Menurut Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan Ns. Nurul Chayatin, S.Kep dalam
buku KDM menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi personal Hygiene
adalah :
1. Budaya
Sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat menjelaskan bahwa jika
sedang sakit tidak boleh mandi karenba dapat memperparah penyakitnya.
2. Status Sosial - Ekonomi
Untuk melakukan personal hygiene yang baik dibituhkan sarana dan prasarana
yang memadai, serta perlengkapan mandi yang memadai.
3. Agama :
Agama juga berpengaruh terhadap keyakinan individu dalam melakukan
kebiasaan sehari-hari.
4. Tingkat pegetahuan dan perkembangan individu
Kedewasaan seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas diri orang tersebut,
salah satun ya adalah pengetahuan yang lebih baik.
5. Status kesehatan
Kondisi sakit/ cedera akan menghambat kemampuan individu dalam melakukan
perawatan diri.Kebiasaan : ini ada kaitannya dengan kebiasaan tiap individu
dalam menggunnakan produk-produk tertentu untuk mmelakukan perawatan
diri.
6. Cacat jasmani/ mental bawaan
Kondisi cacat dan gangguan mental menghambat kemampuian individu untuk
melakukan perawatan diri srcara maksimal.
4. Manifestasi Klinis Atau Gejala Yang Timbul Pada Masalah Persoal Hygiene
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut :
Dari segi fisik :
1. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2. Hidung kotor dan telinga juga kotor
3. Gigi kotor disertai mulut bau
4. Kulit panjang dan tidak terawat
5. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
6. Badan kotor dan pakaian kotor
7. Penampilan tidak rapi
Dari Segi Psikologis :
1. Malas, tidak ada inisiatif
2. Menarik diri, isolasi
3. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina
Dari Segi Sosial :
1. Interaksi kurang
2. Kegiatan kurang
3. Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan, buang
air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/ sikat gigi, tidak dapat berpakaian
sendiri.
Komplikasi :
1. Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan yang sering
timbul adalah gangguan integritas kulit,gangguan membran mukosa
mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada luka.
2. Gangguan psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga diri,aktualisasi diri dan gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan harga,aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.
5. Pemeriksaan fisik
a. Rambut
Mengamati kondisi rambut , meliputi:
Keadaan kesuburan rambut
Keadaan rambut yang mudah rontok
Keadaan rambut yang kusam
Keadaan tekstur
b. Kepala
Mengamati dengan seksama kebersihan kulit kepala, meliputi:
Botak/alopesia
Ketombe
Berkutu
Adakah eritema
Kebersihan
c. Mata
Mengamati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada kelopak
mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
d. Hidung
Kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung, tanda-tanda
pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan bagaimana membran
mukosa.
e. Mulut
Amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan adanya lesi,
tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
f. Gigi
Amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak lengkap
atau gigi palsu.
g. Telinga
Perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan
daya pendengaran.
h. Kulit
Amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan kebersihannya.Perhatikan
adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau pruritus.
i. Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya kelainan atau luka.
j. Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area perinium.Perhatikan pola
pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki perhatikan kondisi skrotum dan
testisnya.
k. Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum. Perhatikan adanya kelainan
pada kulit atau bentuk tubuh.
6. Pemeriksaan diagnostik/Penunjang
7. Prognosis
1. Rentan terhadap penyakit karena kuman-kuman menumpuk dibadan
yang merupakan sumber penyakit.
2. Kurang percaya diri akibat timbulnya bau badan yang menyengat dari
metabolisme kuman.
9. Penatalaksanaan
Rasional :
Ketidakmampuan untuk melakukan perawatan diri menimbulkan perasaan
ketergantungan dan konsep diri yang rendah. Dengan meningkatnya kemampuan
merawat diri, harga diri akan meningkat ( Maherebal, 1998).
4. Evaluasi
Dx 1 : kotor berkurang dan terkontrol
Dx 2 : pasien mampu melakukan kegiatan/aktivitas fisik walaupun masih dibantu