GENERATOR DC
DISUSUN OLEH :
BYORN LIUSNANDO
03021181621025
03021381621103
MAULIDYA RAHMAH
03021381621097
TEKNIK PERTAMBANGAN
KELAS A
KAMPUS BUKIT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
Arus searah (bahasa Inggrisdirect current atau DC) adalah aliran elektron dari suatu titik
yang energi potensialnya tinggi ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber
arus listrik searah biasanya adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel surya.
Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor, walaupun mungkin saja arus searah
mengalir pada semi-konduktor, isolator, dan ruang hampa udara
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir dari ujung positif sumber arus
listrik ke ujung negatifnya. Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron) yang mengalir dari kutub negatif ke
kutub positif. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang bermuatan positif,
yang "tampak" mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir
abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan
pembagian tenaga listrik, pada zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik
menggunakan listrik arus bolak-balik.
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau
penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
1. Konstruksi Generator DC
Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday.
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL
Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
EMF yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. kuat medan magnet atau yang ekuivalen dengan jumlah garis gaya medan magnet
yang terbentuk (B).
2. Panjang konduktut yang memutus medan magnet (l)
3. Kecepatan gerak dari konduktor (v)
Sehingga dapat dirumuskam sebagai berikut:
e=Bxlxv
dan dapat disimpulkan, menambah kuat medan magnet atau menambah panjang dari
konduktor atau mempercepat gerak konduktor memotong medan magnet akan dapat
meningkatkan EMF yang terbentuk.perumusan ini hanya berlaku jika kawat konduktor
bergerak dalam garis lurus, atau dengan kata lain pemutusan garis dengan magnet dengan
jumlah yang sama pada setiap gerakannya. Tetapi pada mesin yang sebenarnya konduktor
tidak bergerak dalam garis lurus melainkan bergerak secara rotasi.
Ketika konduktor bergerak sera melingkar, jumlah garis medan magnet yang terputus adalah
bervariasi tergantung pada posisi dari konduktor. Pada saat kondutor derada diatas atau di
bawah dari medan magnet, maka tidak ada garis gaya magnet yang terpotong sehingga tidak
ada EMF yang timbul. Tetapi pada saat konduktor berputar jumlah garis gaya medan magnet
yang terpotong akan bertambah dan EMF maksimum yang ditimbulkan adalah pada jumlah
pemotongan gaya medan magnet maksimum yaitu pada sudut 90o dan 270o . artinya ketika
konduktor berputar 360o secara mekanik akan menghasilkan 360o EMF secara elektrik.
Sehingga besar EMF yang terbentuk bergantung pada posisi sudut dari konduktor, dan dapat
diformulasikan menjadi:
e = B.l.v.sin θ
sehingga arus yang di hasilkan secara internal oleh semua generator adalah dalam bentuk
gelombang sinus atau arus bolak-balik (AC), dan untuk mendapatkan keluaran arus searah
(DC) kita perlu menambahkan komutataor, sehingga EMF yang digunakan hanya satu arah
saja.
Pada gambar tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
• Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-
D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
• Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya
yang sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.
gambar 3 Tegangan Rotor yang Dihasilkan Melalui Cincin Serat dan komutator
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
• Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
3. Jenis-Jenis Generator DC
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan mean magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan yaitu :
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah
yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator.
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :
b. Generator Shunt
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan
yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada.
Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa magnetik adalah pada
generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau pada generator dipasang
pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan
perputaran nominal
Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan, sehingga arus medan tidak
memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan-hubungan perlu diubah
dan diberi kembali sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik
Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak
berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor.
c. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari tegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh.
Biasanya kumparan seri dihubungkan sedemikian rupa, sehingga kumparan seri ini
membantu kumparan shunt, yakni MMF nya searah. Bila generator ini dihubungkan seperti
itu, maka dikatakan generator itu mempunyai kumparan kompon bantu.
Mesin yang mempunyai kumparan seri melawan medan shunt disebut kompon lawan dan ini
biasanya digunakan untuk motor atau generator- generator khusus seperti untuk mesin las.
Dalam hubungan kompon bantu yang mempunyai peranan utama ialah kumparan shunt dan
kumparan seri dirancang untuk kompensasi MMF akibat reaksi jangkar dan juga tegangan
drop di jangkar pada range beban tertentu. Ini mengakibatkan tegangan generator akan diatur
secara otomatis pasa satu range beban tertentu
i. Kompon Panjang
Jika tahanan medan diperbesar, tegangan induksi yang dibangkitkan menjadi lebih kecil.
Berarti makin besar tahanan kumparan medan, makin buruk generator tersebut.
Efisiensi Generator DC
Seperti halnya dengan mesin-mesin lainnya , pada mesin listrik arus searah, efisiensinya
dinyatakan sebagai:
Efisiensi yang dinyatakan dalam persamaan diatas disebut pula sebagai efisiensi komersial
atau efisiensi keseluruhan (overall efficiency). Selain itu dalam generator searah dikenal dua
macam efisiensi lainnya, yaitu :
Berikut ini diagram aliran daya untuk generator arus searah :
Rugi Besi
Rugi ini disebabkan adanya fluk bolak-balik pada inti besi yang mengakibatkan rugi
histerisis dan arus eddy. Besarnya rugi ini sangat tergantung dari kualitas bahan
magnet yang digunakan. Pada operasi konsdisi jenuh besarnya rugi besi ini konstan.
Untuk mengetahui besarnya rugi-rugi tersebut dilakukan dengan cara:
Pengujian motor penggerak
Pengujian ini dilakukan hanya untuk motor penggeraknya saja (tanpa dikopel dengan
generator). Dalam pengujian ini daya input motor merupakan rugi-rugi total motor.
Pengujian dilakukan pada putaran nominal dan diperoleh:
Pm = V x I
Setelah motor dikopel dengna generator (tanpa eksitasi) dengan catatan beroperasi
pada kondisi yang sama diperoleh:
P’m = V x I’
Sehingga:
P’m – Pm = Rugi mekanik generator
Pengujian generator beban nol
Pada pengujian ini (dengan kondisi yang sama) diperoleh:
P”m = v x I”
Sehingga
P”m – P’m = rugi besi pada generator
Karakteristik Generator
Pada umumnya karakteristik generator ada tiga, yaitu karakteristik beban nol,
karakteristik dalam atau total, karakteristik luar.
1. Generator arus searah kompon rata 10 Kw, 250 volt, rangkaian ekivalennya berupa
kompon panjang mempunyai resistans medan shunt sebesar 125 ohm, resistans
rangakaian jangkar 0,4, resistans medan seri 0,05 ohm, rugi – rugi beban sasar 540
watt, rugi tegangan pada sikat waktu beban penuh sebesar 2 volt, hitung efisiensinya.
Penyelesaian:
Arus beban penuh
(I/FL )=10.000/250=40 Ampere
Arus pada medan shunt
=250/125=2 Ampere
Arus pada jangkar
=40+2=42 Ampere
Rugi – rugi daya :
Daya sasar 540 watt
Jangkar (42)^2×0,4 705 watt
Medan seri (42)^2×0,05 = 88 watt
Medan shunt 250 x 2 = 500 watt
Kontak sikat 2 x 42 = 84 watt
Rugi – rugi daya total 1.917 watt
Efesiensi=[1-1,917/(10.000+1.917)]×100% =83,9 %
Diketahui:
Ra = 25 Ω
Rs = 100 Ω
Vt = 250 V
Rugi-rugi = 200 watt
Jawab :
Rtotal = Ra + Rs
= 25 + 100
= 125 Ω
I = Ia = Is = IL = Vt / Rtotal = 250 / 125 = 2 A
a.) Ea = Ia . Ra + Is . Rs + Vt
= I . Ra + I . Rs + Vt
= I (Ra + Rs) + Vt
= 2 (125) + 250
= 500 V
b.) Po = Vt . IL
= 250 . 2
= 500 watt
= 41,67 %
TUGAS KHUSUS
1. Pada contoh soal 1, gambarkan rangkaian ekivalennya sesuai soal dan analisa.
2. Contoh soal no , pertanyaan yang sama, namun penguat seri diganti dengan paralal.