Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ida Ayu Sinta Mahadewi

NIM : 1707531151
RMK RPS 6
INDEKS EFEK DAN AKSI KORPORASI

I. INDEKS EFEK
pengukuran secara statistik atas perubahan nilai dari suatu ekonomi maupun pasar
(investopedia). Dalam konteks pasar modal, indeks efek adalah portfolio teoretis
(imajiner) yang berisi sejumlah efek yang dikumpulkan atas tema dan kriteria tertentu,
mengukur baik sebagian maupun keseluruhan dari sebuah pasar. Indeks Komposit adalah
indeks yang mengukur pasar secara keseluruhan.
Indeks efek memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai tolok ukur (benchmark) dan
sebagai underlying dari produk pasar modal.

I.1. Jenis Indeks Efek


Indeks Saham yang ada di Indonesia antara lain:
Indeks Komposit Indeks Sektoral Indeks Tematik
1. Indeks Harga Saham 1. Agrikultur 1. Jakarta Islamic Index
Gabungan (IHSG) 2. Pertambangan (JII)
2. Indeks Saham Syariah 3. Industri Dasar 2. LQ45
Indonesia (ISSI) 4. Aneka Industri 3. IDX30
3. Indeks Papan Utama 5. Barang Konsumsi 4. KOMPAS100
4. Indeks Papan 6. Properti 5. BISNIS-27
Pengembangan 7. Infrastruktur 6. PEFINDO25
8. Keuangan 7. SRI-KEHATI
9. Perdagangan dan Jasa 8. Infobank15
10. Manufaktur 9. SMInfra18
10. MNC36
11. Investor33

I.2. Metodologi Indeks

1 . P e n eta p a n 2. Kriteria seleksi 3 . P e m b o b o ta n


u n iv e rs e / te m a e fe k d a n p e n y e s u a ia n

4. Tanggal dasar
6. Backtesting 5. Kalkulasi return
dan nilai dasar

7. Index
maintenance

1
II. AKSI KORPORASI
Aksi Korporasi adalah tindakan strategis yang dilakukan oleh Emiten yang secara
signifikan mempengaruhi jumlah dan harga Efek (saham atau obligasi) yang dikeluarkan
oleh Emiten.
Beberapa jenis dari aksi korporasi antara lain rights issue, waran, stock split dan
reverse stock split, dividen, shares buyback, obligasi konversi dan obligasi tukar, callable
bonds, dan aktivitas Merger& Akuisisi.

II.1. Equity Rights Issue


Rights issue (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu/HMETD) merupakan
pelaksanaan dari Pre-emptive right, yaitu hak yang memungkinkan para pemegang
saham untuk menjaga porsi kepemilikan dan hak suara dalam RUPS berupa
prioritas untuk membeli efek yang baru diterbitkan oleh emiten sebelum ditawarkan
kepada pihak lain.

 Dilusi Efek
Dalam rights issue, investor berhak untuk melaksanakan HMETD maupun
tidak. BEI menyediakan sarana bagi investor yang tidak berniat untuk
melaksanakan HMETD dan menjual HMETD tersebut di pasar sekunder.
HMETD disebut efek dilutif karena pelaksanaan dari HMETD dapat
menyebabkan dilusi kepemilikan efek.

II.2. Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegang waran untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada
harga tertentu untuk jangka waktu 6 bulan atau lebih sejak diterbitkannya waran
tersebut.
Waran diterbitkan sebagai sweetener dalam penawaran umum (IPO), karena
waran adalah opsi bagi investor untuk membeli saham perusahaan dengan harga
yang telah ditetapkan.

II.3. Stock Split dan Reverse Stock Split


Stock split adalah pemecahan nominal saham menjadi saham dengan nominal
yang lebih kecil dengan rasio tertentu, misalnya 1 unit saham nilai nominal
Rp1.000 dipecah menjadi 2 unit saham nominal Rp 500. Reverse stock split adalah

2
kebalikan dari stock split, yaitu penggabungan beberapa saham menjadi saham
dengan nominal lebih besar, dengan rasio tertentu.
Stock Split dan reverse stock split mengubah jumlah saham yang beredar
namun tidak mengubah stuktur permodalan dan nilai kapitalisasi pasar. Penggunaan
rasio tertentu dapat membuat saham odd lot (di luar kelipatan 100).
Harga teoretis dan penyesuaian jumlah saham beredar dihitung dengan
mengalikan harga sebelum aksi korporasi dengan rasio split/reverse split yang
dipakai.

II.4. Dividen
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham. Menurut UU PT
no. 40/2007, dividen hanya dapat dibagikan emiten dengan saldo laba positif
Berbagai bentuk dividen:
1. Dividen tunai dibagikan dalam bentuk tunai dan dikenakan pajak dividen.
2. Dividen saham dibagikan dalam bentuk saham, berasal dari reklasifikasi laba
ditahan menjadi modal disetor.
3. Dividen properti dibagikan dalam bentuk aset perusahaan selain tunai atau
saham, misalnya aktiva tetap. Jarang dilakukan perusahaan publik.

Perbedaan dividen tunai dan dividen saham:


Dividen tunai Dividen saham
Terdapat pembayaran tunai Tidak ada pembayaran tunai
Menambah jumlah saham beredar, namun
Tidak mengubah jumlah saham beredar
tidak mengubah kapitalisasi pasar.
Mengurangi total aset perusahaan Tidak mengubah total aset perusahaan
Mengakibatkan perubahan struktur modal Tidak mengakibatkan perubahan struktur
modal

II.5. Shares Buyback


Shares Buyback/Stock Repurchase adalah pembelian kembali saham yang
beredar di pasar oleh perusahaan penerbit. Kebijakan ini merupakan salah satu cara
perusahaan untuk mendistribusikan kas yang dimiliki oleh perusahaan kepada
pemegang saham selain dalam bentuk dividen.
II.6. Obligasi Konversi dan Obligasi Tukar
Obligasi konversi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversi obligasi menjadi saham dari perusahaan penerbit obligasi dengan
rasio yang sudah ditentukan.

3
Obligasi tukar memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar
obligasi menjadi sejumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan lain.

Keuntungan atas kedua bentuk obligasi tersebut adalah sebagai berikut:


Bagi Penerbit Bagi Pemegang
Kupon lebih murah dibandingkan obligasi Kupon lebih tinggi dibandingkan dividen
biasa sebagai kompensasi atas hak
konversi/tukar
Tidak ada biaya penerbitan saham jika Proteksi penurunan nilai dibanding saham
terjadi konversi
Kesempatan capital gain, ketika investor
menukar obligasi menjadi saham

Risiko
Risiko dilusi kepemilikan investor saham Wrong way risk: jika penerbit gagal bayar,
existing jika terjadi konversi harga saham ikut turun

Dampak obligasi konversi dan obligasi tukar, jika pemegang obligasi melakukan
konversi atau tukar:
Obligasi Konversi Obligasi Tukar
Tidak terjadi perubahan total aset Terjadi penurunan total aset
Perbaikan struktur modal Perbaikan struktur modal

II.7. Callable Bonds


Callable bond adalah obligasi yang dapat dilunasi lebih awal (“call”) oleh
penerbit obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi. Callable bond memberikan
hak kepada penerbit untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu (strike
price/call price) dalam periode tertentu. Umumnya call price merupakan harga
premium/ di atas par sebagai kompensasi bagi pemegang obligasi yang
menanggung risiko pelunasan dipercepat.

Faktor yang mendorong penerbit, untuk melaksanakan opsi call antara lain adalah:
1. Terjadi penurunan suku bunga di pasar, sehingga terdapat kesempatan
refinancing dengan bunga lebih rendah.
2. Perusahaan memiliki kas yang cukup besar yang dapat berasal dari penerbitan
saham, penjualan aset atau anak perusahaan.

II.8. Kombinasi Bisnis


Merger/Penggabungan adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu,
dimana perusahaan yang me-merger tetap bertahan dan perusahaan yang di-merger
(sasaran) berhenti beroperasi.

4
Peleburan adalah bergabungnya 2 atau lebih perusahaan yang membentuk 1
perusahaan baru yang memiliki harta dan kewajiban dari seluruh perusahaan
pembentuknya.
Akuisisi/Pengambilalihan adalah pembelian saham/aset perusahaan sasaran
akuisisi yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas perseroan tersebut.
Divestasi/Pemisahan adalah pengalihan sebagian atau seluruh harta dan
kewajiban perusahaan kepada pihak lain.

Alasan-alasan dilakukannya merger/akuisisi/peleburan:


1. Sinergi bisnis: merger akan menghasilkan keuntungan bisnis lebih bagi kedua
entitas dibandingkan tanpa merger, termasuk manfaat skala ekonomi.
2. Keuangan: perusahaan sasaran dalam kondisi yang menyebabkan perusahaan
target tersebut diperdagangkan di bawah nilai wajarnya (fair value), menjadikan
perusahaan tersebut menjadi target atraktif
3. Diversifikasi: dilakukan untuk mengurangi risiko bisnis.
4. Memasuki segmen pasar yang baru.
5. Terdapat kecenderungan konsolidasi dalam satu industri
6. Kewajiban regulasi
7. Meningkatkan market share

Alasan-alasan dilakukannya divestasi:


1. Kewajiban regulasi
2. Dissinergi bisnis: perbedaan kultur 2 perusahaan tidak dapat disatukan Jenis-
jenis

 Pembulatan harga teoretis


PT Bursa Efek Indonesia menetapkan 5 kelompok fraksi harga. Kelompok fraksi
harga tersebut adalah:

Rentang Harga Fraksi Harga

Rp50-<Rp200 Rp1
Rp200-<Rp500 Rp2
Rp500-<Rp2.000 Rp5
Rp2.000-<Rp5.000 Rp10
Rp5.000 ke atas Rp25

Anda mungkin juga menyukai