Anda di halaman 1dari 16

RISET KEPERAWATAN

Hubungan Komsumsi Kopi Terhadap Peningkatan Nilai Kolesterol

DOSEN:

Ns. ARINA NURFIANTI, M.KEP

DISUSUN OELH:

YOSSY CLAUDIA EVAN

I10321411011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular menyebabkan lebih dari 18 juta kematian di dunia pada tahun 2005. Dari
kematian tersebut, delapan juta (44%) terjadi pada orang di bawah usia 60 tahun dan 80% terjadi
di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Sebagai tanggapan, World Health Organisasi
(WHO) telah menetapkan tujuan untuk mengurangi tingkat global kematian akibat penyakit
kronis hingga 2% per tahun hingga 2015. Ini Tujuannya terletak pada pengakuan bahwa seluruh
dunia meninggal dunia Dari penyebab kardiovaskular disebabkan beberapa modifiable
faktor risiko, yang terpenting adalah tekanan darah tinggi, merokok dan kolesterol serum total
tinggi. (Roth, Fihn, Mokdad, Aekplakorn, & Lim, 2010)
Menurut penelitian(Malerba et al., 2013) Meta menganalisis saat ini, dilakukan pada 23 calon
studi, menemukan 12% penurunan risiko semua penyebab kematian adalah asupan kopi 1
cangkir/hari. Merokok risiko nya lebih rendah 3% secara signifikan lebih rendah untuk kenaikan
konsumsi kopi 1 cangkir/hari adanya resiko tinggi pada peminum yang berat.
Banyak penelitian epidemiologis membuktikan bahwa kopi berhubungan erat dengan angka
kematian penyakit jantung koroner. Tetapi ada pula penelitian lain yang menyangkal. Kandungan
kafein yang membuat kopi sangat disukai di dunia. Secangkir kopi umumnya mengandung 29-
176 mg kagein, rata-rata 74 mg. Sebagai stimulasi yang memberikan efek samping.
Kopi mengandung senyawa yang meningkatkan kolesterol yang tergolong di terpen termasuk
cafestol dan kahweol. Yang penting, konsentrasi senyawa tergantung pada bagaimana kopi
disiapkan kopi rebus memiliki konsentrasi lebih tinggi karena di ekstrasi dari biji kopi dengan
kontak yang berkepanjangan dengan air panas. Sebagai perbandingan , kopi diseduh/ disaring
karena kontak yang jauh lebih pendek dengan air panas dan retensi terpen oleh kertas saring,
memiliki konsentrasi cafestol dan kahweol yang jauh lebih rendah. Efek kopi pada kadar lipid
serum dipelajari pada 107 dewasa muda dengan kadar kolesterol normal diikuti selama 12
minggu, kopi diseduh dengan metode 2 metode yaitu penyaringan dan perebusan. Dan peserta
ditugaskan yang 1 dari 3 kelompok meminum 4-6 cangkir kopi rebus per hari, 4-6 cangkir kopi
yang disaring pe hari dan tidak meminum kopi dalam waktu 9 minggu. Peningkatan yang
signifikan dalam kolesterol total dan tidak signifikan pada lipoprotein densitas rendah. Kolesterol
diamati pada orang yang mengkonsumsi kopi rebus. Di sisi lain, tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam perubahan kadar kolesterol total atau LDL antara kelompok kopi yang minum
dan tidak minum. Hasil merambat dalam analisis dari 14 RCT dimana konsumsi dosis kopi trebus
secara akut meningkatkan jumlah serum dan konsentrat kolesterol LDL, sehingga kopi yang
disaring dihasilkan dengan perubahan kolesterol serum yang sangat tinggi. (Keefe et al., n.d.)
Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar kolesterol peminum kopi tradisional di Dusun
Sembung Daye adalah lebih dari nilai normal, yakni 221 mg/dl yang mana kadar
kolesterol total normal adalah 150-200 mg/dl. Hasil tersebut dapat terjadi karena adanya
kandungan kafestol dan kahweol pada minyak biji kopi yang dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah. Menurut de Roos, kopi yang proses penyajiannya tanpa disaring
sama seperti halnya jenis kopi tradisional ini akan mengandung kafestol sebanyak 3-6 mg
per cangkir. Sedangkan, Strandhagen dan Thelle dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa kopi tanpa filter mengandung kafestol sebanyak 6-12 mg/cangkir, lebih banyak
daripada kopi filter yaitu 0,2-0,6 mg/cangkir. Senyawa kafestol yang terdapat pada kopi
dapat meningkatkan kadar trigliserida dengan cara menghambat mekanisme beta oksidasi,
mencegah pemecahan trigliserida menjadi energi sehingga kadar trigliserida dalam darah
meningkat. (Maruni Wiwin Diarti, 2016)
Konsentrasi TC dan LDL-c meningkat setelah konsumsi dari masing-masing kopi
panggang dengan baseline, bagaimanapun tidak ada perubahan signifikan dalam lemak
antara panggang kopi yang menunjukna bahwa tingkat pemanggangan tidak terkait
dengan peningkatan konsentrasi lipid(Roth et al., 2010)

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang diatas maka konsumsi kopi
berperan dalam perubahan nilai kolesterol, dan ada juga penelitian yang mengatakan tidak
ada perubahan yang signifikan terhadap kolesterol. “bagaimana korelasi konsumsi kopi
dengan peningkatan nilai kolesterol?”

1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka dapat ditemukan tujuan dari penelitian ini adalah :
1.3.1. Tujuan Umum
Mengidetifikasi hubungan konsumsi kopi dengan peningkatan nilai kolesterol
1.3.2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui korelasi konsumsi kopi dengan peningkatan nilai kolesterol
2) Mengetahui korelasi konsumsi kopi mencakup jenis kelamin dan usia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. TINJAUAN TENTANG KOLESTEROL


2.1.DEFINISI KOLESTEROL
Kolesterol adalah suatu senyawa yang sangat penting di dalam tubuh. Kolesterol
merupakan penyusun membran semua sel-sel tubuh, kolesterol juga merupakan prekursor
berbagai senyawa penting di dalam tubuh, termasuk hormon-hormon steroid dan asam-
asam empedu. Tubuh manusia yang sehat memerlukan lebih kurang 1 gram kolesterol per
hari. (Sinaga, 2012).
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan berbentuk seperti lilin yang diproduksi
oleh tubuh manusia, terutama di dalam lever (hati). Dari segi ilmu kimia, kolesterol
merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-
macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin
D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus yntuk menyerap lemak. Jika
takaran nya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan pentingdalam tubuh.
Namun, jika terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru berbahaya bagi tubuh.
(Nilawati, 2008)

2.2.ETIOLOGI
Kenaikan kadar kolesterol dalam hali ini tentu kolesterol jahatdalam darah disebabkan
beberapa hal. Seperti perubahan hormonal pada perempuan yang memasuki masa
menepause. Pada perempuan menepause produksi hormon estrogen yang dibutuhkan
untuk memproduksi HDL menurun. Faktor lain, genetis alias bawaan yaitu karena hati
memproduksi kolesterol secara berlebihan, serta konsumsi pangan berlemak tinggi,
makanan manis dan karbohidrat secara berlebihan. Bahkan sebuah riset membuktikan
konsumsi 1% lemak jenuh menyebabkan kenaikan total kolesterol sebanyak 2,17 mg/dl
dan 2,38 mg/dl kolesterol. Lemak yang digoreng akan berubah menjadi senyawa radikal
bebas dalam bentuk lipid peroksida. Senyawa inilah yang paling berbahaya karena dapat
menciptakan serangan stroke maupun serangan jantung secara tiba-tiba tanpa ada tanda-
tanda ketidakwajaran yang terdeteksioleh laboratorium medis. (Trubus Swadaya 2011)
2.3.KLASIFIKASI KOLESTEROL

Ada dua jenis kolesterol di dalam tubuh kita, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL
(High Density Lipoprotein). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat karena dapat
menempel pada pembuluh darah. Sebaliknya. HDL (High Density Lipoprotein) merupakan
lemak yangh dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Jumlah keseluruhan
kolesterolyang ada pada tubuh disebut kolesterol total. Kolesterol normal dalam tubuh adalah
160-200 mg. Kolesterol terdiri dari banyak zat, termasuk trigliserida, LDL kolesterol, dan
HDL kolesterol(SUSANTO, 2010)

2.3.1. Trigliserida
Trigliserida adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah mengalami
hidrolisis, kemudian masuk kedalam plasma. Trigliserida termasuk lemak jahatyang
perlu diwaspadai, seperti kolesterol LDL kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan
dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit vaskular lainnya (Eleanor
2007).
2.3.2. LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL merupakan kolesterol yang berbahaya karena dapat menempel dan
menyebabkan penyumbatan pada saluran darah. LDL atau kolesterol lipoprotein
dengan kepadatan rendah menyerang pembuluh arteri dengan cara melekat pada
dinding arteri dan menutup saluran arteri. LDL merupakan hasil sisa hidrolisis
trigliserida akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Selanjutnya, sisa hidrolisis
tersebut dimetabolisme oelh hepar menjadi LDL. (SUSANTO, 2010)
2.3.3. HDL (High Density Lipoprotein)
HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh karena berfungsi mengangkut
LDL yang terdapat dalam jaringan perifer ke hepar sehingga akan membersihkan
lemak-lemak yang menempel pada pembuluh darah untuk kemudian dikeluarkan
melalui saluran empedu sebagai lemak empedu. Karena fungsinya tersebut, HDL
sering disebut sebagai kolesterol baik. Peran kolesterol HDL adalah membawa
kembali kolesterol LDL ke organ hati untuk di proses lebih lanjut(SUSANTO, 2010)
Kadar LDL Status
<100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Batas normal tertinggi
160-189 Tinggi
>190 Sangat tinggi
Tabel kadar LDL dalam tubuh

3. Kopi
3.1.Definisi
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan
dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70%
berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi berasal
dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh
masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu
Yaman di bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab (Rahardjo,2012)
3.2.Kandungan kopi
Kopi merupakan sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji tanaman kopi.
Kopi digolongkan kedalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum kopi
hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan Coffea Robusta. Kopi dapat
digolongkan sebagai minuman psychostimulant yang akan menyebabkan orang tetap
terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan
energi.13 Kopi pertama kali diteliti oleh seorang ilmuwan dari Bhukara bernama Ibnu
Sina (Avicenna), yang menemukan suatu kandungan yang terdapat dalam minuman kopi
yang disebut bunchum. Bunchum yang dimaksud adalah yang saat ini kita kenal bernama
kafein. Kafein merupakan senyawa alkaloid santin 1,3,7-trimetilsantin yang terkandung
dalam kopi dan teh. Kafein terdapat sebagai serbuk putih atau sebagai jarum mengkilap
putih.(Malerba et al., 2013)
3.3.Cara kerja kopi dalam tubuh
Cara kerja kafein dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adinosin dalam sel saraf
yang akan memicu produksi hormon adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan
darah, sekresi asam lambung, dan aktivitas otot, serta perangsang hati untuk melepaskan
senyawa gula dalam aliran darah untuk menghasilkan energi ekstra. Kafein memiliki sifat
antagonis endogenus adenosin, sehingga dapat menyebabkan vasokonstriksi dan
peningkatan resistensi pembuluh darah tepi. Namun dosis yang digunakan dapat
mempengaruhi efek peningkatan tekanan darah. Seseorang yang biasa minum kopi
dengan dosis kecil mempunyai adaptasi yang rendah terhadap efek kafein. (Malerba et al.,
2013)
3.4.Manfaat kopi
Konsumsi kopi juga terkait dengan berbagai efek kesehatan lainnya. Seketika, kopi bisa
mengurangi resiko depresi, sekaligus sebagai prediktor prognosis yang buruk. Dalam
sebuah penelitian longitudinal baru-bari ini 50,739% wanita yang meminum > 4 cangkir
kopi setiap hari secara signifikan menurunkan RR depresi. Efeknya mungkin sebagian
besar disebabkan oleh kandungan kafein karena wanita yang mengkonsumsi kopi tanpa
kafein tidak menunjukan resiko yang tersembunyi. Konsumsi kopi dapat memberikan
manfaat pada kontrol timbang, meningkatkan efek trermal makanan dan oksidasi lemak
pada berat normal. Efek kesehatan yang menguntungkan dari kopi dapat
mencakuppengurangan resiko demensia alzheimer 53,53% dan penyakit lain dari sistem
saraf pusat termasuk penyakit parkinson(Keefe et al., n.d.)
3.5.Dampak kopi
Konsumsi kafein secara berlebihandapat menimbulkan banyak masalah, seperti warna
gigi berubah, bau mulut, meningkatkan stres, serangan jantung,kemandulan pada pria,
gangguan pencernaan, kecanduan dan bahkan penuaan dini. Kafein juga merupakan salah
satu penyebab utama sakit kepala. Mengkonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan di pagi
hari dapat meningkatkan tekanan darah, tingkat stres dan memicu poduksi hormon
penyebab stres selama satu hari penuh. Kafein dalam kopi merangsang kelenjar-kelenjar
adrenal, yang dapat meningkatkan salah satu faktor penyebab stres setelah 18 jam. Kafein
pada kopi sangat berpotensi meningkatkan tekanan darah serta detak jantung yang banyak
dilaporkan menjadi penyebab kebanyakan timbulnya rasa stres yang berkepanjangan pada
hari kerja. Efek ini biasanya masih akan terbawa sampai malam hari menjelang waktu
tidur. Kopi mengandung sebuah unsur yang disebut terpenoid, yang diketahui dapat
meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah arteri
tersumbat dan akibatnya pembuluh darah ini bekerja terlalu keras. Perempuan yang
minum dua cangkir kopi atau lebih per hari dapat meningkatkan resiko terkena
pengeroposan tulang (osteoporosis). Untuk penderita penyakit jantung, diabetes, maag,
dan hipertensi disarankan agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi semua produk yang
mengandung kafein (Widyotomo & Mulato, 2007)
BAB III
METODE PENELITIAN

1. Rancangan (Design) Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat observational deskriptif dengan
studi korelasi, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi dalam suatu kelompok tertentu.
Penelitian ini menggambarkan kadar kolesterol pada peminum kopi di Kecamatan
Bengkayang Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
Populasi dalam penelitian ini adalah peminum kopi tradisional yang berada di
Kecamatan Bengkayang Kabupaten Bengkayang. Sampel yang digunakan adalah
darah kapiler dari peminum kopi di Kecamatan Bengkayang Kabupaten Bengkayang
Provinsi Kalimantan Barat.
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan non random purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu yang
dibuat oleh peneliti sendiri dan berdasarkan cirri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui. Kriteria inklusi :
a. Mengonsumsi kopi sekurang-kurangnya 1 cangkir/gelas dalam sehari.
b. Tidak membedakan usia dan jenis kelamin.
c. Jenis kopi yang dikonsumsi adalah kopi saring.
d. Bersedia diambil darah

2. Insturmen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh penelitian untuk
mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena. Instrumen penelitian ini
berupa kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur yang berbentuk pertanyaan yang
disusun secara sistematis dan dipakai sebagai sebagai pedoman atau panduan
pengumpulan data sesuai tujuan penelitian.
A. Kuesioner kebiasaan minum kopi
I. Identitas
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : L/P
4. BB/TB :
5. Alamat :
6. Pekerjaan :
7. Kolesterol :

II. Pertanyaan
1. Apakah anda rutin mengkonsumsi kopi?
Ya Tidak

2. Berapa banyak anda minum kopi dalam sehari?


Tidak mengkonsumsi kopi

< 200 ml/hari (sekitar 1 gelas air mineral)

200-400 ml/hari (sekitar 2 gelas air mineral)

>400 ml/ (>3 gelas air mineral)

3. Sudah berapa lama anda mengkonsumsi kopi?


Ket:.................................

B. Lembar pengukuran Kolesterol


1. Nama :
2. Umur :
3. Tanggal pemeriksaan :
4. Waktu hasil pemeriksaan :
5. Hasil pemeriksaan : mg/dl
3. Etika Penelitian
 Beneficience
a. Terbebas dari bahaya
Penelitian ini tidak menimbulkan resiko atau bahaya bagi responden.
Penelitian hanya melakukan tes darah menggunakan alat tes easy touch. Easy
touch adalah untuk mengecek gula darah, asam urat, dan kolesterol. Adapun ef
b. Meningkatkan manfaat
Hasil pemberian ini akan memeberikan manfaat penikmat kopi. Selain itu
diharapkan penelitian ini akan menjadi gambaran bagi masyarakat umum agar
bisa mengetahui.

 Respect for Human Dignity


a. Right to self determination
Dalam penelitian ini responden mempunyai hak memutuskan secara sukarela
untuk ikut berpartisipasi atau tidak dalam suatu penelitian tanpa dipaksa atau
diperlakukan tidak adil.
b. Right to full disclosure
Peneliti menjelaskan secara detail tentang prosedur penelitian, hak subjek
untuk setuju atau tidak menjadi responden dalam penelitian, tanggung jawab
peneliti, serta hak dan kewajiban responden.
c. Infromed consent
Peneliti menyiapkan lembar persetujuan responden yang akan di tanda tangani
ketika responden bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian. Lembar
Informes consent ini menjadi bukti resmi bahwa responden setuju atau
bersedia mengikuti rangkaian prosedur penelitian

 Justice
a. Right to fair treatment
Hak mendapatkan perlakuan adil yang berarti responden mempunyai hak yang
sama sebelum dan sesudah penelitian. Pemilihan responden dilakukan secara
adil sesuai kriteria inklusi. Responden tidak dibedakan menurut suku, ras, dan
agama.
b. Right to full privacy
Penelitian ini menjaga privasi responden sebelum selama dan sesudah
penelitian. Penelitian ini tidak mengumpulkan informasi melebihi batas yang
diperlukan, selain itu informasi yang diberikan oleh responden dijaga
kerahasiaanya dengan tidak membagikan kepada orang lain atau public tanpa
sepengetahuan dan persetujuan responden.
c. Anonymous
Peneliti ini tidak menampilkan informasi yang terkait dengan identitas
responden. Termasuk nama maupun alamat responden untuk menjaga
kerahasiaan responden. Dalam penelitian ini menggunakan koding (inisial atau
nomor identifikasi) sebagai pengganti identitas responden
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya selaku peneliti yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yossy Claudia Evan

NIM :I1032141011

Judul : Hubungan Komsumsi Kopi Terhadap Peningkatan Nilai Kolesterol

Penelitian ini ditunjukan pada penikmat kopi untuk melihat peningkatan kadar
kolesterol. Adapun penelitian ini di laksanakan dengan lembar kuesioner yang dibagikan
kemudian diisi oleh. Responden diminta untuk mengisi lembar kuesioner kemudian peneliti
akan melakukan cek kolesterol. Responden tidak dipaksa untuk berpartisipasi dalam
mengikuti penelitian, data yang didapat dijaga kerahasiaan dengan tidak menyebarluaskan
informasi ke orang lain atau publik tanpa sepenngetahuan dan persetujuan oleh responden.
Privasi responden dijaga dengan tidak menampilkan identitas responden melainkan
menggunakan inisial.

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bahwa :

Telah mendapat penjelasan tentang penelitian “Hubungan Komsumsi Kopi Terhadap


Peningkatan Nilai Kolesterol”. Telah diberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan
jawaban terbuka dari peneliti

1. Memahami prosedur penelitian yang akan dilakukan, tujuan, dan manfaat.

Dengan pertimbangan diatas,


Dengan ini saya bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini. Demikian
pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya.

Pontianak, 2017

Yang membuat

Pernyataan/caregiver

(...................................)
DAFTAR PUSTAKA

Keefe, J. H. O., Bhatti, S. K., Patil, H. R., Dinicolantonio, J. J., Harm, P. D., Lucan, S. C., &
Lavie, C. J. (n.d.). Effects of Habitual Coffee Consumption on Cardiometabolic Disease
, Cardiovascular Health , and All-Cause Mortality, 62(12).
https://doi.org/10.1016/j.jacc.2013.06.035

Malerba, S., Turati, F., Galeone, C., Pelucchi, C., Verga, F., La Vecchia, C., & Tavani, A.
(2013). A meta-analysis of prospective studies of coffee consumption and mortality for
all causes, cancers and cardiovascular diseases. European Journal of Epidemiology,
28(7), 527–539. https://doi.org/10.1007/s10654-013-9834-7

Roth, G. A., Fihn, S. D., Mokdad, A. H., Aekplakorn, W., & Lim, S. S. (2010). High total
serum cholesterol , medication coverage and therapeutic control : an analysis of national
health examination survey data from eight countries, (August), 92–101.
https://doi.org/10.2471/BLT.10.079947

Widyotomo, S., & Mulato, S. (2007). Kafein : Senyawa Penting Pada Biji Kopi. Warta Pusat
Penelitian Kopi Dan Kakao, 23(1), 44–50.

Maruni Wiwin Diarti, I. P. (2016). KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PEMINUM KOPI
TRADISIONAL. jurnal kesehatan prima , 12.

Nilawati, S. (2008). Care Yourself Kolesterol. jakarta: Penebar Plus.

Susanto. (2010). CEKAL PENYAKIT MODERN. YOGYAKARTA: ANDI YOGYAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai