PENDAHULUAN
manusia yang lain. Jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia.
Dengan adanya bahasa kita kita dapat berhubungan dengan masyarakat lain yang
namun dalam prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku
tersebut. Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini terjadi salah
yang satu berdialek berbeda dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa
kesempatan. Misalnya kapan kita mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila
pada situasi resmi, ilmiah. Tetapai ragam bahasa non baku dipakai pada situas
santai dengan keluarga, teman, dan di pasar, tulisan pribadi, buku harian. Ragam
bahasa non baku sama dengan bahasa tutur, yaitu bahasa yang dipakai dalam
1
b) Menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari. Contoh:
Didalam bahasa tutur, lagu kalimat memegang peranan penting, tanpa bantuan
lagu kalimat sering orang mengalami kesukaran dalam memahami bahasa tutur.
7. Kriteria dalam segi apa sajakah sebuah kata dikatakan kata baku?
1.3 Tujuan
1. Agar dapat memahami arti atau definisi dari kata baku dan tidak baku.
3. Agar dapat mengetahui dan memahami penyebab dari ketidak bakuan kalimat.
4. Agar kita semua dapat memahami secara keseluruhan tentang kata baku dan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata baku adalah kata yang cara pengucapannya atau penulisannya sesuai
dengan kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang dibakukan terebut dapat
berupa pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), tata bahasa baku, Kamus
Sedangkan kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapannya
sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam
bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti
ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa
Dari sudut pandang tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata baku
adalah kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang
diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku
tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan
“kenasionalan-nya.
3
C. Ciri-Ciri Kata Baku
1. Logis.
4. Subyek jelas.
1. Pelesapan imbuhan
2. Pelesapan awalan
Contoh :
1. Awalan Me-/Men-
4
Polisi terus mengusut kasus pembunuhan Sumanto. (Baku)
2. Awalan Ber-
3. Awalan di-
3. Pelesapan Akhiran
Ada dua akhiran yang penggunaanya dilesapkan, yaitu akhiran -kan dan
Contoh:
1. Akhiran –kan
2. Akhiran –i
Contoh :
5
Anak itu menulis karangan. (Baku)
Hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan Kota
Dari hasil selama lima tahun menunjukkan bahwa jumlah kendaraan dan Kota
Dengan ini kami sampaikan data seorang ibu dari kelurahan kota baru. (Baku)
Maka dengan ini kami haturkan data seorang ibu dari kelurahan kota baru.
(Tidak Baku)
Contoh :
Contoh :
Contoh :
6
Karena sakit . Maka ia tidak masuk kelas (Tidak Baku)
Meskipun kita tidak berperang , tetapi kita harus waspada. (Tidak Baku)
Baku)
lagi ciri-ciri bahasa daerah atau bahasa asing. Lafal yang tidak baku dalam
bahasa lisan pada gilirannya akan muncul pula dalam bahasa tulis karena
Gubug = Gubuk
Dudu = Duduk
Ejaan bahasa Indonesia yang baku telah diberlakukan sejak 1972. Nama
karena itu, semua kata yang tidak ditulis menurut kaidah yang diatur dalam
EYD adalah kata yang tidak baku. Yang ditulis sesuai dengan aturan EYD
Contoh :
7
4. Azan Adzan
5. Cabai cabe, cabay
6. Daftar Daptar
7. Doa do’a
8. Efektif efektip, efektive, epektip, epektif
9. Elite Elit
10. e-mail email, imel
11. Februari Pebruari, February
12. Foto Photo
13. Fotokopi foto copy, photo copy, photo kopi
14. Hakikat Hakekat
15. Ijazah ijasah, izajah
16. Izin Ijin
17. Jadwal Jadual
18. Jumat Jum’at
19. Karena Karna
20. Karismatik Kharismatik
21. Kreatif kreatip, creative
22. Lembap Lembab
23. Lubang Lobang
24. Maaf ma’af
25. Makhluk Mahluk
26. Mukjizat mu’jizat
27. Napas Nafas
28. Nasihat Nasehat
29. Objek Obyek
30. Provinsi propinsi, profinsi
Secara gramatikal kata – kata baku ini harus dibentuk menurut kaidah –
kaidah gramatika.
bahasa daerah itu sudah bersifat nasional, artinya, sudah menjadi bagian dari
8
Contoh : Lempeng = Lurus
Semrawut = Kacau
Mudun = Turun
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok ajuan, yang
2. Ragam bahasa baku bahasa Indonesia memang sulit untuk dijalankan, atau
tinggi.
prestisenya.
3.2 Saran
Sebaiknya kita lebih peka dalam menggunakan bahasa indonesia agar sesuai
Indonesia yang berlaku, juga sebagai bahasa kebanggaan kita karena mampu
9
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, E. 1985. Cermat Berbahasa Indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta:
Antar Kota.
--------------------. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Baik Dan Benar. Jakarta: PT
Badudu, j.s. 1994. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bhrata Media.
Chaer, abdul. 1989. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1992. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia Untuk Umum. Jakarat: PT.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1979. Pedoman Umum Ejaan yang
10