muncul ide dari kelompok
seluruh masyarakat menanam
semakin melimpah, sehingga Kakao. Purbarasa (kelompok Kuliner
muncul ide dari kelompok Purbarasa 2. Pada masa panen raya, masyarakat) yang dibentuk
(kelompok Kuliner masyarakat) harga Kakao tidak menentu, oleh Kelompok sadar
yang di bentuk oleh Kelompok dan beberapa tengkulak wisata (POKDARWIS) untuk
sadar wisata (POKDARWIS) untuk mempermainkan harga, memanfaatkan biji Kakao
masyarakat kecewa dan menjadi pengolahan dodol
memanfaatkan biji Kakao menajadi coklat.
pengolahan dodol coklat, dan kini sebagian menebangi pohon
Kakao. 7. Dengan dodol coklat, semakin
terus berkembang, masyarakat banyak menarik pihak swasta
3. Di Desa Nglanggeran terdapat
Desa Ngalenggeran mengelola untuk mengembangkan biji
65 hektar tanaman kakao,
Kakao menjadi Coklat. luasan tanaman kakao kakao di desa Nglanggeran,
masyarakat setiap bulannya dan tahun 2013 melalui CSR
mencapai 3-5 ton dan diolah Bank Indonesia memberikan
di desa Nglanggeran sebanyak pendampingan Gapoktan
30 persen dari produksi kakao. dengan dengan mengandeng
pihak LIPI untuk aspek
4. Namun sebagian masyarakat teknologi, dengan tahapan
masih mempertahankan sebagai berikut tahun I,
tanamana Kakao, ada pembinaan tatakelola
upaya dari pemerintah pertanian Kakao, dan tahun
membina para petani di ke 2 pengelolaan bubuk coklat
desa Ngalenggeran, melalui dan pembinaan kualitas dodol
kelompok-kelompok tani. coklat dan pelatihan minuman
5. Dengan adanya kelompok coklat
8. Pada tahun ke 3 dilakukan dengan dengan mengandek 4. Hasil Kakao diolah menjadi
pembinaan lebih lanjut pihak LIPI untuk aspek teknoloi, coklat secara mandiri oleh
meliputi pembuatan coklat dengan tahapan sebagai berikut kelompk masyarakat dengan
batangan, pengemasan dan tahun I, pembinaan tatakelola berbagai varian, yang
pembangunan Griya Coklat pertanian Kakao, dan tahun diproduksi dan pemasarannya
dalam rangka menunjang ke 2 pengelolaan bubuk coklat melalui griya coklat
Desa wisata. dan pembinaan kualitas dodol 5. Adanya kontribusi terhadap
9. Dengan adanya pengolahan coklat dan pelatihan minuman PAD.
cokelat mampu menjadi daya coklat
tarik wisata baru di desa. 5. Kelompok terus memproduksi
Dengan banyaknya wisatawan olahan coklat karena bahan Pembelajaran
yang berkunjung dan membeli baku kakao merupakan potensi Masyarakat secara mandiri dapat
cokelat, perekonomian warga pertanian di Desa Nglanggeran
meningkatkan produktifitas tana
pun meningkat. Sebab, biji di mana hampir semua KK
kakao kering yang awalnya memiliki pohon coklat. man kakao yang selanjutnya dapat
dijual Rp 20.000 per kilonya, 6. Pada tahun ke 3 dilakukan diolah menjadi berbagai bentuk
sekarang bisa dijual dengan pembinaan lebih lanjut meliputi olahan minuman dan makanan
harga Rp 250.000 per kilo. pembuatan coklat batangan, berbahan coklat, sehingga me
pengemasan dan pembangunan ningkat
kan pendapatan masya
Inovasi Griya Coklat dalam rangka rakat.
menunjang Desa wisata.
Pengelolaan sumber daya alam
7. Hingga saat ini para petani Rekomendasi
secara mandiri dari hulu ke hilir
sudah mendapatkan hasilnya 1. Dalam rangka meningkatkan
oleh masyarakat desa, dari kakao melalui harga Kakao yang kualitas Olahan Coklat,
menjadi coklat. tinggi dan stabil, untuk dikelola diperlukan peningkatan
menjadi Coklat melalui Griya kapasitas pengolahan coklat
Proses coklat. lebih lanjut
1. Petani Desa Ngalenggeran 8. Tahun 2017 dan 2018, dana
mengeluhkan harga Kakao yang desa terus dialokasi untuk 2. Dalam rangka peningkatan
rendah, sehingga masyarakat meningkatkan kapasitas produktifitas olahan berbahan
kecewa dan sebagian pengolahan coklat. coklat dperlukan teknologi/
menebang pohon Kakao. kapasitas yang cukup besar,
2. Desa melakukan musyawarah, Hasil sehingga dapat menekan biaya
dan membentuk kelompok- produksi.
kelompok tani, yang selanjutnya 1. Masyakat dapat 3. Diperlukan inovasi Varian-
membentuk Gapoktan membudididayakan tanamana
varian berbahan coklat
dalam rangka meningkatkan Kakao secara baik dan benar
4. Berbagi pengalaman secara
produktifitas Kakao dan 2. Hasil tanaman Kakao meningkat
lebih luas ke daerah lain
pemasarannya. dan berkualitas
tentang inovasi pengolahan
3. Selanjutnya 2010, buah kakao 3. Pendapatan Petani Kakao sumber daya alam agar desa
semakin melimpah, sehingga meningkat dengan adanya tidak serta merta menjual hasil
muncul ide dari kelompok pengolahan cokelat mampu tani atau perkebunan secara
Purbarasa untuk memanfaatkan menjadi daya tarik wisata baru mentah saja.
biji Kakao menjadi pengolahan di desa. Dengan banyaknya
dodol coklat. wisatawan yang berkunjung Kontak Informasi
4. Dengan dodol coklat, semakin dan membeli cokelat,
perekonomian warga pun 1. Kepala Desa, Senen,
banyak menarik pihak swasta 081804252032
untuk mengembangkan biji meningkat. Biji kakao kering
kakao di Desa Nglanggeran, yang awalnya dijual Rp 20.000 2. Direktur BUMDesa, Ahmad
dan tahun 2013 melalui CSR per kilonya, sekarang bisa dijual Nasrodin, 08127375590
Bank Indonesia memberikan dengan harga Rp 250.000 per
3. Manajer Griya Coklat, Sugeng
pendampingan Gapoktan kilo.
Handoko, 081802606050
D
Ringkasan Latar Belakang pendistribusian dan pemasaran
• Maregam, dikenal sebagai seperti lemahnya dukungan
esa Maregam Kecamatan alat transportasi dan agensi
satu-satunya desa penghasil
Tidore Utara Kota Tidore gerabah di Maluku Utara karena pemasaran;
Kepulauan dikenal memiliki tanah yang cocok • Jenis gerabah yang banyak
sebagai satu-satunya untuk bahan baku gerabah. dan diminati pasar diantaranyaketa
desa penghasil gerabah di seantero sudah dikenal sebagai satu- atau forno, boso atau balangan,
Maluku Utara dan sekitarnya. satunya penghasil gerabah. nguna-nguna atau penutup
Kandungan tanahnya yang tidak • Awalnya keterampilan balangan dan hito. Keta atau
membuat gerabah didapatkan forno adalah perbot rumah
didapati di daratan Maluku lainnya tangga untuk membakar sagu.
dipercaya tak pernah habis meski warga Maregam secara turun
temurun. Hingga tahun 1995-an
bertahun-tahun ditambang. baru mendapat perhatian dari Inovasi
Pengrajin gerabah semuanya pemerintah desa yang ditandai Mengembangkan kebijakan pem
perempuan. Hal ini dipercaya dengan dikirimnya beberapa
pengrajin ke Kasongan Bantul bangunan desa berkelanjutan yang
terkait dengan sosok leluhur
untuk belajar tentang produk berorientasi pada pengembangan
yang kali pertama membuat dan
gerabah. industri gerabah rumahan Desa
mengajarkan gerabah adalah sosok
• Sayangnya, hingga tahun 2014- Maregam dengan penekanan pada
perempuan yang oleh warga lokal
an kegiatan usaha gerabah dukungan produksi, distribusi
disebut “Mo’re”. Sampai 2014
mengalami stagnasi, hingga pemasaran.
diakui oleh masyarakat setempat akhirnya di tahun 2015, setelah
usaha kerajinan gerabah Maregam Pemerintah Desa menerima Pelaku
stagnan. Sejak tahun 2015, setiap dukungan Dana Desa, perhatian
tahun, pemerintah desa membuat kebijakan pembangunan pada Pemerintah Desa
kebijakan yang mendukung pada kerajinan gerabah kembali Komunitas pengrajin gerabah
peningkatan prospek usaha bergairah.
• Jaringan pemasaran gerabah Proses
gerabah, khususnya diarahkan ada
Maregam baru menjangkau 1. Tahun 1995-an pemerintah Desa
aspek distribusi dan pemasaran.
pasar lokal dan regional di Maregam mengirim warganya
Hasilnya, jaringan pemasaran sekitar kepulauan Maluku ke Kasongan Bantul Yogyakarta
semakin meluas sehingga oplah Utara. untuk belajar tentang produksi
penjualannya pun meningkat dari • Terdapat kendala dalam hal dan pemasaran gerabah;
waktu ke waktu.
Barter Pengetahuan
untuk Mengoptimalkan
Kampung Wayang
D
Rangkuman Latar Belakang Inovasi
esa Kepuhsari Kecamatan • Banyak industri rumahan yang Membuat program barter pengeta
manyaran Kabupaten memroduksi wayang kulit dan huan pada relawan dan wisatawan
Wonogiri disekal sebagai menjadikannya sebagai sumber yang hendak berkunjung dan
kampung wayang, pendapatan keluarga;
belajar wayang di Kepuhsari
karena secara turun temurun • Keterampilan dalam bidang
warga desanya banyak yang perwayangan yang dimiliki Pelaku
menggantungkan hidup sebagai masyarakat adalah potensi
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)
pengrajin wayang kulit dan sebagai desa yang bisa ditularkan pada
“Tetuka” Desa Kepuhsari
seniman “dalang”. Predikat sebagai khalayak.
kampung wayang terus dipelihara • Kepuhsari sudah dikenal Pendanaan
oleh kelompok sadar wisata sebagai kampung wayang
Swadaya masyarakat
setempat. Karena Kepuhsari sudah hingga ke negeri manca,
cukup dikenal di pentas dunia sehingga sering mendapat Proses
sebagai pusatnya studi wayang kunjungan turis asing (Amerika, 1. Pokdarwis Desa Kepuhsari
di Indonesia, tidak sedikit turis Jepang, Korea dan Belanda.); proaktif menyosialisasikan
mancanegara yang berkunjung dan • Masyarakat secara umum dalam berbagai pertemuan
ingin belajar bagaimana membuat belum bisa memerankan diri formal maupun informal
wayang. Untuk memberdayakan sebagai pemandu wisata, dengan warga tentang
sehingga komunikatif dengan manfaat branding Kepuhsari
masyarakat sehingga siap dengan sebagai pusatnya produksi
brand Kepuhsari sebagai kampung wisatawan;
ekonomi kreatif dan
wisata, Pokdarwis terus bekerja • Masyarakat membutuhkan pembelajaran tentang wayang
menguatkan kapasita kelompok keterampilan agar representasi kulit. Tujuannya, agar rasa
perempuan dan remaja dengan Kepiuhsari sebagai desa wisata kepemilikan dan dukungan
keterampilan yang dapat mencukupi dapat meninggalkan kesan masyarakat semakin kuat.
yang baik pada wisatawan 2. Tahun 2017, Pokdarwis Tetuka
kebutuhan layanan wisata seperti
yang berkunjung (keterampilan membangun korespondensi
keterampilan berbahasa asing, dan
berbahasa asing, tata boga dan dengan pihak manapun
tata boga. Tapi karena sempitnya yang peduli ataupun sekadar
pengelolaan homestay);
sumber daya yang dimiliki, ingin belajar tentang wayang
• Pokdarwis tidak memiliki
Pokdarwis membuat strategi barter (mahasiswa, peneliti, dan turis
cukup sumber daya untuk
pengetahuan dengan wisatawan manca) yaitu dengan membuka
memberikan pelatihan program volunteer dimana
yang hendak berkunjung, berstudi pengembangan kapasitas bagi
dan tinggal beberapa waktu di seseorang dapat mendaftar
anggota-anggotanya. atau menyampaikan langsung
desa. Kini sebagian masyarakat
• Pemerintah desa kurang tujuan yang hendak dicapai
dapat berbahasa asing sehingga dengan rencana kunjungan ke
memberikan perhatian pada
siap menjadi guide bilamana ada kebutuhan pengembangan Kepuhsari serta kemampuan
turis manca yang berkunjung. kapasitas anggota Pokdarwis. yang hendak dishare untuk
warga desa.
Mendayagunakan Tanah
Ulayat sebagai Sumber
Kesejahteraan Desa
S
Ringkasan Umum Tantangan dan Latar 2. Menyelenggarakan musyawarah
Belakang Masalah khusus komunitas adat untuk
alah satu sumber kesejah
Ada satu area lahan adat yang
pengambilan keputusan
teran desa-desa di Maluku akhir. Forum menyepakati
Tenggara adalah tanah memiliki nilai strategis dan
potensial bila dikembangkan untuk menyerahkan tanah
adat, tanah yang dimiliki adat menjadi aset desa
sebagai destinasi wisata.
secara komunal oleh masya rakat sekaligus tanggung jawab
dan pengelolaan didasarkan pada Adanya prakarsa masyarakat
pengelolaannya kepada Ohoi
desa agar lokasi tersebut
aturan dan kelem bagaan adat. (desa).
dikembangkan menjadi destinasi
Sayangnya, kebanyakan tanah 3. Melembagakan rencana
wisata, karena angka kunjungan
adat belum dioptimalkan nilai wisatawan cenderung naik dari pembangunan destinasi
kemanfaatannya. waktu ke waktu, dan tidak ada wisata ke dalam dokumen
Desa Rumahdian dapat dikatakan pengelolaan lokasi tersebut perencanaan dan penganggaran
adalah desa terdepan di Kecamatan sebagai destinasi wisata. pembangunan desa (RPJMDesa,
Manyew Kabupaten Maluku Desa memiliki dna
RKPDesa dan APBDesa)
Tenggara yang berhasil mengelola pembangunan karena pada tahun 2015. Pada tahun 2015
tahun 2015 menerima alokasi dialokasikan Rp120 juta dari DD
tanah adat untuk kegiatan usaha
Dana Desa (DD) dan Alokasi untuk pembangunan fasilitas
produktif desa. Ukurannya cukup
Dana Desa (ADD). publik obyek wisata.
luas, sehingga memadai untuk
dibuat destinasi wisata yang 4. Pengerjaan sarana dan
nyaman. Pada tahun anggaran Solusi/Inovasi yang prasarana publik obyek wisata
Dijalankan secara transparan dan dalam
2015 Pemerintah Desa memulai
suasana kegotong-royongan.
proses pengerjaan destinasi wisata Mengembangkan tanah adat
tersebut sehingga kini area tersebut 5. Pengelolaan layanan publik
menjadi destinasi wisata yang
destinasi wisata diserahkan
memiliki nilai estetis yang lebih pengelolaannya diserahkan kepada
kepada BUMDesa.
menjanjikan, sehingga menarik desa melalui BUMDesa.
perhatian publik untuk berekreasi Hasil/Capaian
di tempat tersebut. Proses/Langkah dalam
Penyelesaian Masalah/ Desa menerima tambahan aset
Tantangan berupa tanah adat atau tanah
1. Pemerintah menyelenggara ulayat sekaligus tanggung jawab
musyawarah desa untuk untuk mengelolanya untuk sebesar
membahas prakrasa kemakmuran masyarakat.
pengembangan destinasi Desa memiliki destinasi wisata baru
wisata desa sekaligus mencari yang lebih lengkap dan nyaman
permufakatan penggunaan karena menawarkan fasilitas publik
lahan adat sebagai pilihan yang memadai.
lokasinya.
Gedung Olahraga
untuk Rakyat
P
Ringkasan masyarakat Desa Cinta Kasih 4. Di tahun 2016 pada kegiatan
terhadap olahraga terutama Musrenbangdes Desa Cinta
emerintah Desa Cinta Kasih
cabang olahraga bulutangkis, Kasih kembali ditemukan
Kecamatan Belimbing futsal, tenis meja dan takraw usulan dari masyarakat untuk
Kabupaten Muara Enim cukup antusias. dibangunkan Gedung Sarana
Provinsi Sumatera Selatan 5. Belum tersedianya tempat Olaharga yang multifungsi
memanfaatkan Tanah yang dulunya penyimpanan barang 5. Pemerintah Desa
berdiri eks.Sekolah Rakyat (SR) dan inventaris sebagai aset menyampaikan usulan
Balai Desa menjadi Gedung Sarana desa sehingga kesulitan masyarakat tentang
Olahraga (SORGA) yang multiguna dalam penginventarisir dan pembangunan Gedung
– dengan istilah Gedung Olahraga pemeliharaan Olaharaga yang mulifungsi ke
untuk rakyat. Pembangunan 6. Setiap tahun diselenggarakan Musrenbang tingkat Kecamatan
gedung bersumber dari Dana Desa pertandingan dalam bentuk Tahun 2016
(DD) Tahun Anggaran 2017. Kini turnamen bulutangkis antar 6. Pemerintah Desa Cinta Kasih
Desa Cinta Kasih sudah memilki Kecamatan sehingga panitia memasukan usulan masyarakat
Gedung Olahraga sebagai wahana penyelenggara kesulitan tantang pembangunan Gedung
menyediakan dan menyiapkan Olahraga multifungsi dalam RKP
pengembangan Bakat olahraga, seni
lapangan . tahun 2017
dan budaya, sarana penyebaran
7. Pada Tahun 2017 Pemerintah
informasi, kegiatan sosialisasi, Inovasi Desa dapat merealisasikan
kegiatan Sosial Kemasyarakatan Membangun dan mengelola Pembangunan Gedung
dan Kegiatan Kesehatan serta sarana/wahana olahraga Olahraga multifungsi dan
sebagai sarana bermain dan belajar multifungsi /serbaguna yang dapat mendapat persetujuan dari
bagi anak-anak. dimanfaatkan oleh seluruh lapisan Badan Permusyawaratan Desa
masyarakat Desa Cinta Kasih. (BPD) Cinta Kasih dengan
Latar Belakang
menggunakan Anggaran Dana
1. Belum tersedia gedung untuk Desa Tahun 2017
masyarakat sebagai wahana
Proses
1. Masyarakat menyampaikan 8. Pemerintah Desa menunjuk
tempat berolahraga yang perwakilan masyarakat sebagai
memadai – Gedung olah raga usulan sebagai proiritas untuk
dibuatkan sebagai wahana petugas pengurus Gedung
untuk masyarakat. Olahraga Multifungsi untuk
2. Banyak masyarakat yang hobi olahraga dan kegiatan adat
dalam Musrenbangdes Tahun mengatur dalam pemanfaatan
di bidang olahraga melakukan Gedung dan Barang Inventaris
pertandingan dan bermain 2015
2. Petugas Inventaris Aset Aset Desa
menumpang ke desa tetangga
sehingga dapat menimbulkan Desa mengeluhkan Hasil Pencapaian
resiko kecelakaan dalam tempat penyimpanan dan
1. Masyarakat memiliki alternatif
perjalanan menuju tempat pengelompokkan barang-
dalam wahana olahraga
tersebut barang Inventaris Desa
dan adat (gedung untuk
3. Terdapat masyarakat Cinta kasih 3. Pemerintah Desa Cinta Kasih
masyarakat)
yang berprestasi dalam bidang mencari solusi untuk segera
2. Telah tersedianya tempat
olah raga didirikan Gedung Sarana
alternatif untuk anak-anak
4. Minat dan perhatian Olahraga Multifungsi.
bermain
D
Ringkasan dengan hasil panen;
dituntut lebih kreatif dalam
esa Srigading Kecamatan Selain sulit mendapatkan air bersih, menciptakan inovasi untuk
Sanden Kabupaten terpaan angin laut yang kencang mengembangkan sektor pertanian.
Sanden Daerah Istimewa membuat petani kesulitan dalam Inovasi selanjutnya yang mulai
Yogyakarta, Wilayah melakukan penyiraman; dan dikembangkan yaitu dengan sistem
Desa Srigading merupakan bagian akhirnya muncul inovasi membuat irigasi kabut di lahan pasir. Sistem
integral dari wilayah Kecamatan Irigasi Kabut untuk Lahan Pasir. ini lebih efisien, efektif, ekonomis
Sanden yang memiliki 4 (empat) dan ramah lingkungan serta
Latar belakang
Desa. Desa Srigading memiliki Modal yang dikeluarkan untuk
1. Penyiraman lahan pasir di Desa menerapkan teknik irigasi kabut,
wilayah seluas 757, 6 ha yang
Srigading selama ini mahal dan
secara administratif terbagi dalam ternyata tidak begitu besar.
boros, tidak tepat guna dalam
20 pedukuhan dan 81 RT. Secara
mengendalikan kelembaban,
Topografis Desa Srigading termasuk suhu, hama, penyakit. Ini Proses
dataran rendah dengan ketinggian menyebabkan biaya produksi
2 – 10 m di atas permukaan laut, tinggi, hasil produksi rendah. 1. Para petani di lahan
termasuk kategori desa pantai. pasir mengeluh kesulitan
Hal ini menyebabkan
Wilayah Desa Srigading dilewati mendapatkan air. Lokasi
pendapatan petani berkurang pertanian di Desa Sri Gadung
oleh Sungai Winongo Kecil yang 2. Lahan pasir di pesisir di ini berdekatan dengan
dimanfaatkan untuk pengairan. Srigading merupakan lahan Pantai Samas. Selain sulit
Sejak 2015 petani di desa marjinal yang sebenarnya mendapatkan air bersih,
Srigading mencoba agar tanaman memiliki potensi tinggi dalam terpaan angin laut yang
bisa tumbuh di lahan pasir. pengembangan pertanian. kencang membuat petani
Namun selama ini selalu kesulitan dalam melakukan
Awalnya dengan mulsa plastik
terkendala dalam masalah penyiraman;
penutup tanaman untuk menjaga
pengairannya. 2. Sejak 2015 petani mencoba
kelembapan tanaman] tetapi gagal. agar tanaman bisa tumbuh di
Lalu mencoba kembali memakai Inovasi lahan pasir. Awalnya dengan
sprinkler (keran penyemprot air) mulsa [plastik penutup
juga gagal, biaya yang dikeluarkan Belajar dari kegagalan inovasi tanaman untuk menjaga
dengan sistem ini terbilang cukup budidaya tanaman lahan pasir kelembapan tanaman]
mahal sehingga tidak seimbang di Desa Srigading, masyarakat tetapi gagal. Lalu mencoba
B
Ringkasan
unut Seberang Kecamataan
Way Ratai Kabupaten
Pasewaran terletak di
daerah dataran tinggi,
yang sebagian besar penduduknya
mendapatkan pasokan air minum
dari sungai. Distribusi yang tidak
merata acapkali menjadi persoalan
sosial yang kadang memertikan
sengketa antarwarga. Setelah
ditemukan teknologi sederhana
koin pengendali distribusi air, air
yang tersalurkan ke rumah-rumah
penduduk bisa merata dan dapat
menekan potensi pemborosan air.
pengendali penggunaan air. kesadaran melakukan
Latar Belakang 5. Lahirnya ide inovatif dari pengelolaan dan
warga untuk membuat alat pemanfaatan air bersih
1. Secara geografis Desa Bunut
pembagi air yang terbuat secara hemat melalui
Seberang adalah desa
dari koin. forum-forum pertemuan
yang terletak di dataran
masyarakat.
tinggi, yang sebagian besar Inovasi 3. Mengajak masyarakat
penduduknya mendapatkan
untuk selalu merawat dan
pasokan air minum dari Penggunaan “koin” dari uang
membersihkan mata air di
sungai, dan jauh dari rumah logam untuk mengatasi masalah setiap minggu
penduduk. pembagian air, sebagai alat 4. Mengumpulkan dan
2. Sistem pendistribusian air
pengganti meteran yang berfungsi membuat “koin” pengganti
ke rumah-rumah penduduk
sebagai pengendali pembagian air meteran, dan dilanjutkan
masih menggunakan
kerumah-rumah penduduk. pemasangan koin
jaringan pipa sederhana.
dibimbing oleh penemu
Penduduk mengalirkan air
inovasi yang dilakukan
ke rumah-rumah dengan
Proses secara swadaya;
membuat bak penampungan
tanpa alat pengontrol
sehingga air banyak yang 1. Pemerintah desa
terbuang percuma. melakukan pemetaan
3. Pendistribusian air ke kebutuhan air setiap
rumah-rumah penduduk rumah, menganalisa
tidak merata. tingkat ketinggian debit air
4. Keterbatasan biaya dan dan ketinggian rumah.
ekonomi untuk membeli 2. Melakukan sosialisasi
alat (meteran) sebagai alat tentang pentingnya
Hasil
1. Masyarakat dapat
menggunakan air bersih
sesuai dengan kebutuhan
setiap harinya
2. Masyarakat Terjamin
dengan kesehatan air yang
ada di rumah masing-
masing.
3. Masyarakat tidak
merasa kesulitan dalam
memanfaatkan air bersih
dalam keadaan musim
kemarau.
Rekomendasi
Pembelajaran Perlu adanya bahan pengganti
1. Mengadakan pertemuan koin sebagai alat kontrol distribusi
antara petugas air bersih air, karena koin yang digunakan
desa dengan masyarakat adalah uang logam, sehingga
desa. dimungkinkan melanggar
2. Mengajak masyarakat ketentuan yang berlaku.
untuk menyisihkan
penghasilanya untuk Kontak Informasi
membayar administrasi Bapak kepala Desa – Desa Bunut
dalam perawatan air Seberang
bersih. Bapak Lili Efendi- Inovator HP
3. Mengajak masyarakat 081271940334
untuk menjaga,
melestarikan sumber
mata air dan melakukan
penghematan pengunaan
air bersih
Tata Kelola
Keuangan Publik
Ringkasan
D
esa tangkil merupakan salah
satu desa di Kecamatan
Cidahu Kabupaten Sukabumi
Provinis Jawa Barat. Sejak tahun
2015 Desa Tangkil membentuk
lembaga zakat infak dan shodaqoh
(ZIS) – hal ini didorong banyaknya
kebutuhan pembangunan dan
pelayanan sosial dasar yang cukup
tinggi sementara kemampuan
pendapatan desa terhitung kecil,
melalui lembaga pengelolaan ZIS
ini telah mendorong partisipasi
warga dan kesadaran warga di Desa
Tangkil untuk menunaikan Zakat,
Infak dan Shodaqoh.
Inovasi Melalui Dana desa TA. 2017,
Latar belakang desa mengalokasikan dana untuk
1. Pembentukan lembaga ini Tata kelola - zakat infak shodaqoh Peningkatan Kapasitas pengelola
dilatar belakangi dengan ZIS.
banyaknya kebutuhan Proses
pembangunan dan pelayanan Proses yang ditempuh
Pelaksanaan pengumpulan ZIS
sosial dasar yang cukup tinggi oleh desa di mulai dengan mulai ditetapkan dari unsur
di desa Tangkil sementara menyelenggarakan Mudes pemerintah desa, BPD dan
kemampuan pendapatan desa (Musyawarah desa) dengan lembaga lainnya. Pemerintah
rendah. melibatkan tokoh agama desa melakukan kebijakan
2. Selain itu lemahnya dan perwakilan masyarakat, pungutan ZIS dalam setiap
kesadaran masyarakat dalam dan diputuskan membentuk pembagian siltap (Penghasilan
menunaikan zakat, infak dan lembaga zakat infak dan Tetap) dan insentif lalu kemudian
shodaqoh menjadi tantangan shodaqoh pengelolaan ZIS meluas kepada
bagi pemerintah desa. masyarakat desa lainnya.
Selanjutnya LAZIS melakukan
3. Atas dasar pertimbangan di Pemerintah desa mengeluarkan
study banding ke Desa
atas, desa menyelenggarakan peraturan desa terkait dengan
Musdes (Musyawarah desa) Nanggrang tentang sistem
ZIS.
dengan melibatkan tokoh pengelolaan ZIS, spirit dan
agama dan perwakilan metode sosialisasi pada
masayarakat, membentuk masyarakat. Selanjutnya
Hasil
lembaga zakat infak dan dilakukan Musdes pembentukan
shodaqoh sosialisasi pengelola ZIS dan 1. Pengelolaan ZIS dari tahun 2011
dilanjutkan sosialisasi kepada sampai sekarang sudah berjalan
masyarakat di setiap kegiatan dan dapat dinikmati oleh warga
keagamaan. desa Tangkil. Beberapa kegiatan