Anda di halaman 1dari 17

TEKNIK TENAGA LISTRIK

GENERATOR DC

DISUSUN OLEH :
BYORN LIUSNANDO

03021181621025

KARELLA SHOVIA NURZULLA

03021381621103

MAULIDYA RAHMAH

03021381621097

TEKNIK PERTAMBANGAN

KELAS A

KAMPUS BUKIT

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2016
Arus searah (bahasa Inggrisdirect current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber
arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya.
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah
mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara

Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif,
yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.

Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir
abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan
pembagian tenaga listrik, pada zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik
menggunakan listrik arus bolak-balik.

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

1. Konstruksi Generator DC

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-


kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.
Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan
dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

2. Prinsip kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday.
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL
Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
EMF yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:

1. kuat medan magnet atau yang ekuivalen dengan jumlah garis gaya medan magnet
yang terbentuk (B).
2. Panjang konduktut yang memutus medan magnet (l)
3. Kecepatan gerak dari konduktor (v)
Sehingga dapat dirumuskam sebagai berikut:

e=Bxlxv

dan dapat disimpulkan, menambah kuat medan magnet atau menambah panjang dari
konduktor atau mempercepat gerak konduktor memotong medan magnet akan dapat
meningkatkan EMF yang terbentuk.perumusan ini hanya berlaku jika kawat konduktor
bergerak dalam garis lurus, atau dengan kata lain pemutusan garis dengan magnet dengan
jumlah yang sama pada setiap gerakannya. Tetapi pada mesin yang sebenarnya konduktor
tidak bergerak dalam garis lurus melainkan bergerak secara rotasi.

Ketika konduktor bergerak sera melingkar, jumlah garis medan magnet yang terputus adalah
bervariasi tergantung pada posisi dari konduktor. Pada saat kondutor derada diatas atau di
bawah dari medan magnet, maka tidak ada garis gaya magnet yang terpotong sehingga tidak
ada EMF yang timbul. Tetapi pada saat konduktor berputar jumlah garis gaya medan magnet
yang terpotong akan bertambah dan EMF maksimum yang ditimbulkan adalah pada jumlah
pemotongan gaya medan magnet maksimum yaitu pada sudut 90o dan 270o . artinya ketika
konduktor berputar 360o secara mekanik akan menghasilkan 360o EMF secara elektrik.
Sehingga besar EMF yang terbentuk bergantung pada posisi sudut dari konduktor, dan dapat
diformulasikan menjadi:

e = B.l.v.sin θ

sehingga arus yang di hasilkan secara internal oleh semua generator adalah dalam bentuk
gelombang sinus atau arus bolak-balik (AC), dan untuk mendapatkan keluaran arus searah
(DC) kita perlu menambahkan komutataor, sehingga EMF yang digunakan hanya satu arah
saja.
Pada gambar tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
• Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-
D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
• Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya
yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.

Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:

• dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.


• dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.

Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.

Gambar 2 Pembangkitan Tegangan Induksi

Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.
gambar 3 Tegangan Rotor yang Dihasilkan Melalui Cincin Serat dan komutator

Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.

• Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah


komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.

• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

3. Jenis-Jenis Generator DC

Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :

 Dengan magnet permanen

 Dengan magnet remanen

Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan mean magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :

 Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur


Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :

Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

1. Generator berpenguatan bebas

Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah
yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator.

Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :

 Tegangan jepit (V)

 Arus eksitasi (penguatan)

 Arus jangkar (Ia)

 Kecepatan putar (n)

2. Generator berpenguatan sendiri

a. Generator searah seri

b. Generator Shunt

Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :


 Adanya sisa magnetik pada sistem penguat

 Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan
yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.

Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau:

 Sisa magnetik tidak ada.

Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah pada
generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang
pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan
perputaran nominal

 Hubungan medan terbalik,

Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak
memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu diubah
dan diberi kembali sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik

 Tahanan rangkaian penguat terlalu besar.

Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.

c. Generator Kompon

Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari tegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini
membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti
itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan kompon bantu.

Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini
biasanya digunakan untuk motor atau generator- generator khusus seperti untuk mesin las.
Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan
kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan
drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur
secara otomatis pasa satu range beban tertentu

i. Kompon Panjang

ii. Kompon Pendek

Pembangkitan Tegangan Induksi Pada Generator Berpenguatan Sendiri


Disini akan diterangkan pembangkitan tegangan induksi generator shunt dalam keadaan tanpa
beban. Pada saat mesin dihidupkan (S tutup), timbul suatu fluks residu yang memang sudah
terdapat pada kutub. Dengan memutarkan rotor, akan dibangkitkan tegangan induksi yang
kecil pada sikat. Akibat adanya tegangan induksi ini mengalirlah arus pada kumparan medan.
Arus ini akan menimbulkan fluks yang memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya. Proses
terus berlangsung hingga dicapai tegangan yang stabil.

Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil.
Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.

Efisiensi Generator DC

Seperti halnya dengan mesin-mesin lainnya , pada mesin listrik arus searah, efisiensinya
dinyatakan sebagai:

Efisiensi yang dinyatakan dalam persamaan diatas disebut pula sebagai efisiensi komersial
atau efisiensi keseluruhan (overall efficiency). Selain itu dalam generator searah dikenal dua
macam efisiensi lainnya, yaitu :
Berikut ini diagram aliran daya untuk generator arus searah :

Dimana : Pin = Tmek

Kondisi efisiensi maksimum generator arus searah akan terjadi bila :

Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


D dengan asumsi rugi variabel hanya berupa rugi tembaga kumparan jangkar di dapat :

dengan asumsi IA = Ib = I, maka :


dengan asumsi IA = Ib = I, maka :

Rugi-Rugi Daya Pada Generator DC (Arus Searah)


Rugi-Rugi yang terjadi pada motor arus searah dibagi menjadi tiga, yaitu: rugi-rugi tembaga
atau listrik, rugi-rugi besi atau magnet, rugi-rugi mekanik (Sumardjati, 2008:404).

Rugi – rugi yang ada pada generator DC antara lain:


 Rugi tembaga
 Rugi besi
 Rugi mekanik
Rugi-rugi ini sangat penting untuk diketahui dan diperlukan untuk menghitung
besarnya effisiensi dari generator. Untuk menentukan besarnya rugi mekanik dan rugi
besi dapat dilakukan dengan cara pengujian motor penggerak dan pengujian pada
generatornya sendiri.
Rugi Tembaga/Listrik
Rugi listrik adalah rugi daya yang hilang pada saat lilitan medan dalam kondisi panas.
Rugi-rugi tembaga dibagi atas rugi tembaga jangkar dan rugi tembaga megdan.Rugi
tembaga dibagi menjadi motor shunt (Ish2.Rsh) dan motor seri (Ish2.Rsh). Rugi
kumparan medan dapat dihitung dengan rumus Ia2.Rsh (Sumardjati, 2008:404).
Rugi Mekanik
Rugi ini disebabkan oleh bagian-bagian yang berputar dari mesin. Besarnya rugi
mekanik ini dianggap tetap dalam kondisi beban penuh maupun beban nol. Hanya
mesin dengan kapasistas besar yang ada perubahan apabila beban berubah. Rugi ini
terdiri dari.
 Rugi sikat
Rugi ini timbul karena adanya gesekan komutator dengan sikat.
 Rugi bearing
Rugi ini timbul karena adanya gesekan bearing dengan rotor.
 Rugi angin
Rugi ini timbul karena adanya gesekan rotor dengan angin.

Rugi Besi
Rugi ini disebabkan adanya fluk bolak-balik pada inti besi yang mengakibatkan rugi
histerisis dan arus eddy. Besarnya rugi ini sangat tergantung dari kualitas bahan
magnet yang digunakan. Pada operasi konsdisi jenuh besarnya rugi besi ini konstan.
Untuk mengetahui besarnya rugi-rugi tersebut dilakukan dengan cara:
Pengujian motor penggerak
Pengujian ini dilakukan hanya untuk motor penggeraknya saja (tanpa dikopel dengan
generator). Dalam pengujian ini daya input motor merupakan rugi-rugi total motor.
Pengujian dilakukan pada putaran nominal dan diperoleh:
Pm = V x I
Setelah motor dikopel dengna generator (tanpa eksitasi) dengan catatan beroperasi
pada kondisi yang sama diperoleh:
P’m = V x I’
Sehingga:
P’m – Pm = Rugi mekanik generator
Pengujian generator beban nol
Pada pengujian ini (dengan kondisi yang sama) diperoleh:
P”m = v x I”
Sehingga
P”m – P’m = rugi besi pada generator
Karakteristik Generator
Pada umumnya karakteristik generator ada tiga, yaitu karakteristik beban nol,
karakteristik dalam atau total, karakteristik luar.

 Karakteristik nol (Eo/lm)


Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik nol (Eo / lm) memperlihatkan hubungan
antara pembangkitan ggl tanpa beban (beban nol) dalam jangkar (Eo) dan arus medan (lm)
pada kecepatan konstan”.

 Karakteristik dalam (E/la)


Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik dalam atau Total (E/Ia) memperlihat
hubungan antara ggl E yang diinduksikan secara nyata dalam jangkar dan arus jangkar Ia”.

 Karakteristik Luar (V/Ia)


Sumardjati(2008:397) menuliskan, “karakteristik luar (V/Ia) memperlihatkan hubungan
antara tegangan terminal V dan arus beban I. Kurva ini dibawah karakteristik dalam, karena
itu perhitungan bisa diambil dari kerugian tegangan diatas resistansi jangkar.

Soal dan Pembahasan

1. Generator arus searah kompon rata 10 Kw, 250 volt, rangkaian ekivalennya berupa
kompon panjang mempunyai resistans medan shunt sebesar 125 ohm, resistans
rangakaian jangkar 0,4, resistans medan seri 0,05 ohm, rugi – rugi beban sasar 540
watt, rugi tegangan pada sikat waktu beban penuh sebesar 2 volt, hitung efisiensinya.

Penyelesaian:
Arus beban penuh
(I/FL )=10.000/250=40 Ampere
Arus pada medan shunt
=250/125=2 Ampere
Arus pada jangkar
=40+2=42 Ampere
Rugi – rugi daya :
Daya sasar 540 watt
Jangkar (42)^2×0,4 705 watt
Medan seri (42)^2×0,05 = 88 watt
Medan shunt 250 x 2 = 500 watt
Kontak sikat 2 x 42 = 84 watt
Rugi – rugi daya total 1.917 watt
Efesiensi=[1-1,917/(10.000+1.917)]×100% =83,9 %

2. Generator DC seri mempunyai besar hambatan armatur 25 Ω, hambatan kumparan


seri 100 Ω, serta rugi inti dan rugi gesek 200 watt dengan tegangan beban 250 V.
Hitunglah :
a. GGL armatur
b. PO (daya output)
c. rugitotal
d. PIN (daya input)
e. ηekonomis

Diketahui:
Ra = 25 Ω
Rs = 100 Ω
Vt = 250 V
Rugi-rugi = 200 watt
Jawab :
Rtotal = Ra + Rs
= 25 + 100
= 125 Ω
I = Ia = Is = IL = Vt / Rtotal = 250 / 125 = 2 A

a.) Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt
= I . Ra + I . Rs + Vt
= I (Ra + Rs) + Vt
= 2 (125) + 250
= 500 V

b.) Po = Vt . IL
= 250 . 2
= 500 watt

c.) rugitotal = rugiarmatur + rugikumparan seri + rugi-rugi


= (Ia)2 . Ra + (Is)2 . Rs + rugi-rugi
= 22 . 25 + 22 . 100 + 200
= 100 + 400 + 200
= 700 watt
d.) PIN = Po + rugitotal
= 500 + 700
= 1200 watt

e.) ηekonomis = Po / Pin x 100 %

= 500 / 1200 x 100 %

= 41,67 %

TUGAS KHUSUS

1. Pada contoh soal 1, gambarkan rangkaian ekivalennya sesuai soal dan analisa.
2. Contoh soal no , pertanyaan yang sama, namun penguat seri diganti dengan paralal.

Anda mungkin juga menyukai

  • Surat Persetujuan Orang Tua G
    Surat Persetujuan Orang Tua G
    Dokumen1 halaman
    Surat Persetujuan Orang Tua G
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Generator DC WWQ Perbaiki
    Generator DC WWQ Perbaiki
    Dokumen21 halaman
    Generator DC WWQ Perbaiki
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Pendahuluan, Project, Kontur
    Pendahuluan, Project, Kontur
    Dokumen24 halaman
    Pendahuluan, Project, Kontur
    Dheo Alviansyah
    Belum ada peringkat
  • Surat Persetujuan Orang Tua G
    Surat Persetujuan Orang Tua G
    Dokumen1 halaman
    Surat Persetujuan Orang Tua G
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • RingkasaN
    RingkasaN
    Dokumen1 halaman
    RingkasaN
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Pempel
    Pempel
    Dokumen4 halaman
    Pempel
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Proposal Tugas Akhir
    Proposal Tugas Akhir
    Dokumen20 halaman
    Proposal Tugas Akhir
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Geofisika
    Geofisika
    Dokumen14 halaman
    Geofisika
    Calvindoro
    Belum ada peringkat
  • Tabel Guli
    Tabel Guli
    Dokumen14 halaman
    Tabel Guli
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen4 halaman
    Bab 3
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Proposal Perhapi Mengajar
    Proposal Perhapi Mengajar
    Dokumen8 halaman
    Proposal Perhapi Mengajar
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Translate
    Translate
    Dokumen8 halaman
    Translate
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Acc
    Acc
    Dokumen16 halaman
    Acc
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Tekres Byorn
    Tekres Byorn
    Dokumen19 halaman
    Tekres Byorn
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Tabel Guli PDF
    Tabel Guli PDF
    Dokumen1 halaman
    Tabel Guli PDF
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Ekosistem Tambang
    Ekosistem Tambang
    Dokumen18 halaman
    Ekosistem Tambang
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Tugas PLT
    Tugas PLT
    Dokumen26 halaman
    Tugas PLT
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • 2 13 1 PB
    2 13 1 PB
    Dokumen10 halaman
    2 13 1 PB
    ROROSPM
    Belum ada peringkat
  • Modul Tugas I
    Modul Tugas I
    Dokumen10 halaman
    Modul Tugas I
    Elva Syukriyati
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen4 halaman
    Bab 2
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Backup
    BAB 4 Backup
    Dokumen26 halaman
    BAB 4 Backup
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen24 halaman
    Bab 2
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen2 halaman
    Bab 1
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Tekres Byorn
    Bab 2 Tekres Byorn
    Dokumen6 halaman
    Bab 2 Tekres Byorn
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Makalah Energi Air
    Makalah Energi Air
    Dokumen24 halaman
    Makalah Energi Air
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • CBM
    CBM
    Dokumen8 halaman
    CBM
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Tekres Byorn
    Tekres Byorn
    Dokumen19 halaman
    Tekres Byorn
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Proposal Tugas Akhir
    Proposal Tugas Akhir
    Dokumen34 halaman
    Proposal Tugas Akhir
    byorn liusnando
    Belum ada peringkat
  • Peralatan Dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
    Peralatan Dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
    Dokumen137 halaman
    Peralatan Dan Pengangkutan Tambang Bawah Tanah
    Ariez D'blacker Holic
    Belum ada peringkat