Pada retensi urin kronik, terdapat masalah khusus akibat
peningkatan tekanan intravesikal yang menyebabkan refluks uretra, infeksi saluran kemih atas dan penurunan fungsi ginjal (Pribakti, 2011).
Retensi urin dapat dibagi menurut lokasi kerusakan syaraf:
a) Supravesikal Berupa kerusakan pada pusat miksi di medulla spinalis sakralis S2–S4 setinggi Th1- L1. Kerusakan terjadi pada saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian atau seluruhnya yang menyebabkan otot tidak mampu berkontraksi dan terjadi distensi kandung kemih. b) Vesikal Berupa kelemahan otot destrusor karena lama teregang, berhubungan dengan masa kehamilan dan proses persalinan (trauma obstetrik). c) Infravesikal (distal kandung kemih) Berupa kekakuan leher vesika, fimosis, stenosis meatus uretra,trauma uretra, batu uretra, sklerosis leher kandung kemih (bladder necksclerosis) (Kapita Selekta Kedokteran, 2000).