Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA REMAJA

Tugas Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu: Ns. Niko Dima K.,M.Kp., Sp.Kep.Kom

KELOMPOK 3
1. Stefilus Laki Leta (185070209111009)
2. Jayanti Ika Siwi (185070209111010)
3. Kharisma Hadi (185070209111014)
4. Maria Rosari Tjeme (185070209111015)
5. Jaya Dwiputranto (185070209111019)
6. Eny Yulistianingsih (185070209111020)
7. Yohanes Vianey S.N (185070209111021)
8. Tutut Andayani (185070209111024)
9. Rizki Taufikur Rahman (185070209111028)
10. Venty Aprilia Putri (185070209111030)
11. Ghita Rahayu Apriliana (185070209111034)
12. Ratih Arum Vatmasari (185070209111035)
13. Lina Anggraeni (185070209111038)
14. Arni Juniwati (185070209111047)
15. Eka Nurul Siam (185070209111048)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Data umum
1. Nama KK : Bp. A
2. Umur KK : 40 tahun
3. Alamat : RT 1 RW 3 Kelurahan Kedungkandang Malang
4. No. Telephon :-
5. Pekerjaan : Kuli bangunan
6. Pendidikan : SMP
7. Susunan Anggota Keluarga :
Sex Hub Dg Agama Pendidik
No Nama Umur Pekerjaan
(L/P) KK an
1 Bp. A 40 tahun L KK Islam SMP Kuli bangunan

2 Ibu. M 35 thn P Istri Islam SMP IRT

3 An. R 16 tahun L anak Islam SMP -

4 An. C 4 tahun P anak Islam - -

5 Ibu. S 65 th P mertua Islam SD -

Genogram
:
Ibu W (70 thn) Bp W Ibu S (65 thn)
Bp. S (Jantung) (Hipertensi) (Ginjal)

Bp P (30 thn)
Bp B (48 thn) Ny R (43 thn)
Ibu M (35 th)
Bp. A (40th)

An. R (16th) An. C (4 th)

: Laki-laki : garis pernikahan

: Perempuan : garis keturunan

: Meninggal : Tinggal serumah

8. Tipe Keluarga
Extended family

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)


Bp. A dan Ibu M sama-sama merupakan orang Jawa. Komunikasi dalam keluarga
menggunakan Bahasa Jawa. Keluarga tidak memiliki kebiasaan khusus mengenai budaya
yang berkaitan dengan kesehatan. Budaya Jawa yang kental dalam keluarga mereka adalah
tentang upacara yang mengiringi kejadian khusus misalnya syukuran 7 bulan kehamilan dan
“slametan” kematian.

10. Identifikasi religius


Bp. A dan Ibu M sama-sama beragama Islam. Mereka mengatakan melakukan kegiatan
ibadah standar-standar saja, artinya shalat dan puasa seperti kewajiban orang Islam pada
umumnya. Bp. A melakukan shalat Jumat di masjid daerah rumahnya, dan kadang shalat
maghrib dan isya berjamaah di musholla. Ibu S rajin mengikuti pengajian bersama ibu-ibu
sekitar rumah seminggu sekali, namun Ibu M kadang-kadang saja karena masih memiliki
balita.

11. Status kelas sosial


Keluarga sejahtera tahap I
Penghasilan Bp A tidak tetap. Jika ada tetangga yang perlu bantuan membetulkan rumah
biasanya mendapatkan uang sekitar Rp 80.000 per hari, namun kadang juga tidak
mendapatkan penghasilan sama sekali . Ibu M dahulu bekerja sebagai pegawai di sebuah
toko, tapi setelah melahirkan anak kedua suami menyuruh Ibu M untuk berhenti bekerja dan
fokus mengurus anak. Rata-rata penghasilan keluarga tiap bulan + Rp 1.500.000. Keluarga
menyatakan pendapatan dari Bp. A cukup memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari namun
tidak bisa menyisihkan uang untuk tabungan.

12. Mobilitas sosial


Tidak ada perubahan keadaan dari awal mereka menikah, meskipun belum memiliki rumah
sendiri, mereka memiliki satu sepeda motor pemberian keluarga untuk dipakai beraktivitas.

13. Aktivitas rekreasi keluarga


Keluarga tidak pernah mengadakan kegiatan rekreasi keluar rumah. Hiburan yang dimiliki
keluarga adalah dengan menonton televisi. Selain itu, hiburan yang dimiliki oleh anak-
anaknya adalah dengan bermain secara sendiri maupun dengan teman sebaya di
lingkungannya.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Keluarga dengan anak remaja.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Orang tua mengatakan jarang berkomunikasi dengan An R karena An. R lebih sering berada
di luar rumah untuk berkumpul dengan teman-temannya, namun An R tetap bercerita dengan
orang tua jika ada masalah. Bp. A disibukkan dengan mencari nafkah sehingga waktu untuk
bersama keluarga menjadi berkurang. Ibu M fokus untuk mengurus rumah dan anak kedua.
Ibu M mengatakan hubungan dengan suami biasa saja seperti dulu.

3. Riwayat keluarga inti


Bp. A dan Ibu M menikah 17 tahun yang lalu. Keduanya bertemu karena dikenalkan dan
kemudian memutuskan untuk menikah satu tahun kemudian. Anak pertama lahir setelah 1
tahun mereka menikah, dan menyusul anak kedua 4 tahun lalu. Kedua anaknya lahir secara
normal.

4. Riwayat keluarga asal


Kedua orang tua Bp. A berasal dari Kediri dan tinggal disana, namun Bapaknya sudah
meninggal karena penyakit jantung. Kedua orang tua Ibu M berasal dari Malang, namun
hanya tinggal ibunya saja yaitu Ny S karena suaminya meninggal akibat penyakit ginjal. Sejak
pertama menikah, keluarga Bp A tinggal bersama Ny S karena adik Ny M tinggal di
Kalimantan untuk bekerja. Bp. A dan Ibu M dibesarkan dalam keluarga yang sama-sama
mengikuti kebiasaan orang Jawa dan Agama Islam. Keluarga Bapak A biasanya berkumpul
dengan keluarga di Kediri ketika hari raya. Sedangkan adik Ibu M jarang pulang karena di
Kalimantan.
C. Data Lingkungan
1. Kondisi rumah
2
Rumah yang ditempati adalah bangunan permanen dengan ukuran 9x8 m . Rumah tersebut
merupakan milik orang tua Ibu M. Terdapat 5 ruangan, dengan 3 kamar tidur (satu kamar tidur
untuk Ibu S, satu ruang tidur untuk Bp. A, Ibu M dan An. C, satu ruang tidur untuk An. R),
ruang keluarga, kamar mandi, ruang tamu dan dapur sekaligus tempat makan. Penataan
ruangan cukup bersih, meskipun tidak ada AC tapi kondisi di dalam rumah sejuk karena ada
cukup ventilasi dan halaman rumah yang ditanami dengan bunga. Air bersih berasal dari
PDAM, kondisi jernih dan layak untuk dikonsumsi. Kamar mandi cukup besar, kondisinya
bersih, tidak licin, pencahayaan cukup. Tempat menjemur dan mencuci pakaian ada di luar
rumah. Terdapat TV, kipas angin, dan meja. Banyak kabel di ruang terbuka dan stop kontak
yang tidak terlindung. Terdapat asbak yang penuh dengan puntung rokok.

Denah rumah:

U 7 6 5

4
2
8
3

Keterangan:
1. Teras 3,4, 5. Kamar tidur
2. Ruang tamu dan keluarga 6 dapur dan ruang makan
7. Kamar mandi 8 garasi motor

2. Kondisi lingkungan rumah


Pemukiman sekitar rumah keluarga Bp. A merupakan daerah hunian perkotaan yang padat
penduduk namun tertata rapi lingkungannya. Rumah warga tampak berhimpitan tanpa jarak.
Sudah terdapat kesadaran warga akan kebersihan, terlihat beberapa tempat sampah di
sepanjang jalan. Kondisi lingkungan juga tidak begitu ramai karena bukan jalan raya namun
masih sering terdapat motor lewat. Kondisi jalan baik berupa paving. Alat ransportasi umum
sekitar rumah berupa angkot. Mayoritas warga sekitar adalah orang Jawa.

3. Mobilitas Geografis
Keluarga tinggal dalam komunitas dan lingkungan yang sama. Keluarga tidak pernah
berpindah tempat tinggal dan semua anggota keluarga tinggal bersama.

4. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat


Warga rukun dan gotong royong jika ada kegiatan atau ada warga lain yang memerlukan
bantuan misalnya jika ada hajatan atau yang meninggal. Kegiatan warga sekitar biasanya
adalah pertemuan PKK bagi ibu-bu dan pengajian. Ibu M mengatakan rutin ikut kegiatan
PKK, sedangkan Ibu S rajin ke pengajian warga. An R ikut kegiatan karang taruna dan sering
berkumpul dengan teman sebayanya.
D. Struktur Keluarga
1. Pola dan Komunikasi Keluarga
Keluarga biasanya berkomunikasi secara langsung. Keluarga menyatakan bahwa selama ini
tidak ada masalah komunikasi dalam keluarga mereka, bila ada masalah selalu langsung
dibicarakan. Ibu M mengatakan bahwa dari awal menikah membiasakan untuk
menyelesaikan masalah dengan berkomunikasi sebelum hari itu selesai/sebelum tidur.
Namun akhir-akhir ini, Ibu M merasa suaminya sudah jarang menanggapi bila ia mengeluh
apalagi sejak pekerjaan kurang menentu. Contohnya ketika Ibu M meminta pendapat tentang
An. R yang sering keluar, Bp. A menanggapinya datar saja dan menganggap biasa karena
remaja. Namun Ibu M merasa kasihan melihat suaminya mencari nafkah sehingga kadang
mencoba menyelesaikan masalah sendiri. Ibu M merasa anaknya lebih sering berada di luar
rumah dan jarang ngobrol dengannya.

2. Struktur Kekuasaan
Keputusan di dalam keluarga selalu diambil dengan musyawarah, yang melibatkan juga Ibu S
untuk dimintai nasehat. Misalnya dalam hal ketika Ibu M memutuskan untuk mengikuti saran
dari suaminya untuk berhenti bekerja. Kekuasaan dan pengambil keputusan tertinggi tetap
dipegang oleh Bp. A sebagai kepala keluarga, dan tidak ada masalah bagi Ibu S karena
menganggap Bp. A mampu menjadi kepala keluarga yang baik.

3. Struktur Peran
a. Struktur peran formal
 Bp. A sebagai kepala keluarga dan ayah yang bekerja mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga
 Ibu M memposisikan dirinya sebagai ibu rumah tangga yang mengurusi segala
pengeluaran dan kebutuhan rumah, mengasuh anak, dan mengurus rumah termasuk
berbelanja, memasak, membersihkan rumah, mencuci.
 Ibu S berperan membantu urusan rumah tangga seperti memasak, mengasuh An C
dan tugas rumah lainnya
 An. R sebagai anak pertama
 An. C sebagai anak kedua
b. Struktur peran informal
 Selama ini Ibu S berperan sebagai pengasuh bagi cucunya, dan membantu merawat
bila salah satu anggota keluarganya ada yang sakit, Ibu S mengatakan hal itu sudah
biasa karena dia lebih pengalaman dan disana sebagai yang paling tua
 Bp. A terkadang ikut mengasuh anak

4. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai yang digunakan dalam keluarga ini adalah nilai-nilai Islam dan Jawa yang memang
diaplikasikan oleh sebagian besar penduduk. Nilai ini dianut secara sadar oleh keluarga dan
keluarga menganggapnya penting. Tidak ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga.
Keluarga menganggap kesehatan sangatlah penting. Keluarga juga menganggap pendidikan
penting, namun karena kondisi ekonomi menyebabkan anak pertama tidak melanjutkan
sekolah.

E. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Selama ini tidak pernah ada pertengkaran yang besar antara anggota keluarga. Ibu S
menyayangi Bp. A sebagai anaknya sendiri, begitu juga Bp. A menganggap Ibu S sebagai
ibunya sendiri bukan sekedar ibu mertua. Bp. A juga selalu mendukung dan membantu
istrinya dalam membesarkan anak mereka. Ibu M tampak menyayangi anaknya seperti
merasa khawatir dengan anak pertama yang sering keluar rumah dan tampak menyuapi anak
kedua. Bp A sering mengantar istrinya untuk berbelanja. An. R mengungkapkan ingin
membahagiakan orang tua dengan bekerja untuk membantu ekonomi. An. C biasanya manja
kepada Bp A dan An. R dengan meminta jalan-jalan dibonceng motor atau minta jajan. An. R
dan An. C biasanya mencium tangan orang tua ketika mau keluar rumah.
2. Fungsi Reproduksi
Bp. A dan Ibu M mengatakan bahwa mereka cukup memiliki 2 anak sehingga Ibu M
menggunakan KB, namun takut tidak bisa membiayai anak jika hamil lagi. Tidak ada masalah
dalam hubungan suami istri.

3. Fungsi Sosialisasi
Keluarga menanamkan nilai-nilai baik kepada anak mereka dalam bersosialisasi, ketika
perawat datang, Ibu M dan Ibu S menyuruh An C untuk bersalaman dan mengenalkan
namanya. An C juga diberi kebebasan bermain bersama anak-anak lain di sekitar rumah
mereka. An R juga diberikan kebebasan untuk bermain, namun kadang Ibu M merasa
khawatir dengan pergaulan anak jaman sekarang. An R mengatakan dirinya sering
berkumpul dengan teman sebaya.

4. Fungsi Perawatan Kesehatan


Keluarga mengatakan bahwa Bp. A mengalami tekanan darah tinggi sejak 2 tahun yang lalu
dan Ibu S juga mengalami tekanan darah tinggi sejak 5 tahun. Keluarga mengetahui hal
tersebut setelah perika di puskesmas. Keluarga mengatakan darah tinggi tersebut mungkin
karena kecapekan, banyak pikiran, makan sembarangan, dan merupakan hal wajar pada
lansia. Ibu S juga sering merasa nyeri sendi. Ibu M selalu menyediakan makanan untuk
keluarga, minimal ada nasi, sayur, dan lauk meskipun seadanya. Ibu M mengatakan sudah
mengurangi makanan yang bersantan karena ibu dan suaminya mengalami tekanan darah
tinggi, namun Bp A suka makan asin, minum kopi, dan merokok. Bp A merokok kurang lebih 1
bungkus per hari sejak usia 15 tahun dan sering merokok di dalam rumah. Bp A menyatakan
ingin berhenti merokok tapi sulit. An R juga mulai merokok setelah lulus SMP. An R
mengatakan dia merokok karena diajak teman-temannya dan telah menjadi kebiasaan.
Keluarga tidak pernah berolahraga karena sibuk dengan urusan rumah, hanya Ibu S sesekali
jalan kaki pagi. Bp. A dan Ibu S hanya minum obat jika kepalanya pusing. Keluarga memiliki
kebiasaan untuk tidur maksimal jam 10. Ibu S biasanya tidur lebih awal sekitar jam 8 namun
baru bisa tidur setengah jam setelahnya, bahkan sering terbangun tengah malam dan sulit
tidur lagi. Anak-anak mereka diimunisasi lengkap dan ikut ke Posyandu balita meskipun tidak
rutin. Ibu S tidak ikut posyandu lansia. Ibu S kadang membuat jus seledri atau jus tomat untuk
mengurangi hipertensinya setelah mendapat info dari tetangga bahwa seledri dan tomat
bagus untuk menurunkan TD. Ibu S pernah mengikuti terapi pijat untuk mengurangi nyeri
sendinya, tapi tidak berlanjut karena tidak ada waktu dan merasa nyerinya terus berlanjut. Ibu
M sering memijatkan anaknya ke tukang pijat. Keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan
sehingga jika ada yang sakit biasanya diobati dengan herbal atau beli obat di warung. Bp A
dan Ibu S jarang periksa ke puskesmas, jika obat habis dan terasa pusing maka beli obat di
apotek.

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek
Masa depan anak dan potensi hamil.
2. Stresor jangka panjang
Pendapatan keluarga yang tidak menentu dan pendidikan anak kedua
3. Kekuatan apa yang menyeimbangkan stressor
Ibu M mengatakan bersyukur dengan kondisi keluarganya. Adanya keinginan An R untuk
bekerja demi membantu ekonomi keluarga. Tempat tinggal yang permanen. Ada ibu yang
selalu membantu mengurus anaknya.
4. Sejauh mana keluarga menggunakan koping eksternal
Keluarga menggunakan dukungan sosial dari keluarga besar dan tetangga pada saat membutuhkan.
G. Pemeriksaan Fisik

No Jenis Bp. A Ibu M An R An C Ibu S


pemeriksaan
1. Keadauan Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran CM Lihat
umum CM CM CM TB = 90 cm pengkajian
TTV : TD = 150/90 TD = 110/70 TB = 155 cm BB = 15 kg lansia
Tensi : mmHg mmHg BB = 50 kg
Suhu : Nadi = 98 Nadi = 94
Nadi : x/mnt x/mnt
Nafas : RR = 18 RR = 18
TB x/mnt x/mnt
BB TB = 160 cm TB = 150 cm
BB = 50 kg BB = 48 kg
2. Kulit, rambut Kulit warna Kulit warna Kulit warna Kulit warna
dan kuku. sawo matang, sawo sawo sawo matang,
tidak ada lesi, matang, tidak matang, , tidak ada lesi,
rambut lurus ada lesi, rambut lurus rambut lurus
berwarna rambut berwarna berwarna
hitam dan Gelombang hitam dan hitam dan
terdistribuisi Berwarna terdistribuisi terdistribuisi
merata, bibir hitam dan merata, kuku merata,
tampak gelap, terdistribuisi bersih dan terdapat karies
kuku bersih merata, kuku tidak gigi, kuku
dan tidak bersih dan panjang, < 2 bersih dan
panjang, CRT tidak detik tidak panjang,
< 2 detik panjang, < 2 < 2 detik
detik
3. Kepala, leher Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
simetris, tidak simetris, simetris, simetris, tidak
ada benjolan, tidak ada tidak ada ada benjolan,
tidak anemis, benjolan, benjolan, tidak anemis,
bibir tampak tidak anemis, tidak anemis, mata isokor,
menghitam, mata isokor, mata isokor, diameter pupil
mata isokor, Diameter diameter + 2 mm, reaksi
diameter pupil pupil + 2 pupil + 2 cahaya +/+,
+ 2 mm, mm, reaksi mm, reaksi konjungtiva
reaksi cahaya cahaya +/+, cahaya +/+, tidak anemis,
+/+, Konjungtiva konjungtiva kornea tidak
konjungtiva tidak anemis, tidak anemis, ikhterik, tidak
tidak anemis, kornea tidak kornea tidak memakai
kornea tidak ikhterik, tidak ikhterik, tidak kacamata,
ikhterik, tidak Memakai memakai tidak ada
memakai Kacamata kacamata serumen
kacamata telinga
4. Thoraks dan Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
paru Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk dada
dada dada dada normal dan
normal dan normal dan normal dan payudara
payudara Payudara payudara simetris.
simetris. simetris. simetris. Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada retraksi otot-
retraksi Retraksi retraksi otot rongga
otot-otot otot-otot otot-otot dada, ictus
rongga Rongga rongga cordis tidak
dada, ictus dada, ictus dada, ictus tampak
cordis tidak cordis tidak cordis tidak Palpasi :
tampak Tampak tampak Taktil
Palpasi : Palpasi : Palpasi : fremitus
Taktil Taktil Taktil vibrasi
fremitus Fremitus fremitus dirasakan
vibrasi Vibrasi vibrasi sama di
dirasakan Dirasakan dirasakan setiap
sama di sama di sama di daerah dada
setiap Setiap setiap posterior.
daerah Daerah daerah Auskultasi :
dada dada dada Tidak ada
posterior. posterior. posterior. suara nafas
Auskultasi : Auskultasi : Auskultasi : tambahan,
Tidak ada Tidak ada Tidak ada irama
suara nafas Suara suara pernafasan
tambahan, Nafas nafas reguler,
irama tambahan, tambahan, suara
pernafasan Irama irama jantung
reguler, pernafasan pernafasan normal
suara reguler, reguler, Perkusi :
jantung Suara suara resonan
normal Jantung jantung pada setiap
Perkusi : Normal normal daerah
resonan Perkusi : Perkusi : punggung
pada setiap Resonan resonan klien.
daerah pada pada
punggung Setiap setiap
klien. Daerah daerah
Punggung punggung
klien. klien.
5. Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :
Perut datar. Perut Perut Perut datar.
Palpasi : datar. datar. Palpasi : Perut
Perut terasa Palpasi : Palpasi : terasa
lemas, tidak Perut Perut lemas, tidak
terdapat Terasa terasa terdapat
nyeri tekan, lemas, lemas, nyeri tekan,
tidak teraba tidak tidak tidak teraba
massa, Terdapat terdapat massa,
hepar tidak nyeri nyeri hepar tidak
teraba. tekan, tekan, teraba.
Auskultasi : tidak tidak Auskultasi :
Bising usus Teraba teraba Bising usus
12 x/menit. massa, massa, 10 x/menit.
Perkusi : hepar tidak hepar tidak Perkusi : suara
suara teraba. teraba. timpani
timpani. Auskultasi : Auskultasi :
Bising Bising
usus 10 usus 8
x/menit. x/menit.
Perkusi : Perkusi :
Suara suara
Timpani timpani
6. Genitalia tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji

8. Ekstremitas ekstremitas Ekstremitas ekstremitas ekstremitas


dapat dapat dapat dapat
bergerak Bergerak bergerak bergerak
bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak bebas, tidak
ada bengkak ada bengkak ada bengkak ada bengkak
dan lesi dan lesi dan lesi, dan lesi
Kekuatan otot: Kekuatan terdapat
otot : bekas luka,
5 5 Kekuatan
5 5 5 5 otot :
5 5 5 5
5 5
Analisa data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS :
 Keluarga menyatakan Hambatan menjadi orang tua
pendapatan Tn. A domain 7, kelas 1 kode dx
cukup untuk 00056
memenuhi
kebutuhan sehari-hari
namun tidak bisa
menyisihkan untuk
tabungan

DO :
 Penghasilan Tn. A
tidak tetap
 An. R (anak pertama
keluarga Tn. A)
lulusan SMP

DS : Ketidakefektifan performa
 Keluarga menyatakan peran (domain 7, kelas 3,
pendapatan Tn. A kode dx 00055)
cukup untuk
memenuhi
kebutuhan sehari-hari
namun tidak bisa
menyisihkan untuk
tabungan

DO :
Ketidakefektifan
 Penghasilan Tn. A
performa peran
tidak tetap
 An. R (anak pertama
keluarga Tn. A)
lulusan SMP
Data Objektif : Ketidakmampuan keluarga Perilaku kesehatan cenderung
- Tn.A merokok mengubah gaya berisiko b/d kurang
- An.R berusia 16 Tahun hidup/perilaku untuk pemahaman
- An.R merokok memperbaiki tingkat
- An.R sering keluar Rumah kesejahteraan

Data Subjektif :
- Keluarga tidak pernah
berolahraga
- Ny.M mengatakan sudah
mengurangi makanan
yang bersantan karena
Ny.S dan Tn.A mengalami
tekanan darah tinggi
namun Tn.A suka makan
asin, minum kopi dan
merokok
- An.R juga mulai merokok
setelah lulus SMP karena
diajak teman dan telah
menjadi kebiasaan
- Ny.S kadang-kadang
melakukan jalan kaki
dipagi hari

Data Objektif : Ketidakmampuan keluarga Ketidakefektifan manajemen


- Tn.A ; TD = 150/90 mmHg, dalam mengenal dampak dan kesehatan b/d pola pelayanan
N = 98, RR=18 perawatan penyakitnya kesehatan keluarga
- Bibir Tn.A tampak hitam
- Terdapat asbak yang
penuh puntung rokok
- Keluarga tidak memiliki
kartu jaminan kesehatan

Data Subjektif :
- Keluarga mengatakan Tn.A
mengalami darah tinggi
sejak 2 tahun yang lalu
- Keluarga mengatakan Ny.S
mengalami darah tinggi
sejak 5 tahun yang lalu
- Tn.A merokok ± 1
bungkus/hari sejak 15
Tahun, dan sering
merokok didalam rumah
- Tn.A mengatakan ingin
berhenti merokok tapi
sulit
- Tn.A dan Ny.S minum obat
bila kepala pusing
- Tn.A dan Ny.S jarang
periksa ke puskesmas, jika
obat habis dan terasa
pusing maka beli obat di
apotek
- Ny.S sering terbangun
tengah malam dan sulit
tidur lagi
- Ny.S tidak ikut Posyandu
Lansia

Skoring Prioritas Masalah


1. Ketidakefektifan performa peran
a. Sifat masalah : 1 x 1 = 1
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : 1 x 2 = 2
c. Potensi masalah untuk dicegah : 1 x 1 = 1
d. Menonjolnya masalah : 2 x 1 = 2
Total skor = 6
2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
a. Sifat masalah : 3 x 1 = 3
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : 1 x 2 = 2
c. Potensi masalah untuk dicegah : 2 x 1 = 2
d. Menonjolnya masalah : 2 x 1 = 2
Total skor = 9
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko
a. Sifat masalah : 2 x 1 = 2
b. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 x 2 = 4
c. Potensi masalah untuk dicegah : 3 x 1 = 3
d. Menonjolnya masalah : 2 x 1 = 2
Total skor = 11
Rencana Keperawatan

1. Ketidakefektifan performa peran (Domain 7, 00055)


No. Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Ketidakefektifan TUK 1 TUK 1
performa peran NOC : Ketahanan keluarga NIC : Peningkatan peran
Skala Outcome 1 2 3 4 5 a. Bantu pasien/keluarga untuk membayangkan
Mempersiapkan bagaimana situasi khusus mungkin terjadi dan
keluarga untuk bagaimana peran akan berkembang
tantangan masa b. Bantu pasien untuk mengidentifikasi
depan ketidakcukupan peran
c. Bantu pasien untuk mengidentifikasi periode
transisi peran pada keseluruhan rentang
kehidupan

Peningkatan integritas keluarga


a. Tentukan tipe hubungan antar anggota keluarga
b. Monitor hubungan keluarga saat ini
c. Identifikasi tipe mekanisme koping keluarga

TUK 2
TUK 2 NIC : Peningkatan Integritas Keluarga
NOC : Penampilan peran a. Pertimbangkan pemahaman keluarga terhadap
Skala Outcome 1 2 3 4 5 kondisi yang ada
Melakukan peran b. Bantu keluarga untuk mengatasi perasaan
sesuai harapan bersalah dan tanggungjawab yang tidak realistic,
seperti yang sudah disampaikan
c. Eksplorasi bersama pasien mengenai metode
sebelumnya
TUK 3
TUK 3 NIC : Peningkatan Integritas Keluarga
NOC : Penampilan peran a. Bantu keluarga dalam mengatasi konflik
Skala Outcome 1 2 3 4 5 b. Beritahu anggota keluarga mengenai ketrampilan
Penampilan koping tambahan yang efektif untuk mereka
perilaku peran gunakan
keluarga
Penampilan
perilaku peran
orang tua

TUK 4
TUK 4 NIC : Peningkatan Integritas Keluarga
a. Dukung keluarga untuk meningkatkan hubungan
2. Perilaku kesehatan cenderung berisiko (Domain 1, 00188)

NO Diagnosa NOC NIC


Keperawatan
2. Perilaku kesehatan TUK 1 TUK 1
cenderung beresiko NOC : Kontrol risiko : Penggunaan Tembakau NIC : Bantuan penghentian merokok
Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. bantu pasien mengidentifikasi alas an untuk
Mengetahui efek ktergantungan berhenti merokok
rokok/tembakau 2. bantu pasien untuk mengidentifikasi aspek
Mengenali factor risiko penggunaan psikososial (misalnya, perasaan positif dan negative
rokok/tembakau terkait dengan merokok) yang mempengaruhi
Mengetahui konsekuensi terkait perilaku merokok
penggunaan rokok/tembakau 3. bantu pasien untuk mengenali isyarat yang
Mengenali kemampuan untuk merubah membuatnya merokok (misalnya, berada disekitar
perilaku orang lain yang merokok, sering mengunjungi
tempat-tempat dimana merokok diperbolehkan)

modifikasi perilaku
1. bantu pasien untuk dapat mengidentifikasi kekuatan
dirinya dan menggunakannya
2. bantu pasien dalam mengidentifikasi meskipun
hanya keberhasilan kecil
TUK 2
TUK 2
NOC : Manajemen Diri : Hipertensi
NIC : Modifikasi Perilaku
Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. Motivasi pasien terhadap perubahan perilaku
Menyingkirkan Rokok 2. Kuatkan keputusan pasien yang konstruktif
3. Dukung pasien untuk memeriksa perilakunya sendiri
NOC : Perilaku Patuh
4. Tentukan apakah target perilaku yang perlu
Skala Outcome 1 2 3 4 5 diturunkan atau ditingkaatkan
Mempertimbangkan 5. Pertimbangkan mengenau lebih mudahnya untuk
resiko/keuntungan berperilaku meningkatkan perilaku daripada menurunkan
sehat perilaku
Menggunakan strategi untuk
mengeleminasi perilaku tak sehat Dukungan Pengambilan Keputusan
Mendapat alasan untuk 1. Informasikan kepada pasien mengenai
berperilaku sehat pandangan atau solusi dengan cara yang jelas
Bersama perawat menetapkan dan mendukung
tujuan aktivitas jangka panjang 2. Bantu pasien identifikasi kentungan serta
yang akan dicapai kerugian solusi tersebut

Pengajaran Proses Penyakit


1. Review pengetahuan pasien mengenai kondisinya
2. Jelaskan mengenai proses penyakit sesuai
kebutuhan
3. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin

Bantuan Penghentian Merokok


1. Pantau kesiapan pasien untuk mencoba berhenti
merokok
2. berikan saran yang konsisten dan jelas untuk
berhenti merokok
3. jelaskan alasan dibalik manajemen/terapi yang
direkomendasikan
TUK 3:
TUK 3 :
NIC : Peningkatan efikasi diri
NOC : Keseimbangan gaya hidup
1. Eksplorasi persepsi individu mengenai
Skala outcome 1 2 3 4 5
kemampuannya untuk melaksanakan perilaku yang
Mengidentifikasi kekuatan personal diinginkan
2. Identifikasi persepsi individu mengenai resiko tidak
Mengidentifikasi sumber utama stress melaksanakan perilaku yang diinginkan
Menyesuaikan aktifitas harian dengan 3. Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku
ritme biologis 4. Berikan informasi mengenai perilaku yang di
inginkan
Mempertimbangkan kebutuhan dan nilai 5. Gunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
personal ketika memilih aktifitas hidup budaya dan usia
6. Berikan contoh atau perilaku yang diinginkan
Menggunakan manajemen waktu dalam 7. Dukung interaksi dengan individu lain yang telah
rutinitas harian berhasil merubah perilaku misalnya kelompok
dukungan sebaya

TUK 4: TUK 4 :
NOC: perilaku patuh: aktivitas yang disarankan NIC : Modifikasi Perilaku:
Skala Outcome 1 2 3 4 5 1. kenalkan klien pada orang yang telah berhasil
Mengunakan strategi untuk melewati pengalaman yang sama
mnagalokasikan waktu aktivitas 2. kembangkan programperubahan perilaku
fisik 3. dukung klien untuk berpartisipasi dalammemonitor
Memodifikasi aktivitas fisik seperti pencataan perilaku
yang disarankan perawat 4. dukung klien untuk memeriksa perilakunya sendiri
Mengunakan log book untuk 5. diskusikan proses modifikasi perilaku dengan orang
memantau kemajuan dalam yang penting bagi klien
aktivitas fisik yang ditentukan 6. dukung pembelajaran mengenai perilaku yang
Menggunakan strategi untuk diginkan dengan mengunakan teknik modeling
meningkatkan daya tahan tubuh 7. Tentukan perubahan perilaku dengan
membandingkan perilaku dasar sebelumya
dibanding perilaku setelah intervensi
8. Fasilitasi keterlibatan keluarga dalam proses
NOC: Perilaku berhenti merokok: modifikasi perilaku, dengan cara yang tepat
Skala outcome 1 2 3 4 5 Bantuan penghentian rokok
Menggunakan terapi pengganti 1. Informasikan pada pasien mengenai produk
nikotin pengganti nikotin(misalnya tambalan,permen
Menggunakan terapi alternative karet,semprotan hidung,inhaler)untuk membantu
Menyesuaikan gaya hidup untuk mengurangi gejala pemutusan
berenti merokok 2. Bantu pasien untuk mengembangkan metode praktis
Menggunakan kelompok untuk menolak keinginan merokok(misalnya
pendukung yang ada mengahabiskan waktu dengan teman-teman yang
tidak merokok,sering berada ditempat dimana rokok
tidak diperbolehkan,latihan relaksasi)
3. Berikan dorongan untuk mempertahankan gaya
hidup bebas asap rokok(misalnya merayakan hari
berenti rokok,mendorong pemeberian imbalan pada
diri sendiri pada interval waktu tertentu setelah
berenti merokok,seperti pada 1 minggu,1 bulann,6
bulan,mendorong menabung yang digunakan
sebelumnnya untuk membeli rokok,untuk membeli
hadiah khusus)
4. bantu pasien memilih metode terbaik

TUK 5 : TUK 5 :
NOC : Kepercayaan Mengenai Kesehatan : sumber- sumber yang diterima NIC : Bimbingan Antisipatif
1. Sediakan bahan rujukan yang tersedia untuk klien
Skala Outcome 1 2 3 4 5
secara tepat.
Merasakan dukungan dari
2. Jadwalkan kunjungan terkait dengan
penyedia layanan kesehatan
perkembangan situasi dan strategi yang tepat.
Merasakan akses terhadap 3. Jadwalkan peninjauan kembali melalui telefon

layanan kesehatan. untuk mengevaluasi keberhasilan atau kebutuhan


penguatan.
NOC: Kontrol Risiko : Penggunaan Tembakau 4. Berikan klien nomor telefon untuk meminta
bantuan jika diperlukan.
Skala Outcome 1 2 3 4 5
Modifikasi perilaku
Menggunakan fasilitas
1. Fasilitasi keterlibatan perawatan kesehatan lain,
kesehatan yang sesuai dengan
sediakan dalam proses modifikasi dengan cara
kebutuhan. yang tepat.

Memanfaatkan dukungan Pandaun sistim pelayanan kesehatan

kelompok untuk mencegah 1. Bantu pasien dan keluarga untuk

penggunaan tembakau berkoordinasikan dan mengkomunikasikan


perawatan kesehatan
2. Bantu pasien dan keluarga memilih professional
perawatan kesehatan yang tepat
3. Anjurkan pasien mengenai jenis layanan yang bisa
diharapkan dari setiap jenis penyedia layanan
kesehatan
4. Berian kontak tindak lanjut dengan pasien dengan
tepat
Dukungan kelompok
Rujuk ke dokter, jika diperlukan

3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan (Domain 1, 00078)


NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC
3. Ketidakefektifan TUK 1 : TUK 1 :
manajemen kesehatan NOC : Pengetahuan: Manajemen hipertensi NIC : Fasilitasi pembelajaran
Skala outcome 1 2 3 4 5 1. Tentukan tujuan pembelajaran dua arah yang realistic bersama klien
1. Target tekanan darah 2. Sesuaikan instruksi dengan tingkat pendidikan dan kemampuan memahami klien
2. Komplikasi potensial 3. Berikan informasi dengan cara yang tepat mulai dari hal yang sederhana
hipertensi sampai yang kompleks
3. Penggunaan yang benar 4. Gunakan alat bantu untuk menggambarkan materi yang kompleks
dari obat yang diresepkan 5. Buat perbedaan antara materi yang penting untuk diketahui dan materi yang
4. Manfaat pengobatan ingin diketahui
jangka panjang 6. Sesuaikan materi dengan gaya hidup dan rutinitas klien, sehingga dapat
5. Manfaat modifikasi gaya dipatuhi
hidup 7. Hubungkan informasi dengan kebutuhan dan keinginan klien
6. Strategi untuk 8. Gunakan Bahasa yang umum dipakai
mengubah kebiasaan diit 9. Gunakan banyak metode pembelajaran yang sesuai
7. Pentingnya mematuhi 10. Berikan informasi yang merangsang perubahan perilaku klien
pengobatan 11. Jika diperlukan berikan pamphlet, video, atau bahan-bahan materi dari
8. Kelompok dukungan internet
yang tersedia 12. Jika memungkinkan, berikan contoh langsung orang yang pernah mengalami
pengalaman yang sama
13. Dorong klien untuk mengungkapkan pendapat dan idenya
14. Gunakan kata-kata yang mudah diingat
15. Hindari istilah-istilah yang sulit dimengerti

TUK 2 : TUK 2 :
NOC : Manajemen diri: Penyakit kronik NIC : Bantuan modifikasi diri
1. Bantu klien mengidentifikasi tujuan spesifik untuk berubah
Skala outcome 1 2 3 4 5
2. Berikan pujian terhadap alasan klien untuk berubah
Memantau tanda dan
3. Bantu klien mengidentifikasi perilaku yang perlu dirubah serta untuk
gejala penyakit
mencapai tujuan yang diinginkan
Berpartisipasi dalam
4. Bantu klien dalam mengidentifikasi tahapan peru-bahan (sebelum
pengambilan keputusan
kontemplasi, kontemplasi, persiap-an, tindakan, pemeliharaan, terminasi)
kesehatan
5. Eksplorasi bersama klien tentang rintangan yang potensial menghambat
Memantau tanda dan
terhadap perubahan perilaku
gejala komplikasi 6. Identifikasi bersama klien mengenai strategi yang efektif untuk perubahan
Menggunakan strategi perilaku
untuk mengon- trol nyeri 7. Dorong klien untuk memilih penguatan atau penghar-gaan untuk
mempertahankan perilaku
Fungsi keluarga: 8. Bantu klien merumuskan rencana yang sistematis terhadap perubahan
Skala outcome 1 2 3 4 5 perilaku
Melibatkan angota 9. Dorong klien untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa diatur dan
keluarga dalam pemecahan dicapai dalam waktu tertentu
masalah Dukungan pengambilan keputusan:
Anggota keluarga saling 1. Informasikan pada pasien mengenai solusi alternatif dengan cara yang
mendukung jelasdan mendukung
Angota keluarga bisa 2. Berikan informasi sesuai permintaan pasien
menerima ide-ide baru 3. Jadilah penghubung antara pasien dan keluarga
4. Fasilitasi pengambilan keputusan kolaboratif
5. Rujuk pada kelompok pendukung, sesuai kebutuhan

TUK 3 :
TUK 3 : NIC : Manajemen pengobatan
NOC : Kontrol gejala 1. Tentukan obat apa yang diperlukan dan kelola menurut resep
Skala outcome 1 2 3 4 5 2. Tentukan kemampuan klien untuk mengobati diri sendiri dengan cara yang
1. Memantau munculnya tepat
gejala 3. Monitor efektifitas cara pemberian obat yang sesuai
2. Memantau lama 4. Monitor efek terapeutik obat
bertahannya gejala 5. Monitor efek samping obat
3. Memantau keparahan 6. Kaji ulang klien secara berkala mengenai jenis dan jumlah obat yang harus
gejala dikonsumsi
4. Memantau frekuensi 7. Pertimbangkan pengetahuan klien mengenai obat-obatan
gejala 8. Pantau kepatuhan mengenai regimen obat
9. Pertimbangkan faktor-faktor yang bisa menghalangi klien tidak
5. Memantau variasi gejala
mengkonsumsi obatnya
6. Melakukan tindakan
10. Kembangkan strategi bersama klien untuk mening-katkan kepatuhan
untuk mengurangi gejala
mengenai regimen pengobatan
7. Melaporkan gejala yang
11. Kembangkan strategi untuk mengelola efek samping obat
bisa dikontrol
12. Tentukan dampak penggunaan obat pada gaya hidup klien
8. Mendapatkan Pertimbangkan apakah pasien menggunakan obat-obatan berbasis
perawatan kesehatan budaya dan kemungkinan adanya efek dari penggunaannya
ketika gejala yang
berbahaya muncul

TUK 4 :
TUK 4 : NIC : Modifikasi perilaku
NOC : Manajemen diri: Hipertensi 1. Tentukan motivasi klien terhadap perlunya perubahan perilaku
Skala outcome 1 2 3 4 5 2. Bantu klien untuk dapat mengidentifikasi kekuatan dirinya dan
1. Memantau tekanan menguatkannya
darah 3. Dukung untuk mengganti kebiasaan yang tidak diinginkan dengan kebiasaan
2. Mempertahankan target yang diinginkan
tekanan da-rah 4. Kenalkan klien dengan orang atau kelompok yang telah berhasil melewati
pengalaman yang sama
3. Menggunakan obat-
5. Kuatkan keputusan klien yang konstruktif yang memberikan perhatian
obatan sesuai re-sep
terhadap kebutuhan kesehatan
4. Memantau efek terapi
6. Berikan umpan balik positif terkait dengan perasaan klien yang tampak
obat-obatan
bebas dari gejala-gejala dan terlihat rileks
5. Memantau efek yang
7. Hindari menunjukkan perilaku ketidaktertarikan saat klien berjuang merubah
tidak diharapkan dari obat-
perilakunya
obatan
8. Dukung klien untuk memeriksa perilakunya sendiri
6. Mengikuti diit yang
9. Pilah-pilah perilaku menjadi bagian-bagian kecil untuk dirubah secara
direkomendasikan
bertahap dengan target yang terukur
7. Membatasi asupan
10. Penggunaan periode waktu yang spesifik untuk mengukur unit perilaku
garam
11. Kembangkan program perubahan perilaku
8. Menggunakan kelompok 12. Fasilitasi keterlibatan petugas layanan kesehatan dalam proses modifikasi
pendukung perilaku yang tepat
9. Menggunakan sumber- Fasilitasi keterlibatan anggota keluarga dalam proses modifikasi perilaku
sumber komu- nitas yang
ada

TUK 5:
TUK 5 : NIC : Peningkatan system dukungan
NOC: Manajemen diri: penyakit kronis 1. Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan system
dukungan
Skala outcome 1 2 3 4 5 2. Identifikasi tingkat dukungan keluarga, dukungan keuangan, dan sumber
Mengunakan pelayanan daya lainnya
kesehatan yang sesuai 3. Tentukan hambatan terhadap system dukungan yang tidak terpakai dan
dengan kebutuhan kurang manfaat
Mendapatkan saran 4. Anjurkan klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan social dan masyarakat
dariprofesional kesehatan 5. Anjurkan berhubungan dengan orang-orang yang memiliki minat dan tujuan
sesuai kebutuhan yang sama
Mengunakan kelompok 6. Rujuk pada suatu kelompok swadaya atau sumber daya yang sesuai
pendukung 7. Rujuk pada program pencegahan atau pengobatan berbasis masyarakat yang
Berpartisipasi dalam sesuai
pengambilan keputusan 8. Sediakan layanan dengan sikap peduli dan mendukung
kesehatan 9. Libatkan keluarga, orang terdekat, dan teman-teman dalam perawatan dan
Menggunakan case perencanaan
manager untuk 10. Identifikasi sumber daya yang tersedia terkait dengan dukungan pemberi
mengkoordinir perawatan perawatan
Jelaskan kepada pihak penting lain tentang bagaimana mereka dapat
membantu

Anda mungkin juga menyukai